SKRIPSI IYUS Print
SKRIPSI IYUS Print
NASKAH SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Islam Pada Program Studi Perbankan Syariah
Oleh :
TAHUN 2021
KEDALAMAN PEMAHAMAN DAN MINAT MASYARAKAT
NASKAH SKRIPSI
Oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
i
MOTTO
ت ۗ َربَّنَا اَل تَُؤ ا ِخ ْذنَٓا اِ ْن ف هّٰللا ُ نَ ْفسًا اِاَّل ُو ْس َعهَا ۗ لَهَا َما َك َسبَ ْ
ت َو َعلَ ْيهَا َما ا ْكتَ َسبَ ْ اَل يُ َكلِّ ُ
نَّ ِس ْينَٓا اَوْ اَ ْخطَْأنَا ۚ َربَّنَا َواَل تَحْ ِملْ َعلَ ْينَٓا اِصْ رًا َك َما َح َم ْلتَهٗ َعلَى الَّ ِذ ْينَ ِم ْن قَ ْبلِنَا ۚ َربَّنَا
ف َعنَّ ۗا َوا ْغفِرْ لَن َۗا َوارْ َح ْمنَا ۗ اَ ْنتَ َموْ ٰلىنَا فَا ْنصُرْ نَا
َواَل تُ َح ِّم ْلنَا َما اَل طَاقَةَ لَنَا بِ ٖ ۚه َوا ْع ُ
ii
PERNYATAAN
1. Karya Tulis/Skripsi saya adalah asli dan belum pernah diajukan untuk
2. Karya tulis ini murni gagasan, rumusan dan penelitian saya sendiri, tanpa
3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis
yang diperoleh karea karya tulis ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan
Materai 6000
iii
ABSTRACT
By :
The development and growth of Islamic banks still get cynical views
from the public, including the Muslim community itself. This study aims to
determine the public understanding of Islamic banking. What is meant by
understanding here is about the products and services of Islamic banks, and the
reasons for the community in choosing financial institutions will also be
discussed. This study uses a qualitative method. Techniques for collecting data
using surveys and interviews. The technique for taking samples is random
sampling, which is to give equal rights to each subject to get the opportunity to be
selected as a sample, the sample is taken randomly. The results of the study show
that people's understanding of Islamic banking is low, they just know. The results
of the interviews show that interest rates, procedures, and lifestyle are the reasons
people choose and use financial institutions. The low level of public knowledge is
due to the lack of socialization and education about Islamic banks. The
community has an important role in the development of the market share of
Islamic banks.
iv
ABSTRAK
Oleh :
KATA PENGANTAR
v
Alhamdulillahi Robibil ‘Alamin, puji dan syukur hanyalah milik Allah
SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan kasih sayang-Nya kepada kita
dan Salam semoga selalu tercurahkan kepada junjunan Nabi Besar Muhammad
Penyusunan tugas akhir ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat
dalam menempuh Ujian Sidang Sarjana Perbankan Syariah (S.E) pada Program
Dalam menyusun Skripsi ini, penulis juga tidak luput dari berbagai
bimbingan dan pengarahan yang tidak ternilai harganya, untuk itu penulis
1. Allah SWT yang telah memerikan rahmat dan hidayahnya hingga saya
2. Orang Tua saya, Ayahanda Maman dan Ibunda Apoh yang selalu
vi
4. Bapak / Ibu Dosen serta Karyawan Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Ar-
Risalah Ciamis.
nasehatnya.
menyadari bahwa tugas akhir ini masih belum sempurna, oleh karena
tugas akhir ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan pembaca
umumnya.
vii
DAFTAR ISI
COVER..............................................................................................................
PENGESAHAN.................................................................................................i
MOTTO ............................................................................................................ii
PERNYATAAN ................................................................................................iii
ABSTRACK .....................................................................................................iv
ABSTRAK ........................................................................................................v
DAFTAR ISI......................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................xi
HIPOTESIS
2.1 Pemahaman.........................................................................................8
viii
2.1.1 Pengertian Pemahaman......................................................8
2.2 Minat...................................................................................................13
ix
BAB IV KEDALAMAN PEMAHAMAN DAN MINAT MASYARAKAT
4.1 .............................................................................................................1
BAB V KESIMPULAN
5.1 Simpulan.............................................................................................1
5.2 Saran...................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................59
LAMPIRAN-LAMPIRAN..................................................................................60
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Sebagai muslim yang taat, maka akan terus berupaya menjalani setiap
yang menjadi salah satu tujuan utama adanya bank syariah. Perkembangan
Menurut Kasmir dalam buku Andri Soemitro yang berjudul Bank dan
demand masyarakat akan produk dan perbankan syariah, sejak tahun 1992
2
mulai beroperasi yang bernama Bank Muamalah Indonesia. Pada tahun 1998
fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tahun 2003 banyak bank-bank yang
prinsip syariah.
konvensional yang ada sekarang ini mulai melirik sistem syariah, diantaranya
konvensional sudah banyak membuka Unit Usaha Syariah (UUS) tetapi tetap
saja masih banyak hingga saat ini masyarakat muslim yang bertahan dengan
dalam menuai keuntungan, sehingga mereka lupa akan larangan riba (bunga
bank) atau memang diantara mereka ada yang benar-benar tidak mengetahui
tentang larangan riba menurut ajaran Islam. Seperti pengalan surat dalam al-
beroperasi berdasarkan bagi hasil, jual beli, dan sewa. Hal ini didasarkan pada
keyakinan bahwa bunga bank mengandung unsur riba yang dilarang oleh
agama islam. Menurut pandangan islam dalam sistem bunga, terdapat unsur
dana kepada peminjam tanpa melihat apakah peminjam tersebut untung atau
rugi. Sedangkan bank syariah menggunakan sistem bagi hasil dan ini
kebalikan dari sistem bunga. Dalam hal ini pemilik dana dan peminjam saling
Riba menurut Imam Ahmad Hanbal yang dikutip Waluyo dalam Fiqih
hutang maka dikatakan padanya apakah akan melunasi atau membayar lebih.
Jika tidak mampu melunasi maka dia harus menambah dana (bunga pinjaman)
atas penambahan waktu yang telah diberikan. Bunga bank dapat diartikan
sebagai balas jasa yang diberikan bank kepada nasabah yang membeli atau
diartikan sebagai harga yang harus dibayar kepada nasabah dengan yang
rentenir. Secara umum bank syariah sudah dikenal oleh masyarakat terutama
yang tinggal diperkotaan, selain itu juga masyarakat kalangan menengah dan
masih banyak masyarakat yang belum tahu tentang bank syariah.Secara kasat
mata yang peneliti lihat kebanyakan masyarakat pada lokasi penelitian belum
bank syariah maka bank syariah dapat terus tumbuh dan marker share bank
penelitian yaitu :
syariah?
terhadapperbankan syariah
perbankan syariah
Ciamis
7
Tabel 1.1
Waktu Penelitian
Jadwal Kegiatan
No Kegiatan
Juli Agst Sep Okt Nov Des Jan Feb
2020 2020 2020 2020 2020 2020 2021 2021
1. Penyusunan Usulan
Penelitian
2. Usulan Penelitian
3. Seminar Penelitian
4. Pelaksanaan
a. Pengumpulan
data
b. Penganalisaan
data
5. Pelaporan
a. Penyusunan
Laporan
b. Laporan Hasil
Skripsi
6. Sidang Skripsi
8
BAB II
2.1 Pemahaman
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia pemahaman berasal dari kata dasar
dan mengerti benar tentang suatu hal. Sedangkan pemahaman merupakan proses,
sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Dengan kata lain, memahami
adalah mengerti tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi.
۟ وا َكٓافَّةً ۚ فَلَ ْواَل نَفَ َر ِمن ُك ِّل فِ ْرقَ ٍة ِّم ْن ُه ْم طَٓاِئفَةٌ[ لِّيَتَفَقَّ ُه
َوا فِى ۟ َما َكانَ ٱ ْل ُمْؤ ِمنُونَ لِيَنفِ ُر
“Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mukmin itu pergi semuanya (ke medan
sesuatu apabila ia dapat memberikan penjelasan atau memberi uraian yang lebih
rinci tentang hal yang dia pelajari dengan menggunakan bahasanya sendiri. Lebih
baik lagi apabila Masyarakat dapat memberikan contoh atau mensinergikan apa
menjelaskan kembali apa yang telah ia terima. Selain itu, bagi mereka yang telah
menghubungkan dengan kondisi yang ada saat ini dan yang akan datang.
pemikiran yang benar akan suatu hal. Sedangkan cara pandang ataupun pemikiran
merupakan suatu proses berpikir, dimana merupakan gejala jiwa yang dapat
digunakan dalam berpikir adalah akal, dan hasil pemikiran terlahir dengan bahasa
dan tinggal di dalam satu wilayah, kalangan bisa terdiri dari kalangan orang
mampu hingga orang yang tidak mampu. Masyarakat yang sesungguhnya adalah
sekumpulan orang yang telah memiliki hukum adat, norma-norma, dan berbagai
Menurut Abdul Syani masyarakat berasal dari kata musyarak yang artinya
2012:30)
masyarakat adalah suatu langkah atau proses dalam mencapai suatu tujuan dimana
terdapat sekumpulan orang yang telah memiliki hukum adat, norma-norma, dan
berbagai peraturan yang siap ditaati. Dalam mencapai suatu tujuan perlu adanya
a. Pengetahuan
atau segala perbuatan manusia untuk memahami sesuatu objek yang dihadapinya,
atau hasil usaha manusia untuk memahami suatu objek tertentu.” (Zaenudin Ali,
2009:2)
melalui orang lain baik secara langsung maupun melalui media, dan apa yang
diantaranya adalah bertanya kepada orang yang dianggap lebih tahu tentang
hakikatnya meliputi semua yang diketahui oleh seseorang tentang objek tertentu
baik melalui pengalaman diri sendiri ataupun melalui orang lain. Dalam hal ini
b. Pengalaman-pengalaman terdahulu
mempersepsikan dunianya. Cermin bagi kita tentu bukan barang baru, tetapi lain
dimiliki, seseorang dapat berpikir melalui apa yang pernah dilakukan, sehingga
hal ini yang dipakai untuk menemukan kebenaran.Pengalaman yang dimiliki oleh
semakin banyak pengalaman yang dimiliki baik dari kajian keilmuan maupun
c. Faktor Ekonomi
melakukan pendidikan yang lebih tinggi agar bisa menerima suatu pengetahuan
dan informasi yang ada dalam masyarakat. Status ekonomi seseorang juga akan
langsung turut andil dalam mempengaruhi tingkat pemahaman seseorang, hal ini
kebudayaan.
13
d. Faktor Sosial/Lingkungan
sosial adalah bagian-bagian yang relatif permanen dan teratur dalam masyarakat
referensi atau acuan seseorang terdiri dari semua kelompok yang memiliki
e. Faktor Informasi
tetapi jika ia mendapatkan informasi yang baik dari berbagai media misalnya TV,
(Sumar’in, 2012:49)
2.2 Minat
kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu gairah atau keinginan. Minat
adalah suatu perangkat internal yang terdiri dari suatu campuran perasaan,
suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa lebih menyukai suatu hal dari pada
hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktifitas.
Memiliki minat terhadap suatu subjek tertentu akan cenderung untuk memberikan
suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada
yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan
antara diri sendiri dengan sesuatu hal diluar dirinya. Semakin kuat atau dekat
Oleh karena itu minat merupakan aspek psikis yang dimiliki seseorang
yang menimbulkan rasa suka atau tertarik terhadap sesuatu dan mampu
untuk berpartisipasi atau terlibat pada suatu yang diminatinya. Seseorang yang
berminat pada suatu objek maka akan cenderung merasa senang bila
perhatian yang besar terhadap objek. Perhatian yang diberikan tersebut dapat
1. Minat subyektif :
bersifat menyenangkan.
2. Minat obyektif :
Menurut Samsudin (1961:8) minat jika dilihat dari segi timbulnya terdiri dari
yaitu:
a. Minat Primitif : Minat primitif disebut minat yang bersifat biologis, seperti
b. Minat Kultural : Minat kultural atau dapat disebut juga minat sosial yang
berasal atau diperoleh dari proses belajar. Jadi minat kultural disini lebih
sesuatu dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor dan kondisi yang dialami oleh
16
seseorang. Minat dapat timbul berdasarkan dorongan dari dalam diri sendiri
sebab akibat dari pengalaman. Minat berkembang sebagai hasil dari pada suatu
kegiatan dan akan menjadi sebab akan dipakai lagi dalam kegiatan yang sama.
kita ingin mempengaruhi seseorang, maka cara yang terbaik adalah mempelajari
apa yang ada dipikirkannya, dengan demikian akan didapatkan tidak hanya
sekedar informasi tentang orang itu, tapi lebih kepada bagaimana proses informasi
itu dapat berjalan dan bagaimana memanfaatkannya. Hal ini yang dinamakan
Rangsangan yang datang dari lingkungan atau ruang lingkup yang sesuai
seseorang untuk menimbulkan minat. Dengan adanya sesuatu rangsangan dari luar
17
yang sesuai dengan keinginan maka akan mudah untuk menumbuhkan minat
misalnya perjalanan sukses yang dipakai individu dalam suatu kegiatan tertentu
dapat pula membangkitkan perasaan senang dan dapat menambah semangat atau
kuatnya minat dalam kegiatan tersebut. Sebaliknya kegagalan yang dialami akan
keputusan. Jika minat seseoarang didorong dengan emosi yang kuat maka akan
Minat seseorang terhadap objek atau sesuatu hal juga dipengaruhi oleh
faktor dari dalam diri manusia dan oleh motif sosial, misal seseorang berminat
pada prestasi tinggi agar dapat status social yang tinggi pula.
Timbulnya Minat dalam diri seseorang dapat didorong oleh motif sosial
dimana ia berada.
“Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian, minat terhadap
sesuatu merupakan hasil belajar dan menyokong belajar selanjutnya”. Hal ini
Minat tidak akan muncul dengan sendirinya secara tiba-tiba dari dalam diri
individu. Minat dapat timbul pada diri seseorang melalui proses. Dengan adanya
tertarik atau rasa senang, perhatian dan kebutuhan. Minat timbul karena perasaan
senang serta tendensi yang dinamis untuk berperilaku atas dasar ketertarikan
terhadap sesuatu bila individu itu memiliki beberapa unsur antara lain:
َ قُ ْل ُكلٌّيَ ْع َملُ َعلَ ٰىشَا ِكلَتِ ِهۦفَ َربُّ ُك ْمَأ ْعلَ ُمبِ َم ْن ُه َوَأ ْهد َٰى
سبِياًل
Artinya:
Ayat tersebut dapat dikaitkan dengan bakat yang dimiliki setiap manusia.
beda.
a. Perhatian
yaitu kreativitas jiwa yang tinggi yang semata-mata tertuju pada suatu objek, jadi
seseorang yang berminat terhadap sesuatu objek yang pasti perhatiannya akan
b. Kesenangan
Perasaan senang terhadap sesuatu objek baik orang atau benda akan
menimbulkan minat pada diri seseorang, orang merasa tertarik kemudian pada
c. Kemauan
Kemauan yang dimaksud adalah dorongan yang terarah pada suatu tujuan
yang dikehendaki oleh akal pikiran. Dorongan ini akan melahirkan timbulnya
suatu perhatian terhadap suatu objek. Sehingga dengan demikian akan muncul
lebih terhadap sesuatu yang diinginkan, maka akan menumbuhkan minat yang
Syariah, perbankan syariah adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan Bank
Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, mencakup lembaga, kegiatan usaha, serta
cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Bank sayriah adalah
menurut jenisnya terdiri dari Bank Umum Syariah (BUS) dan Bank Pembiayaan
yang berkerja berdasarkan etika dan sistem nilai islam, bebas dari bunga, kegiatan
meragukan, berprinsip pada keadilan dan hanya membiayai kegiatan usaha yang
Umum Syariah adalah bank syariah yang dalam kegiatannya memberikan layanan
jasa dalam lalu lintas pembayaran. Unit Usaha Syariah adalah unit kerja dari
kantor 17 induk Bank Konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari
syariah adalah prinsip hukum islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa
fatwa dibidang syariah (OJK, 2017: 14). Ascarya dalam bukunya Akad dan
Produk Bank Syariah (2006: 29) juga mengatakan, prinsip syariah yaitu aturan
perjanjian berdasarkan hukum islam anatara bank dan pihak lain untuk
menyimpan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha yang dinyatakan sesuai
Seperti yang telah disebutkan di atas, bank syariah dalam sistem serta
syariah diartikan sebagai prinsip yang berdasarkan hukum atau norma agama
Islam. Dalam hal ini pengertian bank syariah dan bank Islam sama, yaitu sistem
pengertian bahwa pada jual beli ada pertukaran atau pergantian yang seimbang
yaitu barang dari pihak penjual kepada pembeli, sedangkan pada riba tidak ada
dengan penegasan ulang bahwa sudah seharusnya riba dihentikan karena orang-
orang yang suka terlibat dengan transaksi riba akan masuk ke dalam neraka,
“waman ‘ada fa’ula’ika ashhabu an-nari hum fiha khaliduna.” Sebagai ganti riba
supaya tidak termasuk dalam penghuni neraka yaitu transaksi jual beli.Apabila
mereka mengambil riba, maka mereka termasuk golongan penghuni neraka yang
kekal. Hal itu akan menjadi kerugian bagi yang melakukanriba, dengan merasa
lelah di dunia dan azab di akhirat dan ia tidak mendapatkan manfaat yang telah ia
Dari Abdullah bin Mas'ud RA, bahwa Rasulullah SAW melaknat orang
yang memakan harta hasil riba, orang yang memberi makan harta riba kepada
kepada semua orang yang terlibat dalam transaksi riba. Mereka yang mendapatkan
laknat adalah orang yang terlibat dalam transaksi riba, yaitu orang yang mencari
keuntungan dengan cara melebihkan sesuatu dari yang seharusnya. Larangan ini
23
diberikannya.
mempunyai kemiripan tetapi tidak sama dengan produk bank konvensional karena
adanya pelarangan riba, gharar dan maysir. Oleh karena itu produk-produk
Perbankan Syariah, bank Islam adalah sebuah bentuk dari bank modern yang
didasarkan pada hukum Islam yang sah, dikembangkan pada abad pertama Islam
sebelumnya.
bahwa bank syariah atau bank Islam adalah suatu lembaga keuangan perbankan
Islam.
Selayaknya suatu usaha yang dibangun atas dasar kemaslahatan umat baik
didunia dan akhirat, maka bank syariah hendaknya melakukan fungsi dan
perannya sesuai dengan ajaran Islam dimana ajaran ini berlandaskan Al-Qur’an
dan Hadits. Adapun fungsi dan peran bank syariah yang diantaranya tercantum
(Sudarsono,2013: 43)
c. Penyedia jasa keuangan dan lalu lintas pembayaran, Bank Syariah dapat
lazimnya.
d. Pelaksanaan kegiatan sosial, sebagai ciri yang melekat pada entitas keuangan
lebih luas daripada bank konvensional, namun tetap mencari keuntungan dimana
keuntungan tersebut didapatkan dengan cara-cara yang syariah dan berasal dari
sektor riil sehingga tidak adanya unsur riba.Adapun tujuan bank syariah sebagai
berikut:
masyarakat.
c. Merubah cara berpikir masyarakat agar lebih baik dan lebih ekonomis agar
mengenai pentingnya berbagi dan bagi hasil. Artinya masyarakat tidak lagi
melakukan riba.
dengan cara yang adil sehingga keuntungan yang adil dapat dijamin bagi semua
pihak. Tujuan mobilisasasi ini penting, ini dikarenakan dalam islam melarang
secara produktif dalam rangka mencapai tujuan sosial ekonomi islam. (Ascarya,
2006: 113).
26
Tabel 2.1
Produk dan akad pendanaan Bank Syariah
Giro
Tabungan
Deposito
a. Giro
Salah satu produk pendanaan bank syariah adalah giro. Giro adalah salah
satu produk simpanan bank syariah berupa simpanan dari nasabah dalam bentuk
Simpanan giro bank syariah mirip pada giro bank konvensional, nasabah dapat
Menurut fatwa DSN N0. 1 tahun 2000 giro terdapat dua jenis, yaitu giro
yang dibenarkan oleh syariah dan giro yang tidak dibenarkan oleh syariah. Giro
yang dibenarkan oleh syariah yaitu, giro wadi’ah dan giro mudharabah.
Sedangkan giro yang tidak dibenarkan adalah giro pada bank konvensional.
Giro wadi’ah adalah titipan murni dari nasabah yang harus dijaga dan
Dalam akad ini nasabah bertindak sebagai penitip yang memberikan hak
2014 : 166). Dalam akad ini nasabah tidak memperoleh bagi hasil, seluruh
keuntungan akan menjadi milik bank sayriah dan kerugian juga ditanggung bank
keamanan dananya dan fasilitas lain, seperti insentif atau bonus. Artinya bank
besaran bonus yang diberikan tidak boleh diperjanjikan diawal akad (Adiwarman,
2016 : 352).
Akad lain yang digunakan pada giro adalah mudharabah. Giro wadi’ah dan
giro mudharabah pada dasarnya sama, tetapi tertetak pada keuntungan yang
mendapatkan keuntungan bagi hasil, atau dengan kata lain nasabah turut
atau pengelola dana, sehingga bank syariah dapat memanfaatkan dana tersebut
syariah. Bank syariah sebagai mudharib bersifat sebagai wali amanah (trustee),
yakni harus berhati-hati dan bijaksana, serta bertanggungjawab atas kelalaian atau
b. Tabungan
wadi’ah atau investasi dana berdasarkan mudharabah atau akad lain yang tidak
28
dengan syarat dan ketentuan yang disepakati. Penarikan tidak dapat dilakukan
dengan cek, bilyet giro atau alat lain yang dipersamakan dengan itu.
menurut syariah ada dua, yaitu tabungan wadi’ah dan tabungan mudharabah. 20
Tabungan adalah produk pendanaan bank syariah yang berupa simpanan rekening
Akad wadi’ah adalah akad titipan murni dari nasabah, yang harus dijaga
dan dikembalikan kepada nasabah ketika diambil. Akad wadi’ah yang digunakan
tabungan wadi’ah mirip dengan konsep giro wadi’ah, hanya cara penarikannya
yang berbeda.
c. Deposito
akad mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah
yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan akad
lebih dari satu bulan, hanya dapat ditarik ketika sudah jatuh tempo atau sesuai
kesepakatan deposan dan bank syariah, terdapat ketentuan nominal tertentu. Bank
wajib memberi tahu nisbah bagi hasil dan tata cara pembayaran bagi hasil (Rizal,
sebagai pengelola atau mudharib dan nasabah sebagai shahibul maal. Bank
syariah memiliki kebebasan dalam mengelola dana dari deposan, artinya deposan
(Adiwarman, 2016 : 364). Dengan kata lain bank syariah dapat menginvestaikan
Jenis lain dari deposito adalah deposito khusus (special invesment account),
yang dijalankan dengan akad mudharabah muqayyadah. Dalam akad ini deposan
memberikan batasan atau menetapkan syarat tertentu yang harus dipenuhi bank
syariah sebagai pengelola, seperti jenis usaha yang harus dibiyayai, jangka waktu
Deposito yang telah jatuh tempo dan akan diperpanjang maka akan
diberlakukan seperti deposito yang baru, begitu juga dengan deposti yang
deposito yang telah jatuh tempo dilakukan dengan pemberitahuan terlebih dahulu
Produk lain dari bank syariah adalah produk pembiayaan atau penyaluran
dana. Pembiyaan bank syariah terdiri dari tiga konsep, yaitu bagi hasil, sewa dan
jual beli. Pembiayaan bank syariah tidak hanya untuk modal kerja atau usaha,
IMBT), jual beli (murabahah, salam dan istishna’), qardh, dan sewa dalam
multijasa sesuai kesepakatan dan pihak lain mewajibkan pihak lain (yang
dibiayai) mengembalikan dana setelah jangka waktu tertentu dengan atau tanpa
Salah satu akad dengan konsep bagi hasil adalah mudharabah dan
musyarakah. Akad mudharabah tidak hanya untuk produk pendanaan tetapi juga
produk pembiayaan. Mudharabah adalah akad kerjasama dua pihak, satu pihak
sebagai shahibul maal atau penyedia dana 100% dan pihak lain sebagai pengelola,
208). Artinya shahibul maal dapat meminta ganti rugi kepada pengelola atas
nasbah, ini untuk menjaga agar nasabah tidak melakukan penyimpangan pada
pelanggaran atau kelalaian (Fatwa DSN MUI No. 07 tahun 2000). Seperti yang
Mudharabah muqayyadah adalah akad kerjasama bagi hasil yang mana shahibul
maal boleh menetapkan syarat-syarat tertentu kepada mudharib. Dengan kata lain
pemilik dana memebrikan batasan kepada pengelola seperti jenis usaha pada
Yang kedua adalah Musyarakah, akad kerjasama antara dua pihak untuk
kontribusi modal dan turu menjalankan usaha bersama. Bagi hasil dan kerugian
dibagi bersama sesuai dengan kesepakatan bersama (Kasmir, 2014 : 169). Dalam
lainnya. Ini dikarenakan mitra tidak dapat menjamin modal mitra lainnya. Selama
akad mitra dapat mengembalikan modal beserta bagi hasil yang disepakati
Kerugian dibagi sesuai dengan nisabah atau kesepakatan. Salah seorang mitra
dapat memilik proporsi pengelolaan yang lebih banyak dibandingkan mitra yang
lain. Artinya proporsi keikutsertaan dalam kerjasama antara mitra satu dengan
yang lain tidak haru sama (Fatwa DSN MUI No. 8 tahun 2000).
Secara fisik kontribusi dalam akad kerjasama musyarakah ini dapat berupa
uang atau dana, barang dagangan, properti dan barang lain yang dapat dinilai
Akad jual beli yang sering digunkan perbankan syariah adalah murabahah.
Murabahah adalah akad jual beli barang yang menyatakan harga jbeli atau
perolehan barang dan keuntungan yang didapatkan atau diinginkan sesuai dengan
dagangan, atau peralatan pabrik. Akad ini juga dapat digunakan untuk
juga dapat ditentukan cara pembayaran yang disepakati. Ada dua pilihan dalam
33
pemyaran, yaitu cicil dan kontan. Barang harus diserahkan setelah akad terjadi
dua harga kepada pembeli, atau menetapkan harga jual dengan pembayaran
cicilan lebih tinggi daripada cara kontan sesuai kesepakan penjual dan pembeli.
Salam adalah transaksi jual beli barang, tetapi barang yang diperjual belikan
belum ada (Manan, 2014 : 224). Pada dasarnya akad salam sama seperti akad
murabahah barang sudah dimiliki dan tersedia, sedangkan akad salam barang
sebagai pembeli atau penjual. Tetapi jika bank melibatkanpihak ketiga untuk
memenuhi pesanan maka disebut sebagai salam pararel (Wiroso, 2011: 225).
Dalam salam pararel bank bertindak sebagai pembeli yang memesankan pesanan
nasabah kepada penjual dengan pembayaran uang dimuka dan penyerahan sesuai
Istishna’ juga salah satu akad yang berbasis jual beli. Dalam akad istishna’
barang juga belum tersedia sehingga harus dipesan atau dibuat terlebih dahulu.
Cara pembayaran akad istishna’ adalah dengan dicicil dan barang akan diserahkan
Berdasarka fatwa DSN MUI No. 6 tahun 2000 istishna’ adalah akad jual
beli dalam bentuk pesanan pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan
menentukan kriteria atau sepesifikasi dari barang pesanan, seperti kuantitas, bahan
Istishna’ adalah perjanjian jual beli antara pembeli dan penjual dan
bertindak sebagai penerima pesanan dari nasabah dan sebagai pemesan untuk
pembayaran dan penyerahan sesuai kesepakatan (Ascarya & Diana, 2005: 30).
Ijarah adalah akad pemindahan hak guna atau manfaat suatu barang dan
jasa dalam jangka waktu tertentu, dengan pembayaran upah dan atau sewa tanpa
disertai pemindahan kepemilikan (Yazid, 2009 : 179). Ijarah terdiri dari dua jenis
pemindahan hak kepemilikkan dari yang memberikan sewa kepada penyewa atas
suatu barang yang disewa pada akhir periode sewa. Pemindahan kepemilikan
dapat dilakukan dengan jual beli, hibah, atau pemindahan kepemilikan secara
bertahap selama masa sewa dengan pembayaran cicilan (Ascarya, 2015 : 103).
ijarah ini dalam bentuk pelayanan jasa bank syariah. Kemudian ijarah berbasis
sewa aset atau properti dengan pemindahan hak guna barang pada bank
bentuk investai atau pembiayaan (Ascarya, 2015 : 99). Selain diterapkan pada
investasi, ijarah juga sering diterapkan untuk akad pembiayaan yang bersifat
konsumtif.
g. Wakalah
adminitrasi atau mendapatkan ujra atau fee (Ascarya, 201:128). Wakalah artinya
melakukan akad wakalah yang memberikan imbalan maka akad ini bersifat
mengikat dan tidak dapat dibatalkan (Fatwa DSN MUI No. 10 tahun 2000).
Dalam akad wakalah bank sayariah bertindak sebagai penerima kuasa dari
nasabah dan nasabah sebagai pemberi kuasa. Aplikasi akad wakalah dalam
perbankan biasanya digunakan dalam pelayanan jasa bank syariah seperti L/C
karyawan(Ascarya, 2015:105)
h. Kafalah
penanggung kepada pihak ketiga untuk melakukan kewajiban pihak kedua atau 28
yang ditanggung (Ascarya, 2015 : 105). Kafalah ialah jaminan yang diberikan
oleh penanggung kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua
36
atau yang ditanggung (Syafii, 2001 : 123). Penjamin dapat meminta imbalan atas
prinsip wadi’ah. Bank syariah juga memperoleh imbalan atas jasa yang diberikan.
Selain bank garansi bank syariah juga menggunakan akad kafalah untuk produk
i. Wahalah
Penerapan hawalah pada bank syariah dapat berupa anjak piutang, dimana
para nasabah yang memiliki piutang kepada pihak ketiga memindahkan piutang
tersebut kepada bank syariah. Post-dated check yaitu bank bertindak sebagai juru
tagih tanpa membayarkan terlebih dahulu piutang tersebut. Bill disconting, ini
seperti hawalah, hanya saja nasabah harus membayar fee yang dibahas pada akad
j. Rahn
(bank syariah) dalam hal-hal yang boleh diwakilkan (Ascarya, 2015 : 108).
Rahnadalah penyerahan barang dari orang yang berhutang kepada pihak yang
Aplikasi rahn dalam bank syariah dapat dilakukan dalam dua hal yaitu,
sebagai produk pelengkap dan produk tersendiri. Rahn sebagai produk pelengkap,
artinya rahn digunakan sebagai akad tambahan terhadap produk lain dalam
dapat menahan barang nasabah sebagai jaminan akad tersebut serta menjaga
2017 : 42).
Rahn sebagai produk tersendiri, artinya kontrak rahn telah dipakai dalam
k. Sharf
Sharf adalah jual beli mata uang asing (Ascarya, 2015 : 109). Jual beli
dilakukan antara mata uang yang berlainan. Bank syariah menggunakan akad
sharf untuk jual beli valuta asing, kemudian transaksi dilakukan secara tunai
(Wiroso, 2011 : 423). Selisih antara kurs yang ada dalam kontrak dan kurs tunai
menjadi keuntungan bagi hak bank syariah (Muhammad & Dwi, 2009 : 70).
l. Ujr
Ujr adalah imbalan yang diberikan atau yang diminta atas suatu pekerjaan
yang dilakukan. Akad ujr diterapkan dalam produk jasa keuangan bank syariah
(fee based income), seperti penyewaan safe deposite box, penggunaan ATM, dan
m. Qardh
meminta imbalan, yang dikembalikan hanya pokok pinjaman saja. Akad qardh
dapat dikatakan sebagai akad tolong menolong. Dalam aplikasi bank syariah, bank
dapat diambil dari dana zakat, infaq, dan sedekah (Yazid, 2009 : 137 144).
Pada dasarnya produk safe deposite box adalah penyewaan tempat atau
kotak penyimapanan untuk menyimpat barang atau aset berharga nasabah, seperti
sertifikat tanah, emas, sertifikat rumah dan lain sebgainya (Rianto, 2012 : 194).
Bank syariah dapat meminta imbalan atas jasa yang diberikan tersebut.
Akad yang digunakan dalam produk safe deposite box adalah wadi’ah yad
amanah. Wadi’ah yad amanah adalah akad titipan murni, yang bank syariah
sebagai penerima titipan hanya dapat menyimoan barang titipan dan tidak
antara penelitian ini dengan penelitian sejenis yang telah dilakukan serta untuk
titik singgung dengan judul yang diangkat dengan penelitian ilmiah ini
diantaranya adalah :
39
Tabel 2.2
Penelitian Terdahulu
Nama Metode
No Hasil
Penulis/Tahun/Judul Penelitian
1. Tri Suparmi (2018), Pengetahuan masyarakat
Pengetahuan Masyarakat tentang bank syariah pada
Tentang Bank Syariah tingkatan pertama yaitu tahu.
Studi Kasus Pada Hal ini dikarenakan mereka
Masyarakat Kecamatan sebatas tahu pada produk
Ngemplak, Kabupaten yang digunakan saja dan
Boyolali pengetahuan tentang produk
Kualitatif
yang digunakan juga terbatas.
Kurangnya sosialisasi dan
edukasi tentang perbankan
syariah menjadi salah satu
sebab minimnyapengetahuan
dan pemahaman masyarakat.
merupakan negara dengan penduduk muslim yang besar. Akan tetapi belum
semua masyarakat mengakses bank syariah, selain itu juga belum semua
masyarakat mengetahui tentang bank syariah. Edukasi tentang bank syariah dan
menjelaskan kembali apa yang telah ia terima. Selain itu, bagi mereka yang telah
menghubungkan dengan kondisi yang ada saat ini dan yang akan datang.
masyarakat tentang bank syariah di Kampung Adi Jaya yaitu masyarakat hanya
sekedar tahu adanya bank syariah tetapi tidak paham tentang bank syariah secara
detail. Hanya sebagian masyarakat yang paham tentang bank syariah bahkan ada
yang sama sekali tidak tahu mengenai bank syariah. Sebagian besar masyarakat
44
tidak mengetahui produk dan jasa apa saja yang ada di bank syariah. Kurangnya
dari pihak bank syariah maupun mediamedia seperti televisi, media cetak serta
media sosial yang menyebabkan masyarakat tidak mengetahui apa itu bank
Minat adalah suatu perangkat internal yang terdiri dari suatu campuran
suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa lebih menyukai suatu hal dari pada
hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktifitas.
Memiliki minat terhadap suatu subjek tertentu akan cenderung untuk memberikan
pada tingkatan pertama yaitu tahu. Hal ini dikarenakan mereka sebatas tahu pada
produk yang digunakan saja dan pengetahuan tentang produk yang digunakan
Masyarakat belum sepenuhnya yakin produk bank syariah sudah sesuai bebas dari
yaitu :
MODEL
PEMAHAMAN MINAT
BAB III
metode untuk menemukan secara khusus dan realistis apa yang tengah terjadi
pada suatu saat di tengah masyarakat”.Adapun maksud dari penelitian ini yaitu
masyarakat terhadap perbankan syariah. Adapun sifat dalam penelitian ini adalah
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang
Data adalah serangkaian informasi, bukti dan atau keterangan atas suatu
objek yang memiliki karakteristik tertentu (Teguh, 2014: 11). Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan primer. Data primer
adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh penelti (Soeratno dan
Lincolin, 2008: 70). Data primer dapat diperoleh melalui wawancara dan
kuisioner yang disebar kepada responden. Sedangkan data sekunder adalah data
diperoleh dari literatur yang relevan, jurnal, file dan dokumentasi yang tersedia,
berita surat kabar maupun during (Soeratno dan Lincolin, 2008: 71).
Sumber data yang digunakan oleh peneliti adalah sumber primer dan
sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data
yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data sekunder
Spradley dinamakan “social situation”atau situasi sosial yang terdiri atas tiga
48
elemen, yaitu tempat (place), pelaku (aktor), dan aktivitas (aktivity), yang
Cijeungjing Ciamis
Misalnya orang tersebutyang menguasai hal-hal yang akan kita telit sehinga akan
memudahkan peneliti menjelajahi objek atau situasi sosial yang diteliti, Sehingga
narasuumber atau informasia (sampel) yang diambil dalam penelitian ini, yaitu
a. Survei
dua cara, yaitu kuisioner dan wawancara. Kuisioner adalah cara mengumpulkan
49
ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontrksikan makana dalam suatu topik
mendalam ari informan. Wawancara dapat dilakukan dengan cara face to face
231,234). Dalam wawancara peneliti juga dapat memanfaatkan tape recorder atau
tersetruktur. Hasil dari tanya jawab dituangkan dalam bentukk tulisan atau catatan
b. Observasi
2016: 227).
c. Dokumen
240).
yang terjadi pada berbagai individu atau kelompok, yang berasal dari persoalan
cara atau trianggulasi dan dilakukan secara terus menerus sampai didapat data
yang jenuh. Analiis data dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung
dalam analisis data yaitu data reduction, data display, which data collecttion
memfokuskan pada hal-hal yang penting, kemudian dicari tema dan polanya.
Dengan mereduksi data peneliti dapat memperoleh gambaran yang lebih jelas dan
yang didapat, semakin banyak data maka semakin kompleks dan rumit (Sugiyono,
2016: 247).
51
b. Data Display
sejenisnya, maka dalam penelitian kualitatif data disajikan dalam bentuk uraian
2016: 249).
c. Conclusion DrawingVerification
dikemukakan di awal adalah kesimpulan sementara, dan akan berubah jika tidak
didukung dengan bukti yang valid da konsisten pada saat peneliti kembali
d. Meningkatkan Ketekunan
referensi buku atau hasil penelitian yang relevan atau dokumentasi (Sugiyono,
2016: 272).
e. Trianggulasi
sumber dengan berbagai cara. Maka ada trianggulasi sumber, trianggulasi teknik
disertain dengan foto atau auidio atau rekaman kamera. Menggunakan buku,
media online terpercaya, dokumentasi atau hasil survei yang lain (Sugiyono,
2016: 275)
53
BAB IV
dulunya Pamalayan tempat pemberhentian para raja maupun para dalem yang mau
berburu atau mau marak (mengambil ikan) dari sungai cileueur, konon suatu
menghijau tertata di perbukitan, tanah yang datar tumbuh subur pohon dan semak
yang setia dan riang menyelimuti alam semesta, diantaranya hiduplah sekelompok
masyarakat rukun dan damai meskipun dalam keterbelakangan, dan tabu terhadap
arah Timur dari kota Ciamis. Desa Pamalayan, dari waktu ke waktu menjadi
ramai dengan adanya pertambahan Penduduk baik dari penduduk semula yang
melahirkan dan para pendatang yang ingin tinggal dan menetap. Tak kalah lagi
desa Pamalayan mudah dikenal dikalangan penduduk atau desa sekitar bahkan
kertaraharja dengan Kepala Desa bernama Kuwu Muda Paradja dari sinilah nama
desa Pamalayan lahir disesuaikan dengan kondisi Desa dan Penduduk hidup
Desa bernama Kuwu Muda Paradja yang sekaligus sebagai pemberi nama Desa
Pamalayan
tukang, dan lain-lain. Luas wilayah desa pamalayan 15.25 Km² di dalamnya
a. Dusun Desa
b. Dusun Pende
c. Pamalayan Kulon
d. Majaparana
e. Timbang Windu
b. Laki-laki : 2830
c. Perempuan : 2793
Jiwa.
Tabel 4.1
2 SD/MI 1533
3 SLTP/SMP 801
4 SLTA/SMA 1028
5 S1/DIPLOMA 468
Tabel 4.2
1 PNS 127
2 TNI 6
4 WIRASWASTA 432
5 PETANI 99
6 DOKTER/PERAWAT 17
7 BURUH TANI 92
8 BIDAN 7
9 BURUH PABRIK 3
Desa pamalayan bermata pencaharian sebagai petani dan buruh. Hal ini
dihabiskan untuk bertani dan buruh. Adapun jumlah penduduk Desa pamalayan
a. Islam : 5608
57
b. Kristen : 15
c. Katholik :0
d. Hindu :0
e. Budha :0
Bank syariah mulai berkembang pada era 90an dengan diawali oleh Bank
Muamalat yang pada saat itu telah memberikan warna baru bagi perbankan di
Indonesia. Strategi untuk melakukan pelayanan yang terbaik menjadi satu pilihan
bilamana bank syariah ingin berkembang dan semakin tumbuh dari tahun ke tahun
memberikan yang terbaik untuk nasabah maupun masyarakat yang akan dijadikan
Bapak Andra yang mempunyai usaha restoran di jakarta, mengetahui adanya bank
syariah tetapi beliau tidak menabung di bank syariah. Alasan Bapak Andra tidak
58
menabung di bank syariah karena menganggap bank syariah sama dengan bank
Bapak Andra hanya mengetahui bahwa bank syariah adalah bank islam dan tidak
Bapak Andra juga tidak mengetahui apa saja produk dan jasa yang ditawarkan
oleh bank syariah serta Bapak Andra belum pernah melihat pihak dari bank
temannya yang sudah dulu menggunakan Bank syariah dengan metode bagi hasil
akan tetapi Bapak Andra tidak tahu apa-apa tentang bank syariah serta minimnya
informasi mengenai bank syariah. Saat ini Bapak Andra hanya bertransaksi
bank tersebut.
perangkat desa dan ia juga mempunyai pekerjaan sambilan sebagai penjual ayam
pejantan. Selain Bisnis ayam pejantan diwaktu senggang Bapak Riswan juga
menggunakan produk atau jasa dari beberapa lembaga keuangan, baik itu lembaga
di beberapa lembaga seperti Koperasi Simpan Pinjam, Bank Syariah, dan leasing.
tahun.Tepatnya di BRI Syariah Menurtu informan bank syariah sudah bagus jadi
59
bukan bunga tapi bagi hasil , berbeda dengan bank konvensional karena tidak
menggunakan bunga. Pada produk ini hampir sama dengan produk di bank lain,
akan tetapi pada produk pembiayaan ini tidak menggunakan jaminan berupa
sertifikan seperti BPKB atau sertifikat tanah. Pada awal perjanjian atau akad juga
“Bank syariah, pengalaman pribadi jadi sanes bunga tapi bagi hasil sareng
teu aya jaminan seperti sertifikat tanah, pami bank konvensional pinjam
uang teu aya ijab qabul ngan saukur persyaratana sebagai berikut langsung
we tanda tangan pami bank syariah tarapti dalam arti tertib artosna kanggo
naon, kangge modal kango modal naon pami pinjam modal”
Saat peneliti menegasakan kembali apakah informan yakin jika bank syariah itu
sesuai dengan syariah dan bebas dari bunga, infroman nampak memiliki
keyakinan. Bank syariah sudah bebas dari bunga dan sesuai dengan syariah. lebih
lanjut informan mengatakan sebagai seorang muslim Bank syariah sudah sesuai
dengan syariat islam karena di dalamnya banyak kiyai dan ulama yang sudah pasti
“Bank syariah kan ieu nasional nya pasti banyak ulama, kiyai di dalamna
sebagai orang muslim abdi yakin pasti nu di jalankeun atos sesuai syariat
islam sareng tos bebas dari bunga”
Wawancara ketiga dilakukan dengan Informan Bapak Holis adalah Seorang Guru
keberadaannya karena di sisi lain sebagai bank yang meng akomodir masyarakat
melakukan pembiayaan masih ada lebihnya masih belum 100% syariah kalau di
awalnya.
60
saat ada keinginan dan membutuhkan jasa perbankan syariah serta belum
Pamalayan serta nasabah bank BRI dan tidak menabung di bank syariah. Beliau
mengetahui adanya bank syariah tetapi tidak mengetahui produk dan jasa yang
ada di dalam bank syariah serta mekanisme dan syarat-syarat apa saja yang
Bapak Nunung juga belum pernah melihat pihak dari bank syariah melakukan
Bapak Nunung ditanya mengenai minat untuk beralih menggunakan bank syariah,
beliau menjawab tidak karena Bapak Nunung sama sekali tidak mengetahui
produk dan jasa yang ada di bank syariah. Sekarang ini Bapak Nunung hanya
pengetahuan serta tidak adanya promosi dan sosialisasi yang dilakukan pihak
bank syariah menyebabkan seabagian masyarakat tidak mengetahui apa itu bank
syariah serta produk apa saja yang ada di bank syariah. Menurut hasil wawancara
kepada Bapak Andra dan Bapak Nunung bahwa mereka menganggap bank
syariah sama saja dengan bank konvensional. Pada dasarnya bank syariah dan
memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran
Perbedaan antara bank syariah dan bank konvensional terletak dalam jenis
dalam bank syariah tidak ada bunga melainkan disebut sebagai imbalan, baik
berupa jasa dan bagi hasil. Umumnya masyarakat hanya tahu bahwa bank syariah
adalah bank tanpa bunga seperti yang dikatakan oleh Bapak Doni.
Bank syariah dianggap seperti bank-bank pada umumnya, hal ini tidak
terlepas dari akibat kurangnya pemahaman dari masyarakat serta tidak adanya
promosi dan sosialisasi yang dilakukan pihak bank syariah sehingga sebagian
masyarakat tidak mengetahui apa itu bank syariah serta produk apa saja yang ada
syariah. Hal ini tidak sesuai dengan realita sesungguhnya bahwa bank syariah
62
riba.
1. Pengetahuan
melalui orang lain baik secara langsung maupun melalui media, dan apa yang
semuanya menjawab tidak mengetahui produk produk dan jasa yang ada di
syariah akan tetapi mereka tidak tahu produk-produk yang ditawarkan bank
tentunya tidak akan berminat untuk menggunakan jasa bank syariah karena
bank syariah karena memang menganggap bahwa bank syariah sama dengan
syariah seperti produk dan jasa yang ada di bank syariah, namun materi
yang menarik dari bank syariah juga dapat menarik minat masyarakat untuk
2. Pengalaman-Pengalaman Terdahulu
apa yang pernah dilakukan, sehingga hal ini yang dipakai untuk menemukan
responden yang sudah pernah menggunakan bank syariah yaitu Bapak Riswan
dan Bapak Holis. Mereka menganggap bank syariah sama dengan bank
konvensional hanya saja menurut Bapak Riswan bunga di bank syariah kecil
syariah dari lingkungan mereka yaitu Bapak Doni yang mengetahui tentang
bank syariah dari membaca dan menggali informasi dan Bapak Riswan yang
4. Faktor Informasi
edukasi dan sosialisasi yang mereka dapatkan dari pihak bank syariah maupun
syariah berbeda beda ada yang berminat untuk beralih menggunakan bank syariah
ada juga yang tidak berminat di karenakan berbagai pendapat dari setiap
“Saya tidak berminat karena teu terang secara detail sapertos kumaha
produk nu aya di perbankan syariah, sareng masih awam perihal perbankan
syariah, Harapan abdi kanggo perbankan syariah tambih maju deui ka
payuna sareng pami tiasa seerkeun sosialisasi ka daerah pedesaan khusus na
desa pamalayan”
sangat asing dengan istilah bank syariah yang telah berkembang di Kabupaten
bank syariah karena kurang nya informasi yang mereka dapatkan. Adapun
bahwa :
“Harapan abdi khusus bank syariah minimal aya sosialisasi, sosialisasi apa
itu bank syariah manfaatna kumaha cecara hukum islam dan hukum negara,
terus pami aya nu pinjaman jangan dipersulit, rata-rata kebanyakan kendala
masyarakat ya di situ mungkin itu dasar masyarakat memilih bank
konvensional”
meminjam ke bank konvensional, langkah yang paling tepat buat lembaga Bank
prosedur yang ada di dalam perbankan syariah agar oleh masyarakat dapat di
paham akan inti dari perbankan syariah namun fakta di lapangan jika di tanya
memahami, dikarenakan pemasaran dan sosialisasi dari pihak terkait yang masih
66
Bahrain padahal jika bank syariah berkembang maka umat islam juga akan dapat
manfaat. Pemerintah harus menaruh perhatian besar agar lebih maju untuk
BAB V
5.1 Kesimpulan
sekedar tahu adanya bank syariah tetapi tidak paham tentang bank syariah secara
detail. Hanya sebagian masyarakat yang paham tentang bank syariah bahkan ada
yang sama sekali tidak tahu mengenai bank syariah. Sebagian besar masyarakat
tidak mengetahui produk dan jasa apa saja yang ada di bank syariah. Kurangnya
dari pihak bank syariah maupun media media seperti televisi, media cetak serta
media sosial yang menyebabkan masyarakat tidak mengetahui apa itu bank
Hasil survei yang telah dibahas pada bab IV dapat pemahaman masyarakat
tentang bank syariah masih terbatas. Pemahaman masyarakat tentang bank syariah
pada tingkatan pertama yaitu tahu. Hal ini dikarenakan mereka sebatas tahu pada
produk yang digunakan saja dan pengetahuan tentang produk yang digunakan
juga terbatas. Masyarakat belum sepenuhnya yakin produk bank syariah sudah
sesuai bebas dari bunga. Masyarakat masih berpendapat bahwa bank syariah
produk yang belum sepenuhnya sesuai dengan syariah, produk tersebut masih
mengandung unsur bunga. Meskipun belum yakin 100% dengan produk dan jasa
bank syariah, masih ada masyarakat yang loyal kepada bank syariah. Mereka tetap
menabung.
5.2 Saran
Pertama bagi pihak terkait seperti OJK dan pihak perbankan syariah
Kedua bagi masyarakat, sebaiknya tidak menutup diri dari berbagai hal
terutama yang berkaitan dengan keuangan. Terutama bagi masyarakat yang mana
lingkungan masih sering ada kreditur, ada baiknya tokoh masyarakat bekerjasama
DAFTAR PUSTAKA
Antonio, M. Syafii. 2004. Bank Syariah Dari Teori ke Praktik. Cet., ke4. Jakarta:
Gema Insani
Maret 2018.
Ascarya. Akad dan Produk Bank Syariah. Jakarta: Rajawali Press. 2013.
Ascarya. 2015. Akad dan Produk Bank Syariah. Cet. Ke-5. Jakarta : Rajawali Pers
Ascarya, dan Diana. 2005. Bank Syariah : Gambaran Umum. Jakarta : PPSK
Bank Indonesia
Deva Suardiman. Persepsi Dosen Syariah dan Ekonomi Islam Stain Jurai Siwo
Pelajar. 2010.
Pustaka. 2005.
Deposit Box
Universitas Diponegoro.
2013.
Heri Sudarsono. Bank & Lembaga Keuangan Syariah: Deskripsi dan Ilustrasi.
2004.
RemajaRosdakarya. 2012.
M. Syafi’i Antonio. Bank Syari’ah: Dari Teori ke Praktik. Jakarta: Gema Insani
Press. 2001.
2002.
Sofian Effendi & Tukiran. Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES. 2012.
ALFABETA. 2012.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Cet. Ke-23.
Www.File Jurnal Teori Minat, dikutip dari buku Dimyati, Mahmud, Psikologi
LAMPIRAN-LAMPIRAN
75
A. Wawancara
ini ?
Pebankan syariah)
76
perbankan syariah ?
depan ?
Penulis
LAMPIRAN DOKUMENTASI
78
79
80
saat ini ?
warga
syariah ?
Narasumber : Pasti sudah sesuai A, namina oge syariah pasti tos sesuai
Syariah )
mah jadi nya atos wae hiji A panginten sami wae pami
Perbankan Syariah ?
Narasumber : Tidak
mah pasti minat, kusabab masih teu acan terang pisan kana
perbankan syariah
depan?
islam
82
saat ini ?
di jaman ayeuna
MAGRIB panginten
syariah ?
Narasumber : Mengetaui, bank syariah kan ieu nasional nya pasti banyak
Narasumber : Bank syariah, pengalaman pribadi jadi sanes bunga tapi bagi
hasil pami bank konvensional pinjam uang teu aya ijab qabul
artos
Syariah )
Narasumber :-
Perbankan Syariah ?
syariah teu acan kantos aya, tapi aya oge bank emok syariah
Narasumber :-
depan?
saat ini ?
Narasumber :
Narasumber :
syariah ?
Narasumber :
Narasumber :
Narasumber :
Syariah )
Narasumber :
Perbankan Syariah ?
Narasumber :
Narasumber :
Narasumber :
depan?
Narasumber :
87
Pekerjaan : Guru
saat ini ?
Narasumber :
Narasumber :
syariah ?
Narasumber :
Narasumber :
Narasumber :
Syariah )
Narasumber :
Perbankan Syariah ?
Narasumber :
Narasumber :
Narasumber :
depan?
Narasumber :
89
saat ini ?
Narasumber :
Narasumber :
syariah ?
Narasumber :
Narasumber :
Narasumber :
Syariah )
Narasumber :
Perbankan Syariah ?
Narasumber :
Narasumber :
Narasumber :
depan?
Narasumber :