Anda di halaman 1dari 44

Pembimbing

dr. Angga Mardro Raharjo, Sp. P


dr. Abdur
Asyirah Rouf Fillah
Mujahidah
122011101047
Sarah Marsa Tamimi
132011101012
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER
SMF ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PUSKESMAS MAYANG
2019
Pendahuluan

2
Hipertensi NASIONAL 34,1%

25,8%
Hipertensi Jawa Timur

(12 dari 33)

371 penderita
Hipertensi Mayang

Pada tahun 2018


5 penyakit kronis yang sering
dialami lansia Hipertensi
Penyakit
Seumur
Hidup

Peran Tenaga
Kesehatan Peran Penderita

Peran Keluarga
Melakukan identifikasi permasalahan pada pasien hipertensi.
Memberikan alternatif pemecahan dari permasalahan kesehatan pada pasien hipertensi.
Memberikan edukasi pada keluarga binaan terkait masalah yang ada.
6

Keluarga Binaan Institusi Penulis


Memberikan informasi Dapat menambah informasi Menambah pengetahuan
tentang hipertensi. tetang permasalahan dan wawasan penulis
Memberikan alternatif kesehatan pasien dengan tentang permasalahan
pemecahan dari penyakit hipertensi yang kesehatan pasien dengan
pemasalahan kesehatan ada di Puskesmas Mayang. hipertensi.
pada pasien hipertensi.
HASIL dan PEMBAHASAN
Profil Anggota Keluarga
9
Genogram
APGAR Score
No. APGAR J a r a n g / K a d a n g - S e r i n g / Nilai
t i d a k kadang (1) selalu (2)
s a m a
sekali (0)
1. Adaptation √ 1
2. Partnership √ 1
3. Growth √ 2
4. Affection √ 2
5. Resolve √ 1
Jumlah 7

Fungsi keluarga ditinjau dari sudut pandang anggota keluarga terhadap hubungan dengan anggota
keluarga yang lain adalah terjadi disfungsi keluaga sedang
Profil Health Seeking Behavior 1
2

Ny. A dan keluarga kurang mendapatkan informasi tentang kesehatan baik dari
lingkungan atau tenaga kesehatan. Pasien dan keluarga kurang memperhatikan gejala-
gejala hipertensi yang terjadi hingga terjadi serangan stroke. Kemudian pasien dan
keluarga kurang mendapatkan informasi untuk selalu kontrol dan tidak putus obat
akibat kurangnya pengetahuan mengenai gejala dan terapi medikasi hipertensi. Pasien
juga memiliki pola diet makan dan aktifitas fisik yang kurang.
Profil Tempat Tinggal

Rumah tidak bertingkat, bangunan bersifat permanen dengan luas


bangunan kurang lebih 30m2, bagian depan rumah terdapat teras
kecil, tidak ada halaman, dinding depan rumah dari tembok dan
dinding antar kamar terbuat dari anyaman bambu, atap rumah dari
genteng. Kepemilikan tanah rumah adalah tanah keluarga, keluarga
membangun rumah tersebut atas dana sendiri.

13
Profil Tempat Tinggal

Pembuangan Kotoran:
Keluarga tidak memiliki jamban sehingga BAB dilakukan di sungai,
limbah cair dialirkan melalui selokan ke sungai belakang rumah
Penyediaan air bersih:
Air bersih berasal dari air sumur tetangga, air digunakan untuk keperluan
minum, memasak, mandi, dan mencuci baju.
Pembuangan limbah RT:
Sampah dikumpulkan di belakang rumah kemudian di bakar.
Profil Kesehatan Keluarga
Anamnesis
Keluhan Utama: Pasien mengeluhkan nyeri kepala.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengeluh nyeri kepala kambuh-kambuhan sudah sejak 1 2 minggu
yang lalu. Pasien mengaku bahwa sudah lama tidak minum obat +- 3 minggu.
Pasien mengatakan hal tersebut dilakukan karena pasien merasa tidak ada
keluhan dan sering lupa.
Pasien juga mengeluhkan lemas pada tangan dan kaki kanan yang hilang
timbul sejak Bulan Januari tahun ini. Pasien mengaku sempat MRS di RSD
dr.Soebandi akibat stroke. Pasien memiliki riwayat darah tinggi sejak 5 tahun
yang lalu dan tidak pernah kontrol sebelum serangan stroke karena sering
tidak ada keluhan seperti pusing dan lemas. Namun setelah seranganpun
pasien juga tidak rutin kontrol ke puskesmas Mayang.
Riwayat Penyakit Dahulu
HT (+), DM (-), Stroke (+), Alergi (-)
Riwayat Pemberian Obat
Captopril dan amlodipine
Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga pasien tidak pernah memiliki penyakit yang sama
Riwayat Sosial Ekonomi
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari pasien berternak ayam, menjual kue
toples dengan pendapatan dibawah 500.000 ribu.
•Sistem Serebrospinal : demam (-), kejang (-)
•Sistem Kardiovaskular : sianosis (-), berdebar-debar (-)
•Sistem Respirasi : batuk kronik (-), pilek (-), sesak (-)
•Sistem Gastrointestinal : BAB (+) ± 1x/hari, tidak bercampur darah,
tidak BAB hitam, tidak berlendir, muntah (-), nyeri
telan (-).
•Sistem Muskuloskeletal : gerak aktif, edem (-),
•Sistem Urogenital : BAK (+) normal ± 3-4x/hari, tidak nyeri,
kuning jernih, tidak berbuih, tidak berbau menyengat.
•Sistem Integumentum : tidak kuning, tidak tampak bintik merah di
kedua tangan
• Pemeriksaan Umum Pernapasan :sesak (-), batuk (-), mengi (-)
Kulit :turgor kulit normal, purpura (-), ptekie
Keadaan umum : Cukup
(-)
Kesadaran : 4-5-6 Kelenjar limfe :pembesaran KGB (-), pembesaran
kelenjar tiroid (-)
Kualitatif : CM
Otot :edema (-) di kedua ekstremitas bawah,
•Tanda-Tanda Vital : atrofi (-)
•Tekanan Darah: 200/110 mmHg Tulang : deformitas (-)
Status gizi: BB :72 kg
•Frekuensi Nadi : 96x/menit,
TB :150 cm
reguler
BMI : 32
•Frekuensi Pernapasan : 22
x/menit
•Suhu : 36,90C
•Waktu pengisian kapiler :<2
detik
} Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Khusus
} Kepala
} Ukuran : Normocephal
} Rambut : Lurus warna hitam, tebal, sebagian berwarna putih
} Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, tidak ada edema palpebra,
reflek cahaya +/+, lensa jernih, pterigium-/-
} Hidung : Sekret -/-, darah -/-, mukosa tidak hiperemis, tidak ada pernafasan
cuping hidung
} Telinga : Sekret -/-, darah -/-
} Mulut : Sianosis (-)
} Faring : Tidak hiperemi
} Tonsil : Tidak hiperemi, tidak tampak pembesaran
} Leher : Bentuk simetris, pembesaran KGB (-), kaku kuduk (-), tiroid membesar (-),
deviasi trakea (-)
} Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Khusus
} Cor
} Inspeksi : Iktus kordis tidak tampak
} Palpasi : Iktus kordis teraba ICS VI AAL Sinistra
} Perkusi :redup di ICS IV PSL D s/d ICS VIMCL S
} Auskultasi: S1S2 tunggal reguler, ekstrasistol (-), gallop (-),
murmur (-)
} Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Khusus
} Pulmo
Depan Kanan Kiri

Insp : Simetris, Retraksi (-) Insp : Simetris, Retraksi (-)

Palp : fremitus raba dbn Palp : fremitus raba dbn

Perk : dbn Perk : dbn

Ausk : Ves (+), Rho (-), Whe (-) Ausk : Ves (+), Rho (-), Whe (-)

Belakang Insp : Simetris, Retraksi (-) Insp : Simetris, Retraksi (-)

Palp : fremitus raba dbn Palp : fremitus raba dbn

Perk : dbn Perk : dbn

Ausk : Ves (+), Rho (-), Whe (-) Ausk : Ves (+), Rho (-), Whe (-)
} Pemeriksaan Neurologis
} Kesadaran :
} Kualitatif : Composmentis Kuantitatif: GCS 4-5-6
} Tanda Meningeal : Kaku kuduk (-), Kernig (-), Brudzinski I (-), Brudzinski II (-), Lasegue
(-)
} Nervus Kranialis :
} N. III : Isokor, Φ 3/3 mm, Refleks cahaya +/+
} N. VII : Diam/Gerak = Simetris dextra et sinistra/Simetris dextra et sinistra
} N. XII : Diam/Gerak = Simetris dextra et sinistra/Simetris dextra et sinistra
} Motorik :Kekuatan Otot :554 | 555
} 554 | 555
} Tonus Otot :+2 | +2
} +2| +2
} Ref. Fisiologis : Bisep +/+ N, Trisep +/+ N, Knee +/+ N, Achilles +/+ N
} Ref. Patologis : (-)
Faktor Risiko

24
Berdasarkan analisis, antar anggota keluarga sudah ada rasa peduli
ketika terdapat salah satu anggota yang sedang sakit. Namun karena
pendidikan serta pengetahuan pasien yang kurang terhadap penyakit
hipertensi, pentingnya akan kepatuhan minum obat, pola diet,
aktivitas fisik dan stroke, pasien jarang untuk kontrol, keluhan yang
tidak berkurang dan tekanan darah yang tak terkontrol.

25
Berdasarkan analisis, keadaan rumah pasien cukup dengan penghuni 2 orang, didapatkan
luas 32 m2/orang. Kondisi rumah secara keseluruhan kurang layak karena di setiap
ruangan pencahayaan dan ventilasi kurang, terutama untuk ruangan tidur yang dihuni oleh
pasien. Lantai rumah berupa plester semen dan pada beberapa tempat masih berupa
tanah. Tidak ada sekat antara ruang tamu dengan ruang tidur, sedangkan sekat dengan
dapur terbuat dari anyaman bambu. Pencahayaan dan ventilasi dalam rumah kurang,
sehingga lantai sangat lembab. Pasien memelihara sapi dan ayam yang berada di samping
kanan rumah. Jarak rumah dengan kandang ayam dan sapi kurang dari 1 meter (hanya
berbatas tembok). Kondisi rumah pasien memiliki risiko tinggi terhadap terjadinya
penularan penyakit.

26
Pasien adalah seorang nenek dalam keluarga dan saat ini pasien bekerja mejadi tukang pijat dan
sesekali membuat kue toples untuk dijual. Anak pasien dan menantu laki-laki pasien bekerja sebagai
kuli bangunan di Bali. Saat ini suami pasien bekerja mencari rumput untuk pakan ternak dan tani. Untuk
saat ini pasien dan suami mengandalkan bantuan dari anak pasien. Pasien terkadang diantarkan oleh
anak perempuan pasien saat berobat ke puskesmas. Namun terkadang pasien terlambat kontrol oleh
karena tidak ada yang mengantar, lupa atau karena merasa tidak ada keluhan. Setelah serangan
stroke, pasien kesulitan dalam mencukupi kebutuhan pokok karena kesulitan dalam bekerja sehingga
harus meminta bantuan dari anak dan menantu. Keluarga pasien cukup membantu kebutuhan sehari-
hari namun pasien merasa setelah kurang lebih 30 tahun bekerja sebagai karyawan pabrik, pasien
selalu dapat mencukupi kebutuhan sendiri sehingga terkadang merasa enggan untuk selalu meminta
kepada anak dan menantu yang terkadang juga kesusahan untuk kebutuhan sehari-hari.
27
Berdasarkan penghasilan pasien, keluarga ini termasuk dalam
keluarga dengan kondisi ekonomi yang menengah ke bawah.
Untuk kebutuhan pokok, penghasilan suami dengan beternak
ayam dan tani tidak dapat mencukupi sehingga perlu bantuan
dari anak dan menantu.
Penghasilan tiap bulannya kurang lebih 500.000

28
Analisis Masalah

29
30

Man Money
Pendidikan dan pengetahuan pasien Penghasilan keluarga yang kurang untuk
tentang kesehatan dan penyakit yang mencukupi kebutuhan pokok sehingga anggaran
diderita rendah.. untuk penbiayaan kesehatan cukup terabaikan.

Method Machine
Pemeriksaan tekanan darah yang terlambat,
Kurangnya penyuluhan terkait dengan
putus obat, sehingga pasien tidak
mengetahui gejala hingga terjadi stroke dan penyakit Hipertensi oleh tenaga kesehatan.
tekanan darah tidak terkontrol setelah
serangan
Material Management
Kurang mengerti mengenai penyakit yang Pola makan tidak sehat. Penggunaan garam dan MSG
diderita, lifestyle yang baik dan komplikasinya yang berlebih, dan jarang berolahraga. Tidak adanya
Kurang mengerti mengenai PHBS. jamban, kamar mandi dan sumber air dirumah.
31

Material
Memberikan edukasi mengenai pola diet
hipertensi yang baik

Method Memberikan edukasi mengenai aktifitas


fisik yang harus dilakukan
Memberi edukasi kepada penderita agar
lebih memperhatikan gejala-gejala Memberikan edukasi tentang PHBS
penyakit yang diderita agar tidak terlambat
dalam melakukan penanganan.

Memberikan edukasi kepada penderita


mengenai pentingnya kontrol dan minum
Man obat secara teratur

Memberi penyuluhan dan edukasi


pada penderita dan keluarga
mengenai penyakit hipertensi
hingga pencegahan.
32

Money
Menyarankan kepada keluarga untuk
menggunakan asuransi yang disediakan
pemerintah agar biaya pengobatan
Machine pasien tidak dirasa berat.
Memberikan saran kepada tenaga
kesehatan untuk lebih aktif dalam
melakukan edukasi dan skrining

Management hipertensi.

Memberi edukasi kepada


keluarga tentang pola makan gizi
seimbang dan . tentang
pemberian nutrisi serta makanan
terkait hipertensi
•Memberikan edukasi tentang penyakit hipertensi dan stroke
•Memberikan edukasi mengenai konsumsi obat hipertensi dan pentingnya
untuk kontrol
•Memberikan edukasi gizi seimbang dan PHBS
•Memberikan edukasi mengenai diet yang efektif pada pasien hipertensi
•Memberikan edukasi mengenai aktifitas fisik yang baik dilakukan untuk
pasien hipertensi
•Memberikan motivasi kepada pasien dan keluarga untuk menggunakan
asuransi kesehatan yang dimiliki supaya biaya pengobatan lebih menjadi
minimal.
Leaflet Hipertensi
Leaflet PHBS
Leaflet Diet
Leaflet Aktifitas Fisik
Leaflet Kepatuhan Minum Obat
39

pada tanggal 13 April 2019, kami pada tanggal 18 April 2019, kami memberikan
melakukan edukasi tentang penyakit edukasi kembali mengenai hipertensi, lifestyle yang
baik ditambah tentang PHBS dan kembali melakukan
hipertensi meliputi penyebab, gejala,
pengukuran tekanan darah sebesar 150/90 mmHg.
pemeriksaan yang perlu dilakukan, hingga Kami juga mengedukasi mengenai pentingnya kontrol
tatalaksana, pencegahan dan komplikasi. dan konsumsi obat hipertensi secara teratur.

Kunjungan 1 Kunjungan 3

Kunjungan 2 Kunjungan 4
pada tanggal 15 April 2019, kami memberikan edukasi pada tanggal 20 April 2019, kami mengcrosscheck kembali
tentang gizi seimbang, pola diet untuk penderita hipertensi apakah edukasi yang kami berikan sudah di lakukan seperti
termasuk membatasi konsumsi garam natrium, dan aktifitas pola diet, aktifitas fisik, konsumsi obat dan kontrol ke dokter.
Hasil pengkuran tekanan darah yaitu 140/90 mmHg. Dilakukan
fisik. Dan dilakukan pengecekan tekanan darah yaitu
post test kepada pasien dan pasien dapat menjawab 8
180/110 mmHg yang telah mengalami penurunan dari pertanyaan benar dari total 10 pertanyaan.
kunjungan sebelumnya yaitu 200/110 mmHg.
4
0

•Kesan dari keluarga binaan ini, kami


mendapatkan sambutan dan diterima dengan
baik oleh anggota keluarga, masukan yang kami
berikan juga dapat diterima dengan baik, serta
adanya diskusi antara pihak keluarga binaan
dengan kami tentang masalah kesehatan yang
sedang dialami.

•Pesan keluarga binaan yaitu agar mengamalkan


hal yang telah diedukasikan terhadap mereka
agar dapat meningkatkan status kesehatan
keluarga tersebut.
Penutup

41
Kejadian hipertensi sebenarnya dapat dicegah dan/atau diatasi
dengan pemahaman yang baik mengenai faktor-faktor risikonya
dan meghindarinya. Meskipun suatu keluarga mempunyai asuransi
kesehatan, perasaan tidak tenang akan pembiayaan kesehatan
juga memperberat risiko suatu penyakit karena faktor stressor. Hal
tersebut dapat ditangani dengan membiasakan diri melakukan
PHBS dan managemen keuangan yang baik.

42
Pada kegiatan keluarga binaan diperlukan waktu yang lebih lama
pelaksanaannya agar tujuan dari keluarga binaan tidak hanya
sebatas pada solusi dari permasalahan kesehatan namun hingga
pada hasil dari kegiatan keluarga binaan.

43
TERIMA KASIH

44

Anda mungkin juga menyukai