Anda di halaman 1dari 21

PERAN PARTNERING FOR GREEN GROWTH AND GLOBAL

GOALS DALAM MEMBANGUN SUSTAINABLE DEVELOPMENT


GOALS DI INDONESIA

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian


Partnering For Green Growth and Global Goals (P4G) secara simbolis
dilaksanakan pada 25 februari 2020. P4G merupakan wadah bagi negara
dalam mencapai SDGs sustainable development goals. Gerakan ini pertama
kali diinisasikan oleh Denmark dan Belanda dalam sidang PBB. 1 Untuk
mencapai sustainaible development goals sangat bergantung pada
kemampuan untuk bermitra secara baik. Kerja sama Indonesia dengan P4G
merupakan Langkah lanjutan untuk dapai mencapai sustainablel
development goals. Sebelumnya telah ada program yang hampir serupa
dalam menunjang pembangunan berkelanjutan atau SDGs yakni millennium
development Goals dan berkahir pada tahun 2015.2

Kerja sama kemitraan telah seperti P4G terus berkembang seiring


dengan kemajuan globalisasi, kemitraan menjadi suuatu yang penting bagi
negara - negara lebih dari sebelumnya, terutama apabila terdapat beragam
masalah sosial yang sudah melampaui batas negara sehingga negara

1
Muhammad Khadafi , “Indonesia Akan Jadi Tuan Rumah Pertemuan Internasional Percepatan
SDGs”, (2020) di akses di M.bisnis.com pada 18 januari 2021
2
Armida Salsiah Alisjahbana dan Endah Murniningtyas, “ Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
Di Indonesia”, Unpad Press , (2018) hal 1
membutuhkan Tindakan baik dari public maupun swasta sebagai
stakeholders. Oleh karena itu kerja sama kemitraan lintas sector telah
terjalin antara berbagai aktor, seperti pemerintha, organisai internasional,
masyarakat sipil, sector swasta, nasional, dan antar pemerintah. hal ini
dilakukan untuk dapat mempromosikan solusi yang inovatif dan dapat
menangani tantangan global terutama dalam sustainable development 3.

P4G merupakan kemitraan agenda inisiatif baru yang memiliki ambisi


untuk menjadi sebuah forum terkemuka di dunia bagi negara – negara untuk
dapat mengembangkan kemitraan public swasta yang konkret dalam skala
untuk mwujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan SDG. P4G mengajak
9 negara untuk bergabung dalam forum. Pendanaan bagi P4G disediakan
oleh pemerintahan Denmark mulai dari 2018 – 2022. Tujuan utama dari
P4G mempercapt implementasi SDG melalui solusi ramah lingkungan yang
di gerakkan oleh pasar.

Sustainable development merupakan agenda global dan termasuk


kedalam masalah global tujuan dari pembangunan ini adalah untuk
meneyempurnakan dan melanjutkan pembangunan melalui Millenium
development goals. SDGs merupakan penyempurnaan agenda
pembangunanglobal sebelumnya, tujuan pembangunan berkelanjutan
memiliki 17 tujuan atau goals yang terukur untuk memudahkan dalam
4
pelaksanaannya. agenda P4G mendukung SDGs menurut Menteri PPN /
kepala Bappenas Suharso monoarfa sekaligus wakil pemerintah Indonesia
dalam P4G. 5“ pemerintah mengapresiasi ketiga proye kemitraan terpilih
yang focus pada prioritas pembangunan Indonesia, proyek kemitraan ini
merupakan contoh konkret bagaimana pemerintah, sector swasta dan
3
Gyong choi, Tayoung jin, YoonJeong Jeong, dan Sue Kyoung Lee, “ Evolution of
Partnerships For Sustainable Development : The case Of P4G”, sustainability, (2020) hal. 2 -
13
4
Armida Salsiah Alisjahbana dan Endah Murniningtyas, “ Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
Di Indonesia”, Unpad Press , (2018) hal 1
5
Kementrian PPN/Bappenas, “ Dukung SDGs, P4G berika scale up Funding Untuk tiga
Kemitraan Inovatif di Indonesia”, Berita Kerjasama, (2020),
mayarakat dapat bekerja sama secara kolaboratif untuk membantu indonesia
mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan SDGs dan tujuan
penaanganan perubahan iklim”.

Indonesia sebagai bagian dari P4G meluncurkan platform Nasional


Partnering for the green growth and the global goals. Dengan dilaksanakan
kegiatan ini Indonesia mengharapkan bahwa pelaksanaan kemitraan dapat
memberikan kemajuan awal dalam kemitraan P4G serta mempercepat
implementasi solusis berbasis pasar dengan menghubungkan kemitraan
6
dengan para ahli, Lembaga, dan investor. pemerintah Indonesia
berkomitmen untuk mengintegrasikan SDGs ke dalam agenda
pembangunan negara dan telah menyususn langka- Langkah penting untuk
mencapai komitmen tersebut melalui sebuha program yang di sebut
perencanaan PPRK. Pada januari 2020 , pemerintah republik Indonesia
telah menetapkan rencana pembangunan jangka menengah nasional 2020 –
2024.

Kemitraan dengan Indonesia adalah untuk membangun Indonesia yang


lebih baik. Indonesia merupakan negara yang kaya akn sumber daya namun
bebrapa masalah terkait pembangunan msih menjadi momok tersendiri.
Kehadiran P4G dengan kata lain adlaah untuk membangun kemakmuran
bagi negara Indonesia yang belum terwujud sebelumnya. Mempercepat
perubahan dan menjai problem solving. Peranan pemerintah Indonesia dan
masyarakat Indonesia sangat berpengaruh dalam menentukan terwujudnya
cita- cita Indonesia dalam meningkatkan SDGs melalui P4G. isu yang
berkembang dalam hubungan internasional semakin kompleks apabila
melihat keadaan saat ini. Sector pembangunan dan kemitraan tergolong
sebagai uoaya dalam perkembangan negara dan dunia. Setiap negara tidak
dapat memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa melakukan kerja sama. Oleh

6
Kemeterian PPN/ BAPPENAS dan Global Green Growth Institute, “ Peluncuran Platform
Nasional P4G Indonesia : Menempa Kemitraan Selama Satu Dasawarsa”, The Government
Of Indonesia & GGGI, (2020), di akses di www.growth.bappenas.go.id
karena itu peneliti tertarik untuk membahass permasalahan ini dan
disamping itu peneliti juga ikut menyaksikan perkembangan dari kemitraan
ini kedepannya. Alasan peneliti meneliti ini adalah karena masalah ini
termasuk kedalam kerja sama dan cakupan bidang ilmu hubungan
internasional.

1.2 Fokus Masalah

Peneliti memfokuskan penelitian ini pada suatu pokok permasalahan],


dan menetapkan pembatasan pada pembahasan pokok permasalahan
tersebut.

1.2.1. Pembatasan Bidang/ Aspek


Penelitian ini dibatasi pada pembahasan kerja sama yang dilakukan oleh
Indonesia dengan partnering for green growth and global goals dalam
membangun sustainable development goals di Indonesia. Focus kerja sama
itu sendiri adalah peran dari P4G yang membantu sustainable development
goals Indonesia.

1.3 Perumusan masalah

Bagaimana peran Partnering for green growth and global goals dalam
menjalankan kemitraan peningkatan sustainable development goals ?

1.4 Tinjauan Pustaka

Dalam melaksanakan penelitian ini penulis menggunakan studi


kepustakaan yang berasal dari penelitian yang telah dilakukan oleh pihak
lain serta journal dan buku yang di anggap relevan untuk membahas
permasalahan yang di paparkan oleh penulis. peneliti meninjau informasi
yang dianggap sesuai sebagai sebuah bahan pendukung atau perbandingan.
Studi kepustakaan digunakan sebagai sebuah referensi bagi penulis
untuk dapat mengkasi focus permasalahan dari kerja sama partnering P4G
dala memabangun sustainable development goals dan ekonomi hijau di
Indonesia dan dianggap berhubungan dengan pembahsan yang penulis akan
teliti. Tulisan yang akan dijadikan sebagai bahan tinjau dan perbandingan
berupa journal dan penelitian tersebut adalah :

1.4.1 Evolutions of Partnership for sustainable developmet : the case of


P4G

Jurnal ini membahas tentang agenda kemitraan partnership 2030

dalam SDGs yang juga di kelan sebagai tujuan global yang di adopsi oleh
PBB. Didalamnya juga membahas aksi seruan universa untuk mencapai masa
depan yang lebih baik . penulis di dalam jurnal ini adalah goyuoung choi,
Taaeyoung Jin, yoonjeong Jeong, dan Sue Kyoung Lee. Yang merupakan pakar
divisi kerja sama teknologi iklim, pusat teknologi hijau seoul, depatemen ilmu
kehutanan , universitas nasional seoul, di dalam jurnal dikatakan bahwa
pembangunan berkelanjutan adalah masalah global.

Seiring denga berkembangnya platform P4G untuk sustainable development ,


hubungan antara government dan perusahaan semakin mencapai status
hubungan yang paling berkembang. Hal ini menunjukkan bahwa kemitraan
oembangunan swasta di gerakkan berdasarkan platrform P4G. selnjutnya kerja
sama pemerintah dengan p4G pda tahun 2020 mendapatkan dorongan , yang
mrupakan bukti P4G telah di gunakan sebagai platform dan dasar kerja sama
bilateral dan multilateral dan multi pemerintah. kerja sama antar perusahaan
juga semakin erat di tahun 2020 , perusahaan mengganggap proyek permulaan
P4G sebagai peluan untuk proyrk percontohan, yang menariknya lagi terdapat
minat nilai dan tanggung jawab sosial.
Hal ini sangat sesuai dengan pembahsan yang peneliti lakukan sehinnga dapat
di jadikan sebagai bahan pertimbangan maupun rujukan untuk menguatkan data
– data yang di teliti.

1.4.2. Potret Awal Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Di Indonesia.

Di dalam buku ini membahas tentang tujuan pembangunan berkelanjutan atau


sustainable development goals, terdapat 17 tujuan SDGs yakni, menghapuskan
kemiskinan, mengakhiri kelaparan, mkesehatan yang baik dan kesejahteraan,
Pendidikan yang bermutu, kesetaraan gender , akses air bersih dan sanitasi,
Energi bersih dan terjangkau , Pekerjaan layak dan Pertumbuhan ekonomi,
Infrastruktur industry dan inovasi, mengurangi ketimpangan, kota dan
komunitas yang berkelanjutan, konsumsi dan produksi yang bertanggung
jawab, penanganan perubahan iklim, menjaga ekosistem laut, menjaga
ekosistem darat, perdamaian keadilan kelembagaan yang kuat, dan terakhir
kemitraan untuk mencapai tujuan.

Berakhirnya MDGs pada 2015 menyisakan sejumlah pekerjaan rumah dalam


masa SDGs yang akan dilaksanakan hingga tahun 2030. Indonesia sebagai
negara yang telah menyepakati penerapan tujuan pembangunan berkelajutan
SDGs berkomitmen untuk menyukseskan pelaksaaan SDGa melalui berbagai
kegiatan dan Langkah strategis. Di dalam buku ini juga dijelaskan Tindakan
pemerintah untuk mendukung SDGs berjalan dengan baik. Baik dari pembuatan
secretariat maupun kemitraan dengan negara lain. Kesesuaiana SDGs
denganpembangunan Nasional adalah perhatian pemerintah Indonesia dan
kemudia penjelasan ke 17 tujuan global SDGs sesuai dengan kepentingan dan
pembangunan Indonesia. Peneliti merasak buku ini sangat reklevan dengan
pembahasan permasalahan yang akan di teliti, sehingga menjadikan buku ini
sebagai rujukan dan perbandingan.

1.5 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian tugas akhir ini dapat diklasifikasikan menjadi dua
yakni tujuan umum dan khusus yaitu

1.5.1 Tujuan Umum


Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk dapat
mendeskripsikan secara umum mengenai kerja sama partnering
for green growth and globals goals terhadapa sustainable
development goals.
1.5.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah penulis ingin
menjelaskan mengenai peran dari P4G untuk dapat membantu
sustainable development goals (SDG’s) dan ekonomi hijau
Indonesia
1.6 Kerangka Teori
Untuk membantu penulis mempermudah proses penelitian dan juga sebagai
landasan teori yang memperkuat analisis, maka peneliti menggunakan
pendekatan yang sesuai dengan pembahasan masalah sebagai sebuah
rujukan , pedoman. Kerangka teoritis sangat dibuthkan dalam melakuka
penelitian agar penulis mampu menjelaskan dengaan baik focus masalah
berdasarkan data yang sesuai dan mampu di pertanggung jawabkan.

Penelitian ini di bangun dengan menggunakan pendekatan liberalism, dan


konsep kerja sama internasional, konsep sustainable development goals, dan
Pembangunan. Penulis akan menguraikan kerangka pemikiran sabagai
berikut :
1.6.1 Pendekatan Liberalism
Kajian tentang pendekatan di dalam hubungan internasional terbagi
menjadi dua yakni liberalism dan realisme namun pada penelitian ini
penulis menggunakan pendekatan liberalisme untuk menjadi acuan dan
perbandingan dalam pembahasan. Pendekatan liberalism adalah
pendekatan yang didalamnya membahas tentang kebebasan, kerja sama,
perdamaian dan kemajuan. Kekebasan ini lah yang menjadi landasan
bagi kerja sama untuk mencapai kepentingan yang kolektif. Pendekatan
liberaslisme di dalam hubungan internasional sebagai arena bagi negara-
negara dalam aktor non negara lainnya saling berinteraksi. 7 Pendekatan
liberaslisme menekankan adanya kerja sama antar negara untuk saling
meningkatkan ekonomi negara, pembangunan, atau membangun tujuan
kepentingan yang lain.
Pasca perang dunia II pendekatan liberalism menngalami kemunduran
yang dikarenakan perspektif – perspektif yang di tawarkan . di samping
itu selama perang dingin berlangsung pendekatan realisme mendominasi
dan semakin menenyampingkan pendekatan liberalisme. Kemunduran
itu ternyata tidak membunuh pendekatan liberal karena banyak varian –
varian perspektif liberalisme justru berkembang semakin banyak
menawarkan tesis – tesis yang lebih spesifik. Dan dapat dikatakan
bahwa berakhirnyperang dingin telah membangkitkan posisi pendekatan
liberalisme dalam keilmuan hubungan internasional. Kaum liberal
berpandangan bahwa hubunganinternasional bukan sekedar
tentangnegara tetapi juga tentang hubungan transnasional yaitu :
hubungan antar masyarakat, kelopok – kelompok, dan organisasi yang
berasal dari negara yang berbeda.

Terdapat banyak asumsi tentang cara liberalis memandang isu hubungan


internasional. Sebagai sebuah pendekatan liberalisme mempunyai tiga
asumsi dasar. Yang pertama adalah aktor utama, liberalime memandang
aktor – aktor hubungan internasional mengejar kepentingan pribadi
dalam lingkungan yang anarki. Dengan kata lain individua tau
kelompok bertindak berdasarkan pertimbangan keuntungan dan

7
Visenso Dugis, “ Teori Hubungan Internasional : Perspektif – Perspektif Klasik”, (Surabaya
Cakra Studi Global strategis , 2016) hal 55
kerugian dalam memperebutkan sumber daya yang terbatas. Yang kedua
Kedua, negara sebagai representasi dan kepentingan negara berasal dari
kepentingan individu dan kelompok di dalam masyarakat. Menurut
liberalisme, pemerintah hanya berfungsi sebagai saluran aspirasi dari
kepentingan aktor-aktor domestik yang kemudian diterjemahkan dalam
bentuk kebijakan negara. Perlakuan istimewa terhadap kepentingan
domestik ini membuat liberalisme menaruh perhatian yang sangat serius
terhadap rezim suatu negara. Salah satu varian liberalisme yang hirau
dengan masalah rezim politik adalah liberalisme republikan yang
memandang bahwa karakter suatu rezim menentukan sifat hubungan
internasional. Dari asumsi itu muncul teori perdamaian demokratis yang
menyatakan bahwa negara demokratis cenderung damai karena
demokrasi menjamin kontrol masyarakat terhadap pemerintah8. yang
ketiga, Ketiga, interdependensi sebagai karakter hubungan internasional.
Tidak seperti realisme yang memandang secara pesimis sifat negara,
liberalisme percaya bahwa fitur relasi antar bangsa didominasi oleh
kerjasama. Menurut penganut liberalisme, anarki tidak serta-merta
membuat negara merasa saling curiga satu sama lain yang kemudian
memicu peningkatan kekuatan militer. Helen Milner menyatakan
bahwa, “Interdependence is not the opposite of anarchy as we have
defined it i.e., an absence of central authority.” 9

1.6.2 Kerangka Konseptual


Proses penelitian ini dilengkapi dengan landasan konseptual untuk
memperkuat analisis, dengan demikian peneliti menggunakan konsep
kerja sama internasional, konsep sustainable development goals, konsep
pembangunan, kemudian untuk membahas permasalahan yang menjadi
topik peneliti menggunakan konsep implementasi.

8
Ibid
9
Ibid
1.6.2.1 Konsep Kerja Sama Internasional
Kerja sama antar negara atau internasioanal cooperation telah
sejak lama menjadi perhatian sejak awal kemunculan hubungan
internasional. Pada saat itu kerja sama intenasioanal digunakan untuk
mencapai perdamaian dunia atau mencegah terjadinya peperangan. Kini
kerja sama terus berkembang dengan semikin banyaknya aktivitas antar
negara baik lintas negara mencakup berbagai bidang. Menurut Robert
Keohane kerja sama terjadi Ketika para aktor ( states atau non states )
menyesuaikan perilaku mereka dengan preferensi pihak lain yang actual
dan diantisipasi melalui proses koordinasi kebijakan.10
Dalam kerja sama terkanung dua elemen penting. Yang pertama
perilaku masing – masing pihak yang melakukan kerja sama harus earah
ddengan tujuan yang akan dicapai. Kedua , kerjas ama memberikan para
pihak keuntungan atau ibalan yang menguntungkan. Joseph frankle
mengatakan negara – negara akan melakukan kerja sama apabila
manfaat yang diperoleh mereka perkirkan lebih besar dari paa
konsekueensi yang harus ditanggungnya.11
Kerja sama dapat tumbuh dari suatu komitmen individu terhadpa
kesejahteraan Bersama atau sebagai usaha pemenuhan kepentingan
pribadi. Salah sastu bentuk kerja sama internaasional adalah kerja sama
multilateral, kerja sama bilateral adalah kerja samayai yang terjalin
diantara dua negara atau negar denga organisasi dan kelompok dalam
berbagai bagai bidang sperti politik, ekonomi, sosial budaya,
pembangunan dan Pendidikan. Dalam penelitian yang akan dilakukan
oleh peneliti yaitu membahas kerja sama bilateral peran partnering for
green growth and sustainable development goals Indonesia. Kerja sama

10
Robert O. Keohane, “ Cooperation and International regimes”, Dalam Dr. Umar Suryadi
Bakry , “ Dasar - Dasar Hubungan Internasional”, ( Jakarta: Kencana, 2017), hal. 73 .
11
. Joseph Frankle sebagaimana dikutip Dr. Umar Suryadi , “ Dasar – Dasar Hubungan
Internasional”, (Jakarta : Kencana , 2017 ) hal. 74
ini bertujuan untuk mencapai keuntungan yang dapat diperoleh Bersama
danpermasalahan – permasalahan terkait pembangunan yang ada agar
dapat diatasi dengan prinsip saling melengkapi. Secara konseptual.
Tujuan utama kerja sama adalah membangn kemitraan yang kuat ,
menciptakan hubungan yang saling ketergantungan hingga tercapai
kepetingan nasional.

1.6.2.2. Konsep Sustainable Development Goals

Konsep sustainable development goals pertama kali tecetus pada sat


siding umum Perserikatan Bangsa- Bangsa yang ke 38 tahun 1983 yang
pada saaat itu menugaskan sekertariat general PBB membentuk “ world
Commission on environment anda development” (WCED) yang di
pimpin oleh Mrs, Gro Harlem Brundtland , perdana Menteri Norwegia,
selaku ketua dan Dr. Mansour Khalid, Menteri luar negeri sudan selaku
wakil ketua untuk kemudia memilih 21 angggota komisi yang
mencakup wakil – wakil negara berkembang dan maju. 12 Tugas dari
komisi ini adalah merumuskan Global agenda for change , mencakup
startegi lingkungan jangka Panjang pembangunan abad ke 21, pola
pembangunan yang memperhitungkan hubungan timbal balik antara
penduduk, sumber daya alam, lingkungan, dan pembangunana ekonomi.
Kemudian WCED merangkum tantangan permasalahan yang akan
dihadapi kedalam laporan Our Common Future. Dalam laporan inilah
tercetus sustainable development bahwa

“Human has the ability to make development sustainable to ensure thai


it meets the needs of the present without compromising the ability of
future generations to meet their own needs.”13

12
Armida Salsiah Alisjahbana, “ Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia : Konsep,
target, dan Strategi Implementasi”. Unpad press .
13
Ibid
Berdasarkan laporan tersebut Sustainable development dapat
didefinisikan sebagai suatu proses perubahan dengan eksploitasi sumber
daya alam, arah investasi orientasi pengembangan teknologi dan
perubahan institusi dibangun agar ssesuai dengan kebutuhan masa depan
maupun masa kini. Dan hal inilah yang pada hakekatnya membutuhkan
kemauat politik yang kuat. Pada tahun 2012 suatu genreasi baru tumbuh
di dunia ddan Indonesia menegakkan sustainable development. Di
Indonesia sendiri sustainable development berada di tangan
BAPPENAS . sustainable development merupakan suatu rencana aksi
global yang di sepakati oleh para pemimpin dunia, termasuk Indonesia
guna mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi
lingkungan14. Sustainable development goals biasanya di singkat
menjadi SDGs .

1.7 Asumsi
Berdasarkan uraian yang telah dikemukan di atas maka peneliti menemukan
beberapa asumsi, sebagai berikut :
1. Kerja sama antar negara dengan kelompok amupun organisasi akan
mmenimbulkan ketergantungan dan didasarkan pada keuntungan dan
kerugian yang akan mempengaruhi kepentingan nasional negaranya.
2. Kerja sama yang dilakukan untuk membangun Sustainable development
Indonesia didasarkan pada konsep yang telah di sepaati dalam
konferensi atau tujuan yang telah di rumuskan
3. Kerja sama adalah sebuah hal yang penting dalam kajian hubungan
internasional untuk mengatasi permsalahan Bersama

1.8. Alur Pemikiran

14
Kementrian PPN/ BAPPENAS, “Dukung SDGs, P4G Berikan Scale-Up Funding untuk Tiga
Kemitraan Inovatif di Indonesia”, ( Jakarta, Berita Kerjasama, 2016) diakses di
https://www.bappenas.go.id/
Sustainable development Partnering for Green Growth
Goals INDONESIA and Global Goals

Kerja sama bilateral

Di bentuk P4G Indonesia national platform

Halving Food Loss and Waste Women’s Livelihood Getting to Zero Coalition:
by Leveraging Economic Bond Series: Solusi Kemitraan ini berupaya
Systems(FLAWLESS): pengemb keuangan inovatif untuk mendorong
angan, pengujian, dan berbasis pasar yang beroperasinya kapal
implementasi model yang pengangkutan tanpa emisi
dirancang untuk
layak secara komersial dan pada 2030 yang akan
memobilisasi
akan menghasilkan mendukung perdagangan
permodalan dalam internasional.
keuntungan finansial dengan
mengurangi limbah makanan rangka pemberdayaan
perempuan
1.9. Metode Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian untuk mendeskripsikan mengenai kerja sama


maka peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif. Menurut strauss dan
corbin Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang mengahsilkan
penemuan – penemuan yang tidak dapat di capai dengan menggunakan
prosedur statitik atau cara – cara lain dari kuantitaif. 15 Penelitian kulaitatif
secara umum dapat digunakan untuk penelitian tntang kehidupan masyarakat,
sejarah, tingkah laku, fungsional organisasi.

Metode penelitian kualitatif sangat relevan dengan penelitian yang dilakukan


oleh peneliti apabila dihubungkan dengan maksud dan tujuan dari metode
penelitian kualitatif itu sendiri yakni memahami fenomena yang dialami dalm
subjek penelitian yaitu peran P4G dalam peningkatan sustainable development
goals Indonesia.

1.9.1 Tipe Penelitian

Tipe penelitian dalam penelitian ini bersifat deskriptif yaitu menjelaskan


dan menggambarkan secara teoritis permasalahan yang diangkat. Analisis yang

15
Pupu Saeful Rahmat, “ Penelitian KUalitatif”, Vol. 5, No.9 ( Equilibrium, 2009), hal 1-8
bersumber pada data – data yang telah ada sebelumnya akan membantu peneliti
menggambaran dan menjelaskan permasalahan tersebut. Penelitian deskriptif di
definisikan sebagai Penelitian deskriptif memusatkan perhatian kepada
pemecahan masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian
dilaksanakan16.

metode deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status sekelompok


manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu
kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah
untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan
akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang
diselidiki. Penelitian yang akan peneliti lakukan bertujuan untuk
menggambarkan peran kerja sama atau partnering for green growth and global
goals dalam meningkatkan sustainable development Indonesia. Kemudia
menjelaskan program yang di bangun Indonesia dengan P4G dari kerja sama
yang dilaksankan.

1.9.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

1.9.2.1. Lokasi Penelitian

Dalam menunjang penelitian maka peneliti melakukan studi pustaka,


studi Pustaka dilakukan di desa Pucuk deku, kecamatan Bies, kab Aceh
Tengah yakni studi Pustaka dilakukan dari rumah dikarenakan
pandemic covid 19. Peneliti menggunakan beberapa platform dalam
mengumpulkan studi Pustaka yang di antaranya :

1. Perpustakaan Nasional (iPusnas ), platform perpustakaan berbasis


digital milik pemerintah indonesia
2. E- Perpusdikbud , yakni perpustakaan yang berbasis digital milik
kementrian peendidikan di dukung oleh PT Gramedia

16
Nazir sebagaimana dikutip idtesis.com “ Pengertian dan Jenis metode deskriptif”, di akses di
https://idtesis.com/
3. Google.com , yakni mesin pencarian data terbesar di dunia yang
menyimpan informasi baik buku, journal, atau pun berita yang di
butuhkan oleh peneliti

1.9.2.2. Waktu Penelitian

Peneliti memulai penelitian dengan waktu sekurang – kurangnya di


rencanakan akan dimulai dari bulan februari 2021 sampai dengan juni
2021. Peneliti menjelaskan secara rinci pembagian waktu kedalam table
berikut.

No Kegiatan Tahun 2021


Feb Mar Apr Mei Jun
1 Pengajuan judul
2 Penyusunan proposal
3 Proses pencarian data
awal
Dan penjajakan
Masalah penelitian
4 Analisis data

1.9.3. Instrumen Penelitian

Instrument utama dalam penelitian ini adalah kemampuan utama


peneliti dalam mengumpulkan data sekaligus melakukan penganalisisan
terhadap data dalam penelitian ini. Dalam instrument penelitian kualitatif,
instrument penelitian harus berkenaan dengan cara – cara yang digunakan
dalam pengumpulan data.

Dalam penelitian kualitatif tidak ada pilihan lain selain menjadikan manusia
sebagai instrument penelitian utama. Hal ini dikarenakan segala sesuatu yang
akan terjadi belum mempunyai bentuk yang pasti. Masalah, focus penelitian,
prosedur penelitian, hipotesis yang digunakan. Bahkan hasil yang diharapkan
semua itu tidak dapat di tentukan secara pasti dan jjelas sebelumnya.
Perkembangan masih sangat di perlukan salam masa penelitian berlangsung dan
selaa penelitian itu tidak pasti dan belum ada kejelasan maka menjadikan
peneliti itu sendiri sebagai instrument penelitian adalah pilihan satu – satunya17.

1.9.4 Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan


dengan berbagai cara dan berbagai jenis data. Langkah – Langkah
mengumpulkan data meliputi cara – cara atau usaha yang peneliti lakukan
dalam membatasi penelitian, mengumpulkan informasi studi kepustakaan.
Langkah tersebut dapat dilakukan dengan penelitian kualitatif untuk dapat
memberikan kekuatan dalam penganalisaan masalah yang akan di teliti 18.
Karena penelitian ini membahas mengenai hubungan negara dengan organisasi
dalam mencapai sbeuha tujuan dan dapat dikatakan sebagai hubungan yang
dinamis. Oleh karena itu, Studi blibliografi dianggap relevan. Dengan kata lain
pengumpulan data yang akan dilakukan harus melalui usaha dan dapat di
pertanggung jawabkan keabsahannya.

Selain melalui blibliografi peneliti juga mengumpulkan data melalui dokumen


resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah seperti kebijakan, pers, pidato, dan
makalah yang dimana juga termasuk sebagai studi kepustakaan.

1.9.4.1. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu Teknik pengumpulan data


yang dapat digunak oleh peneliti untuk menemukan data yang di
butuhkan dalam penelitian .pengumpulan data melalui wawancara
adalah seni bersosialisasi, pertemuan “dua manusia yang saling
berinteraksi dalam jangka waktu tertentu berdasarkan kesetaraan status,

17
Sugiyono, Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif dan R&D, Alfabeta, 2011, hal 222.
18
terlepas apakah hal tersebut benar-benar kejadian nyata atau tidak19”.
Dengan demikian, wawancara dapat menjadi alat/perangkat dan juga
dapat sekaligus menjadi objek. Tujuan dilakukanya wawancara adalah
untuk mengetahui persepsi responden tentang permasalahan yang akan
di kaji.

Wawancara yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah


wawancara semi terstruktur dimana pelaksanaannya sedikit lebi bebas
dibandingkan dengan wawan cara terstruktur . tujuan dari wawancara ini
adalah untuk menemukan permasalahan yang lebih terbuka. Dimana
pihak yang di wawancara dimintai pendapat dan ide – ide terkait isu
yang peneliti gunakan dalam membangun penelitian inii.

1.9.4.2. Studi Kepustakaan

Data – data dan informasi atau fakta yang diperlukan sejumlah


besar terdapat didalam dokumen atau buku. Dokumen tersebut tidak
terbaatas pada waktu dan ruang sehinngga memeberikan peluang yang
sangat besar bagi peneliti untuk mendapatkan informasi. Teknik studi
pustakan adalah Teknik yang dilakukan dengan cara menghimpun
informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang menjadi obyek
penelitian. Informasi tersebut dapat diperoleh dari buku-buku, karya
ilmiah, tesis, disertasi, ensiklopedia, internet, dan sumber-sumber lain.
Dengan melakukan studi kepustakaan, peneliti dapat memanfaatkan
semua informasi dan pemikiran-pemikiran yang relevan dengan
penelitiannya.

1.9.5. Teknik Analisis Data

19
Sunyono , “ Teknik Wawancara (interview) dalam penelitian Kualitatif”, universitas negeri
Surabaya (2017), hal .4.
teknik analisis data adalah proses kategori urutan data, penorganisasikan
kedalam suatu pola, kategori, dan suatu uraian dasar yang membedakannya
dengan penafsiran yaitu memberikan arti yang signifikan terhapad analisis,
menjelaskan pola, uraian dan mencari hubungan demensi – demensi yang di
uraikan memiliki tiga tahapan yaitu, reduksi data, penyajian data dan langkah
terakhir adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.20

1. Reduksi data merupakan penyederhanaan, penggolongan, dan


membuang yang tidak perlu data sedemikian rupa sehingga data tersebut
dapat menghasilkan informasi yang bermakna dan memudahkan dalam
penarikan kesimpulan. Banyaknya jumlah data dan kompleksnya data,
diperlukan analisis data melalui tahap reduksi. Tahap reduksi ini
dilakukan untuk pemilihan relevan atau tidaknya data dengan tujuan
akhir.
2. Penyajian data merupakan kegiatan saat sekumpulan data disusun secara
sistematis dan mudah dipahami, sehingga memberikan kemungkinan
menghasilkan kesimpulan. Bentuk penyajian data kualitatif bisa berupa
teks naratif (berbentuk catatan lapangan), matriks, grafik, jaringan
ataupun bagan. Melalui penyajian data tersebut, maka nantinya data
akan terorganisasikan dan tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan
semakin mudah dipahami.
3. Penarikan kesimpulan dan verifikasi data merupakan tahap akhir dalam
teknik analisis data kualitatif yang dilakukan melihat hasil reduksi data
tetap mengacu pada tujuan analisis hendak dicapai. Tahap ini bertujuan
untuk mencari makna data yang dikumpulkan dengan mencari
hubungan, persamaan, atau perbedaan untuk ditarik kesimpulan sebagai
jawaban dari permasalahan yang ada.

Salsabia Miftah R, “Langkah-Langkah Menggunakan Teknik Analisis Data Kualitatif”,


20

dQlab series 13, ( 2020) vol. 9 . hal 1. Diakses di https://www.dqlab.id


1.9.6. Pengujian Keabsahan Data

Teknik pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi


uji kredibilitas (perpanjangan pengamatan, meningkatkan ketekunan,
triangulasi, analisis kasus negatif, menggunakan bahan referensi, atau
mengadakan membercheck), transferabilitas, dependabilitas, maupun
konfirmabilitas.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pengujian kebasahan membercheck,


dan menggunakan bahan referensi.

1. mengadakan membercheck.
Kegiatan membercheck dilakukan agara informasi yang di peroleh dan
akan digunakan sebagai sumber rujukan sesuai denga napa yang
diberikan oleh narasumber antu informan, dilakukan dengan cara setiap
akhir wawancara akan dilakukan konfirmasi sehingga apabila terdapat
ketidak cocokan data maka peneliti dapat segera melakukan perbaikan
atau mengkoreksi
2. Menggunakan Bahan Referensi
Bahan referensi merupakan bahan pendukung untuk membuktikan data
yang telah di temukan oleh peneliti. Dilakukan dengan cara membuat
dokumen sebagi bukti bahwa peneliti telah melakukan observasi, hal ini
dapat dilihat pda lampiran, sehingga dapat di pertanggung jawabkan
kebenarannya.

1.10. Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini dilakukan mengikuti sistematika penulisan berdasarkan


pada prosedur dan pedoman penulisan skripsi di Jurusan Hubungan
Internasaional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal
Achmad Yani, Yaitu sebagai Berikut :

BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini , peneliti memaparkan penyusunan penulisan yang berisi
antara lain: Latar belakang Penelitian, Fokus Masalah, Tujuan Penelitian, studi
Pustaka. Kemudia peneliti membahas masalah dengan menggunaka teori yang
relevan dengan penelitian diantaranya adalah pendekatan iberalisme, konsep
SDGs, Konsep P4G, dan konsep implementasi

BAB II : GAMBARAN UMUM SUSTAINABLE DEVELOPMENT

GOALS INDONESIA

Dalam bab ini penulis akan menjelaskan mengenai gambaran umum sustainable
secara global dan nasional.

BAB III : KEMITRAAN PARTNERING FOR GREEN GROWTH AND


THE GLOBAL GOALS Dan INDONESIA

Dalam bab ini peneliti akan menjelakan mengenai P4G mulai melakukan
kemitraan dengan Indonesia dan respon Indonesia terhadap P4G.

BAB IV : PERAN KERJA SAMA P4G TERHADAP SUSTAINABLE


DEVELOPMENT GOALS INDONESIA.

Pembahasan pada bab ini akan dijelaskan mengenai implementasi kerja sama
P4G dengan Indonesia dalam membangun Sustainable Development Goals, dan
peranan P4G melalui teori liberalisme.

BAB V : KESIMPULAN

Merupakan bab penutup yang berisikan kesimpulan hasil penelitian dan saran
terhadap peneliti selanjutnya dan bagi pihak – pihak terkait dengan penelitian
ini.

Anda mungkin juga menyukai