Anda di halaman 1dari 59

TATA CARA VERIFIKASI DAN PENERBITAN SIUP, SIPI, SIKPI KAPAL

DIATAS 30 GT (STUDI KASUS: PERIZINAN)

PRAKTIK KERJA MAGANG

Oleh:

MOHAMAD FAUZI

NIM. 165080207111034

PROGRAM STUDI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN

JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN KELAUTAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2019
TATA CARA VERIFIKASI DAN PENERBITAN SIUP, SIPI, SIKPI KAPAL

DIATAS 30 GT

PRAKTIK KERJA MAGANG

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Perikanan

di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Universitas Brawijaya

Oleh:

MOHAMAD FAUZI

NIM. 165080207111034

PROGRAM STUDI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN

JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN KELAUTAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2019
PRAKTIK KERJA MAGANG

TATA CARA VERIFIKASI DAN PENERBITAN SIUP, SIPI, SIKPI KAPAL

DIATAS 30 GT

Oleh:

MOHAMAD FAUZI

NIM. 165080207111034

telah dipertahankan di depan penguji

pada tanggal 31 Oktober 2019

dan dinyatakan telah memnuhi syarat

Mengetahui, Menyetujui,
Sekretaris Jurusan PSPK, Dosen Pembimbing,

(Feni Iranawati, S.Pi., M.Si., Ph.D) (Eko Sulkhani Yulianto, S.Pi.,M.Si


NIP. 197408122003122001 NIP. 2016078707061001
Tanggal: Tanggal:

3
SURAT KETERANGAN

TELAH MELAKSANAKAN PRAKTIK KERJA MAGANG

4
UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah karena telah memberikan

kesehatan dan perlindungan sehingga laporan Praktik Kerja Magang (PKM)

mengenai “Tata Cara Verifikasi Dan Penerbitan Siup, Sipi, Sikpi Kapal Diatas 30

GT” dapat terselesaikan dengan baik. Di samping itu penulis juga

menyampaikan terima kasih kepada:

1) Kedua orang tua serta segenap keluarga yang selalu memberikan dukungan

baik dalam bentuk doa, moril, maupun materil.

2) Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya melalui

Ketua Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan (Dr. Eng.

Abu Bakar Sambah, S.Pi., MT) dan Ketua Program Studi Pemanfaatan

Sumberdaya Perikanan (Sunardi, ST, MT.) atas kebijakan yang telah dibuat

sehingga PKM dapat terlaksana dan laporan dapat terselesaikan dengan

baik.

3) Bapak Eko Sulkhani Yulianto, S.Pi.,M.Si selaku dosen pembimbing yang

selalu memberikan bimbingan dan arahan.

4) Bapak Ir.Erni Widjajanti Mag.Bus selaku Kepala subidang tata perizinan

beserta jajaran yang telah memberikan kesempatan dan sangat menerima

untuk melakukan PKM di KKP

5) Bapak Saur P.J. Panjaitan, S.E selaku Kepala Seksi Perizinan Usaha

Perikanan sekaligus pembimbing di lapang yang selalu memberikan arahan

dan masukan selama melakukan kegiatan PKM di KKP.

6) Bapak Wawi Suroso, S.Pi, Me selaku Kepala Seksi Perizinan Kapal

Perikanan sekaligus pembimbing di lapang yang selalu memberikan arahan

dan masukan selama melakukan kegiatan PKM di KKP.


7) Seluruh pegawai dan warga KKP yang selalu memberikan keramahan

selama kegiatan PKM di instansi.

8) Seluruh tim bimbingan PKM yang saling memberikan semangat dan

dukungan (okta, siti, Yasmin, izha, yasa, geo, kiki, adhena, andi,

pamungkas, puja, ika, nurul).

9) Teman-teman seperjuangan magang di Balai Riset dan Observasi Laut

(sela,dika,adel,afgan,abdul)

10) Seluruh rekan Jalapati PSP 2016 yang saling menyemangati baik yang

sedang menempuh PKM maupun tidak.

Malang, September 2019

Penulis
RINGKASAN

MOHAMAD FAUZI. Tata Cara Verifikasi Dan Penerbitan Siup, Sipi, Sikpi Kapal
Diatas 30 GT (Studi Kasus: Perizinan) (Dibawah Bimbingan Eko Sulkhani
Yulianto, S.Pi.,M.Si)

Perizinan merupakan salah satu komponen dalam memulai usaha, dalam


memulai usaha khususnya usaha perikanan tangkap masyarakat masih
mengeluh tentang lambatnya dan rumitnya perizinan diperikanan tangkap, mulai
dari pembuatan, perubahan, dan perpanjangan SIUP, SIPI, SIKPI. Masyarakat
kurang memahami dalam perizinan. Kurangnya pemahaman masyarakat dalam
pengurusan perizinan sehingga menjadi penting untuk mendalami seperti apa
peroses perizinan usaha perikanan di Indonesia khususnya untuk kapal diatas
30GT yang diwajibkan kepengurusan perizinan dibuat di pusat.
Tujuan dari Praktik Kerja Magang (PKM) ini adalah untuk dapat
menguasai seluruh tahapan tata cara perizinan mulai dari permohonan, verifikasi,
pembayaran, hingga percetakan perizinan SIUP, SIPI, SIKPI. Metode yang
digunakan dalam PKM ialah observasi, partisipasi aktif, wawancara,
dokumentasi, dan studi pustaka. Penggunaan metode observasi, wawancara,
dan dokumentasi untuk memperoleh data primer dari kegiatan PKM. Sedangkan
metode studi pustaka digunakan untuk memperoleh data sekunder dalam
kegiatan PKM. Kegiatan PKM dilaksanakan di Kementrian Kelautan Perikanan
Dirjen Perikanan Tangkap Direktoran Perizinan dan Kenelayanan, Jakarta Pusat,
Jakarta yang merupakan Unit Pelaksana Teknis Kementerian Kelautan dan
Perikanan di bidang perizinan dan kenelayanan.
Kesimpulan yang diperoleh dari PKM ialah prosedur penerbitan SIUP,
SIPI, dan SIKPI untuk kapal di atas 30 GT secara garis besar adalah
permohonan, pencatatan dokumen, verifikasi, pembayaran, dan yang terakhir
adalah penerbitan.Syarat-syarat yang dibutuhkan dalam pengurusan surat izin
kapal di atas 30 GT di Kementerian Kelautan Perikanan Jakarta Pusat meliputi
dokumen-dokumen dasar seperti KTP, NPWP, rencana usaha, surat keterangan
usaha, akta pendirian usaha.Kendala-kendala dalam pengurusan SIUP, SIPI,
SIKPI kapal di atas 30 GT antara lain ketidak lengkapan dokumen persyaratan
dan kurangnya control pemerintah di lapangan.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya,

laporan Praktik Kerja Magang (PKM) dengan judul “Tata Cara Verifikasi Dan

Penerbitan SIUP, SIPI, SIKPI Kapal diatas 30 GT” dapat diselesaikan tepat

pada waktunya. Laporan ini dibuat sebagai salah satu prasyarat untuk meraih

gelar Sarjana Perikanan di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas

Brawijaya.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang turut serta

membantu dalam penyelesaian laporan ini. Dalam penulisan laporan ini penulis

juga menyadari bahwa masih banyak terdapat kesalahan dan jauh dari

sempurna. Oleh karena itu penulis minta maaf jika terdapat salah kepenulisan

atau kata-kata yang menyinggung pihak tertentu dalam ini. Akhir kata penulis

sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna menjadi acuan

pembenahan di kesempatan yang akan datang.

Malang, September 2019

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman

UCAPAN TERIMA KASIH....................................................................................iv

RINGKASAN........................................................................................................vi

KATA PENGANTAR............................................................................................vii

DAFTAR ISI........................................................................................................viii

DAFTAR TABEL...................................................................................................x

DAFTAR GAMBAR..............................................................................................xi

DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................xii

1. PENDAHULUAN...............................................................................................1
1.1 Latar belakang...........................................................................................1
1.2 Tujuan........................................................................................................2
1.2.1Maksud..................................................................................................2
1.2.2 Tujuan...................................................................................................2
1.3 Kegunaan...................................................................................................3
1.4 Waktu dan tempat pelaksanaan.................................................................4

2. METODE PKM..................................................................................................6
2.1 Metode Pelaksanaan Praktik Kerja Magang...............................................6
2.2 Jenis Data dan Teknik Pengambilan Data..................................................6
2.2.1 Data primer...........................................................................................6
2.2.2 Data sekunder......................................................................................8
3. KEADAAN UMUM LOKASI PKM......................................................................9
3.1 Gambaran Umum Lokasi Praktik Kerja Magang.........................................9
3.2 Profil Dirjen Perikanan Tangkap Direktorat Perizinan dan Kenelayanan. .10
3.2.1 Sejarah Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap Direktorat Perizinan dan
Kenelayanan..................................................................................................10
3.2.2 Visi dan Misi Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap Direktorat Perizinan
dan Kenelayanan...........................................................................................10
3.2.4 Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap Direktorat
Perizinan dan Kenelayanan............................................................................10
3.2.5 Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap Direktorat
Perizinan dan Kenelayanan............................................................................11
4. HASIL PKM.....................................................................................................12

4.1 Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP)..........................................................12


4.1.1 Dokumen Yang Harus Dibawa Saat Pembuatan SIUP.......................12
4.1.2 Tata Cara PembuatanSIUP................................................................14
4.2 Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI).........................................................18
4.2.1 Dokumen SIPI.....................................................................................19
4.2.2 Tata Cara Pembuatan SIPI.................................................................21
4.3 Surat izin Kapal Pengakut Ikan (SIKPI)....................................................24
4.3.1 Tata Cara Penerbitan..........................................................................26
4.3.2 Layanan E-Service.............................................................................29
4.4 Kendala dalam pengurusan izin...............................................................30
4.5 Surat Perizinan yang Terbit Juni-Juli........................................................31

5. KESIMPULAN DAN SARAN...........................................................................28


5.1 Kesimpulan..............................................................................................28
5.2 Saran.......................................................................................................28

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................29

LAMPIRAN.........................................................................................................30
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Table 1. Jadwal pelaksanaan Kegiatan PKM........................................................5


DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 1. Gedung mina bahari 2.........................................................................9


Gambar 2. Pembayaran SPP-PPP.....................................................................17
Gambar 3. Pembayaran SPP-PHP.....................................................................23
Gambar 4. Pembayaran SPP-PPP.....................................................................28
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1. Contoh SIPI, SIUP, SIKPI...............................................................30


Lampiran 2. Sarana dan prasarana KKP Jakarta Pusat......................................30
Lampiran 3. Buku Catatan Harian (Log book).....................................................34
1. PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pelayanan publik saat ini masih pada kondisi yang belum memuaskan

dengan kebutuhan dan perubahan di berbagai bidang kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara. Hal tersebut terjadi karena pemerintah tidak siap

untuk menanggapi tranformasi segala aspek perubahan, sehingga berdampak

pada timbulnya berbagai masalah pembangunan yang kompleks. Pembangunan

menuntut pemerintah untuk siap dalam melayani berbagai pelayanan publik.

Pemerintah telah mengatur kewenangan pemberian izin di bidang pelayanan

perizinan yang berkaitan dengan usaha perikanan. Perizinan merupakan

komponen penting dalam pengelolaan perikanan dengan adanya perizinan

pemerintah bisa mengatur agar sumberdaya perikanan tetap lestari.

Sebuah perusahaan yang usahanya di bidang perikanan untuk dapat

melakukan penangkapan ikan juga diwajibkan memiliki Surat Izin Penangkap

Ikan (SIPI). Jika perusahaan tersebut lalai atau tidak memiliki Surat Izin

Penangkap Ikan (SIPI) maka mengakibatkan perusahaan ikan tidak dapat

menangkap ikan di wilayah pengolaan perikanan. Surat Izin Penangkap Ikan

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Surat Izin Usaha Perikanan

(SIUP). Untuk usaha perikanan maka perusahaan yang bersangkutan wajib

memiliki Izin Usaha Perikanan. Karena izin tersebut bentuknya surat lebih dikenal

dengan SIUP (Surat Izin Usaha Perikanan). Telah diketahui bahwa pejabat yang

menerbitkan SIUP adalah Dirjen Perikanan Tangkap Kementrian KP, Gubernur,

Bupati / Walikota sesuai dengan kewenangannya masing-masing (Anasti, 2018).

Proses perizinan usaha perikanan untuk kapal diatas 30GT dilaksanakan

di Direktorat perizinan dan kenelayanan – Kementerian Kelautan dan Perikanan

(KKP), yang merupakan aktor utama dalam perizinan usaha penangkapan ikan
Beberapa kendala pada proses perizinan ditemukan dalam penelitian ini. Yaitu

proses perizinan di kementrian yang kadang terlambat dilakukan, minimnya

pengembangan proses perizinan melalui penelitian atau kajian, kejelasan proses

waktu tiap tahapan dan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk penerbitan izin,

sehingga masyarakat banyak kebingunan kendala saat proses perizinan tersebut

dimana. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tatacara penerbitan izin SIUP,

SIPI, SIKPI di kementrian kelautan perikanan dirjen perikanan tangkap direktorat

perizinan dan kenelayanan mulai dari cara pengajuan izin, verifikasi,

pembayaran, pencetakan, sampai ke pengusaha atau pelaku usaha perikanan

(Yuniarta et al., 2011).

Penangan surat yang lama dan kurangnya pemahaman masyrakat

dalam memahami alur pengursan SIUP, SIPI, SIKPI membuat pengurusan surat

lama. Dampak dari monutarium juga membuat masyarakat bingung dalam

penerbitan SIUP, SIPI, SIKPI. Verifikasi juga diperlukan agar tidak ada

kecurangan dalam ukuran GT pada kapal atau downgrade GT.

1.2 Tujuan

1.2.1 Maksud

Maksud dari pelaksanaan Praktik Kerja Magang ini adalah untuk

mengetahui dan mempelajari secara langsung di kementrian kelautan perikanan

tentang Tata cara verifikasi dan penerbitan siup,sipi,sikpi kapal diatas 30 GT.

1.2.2 Tujuan

Tujuan dari pelaksanaan Praktik Kerja Magang ini untuk mengetahui:

1. Prosedur tentang Tata cara verifikasi dan penerbitan SIUP, SIPI, SIKPI kapal

diatas 30 GT.

2
2. Syarat – syarat yang dibutuhkan dalam pengurusan izin kapal diatas 30GT di

kementrian kelautan perikanan Jakarta pusat

3. Mengetahui kendala kendala dalam pengurusan SIUP, SIPI, SIKPI kapal

diatas 30GT

1.3 Kegunaan

Dari pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Magang ini diharapkan dapat

diperoleh manfaat bagi:

1. Lembaga akademis (Perguruan Tinggi dan Mahasiswa)

Sebagai sarana informasi dan untuk menambah pegetahuan tentang

sistem dan prosedur penerbitan izin kapal perikanan di Kementrian Kelautan

Perikanan

2. Lembaga atau instansi terkait

Memberikan informasi mengenai sistem dan prosedur Penerbitan izin

kapal perikanan sebagai bahan pertimbangan instansi terkait dalam menentukan

kebijakan kegiatan perikanan yang berkelanjutan.

3.Pemerintah

Sebagai bahan pertimbangan dalam merumuskan kebijakan dan

pembuatan kebijakan yang terkait sistem Penerbitan izin kapal perikanan di

Kementrian Kelautan Perikanan

3
1.4 Waktu dan tempat pelaksanaan

Praktik Kerja Magang ini dilaksanakan pada minggu ketiga bulan Juni

hingga minggu kelima bulan Juli 2019, selama 30 hari orang kerja (HOK di

Kementerian Kelautan Peerikana Dirjen Perikanan Tangkap Jadwal Pelaksanaan

Praktek Kerja Magang

Jadwal pelaksanaan Praktik Kerja Magang di KKP Jakarta Pusat

dilaksanakan pada minggu ke 3 bulan Juni – Juli 2019, tepatnya dalam

pembuatan proposal dilaksanakan pada minggu pertama dan kedua bulan April,

konsultasi proposal dilaksanakan pada minggu kedua hingga minggu ketiga

bulan Mei, persiapan kegiatan dilaksanakan pada minggu keempat bulan Mei

sampai minggu ketiga bulan Juni, pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Magang

dan pengambilan data dilaksanakan pada minggu ketiga bulan Juni sampai

minggu keempat bulan Juli, penyusunan laporan dilaksanakan pada minggu

ketiga bulan Juli hingga minggu ketiga bulan Agustus (Tabel 1).

4
Table 1. Jadwal pelaksanaan Kegiatan PKM

Waktu (minggu ke)


Kegiatan Aprill Mei Juni Juli Agustus
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pembuatan
Proposal
Konsultasi
Proposal
Persiapan
Kegiatan
Pelaksanaan
PKM
Pengambilan
Data
Penyusunan
Laporan

5
2. METODE PKM

2.1 Metode Pelaksanaan Praktik Kerja Magang

Metode Praktik Kerja Magang (PKM) yang dilakukan di Kementerian

Kelautan Perikanan (KKP) Jakarta Pusat adalah dengan ikut terlibat secara

langsung pada kegiatan prosedur perizinan dan surat kapal perikanan

2.2 Jenis Data dan Teknik Pengambilan Data

Jenis data pada kegiatan Praktik Kerja Magang (PKM) dilakukan dengan

menggunakan dua cara, yaitu melalui data primer dan data sekunder.

2.2.1 Data primer

Menurut Misna (2015), data primer yaitu data yang diperoleh melalui

narasumber dengan cara melakukan tanya jawab langsung. Data primer ini

dipandu melalui pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan fokus penelitian

yang telah dipersiapkan sebelumnya oleh peneliti. Data primer yang ingin

diperoleh ialah mengenai prosedur surat dan perizinan kapal perikanan.

Teknik pengambilan data primer kegiatan Praktik Kerja Magang (PKM) ini

dilakukan dengan empat cara yaitu:

1. Partisipasi Aktif

Menurut Sugiyono (2009) dalam Yulianti dan Mahendra (2012), observasi

partisipasi aktif yaitu peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang

sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Jadi

partisipasi aktif merupakan metode pengumpulan data yang digunakan untuk

mendapatkan data penelitian melalui pengamatan dan penginderaan serta

berpartisipasi dalam aktivitas mereka. Metode partisipasi aktif dilakukan dengan

cara ikut serta dalam proses kegiatan prosedur Penerbitan izin dan Verifikasi

Kapal perikanan di KKP Jakarta pusat

6
2. Observasi

Observasi merpakan method pengambilan data dengan cara mengamati

perilaku, kejadian atau kegiatan orang atau sekelompok orang yang diteliti,

kemudian mencatat hasil pengamatan tersebut untuk mengetahui apa yang

sebenarnya terjadi. Pengamatan peneliti dapat melihat kejadian sebagaimana

subyek yang diamati mengalaminya, menangkap, merasakan fenomena sesuai

pengertian subyek dan obyek yang diteliti. Observasi pada praktik kerja lapang

ini dilakukan dengan mengikuti kegiatan rutin prosedur surat dan perizinan kapal

perikanan di KKP Jakarta pusat (Rofiq 2013).

3. Wawancara

Wawancara dapat diartikan sebagai teknik mengumpulkan data dengan

menggunakan bahasa lisan baik secara tatap muka ataupun melalui media

tertentu. Teknik ini dapat digunakan apabila peneliti ingin melakukan studi

pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga

dilakukan apabila peneliti ingin mengetahui hal – hal dari dalam diri responden

secara lebih mendalam. Kegiatan wawancara dilakukan dengan berkomunikasi

secara langsung melalui tanya jawab dengan pihak terkait yaitu Pekerja disana

tentang pelaksanaan dan prosedur penerbitan izin kapal perikanan di KKP

Jakarta Pusat (Yulianti dan Mahendra 2012)

4. Dokumentasi

Menurut menjelaskan bahwa dokumen merupakan catatan peristiwa yang

sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya – karya dari

seseorang. Studi dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data

dengan cara mempelajari dokumen untuk mendapatkan data atau informasi yang

berhubungan dengan masalah yang diteliti. Dokumentasi merupakan cara

mengetahui informasi dan keaslian suatu peristiwa. Dokumentasi pada praktik

7
kerja lapang ini dilakukan dengan cara mengambil gambar kegiatan yang

berhubungan dengan prosedur surat dan Penerbitan izin kapal perikanan di KKP

Jakarta Pusat (Sugiyono 2009 dalam Ahdiani 2013)

2.2.2 Data sekunder

Data sekunder merupakan data pengumpulan orang yang melakukan

penelitian atau sumber yang telah ada (Misbahuddin dan Hasan, 2013).

8
3. KEADAAN UMUM LOKASI PKM

3.1 Gambaran Umum Lokasi Praktik Kerja Magang

Pada gambaran umum letak direktorat jendral perikanan tangkap

direktorat perizinan dan kenelayanan berada di 6°10'48.21" Lintang Selatan dan

106°49' 57.94" Bujur Timur Jl. Medan Merdeka Tim. No.16, RT.7/RW.1, Gambir,

Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10110.

Direktorat prizinan dan kenelayanan berada di depan setasiun gambir,

bersebelahan dengen gallery nasional.

Gambar 1. Gedung mina bahari 2

Pada gambaran umum letak direktorat jendral perikanan tangkap

direktorat perizinan dan kenelayanan berada di 6°10'48.21" Lintang Selatan dan

106°49'57.94" Bujur Timur Jl. Medan Merdeka Tim. No.16, RT.7/RW.1, Gambir,

Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10110.

Direktorat prizinan dan kenelayanan berada di depan setasiun gambir,

bersebelahan dengen gallery nasional.

9
3.2 Profil Dirjen Perikanan Tangkap Direktorat Perizinan dan Kenelayanan

3.2.1 Sejarah Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap Direktorat Perizinan

dan Kenelayanan

Direktorat Perizinan dan Kenelayanan merupakan unit kerja eselon 2

pada Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap yang ditetapkan berdasarkan

Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor

6/PERMEN-KP/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan

dan Perikanan.

Direktorat Perizinan dan Kenelayanan mempunyai tugas melaksanakan

perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur,

dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta evaluasi dan

pelaporan di bidang tata perizinan, harmonisasi dan pemantauan perizinan,

kelembagaan dan perlindungan nelayan, serta usaha nelayan.

3.2.2 Visi dan Misi Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap Direktorat

Perizinan dan Kenelayanan

a. Visi

“Pengendalian Usaha Perikanan Tangkap yang Efisien Tertib dan

Berkelanjutan.”

b. Misi

Pengendalian dan Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Melalui Perizinan

Pengendalian dan Peningkatan Keberlanjutan Usaha Perikanan Tangkap Melalui

Perizinan

10
3.2.4 Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap Direktorat

Perizinan dan Kenelayanan

Dalam melaksanakan tugas, Direktorat Perizinan dan Kenelayanan

menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang tata perizinan, harmonisasi dan

pemantauan perizinan, kelembagaan dan perlindungan nelayan, serta usaha

nelayan;

b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang tata perizinan, harmonisasi dan

pemantauan perizinan, kelembagaan dan perlindungan nelayan, serta usaha

nelayan;

c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang tata

perizinan, harmonisasi dan pemantauan perizinan, kelembagaan dan

perlindungan nelayan, serta usaha nelayan;

d. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang tata

perizinan, harmonisasi dan pemantauan perizinan, kelembagaan dan

perlindungan nelayan, serta usaha nelayan;

e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang tata perizinan, harmonisasi

dan pemantauan perizinan, kelembagaan dan perlindungan nelayan, serta

usaha nelayan; dan;

f. Pelaksanaan urusan tata usaha dan kerumahtanggaan direktorat.

10
3.2.5 Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap Direktorat

Perizinan dan Kenelayanan

Setruktur organisasi direktorat perizinan dan kenelayanan bagian subdit


tata perizinan pada pelaksanaan PKM.

11
4. HASIL PKM

4.1 Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP)

Perizinan adalah pemberian legalitas kepada seseorang atau pelaku

usaha/kegiatan tertentu, baik dalam bentuk izin maupun tanda daftar

usaha. Izin adalah salah satu komponen yang paling banyak digunakan dalam

hukum administrasi, untuk mengatur tingkah laku para warga. Menurut permen

KP No.30 tahun 2012 SIUP merupakan izin tertulis yang harus dimiliki untuk

melakukan usaha perikanan dengan menggunakan sarana produksi yang

tercantum dalam izin tersebut. Dalam SIUP tercantum identitas perusahaan

(nama pemilik, alamat pemilik kapal, foto pemilik kapal, tanda tangan pemilik

kapal, nomer HP pemilik kapal, nomer KTP pemilik kapal,nomer NPWP pemilik

kapal, dan alamat email pemilik kapal) serta alokasi usaha penangkapan ikan

meliputi jenis kpal perikanan,pelabuhan pangkalan, dan pelabuhan

muat/singgah/bongkar.

4.1.1 Dokumen Yang Harus Dibawa Saat Pembuatan SIUP

1. Rencana usaha meliputi rencana investasi, rencana operasional, dan

rencana kapal;

2. Fotokopi nomor pokok wajib pajak (NPWP) pemilik kapal atau perusahaan,

dengan menunjukkan aslinya;

3. Fotokopi kartu tanda penduduk (KTP) pemilik kapal atau penanggung jawab

perusahaan, dengan menunjukkan aslinya;

4. Surat keterangan domisili usaha;

12
5. Fotokopi akta pendirian perusahaan dengan menunjukkan aslinya;fotokopi

pengesahan badan hukum bagi perusahaan perikanan yang menggunakan

kapal penangkap ikan dan/atau kapal pengangkut ikan dengan jumlah

kumulatif 200 (dua ratus) GT keatas;

6. Surat pernyataan bermeterai cukup dari pemilik kapal atau penanggung

jawab perusahaan yang menyatakan:

7. Kesanggupan membangun atau memiliki unit pengolahan ikan (UPI) atau

bermitra dengan upi yang telah memiliki sertifikat kelayakan pengolahan

(SKP) bagi usaha perikanan tangkap terpadu;

8. Kesediaan mematuhi dan melaksanakan semua ketentuan peraturan

perundang-undangan; dan kebenaran data dan informasi yang disampaikan.

13
4.1.2 Tata Cara PembuatanSIUP

Pemohonan
Pendok
Pemohon mengajukan
pemohonan di PTSP dengan Pencatatan dokumen dan dan
membawa dokumen penerimaan dalam 1 hari kerja

verifikasi
verifikasi dokumen dan
kelayakan usaha bila ditolak
akan di kembalikan pada
pemohon. jika diterima akan
diterbitkan PPP

Pembayaran Penerbitan PPP

Pemohon Membayar PPP Verifikator akan menerbitkan


dangan nomer bilink yang PPP dan akan dikirimkan ke
sudah diterima dari verifikator pemohon dan diberi nomer
bilink

penerbitan pengambilan SIUP


verifikator akan menerima SIUP yang dicetak
dan mevalidisai bilink yang ditandatangi oleh dirjen
udah dibayarkan pemohon. perikanan tangkap dan bisa
dan akan dicetak. diambil di PTSP

14
Tata cara pembuatan SIUP kapal perikanan diatas 30GT harus dilakukan

di Kementrian kelautan dan perikanan pusat. Mulai dari pemohonan SIUP, Pedok

(Pencatatan dan Penerimaan dokumen), veifikasi dokumen dan kelayakan

usaha, Terbit SPP-PPP, Pemohon membayar SPP-PPP, SIUP diterbitkan oleh

direktur jendral Perikanan Tangkap

1. Pemohonan SIUP

Berdasarkan jenis permohonannya siup dibedakan menjadi pemohonan

SIUP baru dan Pemohonan siup perubahan/perluasan/ dan siup pengganti.

Permohonan langsung dilakukan oleh pemilik usaha, dan pengurus perusahaan

dengan melampirkan surat tugas dari perusahaan tersebut.

2. Pencatatan dokumen

Dokumen yang diteriman di PTSP akan dicatat.dan akan diserahkan ke

bagian verivikator. Dokumen akan dicek dulu pada di ptsp bila dokumen lengkap

maka akan diteruskan jika tidak akan di kembalikan ke pemohon.

3. Verifikasi

Verifikator akan melakukan verifikasi data yang tercantum dalam SIUP

sesuai dengan permohonan yang diajukan baik penerbitan SIUP Baru, SIUP

Perubahan, maupun SIUP Penggantian. Adapun tahapan verifikasi sebagai

berikut

 Pengecekan dan verifikasi nama pemilik kapal alamat domisil, nomer telpon

pemilik kapal, nomer KTP,nomer NPWP

 Penginputan dan verifikasi alokasi dalam SIUP antara lain Range GT kapal,

Alat tangkap, DPI, Pelabuhan pangkalan/bomgkar/muat/singgan.

 Verifikasi data alat tangkap didasarkan keputusan mentri nomer

KEP.06/MEN/2010 tengntang API di WPP RI dan Permen KP NO.2 Tahun

2015 tentenag larangan penggunaan alat tangkap ikan pukat hela (trawl) dan

15
pukat tarik (seine net) di wpp NRI. Terdapat 21 pilihan kategori alat tangkap

dalam aplikasi SIPEPI:

 Verifikasi data ukuran kapal sesuai dengan buku cek fisik /grosse akta/surat

ukur kapal terbaru. Kepengurusan SIUP untuk ukuran diatas 30GT dilakukan

oleh pemerintah pusat/direktorat jendral perikanan tangkap khususnya

direktorat perizinan dan kenelayanan. Adapun range ukuran kapal terdata

dalam aplikasi SIPEPI sabagai berikut:

 Verifikasi Daerah penangkapan ikan Sesuai dengan peraturan mentri

kelautan dan perikanan repulbik Indonesia Nomer 71/PERMEN-KP/2016

Tentang jalur penangkapan ikan dan Penempatan alat penangkapan ikan di

WWP NRI. Apabila range GT antara 100 GT maka daerah penangkapan

ikan ditambah dengan ZEE nya. Kapal penangkapan ikan hanya

diperbolehkan di 1 WPP, kecuali WPP 572; 573 dan WPP 716; 717. Menurut

permen KP no.4 tahun 2015 tentang larangan penangkapan ikan di WPP-RI

714 kordinat 126-132 BT (Oktober-Desember) oleh karena itu perlu

diverifikasi dalam penentuan DPI

 Verifikasi data pelabuhan pangkaplan maupun pelabuhan

bongkar/muat/singgah didasarkan pada data pengelompokan pelabuhan

berdasarkan WPP NRI yang berasal dari direktorat pelabuhan perikanan

diperbolehkan untuk memilih satu pelabuhan pangkalan maupun pelabuhan

bongkar/muat/singgah.dan diperbolehkan memilih maksimal 5 pelabuhan

sesuai WPP-RI, dan akan memperoleh pelabuhan tambahan di daerah

SKPT di WPP yang dipilih (5+1 SKPT).

 Setelah selesai melakukan verifikasi dan disimpan pada setiap proses agar

data terekap dengan baik. Semua proses verifikasi dan proses validasi data

selesai maka verifikator akan mencetak draft, rekom dirjen serta resume dari

16
laman alokasi pertimbangan untuk diteruskan pada proses perstujuan dan

validasi kasie usaha perikanan,kasubit tata perizinan serta direktur perizinan

dan kenelayanan. Hasil verifikasi akan divalidasi dan dicek ulang oleh kasir

maupun kasubdit agar data dalam SIUP yang diterbitkan valid dan tidak

terjadi kesalahan pada data dan pencentak SIUP.

4. Pembayaran PPP

Gambar 2. Pembayaran SPP-PPP

Setelah selesai verifikasi maka verifikator akan mencetak surat perintah

pembayarab pungutan pengusaha perikanan (SPP-PPP) untuk proses

penerbitan SIUP yang dikenakan pungutan. Apabila tidak dikenakan biaya

pungutan maka akan berstatus LC (langsung cetak) dalam pungutan dan

pelunasan untuk dikenakan biaya maka proses pencetakan SIUP akakn

dilakukakn pemohon melakukan pembayaran PPP dengan jangka waktu 10 hari

setelah PPP terbit. Untuk perkiraan pembayaran PPP bisa dicek di website KKP.

5. Penebitan SIUP

Setelah pembayaran PPP maka akan divalidasi bukti pembayaranya.

Setalah di setujui maka proses pengambilan foto dan specimen tanda tangan

pemohon untuk domisili Jakarta untuk luarJakarta,melampirkan pasfoto dan ttd di

salah satu dokumenya. Verifikator akan mencetak SIUP diperiksa oleh Kasei

diparaf oleh direktur PPI di tandatangani oleh dirjen perikanan tangkap, subdit

17
datin akan menerima dokumen persyaratan permohonan untuk di arsip.

Pemohon akan menerima SIUP di PTSP.

4.2 Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI)

SIPI, menurut undang undang adalah izin tertulis yang harus dimiliki

setiap kapal perikanan untuk melakukan penangkapan ikan yang merupakan

bagian tidak terpisahkan dari SIUP. SIPI dalam permen 30 tahun 2012 memiliki

beberapa jenis SIPI menurut kugunaan dan fungsinya:

a. SIPI untuk kapal perikanan yang dioperasikan secara tunggal;

b. SIPI untuk kapal perikanan yang dioperasikan dalam satuan armada

penangkapan ikan;

c. SIPI untuk kapal pendukung operasi penangkapan ikan

d. SIPI untuk kapal latih atau penelitian/eksplorasi perikanan.

18
4.2.1 Dokumen SIPI

1. Fotokopi SIUP

2. Fotokopi grosse akta dengan menunjukkan aslinya dan fotokopi buku kapal

perikanan, apabila grosse akta dalam jaminan bank, harus melampirkan

fotokopi akta hipotik dengan menunjukkan aslinya

3. Spesifikasi teknis alat penangkapan ikan yang digunakan

4. Fotokopi gambar rencana umum kapal (general arrangement);

5. Data kapal dengan format sebagaimana tercantum dalam lampiran iii yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dari peraturan menteri ini;

6. Rencana target spesies penangkapan ikan;

7. Surat pernyataan bermeterai cukup dari pemilik kapal atau penanggung

jawab perusahaan yang menyatakan:

8. Kesanggupan menerima, membantu kelancaran tugas, dan menjaga

keselamatan petugas pemantau (observer) untuk kapal penangkap ikan

berukuran 30 (tiga puluh) GT keatas;

9. Kesanggupan untuk menjaga kelestarian sumber daya ikan dan

lingkungannya.

10. Kesanggupan mengisi log book sesuai ketentuan peraturan perundang-

undangan;

19
11. Kesanggupan menggunakan nakhoda dan abk berkewarganegaraan

Indonesia sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

12. Kesanggupan memasang dan mengaktifkan transmiter sistem pemantauan

kapal perikanan (SPKP) sebelum kapal melakukan operasi penangkapan

ikan sesuai ketentuan peraturan perundangundangan;

13. Kesanggupan merealisasikan pembangunan, kepemilikan UPI, atau

kemitraan dengan UPI yang telah memiliki sertifikat kelayakan pengolahan

(SKP) bagi usaha perikanan tangkap terpadu;

14. Kapal yang digunakan tidak tercantum dalam daftar kapal yang melakukan

penangkapan ikan secara tidak sah, tidak dilaporkan, dan tidak diatur

(illegal, unreported, and unregulated fishing); dan

15. Kebenaran data dan informasi yang disampaikan

20
4.2.2 Tata Cara Pembuatan SIPI

Pendok
Pemohonan Pencatatan dokumen dan
Pemohon mengajukan dan penerimaan dalam 1 hari
pemohonan di PTSP kerja

Verifikasi
verifikasi dokumen dan
kelayakan usaha bila ditolak
akan di kembalikan pada
pemohon. jika diterima akan
diterbitkan SPP-PHP

Pembayaran
Penerbitan SPP-PHP
Pemohon Membayar SPP-
PHP dangan nomer belink Verifikator akan menerbitkan
yang sudah diterima dari SPP-PHP dan akan dikirimkan
verifikator ke pemohon

Penerbitan Pengambilan SIPI


verifikator akan menerima SIPI yang dicetak
dan mevalidisai bilink yang ditandatangi oleh dirjen
udah dibayarkan pemohon. perikanan tangkap dan bisa
dan akan dicetak. diambil di PTSP

21
Tata cara pembuatan SIPI kapal perikanan diatas 30 GT harus dilakukan

di Kementrian kelautan dan perikanan pusat. Mulai dari pemohonan SIPI,

PEDOK (Pencatatan dan Penerimaan dokumen), veifikasi dokumen, penginputan

dan pemeriksaan draft SIPI&SPP-PHP, penerbitan PHP, pembayaran PHP,

pencetakan SIPI. SIPI diterbitkan oleh jendral perikanan tangkap direktorat

perizinan dan kenelayanan.

1. Permohonan SIPI

Berdasarkan jenis permohonannya siup dibedakan menjadi pemohonan

SIPI baru dan Pemohonan SIPI itu ada tiga SIPI baru, SIPI perpanjangan, SIPI

perubahan, SIPI pegantian. Permohonan harus langsung dari pemilik usaha,

atau bisa diwakilkan lewat surat Tugas perusahaan.

2.Pencatatan dokumen

Dokumen yang diterima di PTSP akan dicatat.dan akan diserahkan ke

bagian verivikator. Dokumen akan dicek dulu pada di PTSP bila dokumen

lengkap maka akan diteruskan jika tidak akan di kembalikan ke pemohon.

3. Verifikasi

Verifikator akan melakukan verifikasi data yang tercantum dalam SIPI

sesuai dengan permohonan yang diajukan baik penerbitan SIPI Baru, SIPI

Perpanjangan, maupun SIUP Penggantian. Adapun tahapan verifikasi sebagai

berikut

22
 Kesuauain dokumen dan Pengecekan dokumen syarat syarat dan

kesesuaian dokumen, SIUP, KTP, NPWP, KSWP, Domisili. Dokumen kapal,

data kapal (alokasi SIUP), data teknis, spek alat tangkap, DPI, pelabuhan.

 Menginput draft SIPI & SPP-PHP dan pembuatan SPP oleh verivikator di

aplikasi SIPEPI.

 Darft SIPI diserahkan ke kasie, kasubdit dan ke direktur PPI untuk dicek

secara bertahap dan di paraf secara bertahap.

 Sistem memisahkan penerbitan antara SPP dan PHP, hingga kemudian

disimpan oleh verifikator.

 Penyerahan PHP ke pemohon dan pemberian nomer bilink untuk dibayarkan

oleh pemohon.

4. Pembayaran SPP-PHP

Gambar 3. Pembayaran SPP-PHP


Pemohon bisa memperkirakan biaya SPP-PHP yang akan dibayar di

aplikasi SIPEPI.pemohon akan mendapat email dari kkp dan akan menerima

nomer bilink. Pemohon akan membayar tagihan tersebut dan menupload bukti

pembayaran melalui akun aplikasi pemohon. Verifikator mevalidasi pembayaran

melalui nomer bilink dan akan dicocokan Pencetakan.

23
5. Penerbitan

Verifikator yang telah mevalidasi akan mencetak SIPI kemudian diperiksa

kasubdit dan di tanda tangani direktur PPI dan Dirjen PT. Subdit Datin enerima

dokumen persyaratan pemohon untuk di arsip. Pemohon bisa mengambil SIPI di

PTSP loket 25 pemilik/pemohon harus dating tidak bisa diwakilkan dengan

membawa KTP dan bukti yang diperlukan

4.3 Surat izin Kapal Pengakut Ikan (SIKPI)

Surat Izin Kapal Pengangkut Ikan, yang disingkat SIKPI,

adalah surat izin tertulis yang harus dimiliki setiap kapal perikanan untuk

melakukan pengangkutan ikan yang merupakan bagian tidak

terpisahkan dari SIUP. Dalam permen 30 tahun 2012 pasal 11 ayat 5 SIKPI

terbagi menjadi:

a. SIKPI untuk kapal pengangkut ikan dari sentra nelayan

b. SIKPI untuk kapal pengangkut ikan dari pelabuhan pangkalan ke pelabuhan

muat

c. SIKPI untuk kapal pengangkut ikan dengan pola kemitraan

d. SIKPI untuk kapal pengangkut ikan tujuan ekspor

e. SIKPI untuk kapal pengangkut ikan berbendera asing yang diageni oleh

perusahaan bukan perusahaan perikanan

f. SIKPI untuk kapal pengangkut ikan berbendera Indonesia yang diageni oleh

perusahaan bukan perusahaan perikanan. dokumen SIKPI

Dokumen-dokumen SIKPI antara lain:

1. Fotokopi SIUP

2. Fotokopi grosse akta dengan menunjukkan aslinya, apabila grosse akta

sedang dalam jaminan bank, harus melampirkan fotokopi akta hipotik dengan

menunjukkan aslinya;

24
3. Fotokopi gambar rencana umum kapal (general arrangement);

4. Data kapal dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran III

yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini;

5. Kesanggupan menggunakan 1 (satu) orang tenaga kualiti kontrol yang

memiliki sertifikat keterampilan penanganan ikan (SKPI);

6. Kesanggupan untuk menjaga kelestarian sumber daya ikan dan

lingkungannya;

7. Kesanggupan menggunakan nakhoda dan ABK berkewarganegaraan

Indonesia sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

8. Kapal yang digunakan tidak tercantum dalam daftar kapal yang

melakukan pengangkutan ikan secara tidak sah, tidak dilaporkan, dan tidak

diatur (illegal, unreported, and unregulated fishing);

9. Kebenaran data dan informasi yang disampaikan.

25
4.3.1 Tata Cara Penerbitan

Pemohonan Pendok

Pemohon mengajukan Pencatatan dokumen dan


pemohonan di PTSP dan penerimaan dalam 1
hari kerja

Verifikasi
verifikasi dokumen dan
kelayakan usaha bila ditolak
akan di kembalikan pada
pemohon. jika diterima akan
diterbitkan SPP-PPP

Penerbitan SPP-PPP
Pembayaran
Verifikator akan
Pemohon Membayar menerbitkan SPP-PPP dan
SPP-PPP dangan nomer akan dikirimkan ke
belink yang sudah pemohon dan diberi nomer
diterima dari verifikator bilink

Penerbitan Pengambilan SIPI


verifikator akan menerima SIKPI yang dicetak
dan mevalidisai bilink ditandatangi oleh dirjen
yang udah dibayarkan perikanan tangkap dan bisa
pemohon. dan akan diambil di PTSP
dicetak.

26
Tata cara pembuatan SIKPI kapal perikanan diatas 30GT harus dilakukan

di Kementrian kelautan dan perikanan pusat. Mulai dari pemohonan SIPI,

PEDOK (Pencatatan dan Penerimaan dokumen), Veifikasi dokumen,

penginputan dan pemeriksaan draft SIKPI & SPP-PPP, penerbitan PPP,

pembayaran PPP, pencetakan sikpi. SIKPI diterbitkan oleh jendral perikanan

tangkap direktorat perizinan dan kenelayanan.

1. Permohan

Berdasarkan jenis permohonannya siup dibedakan menjadi pemohonan SIPI

baru dan Pemohonan SIKPI itu ada tiga SIKPI baru, SIKPI perpanjangan, SIKPI

perubahan, SIKPI pegantian. Permohonan harus langsung dari pemilik usaha,

atau bisa diwakilkan lewat surat Tugas perusahaan.

2. Pencatatan dokumen (Pendok)

Dokumen yang diteriman di PTSP akan dicatat dan akan diserahkan ke

bagian verifikator. Dokumen akan dicek dulu pada di PTSP bila dokumen

lengkap maka akan diteruskan jika tidak akan di kembalikan ke pemohon.

3.Verifikasi

Verifikator akan melakukan verifikasi data yang tercantum dalam SIPI

sesuai dengan permohonan yang diajukan baik penerbitan SIKPI Baru, SIKPI

Perpanjangan, maupun SIKPI Penggantian. Adapun tahapan verifikasi sebagai

berikut:

 Kesuauain dokumen dan Pengecekan dokumen syarat syarat dan

kesesuaian dokumen, SIUP, KTP, NPWP, KSWP, Domisili. Dokumen kapal,

data kapal (alokasi SIUP), data teknis, spek alat tangkap, DPI, pelabuhan.

 Menginput draft SIPI & SPP-PPP dan pembuatan SPP oleh verifikator di

aplikasi SIPEPI

27
 Darft SIPI diserahkan ke kasir, kasubdit dan ke direktur PPI untuk dicek

secara bertahap dan di paraf secara bertahap

 Sistem memisahkan penerbitan SPP-PHP dan dokumen disimpan oleh

verifikator

 Penyerahan SPP-PPP ke pemohon dan pemberian nomer bilink untuk

dibayarkan oleh pemohon.

4. Pembayaran

Gambar 4. Pembayaran SPP-PPP

SIKPI tidak ada SPP-PPP karena SIKPI hanya digunakan untuk kapal

pengakut hasil perikanan. Pemohon bisa memperkirakan SPP-PPP biaya yang

akan dibayar di aplikasi SIPEPI pemohon akan mendapat email dari KKP dan

akan menerima nomer bilink. Pemohon akan membayar tagihan tersebut dan

mengunggah bukti pembayaran melalui akun aplikasi pemohon. Verifikator

mevalidasi pembayaran melalui nomer bilink dan akan dicocokan pencetakan.

5. Penerbitan

Verifikator yang telah mevalidasi akan mencetak SIPI kemudian diperiksa

kasubdit dan di tanda tangani direktur PPI dan Dirjen PT. Subdit Datin menerima

dokumen persyaratan pemohon untuk di arsip. Pemohon bisa mengambil SIKPI

28
di PTSP loket 25 pemilik/pemohon harus datang tidak bisa diwakilkan dengan

membawa KTP dan bukti yang diperlukan

4.3.2 Layanan E-Service

E-service merupakan salah satu inovasi kemajuan teknologi yang mampu

mempermudah masyarakat nelayan (perusahaan/peroarangan) dalam mengurus

perizinan kapal, melalui e-service masyarakat (pengusaha/peroarangan) akan

lebih mandiri dalam melakukan proses pengurusan perizinan. Dalam E-service

masyarakat (perusahaan/perorangan dapat mengajukan permohonan dan

menguggah dokumen persyaratan secara langsung. Selain itu masyarakat

(perusahaan/perorangan) dapat mencetak SPP-PHP secara mandiri, sehingga

tidak memerlukan biaya dan waktu lebih dalam kepengurusan izin kapal.

Saat ini aplikasi E-service dapat digunakan untuk layanan perpanjangan

SIPI dan akan terus dikembangkan agar dapat melayani semua kegiatan

perizinan dalam SIPI/SIKPI maupun SIUP.adapun keunggulan E-service yaitu:

 Pelayanan menjadi lebih cepat dan dapat diakses disegala tempat

 Efisiensi dari segi biaya

 Mengurangi intesitas menjadi pengusaha dalam pengurasan dokumen

perizinan

 Pengusaha mendapat notifikasi melalui SMS terkait proses perzinan melalui

E-service.

29
4.4 Kendala dalam pengurusan izin

Pengurusan perizinan pada umumnya paling lama 2 minggu dalam

pengurusan . Permohonan 1 hari, pencatatan dokumen 1 hari, verifikasi 5 hari,

terbit pembayaran 3 hari, pemohonan membayar 10 hari, penerbitan izin oleh

direktorat jendral 2 hari. Kendala dalam lamanya pengurusan izin dimana

verifikasi belum dapat izin dari kasubdit dikarenakan keputusan dirjen perikanan

tangkap. Masalah pembayaran juga kadang membuat perizinan itu lama dimana

pengusaha belum siap dengan tagihan yang dibebankan. SIUP baru sendiri

harusnya bisa selesai dalam 2 minggu bisa menjadi 1 tahun lebih karena adanya

sesi dudil atau wawancara kepada pelaku usaha.

30
4.5 Surat Perizinan yang Terbit Juni-Juli

Data SIUP SIPI/SIKPI yang terbit yang terbit dari bulan Mei-Juli

dikemntrian kelautan perikanan berjumlah 26 dengan rincian 16 SIPI baru, 5 SIPI

perpanjangan, 1 SIKPI perpanjangan, 1 SIUP perluasan,dan 3 SIUP perubahan.

Tanggal selesai Nama Jenis izin Nama Pemili/Nama kapal Jenis permohonan

1. 25/06/201
SIPI BANDAR NELAYAN - 31 Baru
9

2. 01/07/201
SIPI BANDAR NELAYAN 2016 Baru
9

3. 02/07/201
SIPI BANDAR NELAYAN - 272 Baru
9

4. 02/07/201
SIPI BANDAR NELAYAN - XXI Baru
9

5. 02/07/201
SIPI BANDAR NELAYAN - XXVIII Perpanjangan
9

6. 02/07/201
SIPI BANDAR NELAYAN 570 Perpanjangan
9

7. 02/07/201
SIPI BANDAR NELAYAN 567 Perpanjangan
9

8. 02/07/201
SIPI BANDAR NELAYAN - 221 Baru
9

9. 02/07/201
SIPI BANDAR NELAYAN - 08 Baru
9

10. 02/07/201
SIPI BANDAR NELAYAN - 226 Baru
9

11. 02/07/201
SIKPI MUTIARA 39 Perpanjangan
9

12. 09/07/201
SIPI BANDAR NELAYAN 520 Baru
9

13. 09/07/201
SIPI BANDAR NELAYAN - 156 Baru
9

14. 09/07/201
SIPI BANDAR NELAYAN 507 Baru
9

15. 09/07/201
SIPI BANDAR NELAYAN 555 Perpanjangan
9

16. 15/07/201
SIPI ARTA MINA JAYA Baru
9

31
17. 17/07/201
SIPI CAMAR Baru
9

18. 18/07/201
SIPI BANDAR NELAYAN - 17 Baru
9

19. 22/07/201
SIUP RIFDAL Perluasan
9

20. 22/07/201
SIPI BANDAR NELAYAN - 2006 Baru
9

21. 22/07/201
SIPI INKAMINA 826 Baru
9

22. 23/07/201
SIPI LINE JAYA Perpanjangan
9

23. 24/07/201
SIPI RAJAWALI Baru
9

24. 25/07/201
SIUP HENDRA Perubahan
9

25. 25/07/201
SIUP HIAN TIAN ALIAS SOFIAN Perubahan
9

26. 25/07/201
SIUP ARIANTO Perubahan
9

32
5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian hasil PKM pada bab sebelumnya, maka dapat

diperoleh kesimpulan antara lain sebagai berikut:

1. Prosedur penerbitan SIUP, SIPI, dan SIKPI untuk kapal di atas 30 GT secara

garis besar adalah permohonan, pencatatan dokumen, verifikasi,

pembayaran, dan yang terakhir adalah penerbitan.

2. Syarat-syarat yang dibutuhkan dalam pengurusan surat izin kapal di atas 30

GT di Kementerian Kelautan Perikanan Jakarta Pusat meliputi dokumen-

dokumen dasar seperti KTP, NPWP, rencana usaha, surat keterangan

usaha, akta pendirian usaha.

3. Kendala-kendala dalam pengurusan SIUP, SIPI, SIKPI kapal di atas 30 GT

antara lain ketidaklengkapan dokumen persyaratan dan kurangnya control

pemerintah dalam lapang.

5.2 Saran

Dalam tata cara verifikasi dan penerbitan SIUP, SIPI, dan SIKPI kapal di

atas 30 GT hendaknya mempersingkat tahapan prosedur yang ada agar

mempercepat penerbitan surat-surat perizinan tersebut. Penggunaan teknologi

yang lebih modern seperti berbasis Android juga patut dimanfaatkan agar lebih

mengefisiensi waktu dan tenaga.

28
DAFTAR PUSTAKA

Ahdiani, Yusnita. 2013. Model Pembinaan Akhlak. Universitas Pendidikan


Indonesia: Bandung

Anasti, N. 2018. Penerapan Sanksi Pidana Terhadap Pelaku Pengoperasian


Kapal Penangkap Ikan Berbendera Indonesia Di Wilayah Teritorial
Indonesia Yang Tidak Memiliki Surat Izin Penangkap Ikan (Sipi) Sesuai
Undang-undang No. 45 Tahun 2009 (Studi Kasus No. 06/Pid.Sus-
Prk/2017/Pn. Mdn). Skripsi. Fakultas Hukum. Universitas Nusantara.
Medan

Guswanto, Beni., Iwang G., Herman H. 2012. Analisis Indeks Kinerja Pengelola
dan Indeks Kepuasan Pengguna di Pelabuhan Perikanan Samudera
Nizam Zachman Jakarta. Jurnal Perikanan dan Kelautan. Vol. 3 (4): 151
– 163

Misna, A. 2015. Formulasi Kebijakan Alokasi Dana Desa di Desa Kandolo


Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Kutai Timur. Journal Administrasi
Negara. Vol. 3 (2): 521 – 533

Rofiq, Aunu D. 2013. Teknik Pengumpulan Data dalam Penelitian Kualitatif.


Majalah Ilmiah Pawiyatan. Vol. XX (1): 82 – 92

Sukmadinata, N. S. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Remaja Rosdakarya:


Bandung. Hlm. 317

Wulandari, Triana. 2013. Pengaruh Beban Operasional Terhadap Net Profit


Margin pada PT. Garuda Indonesia tahun 2004 – 2011. Universitas
Pendidikan Indonesia: Bandung

Yulianti, Lorentya. K.dan Mahendra A. N. 2012. Implementasi Strategi


Pembelajaran Kooperatif Teknik Jigsaw untuk Meningkatkan Keaktifan
Belajar. Jurnal Pendidikan Akuntasi Indonesia. Vol X (1): 66 – 77

Yuniarta, Shinta., Sugeng H. W., Budhi H. I. 2011. Kinerja Direktorat Pelayanan


Usaha Penangkapan Ikan – KKP Sebagai Salah Satu Stakeholder
Perizinan Usaha Penangkapan Ikan. Journal Marine Fisheries. Vol. 2 (1)
: 51 – 64

29
LAMPIRAN

Lampiran 1. Contoh Blanko SIUP,SIPI,SIKPI

30
31
Lampiran 2. Sarana dan prasarana KKP Jakarta Pusat

Pintu masuk direktorat perizinan dan Lobby diretorat perizinan dan


kenelayanan kenelayanan

Ruang kerja Loby musium

Galery KKP Lobby PTSP

32
Ruang perpustakaan Ruang Rapat SIPI

Foto bersama Subdit Gallery ikan kkp

33
Lampiran 3. Buku Catatan Harian (Log book)

BUKU CATATAN HARIAN (LOG BOOK)

PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA MAGANG (PKM)

JUDUL :TATA CARA VERIFIKASI DAN PENERBITAN


SIUP,SIPI,SIKPI KAPAL DIATAS 30 GT
NAMA : MOHAMAD FAUZI

NIM : 165080207111034

PROGRAM STUDI : PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2019

34
Keterangan PKM

Judul : TATA CARA VERIFIKASI DAN PENERBITAN


SIUP,SIPI,SIKPI KAPAL DIATAS 30 GT
Nama Mahasiswa : MOHAMAD FAUZI

NIM : 165080207111034

Nama tempat PKM : KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN,


DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP,
DIREKTORAT PERIZINAN DAN KENELAYANAN
Alamat tempat PKM :
Bidang Studi : PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN (PSP)

Tahun Pelaksanaan : 2019

Tujuan PKM :

1. PROSEDUR TENTANG TATA CARA VERIFIKASI DAN PENERBITAN

SIUP,SIPI,SIKPI KAPAL DIATAS 30 GT.

2. SYARAT – SYARAT YANG DIBUTUHKAN DALAM PENGURUSAN IZIN

KAPAL DIATAS 30GT DI KEMENTRIAN KELAUTAN PERIKANAN

JAKARTA PUSAT

3. MENGETAHUI KENDALA KENDALA DALAM PENGURUSAN SURAT

Sasaran Kegiatan : 1). Mahasiswa

2). Instansi yang ditempati (PPS Nizam Zachman)

3). Masyarakat

35
36
37
38
39
40

Anda mungkin juga menyukai