Anda di halaman 1dari 3

Nama : Siska

Nim: 1979211024
Mata kuliah : Semantik Bahasa Melayu
Dosen Pengampu : Dr. Mohd. Fauzi,S,S.,M.Hum

Prodi: Sastra Daerah

Jawaban:

1. Semantik adalah makna ungkapan yang mempunyai arti yang

terkandung dalam bahasa, kode atau jenis lainnya. Makna ungkapan ini

bisa di bilang sebagai pembicaraan, pengaruh suatu bahasa dalam

presepsi serta pelaku individu maupun kelompok. Semantik biasanya di

kaitkan dengan aspek lain yaitu Sintaksis pembentukan simbol kompleks

dari simbol yang lebih sederhana, serta pragmatika, penggunaan praktis

simbol oleh komunitas pada konteks tertentu.

2. -Polisemi adalah relasi makna antar kata yang sering di gunakan

beberapa kalimat atau konteks yang berbeda.

-Sinonim adalah bentuk bahasa yang memiliki makna mirip, atau kata

yang memiliki bentul berbeda tetapi memiliki arti yang sama.

-Antonim adalah kata yang berlawanan makna dengan kata lain atau

lawan kata.

-Homomim adalah kata yang memiliki relasi makna yang berbeda tetapi

mempunyai kesamaan.
-Hiponim adalah kata khusus, atau memiliki atau memiliki arti khusus

yang terkandung dalam jenis, kelompok atau satuan lainnya.

-Hipernim adalah kata-kata yang mewakili banyak kata lain. Kata hipernim dapat menjadi kata
umum dari penyebutan kata-kata lainnya. Sedangkan hiponim adalah kata-kata yang terwakili
artinya oleh kata hipernim. Umumnya kata-kata hipernim adalah suatu kategori dan hiponim
merupakan anggota dari kata hipernim.

3. Tindak tutur adalah merupakan tindakan manusia dalam melakukan tuturan melalui kata-kata
yang dilakukan penutur dan lawan tutur. Tindak tutur merupakan salah satu cabang ilmu
pragmatik yang berhubungan dengan bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi. Tindak tutur
digunakan oleh siapapun yang menggunakan bahasa yaitu masyarakat. Tindak tutur yang
digunakan itu tidak hanya pada saat berkomunikasi langsung tetapi juga bisa melalui media cetak.

4. adalah benar atau salah (bukan sekaligus kedua-duanya) Nilai kebenaran (kenyataan) adalah
nilai yang bersumber dari unsur akal manusia (rasio, budi, cipta). Contoh nilai kebenaran adalah
sebagai berikut:
Bumi itu bulat
Matahari adalah pusat tata surya
dsb
nilai kebenaran (nilai kebenaran plural) (logika) Nilai yang menunjukkan sejauh mana pernyataan
yang benar; dalam logika klasik, ini adalah nilai-nilai "benar" dan "palsu".

5. -Bebas artinya kita boleh memilih sesuatu atau melaksanakan sesuatu tanpa ada aturan yg
mengikat atau keharusan.
-Kata majemuk adalah gabungan dua buah morfem dasar atau lebih yang mengandung satu
pengertian baru. Kata majemuk tidak menonjolkan arti tiap kata. tetapi gabungan kata itu secara
bersama-sama membentuk suatu makna atau arti baru.
-Singkatan adalah bentuk singkat/hasil penyingkatan suatu frase yang berupa huruf atau
gabungan huruf dan angka, singkatan adalah sebuah huruf atau sekumpulan huruf sebagai
bentuk pendek dari sebuah atau beberapa kata.
-Kata berulang atau reduplikasi adalah pengulangan satuan gramatik, baik seluruhnya maupun
sebagiannya, baik dengan variasi fonem maupun tidak. Pengulangan dapat dilakukan terhadap
kata dasar, kata berimbuhan, maupun kata gabung.
-Plesetan atau yang biasa disebut sebagai perubahan bentuk kata yang mirip dengan makna
pragmatik yang baru pula. Plesetan dapat berupa humor tingkat tinggi maupun tergolong dalam
bentuk kritik secara tidak langsung. Timbulnya plesetan dapat diakibatkan oleh adanya bentuk
yang sama dan memiliki sebuah kecenderungan untuk menjadi populer. Plesetan bahasa, sebagai
sebuah proses, pada akhirnya akan memperlihatkan jenis bahasa plesetan yan terdapat dalam
bahasa Indonesia.Dalam istilah asingnya, plesetan disebut pun. Pun atau paronomasia
merupakan permainan logika kata. Merusak homonim sebagai sinonim dengan antitesa.
Mengaduk-aduk pikiran pendengar dengan ilusi imajinasi tentang kata dan kalimat yang dibentuk
dan dipadukan. Sehingga membuat sebuah kalimat yang berkonotasi tertentu.

6. perubahan makna akibat pertukaran tanggapan indra. Alat indra sebenarnya sudah
mempunyai tugas-tugas tertentu untuk menangkap gejala-gejala yang terjadi di dunia ini.
Misalnya rasa pahit, manis harus ditangkap oleh perasa lidah. Dalam penggunaan bahasa terjadi
kasus pertukaran tanggapan antara indra yang satu dengan indra lain. Rasa pedas, misalnya, yang
seharusnya ditanggap dengan alat indra perasa pada lidah, tertukar menjadi ditanggap oleh alat
indra pendengaran seperti tampak dalam ujaran kata-katanya cukup pedas. Pertukaran alat indra
penanggap biasa disebut dengan istilah sinestesia. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani sun
artinya ‘sama’ dan aisthetikas artinya ‘tampak’.

7. Asosiasi adalah perubahan makna kata yang terjadi karena persamaan sifat. Contohnya pada
kata amlop. Makna kata asalnya berarti tempat untuk memberi uang,sedangkan makna baru
berarti suap.
Sinestesia,yaitu perubahan makna kata akibat pertukaran tanggapan antara dua indra yang
berlainan. Contohnya pada frasa berwajah manis. Makna asalnya berarti indra perasa,sedangkan
makna baru berarti indra penglihatan.

8. Peribahasa adalah ungkapan atau kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan,
nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.

9. ambigu adalah kalimat yang maknanya bisa bermakna lebih dari satu penafsiran. Keambiguan
ini akan mengakibatkan keraguan pada penafsiran kalimat. Keambiguan ini muncul karena
peletakan ejaan yang kurang tepat. Untuk menghindari keambiguan ini biasanya dipilih diksi dan
tanda baca yang tepat.
Contoh :
Ami memberi tahu.
Pada kata memberi tahu akan muncul dua makna yaitu memberi makanan berupa tahu
(makanan yang terbuat dari kacang kedelai) atau memberi suatu informasi. Mereka duduk rapat.
Pada kata rapat akan muncul dua makna yang berbeda yaitu rapat yang berarti berdempetan
atau rapat yang berarti pertemuan.

10. Deiksis adalah kata atau frasa yang rujukannya tidak tetap. Ada tiga jenis deiksis, yaitu deiksis
ruang (misalnya ini, di situ, dan begitu), deiksis persona (misalnya saya, kamu, dan ia), dan deiksis
waktu (misalnya kemarin, sekarang, dan besok). Ketiga jenis deiksis ini bergantung pada
interpretasi para peserta komunikasi yang berada di dalam konteks yang sama.
Contoh:
Hari ini bayar, besok gratis.
kapan yang dimaksud dengan hari ini dan besok juga tidak jelas, karena kalimat itu terpampang
setiap hari di sebuah kafetaria.

Anda mungkin juga menyukai