Anda di halaman 1dari 18

Dispensing

Sediaan Steril di
Rumah Sakit

Lidya Ameliana
Dispensing Sediaan Steril RS

Repackaging

IV Admixture

Penanganan sediaan
sitostatika
Repackaging
Pengemasan ulang obat injeksi dengan
waktu stabilitas pendek (< 24 jam) sesuai
dosis yang dibutuhkan secara teknis
aseptis pada LAF.
Contoh : Meropenem inj.
Ampisilin-Sulbaktam inj.

Tujuan : mutu sediaan; cost effective


IV admixture
Proses pencampuran satu atau lebih obat injeksi IV dari
serbuk menjadi larutan ataupun pengenceran larutan
injeksi IV ke dalam larutan IV steril untuk menghasilkan
sediaan yang siap diberikan secara IV.
Metode  teknik aseptis pada LAF
Contoh : pembuatan TPN (Total Parenteral Nutrition)

Tujuan : penjaminan mutu sediaan, cost effective


TPN
TPN  sediaan intravena yang terdiri dari beberapa
kompunen nutrien yang dibutuhkan oleh tubuh.

Komponen TPN : air, protein (L-amino acids), karbohidrat


(Glucose), lemak dengan asam lemak esensial, elektrolit,
trace elements (Cu, Mn, Zn, Fe, Sn), vitamin.

TPN  biasa diberikan pada pasien yang tidak dapat


diberi asupan makanan
Dosis  berbeda-beda sesuai kebutuhan pasien 
disiapkan oleh apoteker
Aseptic Technique

Aseptic processing is a technique


frequently used in the compounding of
prescriptions or commercial product that
will not withstand sterilization but in which
all of the ingredient are sterile.

Teknik aseptis LAF


Aseptic Technique
Lingkungan :

Dinding, lantai dan langit-langit permukaannya


harus halus tdk ada celah  dilapisi epoksi
Ruang yg digunakan utk pelaksanaan aseptis harus
dibersihkan dan di desinfeksi

Peralatan:

Semua peralatan untuk pengerjaan aseptis harus di


sterilkan dahulu. Pengerjaan aseptis dibawah
Laminar Air Flow dgn standar sertifikasi.
Aseptic Technique
Personel :

sehat jasmani, sebelum masuk ruang aseptis harus


di desinfeksi dahulu di ruang transisi,
terlatih/mampu dlm pengerjaan aseptis, bergerak
seperlunya, bicara seminimal mungkin telah
ditraining

Pakaian :

perlengkapan baju, sarung kaki, tutup kepala,


masker, sarung tangan harus di sterilkan dahulu
Penanganan Sediaan Sitotastika

Sitostatika  Kemoterapi  bisa satu macam


atau kombinasi dua atau lebih obat.
FEC (5 fluorourasil/epirubicin/cyclophosphamide)
 breast cancer.
ADE (Daunorubicin/Cytarabine/Etoposide) 
Acute Myelogenous Leukemia (AML)

Penanganan sitotastika  menghindari paparan


obat pada petugas/pasien lain  toksisitas.
PAPARAN SITOSTATIKA
 KarsinogenikDapat menyebabkan
kanker.
 Mutagenik Dapat menyebabkan mutasi
genetik.
 Teratogenik Dapat membahayakan
janin.
MEKANISME PAPARAN
SITOSTATIKA
 Inhalasi → Terhirup pada saat rekostitusi
 Absorpsi → Masuk dalam kulit jika
tertumpah
 Ingesti → Kemungkinan masuk jika
tertelan
Penanganan Sediaan Sitotastika

Untuk melaksanakan Pencampuran obat


sitostatika harus mempunyai:

Alat untuk pencampuran sediaan steril


Ruang Aseptis + HEPA filter
APD
Personil yang terlatih
TUJUAN DISPENSING
SITOSTATIKA
Mencegah terjadinya
- Infeksi nosokomial,
- kontaminasi sediaan,
- paparan terhadap petugas dan
lingkungan,
- kesalahan dalam pemberian obat,
- Untuk menjamin kualitas mutu sediaan
Contoh-contoh video
 https://www.youtube.com/watch?v=lrW5l
6wy7us teknik aseptis dispensing
 https://www.youtube.com/watch?v=Qk7
cMOdIqxg metode rekonstitusi
DAFTAR PUSTAKA

 Troy, D., Hauber, M.J. 2006. Remington :


The Science and Practice of Pharmacy
21st Ed. Baltimore : Lippincot Williams and
Wilkins

Anda mungkin juga menyukai