Anda di halaman 1dari 7

TUGAS KELOMPOK AGENDA 2

NILAI NILAI DASAR BERAKHLAK


ANGKATAN 95
KELOMPOK 3

PEMBIMBING:
PARLINDUNGAN S., S.H., M.Si

DISUSUN OLEH:
AYU MUFIDAH KARTIKA SARI, S.Pt.
MISBACHAH, S.Sos.
dr. SARAH MARSA TAMIMI
dr. NUR AINI
apt. QURROTU A`YUNIN, S. Farm.
apt. IFAN ARIF MAULANA, S.Farm.
apt. NURUL FAIZAH, S.Farm.
AMIRUL LUTHFI HABIBI, S.TP.
ARIEF DHARMA, S.P.
LENI SETYONINGSIH, S.P.

DIKLAT DASAR CPNS 2022


PROVINSI JAWA TIMUR
TUGAS KELOMPOK (AGENDA 2)

Mendiskusikan kasus (case) dengan mengangkat isu aktual terkait penerapan Core
Value ASN BerAKHLAK di Indonesia baik skala Nasional ataupun Regional, dengan
menggunakan Alat Analisis (Alur Pikir Komprehensif), dan membuat laporan hasil
diskusi.
Alur Pikir Komprehensif Kasus “Penendangan Siswi oleh ASN”

PENYEBAB MASALAH SOLUSI KONDISI YANG DIHARAPKAN

1. Tidak mematuhi peraturan Andi Aswadi Pegawai Negeri Sipil Dispora Sinjai, 1. Menanyakan kondisi anak yang terjatuh 1. Menanyakan kondisi dari anak perempuan
lalu lintas Sulawesi Selatan ditetapkan menjadi tersangka dan 2. Mengecek kondisi mobil dan sepeda yang yang terjatuh tersebut, sekalipun sebenarnya
2. Tidak menaati Core Values terancam dipecat karena menendang motor pelajar bersenggolan memang pengendara tersebut salah karena
ASN karena kesal atas kejadian tabrakan yang terjadi 3. Menanyakan penyebab anak menabrak mobil melanggar lalu lintas dan berkendara dibawah
3. ASN tidak menunjukkan antara sepeda motor milik pelajar perempuan dengan nada yang baik dan sopan umur sebagai bentuk ASN yang bertanggung
Sifat Berorientasi berinisial SP (12 tahun) dengan mobil yang 4. Memperlebar jalan raya jawab
Pelayanan, yakni ramah dikendarai Andi Aswadi 5. Membawa ke rumah sakit apabila ada yang 2. Mengecek kondisi kedua kendaraan yang
kepada masyarakat terluka bertabrakan serta sesegera mungkin
4. ASN melanggar PP Nomor Bukti berupa Video yang berisi kejadian: 6. Diterapkannya hukum yang berlaku (pidana menepikan dulu kendaraan tersebut agar tidak
94 Tahun 2021 yang 1. Sepeda motor bertabrakan dengan mobil Andi atau perdata) bagi pegawai ASN yang mengganggu lalu lintas
menyatakan bahwa setiap Aswadi melanggar kode etik dan hukum 3. Menanyakan dengan baik dan sopan penyebab
ASN harus menunjukkan 2. Teguran Andi Aswadi kepada pelajar tersebut anak perempuan tersebut bisa menabrak
integritas dan keteladanan 3. Perlawanan dari pengendara sepeda motor kendaraan lain
dalam sikap, perilaku, sehingga Andi Aswadi naik pitam 4. Dari kasus tersebut terlihat kondisi jalan yang
ucapan, dan tindakan 4. Andi Aswadi menendang sepeda motor pelajar sempit dan padat kendaraan sehingga
kepada setiap orang, baik (SP) sampai terjatuh berpotensi menyebabkan kecelakaan maka
di dalam maupun di luar diharapkan adanya pelebaran jalan raya
kedinasan MANFAAT 5. Setelah menanyakan kondisi anak tersebut,
5. ASN tidak menunjukkan apabila terdapat luka atau cidera maka sesegera
Sifat Harmonis, yakni suka mungkin dibawa kerumah sakit dan
• Membiasakan diri bersikap ramah dan
menolong orang lain AKIBAT JIKA MASALAH TIDAK solutif dalam menyikapi permasalahan
menghubungi keluarganya
DIPERBAIKI 6. Memberikan nasihat terhadap anak perempuan
dengan tetap menjaga nama baik ASN
tersebut untuk mematuhi peraturan lalu lintas
• Melatih diri untuk mengontrol emosi bahwa anak dibawah umur tidak boleh
• ASN akan mengulangi kesalahannya kembali • Mendewasakan diri untuk selalu mengendarai sepeda motor
• Tidak menjadi figur ASN yang teladan bagi memberikan nasehat dan memiliki
masyarakat sikap peduli yang tinggi
• Menjadi figur ASN yang tidak mengayomi, • Memiliki dedikasi diri untuk selalu
tidak menghargai sesama, tidak bersikap suka mengutamakan kepentingan orang
menolong, netral dan adil karena melanggar banyak bukan atas kepentingan sendiri
salah satu Core Value ASN Harmonis • Menjunjung tinggi nilai kolaborasi,
• Tidak menjaga nama baik sebagai ASN, dan yakni melalui musyawarah untuk
negara (melanggar core value Loyal) mufakat dengan beberapa pihak terkait
• Tidak menjadi gambaran ASN yang apabila permasalahan yang terjadi
berintegritas (melanggar core value tidak dapat diselesaikan secara
Akuntabel) kekeluargaan
Laporan Hasil Diskusi Kasus “Penendangan Siswi oleh ASN”

1. Deskripsi Kasus
Seorang oknum ASN berinisial AI (44) ditetapkan sebagai tersangka kasus
penendangan motor seorang pengendara wanita di Sinjai, Sulawesi Selatan. Penetapan
tersangka dilakukan Satreskrim Polres Sinjai setelah proses gelar perkara pada Kamis
(15/9/2022). Kasus bermula setelah tersebarnya video AI menendang motor pengendara wanita
hingga terjungkal dan jatuh di depan kendaraan. Dalam video itu, tampak wanita pengendara
motor menabrak bagian depan mobil yang dikendarai seorang ASN.
Usai terjadi tabrakan itu, pengendara motor yang diketahui berusia 12 tahun bersusah
payah mendirikan sepeda motornya sendiri yang ambruk. Namun baru saja bisa berdiri, motor
milik wanita tersebut ditendang oleh seorang pria oknum ASN. Pengendara motor yang tak
siap karena tiba-tiba ditendang motornya langsung terkejut dan spontan menarik gas hingga
terjungkal dan jatuh di depan kendaraan. Ironinya, tersangka hanya berdiri diam tanpa
menolongnya.
Atas kasus tersebut, AI dikenai pasal 80 Undang-undang (UU) Perlindungan Anak
juncto Pasal 351 Ayat 1 KUHP lantaran korban adalah remaja berusia 12 tahun. Mengacu pada
pasal tersebut, AI terancam dijatuhi hukuman 3,6 tahun. Sedangkan, Pasal 351 ayat 1 KUHP
ancaman hukumannya di bawah satu tahun karena termasuk pengecualian.
Sementara itu, tindakan AI dinilai tidak mencerminkan perilakunya sebagai Aparatur
Sipil Negara. Bukan hanya hukuman, oknum ASN tersebut juga terancam hukuman disiplin
PNS sebagaimana termuat dalam Pasal 10 ayat (1) huruf E Peraturan Pemerintah (PP) Nomor
94 Tahun 2021 yang menyatakan bahwa setiap ASN harus menunjukkan integritas dan
keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan, dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam
maupun di luar kedinasan.

2. Pokok Permasalahan
Adapun pokok permasalahannya ialah penendangan yang dilakukan oleh seorang ASN
kepada siswi dibawah umur merupakan bentuk sikap ASN yang tidak mencerminkan core
values Ber-AKHLAK, tidak seharusnya sebagai ASN melakukan perbuatan yang dapat
mencoreng nama ASN serta instansi terkait, dalam hal ini ASN tersebut tidak dapat menahan
emosi dan melakukan tindak kekerasan fisik kepada anak dibawah umur. Kejadian tersebut
jelas menggambarkan bahwa pelaku penendangan tidak mampu memberikan contoh yang baik
kepada masyarakat.

3. Pihak yang Terlibat


1. Pelaku penendangan : Andi Aswadi Pegawai Negeri Sipil Dispora Sinjai, Sulawesi
Selatan
2. Korban penendangan : Siswi SMP berusia 12 tahun

4. Pelanggaran Nilai-Nilai BerAKHLAK


1) Berorientasi Pelayanan
ASN harus memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat dengan bersikap
ramah dan sopan, maka dalam menyikapi permasalahan tersebut sudah seharusnya
ASN tetap bersikap ramah dan sopan meskipun dalam keadaan emosi. Dengan
melakukan penendangan, sudah berarti ASN tersebut tidak mencerminkan sikap yang
seharusnya ditunjukkan kepada masyarakat.

2) Akuntabel
ASN harus jujur dan bertanggung jawab serta tidak menyalahgunakan jabatan secara
sewenang-wenang. Berdasarkan video yang beredar luas pada saat melakukan tindakan
penendangan ASN tersebut masih menggunakan seragam lengkap. Hal ini sangat
disayangkan karena seharusnya ASN bekerja dengan penuh tanggungjawab
mengemban jabatannya dengan cara berperilaku sesuai pedoman ASN, bukan malah
menjadikan jabatan sebagai cara untuk merasa lebih baik dari orang lain dan bertindak
semaunya.

3) Kompeten
ASN harus meningkatkan kompetensi diri untuk menghadapi tantangan yang akan
datang dan mampu membagikan ilmu serta pengetahuan kepada orang yang
membutuhkan. Kejadian tidak terduga merupakan suatu tantangan, ketika mobil ASN
tersebut tertabrak oleh pengendara motor sudah seharusnya ASN mampu menghadapi
masalah tersebut dengan bijak dan mampu memberikan contoh yang baik kepada siswi
tersebut tentang bagaimana berkendara yang baik. Dengan terpancing emosi hingga
melakukan penendangan berarti ASN tersebut tidak mampu menghadapi masalah dan
tidak mampu memberikan contoh yang baik kepada masyarakat.
4) Harmonis
ASN harus memberikan bantuan kepada orang lain yang membutuhkan. Berdasarkan
video yang tersebar luas setelah melakukan penendangan ASN tersebut sama sekali
tidak memberikan bantuan kepada siswi yang tersungkur ke tepi jalan. ASN tersebut
hanya diam berdiri tanpa membantu siswi untuk berdiri dan mendirikan motor. Hal ini
jelas melanggar panduan perilaku ASN yang harmonis, karena ASN tersebut
menciptakan suasana tidak harmonis dengan masyarakat, baik korban maupun
masyarakat sekitar tempat kejadian.

5) Loyal
ASN harus menjaga nama baik rekan ASN, pimpiman, instansi dan negara.
Berdasarkan video yang tersebar luas ASN tersebut masih menggunakan seragam saat
melakukan tindakan kekerasan fisik kepada siswi SMP. Hal ini jelas dapat mencoreng
nama ASN secara keseluruhan, juga nama instansi dan negaranya.

6) Adaptif
ASN harus mampu melakukan penyesuaian diri dengan cepat, sudah seharusnya ASN
tersebut mampu menyesuaikan perilakunya saat kejadian. Meskipun merasa dirugikan
kerena mobilnya tertabrak, namun tidak seharusnya terpancing emosi dan melakukan
tindakan tanpa berfikir panjang. Hal ini menandakan ASN tersebut tidak mampu
tanggap dan menyesuaikan diri secara cepat dalam berbagai kondisi yang ada dalam
bermasyarakat.

7) Kolaboratif
ASN seharusnya memberikan kesempatan semua yang terlibat untuk berkontribusi.
Saat mobil ASN tersebut tertabrak sepeda motor seharusnya ASN tersebut memberikan
kesempatan siswi untuk menjelaskan. Jika dirasa siswi tersebut tidak menunjukkan
sikap yang sopan, maka bisa meminta warga sekitar untuk menasehatinya atau meminta
nomer telepon orangtuanya apabila membutuhkan biaya ganti rugi. Apabila masih
belum ada solusi maka dapat berhubungan dengan pihak terkait (kepolisian). Hal ini
sudah seharusnya dilakukan tanpa menggunakan kekerasan.
5. Dampak Tidak Diterapkan Nilai Nilai BerAKHLAK
Tindakan AI dinilai tidak mencerminkan perilakunya sebagai Aparatur Sipil Negara
(ASN) yang BerAKHLAK. ASN seharusnya menunjukkan integritas dan keteladanan dalam
sikap, perilaku, ucapan, dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar
kedinasan. Dampak dengan tidak diterapkannya nilai-nilai BerAKHLAK oleh seorang ASN
diantaranya adalah merusak nama baik ASN itu sendiri, instansi dan negara, kehilangan
kepercayaan dari masyarakat, serta gagal menjadi teladan yang baik bagi masyarakat.

6. Alternatif Pemecahan Masalah


1) Membangun komunikasi yang baik dengan siswi dan memberikan kesempatan pada
siswi untuk menjelaskan kronologi penyebab terjadinya tabrakan, jika tidak mendapat
respon yang baik, bisa meminta warga sekitar untuk membantu menengahi
pembicaraan
2) Meminta nomer telepon orangtuanya apabila membutuhkan biaya ganti rugi
3) Menghubungi pihak berwajib jika memang belum ditemukan solusi secara
kekeluargaan, tanpa perlu main hakim sendiri seperti yang sudah dilakukan dalam
kasus ini

7. Konsekuensi Alternatif Pemecahan Masalah


1) Mampu menjaga nama baik pribadi dan instansi tempat ASN bekerja
2) Sebagai seorang ASN, melatih dan membiasakan diri untuk menerapkan nilai-nilai
BerAKHLAK
3) Mampu menjadi teladan baik bagi masyarakat dengan memberikan contoh dalam
melakukan penyelesaian masalah yang tak terduga dengan tanggap dan tetap
menjunjung nilai-nilai ASN.

Sumber:
https://m.tribunnews.com/amp/regional/2022/09/17/bupati-sinjai-perintahkan-inspektorat-
periksa-oknum-pns-tendang-motor-pelajar-berpotensi-dipecat

Anda mungkin juga menyukai