Anda di halaman 1dari 19

METODE PELAKSANAAN

Nama Peserta Lelang CV. NOOR TIGA DIMENSI


Pembangunan Jalan Poros Dan Jembatan Lataling UPT I Latiung Ke PDKS
Nama Paket Pekerjaan
Blang Sebel Lokasi Lataling UPT I Latiung Kabupaten Simeulue

I. LATAR BELAKANG

1.1 Informasi Pekerjaan

Kegiatan : Pembangunan dan Pengembangan Sarana dan Prasarana Transmigrasi


Nama Paket : Pembangunan Jalan Poros Dan Jembatan Lataling UPT I Latiung Ke
PDKS Blang Sebel Lokasi Lataling UPT I Latiung Kabupaten Simeulue
Sumber Dana : APBA Otsus Aceh T.A. 2019
Lokasi : Kab. Aceh Simeulue
Waktu Pelaksanaan : 120 (seratus dua puluh) hari kalender

1.2 Lokasi Kegiatan, Quarry dan Base Camp


Lokasi kegiatan secara administratif berada di Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh.

1.3 Lingkup Pekerjaan dan Penanganan


Paket pekerjaan ini merupakan paket pekerjaan Peningkatan jalan, dimana sistem penanganan
pekerjaan meliputi:
Pekerjaan umum, Drainase, Pekerjaan Tanah dan Struktur

1.4 Sumber Daya


Untuk memperlancar kegiatan ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, Penyedia Jasa akan
mengalokasikan sumber daya berupa Personil dan Peralatan.
1) Personil
Personil yang dimobilisasi adalah personil manajerial (yang memiliki sertifikat kompetensi kerja) dan
non manajerial yang akan ditempatkan dilapangan meliputi:
Personil Inti
 General Superintendent (1 orang);
 Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan (1 orang);
 Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jembatan (1 orang);
 Draftman (Juru Gambar) (1 orang);
 Surveyor (Juru Ukur) (1 orang);
 Mandor Pengerasan Jalan(1 orang);
 Petugas K3 (1 orang);
 Bagian Administrasi Proyek (1 orang);
METODE PELAKSANAAN
Nama Peserta Lelang CV. NOOR TIGA DIMENSI
Pembangunan Jalan Poros Dan Jembatan Lataling UPT I Latiung Ke PDKS
Nama Paket Pekerjaan
Blang Sebel Lokasi Lataling UPT I Latiung Kabupaten Simeulue

2) Peralatan Utama
Peralatan yang dimobilisasi/digunakan dilapangan meliputi Peralatan Utama dan pendukung, yaitu:
a) Peralatan Utama:
 Buldozer 100-150 HP, (1 unit, sewa)
 Concrete Mixer 0.3-06 M3, (1 unit, sewa)
 Dump Truck 3.5 Ton, (3 unit, sewa)
 Excavator 80-140 HP, (1 unit, sewa)
 Motor Grader > 100 HP, (1 unit, sewa)
 Wheel Loader 1.0 - 1.6 M3, (1 unit, sewa)
 Vibratory Roller 5-8 T, (1 unit, sewa)
 Concrete Vibrator, (1 unit, sewa)
 Water Tanker 3000-4500 L, (1 unit, sewa)
 Pick Up, (1 unit, sewa)
 Generator Set, (1 unit, sewa)
 Kereta Sorong, (6 unit, sewa)
 Mesin Pompa Air, (1 unit, sewa)
 Alat Ukur (Theodolite/Waterpass) , (1 unit, sewa)
METODE PELAKSANAAN
Nama Peserta Lelang CV. NOOR TIGA DIMENSI
Pembangunan Jalan Poros Dan Jembatan Lataling UPT I Latiung Ke PDKS
Nama Paket Pekerjaan
Blang Sebel Lokasi Lataling UPT I Latiung Kabupaten Simeulue

II. METODE KERJA

2.1. Tahapan/Urutan Pekerjaan


Adapun tahapan urutan pekerjaan dan tata cara pelaksanaan pekerjaan dari awal sampai dengan akhir
adalah sebagai berikut.

No. Uraian Kegiatan Rencana Pelaksanaan

1. Mobilisasi 14 hari setelah TSPMK


2. Persiapan
1. Survei lapangan termasuk peralatan
pengujian yang diperlukan dan
penyerahan laporan 14 hari setelah TSPMK
2. Revisi Minor oleh Direksi Pekerjaan
telah selesai
3. Pekerjaan Pada Drainase, Tanah dan
Struktur 106 hari setelah TSPMK

4. Serah Terima Sementara (PHO) Seluruh pekerjaan selesai, priode pelaksanaan


total tidak terlampaui 120 hari kalender
5. Penyerahan As Build Drawing 7 hari setelah PHO
6. Pemeliharaan untuk Rekonstruksi
7. Berita Acara penyelesaian Akhir (FHO) Setelah priode pemeliharaan selesai

2.2 Uraian Metode Kerja


Metode yang diuraikan berikut terdiri dari metode pelaksanaan pekerjaan utama dalam mata
pembayaran dan pekerjaan penunjang/sementara.
Untuk Spesifikasi teknis yang digunakan dalam penyusunan metode pelaksanaan pekerjaan, penawaran
harga dan pelaksanaan pekerjaan dilapangan mengacu pada Spesifikasi Umum 2018 Untuk Pekerjaan
Konstruksi Jalan dan Jembatan, berdasarkan Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Marga Nomor
02/SE/Db/2018.

1 Pekerjaan Persiapan
METODE PELAKSANAAN
Nama Peserta Lelang CV. NOOR TIGA DIMENSI
Pembangunan Jalan Poros Dan Jembatan Lataling UPT I Latiung Ke PDKS
Nama Paket Pekerjaan
Blang Sebel Lokasi Lataling UPT I Latiung Kabupaten Simeulue

Persiapan merupakan suatu item kegiatan yang akan dilakukan oleh Penyedia Jasa sebelum
pekerjaaan dilapangan dilakukan. Kegiatan ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal dan
ketentuan-ketentuan yang tersebut dalam dokumen spesifikasi teknis. Adapun program yang akan
dilaksanakan selama masa persiapan adalah sebagai berikut:
 Rapat Pra Pelaksanaan (PCM) antara Penyedia Jasa, Direksi Pekerjaan dan Konsultan
Pengawasan, untuk membahas pekerjaan yang akan dilaksanakan terkait aspek teknis dan non
teknis. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari ke-7 setelah penandatanganan kontrak;
 Menyiapkan, membuat dan menyerahkan Program Mobilisasi, Jadwal Pelaksanaan Lapangan,
serta Struktur Organisasi, RMK, RK3K, RKPPL, kepada Direksi Pekerjaan untuk dimintakan
persetujuannya. Dokumen-dokumen tersebut di atas akan diserahkan dalam waktu 14 hari
setelah Rapat Pra Pelaksanaan dilakukan.

2 Mobilisasi
Program mobilisasi yang disiapkan oleh Penyedia Jasa adalah menetapkan waktu untuk semua
kegiatan yang harus diselesaikan dalam jangka waktu maksimum 14 hari, terhitung mulai tanggal
mulai kerja yang diterbitkan oleh Direksi Pekerjaan. Program Mobilisasi ini akan dituangkan dalam
sebuah Buku Rencana Pelaksanaan Kontraktor yang akan diserahkan kepada Direksi Pekerjaan.
Adapun program mobilisasi ini terdiri dari beberapa item pekerjaan:
 Mobilisasi Peralatan
 Penyediaaan lahan untuk lokasi proses produksi dan lokasi kantor lapangan, serta pembersihan
lahan
 Mobilisasi Personil Lapangan (termasuk General Superintendant dan Staf Pelaksana serta
Pekerja/Operator)
 Penyediaan Base Camp Kontraktor, Kantor Direksi Lapangan, Barak Pekerja, Bangunan
Laboratorium Lapangan, Gudang Material, Bengkel, Papan Nama Proyek dan fasilitas tinggal
lainnya (termasuk instalasi penerangan, air dan sarana sanitasi)

3 Rekayasa Lapangan
Penyedia Jasa akan menyediakan personil ahli teknik untuk memperlancar pelaksanaan pelakerjaan
sehingga diperoleh mutu, kinerja dan dimensi sesuai yang disyaratkan dalam ketentuan.
Pada awal pelaksanaan pekerjaan, personil teknis tersebut akan disertakan dalam pelaksanaan
suatu survei lapangan yang lengkap dan menyiapkan laporan hasil survei lapangan untuk
menentukan kondisi fisik dan struktur perkerasan lama/jembatan dan fasilitas drainase yang
bersangkutan. Dengan demikian akan memungkinkan Direksi Pekerjaan melaksanakan revisi minor
dan menyelesaikan serta menerbitkan detil pelaksanaan sebelum kegiatan pelaksanaan dimulai.
Selanjutnya personil teknis tersebut akan disertakan dalam pekerjaan pematokan (staking out) dan
survei seluruh proyek, investigasi dan pengujian bahan/material, campuran beton dan campuran
aspal, dan rekayasa serta penggambaran untuk menyimpan Dokumen Rekaman Proyek. Periode
pelaksanaan dilakukan selama 14 hari pertama sejak periode mobilisasi. Adapun item pekerjaan
yang tercakup dalam kegiatan ini adalah:
METODE PELAKSANAAN
Nama Peserta Lelang CV. NOOR TIGA DIMENSI
Pembangunan Jalan Poros Dan Jembatan Lataling UPT I Latiung Ke PDKS
Nama Paket Pekerjaan
Blang Sebel Lokasi Lataling UPT I Latiung Kabupaten Simeulue

 Survey Lapangan; yakni pengambilan data lapangan tentang kondisi fisik dan struktur dari
perkerasan/jembatan, drainase selokan, gorong-gorong, jembatan dan struktur lainnya, pagar
pengaman, serta sumber material (quarry). Pekerjaan survei lapangan ini harus dilaksanakan
pada seluruh rute jalan dalam lingkup Kontrak dan Gambar Asli.
 Analisa data hasil survey lapangan
 Pengujian Beton, perkerasan lama dan pengujian material quarry
 Membuat Profil berupa Gambar Lapangan (Shop Drawing) kondisi eksisting berdasarkan hasil
survey dan diminta persetujuan pada Direksi Lapangan.
 Penetapan Titik Pengukuran (BM, Patok)
 Summary Laporan hasil Rekayasa Lapangan.

MULAI

Mobilisasi

Joint Survey

Survey Pek. Struktur Staking Out Survey Pek. Minor

Justifikasi Teknis

Gambar Diagram Alir Proses Rekayasa Lapangan

3.4. Pengadaan Bahan/Material


Penyedia Jasa akan menyediakan bahan/material baik yang bersumber dari alam (quarry) maupun
produk pabrikan sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan dalam Dokumen Kontrak. Material
tersebut sebelum digunakan terlebih dahulu akan dilakukan serangkaian pengujian seperti
ditentukan dalam kontrak, dan selanjutnya akan diajukan persetujuan kepada Direksi Lapangan
terkait hasil pengujian, dimana material yang telah disetujui selanjutnya akan disimpan di lokasi base
camp dan digunakan berdasarkan jadwal dan kebutuhan.
METODE PELAKSANAAN
Nama Peserta Lelang CV. NOOR TIGA DIMENSI
Pembangunan Jalan Poros Dan Jembatan Lataling UPT I Latiung Ke PDKS
Nama Paket Pekerjaan
Blang Sebel Lokasi Lataling UPT I Latiung Kabupaten Simeulue

Sebelum mengorder terlebih dahulu Penyedia Jasa akan meminta spesifikasi produk dari vendor
untuk diserahkan kepada Direksi untuk persetujuan. Setelah mendapkan persetujuan maka material
akan di-mobilisasi kelokasi proyek sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan.
Lokasi penyimpanan ataupun penumpukan material dibuat bebas dari sampah, genangan air dan
Iklim/cuaca.

Prosedur Pengadaan Bahan/Material adalah sebagai berikut:

 Material Alam yang Bersumber dari Quarry

Sumber
SumberMaterial
Material UJI
UJI
(Quarry)
(Quarry) LABORATORIUM
LABORATORIUM

Ditolak
Ditolak
PERSETUJUAN
PERSETUJUAN
DIREKSI
DIREKSI

Diterim
Diterim Perlindungan
Proses
Proses&&Stock Perlindungan
aa Pile
Stock Piledidi
Plant
Plant
Sampel
Sampel

Penggunaan
PenggunaanAplikasi
AplikasiPekerjaan
Pekerjaan
Lainnya
Lainnya

Pencampuran
Pencampuran&&Job
JobMix
Mix
Design
Design

UJI
UJI
LABORATORIUM
LABORATORIUM

Ditolak
Ditolak PERSETUJUAN
PERSETUJUAN
DIREKSI
DIREKSI

Diterima
Diterima
Sampel
Sampel
Pemakaian
Pemakaiandidi
Lapangan
Lapangan

2..1. Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air


METODE PELAKSANAAN
Nama Peserta Lelang CV. NOOR TIGA DIMENSI
Pembangunan Jalan Poros Dan Jembatan Lataling UPT I Latiung Ke PDKS
Nama Paket Pekerjaan
Blang Sebel Lokasi Lataling UPT I Latiung Kabupaten Simeulue

Pekerjaan ini umumnya diperlukan untuk pembuatan saluran air dan selokan, untuk pekerjaan
stabilisasi lereng dan pembuangan bahan longsoran, dan umumnya untuk pembentukan profil
dan penampang yang sesuai dengan Spesifikasi dan memenuhi garis, ketinggian dan
penampang melintang yang ditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan
oleh Pengawas Pekerjaan.

a) Persiapan
 Mengajukan request kepada Direksi Lapangan minimal 1 (satu) minggu dari
rencana pekerjaan yang akan dilaksanakan, setelah mendapat informasi tertulis dari
Direksi Lapangan dimana letak/posisi utilitas bawah tanah.
 Menentukan lokasi disposal area;
 Ahli K3 melakukan identifikasi bahaya dan dampak terhadap bahayanya,
selanjutnya menyusun dokumen pengendalian risiko K3, Instruksi Kerja/SOP kerja
aman.
 Koordinator Lalu Lintas mengatur lalu lintas dan memasang rambu-rambu lalu lintas
dan K3

b) Pelaksanaan
 Periksa utilitas dibawah tanah, dalam hal terdapat pekerjaan utilitas lain seperti kabel,
telepon dan lain-lain yang akan ditempatkan di bawah galian, maka harus dipastikan
bahwa pekerjaan tersebut sudah diselesaikan terlebih dahulu;
 Lakukan penggalian pada titik-titik lokasi kerja yang telah dipasang patok profil
menggunakan alat Excavator;
 Hasil galian bisa langsung dimuat kedalam Dump Truck dan dibuang keluar lokasi
kerja dan atau diangkut dan dihamparkan kelokasi timbunan biasa;
 Bila kedalaman galian mencapai > 1,5 m maka dibuat konstruksi pengaman berupa
turap;
 Pelaksana Pemeliharaan Jalan mengawasi pekerjaan supaya tidak terjadi kesalahan
dalam proses penggalian yang menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja,
kesalahan ukuran penampang galian dan mengatur arus lalu lintas.

Sketsa pekerjaan galian biasa untuk pembentukan pfofil dan penampang badan jalan
c) Jaminan Mutu
METODE PELAKSANAAN
Nama Peserta Lelang CV. NOOR TIGA DIMENSI
Pembangunan Jalan Poros Dan Jembatan Lataling UPT I Latiung Ke PDKS
Nama Paket Pekerjaan
Blang Sebel Lokasi Lataling UPT I Latiung Kabupaten Simeulue

 Lakukan pemeriksaan sudut geser dalam, φ dan kohesi tanah beserta informasi
mengenai sumber mata air dan ketinggian muka air tanah;
 Lakukan pemeriksaan pada lokasi tempat pembuangan, yakni pemeriksaan “kestabilan”,
parameter longsoran dan parameter daya dukung tanah setempat;
 Peralatan/ alat bantu yang digunakan:
 Excavator 1 unit  Theodolite & Bak
 Dump Truck 3,5 Ton 2 unit Ukur
 Cangkul, Sekop 2 set  APD (safety
 Rambu rambu lalu lintas, SOP shoes, safety helm, masker, rompi)
 Kotak P3K dan
obat-obatan
 Tenaga kerja yang terlibat langsung :
 Pengawas  Operator 1
Lapangan 1 orang orang
 Ahli/Petugas  Supir 7 orang
K3 1 orang  Mandor 1 orang
 Ass. Ahli  Pekerja 4 orang
Kendali Mutu 1 orang
 Surveyor 1
orang
 Plagman dan
Koord. Lalin
1 orang
 Tanggung Jawab:
 General Superintendent adalah penanggung jawab tertinggi untuk memastikan
proses kerja dilaksanakan secara terkendali dan sesuai persyaratan teknis;
 Ahli K3 menetapkan prosedur kerja aman dan memastikan para pekerja
menggunakan APD dan tersedianya kotak P3K;
 Pengawas lapangan melakukan pengawasan dan pengamanan hasil pekerjaan
terhadap hal-hal yang bisa mengakibatkan rusaknya hasil pekerjaan;
 Koordinator Lalu lintas melakukan pengamanan dan pengaturan lalu lintas dengan
memasang rambu rambu;
 Surveyor memastikan telah tersedianya batas ukur, patok profil dan elevasi
pengukuran sebagai acuan di lapangan untuk melakukan proses galian.

3 Penyiapan Badan jalan


Pekerjaan ini merupakan perataan lapisan permukaan badan jalan kondisi eksisting menggunakan Motor
Grader. Selanjutnya lapisan yang telah di ratakan dipadatkan menggunakan Vibrator Roller. Pastikan
Surveyor telah mengukur posisi elevasi muka jalan sesuai dengan gambar rencana

Untuk Keselamatan Pekerja K-3 Maka Pekerja harus menggunakan perlengkapan kerja (APD) yang
standar.
a) Jarak antara pekerja harus dijaga agar selalu pada jarak yang aman
METODE PELAKSANAAN
Nama Peserta Lelang CV. NOOR TIGA DIMENSI
Pembangunan Jalan Poros Dan Jembatan Lataling UPT I Latiung Ke PDKS
Nama Paket Pekerjaan
Blang Sebel Lokasi Lataling UPT I Latiung Kabupaten Simeulue

b) Bila penggalian dilakukan pada malam hari harus menggunakan lampu penerangan yang aman
c) Membuat dan mempertahankan kemiringan yang stabil Operasional alat berat harus dilakukan
sesuai dengan standar

* Untuk pengendalian resiko K3 maka kami melakukan penanganan sebagai berikut :


Jarak antara penggali harus dijaga agar selalu pada jarak yang aman
Bila penggalian dilakukan pada malam hari harus menggunakan lampu penerangan yang aman
Operasional alat berat harus dilakukan sesuai dengan standar
Harus menggunakan perlengkapan kerja (APD) yang standar
Buat pagar pengaman
Pasang Rambu-rambu peringatan

3.1 Galian Struktur dengan kedalaman 0 - 2 meter


Lingkup pekerjaan merupakan penggalian, penumpukan tanah atau bahan lain dari jalan, dan sekitarnya
yang diperlukan, serta penanganan pembuangan hasil galian. Jenis galian yang dihasilkan dari
pekerjaan ini merupakan tipe Galian biasa. Dalam pelaksanaan pekerjaan galian dan pembuangan hasil
galian, aspek lingkungan harus diperhatikan. Sehingga lokasi pembuangan hasil galian harus ditentukan
sedemikian rupa jauh dari pemukiman penduduk dan aman dan harus atas persetujuan Direksi.
Peralatan dan pekerja yang digunakan dalam proses penggalian badan jalan adalah:
 Excavator
 Dump truck
 Mandor
 Pekerja
Tahapan pelaksanaan pekerjaan galian Biasa adalah sebagai berikut:
Penggalian dilakukan untuk mendapatkan profil penampang saluran sesuai dengan gambar rencana
Geometrik Jalan. Sehingga untuk mendapatkan hasil penampang yang baik dan benar maka dilakukan
pengukuran dan pemberian patok-patok pada tiap jarak 50 m. Yang harus diperhatikan pada proses
pekerjaan galian ini adalah elevasi galian yang harus sesuai dengan elevasi rencana. Galian yang
dilakukan pada daerah yang berlereng yang tingginya lebih dari 5 meter harus dibuat terrasering/tangga
untuk lebar tiap teras 1 meter.

Untuk Keselamatan Pekerja K-3 Maka Pekerja harus menggunakan perlengkapan kerja (APD) yang
standar.
d) Jarak antara pekerja harus dijaga agar selalu pada jarak yang aman
e) Bila penggalian dilakukan pada malam hari harus menggunakan lampu penerangan yang aman
f) Membuat dan mempertahankan kemiringan yang stabil Operasional alat berat harus dilakukan
sesuai dengan standar

* Untuk pengendalian resiko K3 maka kami melakukan penanganan sebagai berikut :


Jarak antara penggali harus dijaga agar selalu pada jarak yang aman
Bila penggalian dilakukan pada malam hari harus menggunakan lampu penerangan yang aman
Operasional alat berat harus dilakukan sesuai dengan standar
Harus menggunakan perlengkapan kerja (APD) yang standar
Buat pagar pengaman
METODE PELAKSANAAN
Nama Peserta Lelang CV. NOOR TIGA DIMENSI
Pembangunan Jalan Poros Dan Jembatan Lataling UPT I Latiung Ke PDKS
Nama Paket Pekerjaan
Blang Sebel Lokasi Lataling UPT I Latiung Kabupaten Simeulue

Pasang Rambu-rambu peringatan

3.2 Galian Struktur dengan kedalaman 2 - 4 meter


Lingkup pekerjaan merupakan penggalian, penumpukan tanah atau bahan lain dari jalan, dan sekitarnya
yang diperlukan, serta penanganan pembuangan hasil galian. Jenis galian yang dihasilkan dari
pekerjaan ini merupakan tipe Galian biasa. Dalam pelaksanaan pekerjaan galian dan pembuangan hasil
galian, aspek lingkungan harus diperhatikan. Sehingga lokasi pembuangan hasil galian harus ditentukan
sedemikian rupa jauh dari pemukiman penduduk dan aman dan harus atas persetujuan Direksi.
Peralatan dan pekerja yang digunakan dalam proses penggalian badan jalan adalah:
 Excavator
 Dump truck
 Mandor
 Pekerja
Tahapan pelaksanaan pekerjaan galian Biasa adalah sebagai berikut:
Penggalian dilakukan untuk mendapatkan profil penampang saluran sesuai dengan gambar rencana
Geometrik Jalan. Sehingga untuk mendapatkan hasil penampang yang baik dan benar maka dilakukan
pengukuran dan pemberian patok-patok pada tiap jarak 50 m. Yang harus diperhatikan pada proses
pekerjaan galian ini adalah elevasi galian yang harus sesuai dengan elevasi rencana. Galian yang
dilakukan pada daerah yang berlereng yang tingginya lebih dari 5 meter harus dibuat terrasering/tangga
untuk lebar tiap teras 1 meter.

Untuk Keselamatan Pekerja K-3 Maka Pekerja harus menggunakan perlengkapan kerja (APD) yang
standar.
g) Jarak antara pekerja harus dijaga agar selalu pada jarak yang aman
h) Bila penggalian dilakukan pada malam hari harus menggunakan lampu penerangan yang aman
i) Membuat dan mempertahankan kemiringan yang stabil Operasional alat berat harus dilakukan
sesuai dengan standar

* Untuk pengendalian resiko K3 maka kami melakukan penanganan sebagai berikut :


Jarak antara penggali harus dijaga agar selalu pada jarak yang aman
Bila penggalian dilakukan pada malam hari harus menggunakan lampu penerangan yang aman
Operasional alat berat harus dilakukan sesuai dengan standar
Harus menggunakan perlengkapan kerja (APD) yang standar
Buat pagar pengaman
Pasang Rambu-rambu peringatan

3.2.1 Pekerjaan Timbunan Biasa


Timbunan Tanah pada proyek ini ini terdiri dari Timbunan Biasa dari sumber galian. Lingkup pekerjaan
ini terdiri dari pengadaan material, penghamparan dan pemadatan. Untuk pemadatan harus sesuai
dengan spesifikasi yang tertera dalam buku spesifikasi dan harus diuji di laboratorium serta persetujuan
dari direksi. Mencakup sumber bahan timbunan, karakteristik material, dan jarak angkut dari dan menuju
METODE PELAKSANAAN
Nama Peserta Lelang CV. NOOR TIGA DIMENSI
Pembangunan Jalan Poros Dan Jembatan Lataling UPT I Latiung Ke PDKS
Nama Paket Pekerjaan
Blang Sebel Lokasi Lataling UPT I Latiung Kabupaten Simeulue

lokasi kerja. Lokasi kerja dilakukan pada lokasi badan jalan dan bahu jalan eksisting, hingga tercapai
elevasi yang direncanakan.

Peralatan yang digunakan adalah sebagi berikut:


 Excavator untuk menggali material timbunan, di lokasi quarry
 Dump Truck untuk mengangkut material dari quarry ke lokasi pekerjaan timbunan
 Motor Grader untuk menghampar dan meratakan bahan timbunan di lokasi kerja
 Water Tank Truck, untuk menyiram air agar mencapai kadar air optimum, dan juga untuk
mengatasi polusi udara (debu)
 Vibrator Roller untuk memadatkan material timbunan di lokasi kerja.

Proses penghamparan dan pemadatan material timbunan dilakukan secara berlapis/ layer setiap
ketebalan 5-10 cm, agar bahan timbunan homogen dan menyatu, serta proses pemadatan menjadi
sempurna.

Setelah proses pemadatan selesai dilanjuti dengan uji/tes pemadatan di laboratorium dengan
metode CBR test. Pekerjaan penimbunan dinyatakan selesai dan masuk item pembayaran apabila
telah dikerjakan sesuai spesifikasi dan mendapat persetujuan dari Direksi Lapangan.

Untuk Keselamatan Pekerja K-3 Maka Pekerja harus menggunakan perlengkapan kerja (APD) yang
standar.
j) Jarak antara pekerja harus dijaga agar selalu pada jarak yang aman
k) Bila penggalian dilakukan pada malam hari harus menggunakan lampu penerangan yang aman
l) Membuat dan mempertahankan kemiringan yang stabil Operasional alat berat harus dilakukan
sesuai dengan standar

* Untuk pengendalian resiko K3 maka kami melakukan penanganan sebagai berikut :


Jarak antara penggali harus dijaga agar selalu pada jarak yang aman
Bila penggalian dilakukan pada malam hari harus menggunakan lampu penerangan yang aman
Operasional alat berat harus dilakukan sesuai dengan standar
Harus menggunakan perlengkapan kerja (APD) yang standar
Buat pagar pengaman
Pasang Rambu-rambu peringatan

3.2.2 Pekerjaan Timbunan Pilihan


Timbunan Tanah pada proyek ini ini terdiri dari Timbunan Pilihan dari sumber galian. Lingkup pekerjaan
ini terdiri dari pengadaan material, penghamparan dan pemadatan. Untuk pemadatan harus sesuai
dengan spesifikasi yang tertera dalam buku spesifikasi dan harus diuji di laboratorium serta persetujuan
dari direksi. Mencakup sumber bahan timbunan, karakteristik material, dan jarak angkut dari dan menuju
lokasi kerja. Lokasi kerja dilakukan pada lokasi badan jalan dan bahu jalan eksisting, hingga tercapai
elevasi yang direncanakan.

Peralatan yang digunakan adalah sebagi berikut:


 Wheel Loader untuk memuat timbunan pilihan kedalam Dump truck
METODE PELAKSANAAN
Nama Peserta Lelang CV. NOOR TIGA DIMENSI
Pembangunan Jalan Poros Dan Jembatan Lataling UPT I Latiung Ke PDKS
Nama Paket Pekerjaan
Blang Sebel Lokasi Lataling UPT I Latiung Kabupaten Simeulue

 Dump Truck untuk mengangkut material dari quarry ke lokasi pekerjaan timbunan
 Motor Grader untuk menghampar dan meratakan bahan timbunan di lokasi kerja
 Water Tank Truck, untuk menyiram air agar mencapai kadar air optimum, dan juga untuk
mengatasi polusi udara (debu)
 Tandem Roller untuk memadatkan material timbunan di lokasi kerja.

Proses penghamparan dan pemadatan material timbunan dilakukan secara berlapis/ layer setiap
ketebalan 5-10 cm, agar bahan timbunan homogen dan menyatu, serta proses pemadatan menjadi
sempurna.

Setelah proses pemadatan selesai dilanjuti dengan uji/tes pemadatan di laboratorium dengan
metode CBR test. Pekerjaan penimbunan dinyatakan selesai dan masuk item pembayaran apabila
telah dikerjakan sesuai spesifikasi dan mendapat persetujuan dari Direksi Lapangan.

Untuk Keselamatan Pekerja K-3 Maka Pekerja harus menggunakan perlengkapan kerja (APD) yang
standar.
m) Jarak antara pekerja harus dijaga agar selalu pada jarak yang aman
n) Bila penggalian dilakukan pada malam hari harus menggunakan lampu penerangan yang aman
o) Membuat dan mempertahankan kemiringan yang stabil Operasional alat berat harus dilakukan
sesuai dengan standar

* Untuk pengendalian resiko K3 maka kami melakukan penanganan sebagai berikut :


Jarak antara penggali harus dijaga agar selalu pada jarak yang aman
Bila penggalian dilakukan pada malam hari harus menggunakan lampu penerangan yang aman
Operasional alat berat harus dilakukan sesuai dengan standar
Harus menggunakan perlengkapan kerja (APD) yang standar
Buat pagar pengaman
Pasang Rambu-rambu peringatan

7.. Pekerjaan Struktur


Semua Pekerjaan struktur merupakan bagian dari pekerjaan bangunan yang terdiri dari pekerjaan
Pasangan Batu untuk didinding penahan tanah di sisi kiri dan kanan jalan, dan Beton mutu sedang
dengan fc’=20 Mpa (K-250), Beton mutu rendah dengan fc’= 15 MPa, dan Baja Tulangan U 24 Polos,

 Pekerjaan Pembesian Beton


a. Baja Tulangan U 24 Polos
Baja tulangan yang ukuran diameternya sesuai dengan permintaan struktur/dimensi dalam
gambar rencana, selanjutnya dilakukan pengukuran panjang tulangan yang akan dipotong, dan
dilanjutkan dengan pembengkokan. Setelah pembengkokan selesai dilanjuti dengan perakitan
tulangan di atas bekisting (form work) yang telah dipersiapkan sebelumnya. Agar susunan rangka
tulangan tidak berubah maka kerangka baja tulangan diikat kencang dengan kawat beton dan
tiap-tiap sudut dipasang beton tahu. Pekerjaan tulangan harus dilakukan berdasrkan gambar
rencana dan atas persetujuan Direksi.
METODE PELAKSANAAN
Nama Peserta Lelang CV. NOOR TIGA DIMENSI
Pembangunan Jalan Poros Dan Jembatan Lataling UPT I Latiung Ke PDKS
Nama Paket Pekerjaan
Blang Sebel Lokasi Lataling UPT I Latiung Kabupaten Simeulue

b. Pengecoran Beton
Pekerjaan ini dilakukan setelah pembesian dan bekisting telah terpasang dengan sempurna serta
tersedianya material yang diperlukan, seperti pasir beton, agregat kasar, semen, air dan alat
pengaduk mortar (Concrete Mixer).
Proses pengerjaan dimulai dengan pencampuran semen, pasir beton, agregat kasar, dan air ke
dalam Concrete Mixer, lalu diaduk untuk beberapa menit, agar campuran bebar-benar homogen
dan memenuhi standar yang diijinkan seperti tertera dalam spesifikasi. Pencampuran material
beton disesuaikan dengan kebutuhan campuran dan karakteristis beton yang dikerjakan, yakni
harus dibuat job mix design untuk karakteristik Beton mutu sedang dengan fc’=20 Mpa (K-250),
Beton mutu rendah dengan fc’= 15 MPa,. Selanjutnya mortar (adukan beton) dituangkan dalam
bekisting yang telah dipersiapkan dan dilakukan penggetaran/vibrator agar tidak terjadi rongga
udara sehingga diperoleh kekuatan yang maksimal. Jika menggunakan beton ready mix terlebih
dahulu kontraktor menunjukkan sertifikasi mutu produksi beton dari supplier dan pengujian
laboratorium.

c. Pekerjaan Pasangan Batu


Type adukan/mortar untuk pasangan batu dalam pekerjaan ini adalah 1 semen berbanding 4
pasir pasang. Campuran mortar diaduk dalam beton Concrete Mixer dan setelah cukup masak
dituangkan dalam wadah penampung untuk dilakukan pemasangan batu kali. Material batu
adalah batu kali yang bentuknya mempunyai sudut yang bervariasi dan tajam, agar mortar cukup
mengikat.
Sebelum dilakukan pekerjaan pasangan terlebih dahulu lokasi bangunan yang akan dibangun
digali, dan selanjutnya dipasang bow plank dan benang, agar konstruksi pasangan benar-benar
lurus dan sesuai dengan ukuran/dimensi yang disyaratkan dalam kontrak.

Untuk Keselamatan Pekerja K-3 Maka Pekerja harus menggunakan perlengkapan kerja (APD) yang
standar.
p) Jarak antara pekerja harus dijaga agar selalu pada jarak yang aman
q) Bila penggalian dilakukan pada malam hari harus menggunakan lampu penerangan yang aman
r) Membuat dan mempertahankan kemiringan yang stabil Operasional alat berat harus dilakukan
sesuai dengan standar

* Untuk pengendalian resiko K3 maka kami melakukan penanganan sebagai berikut :


Jarak antara penggali harus dijaga agar selalu pada jarak yang aman
Bila penggalian dilakukan pada malam hari harus menggunakan lampu penerangan yang aman
Operasional alat berat harus dilakukan sesuai dengan standar
Harus menggunakan perlengkapan kerja (APD) yang standar
Buat pagar pengaman
Pasang Rambu-rambu peringatan
METODE PELAKSANAAN
Nama Peserta Lelang CV. NOOR TIGA DIMENSI
Pembangunan Jalan Poros Dan Jembatan Lataling UPT I Latiung Ke PDKS
Nama Paket Pekerjaan
Blang Sebel Lokasi Lataling UPT I Latiung Kabupaten Simeulue

IV. SISTEM MANAJEMEN

4.1 Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3)


Setiap melakukan suatu Pekerjaan, Penyedia Jasa akan menerapkan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) sebagai bagian dari kegiatan yang terintegrasi dari semua kegiatan proyek yang sedang
dikerjakan.
Prosedur penerapan K3 secara umum mencakup :
a. Safety Plan
Adalah managemen keselamatan kerja yang mengikuti ketentuan-ketentuan dan arahan yang
ditentukan oleh Peraturan dan Perundang-undangan yang berlaku terkait Keselamatan Kerja
Konstruksi. Ketentuan-ketentuan dalam Manajemen Keselamatan Kerja ini meliputi:
 Identifikasi bahaya kerja dan pencegahannya
Pekerjaan ini meliputi identifikasi potensi bahaya pada semua item pekerjaan yang tertera
dalam Kontrak. Selanjutnya dilakukan penilaian terhadap risiko yang akan terjadi, dan
terakhir menetapkan pengendalian risiko yang terjadi.
 Menyusun Program dan Sasaran K3
Pekerjaan ini meliputi tolak ukur pengendalian terhadap risiko bahaya K3 dengan melibatkan
sumber daya yang kompeten dan melakukan monitoring secara rutin.
 Penyusunan rencana, pengadaan dan penempatan peralatan pengaman kerja; seperti
:
√ APD terdiri dari : helm pengaman, sepatu pengaman, masker, sarung tangan dan
baju seragam kerja
√ APK terdiri dari: Railing pengaman kerja, serta rambu-rambu K3, barakade, dll
√ Scafolding/Perancah
√ Alat pemadam kebakaran (APAR), kapasitas minimal 1 kg.
√ Kotak Obat P3K, dan ruang medis

b. Security Plan.
Adalah prosedur pengendalian keamanan di lingkungan pekerjaan, mencakup prosedur keluar
masuk bahan dan alat/peralatan proyek, penerimaan tamu, identifikasi daerah rawan diwilayah
sekitar proyek. Untuk itu ditempatkan tenaga security (satpam) dan pos penjagaan dilokasi base
camp proyek.

c. Safety Talk dan Safety Induction


Adalah prosedur pelaksanaan K3 di lingkungan kerja/proyek, mencakup pelaksanaan pertemuan
rutin dan pengarahan yang diberikan kepada staf dan tenaga kerja di pagi hari sebelum
METODE PELAKSANAAN
Nama Peserta Lelang CV. NOOR TIGA DIMENSI
Pembangunan Jalan Poros Dan Jembatan Lataling UPT I Latiung Ke PDKS
Nama Paket Pekerjaan
Blang Sebel Lokasi Lataling UPT I Latiung Kabupaten Simeulue

pelaksanaan pekerjaan dimulai. Topik permasalahan yang dibicarakan dalam pertemuan


tersebut adalah penanganan dan pengendalian kesehatan dan keselamatan para pekerja
dilokasi kerja dan penanganan serta perlindungan lingkungan disekitar lokasi kerja.

Gambaran umum Sistem Manajemen K3 disampaikan Penyedia Jasa dalam Rencana Keselamatan
Konstruksi (RKK) dalam penawaran ini.

4.2 Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas


Penerapan terhadap praktik keselamatan jalan pada zona kerja di jalan diperlukan untuk menjamin
keselamatan bagi semua pekerja dan pengguna jalan. Petunjuk Praktis Pengaturan Lalu-Lintas pada
Zona Kerja di Jalan memberikan panduan dasar yang mudah untuk diikuti pelaksana dalam hal
merencanakan penempatan tanda dan rambu sementara yang meliputi deskripsi, ketentuan umum,
ketentuan teknis, dan cara perencanaan bagi pihak yang terkait dengan pekerjaan jalan.
Penerapkan standar keselamatan dan manajemen lalu-lintas yang baik adalah dengan
pertimbangan keselamatan yang perlu diperhatikan, antara lain:
 SELURUH PEKERJA (TERMASUK AHLI TEKNIK) DALAM ZONA KERJA HARUS MEMAKAI
JAKET KESELAMATAN. UNTUK PEKERJAAN PADA WAKTU MALAM, HARUS DILENGKAPI
DENGAN JAKET REFLEKTIF.

 JALAN HARUS BERSIH DARI PASIR DAN KERIKIL. JALAN PERLU DISAPU (MANUAL ATAU
DENGAN MESIN) SECARA RUTIN – TERUTAMA UNTUK MENJAMIN KESELAMATAN
PENGENDARA SEPEDA MOTOR.

 MENYINGKIRKAN SELURUH OBJEK BERBAHAYA SEPERTI CONCRETE BLOCK,


TONGKAT, TIANG BESI, RANTING POHON DAN CONCRETE BARRIER YANG TIDAK
DIPASANG DENGAN BENAR DARI JALAN DAN ZONA RUMIJA. OBJEK TERSEBUT TIDAK
BOLEH DIGUNAKAN SEBAGAI PENGARAH ATAU PENGATUR LALU-LINTAS PADA ZONA
KERJA.

 TIDAK DIPERBOLEHKAN MENEMPATKAN ALAT BERAT, MESIN, KENDARAAN PROYEK,


KERIKIL/ PASIR ATAU MATERIAL LAINNYA DIDALAM ‘ZONA BEBAS’ DIMANA PEKERJAAN
JALAN DILAKUKAN.

Pengaturan lalu lintas yang dilakukan dengan menempatkan personil untuk mengatur arah lalu lintas
di dua arah yang berlawanan diujung jalan/jembatan, penempatan rambu-rambu lalu lintas dan
pengaman (traffic cone, palang brigade/drum, dan lampu penerangan (spotlight) bila bekerjan
dimalam hari.
Pengaturan lalu lintas ini perlu dilakukan pada saat pelaksanaan pekerjaan kritis yakni:
 penggalian badan/bahu jalan;
 penimbunan tanah untuk pelebaran badan jalan;
Metode pengaturan dilakukan dengan memasang rambu rambu pengarah dan barikade. Petugas
menjaga dan mengatur di dua sisi arah yang berlawanan yang dilengkapi bendera dan alat
komunikasi
METODE PELAKSANAAN
Nama Peserta Lelang CV. NOOR TIGA DIMENSI
Pembangunan Jalan Poros Dan Jembatan Lataling UPT I Latiung Ke PDKS
Nama Paket Pekerjaan
Blang Sebel Lokasi Lataling UPT I Latiung Kabupaten Simeulue

Ketetentuan Umum Tanda Rambu dan Delineasi Pada Zona Kerja


Tanda, rambu dan pengarah dipergunakan untuk memperingati, menginformasikan, memandu dan
mengendalikan lalu lintas agar secara aman dan selamat melintasi zona kerja.
 Seluruh Tanda, Rambu dan Pengarah harus dipelihara agar selalu dalam kondis baik
dan bersih.
 Seluruh Tanda, Rambu dan Pengarah yang digunakan pada malam hari harus mampu
memantulkan cahaya (reflektif) minimum setingkat Engineer Grade (EG) dalam kondisi
yang bersih dan tidak rusak.
 Rambu peringatan zona kerja harus mencukupi. Detail jenis dan lokasi penempatan
rambu diberikan pada diagram dalam buku panduan ini.
 Zona kerja harus terdelineasi dengan baik menggunakan alat yang reflektif termasuk
plastic bollards, patok pengarah, hazard markers dan peralatan lain yang disetujui.
Objek berbahaya (seperti concrete blocks, ranting pohon, dan concrete barrier) tidak
boleh digunakan sebagai delineator atau pengatur lalu lintas pada zona kerja.
 Jalur yang harus dilalui oleh lalu lintas dari kedua arah harus diinformasikan dengan
jelas.
 Tidak diperbolehkan adanya alternatif jalur lainnya selain yang telah ditetapkan. Bila ada
kemungkinan rute lain, perlu dilakukan penutupan dengan delineasi yang kuat.
 Bollards atau kerucut lalu-lintas dapat digunakan untuk memandu pengemudi di
sepanjang zona kerja.
 Seluruh tanda dan rambu harus dipasang sedemikian agar tidak mudah jatuh atau
tertiup angin.

Penggunaan Rambu yang Baik Pada Zona Kerja


Penyedia Jasa (Kontraktor) perlu melakukan:
 Menempatkan rambu yang benar dan aman. Seluruh rambu harus diletakkan minimal 1
meter dari lajur lalu lintas;
 Memastikan bahwa seluruh rambu berada dalam jarak pandang pengguna jalan;
 Memastikan bahwa seluruh rambu dapat terlihat, tidak tertutup oleh pohon, rumput,
kendaraan proyek, mesin atau halangan lainnya;
 Tidak menempatkan rambu yang dapat mengahalangi pandangan pengguna jalan
terhadap rambu lainnya;
 Selalu memeriksa agar rambu tidak mengarahkan pengguna jalan pada lajur yang salah
atau lokasi yang membahayakan;
 Periksa kondisi seluruh rambu minimal satu hari sekali;
 Tidak mengarahkan pengguna jalan untuk melanggar aturan. Pastikan bahwa seluruh
bentuk pengalihan tidak memaksa pengguna jalan untuk memotong marka ganda
menerus, atau melanggar rambu larangan/perintah;
 Setelah pekerjaan selesai, tutup rambu yang tidak diperlukan;
 Tutup atau pindahkan rambu yang tidak perlu;
METODE PELAKSANAAN
Nama Peserta Lelang CV. NOOR TIGA DIMENSI
Pembangunan Jalan Poros Dan Jembatan Lataling UPT I Latiung Ke PDKS
Nama Paket Pekerjaan
Blang Sebel Lokasi Lataling UPT I Latiung Kabupaten Simeulue

 Selalu memperhatikan batas kecepatan yang aman. Bila pekerjaan selesai untuk
mengembalikan kecepatan pada kondisi normal, pastikan bahwa kondisi jalan pada
kondisi yang baik, bersih dari pasir atau kerikil dan tidak ada pekerja ;
 Gunakan kerucut lalu lintas yang mamantulkan cahaya, minimum tingginya 450 mm, untuk
memberi delineasi pada zona kerja. Selalu letakkan kerucut lalu lintas dalam satu garis
yang menerus sehingga tampak sebagai garis tepi lalu lintas. Perbaiki atau ganti kerucut
yang tertabrak atau tertiup angin;

4.3 Sistem Manajemen Mutu (SMM)


Merupakan program pengendalian mutu bahan, bahan olahan dan pelaksanaan kerja, yang akan
dilakukan untuk mencapai hasil pekerjaan yang tepat mutu, sesuai dengan spesifikasi yang telah
ditentukan dalam dokumen Kontrak, Rencana Kerja dan Metode Kerja.
Untuk mewujudkan mutu hasil pekerjaan sesuai dengan spesifikasi teknis sebagaimana
dipersyaratkan dalam dokumen kontrak, maka perlu dilakukan pengendalian mutu, yakni:
 Pengendalian Mutu Bahan Baku (tanah, sirtu, pasir, batu kali, );
 Pengendalian Mutu Bahan Olahan (agregat, aspal, semen, adukan beton semen, campuran
hotmix)
 Pengendalian Mutu Hasil Pekerjaan (timbunan tanah yang telah dipadatkan, agregat Klas A
dan B yang telah dipadatkan, lapis perkerasan aspal dan beton struktur).

Untuk setiap bahan baku, bahan olahan dan hasil pekerjaan yang akan diperiksa maka terdapat
kriteria yang harus dilakukan dan dicatat, yakni:
 Jenis pemeriksaan;
 Metode pemeriksaan;
 Frekwensi pemeriksaan;
 Persyaratan Mutu/ Spesifikasi;
 Nilai Toleransi.

Adapun Rencana Program Pengendalian Mutu, berupa Uji Mutu/ Teknis Bahan disampaikan dalam
Laporan Rencana Mutu Kontrak pada tahap PCM.

4.4 Rencana Kerja Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (RKPPL)


Penyedia Jasa akan membuat/menyiapkan Rencana Kerja Pengelolaan dan Pemantauan
Lingkungan (RKPPL) berdasarkan Dokumen Lingkungan dan Surat Keputusan Kelayakan
Lingkungan Hidup (SKKLH) dan/atau Izin Lingkungan yang telah tersedia pada saat Rapat
Persiapan Pelaksanaan (Pre Construction Meeting, PCM) untuk dilakukan pembahasan bersama
Wakil Pengguna Jasa dan Pengawas Pekerjaan.
Penyedia Jasa juga akan menyiapkan sendiri semua persyaratan Izin Lingkungan yang berkaitan
dengan aktivitas nya di semua lokasi kegiatan seperti Quarry, AMP (Asphalt Mixing Plant, CBP
(Concrete Batching Plant), Base Camp, sesuai persyaratan, dan melampirkan salinan izin
lingkungan tersebut saat Rapat Persiapan Pelaksanaan (PCM) dan Laporan Pelaksanaan RKPPL.
Berdasarkan RKPPL tersebut, Pengawas Pekerjaan harus melakukan pemantauan sesuai periode
yang ditentukan dalam Dokumen Lingkungan, SKKLH, dan/atau Izin Lingkungan dari setiap lokasi
METODE PELAKSANAAN
Nama Peserta Lelang CV. NOOR TIGA DIMENSI
Pembangunan Jalan Poros Dan Jembatan Lataling UPT I Latiung Ke PDKS
Nama Paket Pekerjaan
Blang Sebel Lokasi Lataling UPT I Latiung Kabupaten Simeulue

kegiatan dilapangan, lokasi AMP atau CBP, lokasi quarry, dan lokasi basecamp termasuk jalan
akses terkait tindak lanjut penanganan pengelolaan lingkungan.
Pengambilan sampel sesuai dengan ketentuan dalam dokumen lingkungan, SKKLH, dan/atau Izin
Lingkungan. Jika ketentuan pengambilan sampel tidak diatur dalam dokumen lingkungan, SKKLH
dan/atau Izin Lingkungan, maka Penyedia Jasa harus tetap melaksanakan pengambilan sampel
kualitas air, kualitas udara ambien, kebisingan dan/atau getaran. Titik lokasi pengambilan sampel
harus mewakili keberadaan kegiatan di sekitar lokasi kegiatan, pengambilan sampel dapat diambil 3
sampai 6 titik untuk pekerjaan jalan dan/atau jembatan yang termasuk pada kegiatan wajib memiliki
dokumen lingkungan (Amdal atau UKL-UPL atau DELH atau DPLH), atau ditentukan oleh instansi
lingkungan hidup yang berwenang.
Pengambilan sampel diambil pada saat sebelum, saat konstruksi berjalan, dan setelah konstruksi
selesai. Kriteria lokasi pengambilan sampel harus mengikuti ketentuan yang ada di dalam dokumen
lingkungan, SKKLH, dan/ atau Izin Lingkungan. Titik lokasi pengambilan sampel pada umumnya
mewakili keberadaan kegiatan di sekitar lokasi kegiatan antara lain permukiman, fasilitas umum
(sekolah, puskesmas, pasar, rumah sakit), sumber mata air, air permukaan (sungai, danau), yang
berdekatan dan/atau dilintasi kegiatan, sumber bahan (quarry), kegiatan budidaya (hutan, sawah,
kebun dan sebagainya) dan lokasi basecamp.
Pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (LB3) yang dihasilkan dari kegiatan konstruksi
(misalnya oli bekas, kain majun bekas/terkontaminasi B3, lampu bekas, baterai bekas, sisa kemasan
bekas/terkontaminasi B3 dan sebagainya) harus sesuai dengan ketentuan dan perizinan terkait
pengelolaan Limbah B3. Limbah B3 yang dihasilkan selama kegiatan konstruksi harus disimpan
dalam Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) LB3 dengan spesifikasi yang memenuhi persyaratan
perizinan terkait LB3 yang berlaku dan dikeluarkan oleh instansi lingkungan hidup yang berwenang.
Laporan terdiri dari laporan yang bersifat internal berupa Laporan Pelaksanaan Rencana Kerja
Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (RKPPL) dan eksternal berupa Laporan Pelaksanaan
Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) atau
Laporan Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan
(UPL).

Banda Aceh, 10 Mei 2019


CV. NOOR TIGA DIMENSI
METODE PELAKSANAAN
Nama Peserta Lelang CV. NOOR TIGA DIMENSI
Pembangunan Jalan Poros Dan Jembatan Lataling UPT I Latiung Ke PDKS
Nama Paket Pekerjaan
Blang Sebel Lokasi Lataling UPT I Latiung Kabupaten Simeulue

Ir. Zainuddin. MT
Direktur

Anda mungkin juga menyukai