Anda di halaman 1dari 16

Episode 1

Our challenges today: Era Millennials, Revolusi Industri 4.0, VUCA Era

Fondasi Baru Bagi Aparatur Sipil Negara dibuat dengan nilai-nilai dasar ASN yang berakronim
BerAKHLAK, yang dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Berorientasi Pelayanan
Seorang ASN diharapkan mampu memahami dan memenuhi ekspektasi masyarakat dalam
memberikan pelayanan publik (ramah, cekatan, solutif, dapat diandalkan dan perbaikan
berkelanjutan)
2. Akuntabel
Jujur, bertanggungjawab, cermat, disiplin, dan berintegritas tinggi dalam melaksanakan tugas
secara efektif sefisien serta tidak menyelahgunakan kewenangan jabatan.
3. Kompeten
Nilai perilaku ASN yang terus meningkatkan kompetensi diri, menjawab tantangan yang
selalu dinamis dalam melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
4. Harmonis
Sikap saing menghargai tanpa memandang latar belakang, suka menolong dan membangun
kerja yang kondusif
5. Loyal
Panduan perilaku yang memegang teguh ideologi Pancasila dan UUD Negara RI Tahun 1945,
setia kepada NKRI, selalu menjaga nama baik negara, Instansi, pimpinan, sesama ASN serta
menjaga rahasia jabatan negara.
6. Adaptif
Perilaku positif dalam hal menyesuaikan diri menghadapi perubahan, kreatif dan inovatif
serta bertindak proaktif.
7. Kolaboratif
Perilaku positif dalma hal menyesuaikan diri menghadapi perubahan, kreatif dan inovatif
serta bertindak proaktif.
Episode 2

Berorientasi Pelayanan

Nilai dasar berorientasi pelayanan bertujuan agar menjadi pedoman perilaku bagi para ASN dalam
menciptakan budaya kerja yang mendukung terciptanya kinerja terbaik. Keberhasilan implementasu
nilai dasar ASN apabila telah terinternalisasi dan teraktualisasi dalam perilaku pegawai ASN,
khususnya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Pentingnya pelayanan prima yaitu meningkatkan pengalaman baik/ kepuasan pelanggan/


stakeholder yang dapat mengarahkan critical outcomes menjadi lebih baik pada sektor
pemerintahan.

Ketika dalam menjalankan profesi, kita adalah pelayan masyarakat dimanapun kita berada.
Kehidupan manusia akan menjadi utuh bila kebutuhan dan panggilan spiritual dan nuraninya
terpenuhi.

Dalam buku first thing first, Stephen Covey menyebutkan 4 kebutuhan dasar manusia, yaitu:

1. To live
2. To love
3. To learn
4. To leave the legacy

Panduan prilaku berorientasi pelayanan:

1. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat


2. Ramah, cekatan, solutih, dapat diandalkan
3. Melakukan perbaikan tiada henti

Yang dapat dilakukan agar selalu berorientasi pelayanan yaitu berkomitmen memberikan pelayanan
prima demi kepuasan masyarakat.
Episode 3

Tes:

1. Berikut adalah alasan Bung Hatta mengembalikan dana taktis sebesar 25.000, yang mana
sebenarnya dana taktis itu tidak perlu di tanggung jawab kan.
Dorongan nilai Moral yang dipegang teguh oleh bung hatta
2. Berikut adalah Hasil dari Survey Penilaian Integritas (SPI) terhadap pengukuran tingkat risiko
Korupsi pada kementerian serta lembaga:
Risiko korupsi masih ditemukan menyebar di hampir seluruh instansi
3. Definisi dari Akuntabilitas dalam core values BerAKHLAK adalah?
Sebuah nilai, prinsip yang wajib menjadi karakter dalam bekerja

Resume
Bung Hatta mengajarkan perilaku jujur dan menghindari korupsi. Apapun bidang dan jabatan
pekerjaan Anda, tanggungjawab menjadi salah satu hal penting yang wajib Anda emban.
Apapun bidang dan jabatan pekerjaan Anda, tanggung jawab menjadi salah satu hal penting
yang wajib Anda emban.
Berdasarkan hasil SPI, risiko korupsi masih ditemukan menyebar di hampir seluruh instansi.
KPK merilis Indeks Integritas Nasional tahun 2021 yang diukur melalui Survei Penilaian
Integritas (SPI). Indeks Integritas Nasional mengukur tingkat risiko korupsi pada
kementerian/lembaga/pemerintah daerah melalui persepasi dan pengalaman masyarakat
serta data objektif dari ppihak internal lembaga, masyarakat, pengguna layanan, dan para
pihak pemangku kepentingan. Akuntabilitas adalah sebuah nilai, prinsip yang wajib menjadi
karakter dalam bekerja.
Panduan perilaku akuntabel:
1. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin, dan berintegritas
tinggi
2. Menggunakan kekayaan dan barang mmillik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan
efisien
3. Tidak menyalahgunakanan kewenangan jabatan.

Konsep akuntabilitas

1. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab yang berangkat dari moral
individu
2. Akuntabilitas adalah kewajiban untuk bertanggungjawab kepada seseorang/organisasi
yang memberikan amanat.

Aspek-aspek akuntabilitas hubungan dua pihak antara individu/kelompok/institusi dengan


negara dan masyarakat:

1. Akuntabilitas berorientasi pada hasil


2. Akuntabilitas butuh adanya laporan
3. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi
4. Akuntabilitas memperbaiki kinerja

Akuntabilitas adalah prinsip dasar bagi organisasi yang berlaku pada setiap level/ unit
organisasi sebagai suatu kewajiban jabatan dalam memberikan pertanggungjawaban laporan
kegiatan kepada atasannya.
Pentingnya akuntabilitas:
1. Kontrol demokratis
2. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas
3. Cegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan

Tingkatan akuntabilitas: akuntabilitas personal, akuntabilitas individu, akuntabilitas


kelompok, akuntabilitas organisasi, akuntabilitas stakeholder.

Akuntabilitas dan integritas adalah dua konsep yang diakui oleh banyak pihak menjadi
landasan dasar dari sebuah Administrasi sebuah negara (Matsiliza dan Zonke, 2017)
Episode 4

Tes:

1. Berikut adalah dampak yang sering ditemui jika tidak ada ke harmonisan dalam organisasi,
kecuali:
Membuat suasana di suatu tim menjadi kondusif dan nyaman
2. Apa makna Bhinneka tunggal Ika untuk ASN?
Menghargai Perbedaan
3. Berikut adalah Panduan Perilaku Nilai Harmonis kecuali…
Melakukan segala sesuatu tanpa pamrih

RESUME
Kompeten
Nilai perilaku ASN yang terus meningkatkan kompetensi diri, menjawab tantangan yang
selalu dinamis dalam melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
Crack Progressioan (Theory Habibie) merupakan teori yang digunakan untuk memprediksi
titik awal retakan pada sayap pesawat terbang.
Panduan perilaku kompeten:
1. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah
2. Membantu orang lain belajar
3. Melaksaknakan tugas dengan kuallitas terbaik.
Kompetensi adalah kemampuan adan karakteristik yang dimiliki seorang pegawai
ASN.
Urgensi pengembangan kompetensi:
1. Opportunities: revolusi industri 4.0, kebijakan RPJMD, SDM
2. Challenges: digital disruption, pandemi disruption, millenial disruption
3. Solution: disruptif innovation, ambidexterity approach, transformational
leadership.
4. Pembelajaran learning menjadi prioritas.
Nilai dasar terkait kompeten berdasarkan UU no. 20 Tahun 2023:
1. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
2. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publilk
3. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah
4. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
Pengelolaan ASN berdasarkan sistem merit: kualifikasi+kompetensi (teknis,
managerial, sosiokultural)+kinerja+non diskriminatif
Kompetensi ASN:
1. Kompetensi teknis yang diukur dari tingkat dan spesialisasi pendidikan, pelatihan
teknis fungsional dan pengalaman bekerja secara teknis
2. Kompetensi managerial yang diukur dari tingkat pendidikan, pelatihan struktural
atau managemen dan pengalaman kepemimpinan
3. Kompetensi sosiokultural yang diukur dari pengalaman kerja berkaitan dengan
masyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan budaya sehingga memiliki
wawasan kebangsaan.
Konsep Kompetensi: kompetensi merupakan perpaduan aspek pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang terindikasikan salam kemampuan dan perilaku
seseorang sesuai tuntutan pekerjaan.
8 karakter yang dibutuhkan saat ini:
1. Integritas
2. Nasionalisme
3. Profesionalisme
4. Wawasan global
5. Penguasaan IT dan bahasa asing
6. Hospitality
7. Networking
8. Enterpreneurship
Prinsip pengembangan kompetensi ASN:
1. Upaya pengingkatan kompetensi yang dilakukan organisasi maupun individu
melalui proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sesuai dengan kebutuhan
organisasi dan pegawai.
2. Setiap ASN memiliki hak dan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi
3. Diarahkan pada pengembangan kompetensi sesuai kebutuhan jabatan
4. Pengembangan kompetensi sebagai salah satu dasar dalam pengangkatan
jabatan dan pengembangan karir.
Pendekatan pengembangan kompetensi:
1. 70% training (klasikal),
2. 20% project assignment, OJT, Task Force, Rotation
3. 10% Feedback, Coaching, Mentoring
Pengembangan kompetensi link and match dengan kebutuhan organisasi/ instansi
pegawai.
EPISODE 5
Harmonis
Sikap saling menghargai tanpa memandang latar belakang, suka menolong dan membangun
lingkungan kerja yang kondusif
Panduan perilaku harmonis:
1. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya
2. Suka menolong orang lain
3. Membangung lingkungan kerja yang kondusif

Cita-cita persauan Indonesia itu bukan omong kosong, tetapi benar-benar didukung oleh
kekuatan-kekuatan yang timbul pada akar sejarah bangsa kita sendiri (Mohammad Yamin)

Keanekaragaman bangsa, Indonesia merupakan negara kepulauan, negara berprnduduk


terbesar keempat di dunia, memiliki kekayaan sumber daya alam, hayati, suku bangsa dan
budaya nya.

Nasionalisme kebangsaan:

1. Kejayaan kerajaan nusantara


2. Runtuhnya kerajaan
3. Penjajahan dan kolonialisme
4. Kebangkitan nasional
5. NKRI

Potensi dan tantangan dalam keanekaragaman

Beberapa jenis konflik:

1. Konflik antarsuku
2. Konflik antaragama
3. Konflik antar ras
4. Konflik antargolongan

Dampak konflik:

1. Suasana bekerja dan lingkungan tidak nyaman


2. Pekerjaan terbengkalai
3. Kinerja buruk
4. Layanan kepada masyarakat tidak optimal

Arti pentingnya suasana harmonis dalam pelayanan ASN. Harmoni adalah kerjasama antara
berbagai faktor dngan sedemikian rupa sehingga faktor-faktor tersebut dapat menghasilkan
suatu kesatuan yang luhur.

Suasana harmoni dalam lingkungan bekerja akan membuat kita secara individu tenang,
menciptakan kondisi yang memungkinkan untuk saling kolaborasi dan bekerjasama,
meningkatkan produktivitas bekerja dan kualitas layanan kepada pelanggan.
Peran ASN Harmonis

1. Posisi sebagai aparatur Negara, harus bersikap netral danadil. Netral dalam artian tidak
memihak kepada salah satu kelompok atau golongan yang ada. Adil, berarti ASN dalam
melaksanakna tugasnya tidak boleh berlaku diskriminatif dan harus obyektif, jujur,
transparan.
2. ASN juga harus bisa mengayomi kepentingan kelompok kelompok minoritas, dengan tidak
membuat kebijakan, peraturan yang mendiskriminasi keberadaan kelompokmtersebut.
3. ASN juga harus memiliki sikap toleran atas perbedaan. Dalam melaksanakan tugas dan
kewajiban ASN juga harus memiliki suka menolong baik kepada pengguna layanan, juga
membantu kolega ASN lainnya yang membutuhkan pertolongan
4. ASN menjadi figur dan teladan di lingkungan masyarakatnya.
EPISODE 6
Resume:
Loyal
Panduan perilaku yang memegang teguh ideologi Pancasila dan UUD Negara RI Tahun 1945, setia
kepada NKRI, selalu menjaga nama baik negara, Instansi, pimpinan, sesama ASN serta menjaga
rahasia jabatan negara.

Loyalitas dan kesetiaan ASN terletak pada ideologi dan dasar negara Pancasila, Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, NKRI serta pemerintahan yang sah.
Panduan Perilaku Loyal:
1. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah
2. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara
3. Menjaga rahasia jabatan dan negara
Kata Kunci Loyal:
1. Komitmen (Janji/Ikatan, rasa tanggungjawab)
2. Dedikasi (Mencurahkan tenaga, pikiran, materi, pendirian teguh)
3. Kontribusi (Keterlibatan, keikutsertaan)
4. Nasionalisme ( Keyakinan kesetiaan terbesar adalah negara. Cinta tanah air)
5. Pengabdian (Pikiran, tenaga, materi diberikan dengan keikhlasan)

Membangun perilaku Loyal:


1. Membangun rasa kecintaan & memilki
2. Meningkatkan kesejahteraan
3. Memenuhi kebutuhan rohani
4. Peningkatan karir
5. Evaluasi secara berkala
Mengukur loyal pada organisasi:
1. Tata aturan
2. Integritas
3. Tanggungjawab
4. Kerjasama
Loyalitas dalam konteks organisasi pemerintahan
1. Komitmen pada Sumpah/Janji sebagai Wujud Loyalitas PNS
2. Penegakan Disiplin sebagai Wujud Loyalitas PNS
3. PelaksanaanFungsi ASN sebagai Wujud Loyalitas PNS
Loyal dalam Kearifan Lokal Sunda yaitu berfikir, belajar, konsekuensi, win win solution.
Pemimpin Dalam Kearifan Lokal Sunda
1. Saepi, yaitu setiap pemimpin harus sae pikiran (cerdas, inovatif, kreatif, dan
kolaboratif);
2. Napak Sancang, yaitu setiap pemimpin harus mampu berdiri di atas semua
golongan, dengan tanpa mengenal SARA
3. Kebal, yaitu setiap pemimpin harus memiliki karakter kuat disiplin, teguh
pendirian dalam : komitmen, konsisten, konsekuen, konstitutif, konstruktif, dan
kontinyu
4. Rawa Rontek, yaitu setiap pemimpin harus mampu membimbing dan
menyambungkan berbagai kebutuhan dan kepentingan dari berbagai komponen
yang ada, menjadi satu kesatuan yang bulat, kuat dan utuh melalui tali
silaturahmi.
5. Halimunan, yaitu setiap pemimpin harus mampu menunjukkan kesungguhannya
melalui perbuatan yang betul – betul dibutuhkan oleh masyarakat
"Loyalitas terhadap tanah air bukan hanya sebatas cinta pada tanah tempat kita lahir,
tetapi juga tanggung jawab untuk membangunnya, menjaganya, dan berkontribusi pada
kejayaannya."
EPISODE 7
1. Berikut adalah Panduan Perilaku Nilai Adaptif, kecuali:
Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
2. Kemerdekaan nasional adalah bukan pencapaian akhir, tapi rakyat bebas berkarya adalah
pencapaian puncaknya.” Kata-kata tersebut diucapkah oleh: Sutan Syahrir
3. Keyword dari Nilai Adaptif adalah:
Kami Terus Berinovasi dan Antusian dalam menggerakkan serta menghadapi
perubahan

RESUME
Adaptif
Perilaku positif dalam hal menyesuaikan diri menghadapi perubahan, kreatif dan inovatif
serta bertindak proaktif.
Panduan perilaku Adaptif:
1. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
2. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas
3. Bertindak proaktif
Mengapa Adaptif:
1. Perubahan lingkungan strategik
2. Kompetisi kinerja di sektor publik

Tantangan perubahab terbesar saat ini adalah

1. perkembangan teknologi (Artificial Intelligence, Cybersecurity, sosial media, the digitization


of government services, big data and analytics)
2. VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity) dan dapat dihadapi dengan Vision,
Undestanding, Clarity, Agility.

Adaptasi adalah suatu proses yang menempatkan manusia yang berupaya mencapai tujuan-
tujuan atau kebutuhan untuk menghadapi lingkungan dan kondisi sosial yang berubah-ubah
agar tetap bertahan (Robbins, 2003)

Batasan Pengertian Adaptif

1. Proses mengatasi halangan-halangan dari lingkungan


2. Penyesuaian terhadap norma-norma untuk menyallurkan
3. Proses perubahan untuk menyesuaikan dengan situasi yang berubah
4. Mengubah agar sesuai kondidi yang diciptakan
5. Memanfaatkan sumber-sumber yang terbatas untuk kepentingan lingkungan dan sistem
6. Penyesuain budaya dan aspek lainnya sebagai hasil seleksi ilmiah

Adaptif Sebagai Nilai Dan Budaya ASN

1. Pegawainya harus terus berkomunikasi hingga memiliki persepsi yang sama atau
gelombang yang sama terhadap suatu visi atau citacita yang akan dicapai bersama
(shared vision);
2. Pegawainya memiliki mental model yang mencerminkan realitas yang organisasi ingin
wujudkan (mental model);
3. Pegawainya perlu selalu sinergis dalam melaksanakan kegiatankegiatan untuk
mewujudkan visinya (team learning);
4. Pegawainya harus selalu berpikir sistemik, tidak kaca mata kuda, atau bermental silo
(systems thinking)

Penerapan Budaya Adaptif

1. Dapat mengantisipasi dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan


2. Memanfaatkan peluang yang berubah-ubah
3. Mendorong jiwa kewirausahaan
4. Terkait dengan kinerja instansi
5. Memperhatikan kepentingan- kepentingan yang diperlukan
6. antara instansi mitra, masyarakat dsb.

Ciri-ciri Individu Adaptif

1. Melihat peluang di mana orang lain melihat kegagalan


2. Memiliki sumberdaya
3. Selalu berpikir ke depan
4. Tidak mudah mengeluh
5. Tidak menyalahkan
6. Tidak mencari popularitas
7. Memiliki rasa ingin tahu
8. Memperhatikan system
9. Membuka pikiran
10. Memahami apa yang sedang diperjuangkan
EPISODE 8

TES:
1. Berikut adalah tujuan nasional bangsa Indonesia yang tertuang dalam UUD 1945,
kecuali:
Membangun kebugaran jasmani dan rohani seluruh rakyat Indonesia
2. Berdasarkan global competitiveness pada tahun 2019 world economic forum peringkat
daya saing, dari 141 negara, Indonesia berada pada tingkat keberapa? 50
3. Berikut adalah Panduan Perilaku nilai Kolaboratif, kecuali:
Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah

RESUME
Kolaboratif
Perilaku positif dalam hal menyesuaikan diri menghadapi perubahan, kreatif dan inovatif
serta bertindak proaktif.
Global Competitiveness tahun 2019 peringkat daya saing Indonesia berada pada tingkat 50
dari 141 negara, di bawah Malaysia, Thailand, dan Singapura yang berada di peringkat
pertama.
Panduan Perilaku Kolaboratif:
1. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi,
2. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah
3. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama.
6 Kriteria Penting Untuk Kolaborasi:
1. Forum yang diprakarsai oleh lembaga publik atau lembaga;
2. Peserta dalam forum termasuk aktor nonstate;
3. Peserta terlibat langsung dalam pengambilan keputusan dan bukan hanya
'‘dikonsultasikan oleh agensi publik;
4. Forum secara resmi diatur dan bertemu secara kolektif;
5. Forum ini bertujuan untuk membuat keputusan dengan konsensus (bahkan jika
konsensus tidak tercapai dalam praktik);
6. Fokus kolaborasi adalah kebijakan publik atau manajemen

3 Tahapan Dalam Melakukan Assessment Terhadap Tata Kelola Kolaborasi:


1. Mengidentifikasi permasalahan dan peluang
2. Merencanakan aksi kolaborasi
3. Mendiskusikan strategi untuk mempengaruhi.
Aktivitas Kolaborasi Antar Organisasi: Kerjasama Informal; Perjanjian Bantuan Bersama;
Memberikan Pelatihan; Menerima Pelatihan; Perencanaan Bersama; Menyediakan
peralatan Menerima Peralatan; Memberikan Bantuan Teknis; Menerima Bantuan Teknis;
Memberikan Pengelolaan Hibah; dan Menerima Pengelolaan Hibah.

Proses yang harus dilalui dalam menjalin kolaborasi


1. Trust building : membangun kepercayaan dengan stakeholder mitra kolaborasi
2. Face to face Dialogue: melakukan negosiasi dan baik dan bersungguh-sungguh;
3. Komitmen terhadap proses: pengakuan saling ketergantungan; sharing ownership
dalam proses; serta keterbukaan terkait keuntungan bersama;
4. Pemahaman bersama: berkaitan dengan kejelasan misi, definisi bersama terkait
permasalahan, serta mengidentifikasi nilai bersama;
5. Menetapkan outcome antara
EPISODE 9
TES:
1. Berikut adalah ciri-ciri dari Abdi Dalem di Kraton Yogyakarta, kecuali:
Transaksional
2. Menurut The Global Economy tahun 2019, kualitas layanan publik Indonesia menempati
peringkat 82 dari 176 negara, sedangkan salah satu negara yang masuk posisi 5 (lima) besar
adalah:
Finlandia
3. Ciri-ciri berikut ini kita termasuk di dalam seorang ASN yang punya jiwa melayani di dalam
pekerjaan, kecuali:
Memberikan pelayanan terbaik bagi golongan tertentu

RESUME
Ciri-ciri abdi dalem di Kraton Yogyakarta : kesetiaan, melayani, kepatuhan
Para abdi dalem yakin dan percaya bahwa Pengabdian adalah sebuah kebanggaan.
Ciri ASN memiliki jiwa melayani dalam pekerjaan:
1. Menunjukkan passion atau semangat terhadap pekerjaan
2. Memiliki Integritas tinggi
3. Berani mengambil Inisiatif
4. Menjalankan tugas dengan baik
5. Berwawasan luas
6. Pandai berkomunikasi
7. Bisa menjaga hubungan sosial
8. Bekerja secara produktif
9. Brorientasi kepada target
10. Loyal kepada organisasi

Menurut The Global Economy tahun 2019, kualitas layanan publik Indonesia menempati
peringkat 82 dari 176 negara, sedangkan posisi 5 (lima) besar negara dengan layanan terbaik
adalah Finlandia, Norwegia, Belanda, Swedia dan Jerman.

Kata Kunci

1. Berorientasi Pelayanan
Definisi: Komitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat
Kata kunci: responsivitas, kualitas, kepuasan
2. Akuntabel
Definisi: Bertanggungjawab atas kepercayaan yang diberikan
Kata kunci: Integritas, Konsisten, Dapat dipercaya, Transparan
3. Kompeten
Definisi: Terus belajar dan mengembangkan kapabilitas
Kata kunci: Kinerja Terbaik, Sukses, Keberhasilan, Learning agility, Ahli dibidangnya
4. Harmonis
Definisi: Saling peduli dan menghargai perbedaan
Kata kunci: Peduli (caring), Perbedaan, (diversity) selaras
5. Loyal
Definisi: berdedikasi dan mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara
Kata kunci: Komitmen, Dedikasi, Kontribusi, Nasionalisme, Pengabdian
6. Adaptif
Definisi: Terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan ataupun menghadapi
perubahan
Kata kunci: Inovasi, Antusias, terhadap, perubahan, Proaktif
7. Kolaboratif
Definisi: Membangun kerja sama yang sinergis
Kata kunci: Kesediaan bekerja sama, Sinergi untuk hasil yang lebih baik

EPISODE 10
Untuk menuju Indonesia emas 2045 yang menjadi impian kita tentu harus mengarungi badai dan
samudera, untuk seorang pelaut untuk mencapai pelabuhan Indonesia emas kita harus punya 3
hal :
1. Kompas
Apabila kita tidak punya kompas, kita akan tersesat
2. Jangkar
Apabila kita berlabuh dan tidak punya jangkar, kita akan terhanyut
3. Kipas
Kalau kita tidak punya kipas, kita akan mandeg

Apa kipas, kompas dan jangkarnya ASN? Tentu kita sudah punya pulau harapan, yaitu Indonesia adil
dan makmur, itu adalah sebuah impian yang mendorong kita mencapai tujuan, sekarang apa
kompasnya? Sudah diucapkan bahwa kompas ASN kita adalah bangga melayani bangsa. Itu alasan
kita menjadi seorang ASN, namun ingat disetiap pelabuhan kita harus punya jangkar supaya kita tidak
terbawa arus, itulah BerAKHLAK yang menjadi jangkar yang kita tanamkan didalam hati kita, di dalam
penduan berfikir, bertutur dan perilaku.

Adapaun core value ASN BerAKHLAK adalah akronim yang harus kita hapalkan, kita masukan ke hati
lalu kita jalankan dalam perbuatan, tindakan, kat-kata, keseharian kita, berkomunikasi, memimpin,
merekrut ASN dan didalam promosi, maka berAKHLAK harus menjadi kompas dan jangkar kita.

Saya yakin dan percaya apabila kita memiliki jangkar, kompas dan kipas yang betul yaitu core value
ASN BerAKHLAK maka Indonesia emas tahun 2045 niscaya akan tercapai, insyalloh karena itu
tanamkan ini di dalam hati kita, di dalam lubuk hati yang terdalam sehingga menjadi sebuah
pemikiran, menjadi kata-kata, menjadi tindakan dan menjadi langkah nyata ketika anda
berkomunikasi, ketika kita melakukan kolaborasi, ketika kita memimpin dan bahkan melakukan
promosi BerAKHLAK akan senantiasa menjadi kompas, jangkar dan kipas kita dalam perjalanan
menuju perjalanan agung Indonesia emas 2045, BerAKHLAK adalah akronim dari Berorientasi
pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif.

Moto ASN dalam bekerja menggunakan semboyan “Bangga melayani bangsa”, saatnya menjadi ASN
yang unggul dan berdaya saing tinggi menuju birokrasi kelas dunia.

Anda mungkin juga menyukai