Resume Sistapraja
Resume Sistapraja
Di dalam kehidupan, kita harus serius terhadap pelayanan dan pekerjaan. Melakukan
dengan sepenuh hati dan hati-hati, dengan kualitas dan dedikasi yang tinggi. Bekerja adalah hal
yang mulia, dan bekerja adalah sebuah pelayanan. Kemuliaan sejati datang dari pelayanan.
Tentu kita sepakat bahwa nilai dasar “berorientasi pelayanan” diletakkan pada poin pertama.
Mengingat bahwa ASN yang dulu dikenal sebagai abdi negara, saat ini bertransformasi menjadi
pelayan publik.
Pelayanan publik adalah “Sebagai segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang
dilaksanakan oleh Instansi Pemerintahan di Pusat dan Daerah, dan di lingkungan BUMN/BUMD
dalam bentuk barang dan/atau jasa, baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. (Lembaga
Administrasi Negara: 1998)
• Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara
dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik. (UU no. 25 tahun 2009)
Dalam memberikan pelayanan publik, seorang aparatur sipil negara harus selalu
melakukan perbaikan tiada henti, baik dari peningkatan kompetensi maupun cara pelayanan.
Fundamen pelayanan publik :
1. Pelayanan publik merupakan hak warga negara sebagai amanat konstitusi
2. Pelayanan publik diselenggarakan dengan pajak yang dibayar oleh warga negara
3. Pelayanan publik diselenggarakan dengan tujuan untuk mencapai hal-hal yang strategis bagi
kemajuan bangsa dimasa yang akan datang
4. Pelayanan publik memiliki fungsi tidak hanya memenuhi kebutuhan dasar warga negara
sebagai manusia akan tetapi juga memberikan perlindungan kepada warga negaranya.
Resume Bab 3:
Akuntabilitas merupakan pertanggungjawaban atau keadaan yang dapat dimintai
pertanggungjawaban. Merujuk dari pengertian tersebut, akuntabel dapat dipahami sebagai
sikap jujur dan bertanggungjawab, memiliki disiplin dan berintegritas yang tinggi dalam setiap
pelaksanaan tugas. Dalam pelaksanaan tugas-tugas kedinasan, seorang ASN dituntut untuk
menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggungjawab, efektif dan efisien.
Lebih penting dari itu, seorang ASN tidak boleh menyalahgunakan kewenangan jabatan.
Panduan perilaku akuntabel :
1. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas
tinggi.
2. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan
efisien.
3. Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel :
1. Kepemimpinan
2. Transparansi
3. Integritas
4. Tanggung jawab (responsibilty)
5. Keadilan
6. Kepercayaan
7. Keseimbangan
8. Kejelasan
9. Konsistensi
Resume bab 4:
Panduan perilaku kompeten : 1. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang
selalu berubah
2. Membantu orang lain belajar
3. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
Perilaku Kompeten :
1. Belajar sepanjang waktu
2. Meningkatkan kompetensi diri
3. Membantu orang lain belajar
4. Melaksanakan tugas terbaik
Kompetensi ASN :
a. Kompetensi teknis
b. Kompetensi manajerial
c. Kompetensi sosiokultural
Nilai dasar yang terkait kompeten UU No. 20 tahun 2023 :
1. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
2. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik
3. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah
4. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
Resume bab 5:
Berakar dari Semboyan Negara Indonesia yakni Bhinneka Tunggal Ika, yang
berarti “Berbeda-beda Namun Tetap Satu Jua”, seorang ASN sebagai pelayan
publik harus dapat menghargai setiap orang apapun latar belakangnya,
menciptakan suasana harmonis dalam lingkungan kerjanya.
Resume Bab 6:
Loyalitas dan kesetiaan ASN terletak pada ideologi dan dasar negara Pancasila, Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, NKRI serta pemerintahan yang sah.
Dan tidak pada satu sosok atau pihak tertentu. ASN harus dapat menjaga nama baik sesama
ASN, nama baik pimpinan, nama baik instansi dan tentu saja harus selalu dapat menjaga nama
baik negara.Konsekuensi logis dari adanya loyalitas dan kesetiaan adalah setiap ASN harus
selalu menjaga rahasia jabatan dan negara.
Panduan perilaku loyalitas :
a. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia 1945. Setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah.
b. Menjaga nama baik sesama ASN, Pimpinan, Instansi dan negara.
c. Menjaga rahasia Jabatan dan negara.
Loyalitas dalam konteks organisasi pemerintahan
1. Komitmen pada Sumpah/Janji sebagai Wujud Loyalitas PNS
2. Penegakan Disiplin sebagai Wujud Loyalitas PNS
3. PelaksanaanFungsi ASN sebagai Wujud Loyalitas PNS
Membangun perilaku Loyal :
1. Membangun rasa kecintaan & memilki
2. Meningkatkan kesejahteraan
3. Memenuhi kebutuhan rohani
4. Peningkatan karir
5. Evaluasi secara berkala
EPISODE 7 : ADAPTIF
Winda Oktavani Nasor Putri, S. Pd.
SMA Negeri 1 Cililin
ASN dituntut untuk meningkatkan literasi dan kultur digitalnya dalam pengembangan kompetensi ASN.
Mengingat saat ini telah memasuki era serba digital, serba otomatis, tidak selalu di kantor untuk bekerja,
dan tidak selalu di pusdiklat untuk belajar. ASN harus mampu memanfaatkan kemajuan teknologi
informasi dengan baik, kreatif, serta berpikir inovatif sehingga terwujud gerakan reformasi birokrasi
menuju ASN yang berdaya saing dan inovatif.
Adaptif sebagai nilai dan budaya ASN:
a. Pegawainya harus terus berkomunikasi hingga memiliki persepsi yang sama atau gelombang yang
sama terhadap suatu visi atau cita cita yang akan dicapai bersama (shared vision);
b. Pegawainya memiliki mental model yang mencerminkan realitas yang organisasi ingin wujudkan
(mental model);
c. Pegawainya memiliki mental model yang mencerminkan realitas yang organisasi ingin wujudkan
(mental model);
d. Pegawainya perlu selalu sinergis dalam melaksanakan kegiatan kegiatan untuk mewujudkan visinya
(team learning);
e. Pegawainya harus selalu berpikir sistemik, tidak kaca mata kuda, atau bermental silo (systems
thinking)
Penerapan budaya adaptif:
a. Dapat mengantisipasi dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan
b. Memanfaatkan peluang peluang yang berubah-ubah
c. Mendorong jiwa kewirausahaan
d. Terkait dengan kinerja instansi
e. Memperhatikan kepentingan-kepentingan yang diperlukan antara instansi mitra,
masyarakat dsb.
Ciri-ciri Individu Adaptif
1. Melihat peluang dimana orang lain melihat kegagalan
2. Memiliki sumberdaya Selalu berpikir ke depan
3. Tidak mudah mengeluh
4. Tidak menyalahkan
5. Tidak mencari popularitas
6. Memiliki rasa ingin tahu
7. Memperhatikan system
8. Membuka pikiran
9. Memahami apa yang sedang diperjuangkan
EPISODE 8 : KOLABORATIF
Saat ini Bangsa Indonesia harus mampu menghadapi Revolusi Industri 4.0. Revolusi Industri 4.0 yang
terintegrasi membuat pekerjaan yang dilakukan oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) akan menjadi lebih
efisien. Untuk menjadikan pekerjaan tersebut menjadi lebih efisien adalah melalui kolaborasi. Untuk terus
meningkatkan kapasitas dan kompetensi serta kemampuan beradaptasi terhadap perubahan di tengah
era disrupsi teknologi, ASN harus memahami pentingnya peningkatan kemampuan kolaborasi baik lintas
sektor maupun lintas disiplin.
Panduan perilaku kolaboratif :
1. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi
2. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah
3. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama
6 Kriteria penting untuk kolaborasi
1. Forum Yang Diprakarsai Oleh Lembaga Publik Atau Lembaga;
2. Peserta Dalam Forum Termasuk Aktor Nonstate;
3. Peserta Terlibat Langsung Dalam Pengambilan Keputusan Dan Bukan Hanya '‘Dikonsultasikan’
Oleh Agensi Publik;
4. Forum Secara Resmi Diatur Dan Bertemu Secara Kolektif;
5. Forum Ini Bertujuan Untuk Membuat Keputusan Dengan Konsensus (Bahkan Jika Konsensus
Tidak Tercapai Dalam Praktik); Dan
6. Fokus Kolaborasi Adalah Kebijakan Publik Atau Manajemen
3 Tahapan Dalam Melakukan Assessment Terhadap Tata Kelola Kolaborasi
1. Mengidentifikasi permasalahan dan peluang
2. Merencanakan aksi kolaborasi
3. Mendiskusikan strategi untuk mempengaruhi.
Proses yang harus dilalui untuk proses kolaborasi:
1. Trust building : membangun kepercayaan dengan stakeholder mitra kolaborasi
2. Face to face Dialogue: melakukan negosiasi dan baik dan bersungguh-sungguh;
3. Komitmen terhadap proses: pengakuan saling ketergantungan; sharing ownership dalam proses;
serta keterbukaan terkait keuntungan bersama;
4. Pemahaman bersama: berkaitan dengan kejelasan \ misi, definisi bersama terkait permasalahan,
serta mengidentifikasi nilai bersama; dan
5. Menetapkan outcome antara.
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam proses kolaborasi pemerintahan:
a. Kepercayaan,
b. Pembagian kekuasaan,
c. Gaya kepemimpinan,
d. Strategi manajemen dan
e. Formalisasi pada pencapaian kolaborasi yang efisien efektif antara entitas publik
Dengan menonjolkan kualitas-kualitas ini dalam pekerjaan Anda dan interaksi Anda
dengan orang lain, Anda dapat menjadi ASN yang unggul dan berdaya saing yang
memberikan kontribusi yang berarti bagi negara dan masyarakat.