Anda di halaman 1dari 87

ENUMERASI HASIL TANGKAPAN ALAT TANGKAP PAYANG DI

PELABUHAN PERIKANAN PANTAI (PPP) LEKOK KABUPATEN PASURUAN

PROVINSI JAWA TIMUR

PRAKTIK KERJA MAGANG

Oleh:

PUJA WURYANTORO
NIM. 165080207111018

PROGRAM STUDI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN

JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN KELAUTAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2019
ENUMERASI HASIL TANGKAPAN ALAT TANGKAP PAYANG DI

PELABUHAN PERIKANAN PANTAI (PPP) LEKOK KABUPATEN PASURUAN

PROVINSI JAWA TIMUR

PRAKTIK KERJA MAGANG

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Perikanan

di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Universitas Brawijaya

Oleh:

PUJA WURYANTORO
NIM. 165080207111018

PROGRAM STUDI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN

JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN KELAUTAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2019
PRAKTIK KERJA MAGANG

ENUMERASI HASIL TANGKAPAN ALAT TANGKAP PAYANG DI

PELABUHAN PERIKANAN PANTAI (PPP) LEKOK KABUPATEN PASURUAN

PROVINSI JAWA TIMUR

Oleh:

PUJA WURYANTORO
NIM. 165080207111018

Telah dipertahankan di depan penguji

pada tanggal

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Mengetahui, Menyetujui,

Sekretaris Jurusan PSPK Dosen Pembimbing

(Feni Iranawati, S.Pi., M.Si., Ph.D) (Eko Sulkhani Yulianto, S.Pi., M.Si)
NIP. 19740812 200312 2 001 NIP. 2016078707061001
Tanggal: Tanggal:
SURAT PERNYATAAN TELAH MELAKSANAKAN PRAKTIK KERJA MAGANG

i
UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur kepada Allah SWT karena berkah dan limpahan rahmat-Nya

laporan ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu serta Rasulullah Muhammad

SAW atas tuntunannya ke jalan yang benar. Melalui kesempatan ini, dengan

kerendahan hati diucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Eng. Abu Bakar Sambah, S.Pi., MT selaku Ketua Jurusan

Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan dan Kelautan.

2. Bapak Sunardi, ST., MT selaku Ketua Program Studi Pemanfaatan

Sumber Daya Perikanan.

3. Bapak Eko Sulkhani Yulianto, S.Pi., M.Si selaku dosen pembimbing

Praktik Kerja Magang.

4. Bapak Asep Saefuddin selaku pembimbing instansi di IP2SKP Lekok.

5. Mas Danang Achmad Fauzan selaku pembimbing lapang enumerator di

IP2SKP Lekok.

6. Seluruh pegawai IP2SKP Lekok yang telah membantu kelancaran

kegiatan Praktik Kerja Magang.

7. Kedua orang tua Ibu Lasmini dan Bapak Sukardi tercinta yang senantiasa

mendoakan, memotivasi dan memberi dukungan.

8. Orang tua dari Mukhammad Najmuddin yang telah memberikan

semangat motivasi serta diberikan saya ijin tinggal dirumah beliau selama

pelaksanaan praktik kerja magang.

9. Teman-teman Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan angkatan 2016.

Malang, September 2019

Penulis

ii
RINGKASAN

Puja Wuryantoro. Enumerasi Hasil Tangkapan Alat Tangkap Payang Di


Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Lekok Kabupaten Pasuruan Provinsi
Jawa Timur (di bawah bimbingan Eko Sulkhani Yulianto, S.Pi., M.Si).

Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Lekok merupakan salah satu Instalasi


Direktorat Jendral Perikanan Tangkap Kementrian Kelautan dan Perikanan
(DJPT KKP) yang bertugas untuk memberikan pelayanan masyarakat perikanan
dan tempat untuk menunjang aktivitas perikanan yang memanfaatkan sumber
daya ikan di wilayah WPP-RI 712. Salah satu aktivitas rutin yang dilakukan di
PPP Lekok yaitu pencatatan data produksi hasil tangkapan pada kegiatan
bongkar muat kapal. Pencatatan data tersebut berguna untuk menyajikan dan
menampilkan data hasil produksi yang ada di PPP Lekok kepada masyarakat
luas. Untuk menunjang sistem pengolahan data dan menghasilkan penyajian
data yang baik maka diperlukan adanya proses enumerasi hasil tangkapan.
Secara geografis Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Lekok ini terletak
pada posisi koordinat 080 17’ 31,7” LS dan 1110 42 ’54,23” BT dengan luas lahan
24.065 m2. PPP Lekok terletak di Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan,
Provinsi Jawa Timur. Pelabuhan ini juga memiliki berbagai fasilitas, yaitu fasilitas
pokok, fasilitas fungsional dan fasilitas penunjang. Untuk jumlah nelayan di PPP
Lekok berdasarkan data mata pencaharian penduduk pada tahun 2017 yaitu
sebanyak 1.261 nelayan.
Proses enumerasi hasil tangkapan yang didaratkan di PPP Lekok terdiri
dari 3 proses, yaitu proses pengambilan data lapang oleh petugas enumerator
dengan menggunakan timbangan, input data lapang hasil tangkapan ke
Ms.Excel dan disajikan sebagai laporan produksi perikanan harian dan input data
lapang hasil tangkapan ke aplikasi PIPP dan form SL-3 yang nantinya diolah
menjadi data statistik tahunan. Hasil tangkapan ikan di PPP Lekok didominasi
dari alat tangkap payang dan gillnet yaitu seperti ikan teri putih (Stolephorus
indicus), ikan tembang (Sardinella fimbriate), ikan selar (Selaroides leptolepis),
ikan tenggiri (Scomberomorini lacepede), ikan kembung lelaki (Rastrelliger
kanagurta) dan ikan lemuru (Sphyraenidae).
Kendala yang sering dialami oleh petugas enumerasi (enumerator) pada
saat bongkar muat dan pendataan hasil tangkapan yaitu sering terjadinya data
yang tidak tercatat. Nelayan kecil susah diarahkan untuk melakukan kegiatan
bongkar muat di TPI PPP Lekok dikarenakan nelayan yang memiliki kapal
berukuran kurang dari 7 GT tidak mau melakukan wajib lapor untuk perizinan
berlayar dan tidak memiliki dokumen lengkap. Kurangnya petugas enumerator
yang ada di PPP Lekok, dimana sampai saat ini petugas enumerator berjumlah 1
orang dengan kegiatan bongkar muat berkisar 7-15 kapal dalam 1 hari. Masih
sering terdapat permasalahan jaringan internet pada saat melakukan input data
hasil tangkapan ke aplikasi PIPP dan waktu bongkar muat kapal perikanan yang
tidak menentu.

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena

berkat rahmat dan Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan Praktik

Kerja Magang (PKM) dengan judul “ENUMERASI HASIL TANGKAPAN ALAT

TANGKAP PAYANG DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI (PPP) LEKOK

KABUPATEN PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR”. Laporan ini dibuat dan

diajukan oleh penulis untuk digunakan sebagai dasar dari tujuan-tujuan yang

ingin dicapai dalam kegiatan Praktek Kerja Magang yang akan dilaksanakan.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan baik dari ketelitian

pada penulisan, bahkan kesalahan dalam penyampaian kata dalam penyusunan

proposal ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun agar untuk selanjutnya lebih sempurna dan bermanfaat bagi para

pembaca dan yang membutuhkan.

Malang, Agustus 2019

Penulis

iv
DAFTAR ISI

Halaman

SURAT PERNYATAAN TELAH MELAKSANAKAN PRAKTIK KERJA

MAGANG ............................................................................................................. i

UCAPAN TERIMA KASIH ................................................................................... ii

RINGKASAN ...................................................................................................... iii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv

DAFTAR ISI ........................................................................................................ v

DAFTAR TABEL ................................................................................................ vi

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... ix

1. PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Tujuan ........................................................................................................ 2
1.3 Kegunanaan ............................................................................................... 3
1.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan................................................................ 3

2. METODE PRAKTIK KERJA MAGANG........................................................... 5


2.1 Metode Pelaksanaan.................................................................................. 5
2.2 Teknik Pengambilan Data .......................................................................... 5
2.2.1 Data Primer.......................................................................................... 5
2.2.2 Data Sekunder ..................................................................................... 7

3. KEADAAN UMUM LOKASI PRAKTIK KERJA MAGANG .............................. 9


3.1 Kondisi Umum ............................................................................................ 9
3.1.1 Letak Geografis ................................................................................... 9
3.1.2 Keadaan Iklim .................................................................................... 10
3.2 Manfaat dari PPP Lekok ........................................................................... 10
3.3 Kondisi PPP Lekok ................................................................................... 10
3.4 Visi, Misi, dan Tujuan PPP Lekok ............................................................. 12
3.4.1 Visi ..................................................................................................... 12
3.4.2 Misi .................................................................................................... 12
3.4.3 Tujuan................................................................................................ 12
3.5 Struktur Organisasi................................................................................... 13
3.6 Tugas Pokok dan Fungsi PPP Lekok ....................................................... 14
3.7 Jumlah Nelayan di PPP Lekok Tahun 2018.............................................. 15
3.8 Jumlah Alat Tangkap di PPP Lekok Tahun 2018 ...................................... 16

4. HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................................... 17


4.1 Alat Tangkap Payang ............................................................................... 17

v
4.2 Produksi Ikan di PPP Lekok ..................................................................... 19
4.3 Produksi dan Nilai Produksi Ikan Hasil Tangkapan di PPP Lekok pada
Bulan Juni 2019 ............................................................................................. 22
4.4 Proses Enumerasi Hasil Tangkapan Payang............................................ 25
4.4.1 Pengambilan Data Lapang Hasil Tangkapan Payang ........................ 25
4.4.2 Input Data Lapang Hasil Tangkapan Payang ke PIPP ....................... 29
4.4.3 Input Data Hasil Tangkapan Payang ke form SL-3............................. 37
4.5 Kendala dalam Proses Enumerasi Hasil Tangkapan ................................ 40
4.6 Solusi Untuk Proses Enumerasi Hasil Tangkapan .................................... 40

5. PENUTUP ..................................................................................................... 42
5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 42
5.2 Saran ....................................................................................................... 43

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 44

LAMPIRAN........................................................................................................ 45

vi
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Jadwal Rancangan Kegiatan.................................................................. 4

Tabel 2. Fasilitas-fasilitas di PPP Lekok ............................................................ 11

Tabel 3. Data Pegawai Negeri Sipil PPP Lekok ................................................. 13

Tabel 4. Data Pegawai Non PNS PPP Lekok .................................................... 13

Tabel 5. Jumlah alat tangkap di PPP Lekok tahun 2018 .................................... 16

Tabel 6. Ikan Hasil Tangkapan Alat Tangkap Payang di PPP Lekok ................. 20

Tabel 7. Produksi dan nilai produksi hasil tangkapan di PPP lekok bulan Juni

2019. ................................................................................................................. 24

vii
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Lokasi PPP Lekok .............................................................................. 9

Gambar 2. Kapal payang di PPP Lekok. ............................................................ 18

Gambar 3. Produksi ikan hasil tangkapan di PPP Lekok tahun 2014-2018 ........ 19

Gambar 4. Alur proses enumerasi payang di PPP Lekok................................... 25

Gambar 5. Kegiatan bongkar muat hasil tangkapan .......................................... 26

Gambar 6. Penimbangan hasil tangkapan ......................................................... 27

Gambar 7. Pengambilan data lapang di tengkulak ............................................. 28

Gambar 8. Form data produksi harian PPP Lekok ............................................. 28

Gambar 9. Akses web DJPT untuk mengakses PIPP ........................................ 31

Gambar 10. Menu Form Entry Produksi Keberangkatan Kapal .......................... 31

Gambar 11. Tampilan menu entry keberangkatan kapal. ................................... 32

Gambar 13. Informasi perbekalan keberangkatan kapal .................................... 32

Gambar 14. Data permohonan BBM bersubsidi. ................................................ 33

Gambar 15. Tampilan keberangkatan kapal yang telah di entry......................... 33

Gambar 16. Tampilan untuk memilih entry kapal masuk. ................................... 34

Gambar 17. Tampilan entry kedatangan kapal. ................................................. 34

Gambar 18. Tampilan untuk memilih entry data produksi. ................................. 35

Gambar 19. Tampilan entry data produksi. ........................................................ 36

Gambar 20. Tampilan entry data ikan hasil tangkapan. ..................................... 36

Gambar 21. File form SL-3. ............................................................................... 37

Gambar 22. Tampilan form SL-3........................................................................ 38

Gambar 23. File data produksi harian. ............................................................... 38

Gambar 24. Data produksi harian. ..................................................................... 39

Gambar 25. Proses input data hasil tangkapan ke form SL-3. ........................... 39

viii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Logbook Praktik Kerja Magang (PKM) ........................................... 45

Lampiran 2. Contoh formulir enumerasi di PPP Lekok ....................................... 52

Lampiran 3. Kegiatan bongkar muat kapal di PPP Lekok................................... 53

Lampiran 4. Input data hasil tangkapan ke aplikasi PIPP ................................... 56

Lampiran 5. Input data ke form SL-3 .................................................................. 58

Lampiran 6. Hasil tangkapan ikan di PPP Lekok ................................................ 59

Lampiran 7. Dokumentasi .................................................................................. 63

ix
1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pelabuhan Perikanan merupakan prasarana perikanan dalam usaha yang

memiliki fungsi sebagai pusat pengembangan masyarakat nelayan, pusat

kegiatan perekonomian perikanan yang meliputi kegiatan produksi, pengolahan

dan pemasaran hasil tangkapan. Pelabuhan perikanan akan mendukung seluruh

kegiatan perikanan dan meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup nelayan.

Seluruh kegiatan nelayan dipusatkan di pelabuhan perikanan sehingga dapat

berperan positif dalam mengembangkan daerah-daerah yang berada di

pelabuhan dan sekitarnya (Suherman dan Dault, 2009).

Pengolahan data adalah proses data yang diolah melalui suatu model

menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut kemudian

membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan yang berarti menghasilkan

suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data

tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan

seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini disebut juga dengan siklus

pengolahan data (data processing cycles). Dalam melakukan pengolahan data

dibutuhkan suatu proses enumerasi hasil tangkapan. Proses enumerasi

membantu dalam kegiatan pengumpulan data serta sebagai penunjang

penyajian data yang dibutuhkan (Jogiyanto, 2006).

Keakuratan data produksi hasil tangkapan dapat diwujudkan jika

pendataan dilakukan dengan baik dan sesuai dengan prosedur pendataan yang

telah ditetapkan. Proses enumerasi atau pendataan hasil tangkapan merupakan

hal penting untuk mengetahui seberapa besar hasil tangkapan yang dikeluarkan

dari suatu perairan dan berapa besar produksi suatu tempat pendaratan atau PP.

Pendataan hasil tangkapan juga dapat mengukur besarnya potensi suatu

1
perairan dan kemampuan suatu PP dalam menyediakan volume dan jenis-jenis

hasil tangkapan. Oleh sebab itu keakuratan data memiliki peran yang sangat vital

untuk menjadi informasi produksi suatu perairan dan pelabuhan perikanan, serta

menjadi dasar dalam suatu proses pengambilan kebijakan (Wahyudi, 2017).

Alat tangkap Payang adalah pukat kantong yang digunakan untuk

menangkap gerombolan ikan permukaan (pelagic fish) dimana kedua sayapnya

berguna untuk menakut-nakuti atau mengejutkan serta menggiring ikan supaya

masuk ke dalam kantong. Jenis ikan yang menjadi tujuan penangkapan dengan

payang adalah ikan yang hidup bergerombol pada lapisan permukaan perairan,

baik yang bergerombol dalam jenis yang sama ataupun dalam jenis yang

berbeda. Hasil tangkapan yang terutama jenis-jenis ikan pelagis kecil seperti ikan

layang, selar, tongkol, kembung, tembang (Hakim et al., 2014).

Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Lekok merupakan pelabuhan

perikanan yang terdapat di wilayah Babupaten Pasuruan Jawa timur. Hingga

saat ini pelabuhan Lekok masih aktif digunakan masyarakat khusunya nelayan

untuk kegiatan perikanan tangkap. Proses pendataan hasil tangkapan

merupakan salah satu kegiatan yang aktif dilakukan. Data hasil tangkapan yang

didapat nantinya akan diolah dan dijadikan suatu informasi bagi pelabuhan

tersebut. Data yang disajikan dapat dimanfaatkan dengan baik dan digunakan

sesuai dengan kebutuhan agar berguna dalam mencapai suatu tujuan tertentu.

1.2 Tujuan

Tujuan kegiatan Praktik Kerja Magang (PKM) di PPP Lekok ini adalah

sebagai berikut:

1. Mempelajari dan memahami proses enumerasi ikan hasil tangkapan dari alat

tangkap payang yang ada di PPP Lekok

2
2. Mengetahui ikan hasil tangkapan dari alat tangkap payang yang ada di PPP

Lekok

3. Mengetahui kendala yang ada pada saat proses pendataan atau enumerasi

ikan hasil tangkapan alat tangkap payang di PPP Lekok

1.3 Kegunanaan

Kegunaan dari praktik kerja magang ini adalah:

1. Bagi Mahasiswa

Sebagai informasi dan pengetahuan baru dalam penelitian selanjutnya

mengenai proses pendataan atau enumerasi hasil tangkapan pada suatu alat

tangkap.

2. Bagi Instansi Terkait

Memberikan informasi mengenai kondisi dan perkembangan perikanan di

PPP Lekok khusunya mengenai alat tangkap dan produksi hasil tangkapan di

PPP Lekok.

1.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Kegiatan Praktik Kerja Magang (PKM) ini dilaksanakan di Pelabuhan

Perikanan Pantai (PPP) Lekok Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur pada

tanggal 10 Juni–13 Juli 2019. Total kegiatan yang dilakukan pada saat Praktik

Kerja Magang (PKM) adalah 30 hari orang kerja (HOK) dengan mengikuti

kegiatan yang dilakukan oleh enumerator lapang pelabuhan. Jadwal

pelaksanaan Praktik Kerja Magang (PKM) disajikan pada Tabel 1.

3
Tabel 1. Jadwal Rancangan Kegiatan
Maret April Juni Juli Agustus September

No Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengajuan Judul

2 Pengajuan Proposal

3 Pengiriman Proposal

4 Pelaksanaan PKM

Penyusunan Laporan
5
dan Konsultasi

5
6 Ujian PKM

Keterangan : Aktivitas Kegiatan PKM

4
2. METODE PRAKTIK KERJA MAGANG

2.1 Metode Pelaksanaan

Metode yang digunakan dalam kegiatan PKM ini yaitu metode deskriptif

dan metode partisipasi aktif. Metode deskriftif merupakan metode dalam

prosedur pemecahan masalah dengan menggambarkan subjek atau objek yang

ada berdasarkan fakta atau keadaan yang nampak. Metode partisipasi aktif

adalah suatu metode yang turut berpartisipasi terhadap setiap kegiatan yang

dilakukan oleh enumerator pada suatu pelabuhan.

2.2 Teknik Pengambilan Data

Dalam Praktek Kerja Magang (PKM) ini, data yang diperlukan meliputi

dua data yaitu data primer dan data sekunder.

2.2.1 Data Primer

Data primer merupakan data yang diambil langsung dari responden

secara langsung yang dikumpulkan melalui survei lapang dengan menggunakan

teknik pengumpulan tentang yang dibuat untuk itu. Teknik pengambilan data

primer dalam pelaksanaan Praktik Kerja Magang ini dilakukan dengan

menggunakan cara observasi, wawancara, partisipasi aktif dan dokumentasi di

lapangan. Data primer yang didapatkan yaitu nama kapal, ikan hasil tangkapan,

tanggal pendaratan, nama pelabuhan, panjang ikan yang disampling dan berat

ikan yang disampling (Narimawati, 2007).

a. Observasi

Observasi merupakan pengumpulan data dengan pengamatan langsung

yang dilaksanakan terhadap subyek sebagaimana adanya di lapangan, atau

dalam suatu percobaan baik dilapangan atau didalam laboratorium tanpa

menggunakan alat. Observasi menjadi salah satu teknik pengumpulan data

5
apabila ; (1) sesuai dengan tujuan penelitian, (2) direncanakan dan dicatat

secara sistematis, dan dapat dikontrol keadaannya (relibitasnya) dan

kesahihannya (validitasnya) (Usman dan Akbar, 2006).

Kegiatan observasi pada Praktik Kerja Magang (PKM) ini dilakukan

dengan cara mengamati dan mencatat kegiatan pendataan ikan hasil tangkapan

alat tangkap payang di PPP Lekok.

b. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti

ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus

diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang

lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit. Teknik pengumpulan data ini

mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau self-report. Wawancara

dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur, dan dapat dilakukan

melalui tatap muka maupun dengan menggunakan telepon (Sugiyono, 2009).

Metode wawancara yang digunakan dalam Praktik Kerja Magang (PKM)

ini dilakukan dengan cara wawancara langsung kepada pidak-pihak yang terkait,

yaitu kepada kepala dan karyawan PPP Lekok, petugas lapang PPP Lekok,

nelayan, dan responden lain dari masyarakat. Daftar pertanyaan terdapat pada

lampiran 1

c. Partisipasi aktif

Partisipasi aktif adalah teknik pengumpulan data yang mengharuskan

peneliti melibatkan diri dalam kehidupan dari masyarakat yang diteliti untuk dapat

melihat dan memahami gejala-gejala yang ada sesuai maknanya .Sedangkan

pengertian lain juga disebutkan bahwa partisipasi aktif adalah melakukan

pengamatan dengan cara melibatkan diri secara langsung atau menjadi bagian

dari lingkungan sosial atau organisasi yang sedang diamati (Aedi, 2010).

6
Metode partisipasi aktif yang digunakan dalam Praktik Kerja Magang

(PKM) ini dilakukan dengan cara mengikuti langsung kegiatan pertugas dalam

pencatatan data hasil tangkapan serta berpartisipasi aktif pada kegiatan nelayan

melakukan bongkar muat hasil penangkapan sampai pada enumerasi hasil

tangkapan untuk memperoleh data hasil tangkapan alat tangkap pada alat

tangkap payang.

d. Dokumentasi

Dokumen diartikan sebagai suatu catatan atau gambar yang tersimpan

tentang sesuatu yang sudah terjadi. Dokumen merupakan fakta dan data

tersimpan dalam berbagai bahan yang berbentuk dokumentasi. Sebagian besar

data yang tersedia adalah berbentuk surat-surat, laporan, peraturan, catatan

harian, biografi, simbol, artefak, foto, sketsa dan data lainnya yang tersimpan.

Dokumentasi tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang

kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi untuk penguat data

observasi dan wawancara dalam memeriksa keabsahan data, membuat

interpretasi dan penarikan kesimpulan (Djaelani, 2013).

Metode dokumentasi yang digunakan dalam Praktik Kerja Magang (PKM)

ini dilakukan dengan cara mendokumentasi hasil tangkapan, proses enumerasi,

fasilitas pelabuhan, saranan dan prasarana pelabuhan serta data perikanan

tangkap dibuku statistik perikanan di PPP Lekok.

2.2.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung

bersumber dari dokumentasi, literatur, buku, jurnal dan informasi lainnya yang

ada hubungannya dengan masalah yang diteliti. Sumber data sekunder ini dapat

berupa hasil pengolahan lebih lanjut dari data primer yang disajikan dalam

bentuk lain atau dari orang lain. Data ini digunakan untuk mendukung informasi

7
dari data primer yang diperoleh baik dari wawancara maupun observasi langsung

ke lapangan (Swastina, 2013).

Dalam kegiatan Praktik Kerja Magang (PKM) ini, pengambilan data

sekunder dapat diperoleh dari literatur pustaka, laporan, data dari peneliti

sebelumya dan data yang berasal dari pihak lembaga pemerintah maupun

karyawan dan individu yang terkait dengan sistem pencatatan data hasil

tangkapan di PPP Lekok. Dalam Praktik Kerja Magang (PKM) ini data sekunder

meliputi:

1. Keadaan umum PPP Lekok.

2. Struktur organisasi dalam PPP Lekok.

3. Jenis alat tangkap yang digunakan.

4. Data statistik perikanan PPP Lekok.

8
3. KEADAAN UMUM LOKASI PRAKTIK KERJA MAGANG

3.1 Kondisi Umum

3.1.1 Letak Geografis

Menurut buku laporan tahunan PPP Lekok (2018), Sarana fasilitas pokok,

fasilitas fungsional dan fasilitas penunjang PPP Lekok didirikan di atas lahan

seluas 24.065 m2 dari hasil pengembangan reklamasi pantai dengan kemiringan

0 – 250 dengan ketinggian 2 meter di atas permukaan laut yang terletak pada

posisi koordinat 080 17’ 31,7” LS dan 1110 42 ’54,23” BT.

PPP Lekok terletak di Desa Jatirejo Kecamatan Lekok Kabupaten

Pasuruan Propinsi Jawa Timur dengan jarak  18 km dari pusat Kabupaten

Pasuruan. Adapun PPP Lekok berbatasan langsung dengan:

1. Sebelah Utara: Selat Madura.

2. Sebelah Selatan: Desa Tambak Lekok.

3. Sebelah Barat: Desa Patuguran.

4. Sebelah Timur: Desa Jatirejo.

Gambar 1. Lokasi PPP Lekok (Sumber: Buku Tahunan 2018 PPP Lekok)

9
3.1.2 Keadaan Iklim

Keadaan iklim merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi

keberlangsungan kegiatan penangkapan ikan. Keadaan iklim di setiap daerah di

Indonesia berbeda-beda, hal ini dapat dilihat dari perbedaan suhu udara,

kelembapan udara, tekanan udara, curah hujan, kecepatan angin dan radiasi

matahari. Kondisi iklim di Kecamatan Lekok secara umum tidak berbeda jauh

dengan daerah lain di Kabupaten Pasuruan. Data iklim yang diperoleh dari

Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Stasiun Meteorologi Maritim Kelas II

Tanjung Perak Surabaya menunjukkan PPP Lekok yang terletak di Kecamatan

Lekok memiliki suhu berkisar antara 240C-350C dengan rata-rata kelembaban

udara antara 55%-87%. Kecepatan angin berkisar anatara 5-16 knot.

3.2 Manfaat dari PPP Lekok

Menurut buku laporan tahunan PPP Lekok (2018), PPP Lekok adalah

salah satu pelabuhan perikanan yang dibangun guna menunjang aktivitas

perikanan yang memanfaatkan sumber daya ikan yang ada di Wilayah

Pengelolaan Perikan (WPP)–RI 712 (Laut Jawa). Manfaat yang terdapat di PPP

Lekok adalah untuk melayani kapal-kapal yang sedang melakukan operasi

penangkapan ikan di daerah penangkapan (fishing ground). Berguna juga untuk

melakukan pelayanan terhadap kapal-kapal perikanan baik untuk keberangkatan

maupun kapal datang yang berada di pelabuhan dan juga memfasilitasi kegiatan

pemasaran ikan di pasar ikan.

3.3 Kondisi PPP Lekok

Kondisi gedung yang ada di PPP Lekok masih bagus tetapi hanya saja

kurang dalam hal perawatan dan kebersihannya. Pelabuhan Perikanan Panatai

(PPP) Lekok dalam menjalankan fungsi dan peranannya dilengkapi dengan 3

macam fasilitas yaitu fasilitas pokok, fasilitas fungsional, dan fasilitas

10
penunjang yang akan menentukan skala atau tipe dari pelabuhan dan berkaitan

dengan skala perikanannya tersebut. Fasilitas pokok merupakan fasilitas utama

yang sangat penting atau yang harus ada dalam menunjang keselamatan

aktivitas perikanan di pelabuhan. Fasilitas fungsional merupakan fasilitas yang

dapat dimanfaatkan secara langsung atau fasilitas tambahan untuk kepentingan

manajemen pelabuhan dan dapat dikelola secara perseorangan atau dengan

badan hukum. Fasilitas penunjang merupakan fasilitas tambahan untuk dapat

memudahkan aktifitas masyarakat nelayan dan sekitar untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat nelayan. Fasilitas-fasilitas yang ada di PPP Lekok

disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Fasilitas-fasilitas di PPP Lekok


Fasilitas Pokok Fasilitas Fungsional Fasilitas Penunjang

Lahan Gedung Pelelangan Ikan Pos Jaga

Revetment Tempat Parkir Rumah Dinas

Jalan pelabuhan Bengkel Rumah Jaga

Gudang Es Jalan Paving

Gudang Peralatan Musholla

Toilet Umum

Pagar Pelabuhan

Listrik PLN

Kantor PPP Lekok Balai

Pertemuan

Rabatan

Kios Nelayan

Gedung Pengepakan

Gedung penyimpanan Ikan

Sumber: Buku laporan tahunan PPP Lekok 2018.

11
3.4 Visi, Misi, dan Tujuan PPP Lekok

3.4.1 Visi

Menurut buku laporan tahunan PPP Lekok (2018) selain tugas pokok dan

fungsi yang harus dilaksanakan oleh PPP Lekok juga mempunyai visi yaitu

“Pembangunan Kelautan dan Perikanan yang Tertib, Nyaman, dan

Menciptakan Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan”.

3.4.2 Misi

Menurut buku laporan tahunan PPP Lekok (2018) untuk mewujudkan visi

pembangunan kelautan dan perikanan PPP Lekok, misi yang diemban yaitu :

1) Melaksanakan ketertiban, keamanan, dan kebersihan PPP Lekok.

2) Mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan di

wilayah PPP Lekok.

3) Meningkatkan pelayanan dan pengawasan di lingkungan PPP Lekok.

4) Memelihara lingkungan sumberdaya kelautan dan perikanan di wilayah

PPP Lekok.

3.4.3 Tujuan

Menurut buku laporan tahunan PPP Lekok (2018) Adapun tujuan

pembangunan kelautan dan perikanan PPP Lekok yaitu:

1) Meningkatkan pelayanan pelabuhan yang tertib, aman, dan nyaman.

2) Meningkatkan peran sector kelautan dan perikanan terhadap

pertumbuhan ekonomi dengan peningkatan pendapatan.

3) Meningkatkan pengawasan

4) Terwujudnya pengelolaan konservasi kawasan yang berkelanjutan

12
3.5 Struktur Organisasi

Adapun jumlah pegawai PPP Lekok terdiri dari 10 orang, yaitu 4 Pegawai

Negeri Sipil, dan 6 Pegawai Non PNS. Data pegawai tersebut disajikan dalam

bentuk tabel di bawah ini:

Tabel 3. Data Pegawai Negeri Sipil PPP Lekok


Pangkat/
No. Nama dan NIP Jabatan Pendidikan
Golongan

1. Dodit Waluyo, S.Pi Pengelola Pengatur S1

NIP. 19800321 200801 1 011 Pelabuhan (II/c) Perikanan

2. Abdul Kahir Pengadminis- Juru SD

NIP. 19660215 200801 1 005 trasi Umum (I/c)

3. Muhammad Ayub Pengelola Juru SD

NIP. 19630509 200901 1 001 Layanan (I/c)

Pelabuhan

4. A Saifuddin Pengadminis- Juru SD

NIP. 19640404 200901 1 001 trasi Umum (I/c)

Sumber: Buku laporan tahunan PPP Lekok 2018.

Tabel 4. Data Pegawai Non PNS PPP Lekok


No. Nama Jabatan Pendidikan Keterangan

1. Hannan Staf IP2SKP SMA Tenaga

Lekok Keamanan

2. Muhammad Selamet Staf IP2SKP SMA Tenaga

Agung Riyadi Lekok Keamanan

3. Ikhwan Hidayatulloh, S.EI Staf IP2SKP S1- Ekonomi Tenaga Teknis

Lekok Islam Pengolah Data

13
No. Nama Jabatan Pendidikan Keterangan

4. Ivon Vernandawijaya, S.Pi Staf IP2SKP S1- Tenaga Teknis

Lekok Perikanan Perijinan Kapal

5. Danang Achmad Fauzan Staf IP2SKP SMA Tenaga

Lekok Kebersihan

6. Aprian Fajar Zain Staf IP2SKP SMA Tenaga

Lekok Kebersihan

Sumber: Buku laporan tahunan PPP Lekok 2018.

3.6 Tugas Pokok dan Fungsi PPP Lekok

Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor :

20/Permen-KP/2014 Tanggal 16 mei 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Unit Pelaksanan Teknis bahwa definisi Pelabuhan Perikanan adalah unit

pelaksanan teknis di bidang pelabuhan perikanan yang berada di bawah dan

tanggung jawab kepada Direktur Jenderal Periakan Tangkap. Pelabuhan

Perikanan sebagaimana dimaksud ayat (1) dipimpin oleh seorang Kepala.

Pelabuhan Perikanan Lekok adalah Instalasi Pelabuhan Perikanan di bidang

sarana dan prasarana yang dibawah dan bertanggung jawab kepada Unit

Pelaksana Teknis Pelabuhan Perikanan Mayangan dan dibawah naungan Dinas

Perikanan Dan Kelautan Provinsi Jawa Timur.

Dalam melaksanakan tugas pokoknya, PPP Lekok mempunyai beberapa

fungsi yang harus dilaksanakan, antara lain:

1. Penyusunan rencana program dan anggaran, pemantauan, dan

evaluasi pelabuhan perikanan.

2. Pelaksanaan pengaturan keberangkatan, kedatangan dan

keberadaan kapal perikanan di pelabuhan perikanan.

14
3. Pelaksanaan pelayanan penerbitan Surat Tanda Bukti Lapor

Kedatangan dan Keberangkatan Kapal Perikanan (STBLKK).

4. Pelaksaan pemeriksaan Log Book.

5. Pelaksanaan pelayanan penerbitan Surat Persetujuan Berlayar

(SPB).

6. Pelaksanaan penerbitan Sertifikat Hasil Tangkapan Ikan (SHTI).

7. Pelaksanaan pengawasan pengisian bahan bakar.

8. Pelaksanaan pembangunan, pengembangan, pemeliharaan,

pendayagunaan dan pengawasan serta pengendalian sarana dan

prasaran.

9. Pelaksanaan fasilitas penyuluhan, pengawasan dan pengendalian

sumber daya ikan, perkarantinaan ikan, publikasi hasil penelitian,

pemantauan wilayah pesisir, wisata bahari, pembinaan mutu, serta

pengelolaan, pemasaran dan distribusi hasil perikanan.

10. Pelayanan jasa, pemanfaatan lahan dan fasilitas usaha.

11. Pelaksanaan pengumpulan data, informasi, dan publikasi.

12. Pelaksanaan bimbingan teknis dan penerbitan Sertifikat Cara

Penanganan Ikan yang Baik (CPIB).

13. Pelaksanaan inspeksi pembongkaran ikan.

14. Pelaksanaan pengendalian lingkungan di pelabuhan perikanan.

15. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.

3.7 Jumlah Nelayan di PPP Lekok Tahun 2018

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 Tentang

Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004, Tentang Perikanan,

Pasal 1 Ayat 10, nelayan adalah orang yang mata pencahariannya melakukan

penangkapan ikan. Sejak Pelabuhan Perikanan dibangun masyarakat perikanan

15
yang melakukan usaha perikanan di lingkungan PPP Lekok di antaranya

nelayan, pemilik kapal, pedagang ikan, pedagang warung serba ada (Waserba),

pedagang kaki lima dan lain-lain. Menurut Buku Laporan Tahunan PPP Lekok

(2018), jumlah nelayan di PPP Lekok pada tahun 2018 sebanyak 1.376 nelayan.

3.8 Jumlah Alat Tangkap di PPP Lekok Tahun 2018

Penggunaan suatu jenis alat tangkap sangat berpengaruh terhadap jenis

ikan hasil tangkap. Pada umumnya alat tangkap yang digunakan di PPP Lekok

adalah payang jurung, gill net, payang alit. Menurut Buku Laporan Tahunan PPP

Lekok (2018), jumlah alat tangkap yang ada di PPP Lekok pada tahun 2018

sebanyak 1025. Data disajikan pada Tabel 5.

Tabel 5. Jumlah alat tangkap di PPP Lekok tahun 2018


No. Jenis Alat Tangkap Jumlah Kapal (Unit)

1 Payang Jurung 24

2 Gill Net 157

3 Payang Alit 844

Jumlah 1025

Sumber: Buku laporan tahunan PPP Lekok 2018.

16
4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Alat Tangkap Payang

Pemberian nama Payang sejenis pukat kantong atau pukat pantai ( boat

seine) yang bagian kantongnya terbuat dari waring. Alat tangkap ini khusus

digunakan untuk menangkap ikan pelagis kecil khususnya ikan Teri (Stolephorus

sp) dan alat tangkap ini bukan alat tangkap musiman kecuali pada musim barat

nelayan tidak melaut karena ombak besar. Dalam memanfaatkan sumberdaya

ikan Teri nelayan berusaha melakukan usaha penangkapan ikan sebanyak

mungkin tanpa adanya pembatasan dan menggunakan teknologi penangkapan

yang lebih efisien. Peningkatan teknologi dengan cara mengganti alat

tangkapannya dengan lebih efisien, memperbesar ukuran kapal, menggunakan

alat bantu untuk mendeteksi tingkat kelimpahan sediaan ikan ataupun alat bantu

mengumpulkan gerombolan ikan. Secara umum dari segi produksi, peningkatan

teknologi penangkapan ikan diharapkan akan meningkatkan efisiensi teknis

penangkapan, sedangkan dari sisi ekonomi, peningkatan teknologi dapat

menurunkan biaya penangkapan (Mulyani et al., 2004).

Alat tangkap payang merupakan alat tangkap modifikasi yang menyerupai

trawl kecil yang dioperasikan dipermukaan perairan. Dari segi konstruksi alat

tangkap tersebut hampir mirip dengan lampara, yang membedakan adalah tidak

digunakannya otter board dalam pengoperasiannya. Pengoperasian payang

dilakukan pada lapisan permukaan perairan. Payang mempunyai tingkat

selektifitas yang rendah, disebabkan penggunaan mesh size yang kecil,

sehingga dapat menangkap ikan-ikan kecil, seperti teri sampai ikan yang

berukuran lebih besar, seperti Tongkol dan sebagainya. Alat tangkap payang

dioperasikan dengan kapal-kapal berukuran kecil dengan jumlah trip yang

terbatas. Payang secara ekonomis termasuk alat tangkap yang menguntungkan

17
karena menghasilkan tangkapan ikan yang bernilai ekonomis tinggi (Teri Nasi)

dan juga dapat juga untuk menangkap ikan-ikan besar semacam Tongkol,

Tengiri dan sebagainya. Pengoperasiannya dimulai dengan penurunan atau

penebaran jaring, kemudian dilanjutkan dengan penarikan jaring, hingga

akhirnya ikan terkumpul dan jaring kemudian diangkat (Ningsih et al., 2013).

Gambar 2. Kapal payang di PPP Lekok. (Sumber: Dokumentasi pribadi).

Alat tangkap payang adalah pukat kantong yang digunakan untuk

menangkap gerombolan ikan permukaan atau ikan pelagis seperti ikan terinasi,

ikan tenggiri, ikan kembung, ikan kerong-kerong, ikan kuniran dan sebagainya.

Dimana payang juga dahulunya ditarik manusia sekarang perkembangannya

sudah di tarik dengan alat bantu penangkapan ikan. Kedua sayapnya berguna

untuk menakut-nakuti atau mengejutkan serta menggring ikan untuk masuk ke

dalam kantong. Cara operasinya adalah dengan melingkari gerombolan ikan dan

kemudian pukat kantong tersebut ditarik ke arah kapal. Alat tangkap ikan payang

hampir dikenal di seluruh daerah perikanan laut Indonesia dengan nama yang

berbeda-beda.

18
4.2 Produksi Ikan di PPP Lekok

Menurut buku laporan tahunan PPP Lekok (2018) data produksi ikan hasil

tangkapan yang didaratkan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Lekok Kabupaten

Pasuruan sepanjang Tahun 2018 mencapai 540.283 Kg. Jika dibandingkan

dengan nilai produksi sepanjang lima tahun terakhir maka nilai ini masih

termasuk tiga terendah, namun sedikit meningkat dari sebelumnya. Pada tahun

2017 jumlah produksi 466.791 pada tahun 2016 jumlah produksi mencapai

520.159 Kg, pada tahun 2015 mencapai 1.030.126 Kg, dan pada tahun 2014

mencapai 1.094.145 Kg.

Produksi Ikan PPP Lekok (Kg)


Produksi Ikan (Kg)

1,094,145
1,030,126

520,159 540,283
466,791

2014 2015 2016 2017 2018

Gambar 3. Produksi ikan hasil tangkapan di PPP Lekok tahun 2014-2018

19
Tabel 6. Ikan Hasil Tangkapan Alat Tangkap Payang di PPP Lekok

No Nama Latin Nama Lokal Keterangan Gambar

1 Stolephorus Teri

indicus

(Fishbase, 2019)

2 Sardinella Tembang

fimbriate

(Fishbase, 2019)

3 Selaroides Selar

leptolepis

(Fishbase, 2019)

4 Upeneus Kuniran

sulphureus

20
(Fishbase, 2019)

5 Rastrelliger Kembung

kanagurta

(Fishbase, 2019)
Eleutheronema
6 tetradactylum Kurau

(Fishbase, 2019)
Terapon theraps kerong-kerong
7

(Fishbase, 2019)
Parastromateus Bawal Hitam
8 niger

(Fishbase, 2019)

21
Scomberomorus Tenggiri
9 sp

(Fishbase, 2019)

Trychiurus sp Layur
10

(Fishbase, 2019)

4.3 Produksi dan Nilai Produksi Ikan Hasil Tangkapan di PPP Lekok pada

Bulan Juni 2019

Ikan hasil tangkapan yang didapat pada bulan juni di PPP Lekok yaitu

didominasi ikan pelagis, seperti ikan teri (Stolephorus indicus), ikan tembang

(Sardinella fimbriate), ikan kembung (Rastrelliger kanagurta), ikan kuniran

(Upeneus sulphureus), ikan kurau (Eleutheronema tetradactylum), kerong-kerong

(Terapon theraps), barakuda (Spyraena putnamae), ikan bawal hitam

(Parastromateus niger), ikan tenggiri (Scomberomorus sp), ikan layur (Trychiurus

sp), ikan selar (Selaroides leptolepis), ikan manyung (Netuma thalassinus), ikan

pinjalo (Lutjaninae), ikan belanak (Moolgarda seheli).

.Produksi dan nilai produksi ikan hasil tangkapan bagan perahu yang di

daratkan di PPP Lekok pada bulan Juni tahun 2019 cukup beragam. Dimana

pada bulan Juni tahun 2019 jumlah produksi ikan teri (Stolephorus indicus)

sebanyak 165 kg dengan nilai produksi sebesar Rp. 1.650.000, ikan tembang

(Sardinella fimbriata) jumlah produksi pada bulan Juni tahun 2019 sebanyak

22
2.235 kg dengan nilai produksi sebesar Rp. 22.350.000, ikan selar (Selaroides

leptolepis) jumlah prduksi pada bulan Juni tahun 2019 sebanyak 580 kg dengan

nilai produksi sebesar Rp. 12.760.000. ikan kembung (Rastrelliger kanagurta)

jumlah produksi pada bulan Juni tahun 2019 sebanyak 2.345 kg dengan nilai

produksi sebesar Rp. 39.865.000. Ikan kuniran (Upeneus sulphureus) jumlah

prduksi pada bulan Juni tahun 2019 sebanyak 20 kg dengan nilai produksi

sebesar Rp. 380.000. Ikan kurau (Eleutheronema tetradactylum) jumlah prduksi

pada bulan Juni tahun 2019 sebanyak 1.400 kg dengan nilai produksi sebesar

Rp. 23.800.000. Ikan tenggiri (Scomberomorus sp) jumlah prduksi pada bulan

Juni tahun 2019 sebanyak 555 kg dengan nilai produksi sebesar Rp. 14.985.000.

Ikan layur (Trychiurus sp) jumlah prduksi pada bulan Juni tahun 2019 sebanyak

40 kg dengan nilai produksi sebesar Rp.600.000. Ikan bawal hitam

(Parastromateus niger) jumlah prduksi pada bulan Juni tahun 2019 sebanyak

110 kg dengan nilai produksi sebesar Rp. 5.500.000. Ikan manyung (Netuma

thalassinus) jumlah prduksi pada bulan Juni tahun 2019 sebanyak 65 kg dengan

nilai produksi sebesar Rp. 910.000. Ikan pinjalo (Lutjaninae) jumlah prduksi pada

bulan Juni tahun 2019 sebanyak 162 kg dengan nilai produksi sebesar Rp.

2.430.000. Ikan belanak (Moolgarda seheli) jumlah prduksi pada bulan Juni

tahun 2019 sebanyak 10 kg dengan nilai produksi sebesar Rp. 130.000. Ikan

barakuda (Spyraena putnamae) jumlah prduksi pada bulan Juni tahun 2019

sebanyak 649 kg dengan nilai produksi sebesar Rp. 16.225.000. Ikan kerong-

kerong (Terapon theraps) jumlah prduksi pada bulan Juni tahun 2019 sebanyak

1.619 kg dengan nilai produksi sebesar Rp. 8.095.000. Jumlah total produksi

hasil tangkapan ikan di PPP Lekok pada bulan Juni tahun 2019 yaitu sebanyak

9.955 kg dengan nilai produksi sebesar Rp. 149.680.000. Produksi dan nilai

produksi ikan hasil tangkapan di PPP Lekok disajikan pada Tabel 7.

23
Tabel 7. Produksi dan nilai produksi hasil tangkapan di PPP lekok bulan Juni
2019.

Hasil tangkapan Produksi (Kg) Nilai produksi (Rp)

Tembang 2,235 22,350,000

Kuniran 20 380,000

Kurau 1,400 23,800,000

Kembung 2,345 39,865,000

Tenggiri 555 14,985,000

Layur 40 600,000

Bawal Hitam 110 5,500,000

Manyung 65 910,000

Teri Besar 165 1,650,000

Pinjalo 162 2,430,000

Belanak 10 130,000

Selar 580 12,760,000

Barakuda 649 16,225,000

Kerong-Kerong 1,619 8,095,000

Jumlah 9.955 149.680.000

24
4.4 Proses Enumerasi Hasil Tangkapan Payang

Proses pendataan hasil tangkapan atau enumerasi di PPP Lekok

bertujuan untuk mengetahui jumlah produksi serta volume produksi hasil

tangkapan yang di daratkan di PPP Lekok. Proses Enumerasi dilakukan untuk

semua jenis alat tangkap yang ada di PPP Lekok termasuk alat tangkap payang.

Proses enumerasi hasil tangkapan payang terdiri dari 3 proses, yaitu proses

pengambilan data lapang oleh enumerator, entry data hasil tangkapan payang

per hari untuk dibuat laporan harian dan website PIPP. Selanjutnya yaitu data

harian dari petugas enumerator tersebut akan dikirim ke petugas PIPP, dimana

nantinya data harian tersebut akan diinput ke dalam aplikasi PIPP. Untuk

mengbackup data yang masuk ke dalam aplikasi PIPP maka petugas statistik

juga menginput data tersebut ke dalam form SL-3 untuk dijadikan data bulanan,

dimana nantinya data SL-3 tersebut akan diolah lagi menjadi data statistik

tahunan PPP Lekok. Proses enumerasi payang disajikan pada Gambar 4.

Proses Enumerasi Hasil Tangkapan payang di PPP Lekok

Pengambilan data lapang hasil tangkapan payang oleh enumerator

Entry data lapang hasil tangkapan pada untuk laporan harian

Entry data lapang hasil tangkapan pada website PIPP dan form SL-3

Gambar 4. Alur proses enumerasi payang di PPP Lekok.

4.4.1 Pengambilan Data Lapang Hasil Tangkapan Payang

Pelabuhan Perikanan memiliki peran dalam melakukan pendataan secara

langsung pada jenis ikan, jumlah dan ukuran ikan yang didaratkan melalui

25
kegiatan transshipment serta melakukan pendataan kegiatan operasional pada

unit penangkapan. Pemilik kapal atau perusahaan berperan sebagai penyedia

kebutuhan melaut bagi nelayan, pemenuhan ijin dan penyedia sarana,

peningkatan mutu hasil tangkapan, menerima pelaporan dari nahkoda terkait

penangkapan dan transshipment, melakukan pencataan hasil tangkapan di

pelabuhan perikanan, melaporkan hasil tangkapan kepada pihak pelabuhan,

menerima dan memfasilitasi observer dalam menjalankan tugasnya, pengumpul

ikan dan penyedia kebutuhan (Purnama, 2016).

Pengambilan data lapang hasil tangkapan di PPP Lekok merupakan

proses pertama dalam melakukan kegiatan enumerasi hasil tangkapan. Proses

pengambilan data lapang dilakukan untuk setiap kapal perikanan yang

melakukan kegiatan penangkapan ikan dan melakukan tambat labuh serta

bongkar muat hasil tangkapan di PPP Lekok.

Gambar 5. Kegiatan bongkar muat hasil tangkapan. (Sumber: Dokumentasi


pribadi)

Proses pengambilan data lapang langsung dilakukan di tempat tengkulak

yaitu dengan menanyakan beberapa daftar pertanyaan kepada tengkulak, hal-hal

26
yang ditanyakan enumerator seperti nama kapal, jenis ikan hasil tangkapan

dominan berat total hasil tangkapan dan harga dari masing-masing jenis ikan

hasil tangkapan. Enumerator hanya menanyakan berat total ikan hasil tangkapan

dan harga ikan tanpa dilakukan penimbangan perikan setelah dilakukan sortir

karena banyaknya jenis ikan yang didaratkan di PPP Lekok dan ikan hasil

tangkapan sudah dilakukan penimbangan oleh tengkulak tersebut. Setelah data

lapang terkumpul, enumerator mencatat ikan hasil tangkapan sesuai alat tangkap

dan total tangkapan di kantor kemudian dicatat pada Form Data Kapal Bongkar

dan Produksi Ikan.

Gambar 6. Penimbangan hasil tangkapan (Sumber. Dokumentasi pribadi)

27
Gambar 7. Pengambilan data lapang di tengkulak (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Gambar 8. Form data produksi harian PPP Lekok. (Sumber: Dokumentasi


pribadi)

28
4.4.2 Input Data Lapang Hasil Tangkapan Payang ke PIPP

1. Gambaran umum PIPP


Pusat Informasi Pelabuhan Perikanan (PIPP) adalah suatu situs atau

laman resmi dari Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP). Pusat Informasi

Pelabuhan Perikanan (PIPP) merupakan sistem informasi yang berfungsi untuk

mendukung pengembangan pelabuhan perikanan dalam menciptakan kawasan

andalan yang strategis, produktif dan cepat tumbuh sebagai sentra produksi dan

sentra industri bagi pengembangan ekonomi terpadu.

Pusat Informasi Pelabuhan Perikanan (PIPP) menginformasikan dinamika

kegiatan pelabuhan perikanan seluruh Indonesia kepada stakeholder

perikanandan kelautan melalui media internet melalui situs

http://www.pipp.dkp.go.id dengan dukungan data dari masing-masing pelabuhan

perikanan yang dikirim secara berkala.

Dalam hal ini, operator pelabuhan akan melakukan input data kedalam

Direktorat Jendral Perikanan Tangkap (DJPT). Didalam aplikasi PIPP terdapat

beberapa menu pendukung yaitu, home yang menampilkan laman awal, grafik

produksi bulanan dan headline PIPP terkini. Selanjutnya terdapat menu master

yang berisikan informasi tentang alat tangkap, pelabuhan, sumberdaya ikan,

harga perbekalan dan website. Terdapat juga menu form entry yang berisikan

informasi tentang produksi, pemasaran, industri dan jasa, perbekalan, entry data

sebelum 2014 dan form anggaran dana. Selanjutnya terdapat menu profil

pelabuhan yang berisikan informasi tentang data umum, fasilitas pokok, fasilitas

fungsional, fasilitas penunjang, data lingkungan fisik pelabuhan, kelembagaan

UPT pelabuhan, kelembagaan di dalam pelabuhan, masyarakat perikanan,

masalah dan upaya serta monitoring K5. Selanjutnya terdapat menu berita yang

ada di dalam PIPP. Terdapat juga menu laporan yang berisikan informasi tentang

laporan word, data umum pelabuhan, data kapal dan alat tangkap, data produksi,

29
data BBM, data PNBP, data instansi dan lembaga di pelabuhan, data lahan dan

investasi pelabuhan, data nilai ekonomi, data existing dan perkiraan biaya

pembangunan, data SHTI serta data SL-3 dan revet tuna. Terdapat juga menu

perncarian yang berisikan informasi tentang operasional dan fungsional. Terakhir

terdapat juga menu evaluasi.

2. Input data dalam PIPP

Proses enumerasi selanjutnya setelah pengambilan data lapang yaitu

input data hasil tangkapan ke Pusat Informasi Pelabuhan Perikanan (PIPP). Data

yang dimasukkan kedalam PIPP merupakan data lapang yang telah dicatat oleh

enumerator atau disebut juga dengan data harian. Dalam proses input data ke

PIPP ini, ada beberapa langkah yang harus dikerjakan. Berikut ini langkah-

langkah input data hasil tangkapan ke PIPP.Langkah pertama buka website

DJPT yaitu www.integrasi.djpt.kkp.go.id kemudian pilih PIPP dan login dengan

akun operator PPP Lekok.

30
Gambar 9. Akses web DJPT untuk mengakses PIPP

1. Langkah selanjutnya pilih menu Form Entry, kemudian pilih produksi dan

pilih keberangkatan kapal untuk entry data kedatangan kapal.

Gambar 10. Menu Form Entry Produksi Keberangkatan Kapal

31
2. Setelah memilih form entry produksi keberangkatan kapal, akan muncul

tampilan keberangkatan kapal seperti di bawah ini.

Gambar 11. Tampilan menu entry keberangkatan kapal.

3. Selanjutnya lengkapi data perbekalan keberangkatan kapal mulai dari

jumlah sampai harga perbekalan seperti solar, air dan es.

Gambar 12. Informasi perbekalan keberangkatan kapal

32
4. Lengkapi juga data permohonan rekomendasi BBM bersubsidi. Setelah

semua data dilengkapi, klik simpan. Maka proses entry data

keberangkatan kapal telah selesai dilakukan operator.

Gambar 13. Data permohonan BBM bersubsidi.

5. Langkah selanjutnya yaitu entry data kedatangan kapal. Pertama-tama

silahkan klik view untuk menampilkan informasi keberangkatan kapal.

Setelah itu filter tanggal dan nama kapal yang telah di entry.

Gambar 14. Tampilan keberangkatan kapal yang telah di entry.

33
6. Untuk mengisi kedatangan kapal, filter tanggal dan nama kapal yang telah

di entry pada keberangkatan kapal. Setelah itu pilih entry kapal masuk

untuk bisa meneruskan melakukan proses entry.

Gambar 15. Tampilan untuk memilih entry kapal masuk.

7. Selanjutnya pada kedatangan kapal, lengkapi tanggal kedatangan kapal

untuk melengkapi data yang dibutuhkan. Kemudian klik simpan, proses

entry data kedatangan kapal selesai.

Gambar 16. Tampilan entry kedatangan kapal.

8. Langkah terakhir dalam entry data ke PIPP yaitu entry data produksi.

Pertama-tama filter tanggal dan nama kapal yang telah di entry

34
kedatangannya, kemudian pilih entry untuk melengapi data produksi hasil

tangkapan yang didapatkan alat tangkap tersebut.

Gambar 17. Tampilan untuk memilih entry data produksi.

35
9. Selanjutnya akan tampil data produksi dan harga, lengkapi data tanggal

bongkar ikan terlebih dahulu sebelum melanjutkan ke langkah selanjutnya

dalam proses entry data hasil tangkapan.

Gambar 18. Tampilan entry data produksi.

10. Langkah selanjutnya yaitu entry ikan hasil tangkapan yang didapatkan

sebagai data produksi. Setelah semua data selesai di entry klik simpan,

maka proses input data produksi ke PIPP telah selesai.

Gambar 19. Tampilan entry data ikan hasil tangkapan.

36
4.4.3 Input Data Hasil Tangkapan Payang ke form SL-3

Proses selanjutnya dalam melakukan pencatatan data hasil tangkapan

yaitu melakukan input data kedalam form SL-3. Data yang dimasukkan kedalam

form SL-3 merupakan data lapang yang telah dicatat oleh enumerator. Tujuan

dari input data kedalam form SL-3 yaitu untuk mengbackup data harian yang

telah diinput ke aplikasi PIPP. Data harian akan dijadikan menjadi data bulanan

dan nantinya data bulanan tersebut akan diolah menjadi data statistik tahunan.

Dalam proses input data ke form SL-3 ini, ada beberapa langkah yang harus

dikerjakan. Berikut ini langkah-langkah input data hasil tangkapan ke form SL-3 :

1. Buka folder yang berisi file form SL-3.

Gambar 20. File form SL-3.

2. Selanjutnya setelah data pada file tersebut terbuka, akan muncul tampilan

form SL-3 seperti gambar dibawah ini.

37
Gambar 21. Tampilan form SL-3.

3. Langkah berikutnya yaitu buka file yang berisi data produksi hasil

tangkapan tiap harinya.

Gambar 22. File data produksi harian.

4. Selanjutnya akan tampil data produksi harian hasil tangkapan seperti

gambar dibawah ini.

38
Gambar 23. Data produksi harian.

5. Langkah selanjutnya yaitu input data produksi harian hasil tangkapan

kedalam form SL-3. Input data hasil tangkapan dari setiap kapal yang

telah didata oleh enumerator. Data yang diinput yaitu data ikan yang

merupakan hasil tangkapan beserta dengan jumlah (kg) tiap jenis ikan

dan harga nelayan.

Gambar 24. Proses input data hasil tangkapan ke form SL-3.

Dalam melakukan input data hasil tangkapan kedalam formulir SL-3,

pastikan data dari setiap kapal yang dicatat oleh enumerator tidak ada yang

salah saat diinput. Ketelitian dalam melakukan input data kedalam formulir SL-3

sangat diperlukan, hal ini dikarenakan dari data formulir SL-3 akan direkap

39
keseluruhan menjadi data SL-3 yang merupakan gabungan dari seluruh data

produksi selama 1 bulan. Proses selanjutnya yaitu mengolah data tersebut

menjadi data statistik tahunan. Setelah semua data telah diinput, maka proses

enumerasi hasil tangkapan telah selesai dilakukan.

4.5 Kendala dalam Proses Enumerasi Hasil Tangkapan

Dalam melakukan proses pencatatan data ikan hasil tangkapan terdapat

beberapa kendala yang dialami petugas enumerator. Kendala yang dialami yaitu

nelayan kecil susah diarahkan untuk melakukan kegiatan bongkar muat di TPI

PPP Lekok dikarenakan nelayan dengan kapal berukuran kurang dari 5GT tidak

melakukan lapor untuk perizinan berlayar dan juga tidak memiliki kelengkapan

dokumen, kurangnya petugas enumerator yang ada di PPP Lekok dimana

sampai saat ini petugas enumerator merangkap sebagai operator berjumlah 1

orang dengan kegiatan bongkar muat yang berkisar 6-15 kapal dalam 1 hari,

waktu bongkar muat kapal perikanan yang tidak menentu, jenis ikan yang sulit

dikenali karena tengkulak menggunakan nama daerah. Banyak tengkulak

menolak di lakukan pendataan hasil tangkapan dikarenakan mereka takut

dikenai kenaikan sewa bangunan. Serta kekurangan tenaga enumerator, disini

enumerator juga merangkap sebagai petugas pipp.

4.6 Solusi Untuk Proses Enumerasi Hasil Tangkapan

Solusi untuk kendala enumerasi ikan hasil tangkapan yaitu dilakukannya

pendekatan oleh enumerator kepada nelayan, hal ini digunakan agar nelayan

mudah menjawab beberapa pertanyaan dari enumerator dan enumerator mudah

mengenali nelayan beserta identitas kapal, dan ketika melakukan proses

enumerasi, enumerator hanya menanyakan pertanyaan seperti ikan hasil

tangkapan dan berat total, hari operasi, dan jumlah ABK. Solusi berikutnya yaitu

ikan hasil tangkapan harus ditimbang terlebih dahulu setelah dilakukan

40
penyortiran ikan hasil tangkapan kemudian data baru bisa dientry karena data

ikan hasil tangkapan yang dicatat tanpa ditimbang dan hanya dilakukan

perkiraan berat total hasilnya kurang valid untuk data statistik, enumerator juga

harus memperkirakan berat per jenis ikan tanpa mengetahui berat ikan

sesungguhnya. Enumerator yang bertugas hanya terdapat satu enumerator yang

sehingga ditambahnya enumerator akan mempermudah proses pendataan ikan

hasil tangkapan dan ketika musim ikan enumerator tidak binggung ketika

mendata ikan karena cepatnya proses bongkar muat ikan pada alat tangkap

tertentu.

41
5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari proses enumerasi hasil tangkapan alat tangkap payang

di PPP Lekok adalah sebagai berikut:

1. Proses enumerasi yang ada di PPP Lekok terdiri dari 3 proses, yaitu :

a. Pengambilan data lapang hasil tangkapan dengan melakukan

penimbangan di tempat tengkulak.

b. Data hasil enumerasi di lapang nantinya akan diolah menjadi data

harian dan laporan harian.

c. Input data lapang harian hasil tangkapan ke aplikasi PIPP dan form

SL-bulanan untuk informasi hasil produksi harian PPP Lekok. Untuk

hasil akhir yaitu data SL-3 akan diolah menjadi laporan tahunan PPP

Lekok.

2. Ikan hasil tangkapan alat tangkap payang yang didaratkan di PPP Lekok

yaitu:

1. Ikan Teri (Stolephorus indicus)

2. Ikan Tembang (Sardinella fimbriate)

3. Ikan Selar (Selaroides leptolepis)

4. Ikan Kuniran (Upeneus sulphureus)

5. Ikan Kembung (Rastrelliger kanagurta)

6. Ikan Kurau (Eleutheronema tetradactylum)

7. Ikan Kerong-kerong (Terapon theraps)

8. Ikan Bawal hitam (Parastromateus niger)

9. Ikan Tenggiri (Scomberomorus sp)

10. Ikan Layur (Trychiurus sp)

42
3. Kendala yang dihadapi petugas enumerator saat melakukan proses

enumerasi bagan perahu di PPP Lekok yaitu :

a. Nelayan kecil masih susah diarahkan untuk melakukan kegiatan

bongkar muat di TPI PPP Lekok.

b. Kurangnya petugas enumerator yang ada di PPP Lekok.

c. Waktu bongkar muat kapal perikanan yang tidak menentu atau tidak

dapat dipastikan.

d. Jenis ikan yang sulit dikenali karena tengkulak menggunakan nama

daerah.

e. Banyak tengkulak menolak di lakukan pendataan hasil tangkapan

dikarenakan mereka takut dikenai kenaikan sewa bangunan.

5.2 Saran

Saran untuk proses enumerasi yang ada di PPP Lekok, Kabupaten

Pasuruan Provinsi Jawa Timur, saat melakukan proses pengambilan data lapang

hasil tangkapan bisa lebih terdata dengan lengkap. Sebelum dilakukannya

bongkar muat di tengkulak sebaiknya dilakukan pendataan di TPI terlebih dahulu.

Perlunya penambahan petugas enumerator di PPP Lekok, hal ini dirasa perlu

karena mengingat kapal yang berukuran kurang dari 5GT tidak melakukan

kegiatan bongkar muat di TPI. Jadi dengan adannya penambahan enumerator,

penempatan enumerator diluar TPI bisa merata.

43
DAFTAR PUSTAKA

Aedi Nur, 2010. Instrumen Penelitian dan Pengumpulan Data.Bandung : Fakultas


Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia.

Buku Laporan Tahunan PPP Lekok Tahun 2018.

Djaelani, Aunu Rofiq. 2013. Teknik Pengumpulan Data Dalam Penelitian


Kualitatif. Jurnal Majalah Ilmiah Pawiyatan. Vol. 20 No. 1.

Hakim, L, G. Asriyanto. Fitri, A, D, P. 2014. Analisis Selektivitas Payang Ampera


(Seine Net) Modifikasi Dengan Window Permukaan Terhadap Hasil
Tangkapan Ikan Daun Bambu (Chorinemus Sp.) Di Perairan Kabupaten
Kendal. Journal of Fisheries Resources Utilization Management and
Technology. Vol. 3 No. (2) 54-61.

Jogiyanto, Hartono. 2006. Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan


Terstruktur Teori dan Prekatek Aplikasi Bisnis. Andi Offiset. Yogyakarta.

Narimawati, Umi. 2007. Riset Manajemen Sumber Daya Manusia Aplikasi &
Contoh Perhitunganya. Agung Media. Jakarta.

Ningsih, R, S. Mudzakir, A, K. Rosyid, A. 2013. Analisis Kelayakan Finansial


Usaha Perikanan Payang Jabur (boat seine) di Pelabuhan Perikanan
Pantai Asemdoyong Kabupaten Pemalang. Journal of Fisheries
Resources Utilization Management and Technology Vol. 2 No. (3) 223-
232.

Mulyani, S. Subiyanto. Bambang, A, N. 2004. Pengelolaan Sumberdaya Ikan Teri


Dengan Alat Tangkap Payang Jabur Melalui Pendekatan Bio-Ekonomi Di
Perairan Tegal. Jawa Tengah.

Purnama, R.H. 2016. Pendekatan Karakteristik Komposisi Hasil Tangkapan dan


Data VMS dalam Penanggulangan IUU Fishing pada Perikanan Rawai
Tuna. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta.


Bandung.

Suherman, Agus & Adhyaksa Dault. 2009. Analisis Dampak Sosial Ekonomi
Keberadaan Pelabuhan Perikanan Nusantara Berondong Lamongan
Jawa Timur. Jurnal Saintek Perikanan Vol. 5 No. (1) 25-30.

Swastina, L. 2013. Penerapan Algoritma C 4.5 Untuk Penentuan Jurusan


Mahasiswa. Jurnal Gema Aktualita. 2 (1): 93-98.

Usman, H dan S. P. Akbar. 2009. Metode Penelitian Sosial. PT. Bumi Aksara.
Jakarta. Halaman 129.

Wahyudi, M. 2017. Tingkat Keakuratan Data Produksi Hasil Tangkapan di


Pelabuhan Perikanan Pantai Mayangan dan Kajian Logbook. Departemen
Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan Institut Pertanian Bogor. Bogor.

44
LAMPIRAN

Lampiran 1. Logbook Praktik Kerja Magang (PKM)

45
46
47
48
49
50
51
Lampiran 2. Contoh formulir enumerasi di PPP Lekok

52
Lampiran 3. Kegiatan bongkar muat kapal di PPP Lekok

53
54
55
Lampiran 4. Input data hasil tangkapan ke aplikasi PIPP

56
57
Lampiran 5. Input data ke form SL-3

58
Lampiran 6. Hasil tangkapan ikan di PPP Lekok

Ikan tembang (Sardinella gibbosa)

Ikan teri (Stolephorus indicus)

59
Ikan Tenggiri (Scomberomorus sp)

Ikan selar (Selaroides leptolepis)

60
Ikan kembung (Rastrelliger kanagurta)

Ikan bawal hitam (Parastromateus niger)

61
Ikan pinjalo (Pinjalo pinjalo)

Ikan layur (Trychiurus sp)

62
Lampiran 7. Dokumentasi

 Fasilitas Pokok di PPP Lekok

Jalan

Dermaga

63
 Fasilitas Fungsional di PPP Lekok

Gedung Es dan koperasi nelayan

Docking kapal

64
Tempat Pengepakan Ikan dan papan larangan

TPI PPP Lekok

65
Kantor PPP Lekok

SPBN

66
Pos Keamanan Kelautan dan Perikanan Perairan Lekok

Water treatment

67
 Fasilitas Penunjang di PPP Lekok

Rumah Dinas

Pos Jaga

68
Kios nelayan dan lahan parker

Aula

69
 Kegiatan kerja bakti di PPP Lekok

70
71
 Kegiatan senam pagi di PPP Lekok

72
 Foto bersama pegawai PPP Lekok

Makan Bersama pegawai PPP Lekok

Bersama Kepala Pelabuhan PPP Lekok

73
Bersama enumerator dan petugas PIPP PPP Lekok

Bersama petugas syahbandar PPP Lekok

74
Bersama pendamping lapang PKM di PPP Lekok

75

Anda mungkin juga menyukai