Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL PRAKTIK KERJA MAGANG

PEMANTAUAN PERUBAHAN GARIS PANTAI DENGAN MENGGUNAKAN


PENGINDERAAN JAUH DI PUSAT PEMANFAATAN PENGINDERAAN JAUH,
LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL (LAPAN),
JAKARTA TIMUR

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN


JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN KELAUTAN

Oleh :
Jeremia Hatoguan Sinaga
145080600111023

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
PROPOSAL PRAKTIK KERJA MAGANG

PEMANTAUAN PERUBAHAN GARIS PANTAI DENGAN MENGGUNAKAN

PENGINDERAAN JAUH DI PUSAT PEMANFAATAN PENGINDERAAN JAUH,

LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL (LAPAN),

JAKARTA TIMUR

Oleh:
JEREMIA HATOGUAN SINAGA
145080600111023

Mengetahui, Menyetujui,
Sekretaris Jurusan Pemanfatan Dosen Pembimbing
Sumberdaya Perikanan dan Kelautan

Oktiyas Muzaky Luthfi, ST., M.SC M. A. Zainul Fuad, S. Kel, M. Sc


NIP. 19791031 200801 1 007 NIP. 19081005 200501 1 002
Tanggal : Tanggal:
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat

dan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal Praktik Kerja

Magang (PKM) yang berjudul “Pemantauan Perubahan Garis Pantai Dengan

Menggunakan Penginderaan Jauh Di Pusat Pemanfaatan Penginderaan

Jauh, Lembaga Penerbangan Dan Antariksa Nasional (LAPAN), Jakarta

Timur”. Pada penulisan pengajuan usulan PKM ini disajikan bahasan mengenai

latar belakang,tujuan, jadwal pelaksanaan, dan metodologi dalam pelaksanaan

PKM.

Sangat disadari bahwa terdapat kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki

oleh penulis dalam penyajian proposal PKM ini, namun penulis telah berusaha

dengan sebaik-baiknya.Oleh karena itu penulis mengharapkan agar pengajuan

proposal PKM ini dapat diterima oleh pihak Lembaga Penerbangan dan

Antariksa Nasional (LAPAN), Jakarta.

Malang, 15 Mei 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ..............................................................................................iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. iv
1. PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2. Tujuan ....................................................................................................... 4
1.3. Manfaat ..................................................................................................... 4
2. METODOLOGI ................................................................................................ 5
2.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktik Kerja Magang ............................ 5
2.2. Rencana Jadwal Pelaksanaan Kegiatan ................................................ 6
2.3. Prosedur Kegiatan Praktek Kerja Magang (PKM) ...................................... 7
2.4. Pengumpulan Data.................................................................................... 7
2.4.1 Data Primer.......................................................................................... 7
2.4.2 Data Sekunder ..................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 9

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Peta Lokasi Praktek Kerja Magang(PKM) .......................................... 5


Gambar 2. Alur Kerja Praktik Kerja Magang (PKM) ............................................. 7

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Rencana Praktik Kerja Magang (PKM) ................................................... 6

iv
1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Indonesia memiliki wilayah garis pantai yang diperkirakan mencapai 81.000

kilometer.Wilayah pantai merupakan daerah yang sangat intensif dimanfaatkan

untuk kegiatan manusia, seperti sebagai kawasan pusat pemerintahan,

pemukiman, industri, pelabuhan, pertambakan, pertanian, perikanan, pariwisata,

dan lain sebagainya. Adanya berbagai kegiatan tersebut dapat menimbulkan

peningkatan kebutuhan akan lahan, prasarana dan sebagainya, yang selanjutnya

akan mengakibatkan timbulnya masalah-masalah baru seperti erosi pantai yang

merusak kawasan pemukiman dan prasarana kota yang berupa mundurnya garis

pantai atau tanah timbul sebagai akibat endapan pantai dan menyebabkan

majunya garis pantai. Majunya garis pantai dapat memberi keuntungan dan

kerugian.Majunya garis pantai pihak dapat dikatakan menguntungkan karena

timbulnya lahan baru, sementara dipihak lain dapat menyebabkan masalah

drainase perkotaan di daerah pantai (Triatmodjo, 1999dalam Farrah, 2016).

Menurut Misra (2015), menyatakan bahwa secara sederhana proses

perubahan garis pantai disebabkan oleh angin dan air yang bergerak dari suatu

tempat ke tempat lain, mengikis tanah dan kemudian mengendapkannya di suatu

tempat secara kontinyu. Pada dasarnya proses perubahan pantai meliputi proses

erosi dan akresi. Erosi pada sekitar pantai dapat terjadi apabila angkutan

sedimen yang keluar ataupun yang pindah meninggalkan suatu daerah lebih

besar dibandingkan dengan angkutan sediment yang masuk, apabila terjadi

sebaliknya maka yang terjadi adalah sedimentasi. Perubahan garis pantai sangat

dipengaruhi oleh interaksi antara angin, gelombang, arus, pasang surut, jenis

dan karakteristik dari material pantai yang meliputi bentuk, ukuran partikel dan

distribusinya di sepanjang pantai sehingga mempengaruhi proses sedimentasi di

sekitar pantai.

1
Kabupaten Pacitan terletak di Pantai Selatan Pulau Jawa dan berbatasan

dengan Propinsi Jawa Tengah dan daerah Istimewa Jogyakarta merupakan pintu

gerbang bagian barat dari Jawa Timur dengan kondisi fisik pegunungan kapur

selatan yang membujur dari Gunung kidul ke Kabupaten Trenggalek menghadap

ke Samudera Indonesia. Adapun wilayah administrasi terdiri dari dari 12

Kecamatan, 5 Kelurahan dan 166 Desa. Letak geografis Kabupaten Pacitan

berada antara 110⁰ 55' - 111⁰ 25' Bujur Timur dan 7⁰ 55' - 8⁰ 17' Lintang

Selatan(Pacitankab, 2017).

Kabupaten Pacitan merupakan salah satu kabupaten yang terletak di

wilayah Jawa Timur bagian selatan, yang berbatasan langsung dengan

Samudera Hindia yaitu Teluk Pacitan, sehingga daerahnya mendapat pengaruh

sifat-sifat laut seperti angin laut, dan pasang surut air laut. Teluk Pacitan

merupakan Wilayah Pengelolaan Perikanan IX Indonesia, maka sangat strategis

bagi pegembangan perikanan terutama lobster, cakalang, bawal, tuna dan

pelagis kecil. Selain sangat strategis untuk pengembangan perikanan Teluk

Pacitan juga merupakan tempat yang sangat strategis untuk pengembangan

kegiatan pariwisata serta sangat berpotensi untuk dikembangkan menjadi

kawasan pelabuhan, konservasi dan infrastruktur maupun edu-eco tourism

(Kementrian Kelautan dan Perikanan, 2010).

Selain potensi yang dimiliki tersebut, Kabupaten Pacitan mendapatkan

beberapa ancaman yang berhubungan dengan ekosistem wilayah tersebut.

Posisi Kabupaten Pacitan dekat dengan pertemuan lempeng benua sehingga

membuat daerah ini sangat rawan degan gempa dan Tsunami. Selain itu,

aktivitas manusia di daerah hulu seperti halnya penebangan hutan, pembuangan

limbah material pelebaran jalan, pencemaran serta penambangan batu

mengakibatkan sedimentasi di Teluk Pacitan. Laju sedimentasi sebesar 11,8 m

per tahun (Kementrian Kelautan dan Perikanan, 2010).

2
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional yang selanjutnya dalam

Peraturan Presiden ini disebut dengan LAPAN adalah lembaga pemerintah non-

kementerian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden

melalui menteri yang membidangi urusan pemerintahan di bidang riset dan

teknologi. LAPAN mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di

bidang penelitian dan pengembangan kedirgantaraan dan pemanfaatannya serta

penyelenggaraan keantariksaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan(LAPAN, 2017).

LAPAN memiliki visi dan misi. Visi dari LAPAN adalah pusat ungulan

penerbangan dan antariksa untuk mewujudkan indonesia yang maju dan mandiri.

Misi dari LAPAN yaitu, 1) Meningkatkan kualitas litbang penerbangan dan

antariksa bertaraf internasional. 2) Meningkatkan kualitas produk teknologi dan

informasi di bidang penerbangan dan antariksa dalam memecahkan

permasalahan nasional. 3) Melaksanakan dan mengatur penyelenggaraan

keantariksaan untuk kepentingan nasional(LAPAN, 2017).

3
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari Praktik Kerja Magang ini adalah :

1. Untuk melihat perubahan garis pantai yang terjadi di Kabupaten Pacitan.

2. Memahami metode pengolahan data dari citra satelit sehingga didapatkan

peta perubahan garis pantai Kabupaten Pacitan.

1.3. Manfaat
Adapun manfaat dari Praktek Kerja Magam ini adalah ;

1. Bagi Instansi

Praktek Kerja Magang ini bermanfaat sebagai sarana untuk

meningkatkan kerjasama antara Instansi dan Universitas Brawijaya baik di

bidang akademis maupun non akademis. Sarana untuk mengetahui

kualitas pendidikan dan tenaga kerja yang potensial di kalangan

mahasiswa jika membutuhkan karyawan di bidang tersebut.

2. Bagi Masyarakat

Praktek Kerja Magang ini bermanfaat bagi masyarakat sebagai sarana

untuk memberikan informasi mengenai perubahan garis pantai.

3. Bagi Mahasiswa

Mahasiswa mampu mengaplikasikan teori yang didapat di perkuliahan

dalam kerja. Mahasiswa mampu menambah pengetahuan, pengalaman

dan wawasan di dunia kerja. Mahasiswa mampu meningkatkan

kemampuan diri dan menghadapi permasalahan di dunia kerja.

4
2. METODOLOGI

2.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktik Kerja Magang

Lokasi dalam memenuhi tugas perkuliahan Praktek Kerja Magang ini akan

dilakukan pada suatu instansi yang ada di Jakarta yaitu di Pusat Pemanfaatan

Penginderaan Jauh, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

yang berlokasi di Kelurahan Pekayon, Kecamatan Pasar Rebo, Kotamadya

Jakarta Timur. Waktu dalam melakukan Praktek Kerja Magang ini rencananya

akan dilakukan pada saat libur perkuliahan semester 6 berlangsung, pada bulan

Juli sampai bulan Agustus 2017.

Gambar 1. Peta Lokasi Praktek Kerja Magang(PKM)

5
2.2. Rencana Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

Rangkaian proses pelaksanaan Praktik Kerja Magang (PKM) dilaksanakan

melalui beberapa tahapan, mulai dari pengajuan topik, administrasi sampai ke

praktek ke instansi semua berjalan melalui proses bertahap. Gambaran

rangkaian pengurusan Praktik Kerja Magang (PKM) adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Rencana Praktik Kerja Magang (PKM)

No. Kegiatan April Mei Juni Juli Agustus September

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Penentuan
Topik dan
Tempat
Pelaksanaan
PKM
2. Pembuatan
Usulan dan
Pengesahan
Proposal
3. Pelaksanaan
Praktik Kerja
Magang
4. Penyusunan
Laporan

6
2.3. Prosedur Kegiatan Praktek Kerja Magang (PKM)

Dalam proses kegiatan Praktek Kerja Magang (PKM) melewati beberapa

tahapan pengurusan yang telah disepakati oleh pihak jurusan, alur kegiatan yang

harus dilakukan akan dijelaskan dibawah :

Pendaftaran online Pengumuman Pengajuan surat


(Pengajuan judul dan persetujuan topik pengantar Praktik Kerja
dosen pembimbing) serta dosen Magang (PKM)
pembimbing

Pengumuman
persetujuan topik
Menghubungi Persetujuan proposal Pembuatan proposal
serta dosen
instansi dan Praktik Kerja Magang Praktik Kerja Magang
pembimbing (PKM) serta surat
mengajukan proposal (PKM)
kerja magang
an online Pengantar
(Pengajuan topik
serta dosen
pembimbing)
Persetujuan dari Pelaksanaan Praktik Menyelesaikan Praktik
instansi untuk Kerja Magang (PKM) Kerja Magang (PKM)
magang di instansi sesuai jadwal yang sesuai jadwal dan
terkait disepakati menyusun laporan

Gambar 2. Alur Kerja Praktik Kerja Magang (PKM)

2.4. Pengumpulan Data

2.4.1 Data Primer


Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari hasil citra satelit, selain itu

dilakukan juga wawancara dengan masyarakat dan Instansi yang terkait.

Wawancara adalah merupakan cara mengumpulkan data dengan cara tanya

jawab sepihak yang dikerjakan secara sistematis dan berlandaskan pada tujuan

penelitian. Dalam wawancara memerlukan komunikasi yang baik dan lancar

antara peneliti dengan subjek sehingga akhirnya bisa didapatkan data yang

dapat dipertanggung jawabkan secara keseluruhan (Natzir, 1983).

7
2.4.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang telah lebih dahulu dikumpulkan dan

dilaporkan oleh orang di luar dari penyelidik sendiri. Sumber sekunder berisi data

dari tangan ke dua atau dari tangan ke sekian, yang bagi penyelidik tidak

mungkin berisi data yang seasli sumber data primer (Surakhmad, 1985). Sumber

data sekunder diperoleh dari studi literatur dapat meliputi data jurnal, skripsi,

artikel ilmiah ataupun sejenisnya yang keabsahan dan keakuratannya terjamin.

Data sekunder sendiri dapat diperoleh dari arsip arsip data pada sebuah Instansi.

8
DAFTAR PUSTAKA

Farrah Istiqomah, Bandi Sasmito, Fauzi Janu Amarrohman. 2016. Pemantauan


Perubahan Garis Pantai Menggunakan Aplikasi Digital Shoreline Anaysis
System (DSAS) Studi Kasus : Pesisir Kabupaten Demak. Volume 5,
Nomor 1, Tahun 2016, (ISSN : 2337-845X).
Kementrian Kelautan dan Perikanan. 2010. Laporan Draft Akhir Identifikasi Data
Spasial Oseanografi Teluk Pacitan. PT. Indotama Mahesa Karya :
Semarang.
LAPAN. 2017. Visi dan Misi LAPAN. Diakses di
https://www.lapan.go.id/index.php/subblog/pages/2015/4/Visi-dan-Misi
dan https://www.lapan.go.id/index.php/subblog/pages/2013/5/Tugas-
Pokok-dan-Fungsi pada tanggal 15 Mei 2017.
Misra, Aa& Balaji, R. 2015. A study on the shoreline changes and Land-use/
land-cover along the South Gujarat coastline. Procedia Engineering 116 (
2015 ) 381 – 389.
Natzir,M. 1983. Metode Penelitian. Penerbit Ghalia Indonesia : Jakarta
Pacitankab. 2017. Kondisi Fisik Wilaya Pacitan. Diakses di
http://pacitankab.go.id/selayang.php?jns=2 pada tanggal 15 Mei 2017.
Surakhmad. 1985. Pengantar Penelitian Ilmiah – Dasar Metode Teknik.
Bandung: Tarsito.

Anda mungkin juga menyukai