Anda di halaman 1dari 7

TUGAS 2 AGENDA 2 PELATIHAN DASAR CPNS KEMENHUB 2023

NAMA : ANNAS AJI NURDIANTORO

GELOMBANG :5

ANGKATAN : 29

UNIT KERJA : SUB. BAGIAN AKADEMIK

1. SELF LEARNING

● Berorientasi Pelayanan
● Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
a. Orientasi nilai pertama dalam Instansi Poltekpel Sorong adalah Karena jarak yang
harus ditempuh cukup jauh dari Kota ke Politeknik Pelayaran Sorong, maka dari itu
Politeknik Pelayaran Sorong memberikan solusi yaitu layanan Bus antar jemput
kepada peserta diklat,pasis dan juga Taruna/i.
● Ramah, cekatan solutif dan dapat diandalkan.
b. Orientasi nilai pertama dalam Instansi Poltekpel Sorong adalah memberikan
pelayanan diklat semudah mungkin, yaitu dengan membuat peserta diklat dapat
mengakses web diklat poltekpel sorong dan daftar mendaftar secara online.

● Akuntable
● Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas
tinggi.
a. Orientasi nilai kedua dalam Instansi Poltekpel Sorong adalah Mencanangkan dan
Melaksanakan “Layanan Kami tanpa Gratifikasi” di setiap unit yang ada di Poltekpel
Sorong. -Menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara bertanggung
jawab, efektif dan efisien.
● Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan
b. Orientasi nilai kedua dalam Instansi Poltekpel Sorong adalah Sebagai kepala bagian
di tiap unit kerja tidak membebankan pekerjaan kepada staffnya dimana yang
seharusnya pekerjaan tersebut menjadi tanggung jawab dan kewajiban kepala
bagian.

● Kompeten
● Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawaban tantangan yang selalu berubah
a. Orientasi nilai ketiga dalam Instansi Poltekpel Sorong adalah dengan memberikan
izin belajar kepada pegawai yang hendak melanjutkan studi ke jenjang berikutnya
untuk meningkatkan kompetensi diri.
● Membantu orang lain belajar
b. Orientasi nilai ketiga dalam Instansi Poltekpel Sorong adalah Setiap dosen yang
ditunjuk sesuai SK untuk mengajar Taruna/i terlaksana dengan baik karena setiap
dosen melaksanakan kewajibannya.
● Harmonis
● Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya
a. Orientasi nilai keempat dalam Instansi Poltekpel Sorong adalah Ketika mengikuti
salah satu kegiatan dari mulai pejabat sampai dengan cleaning service berbaur satu
sama lain tanpa pandang suku,rasa,agama maupun budaya.
● Membangun lingkungan kerja yang kondusif
b. Orientasi nilai keempat dalam Instansi Poltekpel Sorong adalah Dengan melakukan
rapat rutin disetiap unit kerja didalamnya membahas kendala yang sedang dihadapi,
solusi untuk permasalahan tersebut dan Saran atau masukan untuk membuat unit
tersebut menjadi lebih baik.

● Loyal
- Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, setia pada NKRI serta pemerintahan yang sah.
a. Orientasi nilai kelima dalam Instansi Poltekpel Sorong adalah dengan rutin
melaksanakan apel pegawai dengan menggunakan pakaian adat nusantara.
- Menjaga nama baik sesama ASN, Pimpinan, Instansi dan Negara.
b. Orientasi nilai kelima dalam Instansi Poltekpel Sorong adalah jika terdapat selisih
paham antar rekan kerja dapat menerima dan tidak menyebarluaskan perbedaan
pendapat tersebut.

● Adaptif
- Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
a. Orientasi nilai keenam dalam Instansi Poltekpel Sorong adalah saat mendapatkan
perintah atau perubahan dalam cara bekerja bisa dengan mudah beradaptasi dan
dapat menerima perubahan tersebut.
- Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas
b. Orientasi nilai keenam dalam Instansi Poltekpel Sorong adalah mengadakan rapat
rutin untuk membahas perkembangan tiap unit kerja di lingkungan Poltekpel Sorong
serta memberikan laporan perkembangan tiap unit kerja.
- Bertindak proaktif
c. Orientasi nilai keenam dalam Instansi Poltekpel Sorong adalah dalam melaksanakan
pekerjaan dapat memiliki inisiatif jika hal itu menyangkut hal pekerjaan yang
diemban.

● Kolaboratif
- Memberikan kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkonstribusi
a. Orientasi nilai ketujuh dalam Instansi Poltekpel Sorong adalah saat diberikan
kesempatan untuk melaksanakan suatu tugas/pekerjaan tetapi terdapat rekan kerja
yang lebih ahli dalam bidang tersebut maka dapat meminta rekan kerja tersebut
untuk berkonstribusi dalam pengerjaan tugas.
- Terbuka dalam bekerjasama untuk menghasilkan nilai tambah
b. Orientasi nilai ketujuh dalam Instansi Poltekpel Sorong adalah Jika melihat rekan
kerja dalam kesusahan memiliki inisiatif untuk membantu atau memberikan saran
mengenai pekerjaan tersebut jika dua fikiran menjadi satu makan akan tercipta nilai
tambah.

2. LEARNING JURNAL
https://drive.google.com/drive/folders/1uKaX-pkXLpLxjK8xDUNvkLeTodVC2eja?usp=sharing
Trisambodo karena dianggap menyebabkan luturnya kepercayaan dari masyarakat
akan sikap Rafael Alun Trisambodo atas kasus penganiayaan yang dilakukna
nanaknya, selain itu beliau dianggap memiliki kekayaan jauh diatas bosnya Direktur
Jenderal Pajak Suryo Utomo karena adanya beberapa kekayaan yang tidak
dilaporkannyake pada pajak dan terindikasi melakukan tindakan pelanggaran –
pelanggaran lainnya terkait dengan pencucian uang negara.
7. Gagasan alternatif pemecahan masalah
a. Gagasan alternatif pemecahan masalah yang dapat dilakukan seperti melakukan
pemeriksaan atas kasus penganiayaan yang dilakukan oleh Mario Dandy Satriyo,
dan harta kekayaan Rafael tanpa menerima pengunduran dirinya agar hak – hak
sebagai ASN dicabut dan tidak dinikmati lagi. Pemeriksaan ini dilakukan untuk
mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada ASN, Instansi Pemerintahan dan
Negara Indonesia.
b. Melakukan pengusutan tuntas terhadap hal – hal dan sanksi tegas yang terkait
dengan Rafael jika memang melakukan pelanggaran melebihi dari dugaan
penyidik namun tetap sesuai dengan undang – undang yang berlaku agar
kepercayaan masyarakat meningkat
c. Semua pihak harus bekerjasama dalam menuntaskan permasalahan ini.
Penyidikan terhadap pejabat maupun ASN yang tidak melaporkan harta kekayaan
secara real, agar tidak ada lagi pelanggaran – pelanggaran seperti ini muncul
kembali.
d. Menerapkan Nilai - Nilai dasar BerAKHLAK, dalam harmonis yaitu menghargai
orang lain apapun latar belakangnya, menolong orang lain, membangun
komunikasi yang baik agar dapat mencari solusi dari permasalahan tersebut.
masyarakat serta membuat kepercayaan masyarakat terhadap ASN dalam
memberikan pelayanan menjadi menurun

c. Mario Dandy Satriyo


Bentuk penerapan atau pelanggaran nilai-nilai BerAKHLAK :
1.1 Harmonis :
Mario Dandy Satriyo tidak menghargai setiap orang biarpun berbeda latar
belakangnya, terbukti dengan melakukan tindakan menganiaya putra
petinggi GP Ansor. Selain itu, Mario juga terbukti menimbulkan suasanya
yang tidak kondusif dalam arti membangun suasana yang tidak nyaman
dan tidak terkendali.
d. Yustinus Prastoro
Bentuk penerapan atau pelanggaran nilai-nilai BerAKHLAK :
1.1 Loyal :
Yustinus Prastoro berusaha untuk loyal dengan menjaga nama baik
sesama ASN, Pimpinan, dan Instansi.
e. Awan Nurmawan Nuh
Bentuk penerapan atau pelanggaran nilai-nilai BerAKHLAK :
1.1 Berorientasi Pelayanan
Awan Nurmawan dan Tim sebagai Inspektur melakukan penyelidikan untuk
memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat dan
mengembalikan kepercayaan masyarakat
1.2 Kompeten
Awan Nurmawan Nuh melakukan penyidikan terhadap pelanggaran yang
dilakukan oleh Rafael sesuai dengan keahliannya dan secara professional
mengikuti SOP yang seharusnya dan membuat beberapa tim untuk
menelusuri pelanggaran – pelanggaran yang dilakukan
1.3 Loyal
Awan Nurmawan Nuh berusaha untuk loyal dengan menjaga nama baik
sesama ASN, Pimpinan, dan Instansi dengan melakukan penyelidikan
secara tuntas dan tidak mencoba menutupi tindakan criminal agar nama
instansi dan ASN di Indonesia bersih kembali.

6. Dampak tidak diterapkannya nilai-nilai berakhlak


Dampak dari tidak diterapkannya nilai-nilai BerAKHLAK pada kasus Ibu Sri Mulyani
yang mencopot Rafael Alun Trisambodo dari jabatannya sebagai Kepala Bagian
Umum Kantor Wilyah DJP Jakarta Selatan II yaitu dicopotnya jabatan Rafael Alun
Ibu Sri Mulyani memberikan pelayanan yang baik kepada publik karena
sudah menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai menteri keuangan
dimana tugas menteri keuangan adalah menjaga stabilitas keungan
negara.
1.2 Akuntabel :
Ibu Sri Mulyani tegas dalam memberikan sanksi tegas kepada Rafael Alun
Trisambodo bukan hanya karena buntut atas penganiayaan Putra Petinggi
Ansor tetapi atas bukti – bukti tindak pidana yang dilakukan Rafael seperti
pencucian uang, suap dan tidak patuh dalam membayar pajak dan
berusaha menggelapkan harta yang dimilikinya dengan mengatas
namakan orang lain.Selain itu beliau juga berintegritas dimana
memberikan saksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan terkait
pemecatan jabatan dari Rafael Alun Trisambodo.
1.3 Kompeten :
Ibu Sri Mulyani bertindak secara professional dalam menjalankan
tugasnya dengan memberikan sanksi kepada pihak yang bersalah yaitu
Rafael Alun Trisambodo sebagai Kepala Bagian Umum Kantor Wilyah DJP
Jakarta Selatan II dicopot dari jabatannya.
1.4 Loyal:
Ibu Sri Mulyani mencerminkan sikap loyal kepada bangsa dan negara
dengan memberikan sanksi yang tegas kepada Rafael Alun Trisambodo
tanpa memberikan hak – hak Rafael sebagai ASN kembali.
b. Rafael Alun Trisambodo
Bentuk penerapan atau pelanggaran nilai-nilai BerAKHLAK yang diterapkan :
1.1 Penerapan Akuntabel :
Rafael Alun Trisambodo tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan yang
dimilikinya untuk membela Mario Dandy Satriyo yang terbukti melakukan
tindakan penganiayaan kepada putra petinggi GP Ansor.
1.2 Pelanggaran Akuntabel
Rafael Alun Trisambodo melakukan sejumlah pelanggaran integritas
dibuktikan dengan temuan – temuan mengenai sejumlah pelanggaran
seperti penyelewengan laporan kepemilikan harta oleh Rafael, tidak patuh
bayar pajak, tindak pidana pencucian uang dan menerima suap.
1.3 Pelanggaran Loyal
Dengan sejumlah pelanggaran yang dilakukan oleh Rafael membuat nama
ASN tercoreng serta membuat nama instansi dan negara buruk dimata
TUGAS KELOMPOK ASYNCHRONOUS AGENDA 2

Nama Kelompok :

1. Annas Adjie
2. Hambali Bisri Al-Ma’ruf
3. Hamdan Mulyana
4. Nur Setiawan Habibi
5. Satriyadi Febrianto

1. Sumber informasi kasus : https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20230224101424-


532-917295/profil-rafael-pejabat-pajak-yang-dicopot-sri-mulyani-buntut-rubicon/amp
https://www.cnbcindonesia.com/news/20230314124249-4-421512/dipecat-tak-
hormat-5-dosa-rafael-alun-saat-jadi-pns-
pajak#:~:text=4.%20Rafael%20Alun%20Terlibat%20Tindak%20Pidana%20Pencucia
n%20Uang&text=Kepala%20Pusat%20PPATK%20Ivan%20Yustiavandana,dugaan
%20tindak%20pidana%20pencucian%20uang.
2. Link youtube ; https://youtu.be/4rRGO-VIY2o

3. Kasus actual yang terjadi :


Profil Rafael, Pejabat Pajak yang Dicopot Sri Mulyani Buntut Rubincon
4. Rumusan Kasus / masalah pokok :
Menteri Keuangan Sri Mulyani mencopot Rafael Alun Trisambodo, pejabat pajak yang
anaknya menganiaya putra petinggi GP Ansor dikarenakan terlibat tindak pidana
pencucian uang
5. Aktor yang terlibat dan peran setiap tokoh :
a. Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan
b. Rafael Alun Trisambodo sebagai Kepala Bagian Umum Kantor Wilyah DJP Jakarta
Selatan II
c. Mario Dandy Satriyo sebagai anak dari Rafael Alun Trisambodo
d. Yustinus Prastowo sebagai Staff Khusus Menteri Keuangan
e. Awan Nurmawan Nuh sebagai Inspektur Jenderal Kementerian Keuangan
6. Bentuk penerapan dan pelanggaran terhadap nilai berakhlak
a. Menteri Keuangan, Ibu Sri Mulyani
Bentuk penerapan atau pelanggaran nilai BerAKHLAK yang diterapkan :
1.1 Berorientasi Pelayanan :

Anda mungkin juga menyukai