Anda di halaman 1dari 41

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan
negara sebagaimana tercantum dalam pembukaan undang-undang dasar 1945,
perlu dibangun aparatur sipil negara yang memiliki integritas, profesional,
netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi kolusi dan
nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat
dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekatan persatuan dan kesatuan
bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 (UU Nomor 5
Tahun 2014 tentang ASN : Pertimbangan).

Untuk mendapatkan sosok PNS yang profesional, perlu dilaksanakan


pembinaan melalui jalur Pendidikan dan Pelatihan (Diklat). Diklat ini
dilaksanakan dalam rangka membentuk nilai-nilai dasar profesi PNS yang
tergabung dalam singkatan ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi). Kompetensi inilah yang kemudian
berperan dalam membentuk karakter PNS yang kuat, yaitu PNS yang
berintegritas, serta mampu bersikap dan bertindak professional dalam melayani
masyarakat.

Untuk membentuk PNS professional, dibutuhkan pembaharuan atas pola


penyelenggaraan diklat yang ada saat ini. Praktik penyelenggaraan Diklat
Latsar dengan pola pembelajaran yang didominasi oleh metode ceramah, tidak
menunjukkan perubahan yang membentuk nilai-nilai dasar profesi PNS.Oleh
karena itu, diperlukan metode yang lebih baik dalam proses internalisasi pada
diri masing-masing peserta diklat. Metode yang digunakan dalam Diklat Pola
Baru mengacu pada nilai dasar ANEKA yang diinternalisasikan melalui kuliah
umum yang lebih menarik dan mudah diterima oleh peserta. Selain itu,
dilakukan proses implementasi nilai dasar tersebut dalam bentuk magang atau
bekerja di instansi masing-masing. Dengan cara aktualisasi pada tempat tugas,
maka peserta dapat merasakan manfaatnya secara langsung sehingga nilai-nilai

1
dasar profesi PNS tersebut dapat tertanam kuat dalam diri masing-masing
peserta diklat.
Pendidikan dan Pelatihan Latsar merupakan pembekalan
komprehensif agar CPNS mempunyai pengetahuan, keterampilan dan
kemampuan untuk melaksanakan tugas sebagai Aparatur Sipil Negara. Sesuai
dengan Peraturan Kepala LAN-RI, Nomor 39 Tahun 2014 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Latsar CPNS Golongan I dan II,
yang menggunakan aturan Pola Baru, peserta diklat mengikuti proses
pembelajaran yang mencangkup nilai-nilai dasar profesi PNS yang disebut
dengan ANEKA yakni : Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu dan Anti Korupsi. Nilai-nilai dasar itu diberikan dalam pembelajaran di
tempat Diklat atau disebut dengan on-campus dan setelah mendapatkan
pembelajaran tersebut peserta diharapkan dapat mengaktualisasikan kelima
nilai dasar saat kembali ke tempat kerja off-campus.

Dalam proses pembelajaran diklat Latsar pola baru ini terdapat 6 tahapan
kegiatan yaitu :

1. Megikuti pembelajaran ANEKA;


2. Merancang aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS;
3. Mempresentasikan rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS;
4. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ditempat tugas atau tempat magang;
5. Melaporkan dan mempresentasikan pelaksanaan aktualisasi nilai dasar;
6. Menyusun aksi penyempurnaan aktualisasi nilai dasar

Didalam pelaksanaan aktualisasi, PNS dapat mengaktualisasikan nilai-


nilai profesi pegawai di tempat kerja, dalam hal ini saya mengaktualisasikan
nilai-nilai dasar profesi PNS di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Gorontalo.
Diklat Latsar ini merupakan kegiatan yang mutlak harus diikuti bagi
calon pegawai negeri sipil untuk dapat di terima menjadi pegawai negeri sipil
yang berlandaskan pada aturan yang telah ditetapkan.

2
1.2 Tujuan dan Manfaat
1. Bagi Peserta
a. Tujuan aktualisasi bagi peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan II yaitu :
 Sebagai prasyarat kelulusan Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Tahun
Anggaran 2017 dengan pola baru ;
 Untuk membentuk PNS yang memiliki karakter yang dibentuk oleh nilai-
nilai dasar PNS yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika public, komitmen
mutu, dan anti korupsi serta dapat menjalankan peran serta kedudukan PNS
dalam NKRI dalam manajemen ASN, pelayanan public, dan Whole of
Government.
b. Manfaat aktualisasi bagi peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan II yaitu :
 Mampu menerapkan nilai-nilai Akuntabilitas dalam melaksanakan tugas
jabatan dengan integritas dan tanggung jawab;
 Mamppu menerapkan nilai-nilai Nasionalisme dengan mengedepankan
kepentingan nasional dalam pelaksanakan tugas jabatan dan bekerja dengan
semangat Pancasila.
 Mampu menerapkan nilai-nilai Etika Publik dengan menjunjung tinggi
standar etika public dalam pelaksanaan tugas jabatan ;
 Mampu menerapkan nilai-nilai komitmen Mutu dengan melakukan inovasi
peningkatan mutu pelaksanaan tugas jabatan dan memberikan pelayanan
prima ; dan
 Mampu menerapkan nilai-nilai Anti Korupsi dengan menekankan kejujuran,
disiplin, serta sikap tidak korupsi di lingkungan instansinya.
2. Bagi Organisasi
a. Tujuan aktualisasi bagi Organisasi yaitu :
 Untuk menciptakan lingkungan kerja yang mencerminkan nilai-nilai
ANEKA;
 Untuk menjadikan organisasi yang dapat memberikan pelayanan yang
menjunjung tinggi tata nilai PASTI
b. Manfaat aktualisasi bagi Organisasi yaitu :

3
 Terwujudnya lingkungan kerja yang harmonis yang didasari prinsip-prinsip
nilai ANEKA ;
 Terwujudnya Organisasi yang dapat memberikan pelayanan prima dengan
didasari tata nilai PASTI ;
 Terwujudnya arus informasi yang efektif dan efisien dari UPT ke wilayah
dan sebaliknya.

1.3 Ruang Lingkup

Penulisan ini dibatasi pada kegiatan yang mengandung nilai-nilai dasar


profesi Pegawai Negeri Sipil (PNS) yaitu ANEKA (akuntabilitas, nasionalisme,
etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi) dan teknik – teknik pelaksanaan
serta deskripsi proses pelaksanaaan yang akan dilaksanakan di Lembaga
Pemasyarakatan Kelas IIA Gorontalo.

1.4 Data Diri Peserta


1. Mentor/Atasan
Nama : Hesti Paudi
NIP : 19660424 198903 2 001
Jabatan : Kepala Sub Seksi Registrasi
Unit : Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Gorontalo
HP : 081340540840
Email :

2. Coach/Pembimbing
Nama : Nurohma, S.IP., M.Si.
NIP : 19760508 200901 1 009
Pangkat/Gol. : Pembina/IVa
Ruang
Jabatan : Widyaiswara
Unit kerja : BPSDM HUKUM DAN HAM
HP : 081513077767

4
Email : kangnuro@gmail.com
3. Peserta
Nama : Desy Silvyaningrum
NIP : 19941208 201801 2 001
Jabatan : Pengadministrasi Layanan Kunjungan
Unit kerja : Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Gorontalo
HP : 085714988886
Email : desy.silvyaningrum@gmail.com

1.5 Judul
Berdasarkan latar belakang, identifikasi isu, tujuan, manfaat dan ruang
lingkup di atas, maka penulis mengambil judul “Optimalisasi Layanan
Kunjungan dengan Pemasangan banner di Lapas Kelas IIA Gorontalo”.

1.6 Lembar Konfirmasi

Persetujuan Coach

Nurohma, S.IP., M.Si. Hesti Paudi


NIP. 19760508 200901 1 009 NIP. 19660424 198903 2 001

5
BAB II
PROFIL ORGANISASI

2.1 Gambaran Umum dan Landasan Hukum


Dalam pasal angka 3 UU Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Permasyarakatan
tempat untuk melaksanakan pembinaan Narapidana dan Anak Didik
Pemasyarakatan. Sebelum dikenal istilah lapas di Indonesia, tempat tersebut di
sebut dengan istilah penjara. Lembaga Pemasyarakatan merupakan Unit Pelaksana
Teknis di bawah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia. Dan juga merupakan himpunan dari norma-norma dari segala
tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok di kehidupan masyarakat.
Lembaga Pemasyarakatan merupakan tahap akhir dari sistem peradilan
pidana. Sistem peradilan pidana sendiri terdiri dari 4 (empat) sub-sistem yaitu
Kepolisian, Kejaksaan, Pengadilan dan Lembaga Pemasyarakatan. Sub-sistem
Lembaga Pemasyarakatan sebagai sub-sistem terakhir dari sistem peradilan
pidana mempunyai tugas untuk melaksanakan pembinaan terhadap terpidana
khususnya pidana pencabutan kemerdekaan. Lembaga Pemasyarakatan sebagai
wadah pembinaan narapidana yang berdasarkan sistem pemasyarakatan berupaya
untuk mewujudkan pemidanaan yang integratif yaitu membina dan
mengembalikan kesatuan hidup masyarakat yang baik dan berguna.
Dengan perkataan lain Lembaga Pemasyarakatan melaksanakan
rehabilitasi, reedukasi, resosialisasi dan perlindungan baik terhadap narapidana
serta masyarakat di dalam pelaksanaan sistem pemasyarakatan. Dengan sistem
pemasyarakatan sebagai dasar pola pembinaan narapidana di Lembaga
Pemasyarakatan diharapkan dapat berhasil dalam mencapai tujuan resosialisasi
dan rehabilitasi pelaku tindak pidana/narapidana, maka pada gilirannya akan dapat
menekan kejahatan dan pada akhirnya dapat mencapai kesejahteraan sosial seperti
tujuan sistem peradilan pidana (jangka pendek, jangka menengah dan jangka
panjang). Dengan demikian keberhasilan sistem pemasyarakatan di dalam
pelaksanaan pembinaan terhadap narapidana di Lembaga Pemasyarakatan akan
berpengaruh pada keberhasilan pencapaian tujuan sistem peradilan pidana.

6
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Gorontalo sebagai salah satu unit
pelaksana teknis Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia tentunya yang bertugas melaksanakan
kebijaksanaan dan standarisasi teknis pemasyarakatan. Lembaga Pemasyarakatan
Klas IIA Gorontalo yang sekarang ini ditempati adalah gedung baru yang
sebelumnnya hingga akhir tahun tujuh puluhan menempati gedung lama di Kelurahan
Tenda Kotamadya Gorontalo yang menurut perkiraan dibangun pada tahun 1817/1818
oleh pemerintahan kolonial Belanda yang memiliki luas 1061 M2 dan hanya memiliki
daya tampung 150 orang. Mengingat bahwa kondisi bangunan Lembaga
Pemasyarakatan Gorontalo yang sudah tidak cukup lagi untuk menampung jumlah
penghuni maka Lembaga Pemasyarakatan ini dipindahkan ke jalan Kancil No. 33
Kelurahan Donggala, Kecamatan Kota Selatan, Kota Gorontalo, yang dibangun pada
tahun 1983 dan diresmikan pada tahun 1984 oleh Menteri Kehakiman pada waktu itu
Bapak Ali Said, SH dan hanya memiliki kapasitas 210 (dua ratus sepuluh) orang, dan
pada saat itu masih Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Gorontalo Berdasarkan
keputusan Menteri Kehakiman RI Nomor : M. 01. PR. 07.01 Tahun 1985 dan masih
berada dibawah naungan Kantor Wilayah Departemen Kehakiman dan Hak Asasi
Manusia Provinsi Sulawesi Utara, namun sejak bulan juni 2002 Lembaga
Pemasyarakatan Klas IIB Gorontalo resmi berpisah dari Kantor Wilayah Departemen
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Provinsi Sulawesi Utara dan beralih kepada
Kantor Wilayah Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Provinsi Gorontalo.
Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Gorontalo kini telah mengalami perubahan Klas
sejak tanggal 31 Desember 2003 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehakiman
dan Hak Asasi Manusia RI Nomor : M. 16. FR. 07. 03 Tahun 2003 menjadi Lembaga
Pemasyarakatan Klas IIA Gorontalo.

7
2.2 VISI DAN MISI ORGANISASI
a) Visi Organisasi
Visi adalah sesuatu yang kita tuju, yang menentukan segala perbedaan
mengenai apa yang akan kita lakukan secara jelas, yang mampu membangun
inspirasi dan motivasi, fokus, dan menjadi pengungkit sekaligus pendorong untuk
memberikan arah yang benar dan peluang bagi organisasi.

Visi berkaitan dengan pandangan kedepan menyangkut kemana instansi


pemerintah harus dibawa maupun diarahkan agar dapat berkarsa, berkarya, etap
eksis, konsisten, antisipatif, inovatif, serta produktif.

Berdasakan pemahaman diatas, adapun visi dari Lembaga Pemasyarakatan


Kelas IIA Gorontalo yaitu:

“ Menjadi penyelenggara pemasyarakatan yang professional dalam


penegakan hukum dan perlindungan HAM “

Visi diatas berdasarkan pada pemahaman bahwa setiap aktivitas yang


dilakukan oleh Lembaga Pemasyarakatan adalah dalam rangka mengembalikan
Warga Binaan Pemasyarakatan menjadi individu yang bertaqwa kepada Tuhan
YME, mampu berinteraksi secara sehat dalam pergaulan masyarakat dan
mempunyai kemampuan untuk mencapai standar hidup yang lebih baik. Inilah
nafas pemasyarakatan yaitu memulihkan hubungan hidup, kehidupan dan
penghidupan Warga Binaan Pemasyarakatan.

b) Misi Organisasi

Misi adalah sesuatu kondisi/keadaan/tatanan yang mengandung nilai,


berharga dan mulia, yang dimiliki oleh suatu organisasi.
Untuk dapat mewujudkan dari pada Visi tersebut, maka harus dijabarkan
kedalam bentuk misi. Misi adalah suatu yang harus dilaksanakan sesuai dengan

8
visi yang telah ditetapkan agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan baik.
Dengan merumuskan misi diharapkan seluruh anggota organisasi dan pihak-pihak
yang berkepentingan (stakeholder) mengetahui atau mengenal keberadaan dan
peranan pemerintah, masyarakat dan sektor swasta dalam menjalankan tugas
pokok dan fungsi masing-masing.
Adapun Misi Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Gorontalo adalah sebagai
berikut:

1. Menegakkan hukum dan HAM terhadap tahanan, narapidana, anak didik


dan klien pemasyarakatan.
2. Mengembangkan pengelolaan pemasyarakatan dan menerapkan standar
pemasyarakatan berbasis IT.
3. Meningkatkan partisipasi masyarakat (pelibatan, dukungan dan
pengawasan) dalam penyelenggaraan pemasyarakatan.
4. Mengembangkan profesionalisme dan budaya kerja petugas
pemasyarakatan yang bersih dan bermatabat.
5. Melakukan pengkajian dan pengembangan penyelenggaraan
pemasyarakatan.

9
2.3 STRUKTUR ORGANISASI
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi
Manusia RI Nomor : M. 16. FR. 07. 03 tanggal 31 Desember 2003 Tentang
Organisasi Dan Tata Kerja Lembaga Pemasyarakatan Struktur Organisasi
Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Gorontalo dapat dilihat dalam bagan
berikut ini :
Bagan Organisasi Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Gorontalo

Gambar 2.1

KALAPAS
Asih Widodo

KA. KPLP KASUBAG TU


Kasdin Lato Kasim Mohungo

STAF/PENGAMAN
KAUR KEPEG/KEU KAUR UMUM
Usman Mohamad Hj. Zaitun Z. Tui

KASIMINKAMTIB KASIBINADIK KASI GIATJA


Ismail Mustapa Putu Sukohartawan Hamid Siba

KASUBDI KEAMANAN KASUBSI REG KasubsiBimker&Penge


Yulianto Maliki Hesti Paudi lolaan
Simon Rahim

KASUBSI PELAPORAN KASUBSIBIMASWAT Kasubsi Sarana Kerja


Djakaria Pitalau Bagus Wicaksono Samsul Yusuf

10
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Lapas Kelas IIA Gorontalo

Nilai dasar merupakan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh petugas dan
yang memandu petugas dalam memilih berbagai alternatif yang diperlukan untuk
menuju masa depan. Direktorat Jenderal Pemasyarakatan telah menetapkan nilai-
nilai dasar yang dapat dijadikan sebagai pedoman oleh setiap petugas
pemasyarakatan dalam menetapkan keputusan berkaitan dengan upaya pencapaian
visi dan misi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. Nilai-nilai dasar tersebut adalah
sebagai berikut :
 Profesional
 Akuntabel
 Sinergi
 Transparan
 Inovatif

2.4 Bagian atau Bidang Tugas Peserta


Rancangan aktualisasi ini dibatasi pada pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
tempat dan bidang tugas saya bekerja yaitu di bagian pengadministrasi layanan
kunjungan di Lapas Kelas IIA Gorontalo. Ruang lingkup didasarkan pada kegiatan
yang bersumber dari :
1. Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
Berdasarkan Sasaran Kinerja Pegawai kegiatan yang dilaksanakan adalah :
a. Memeriksa kartu identitas pengunjung
b. Mencatat identitas pengunjung
c. Mencatat ke dalam buku register E
d. Merekap jumlah pengunjung
2. Perintah Atasan
Dengan perkiraan sebagai berikut :
a. Memeriksa ada atau tidaknya kartu identitas pengunjung
b. Melaksanakan tugas administrasi layanan kunjungan tanpa adanya diskriminasi
kepada pengunjung
3. Inisiatif
Berdasarkan hasil pemikiran saya maka inisiatif yang dilakukan dengan menggunakan
teknik pengembangan berupa :
a. Melakukan koordinasi dengan atasan untuk membuat media penyampaian
informasi kepada pengunjung
b. Membersihkan dan merapihkan tempat layanan kunjungan
11
BAB III

TINJAUAN PUSTAKA DAN IDENTIFIKASI ISU

3.1 Tinjauan Pustaka


Berdasarkan Peraturan Kepala LAN No. 24 Tahun 2017 Tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II,
Pola baru yang terdapat pada diklat golongan II ini menggunakan sistem On
dan Off. Sistem On ini dimana para peserta pendidikan wajib mengikuti
kegiatan klasikal selama 30 hari. Selama 30 hari klasikal, para peserta
mendapatkan kurikulum pembentukan karakter PNS yang terdiri dari:

1. Agenda Sikap dan Perilaku Bela Negara


Agenda pembelajaran ini membekkali peserta dengan pemahaman
wawasan kebangsaan melalui pemaknaan terhadap nilai-nilai bela negara,
sehingga peserta memiliki kemampuan untuk menunjukan sikap perilaku
bela negara dalamm suatu kesiapsiagaan yang mencerminkan sehat
jasmani dan mental menghadapi isu kontemporer dalam menjalankan
tugas jabatan sebagai PNS profesional pelayan masyarakat.

2. Agenda Nilai–Nilai Dasar PNS


Agenda pembelajaran ini membekali peserta dengan nilai-nilai dasar yang
dibutuhkan dalam menjalankan tugas jabatan PNS secara profesional
sebagai pelayan masyarakat yang meliputi kemampuan Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi.

1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok, atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Amanah seorang ASN adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik.
Adapun indikator yang diharapkan terwujudnya nilai-nilai publik yaitu
sebagai berikut:
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konfilk
kepentingan, antara kepentingan politik dengan kelompok atau pribadi;
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran tentang netralitas ASN;

12
c. Memperlakukan warga negara (masyarakat) secara sama dan adil; dan
d. Menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten.

Akuntabilitas publik memiliki 3 fungsi utama (Bovens, 2007) yaitu :


a. Peran demokrasi yaitu dengan menyediakan kontrol demokratis
b. Peran konstitusional yaitu dengan adanya UU dan peraturan untuk
mencegah korupsi dan peyalahgunaan kekuasaan
c. Peran belajar untuk menigkatkan efisiensi dan efektifitas
Mekanisme akuntabilitas harus mengandung dimensi akuntabilitas
kejujuran dan hukum dimana terkait dengan kepatuhan terhadap hukum dan
peraturan yang berlaku, akuntabilitas proses terkait dengan prosedur
melaksanakan tugas, akuntabilitas program dengan memberi pertimbangan
apakah tujuan dapat tercapai atau tidak, dan akuntabilitas kebijakan terkait
dengan pertanggungjwaban pemerintah atas kebijakan yang di ambil

2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara serta menghormati bangsa lain. Dengan
memiliki sikap nasionalisme diharapkan ASN menjadi pegawai yang
berintegritas tinggi dalam menjalankan tugasnya sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik, dan pemersatu bangsa berdasarkan
pancasila dan UUD 1945. Adapun nilai – nilai dasar Nasionalisme yaitu:
 Non diskriminasi
 Musyawarah
 Rela berkorban
 Cinta tanah air

3. Etika Publik
Etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik/buruk perilaku tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan
publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Nilai-
nilai etika publik meliputi:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Pancasila;
b. Setia dalam mempertahankan UUD 1945;
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak memihak;
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
e. Menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif;
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
g. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerja publik;
h. Memiliki kemampuan menjalankan kebijakan pemerintah;
13
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan; dan
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.

4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah perjanjian/keterikatan untuk melakukan sesuatu.
Sedangkan mutu yaitu merupakan ukuran baik buruk yang dipersepsikan individu
terhadap barang atau jasa. Komitmen mutu sebagai ASN adalah dalam bidang
apapun yang menjadi tanggung jawab pegawai negeri sipil agar dapat
memberikan kepuasan kepada stakeholder secara efektif, efisien, inovasi, dan
bermutu.
Unsur-unsur dari komitmen mutu adalah:
a. Efektifitas yaitu suatu proses yang menghasilkan output yang
menyebabkan kepuasan bagi seseorang
b. Efisien yaitu penggunaan sumber daya dalam suatu proses seperti
hemat biaya, waktu, tenaga dan pikiran dalam menyelesaikan
kegiatan
c. Inovasi yaitu proses pemikiran atau pengimplementasikan suatu
gagasan yang memiliki unsur kebaruan serta kemanfaatan
d. Mutu yaitu kondisi dinamis berkaitan dengan produk jasa, manusia,
proses, dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan
konsumen atau pengguna.
5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruption yang berarti
kerusakan, kebusukan, dan kebobrokan. Kesadaran diri anti korupsi sangatlah
penting dimiliki ASN agar dapat melaksanakan amanahnya untuk mendapat hasil
terbaik dan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik.
Adapun nilai – nilai dasar dari Anti Korupsi yaitu:
 Jujur
 Peduli
 Mandiri
 Disiplin
 Tanggung jawab
 Kerja keras
 Sederhana
 Berani
 Adil
14
3. Agenda Kedudukan dan Peran PNS Dalam NKRI

Agenda pembelajaran ini membekali peserta dengan pengetahuan tentang


kedudukan dan peran PNS untuk menjalankan fungsi ASN sebagai
pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu
bangsa sehingga mampu mengelola tantangan dan masalah keragaman
sosial-kultural dengan penggunaan perspektif Whole of Government dalam
mendukung pelaksanaan tugas jabatannya.

Manajemen ASN
Manajemenn ASN terdiri dari manajemen PNS dan manajemen PPPK dan
meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan, pengadaan, pangkat, dan
jabatan, pengembangan karir, pola karir, promosi, mutasi, penilaian
kinerja, penggajian, dan tunjangan, penghargaan, disiplin, pemberhentian,
jaminan pensiun dan hari tua, dan perlindungan.

Pelayanan Publik
Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa,
dan/atau pelayanan administrasi yang di sediakan oleh penyelenggara
pelayanan publik.

Whole Of Government
Whole Of Government adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemerintah yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintah dari
keseluruhan sector dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna
mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan
pelayanan publik.

4. Agenda Habituasi
Agenda pembelajaran ini memfasilitasi agar peserta melakukan proses
aktualisasi melalui pembiasaan diri terhadap kompetensi yang telah
didapatkan melalui berbagai mata Pelatihan yang telah dipelajari.
Setelah 30 hari para peserta pendidikan dasar dikembalikan ke masing-
masing unit kerja selama 80 hari non-klasikal untuk mengaplikasikan
15
nilai-nilai pembelajaran yang telah didapat selama proses klasikal.
Selesainya masa non-klasikal maka para peserta pelatihan dasar akan
kembali masuk sistem klasikal selama 3 hari untuk mempersiapkan
evaluasi sesuai yang telah dilakukan selama masa 80 hari non-klasikal
tersebut apakah rancangan kegiatan yang peserta buat berhasil atau tidak
beserta penjelasannya.

16
3.2 Identifikasi Isu
Saat ini penulis ditempatkan sebagai pengadministrasi layanan
kunjungan di Lapas Kelas IIA Gorontalo dengan tugas – tugas sebagai
berikut :
1. Memeriksa kartu identitas pengunjung
2. Mencatat data pengunjung ke dalam buku register E
3. Merekap jumlah pengunjung
Berdasarkan pengalaman di lapangan menjadi pengadministrasi
layanan kunjungan di Lapas Kelas IIA Gorontalo, penulis menemukan
adanya beberapa hal yang perlu ditingkatkan dalam hal proses administrasi
layanan kunjungan, dengan temuan isu – isu sebagai berikut :

No Isu/Permasalahan Dampak jika isu tersebut tidak terpecahkan


.
1. Belum optimalnya - Kurangnya pengetahuan pengunjung tentang
layanan kunjungan proses layanan kunjungan
kepada pengunjung - Lambatnya proses pelayanan kunjungan
lapas terhadap WBP
- Tidak maksimalnya proses administrasi
layanan kunjungan

2. Adanya pengunjung - Munculnya pandangan buruk oleh masyarakat


yang masuk tanpa tentang pelayanan kunjungan
melalui prosedur - Tidak maksimalnya prosedur administrasi
layanan kunjungan layanan kunjungan
3. Adanya oknum pegawai - Komplain pengunjung lain terhadap petugas
yang mempersilahkan - Adanya pandangan buruk oleh masyarakat
masuk beberapa kepada petugas
pengunjung tanpa
melalui prosedur
administrasi layanan
kunjungan

Jika dilihat dari masalah yang kendala yang ada di lapangan


maka dapat di temukan isu yang menjadi prioritas utama dalam
permasalahan kali ini, adapun kita menggunakan alat bantu USG
(Uregency, Seriousness, dan Growth).

17
Urgency, Seriousness, Growth (USG) yakni salah satu alat
untuk menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan.
Metodenya dengan menentukan tingkat urgensi,
keseriusan, dan perkembangan isu dengan menentukan skala nilai
1 – 5 atau 1 – 10. Isu yang memiliki total skor tertinggi
merupakan isu prioritas. Penjelasann mengenai urgency,
seriousness, dan growth dapat diuraikan sebagai berikut:
A. Urgency
Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan
waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut
untuk memecahkan masalah yang menyebabkan isu tersebut.
B. Seriousness
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan
akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang
menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah-
masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak dipecahkan. Perlu
dimengerti bahwa dalam keadaan yang sama, suatu masalah yang
dapat menimbulkan masalah lain adalah lebih serius bila
dibandingkan dengan suatu masalah lain yang berdiri sendiri.
C. Growth
Seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi
berkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan
makin memburuk kalau dibiarkan.
Berdasarkan data tersebut dapat dijabarkan beberapa isu permasalahan,
antara lain :
N Penilaian Isu/Permasalahan Kriteria ** TOTA
U S G
o L
.
1 Belum optimalnya layanan 5 4 5 14
. kunjungan kepada pengunjung
lapas
2 Adanya pengunjung yang masuk 4 4 4 12
. tanpa melalui prosedur layanan
kunjungan
3 Adanya oknum pegawai yang 4 3 4 11
. mempersilahkan masuk beberapa
pengunjung tanpa melalui
18
prosedur administrasi layanan
kunjungan
** Keterangan : Berdasarkan dengan skala linkert:
1 : Sangat kecil | 2 : Kecil | 3 : Sedang | 4 : Besamr | 5 : Sangat Besar

3.3 Problem Solving


Berdasarkan hasil analisis USG di atas, maka dapat disimpulkan bahwa isu yang
akan diselesaikan adalah “Kurangnya penyampaian informasi tentang layanan
kunjungan kepada pengunjung”.
Untuk itu penulis mencoba menawarkan gagasan yaitu dengan Optimalisasi
penyampaian informasi tentang layanan kunjungan dengan media banner di
Lapas Kelas IIA Gorontalo .
Gagasan itu akan dituangkan dalam penulis melalui serangkaian atau sejumlah
rencana kegiatan yaitu :
a. Membuat desain banner
b. Melakukan pemasangan banner
c. Melakukan koordinasi dengan petugas
d. Memeriksa kartu identitas pengunjung
e. Mencatat identitas pengunjung
f. Mencatat ke dalam buku register E
g. Merekap jumlah pengunjung

19
BAB IV
RANCANGAN KEGIATAN DAN WAKTU PELAKSANAAN

4.1. Rancangan Kegiatan


Dalam menyusun rancangan kegiatan aktualisasi, peserta menggunakan
kegiatan-kegiatan yang bersumber pada SKP dan Perintah Atasan sebagai dasar dalam
pelaksanaan aktualisasi saat di tempat tugas dengan rincian sebagai berikut :
Rancangan Aktualisasi

Unit Kerja : Lapas Kelas IIA Gorontalo


Identifikasi Isu :
1. Belum optimalnya layanan kunjungan kepada
pengunjung.
2. Adanya pengunjung yang masuk tanpa melalui
prosedur layanan kunjungan.
3. Adanya oknum pegawai yang mempersilahkan
masuk beberapa pengunjung tanpa melalui
prosedur administrasi layanan kunjungan.
Isu yang diangkat : Belum optimalnya layanan kunjungan kepada
pengunjung.

Gagasan Pemecahan Isu : Penempatan petugas pemberi informasi dan


pemasangan banner di ruang layanan kunjungan.

20
No Kegiatan Tahapan kegiatan Output/Hasil Nilai-nilai Dasar Kontribusi Penguatan
Kegiatan Terhadap Visi dan Nilai-nilai
Misi Organisasi Organisasi
1. Membuat desain 1. Melakukan koordinasi  Notulensi oleh  Saya melakukan Nilai ANEKA dan Nilai
banner dan meminta atasan tentang koordinasi dan Peran serta Kemenkumham
persetujuan kepada persetujuan konsultasi Kedudukan PNS yang ada dapat
atasan untuk pembuatan meminta Berkontribusi memperkuat
pembuatan banner. banner persetujuan terhadap visi Lapas nilai Organisasi
2. Berkoordinasi dengan  Desain banner kepada atasan Gorontalo sebagai yaitu PAI
bagian umum agar untuk membuat penyelenggara (Profesional,
mengadakan banner desain banner pemasyarakatan Akuntabel,
informasi di layanan yang berisi yang profesional Inovatif) karena
kunjungan informasi layanan dalam memberikan Dalam hal
kunjungan pelayanan pembuatan
(Komitmen banner informasi
mutu) ini dilakukan
 Saya akan dengan penuh
melakukan tanggung jawab
koordinasi sesuai nilai
dengan bagian Akuntabilitas,
umum untuk serta nilai
pembuatan inovatif

21
banner tersebut
(Komitmen
mutu)
2. Melakukan 1. Melakukan  Tersampainya Nilai ANEKA dan Membangun
Saat saya
pemasangan pemasangan banner informasi Peran serta kelembagaan
memasang banner
banner di tempat strategis mengenai Kedudukan PNS yang profesional
informasi tersebut,
layanan yang tercermin dengan
saya berusaha
kunjungan dalam kegiatan berlandaskan
untuk bekerjasama
kepada mendukung pada
dengan pegawai
pengunjung terwujudnya visi akuntabilitas dan
lain agar proses
terutama dalam transparasi
pemasangan
mewujudkan dalam
tersebut tidak
profesionalisme pelaksanaan
mengganggu
dalam tugas pokok dan
jalannya aktifitas
Mengembangkan fungsi
lain. (Etika
kompetensi dan pemasyarakatan
Publik)
potensi sumber daya sesuai dengan
petugas secara nilai-nilai
konsisten serta organisasi yaitu
berkesinambungan Profesional,
Akuntabel,
Sinergi.
3. Melakukan 1. Melakukan  Pengunjung Pada saat saya Nilai ANEKA dan Membangun
koordinasi dengan koordinasi dengan menyampaikan Peran serta Nilai

22
petugas petugas yang akan memperoleh sosialisasi kepada Kedudukan PNS Kemenkumham
bertugas sesuai informasi tentang petugas, saya Berkontribusi profesionalitas
jadwal untuk layanan menyampaikan terhadap visi Lapas terhadap sesama
memberikan kunjungan dengan penuh rasa Gorontalo sebagai petugas dan
informasi tentang tanggung jawab penyelenggara akuntabel
prosedur layanan (Akuntabilitas) pemasyarakatan
kunjungan yang profesional
dalam memberikan
pelayanan
4. Memeriksa kartu 1. Melakukan  Pelayanan yang  Didalam Nilai ANEKA dan Nilai
identitas pemeriksaan kartu baik kepada pelaksanaannya Peran serta Kemenkumham
pengunjung. identitas pengunjung pengunjung saya akan Kedudukan PNS yang ada dapat
dengan bekerja sesuai yang tercermin memperkuat
mengutamakan etika tugas saya dalam kegiatan nilai Organisasi
dan pelayanan yang untuk Berkontribusi yaitu PAI yaitu
baik memeriksa terhadap misi Lapas profesional
identitas Gorontalo yaitu dalam Dalam
pengunjung Membangun hal
(Akuntabilitas) kelembagaan yang penggeledahan
 Dalam profesional dengan pengemudi
menerapkan berlandaskan pada kendaraan dan
teknik tersebut akuntabilitas dan barang,
saya akan tetap transparasi dalam akuntabel dalam

23
memperhatikan pelaksanaan tugas bertanggungjaw
nilai-nilai pokok dan fungsi ab,Inovatif
kesopanan dan pemasyarakatan; dalam
etika dengan serta pemecahan
bersikap ramah Mengembangkan masalah.
ketika akan kompetensi dan
memeriksanya potensi sumber daya
(Etika Publik) petugas secara
 Tidak menerima konsisten dan
pungli untuk berkesinambungan;
pengunjung Serta
yang hendak Mengembangkan
masuk sebagai kerjasama dengan
bentuk mengoptimalkan
pelayanan stakeholder
prima.(Anti
Korupsi)

5. Mencatat identitas 1. Melakukan pencatatan  Data yang  Dalam menulis Nilai ANEKA dan Nilai Profesional
pengunjung data pengunjung sesuai akurat. laporan saya Peran serta dan Akuntabel

24
dengan identitas yang akan Kedudukan PNS sangat jelas dari
ada. melakukannya yang tercermin tugas yang
dengan cermat dalam kegiatan mengutamakan
dan teliti mendukung etika dalam
(Akuntabilitas) terwujudnya visi pelayanan, dan
 Melaksanakan terutama dalam melayani sesuai
pencatatan mewujudkan dengan standar
dengan ramah, profesionalisme kinerja.
sopan dan dalam memberikan
santun (Etika pelayanan prima
Publik) serta misi
optimalisasi kinerja.

6. Mencatat ke 1. Melakukan  Atasan mudah Melaksanakan Dengan Nilai


dalam buku pencatatan ke memeriksa data pencatatan dengan melakasanakan Kemenkumham
register E dalam buku pengunjung terang dan jelas pencatatan dengan yaitu Profesional
register E agar mudah jelas dan mudah dan Akuntabel
diperiksa oleh dipertanggungjawab karena pada saat
atasan kan kebenaran melakukan
(Akuntabilitas) datanya tugas, harus
profesional dan
dapat
dipertanggungja

25
wabkan hasil
kerjanya.
7. Merekap jumlah 1. Melakukan  Data pengunjung Dalam pelaksanaan Menghitung dan Nilai
pengunjung penghitungan yang jelas penghitungannya menjumlah total Kemenkumham
jumlah kunjungan harus teliti pengunjung pada yaitu Profesional
(Akuntabilitas) hari tersebut dan Akuntabel
karena pada saat
melakukan
tugas, harus
profesional dan
dapat
dipertanggungja
wabkan hasil
kerjanya.

26
4.2 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi

Berikut ini adalah rencana kegiatan aktualisasi yang menjadi prioritas yang
akan penulis lakukan selama pelaksanaan aktualisasi di Lembaga Pemasyarakatan
Kelas IIA Gorontalo :
1. Membuat desain banner
2. Melakukan pemasangan banner
3. Melakukan koordinasi dengan petugas
4. Memeriksa kartu identitas pengunjung
5. Mencatat identitas pengunjung
6. Mencatat ke dalam buku register E
7. Merekap jumlah pengunjung

27
Tabel Waktu Pelaksanaan
Kegiatan-kegiatan dalam rancangan aktualisasi akan dilaksanakan di tempat kerja secara berurutan selama 80 (delapan puluh) hari dimulai sejak
tanggal 29 Juni 2018 s/d 7 November 2018 dengan jadwal sebagai berikut :
Agustus September Oktober November
Minggu ke- Minggu ke- Minggu ke- Minggu ke-
No Kegiatan
II III IV I II III IV V I II III IV I
.
1. Membuat desain banner X X
2. Melakukan pemasangan banner X
3. Melakukan koordinasi dengan petugas X X
4. Memeriksa kartu identitas pengunjung X X X X X
5. Mencatat identitas pengunjung X X X X X
6. Mencatat ke dalam buku register E X X X X X
7. Merekap jumlah pengunjung X X X X X

28
BAB V
LAPORAN HASIL AKTUALISASI

5.1 Realisasi dan Capaian Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi


Selengkapnya realisasi dan capaian kegiatan aktualisasi yang dilaksanakan selama 80
hari di tempat tugas disampaikan secara terperinci pada tabel dibawah berikut:

Tabel 5.1
Kegiatan 1

Kegiatan/Tahapan Kegiatan 1 Membuat desain banner, dengan tahapan sebagai


berikut :
1. Menyiapkan isi yang akan disampaikan
melalui banner
2. Memilih ukuran banner yang akan dipasang
Teknik yang saya lakukan dalam kegiatan ini yaitu
Teknik Aktualisasi Nilai Dasar Profesi
dalam Kegiatan/Tahapan Kegiatan dengan mengedepankan nilai dasar profesi sebagai
berikut:
 Saya akan bekerja keras dan bertanggung jawab
atas pekerjaan saya
 Saya akan berusaha untuk berinovasi dalam
membuat desain banner
Realisasi Kegiatan Kegiatan ini terealisasi pada minggu kedua di bulan
Agustus
Capaian Kegiatan Memperoleh gambaran desain banner yang akan
disampaikan kepada pengunjung.
Kendala Dalam pelaksanaan kegiatan ini tidak ada kendala
yang dihadapi.
Nilai-nilai dasar yang Relevan Akuntabilitas : Bertanggung jawab atas pekerjaan
Komitmen mutu : Berinovasi dalam pelayanan
Anti korupsi : Tidak memakan waktu pekerjaan lain
Output Kegiatan : Menyiapkan isi yang akan disampaikan
dalam layanan kunjungan melalui banner dan
menentukan ukuran serta jenis banner yang akan
digunakan
Foto kegiatan : -

29
Foto dokumen :
Bukti Fisik Terlampir pada halaman lampiran.

30
Tabel 5.2
Kegiatan 2

Kegiatan/Tahapan Kegiatan 2 Melakukan pemasangan banner, dengan tahapan


sebagai berikut :
1. Menyiapkan banner yang akan dipasang
2. Berkoordinasi dan bekerja sama dengan
petugas dalam melakukan pemasangan banner
Teknik yang saya lakukan dalam kegiatan ini yaitu
Teknik Aktualisasi Nilai Dasar Profesi
dalam Kegiatan/Tahapan Kegiatan dengan mengedepankan nilai dasar profesi sebagai
berikut:
 Dalam melaksanakan pemasangan banner ini saya
bertanggung jawab atas isi yang akan
tersampaikan kepada pengunjung
 Ketika melaksanakan koordinasi dengan petugas
lain, saya akan bersikap ramah dan sopan santun
Realisasi Kegiatan Kegiatan ini terealisasi pada minggu kedua di bulan
Agustus
Capaian Kegiatan Pengunjung akan memperoleh informasi mengenai
layanan kunjungan
Kendala Dalam pelaksanaan kegiatan ini tidak ada kendala
yang dihadapi.
Nilai-nilai dasar yang Relevan Akuntabilitas : Bertanggung jawab atas pekerjaan
Etika Publik : Bersikap ramah dan sopan santun
Anti korupsi : Tidak memakan waktu pekerjaan lain
Output Kegiatan : Menyiapkan dan memasang banner serta
koordinasi dengan petugas dalam pemasangan

Foto kegiatan :
Foto dokumen : -
Bukti Fisik Terlampir pada halaman lampiran.

31
Tabel 5.3
Kegiatan 3

Kegiatan/Tahapan Kegiatan 3 Melakukan koordinasi dengan petugas, dengan


tahapan sebagai berikut :
1. Memberitahukan bahwa sudah terpasang
banner yang berisi informasi tentang layanan
kunjungan
2. Mengkoordinasikan kepada petugas layanan
kunjungan supaya informasi yang dibutuhkan
pengunjung tersampaikan
Teknik yang saya lakukan dalam kegiatan ini yaitu
Teknik Aktualisasi Nilai Dasar Profesi
dalam Kegiatan/Tahapan Kegiatan dengan mengedepankan nilai dasar profesi sebagai
berikut:
 Ketika melaksanakan koordinasi dengan petugas
lain, saya akan bersikap ramah dan sopan santun
Realisasi Kegiatan Kegiatan ini terealisasi pada minggu ketiga di bulan
Agustus
Capaian Kegiatan Pengunjung akan memperoleh informasi mengenai
layanan kunjungan
Kendala Dalam pelaksanaan kegiatan ini tidak ada kendala
yang dihadapi.
Nilai-nilai dasar yang Relevan Akuntabilitas : Bertanggung jawab atas pekerjaan
Etika Publik : Bersikap ramah dan sopan santun
Komitmen mutu : Berinovasi dalam pendisiplinan
Output Kegiatan : Memberitahukan kepada petugas dan
berkoordinasi tentang layanan kunjungan
Foto kegiatan : -
Foto dokumen : -
Bukti Fisik Terlampir pada halaman lampiran.

32
Tabel 5.4
Kegiatan 4

Kegiatan/Tahapan Kegiatan 4 Memeriksa kartu identitas pengunjung, dengan


tahapan sebagai berikut:
1. Meminta pengunjung untuk menunjukan
kartu identitas pribadinya
2. Memeriksa kartu identitas pengunjung dengan
teliti
Teknik yang saya lakukan dalam kegiatan ini yaitu
Teknik Aktualisasi Nilai Dasar Profesi
dalam Kegiatan/Tahapan Kegiatan dengan mengedepankan nilai dasar profesi sebagai
berikut:
 Ketika akan memeriksa kartu identitas
pengunjung, saya akan bersikap ramah dan sopan
santun
Realisasi Kegiatan Kegiatan ini terealisasi pada minggu keempat di
bulan Agustus
Capaian Kegiatan Petugas dapat mengetahui informasi tentang identitas
pengunjung
Kendala Dalam pelaksanaan kegiatan ini tidak ada kendala
yang dihadapi.
Nilai-nilai dasar yang Relevan Akuntabilitas : Bertanggung jawab atas pekerjaan
Etika Publik : Bersikap ramah dan sopan santun
Anti korupsi : Tidak meminta imbalan dalam bentuk
apapun
Output Kegiatan : Melakukan pemeriksaan terhadap
identitas pengunjung
Foto kegiatan :

Foto dokumen : -
Bukti Fisik Terlampir pada halaman lampiran.

33
Tabel 5.5
Kegiatan 5
Kegiatan/Tahapan Kegiatan 5 Mencatat identitas pengunjung, dengan tahapan
sebagai berikut:
1. Melakukan pencatatan identitas pengunjung
2. Meneliti kembali identitas pengunjung
Teknik yang saya lakukan dalam kegiatan ini yaitu
Teknik Aktualisasi Nilai Dasar Profesi
dalam Kegiatan/Tahapan Kegiatan dengan mengedepankan nilai dasar profesi sebagai
berikut:
 Ketika mencatat identitas pengunjung, saya akan
bertanggung jawab apabila ada kesalahan dalam
pencatatan
Realisasi Kegiatan Kegiatan ini terealisasi pada minggu keempat di
bulan Agustus
Capaian Kegiatan Tercatatnya informasi tentang pengunjung dalam
daftar kunjungan
Kendala Dalam pelaksanaan kegiatan ini tidak ada kendala
yang dihadapi.
Nilai-nilai dasar yang Relevan Akuntabilitas : Bertanggung jawab atas pekerjaan
Etika Publik : Bersikap ramah dan sopan santun
Anti korupsi : Tidak meminta imbalan dalam bentuk
apapun
Output Kegiatan : Melakukan pencatatan mengenai
identitas pengunjung
Foto kegiatan :

Foto dokumen : -
Bukti Fisik Terlampir pada halaman lampiran.

34
Tabel 5.6
Kegiatan 6
Kegiatan/Tahapan Kegiatan 6 Mencatat ke dalam buku register E, dengan tahapan
sebagai berikut:
1. Melakukan pencatatan identitas pengunjung
di buku register E
2. Meneliti kembali identitas pengunjung
Teknik yang saya lakukan dalam kegiatan ini yaitu
Teknik Aktualisasi Nilai Dasar Profesi
dalam Kegiatan/Tahapan Kegiatan dengan mengedepankan nilai dasar profesi sebagai
berikut:
 Ketika mencatat identitas pengunjung, saya akan
bertanggung jawab apabila ada kesalahan dalam
pencatatan
 Saya akan bersikap ramah dan sopan kepada
pengunjung
Realisasi Kegiatan Kegiatan ini terealisasi pada minggu pertama di bulan
September
Capaian Kegiatan Tercatatnya informasi tentang pengunjung dalam
buku kunjungan
Kendala Dalam pelaksanaan kegiatan ini tidak ada kendala
yang dihadapi.
Nilai-nilai dasar yang Relevan Akuntabilitas : Bertanggung jawab atas pekerjaan
Etika Publik : Bersikap ramah dan sopan santun
Anti korupsi : Tidak meminta imbalan dalam bentuk
apapun
Output Kegiatan : Melakukan pencatatan mengenai
identitas pengunjung
Foto kegiatan :

Foto dokumen : -
Bukti Fisik Terlampir pada halaman lampiran.

35
Tabel 5.7
Kegiatan 7
Kegiatan/Tahapan Kegiatan 7 Merekap jumlah pengunjung, dengan tahapan sebagai
berikut:
1. Melakukan penghitungan jumlah antara
pengunjung laki-laki dan perempuan
2. Menjumlahkan seluruh jumlah kunjungan
3. Melaporkan kepada pejabat/atasan langsung
Teknik yang saya lakukan dalam kegiatan ini yaitu
Teknik Aktualisasi Nilai Dasar Profesi
dalam Kegiatan/Tahapan Kegiatan dengan mengedepankan nilai dasar profesi sebagai
berikut:
 Bertanggung jawab atas jumlah kunjungan pada
hari tersebut
 Melaporkan kepada pimpinan dengan sikap sopan
dan penuh tanggung jawab
Realisasi Kegiatan Kegiatan ini terealisasi pada minggu ketiga di bulan
September
Capaian Kegiatan 1. Petugas dapat mengetahui jumlah pengunjung
2. Pimpinan menerima laporan rekap jumlah
kunjungan
Kendala Dalam pelaksanaan kegiatan ini tidak ada kendala
yang dihadapi.
Nilai-nilai dasar yang Relevan Akuntabilitas : Bertanggung jawab atas pekerjaan
Etika Publik : Bersikap ramah dan sopan santun
Komitmen mutu : Berinovasi dalam pendisiplinan
Anti korupsi : Bekerja keras dan mandiri
Output Kegiatan : Melakukan penghitungan jumlah
kunjungan
Foto kegiatan :

Foto dokumen : -

36
Bukti Fisik Terlampir pada halaman lampiran.

BAB VI
PENUTUP
Pada bab terakhir dari penulisan laporan ini, maka penulis akan
menyampaikan kesimpulan dan saran mengenai aktualisasi ini. Adapun
kesimpulan dan saran yang disampaikan berdasarkan pada hasil aktualisasi ini,
khususnya dari hasil habituasi di lapangan. Kesimpulan dan saran tersebut adalah
sebagai berikut :

6.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab III, IV, dan V dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
1) Pelaksanaan aktualisasi dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA
Gorontalo.
2) Pelaksanaan aktualisasi ini bersumber dari SKP, perintah atasan dan
inisiatif pribadi yang difokuskan untuk menjawab isu aktual yang ada
dalam bidang tugas penulis.
3) Pelaksanaan kegiatan aktualisasi terdiri dari 7 (tujuh) kegiatan yaitu:
a. Membuat desain banner
b. Melakukan pemasangan banner
c. Melakukan koordinasi dengan petugas
d. Memeriksa kartu identitas pengunjung
e. Mencatat identitas pengunjung
f. Mencatat ke dalam buku register E

g. Merekap jumlah pengunjung

Dalam pelaksanaan aktualisasi ini penulis mengaktualisasikan nilai-nilai


dasar profesi ANEKA yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi. Penerapan nilai- nilai ANEKA dalam kegiatan yang
dilaksanakan oleh penulis memberikan berbagai dampak positif dengan
menggunakan teknik aktualisasi tertentu seperti dapat dilihat tabel teknik
aktualisasi.

6.2 Saran
Sebagai ASN khususnya untuk Peserta Pelatihan Dasar CPNS golongan II
diharapkan dapat mengimplementasikan nilai- nilai Dasar PNS yaitu ANEKA dan
memahami peran serta kedudukannya sebagai PNS sehingga dapat mengaktualisasikannya

37
di tempat kerja masing- masing dan menjalankan perannya sebagai abdi negara yang
berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik serta perekat dan pemersatu
bangsa dengan tujuan akhir adalah terciptanya karakter PNS yang berlandaskan dari nilai-
nilai dasar PNS. CPNS sebagai tunas integritas seharusnya mampu menerapkan nilai- nilai
dasar ANEKA secara terus menerus di lingkungan kerja sehingga mampu mewujudkan
inovasi- inovasi baru untuk kemjuan suatu organisasi.

38
DAFTAR PUSTAKA

Republik Indonesia, 2014 Undang – Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil
Negara, Jakarta : Sekretariat Negara.
Republik Indonesia, 2014 Peraturan Kepala LAN-RI Nomor 39 Tahun 2014 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan CPNS Golongan I dan II, Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Admisitrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan II.
Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

39
40
41

Anda mungkin juga menyukai