Anda di halaman 1dari 10

Menu














 Berita

Penyebab Terjadinya Inflasi dan


Dampaknya
Share on facebook
 

Share on google
 

Share on twitter
 

Share on linkedin
Home » Berita » Penyebab Terjadinya Inflasi dan Dampaknya
Sebagai seorang pelaku ekonomi, pastinya kita harus memperhatikan naik turunnya
harga barang-barang yang ada di pasaran. Hal tersebut disebut dengan inflasi. Lalu
apa itu inflasi ? Inflasi merupakan suatu keadaan perekonomian di suatu negara
dimana terjadi kecenderungan kenaikan harga-harga barang dan jasa secara umum
dalam waktu yang panjang (kontinu) disebabkan karena tidak seimbangnya arus
uang dan barang.

Baca juga: UMR Naik, Ini Dia Dampak yang Akan Terjadi

Mengapa hal tersebut perlu kita ketahui ? Inflasi akan sangat menentukan harga
pasar semua hal yang kita butuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Terlebih lagi jika
kamu adalah seorang pengusaha, tentu kondisi ini akan sangat berpengaruh
terhadap kelancaran usaha yang kamu jalankan. Jadi ada baiknya kamu mengetahui
tentang seluk beluk inflasi dengan mempelajari lebih lanjut mengenai pengertian dari
inflasi, penyebabnya dan cara mengatasinya.

Pengertian Inflasi

Inflasi adalah sebuah keadaan perekonomian di suatu negara dimana terjadi


kecenderungan kenaikan harga-harga barang dan jasa secara umum dalam waktu
yang panjang (kontinu). Keadaan ini terjadi karena adanya ketidak seimbangan arus
masuk dan keluar uang maupun barang. Kondisi naiknya harga barang dan jasa
biasanya ditandai dengan keadaan di mana jumlah uang yang beredar lebih banyak
dibandingkan dengan yang kebutuhan.

Penyebab Inflasi

 Tingginya peredaran uang di masyarakat


Penyebab pertama terjadinya inflasi adalah peredaran uang di masyarakat
lebih tinggi dibandingkan dengan yang dibutuhkan. Dengan jumlah barang
tetap, sedangkan uang yang beredar meningkat dua kali lipat. Hal itulah
membuat para pedagang menaikkan harga barang yang mengakibatkan
sebuah inflasi.
 Meningkatnya biaya produksi
Penyebab lainnya yang bisa menimbulkan terjadinya inflasi adalah
peningkatan biaya produksi. Biasanya peningkatan tersebut diakibatkan
karena mengikuti kondisi peningkatan harga dari bahan baku atau upah
tenaga kerja. Hal inilah yang kemudian menyebabkan terjadinya inflasi, dan
biasa disebut dengan cost pull inflation.
 Meningkatnya permintaan
Penyebab ketiga terjadinya inflasi adalah terjadinya lonjakan terhadap
permintaan jenis barang atau jasa tertentu yang terjadi secara menyeluruh.
Kondisi ini terjadi ketika permintaan barang/jasa naik namun stock atau
supply barang terbatas, sehingga mengakibatkan lonjakan pada harga. Hal ini
bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti meningkatnya belanja
pemerintah, meningkatnya permintaan barang untuk diekspor dan
meningkatnya permintaan barang untuk swasta
Baca juga: Tanda-Tanda Kondisi Keuangan Anda Tidak Sehat

Jenis-Jenis Inflasi Berdasarkan Tingkat Keparahannya

 Inflasi Ringan
Kondisi  ini masih sangat mudah untuk dikendalikan dan sangat belum
mengganggu perekonomian dari  negara. Besaran inflasi yang tergolong
ringan di bawah 10% per tahun.
 Inflasi Sedang
Kondisi ini merupakan kondisi kenaikan harga yang dapat menurunkan
kesejahteraan dari masyarakat yang memiliki penghasilan tetap namun belum
sampai membahayakan perekonomian negara.Terjadinya inflasi ini berada di
kisaran 10% – 30% per tahun.
 Inflasi Berat
Kondisi ini merupakan yang mengakibatkan kekacauan perekonomian di
suatu negara. Kondisi ini mengalami kenaikan mulai dari 30% hingga
mencapai 100% per tahunnya. Inflasi berat merupakan kondisi di mana
masyarakat tidak mau menabung karena bunga tabungan jauh lebih rendah
daripada nilai inflasi. Selain itu, masyarakat memilih untuk menyimpan barang
daripada melakukan jual beli.
 Inflasi Sangat Berat
Pada kondisi yang sangat berat ini maka dapat dipastikan kondisi
perekonomian dari suatu negara mengalami kekacauan yang sangat parah.
Hal itu hingga mengakibatkan sangat sulitnya upaya untuk mengendalikan
kondisi ini. Inflasi ini berada di kisaran 100% ke atas per tahun.

Jenis-Jenis Inflasi Berdasarkan Penyebabnya

 Demand pull inflation


Kenaikan harga barang atau jasa biasanya terjadi karena adanya
peningkatan permintaan dari sebuah jenis barang atau jasa secara
menyeluruh (agregat demand). Kondisi inflasi ini terjadi karena permintaan
akan barang/ jasa lebih tinggi dari yang bisa dipenuhi oleh produsen.
 Cost push inflation
yaitu inflasi yang terjadi karena terjadi kenaikan biaya produksi sehingga
harga penawaran barang naik. Biasanya kenaikan tersebut diakibatkan
karena mengikuti kondisi peningkatan harga dari bahan baku atau upah
tenaga kerja.
 Bottle neck inflation
yaitu inflasi campuran yang disebabkan oleh faktor penawaran atau faktor
permintaan.

Jenis-Jenis Inflasi Berdasarkan Sumbernya

 Inflasi domestik (domestic inflation)


Merupakan inflasi yang bersumber dari dalam negeri. Inflasi ini terjadi karena
jumlah uang di masyarakat lebih banyak daripada yang dibutuhkan. Selain itu,
terdapat faktor lain yang juga bisa menyebabkan domestik inflation terjadi
seperti jumlah barang atau jasa berkurang namun permintaannya tetap
sehingga muncul kenaikan harga.
 Inflasi luar negeri (imported inflation)
Jenis ini merupakan inflasi yang berasal dari luar negeri. Inflasi ini terjadi
pada negara yang melakukan perdagangan bebas dimana ada kenaikan
harga di luar negeri.
Baca juga: Peraturan THR Terkini

Dampak Inflasi

1. Dampak Terhadap Pendapatan Masyarakat


Inflasi dapat memberikan dampak positif dan negatif terhadap pendapatan
masyarakat. Terdapat beberapa celah dampak positif yang dapat dirasakan
karena adanya hal in. Pada kondisi tertentu seperti ketika terjadi inflasi lunak,
pengusaha akan terdorong untuk memperluas produksi sehingga
perekonomian meningkat.
Namun akan berbeda dengan para pekerja yang memiliki pendapatan tetap.
Kebanyakan dari mereka akan mendapatkan dampak buruk dari terjadinya
hal ini, karena penghasilan yang tetap namun harga barang kebutuhan atau
jasa mengalami peningkatan.
2. Dampak Terhadap Minat Menabung Masyarakat
Kondisi ini dapat menyebabkan minat menabung masyarakat menjadi
berkurang. Ketika inflasi terjadi, masyarakat cenderung enggan menabung di
bank karena bunga tabungan lebih kecil daripada inflasi padahal pembayaran
biaya administrasi tetap berjalan.
3. Dampak Terhadap Kegiatan Ekspor
Kemampuan ekspor suatu negara akan berkurang ketika mengalami inflasi,
karena biaya ekspor akan lebih mahal. Dan daya saing barang ekspor
biasanya mengalami penurunan sehingga menyebabkan berkurangnya
devisa negara. Di mana hal ini biasanya berdampak terhadap negara mitra
dagang.
4. Dampak Terhadap Harga Pokok
Inflasi berdampak pada kalkulasi harga pokok. Hal itu dikarenakan prediksi
yang salah tentu akan berdampak buruk kedepannya. Maka kemudian akan
membuat proses penetapan harga pokok dan harga jual menjadi tidak akurat.
Ini membuat para produsen atau pengusaha akan kesulitan dan
menyebabkan kekacauan dalam bidang perekonomian.

Cara Mengatasi Inflasi

Karena terjadi secara alamiah dan inflasi memang tidak bisa dicegah atau dihindari,
hanya dapat diatasi. Cara mengatasinya adalah dengan memberlakukan beberapa
kebijakan seperti kebijakan moneter, kebijakan fiskal, dan kebijakan lainnya.
Kebijakan yang bisa diambil untuk mengatasi masalah inflasi adalah sebagai berikut:

 Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal adalah langkah mengatasi inflasi untuk mempengaruhi
penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Ada dua hal yang bisa dilakukan.
Pertama adalah menaikkan tarif pajak untuk perusahaan dan rumah tangga
sehingga tingkat konsumsi menurun. Diharapkan dengan harga barang atau
jasa yang turun maka masalah ini dapat teratasi. Cara mengatasi inflasi
tersebut terbukti efektif untuk mengatasi inflasi. Kedua adalah menghemat
pengeluaran pemerintah sehingga permintaan barang dan jasa yang dapat
menurunkan harga dapat berkurang.
 Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter bertujuan menjaga kestabilan moneter. Dengan begitu
diharapkan kesejahteraan masyarakat meningkat dan inflasi dapat teratasi.
Ada tiga hal yang dapat dilakukan dalam kebijakan moneter. Pertama
kebijakan diskonto yaitu, meningkatkan nilai suku bunga, agar masyarakat
bersemangat untuk menabung. Kedua kebijakan penetapan persediaan kas.
Dimana dengan mengurangi jumlah uang beredar, inflasi dapat ditekan. Bank
sentral dapat mengambil keputusan untuk mengurangi uang yang beredar
dengan jalan menetapkan persediaan uang yang beredar dan menetapkan
persediaan uang kas pada bank-bank. Yang ketiga adalah kebijakan operasi
pasar terbuka, yaitu pengurangan jumlah uang beredar dengan cara menjual
surat-surat berharga.
 Kebijakan Lainnya
Ada beberapa kebijakan efektif lain yang dapat ditetapkan oleh pemerintah
untuk mengendalikan atau mengatasi inflasi selain melalui kebijakan moneter
dan fiskal. Yang pertama adalah dengan cara meningkatkan produksi dan
menambah jumlah barang di pasar. Pemerintah dapat melonggarkan keran
impor dengan cara menurunkan bea masuk barang impor. Kedua bisa juga
dengan cara mengendalikan harga yang ada. Tetapi harus realistis. Kalau
tidak, akan menjadi pasar gelap (black market).

Admin

PrevPREVIOUS Macam-Macam Tugas Administrasi

NEXTPengertian HR software dan Manfaat Bagi Bisnis Next


Search
Recent Posts
Perencanaan Agile pada manajemen tenaga kerja: Panduan untuk SDM
Read More »

9 Keterampilan Penting Manajemen Sumber Daya Manusia


Read More »

Bagaimana AI Merevolusi Fungsi Sumber Daya Manusia ?


Read More »

Categories

Categories                     

Tertarik Menggunakan SmartPresence untuk Bisnis


atau Perusahaan Anda?
Coba Gratis Sekarang!
SmartPresence Absensi Online, adalah platform absensi online berbasis cloud, yang telah
sukses mengakomodasi perekaman, pengolahan, penjadwalan dan pelaporan kehadiran.

Industri
 Perusahaan
 Rumah Sakit
 Pemerintahan
 Outsourcing
 Retail

Insight
 Blog
 FAQ
 API Documentation

Perusahaan
 Tentang Kami
 Liputan Media
 Partnership
 Keamanan & Privasi
 Syarat & Ketentuan

© Copyright 2021 PT. Bima Sakti Alterra Facebook-f


 
Instagram
 
Youtube

Anda mungkin juga menyukai