NIM : 181141016
SEMESTER :6
1. Pasien laki-laki usia 35 tahun masuk di UGD dengan keluhan sesak nafas dan nyeri dada. Hasil
anamnesis, pasien riwayat benturan dada akibat kecelakaan lalu lintas. Pemeriksaan fisik
didapatkan tekanan vena jugularis meningkat, perkusi thoraks hipersonor, tampak sesak
semakin bertambah. TD 90/60 mmHg, frek nadi 130x/i, pernapasan 28x/i, dan suhu 37,8°C.
Apakah tindakan yang tepat pada kasus tersebut?
Jawaban adalah D. Melakukan dekompresi needle. Pada kasus diatas terjadi peningkatan vena
jugularis, perkusi thoraks hipersonor, riwayat trauma dada, semakin sesak mengindikasikan
terisi udara pada rongga thoraks, ekspansi paru tidak maksimal/kolaps. Jadi tindakan yang tepat
adalah D untuk mengurangi sesak pasien, mengembalikan kembang kempis paru dan
mengeluarkan udara dalam rongga thoraks.
2. Pasien perempuan usia 35 tahun diantar oleh keluarganya di ruang UGD dengan kondisi
penurunan kesadaran dialami sejak 15 menit yang lalu. Keluarga mengatakan pasien riwayat
stroke. Hasil anamnesis, terdengar suara nafas snoring dan gelisah. Pemeriksaan TD 150/100
mmHg, frek nadi 120x/i, pernapasan 28x/i, dan suhu 37,9°C. Ners yang sedang shift melakukan
head tilt chin lift. Apakah tindakan selanjutnya pada kasus tersebut?
A. Melakukan suction
Jawabannya adalah B. Memasang OPA. Pada kasus diatas pasien mengalami penurunan
kesadaran yang mengakibatkan resiko lidah jatuh ke belakang yang mengakibatkan obstruksi
jalan nafas sehingga muncul suara tambahan snoring. Bunyi snoring muncul akibat sumbatan
benda padat pada jalan nafas atau lidah jatuh ke belakang. Jadi tindakan awal adalah buka jalan
nafas dengan head tilt chin lift kemudian pasang OPA untuk mempertahankan jalan nafas.