Link/Sumber Berita
https://www.jpnn.com/news/oknum-pns-ini-sudah-5-tahun-tak-masuk-kerja-tetapi-gaji-
mengalir-terus
Summary
Bupati Aceh Barat H Ramli MS menerima laporan mengenai oknum PNS yang tak
pernah masuk kerja. Seorang Guru berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Aceh
Barat terancam dipecat karena diduga tidak pernah bertugas selama lima tahun. Meski lima
tahun tidak pernah hadir di sekolah, namun oknum PNS tersebut tetap saja menerima gaji.
Pihak pemerintah Kabupaten Aceh Barat tengah menyiapkan ususlan pemecatan atau
pemberhentian secara tidak hormat kepada yang bersangkutan.
Berdasarkan dari kasus berita yang saya kutip ini, seorang guru berstatus ASN di
Kabupaten Aceh Barat terancam dipecat karena diduga tidak pernah bertugas selama lima
tahun namun tetap menerima gaji. Dari kasus tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa
oknum ASN tersebut bertentangan dengan nilai BerAKHLAK yaitu AKUNTABEL dan
LOYAL. Dimana salah satu panduan perilaku akuntabel yaitu melaksanakan tugas dengan
jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi. Namun kenyataannya,
oknum ASN tersebut tidak melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab bahkan
menerima gaji buta. Bisa dikatakan bahwa oknum ANS tersebut tidak bertanggung jawab
atas kepercayaan yang diberikan.
Terdapat beberapa ciri/karakteristik yang dapat digunakan oleh organisasi untuk
mengukur loyalitas pegawainya, antara lain taat pada peraturan; bekerja dengan integritas dan
tanggung jawab organisasi. Perilaku oknum ANS yang tidak taat pada peraturan seperti tidak
melaksanakan tugas selama lima tahun menunjukkan bahwa ASN tersebut tidak loyal dalam
bekerja. Seorang ASN atau Pegawai Negeri Sipil, 40 hari secara berturut-turut tidak
melaksanakan tugas atau membolos bisa dipecat secara tidak terhomat.
Solusi dan mitigasinya dimulai dari pimpinan dimana ASN tersebut bekerja. Pimpinan
seharusnya memantau dan mengawasi kehadiran/ absensi pegawainya. Mengacu pada PP
Nomor 53 Tahun 2010, ada beberapa tahapan yang akan dilakukan kepada oknum ASN yang
dianggap melanggar disiplin yaitu penyampaian secara lisan kepada yang bersangkutan untuk
menghadap. Jika penyampaian lisan belum juga ditanggapi atau ditindaklanjuti, maka akan
diikuti dengan pemanggilan pertama, pemanggilan kedua, dan pemanggilan ketiga. Jika
samapai tiga kali pemanggilan tidak juga ada konfirmasi dan kooperatif dari ASN yang
bersangkutan maka Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) berhak membuat keputusan
pemberhentian dengan tidak hormat dari statusnya sebagai ASN.