Anda di halaman 1dari 25

Penerimaan dan Penyimpanan

sesuai PKPO
• FAUZIYAH 2021
Penerimaan
• Penerimaan merupakan kegiatan untuk menjamin kesesuaian jenis, spesifikasi,
jumlah, mutu, waktu penyerahan dan harga yang tertera dalam kontrak atau
surat pesanan dengan kondisi fisik yang diterima.
• Semua dokumen terkait penerimaan barang harus tersimpan dengan baik.
• Setelah barang diterima di Instalasi Farmasi perlu dilakukan penyimpanan
sebelum dilakukan pendistribusian.
PENERIMAAN

▪ Barang yg sudah diperiksa, diterima oleh petugas gudang yg berwenang dg


bukti tanda tangan pada faktur barang dg disertai nama lengkap serta no
SIPA/SIK yg berlaku.
▪ Memasukan data / entry ke dalam SIM agar barang bisa segera
didistribusikan ke pelayanan.
▪ Sebelum disimpan, pada kemasan barang diberi cap tanggal , bulan dan
tahun barang datang.
▪ Simpan sesuai dg kriteria dan persyaratan yg berlaku
Penyimpanan
• Penyimpanan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai harus
dilakukan secara baik, benar, serta aman.
• Penyimpanan harus dapat menjamin kualitas dan keamanan sediaan farmasi, alat
kesehatan, dan bahan medis habis pakai sesuai dengan persyaratan kefarmasian.
• Persyaratan kefarmasian yang dimaksud meliputi persyaratan stabilitas dan keamanan,
sanitasi, cahaya, kelembaban, ventilasi, dan penggolongan jenis sediaan farmasi,
• Alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai. Sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan
medis habis pakai disimpan di tempat yang sesuai, dapat di gudang logistik, di instalasi
farmasi, atau di satelit atau depo farmasi serta diharuskan memiliki pengawasan di semua
lokasi penyimpanan.
Proses penyimpanan harus memperhatikan
beberapa hal antara lain:
❑ Obat dan bahan kimia yang digunakan untuk mempersiapkan obat diberi label yang secara
jelas terbaca memuat nama, tanggal pertama kemasan dibuka, tanggal kadaluwarsa dan
peringatan khusus.
❑ Elektrolit konsentrasi tinggi tidak disimpan di unit perawatan kecuali untuk kebutuhan klinis
yang penting.
❑ Elektrolit konsentrasi tinggi yang disimpan pada unit perawatan pasien dilengkapi dengan
pengaman, harus diberi label yang jelas dan disimpan pada area yang dibatasi ketat (restricted)
untuk mencegah penatalaksanaan yang kurang hati-hati.
❑ Sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai yang dibawa oleh pasien harus
disimpan secara khusus dan dapat diidentifikasi.
❑ Tempat penyimpanan obat tidak dipergunakan untuk penyimpanan barang lainnya yang
menyebabkan kontaminasi.
Selain hal-hal yang perlu diperhatikan di atas, obat harus disimpan
secara benar dan diinspeksi secara periodik. Sediaan farmasi, alat
kesehatan, dan bahan medis habis pakai yang harus disimpan terpisah
yaitu:

❑ Bahan yang mudah terbakar, disimpan dalam ruang tahan api dan diberi tanda
khusus bahan berbahaya.
❑ Gas medis disimpan dengan posisi berdiri, terikat, dan diberi penandaaan untuk
menghindari kesalahan pengambilan jenis gas medis.
❑ Penyimpanan tabung gas medis kosong terpisah dari tabung gas medis yang ada
isinya. Penyimpanan tabung gas medis di ruangan harus menggunakan tutup demi
keselamatan.
Gudang B3
Gudang B3
Penyimpanan obat emergensi
❑Penyimpanan Obat emergensi harus disediakan lokasi penyimpanan
untuk kondisi kegawatdaruratan.
❑Tempat penyimpanan harus mudah diakses dan terhindar dari
penyalahgunaan dan pencurian
Penyediaan obat emergensi
Pengelolaan obat emergensi harus
dilakukan sebagai berikut :
❑jumlah dan jenis Obat sesuai dengan daftar obat emergensi yang telah
ditetapkan
❑tidak boleh bercampur dengan persediaan obat untuk kebutuhan lain
❑bila dipakai untuk keperluan emergensi harus segera diganti
❑dicek secara berkala apakah ada yang kadaluwarsa
❑dilarang untuk dipinjam untuk kebutuhan lain
Penyimpanan obat yang perlu diwaspadai
atau high alert medication

High-alert medication adalah obat yang harus diwaspadai karena sering


menyebabkan terjadi kesalahan/kesalahan serius (sentinel event) dan
obat yang berisiko tinggi menyebabkan Reaksi Obat yang Tidak
Diinginkan (ROTD).
Kelompok obat high-alert diantaranya:
1. Elektrolit konsentrasi tinggi (misalnya kalium klorida 2meq/ml atau yang lebih pekat,
kalium fosfat, natrium klorida lebih pekat dari 0,9%, dan magnesium sulfat =50% atau
lebih pekat).
Elektrolit konsentrasi tinggi tidak disimpan di unit perawatan kecuali untuk kebutuhan
klinis yang penting. Bila ada yang disimpan pada unit perawatan pasien dilengkapi
dengan pengaman, harus diberi label yang jelas dan disimpan pada area yang dibatasi
ketat (restricted) untuk mencegah penatalaksanaan yang kurang hati-hati.
1. Obat-Obat sitostatika.
2. Obat yang terlihat mirip dan kedengarannya mirip (Nama Obat Rupa dan Ucapan
Mirip/NORUM, atau Look Alike Sound Alike/ LASA). Penyimpanan obat LASA tidak
ditempatkan berdekatan dan harus diberi penandaan khusus untuk mencegah terjadinya
kesalahan pengambilan obat.
Penyimpanan obat Khusus

Napza Sitostatika
Penyimpanan elektrolit konsentrat
HIGH 1. Ada regulasi rumah sakit
ALERT
tentang proses larangan
menyimpan elektrolit
konsentrat di tempat rawat
inap kecuali bila dibutuhkan
secara klinik dan apabila
terpaksa disimpan di area
rawat inap harus diatur
keamanannya untuk
menghindari kesalahan.
HIGH
ALERT
penyimpanan elektrolit konsentrat
HIGH
ALERT

2. penyimpanan elektrolit
konsentrat yang baik, benar,
dan aman sesuai dengan
regulasi.
3. Elektrolit konsentrat diberi
label obat yang harus
diwaspadai (high alert) sesuai
dengan regulasi.
Penyimpanan Obat High Alert
Strategi berikut ini bisa dipertimbangkan
untuk pengelolaan obat LASA :
1. Mengidentifikasi dan mengelola risiko yang terkait dengan obat-obatan LASA dengan cara :
a. meninjau ulang penggunaan obat LASA (jika perlu)
b. menetapkan prosedur untuk :
1) meminimalkan penggunaan obat LASA melalui perintah verbal dan telepon,
2) lebih menekankan untuk membaca label dengan hati-hati setiap kali obat diakses dan juga sebelum
pemberian, daripada mengandalkan pengenalan visual, lokasi, atau isyarat lainnya yang kurang spesifik.
3) menekankan perlunya memeriksa tujuan pengobatan pada resep / perintah dan sebelum pemberian
obat, memeriksa kesesuian diagnosis dengan tujuan / indikasi pengobatan.
4) menyertakan nama generik dan nama merek obat pada pesanan obat dan label, dengan ukuran font
nama generik yang lebih besar dari nama merek.
Strategi berikut ini bisa dipertimbangkan untuk
pengelolaan obat LASA :
c. Mengembangkan strategi untuk menghindari kebingungan atau kesalahpahaman
yang disebabkan oleh resep atau pesanan obat yang tidak jelas, diantaranya :
1) Melakukan pencetakan nama dan dosis obat.
2) Membedakan nama obat dengan metode “tall man” lettering.
d. Menyimpan obat yang beresiko di lokasi terpisah, atau menyimpan di rak tidak
dengan urutan alfabetis, misalnya dengan nomor wadah, atau di perangkat
pengeluaran otomatis.
Tall man latering
Strategi berikut ini bisa dipertimbangkan
untuk pengelolaan obat LASA :
e. Mengembangkan strategi untuk melibatkan pasien dan keluarga pendamping pasien
dengan cara :
1) Memberikan informasi obat secara tertulis, termasuk indikasi obat, nama generik dan
nama merek, dan efek samping obat yang potensial
2) Mengembangkan strategi untuk mengakomodasi pasien dengan gangguan
penglihatan, perbedaan bahasa, dan pengetahuan terbatas tentang perawatan kesehatan.
3) Memberikan tinjauan apoteker terhadap obat-obatan yang diberikan kepada pasien
untuk mengkonfirmasi indikasi dan penampilan yang diharapkan, terutama ketika
mengeluarkan obat yang diketahui memiliki nama bermasalah.
LASA

Look Alike Sound Alike


LASA

Look Alike Sound Alike

Sutoto.KARS
Contoh
Obat LASA
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai