Oleh :
FAHRI ROMADHONI
NIM. 145080200111004
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
1
SISTEM DAN PROSEDUR PENERBITAN SHTI (SERTIFIKAT HASIL
TANGKAPAN IKAN) DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA
BRONDONG, LAMONGAN JAWA TIMUR
Universitas Brawijaya
Oleh :
FAHRI ROMADHONI
NIM. 145080200111004
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
2
PRAKTEK KERJA MAGANG
Oleh:
FAHRI ROMADHONI
NIM. 145080200111004
Menyetujui,
Dosen Penguji, Dosen Pembimbing,
Mengetahui,
Sekretaris Jurusan PSPK
3
i
UCAPAN TERIMAKASIH
(Nymas,aster,arif,zuhril,ary,rani,nurul,yusma,eka,novi,rossa)terimak
dan lancar.
7. Untuk teman-teman bimbingan pak ali terutama untuk Mahilda dan
mengerjakan laporan.
8. Terimakasih kepada teman-teman
luar biasa.
ii
RINGKASAN
yang dikeluarkan oleh Kepala Pelabuhan Perikanan yang ditunjuk oleh Otoritas
Kompeten yang menyatakan bahwa hasil tangkapan ikan bukan dari kegiatan
Timur.”
agustus 2017 di PPN Brondong Lamongan,Jawa Timur. Tujuan dari praktek kerja
magang ini adalah untuk mengetahui penerapan SHTI ,Dampak dari penerapan
(Sertifikat Hasil Tangkapan Ikan). Metode yang digunakan dalam praktek kerja
jurnal,catatan,website,dsb.
Dari hasil kegiatan praktek kerja magang Sertifikat ikan hasil tangkapan yang
telah berjalan di PPN Brondong , Sertifikat Hasil Tangkapan Ikan (SHTI) atau
yang disebut dengan “Cacth Certificate” dimana sudah mulai dimulai per 01
berusaha melindungi masyarakat Uni Eropa dari konsumsi ikan laut yang
iii
terindikasi “IUU Fishing”, sehingga pemerintahan Uni Eropa melarang
masuknya produk perikanan yang berasal dari kegiatan atau terindikasi tindak
“IUU Fishing” ke pasar Uni Eropa. Dan setiap produk perikanan yang masuk ke
dalam negara anggota Uni Eropa tersebut harus dilengkapai dengan “Catch
iv
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpah kan rahmat serta hidayah – Nya kepada saya sehingga
dapat terselesaikan dengan baik. Praktek Kerja Magang merupakan salah satu
masih jauh dari kata sempurna sehingga kritik dan saran sangat diharapkan dari
semua pihak untuk keperluan masa mendatang. Semoga laporan ini bermanfaat
Penulis
v
DAFTAR ISI
UCAPAN TERIMAKASIH.....................................................................................ii
RINGKASAN.......................................................................................................iii
KATA PENGANTAR.............................................................................................v
DAFTAR ISI.........................................................................................................vi
DAFTAR TABEL................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................ix
I. PENDAHULUAN..........................................................................................1
1.2.1 Maksud...............................................................................................3
1.2.2 Tujuan.................................................................................................3
1.3 Kegunaan...............................................................................................4
1. Pengamatan/Observasi.............................................................................6
2. Wawancara...............................................................................................7
3. Dokumentasi.............................................................................................7
3.3.1 Visi.....................................................................................................11
vi
3.3.2 Misi..................................................................................................11
V. PENUTUP......................................................................................................43
5.1 Kesimpulan..............................................................................................43
5.2 Saran........................................................................................................ 46
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................47
Lampiran I......................................................................................................... 49
Lampiran II.......................................................................................................... 54
vii
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
ix
I. PENDAHULUAN
berprofesi sebagai nelayan. Hal ini karena Indonesia memiliki kekayaan laut
kondisi masyarakat pesisir pantai atau nelayan. Data Badan Pusat Statistik
mencapai 7,87 juta orang atau sekitar 25,14 persen dari total penduduk
kegiatan yang harus dilakukan demi mencukupi kebutuhan pangan. Hal ini
banyak dibanding negara maju yang miskin akan sumber daya alam.
Terungkapnya berbagai hasil tangkapan ikan yang tidak sesuai dengan tata cara
penangkapan ikan yang diberlakukan oleh dunia, membuat lahirnya gerakan anti
IUU (Ilegal, Unregulated and Unreported) Fishing. Hal ini dikarenakan IUU
Pada beberapa kasus IUU fishing dapat menjadi ancaman paling serius
Menyadari banyaknya akibat yang ditimbulkan oleh IUU fishing, para ahli
1
perikanan dunia maupun negara – negara anggota FAO mencoba berbagai
upaya strategis untuk mengatasi hal tersebut.6 Para pihak sepakat bahwa
ikan. Salah satunya Uni Eropa terhadap negara pemasoknya, Indonesia. Tahun
2008, Uni Eropa mulai menerapkan suatu peraturan bagi ikan yang masuk di
negaranya yakni Catch Sertificate Sheme atau Sertifikat Hasil Tangkapan Ikan
(SHTI) Hal ini dilakukan oleh Uni Eropa karna banyak hasil ekspor ikan mereka
tangkapan ikan yang tidak dilaporkan. Uni Eropa menjadi negara yang paling
produk impor Uni Eropa (UE) hasil dari kegiatan IUU Fishing. Hal inilah
2
1.2 Maksud dan Tujuan
1.2.1 Maksud
Maksud dari pelaksanaan Praktek Kerja Magang (PKM) adalah menambah
Jawa Timur.
1.2.2 Tujuan
PPN Brondong
1.3 Kegunaan
3
keterampilan lulusannya melalui pengalaman praktek kerja magang serta
Lamongan Jawa Timur pada bulan Juli s/d Agustus 2017. Rancangan jadwal
pelaksanaan PKM ini digunakan sebagai acuan waktu agar dalam proses
serta survei tempat. Tahap pelaksanaan yaitu pengumpulan data primer. Tahap
pembahasan meliputi analisis hasil dan konsultasi laporan, serta tahap pelaporan
yang meliputi konsultasi hasil PKM dan ujian PKM dilaksanakan di Universitas
4
Tabel 1 Jadwal Pelaksanaan Praktek Kerja Magang
Bulan
No Kegiatan
Mei Juni Juli Agustus Sept
Pengajuan Judul dan
1 Penyusunan
Proposal
Survei dan Perizinan
3
Tempat
Pelaksanaan
4
Magang
Penyusunan
5 Laporan,Konsultasi
dan Ujian
5
2.1 Pelaksanaan Praktek Kerja Magang
Dokumentasi.Jenis dan sumber data yaitu Data Primer dan Data Sekunder.
kegiatan”, “keikutsertaan atau peran serta dalam suatu kegiatan”, “peran serta
aktif atau proaktif dalam suatu kegiatan”. Partisipasi dapat didefinisikan dalam
secara aktif dan sukarela, baik karena alasan-alasan dari dalam dirinya (intrinsik)
maupun dari luar dirinya (ekstrinsik) dalam keseluruhan proses kegiatan yang
6
emosi. Sebenarnya partisipasi adalah suatu gejala demokrasi dimana
dan juga ikut memikul tanggung jawab sesuai dengan tingkat kematangan
(Nazir,2003).
Dalam Praktek Kerja Magang (PKM), partisipasi aktif yang dilakukan yaitu
ikut serta secara langsung dan aktif dalam kegiatan sehari-hari dalam prosedur
2.1.2 Wawancara
berita yang disiarkan dalam media massa. Namun, wawancara dapat dilakukan
oleh pihak lain untuk keperluan penelitian atau wawancara kerja (Mulkan, 2007).
dengan jalan tanya jawab”. Berdasarkan uraian tersebut dalam praktek kerja
7
atau bertatap muka. Wawancara dilakukan terhadap beberapa sumber yaitu
dengan tanya jawab bersama Bapak Harnoto, S.St selaku Kepala Syahbandar,
Bapak Abdul Wahab, Bapak Jefry, Ibu Nia, Bapak Harijanto, dan Ibu Mifta selaku
telah disiapkan dan sesuai dengan tujuan sebelumnya terkait sejarah berdirinya
Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Brondong, lokasi serta tata letak, ruang
lingkup, tugas pokok dan fungsi, visi misi, pengawasan yang dilakukan berkaitan
2.1.3 Observasi
melalui pengamatan terhadap gejala sosial yang terjadi pada saat itu. Observasi
nampak pada objek penelitian. Observasi dalam praktek kerja magang ini
Hal ini sesuai dengan pendapat Aedi, N. (2010), bahwa observasi dalam
8
dengan melibatkan seluruh indera untuk mendapatkan data. Jadi observasi
dimana si pelaku observasi bekerja sesuai dengan pedoman yang telah dibuat.
Pedoman tersebut berisi daftar jenis kegiatan yang kemungkinan terjadi atau
dengan melakukan pengamatan secara langsung pada obyek yang diteliti pada
2.1.4 Dokumentasi
evaluasi informasi terekam dalam bidang sains, teknologi, ilmu-ilmu sosial dan
9
Hal ini sesuai yang dikatakan Nazir (2003) , bahwa dokumentasi
gambar,patung,dll.
(PPN) Brondong serta kegiatan lain seperti senam, kerja bakti, dan pelayanan
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam Praktek Kerja Magang
Data primer adalah data yang dikumpulkan secara langsung dari sumber
pertama, bisa melalui hasil pengukuran maupun observasi yang dilakukan oleh
Menurut Aedi (2010), Data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti
untuk menjawab pertanyaan riset atau penelitian. Data primer dapat berupa
pendapat subjek riset (orang) baik secara individu maupun kelompok, hasil
observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian, atau kegiatan, dan hasil
10
kebohongan tertutup terhadap sumber fenomena. Oleh karena itu, data primer
data primer akan menghabiskan dana yang relatif lebih banyak dan menyita
Data primer dalam Praktek Kerja Magang (PKM) diperoleh langsung dari
serta pengamatan langsung saat proses Sertifikat Hasil Tangkapan Ikan ( SHTI)
Data sekunder adalah data yang bukan berasal dari sumber pertama,
telah dikumpulkan maupun dihimpun sebelumnya oleh pihak lain. Data sekunder
dapat diperoleh dari beberpa sumber seperti buku, jurnal, laporan, website dan
Hal ini sesuai yang dikemukakan Kartini, H., (2013) bahwa data sekunder
merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung
melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder
umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam
merupakan data yang telah lebih dahulu dikumpulkan dan dilaporkan oleh
asli. Jadi data yang sudah ada di instansi-instansi yang terkait bisa di
gunakan oleh mahasiswa yang ingin mengetahui atau megambil data lagi dilain
waktu..
11
Data sekunder dalam Praktek Kerja Magang (PKM) ini meliputi keadaan
12
III. KEADAAN UMUM LOKASI PRAKTEK KERJA MAGANG
tahun 1936, dimana berawal dari peristiwa tenggelamnya kapal Van Der Wick
milik Hindia Belanda. Pada saat itu nelayan yang berada di sekitar lokasi
kejadian menolong para korban kapal Van Der Wick tersebut. Kejadian ini
Brondong, yang pada saat itu masih berupa Pusat Pendaratan Ikan (PPI) yang
penangkapan ikan, di pelabuhan tersebut juga merupakan pusat jual beli hasil
kerja adalah pengepul ikan, pedagang ikan besar, kuli ikan (manol),
pemilah ikan (pengorek), dan tukang becak Selain itu ada beberapa unit
13
Berdasarkan Nazir (2003), Semakin meningkatnya aktifitas dan kegiatan
terletak pada kawasan seluas 433.304 m2 (43,30 Ha) yang terdiri dariwilayah
kerja daratan seluas 19,93 Ha dan wilayah kerja perairan seluas 23,40 Ha.
14
3.2 Peta Lokasi Praktek Kerja Magang
Timur. Dimana PPN Brondong Lamongan,Jawa Timur ini berada pada posisi 06°
52′ 22″ Lintang Selatan dan 112° 17’ 44″ Bujur Timur .
Untuk keterangan gambar dijelaskan dibawah ini :
1. PPI Kranji
Pangkalan Pendaratan Ikan di Kranji - Lamongan adalah salah satu
PPI Kraji hampir sama seperti PPN Brondong. Banyak digunakan untuk
2. PPN Brondong
15
Untuk PPN Brondong Lamongan,Jawa Timur. Dimana PPN
Brondong Lamongan,Jawa Timur ini berada pada posisi 06° 52′ 22″
Jawa Timur. Tempat wisata ini dibuka sejak 14 November 2004. Wisata
Sejati.
5. Majid Almunawaroh
Masjid ini biasanya digunakan untuk masyarakat kecamatan
Brondong merupakan salah satu Unit Pelayanan Terpadu (UPT) yang berada di
3.3.1 Visi
Terwujudnya pembangunan perikanan tangkap yang berdaulat, mandiri,
16
3.3.2 Misi
Turut serta dalam mewujudkan kedaulatan di laut dengan
sosial,ekonomi,kebudayaan,pertahanan,keamanan
Brondong
kelestariannya.
17
alat tangkap, bahan bakar, air, perbaikan alat tangkap, ataupun
b) Sebagai pusat distribusi, antara lain: tempat transaksi jual beli ikan,
laut.
pihak luar.
i) Peaksanaan kesyahbandaran;
18
k) Tempat pelayanan sandar dan labuh kapal perikanan serta kapal
(Aedi,2010).
19
berdasarkan Permen KP Nomor : PER. 20/PERMEN-KP/2014 untuk Struktur
20
3.6 Pemanfaatan Sarana dan Prasarana
kelompok diantaranya:
Brondong.
3. Fasilitas Penunjang : Fasilitas sekunder untuk mendukung
Berikut ini merupakan rincian dari masing-masing fasilitas yang dimiliki PPN
Brondong,Lamongan
Tabel 2 Fasilitas pokok di PPN Brondong
(TA.2003)
(Kondisi rusak)
(TA.2014)
44. SWRO
4.1 Proses pembuatan dan penerbitan SHTI (Sertifikat Hasil Tangkapan Ikan)
di PPN Brondong.
Tangkapan Ikan dijelaskan bahwa Sertifikat hasil tangkapan ikan pada prinsipnya
tangkapan ikan yang didaratkan serta telah memenuhi semua ketentuan yang
telah dipersyaratkan.
laut Indonesia. Dengan kata lain, bahwa keberadaan dokumen Sertifikat Hasil
(fishing gears), jenis ikan yang diperoleh serta ukuran dan jenis kapal
sebagi berikut :
(IUU) Fishing. SHTI Lembar Awal adalah surat keterangan yang memuat
informasi hasil tangkapan ikan yang didaratkan dari kapal penangkap ikan
tangkapan awal yang memuat hasil tangkapan yang dilakukan setiap satu kali
hasil tangkapan. . Lembar Awal hanya diisi oleh Nakhoda kapal yang
sebagai berikut :
1. Nahkoda,pemilik kapal atau yang ditunjuk oleh pemilik kapal megajukan
si laporan ini.
2. Permohonan sebagaimana dimaksud pada nomor 1 diatas,dilampiri
dengan :
a. Draft SHTI-Lembar Awal.
Menurut Aedi (2010) Draft SHTI (Sertifikat Hasil Tangkapan Ian)
dipersyaratkan.
Menurut Jannah (2005), Tujuan penerapan SHTI di Indonesia
Fishing dan traceability hasil perikanan laut Indonesia. Dengan kata lain,
Tangkapan Ikan ada yang bertanggungjawab atas Hal itu. Selain itu
apabila ada kesalhan dalam pengumpulan berkas nanti ada yang harus
(Hadi,2010).
Selain itu identitas pemohon juga sangat diperlukan dalam
(Jannah,2005)
khususnya bagi kapal yang berada di wilayah Brondong, dengan masa berlaku 1
tahun. Apabila masa berlaku SIPI habis maka dilakukan pendaftaran kembali dan
(Jannah,2005).
dilakukan pada setiap kapal penangkap ikan dengan ukuran di atas 20 (dua
Hasil Pendaratan Ikan Yang memuat nama kapal,nomor dan masa berlaku
(Jannah,2005).
kapal penangkap ikan yang mendaratkan ikan hasil tangkapan pada pelabuhan
disingkat SKPI, adalah surat yang menyatakan bahwa hasil tangkapan ikan yang
terhadap fotokopi identitas Nakhoda, pemilik kapal, atau yang ditunjuk oleh
(SPB).
Menurut Setyawan (2005), SKPI (Surat Keterangan Pendaratan Ikan)
bagi kapal penangkap ikan yang mendaratkan ikan hasil tangkapan pada
tangkapan ikan yang didaratkan bukan berasal dari kegiatan IUU Fishing.
(IUU) Fishing. SHTI Lembar Awal adalah surat keterangan yang memuat
informasi hasil tangkapan ikan yang didaratkan dari kapal penangkap ikan
tangkapan awal yang memuat hasil tangkapan yang dilakukan setiap satu kali
hasil tangkapan. Lembar Awal hanya diisi oleh Nakhoda kapal yang
bahwa untuk SHTI (Sertifikat Hasil Tangkapan Ikan) Lembar awal diberikan
secara langsung . Lembar awal diterbitkan untuk setiap satu kali kegiatan
Lembar Awal. Prosedur penerbitan Lembar Awal tersaji pada diagram dibawah ini
a
Pemeriksaan dokumen
Awal
Pengisian blanko LA
Penerbitan LA
Gambar 7 Alur Penerbitan Lembar Awal
Keterangan :
kapal,atau yang ditunjuk oleh pemilik kapal dan pengisian draft SHTI-LA
pemilik kapal. Form SHTI-LA yang telah diisi oleh petugas SHTI
kapal ,atau yang ditunjuk oleh pemilik kapal dan satu rangkap disimpan
(IUU) Fishing. SHTI Lembar Awal adalah surat keterangan yang memuat
informasi hasil tangkapan ikan yang didaratkan dari kapal penangkap ikan
dibongkar pada satu kali kegiatan bongkar. Lembar Turunan (LT) dibuat
format sebagaimana contoh pada form 2 yang saya lampirkan. Petugas SHTI
suatau rancangan atau suatu draft yang digunakan untuk membuat SHTI
Sertifikat hasil tangkapan ikan pada prinsipnya dapat diberikan kepada kapal
laut Indonesia. Dengan kata lain, bahwa keberadaan dokumen Sertifikat Hasil
(fishing gears), jenis ikan yang diperoleh serta ukuran dan jenis kapal
suatau rancangan atau suatu draft yang digunakan untuk membuat SHTI
Sertifikat hasil tangkapan ikan pada prinsipnya dapat diberikan kepada kapal
Dengan kata lain, bahwa keberadaan dokumen Sertifikat Hasil tangkapan Ikan
jenis ikan yang diperoleh serta ukuran dan jenis kapal pengangkap ikan yang
digunakan.
suatu syarat yang digunakan untuk pembuatan Sertifikat hasil tangkapan ikan
yang berfungsi untuk mengetahui identitas dari sang pembuat Sertifikat hasil
tangkapan ikan.
Untuk identitas pemohon biasanya terdiri dari KTP atau yang sejenis dengan
KTP. Fungsinya adalah agar saat pembuatan Sertifikat Hasil Tangkapan Ikan
ada yang bertanggungjawab atas Hal itu. Selain itu apabila ada kesalhan dalam
pengumpulan berkas nanti ada yang harus dihubungi yaitu yang akan membuat
Identitas,Alamat ,dan lain-lain juga hal pokok yang harus ada dalam pembuatan
Menurut Kartika (2013), Bukti Pembelian Ikan merupakan suatu bukti yang
digukanan oleh pengepul atau penjual ikan untuk digunakan sebagai syarat
Tangkapan Ikan.
Untuk bukti pembelian ikan sangat diperlukan karena dalam proses ekspor
ikan kita harus tau darimana ikan itu didapat,darimana ikan itu berasal,dan harga
per ikan, selain itu dengan adanya bukti pembelian ikan bisa mempermudah
mengekspor hasil perikanan dan lebih mudah dilakukan penelususran hasil
pihak exportir atau importir yang data - data didalamnya berisi tentang nama
barang yang akan di Export atau Import. Data di dalamnya jika nama barang
yang di export atau di import lebih dari 1 ( satu ) nama barang biasanya
codes ).
Menurut panji (2013), Daftar Rincian barang secara mendetail yang
berisikan nama Shipper, Consignee, Notify Party, Nama Vessel & Voy,
Dimensi Barang, Gross Weight dan Net Weight per Item barang maupun total
Hasil Tangkapan Ikan Lembar Turunan karena dengan adanya packing list
invoice bisa mengetahui rincian barang secara detail yang berisikan nama
kapal dan mesin serta jumlah barang yang akan diekspor. Dengan adanya
berbagai surat, contohnya adalah pengiriman barang. Berarti surat jalan adalah
dokumen wajib yang mana disertakan dengan suatu barang pengiriman dari
data barang-barang yang dikirim disertai kualitas dan kuantitas barang tersebut.
Dengan begitu kita akan merasa aman apabila ada petugas berwajib seperti
Polatnas atau dinas lainnnya yang ingin memeriksa barang kiriman tersebut.
Selain itu juga dengan adanya surat jalan tersebut urusan kita dengan
Memberi kejelasan dan rincian terhadap barang yang akan dikirim Sebagai
urusan kita terhadap pihak birokrasi ,Sebagai konfirmasi bahwa barang sudah
barang sudah diterima oleh penerima barang. Nantinya lembar pertama ini
(IUU) Fishing. SHTI Lembar Awal adalah surat keterangan yang memuat
informasi hasil tangkapan ikan yang didaratkan dari kapal penangkap ikan
dibongkar pada satu kali kegiatan bongkar. Lembar Turunan (LT) dibuat
melalui pemilik SHTI Lembar Awal dengan menunjukkan catatan tertulis yang
sah seperti bukti jual beli,atau catatan distribusi internal dalam kasus hasil
tersebut. Secara diagram alur prosedur permintaan SHTI Lembar turunan adalah
sebagai berikut :
Pemeriksaan Dokumen
Pengisian Blanko LT
Gambar 13 AlurPenerbitan
penerbitanLT
Lembar Turunan
Keterangan :
dokumen LA, bukti beli serta memastikan bahwa kembali sumber bahan
tersebut.
pelabuhan perikanan.
4.1.5 Permohonan SHTI Lembar Turunan yang Disederhanakan(SHTI-LTS)
Menurut Margono dalam Rubino Rubiyanto, (2011) ,Sertifikat Hasil
Merupakan suatau rancangan atau suatu draft yang digunakan untuk membuat
SHTI (Sertifikat Hasil tangkapan). Untuk Draft Sertifikat Hasil tangkapan berisi
Sertifikat hasil tangkapan ikan pada prinsipnya dapat diberikan kepada kapal
Dengan kata lain, bahwa keberadaan dokumen Sertifikat Hasil tangkapan Ikan
jenis ikan yang diperoleh serta ukuran dan jenis kapal pengangkap ikan yang
digunakan.
Ini adalah contoh gambar draft Sertifikat Hasil Tangkapan Ikan Lembar
suatu syarat yang digunakan untuk pembuatan Sertifikat hasil tangkapan ikan
yang berfungsi untuk mengetahui identitas dari sang pembuat Sertifikat hasil
tangkapan ikan.
Untuk identitas pemohon biasanya terdiri dari KTP atau yang sejenis
dengan KTP. Fungsinya adalah agar saat pembuatan Sertifikat Hasil Tangkapan
Ikan ada yang bertanggungjawab atas Hal itu. Selain itu apabila ada kesalhan
dalam pengumpulan berkas nanti ada yang harus dihubungi yaitu yang akan
Identitas,Alamat ,dan lain-lain juga hal pokok yang harus ada dalam pembuatan
yang digukanan oleh pengepul atau penjual ikan untuk digunakan sebagai syarat
Tangkapan Ikan.
bukti pembelian ikan sangat diperlukan karena dalam proses ekspor ikan kita
harus tau darimana ikan itu didapat,darimana ikan itu berasal,dan harga per ikan,
selain itu dengan adanya bukti pembelian ikan bisa mempermudah mengekspor
hasil perikanan dan lebih mudah dilakukan penelususran hasil tangkapan ikan
(jannah,2005).
Gambar 15 Bukti Pembelian Ikan
Sumber : (Data PKM,2017)
pihak exportir atau importir yang data - data didalamnya berisi tentang nama
barang yang akan di Export atau Import. Data di dalamnya jika nama barang
yang di export atau di import lebih dari 1 ( satu ) nama barang biasanya diuraikan
berisikan nama Shipper, Consignee, Notify Party, Nama Vessel & Voy, Dimensi
Barang, Gross Weight dan Net Weight per Item barang maupun total
Hasil Tangkapan Ikan Lembar Turunan karena dengan adanya packing list
invoice bisa mengetahui rincian barang secara detail yang berisikan nama kapal
dan mesin serta jumlah barang yang akan diekspor. Dengan adanya packing list
dalam berbagai surat, contohnya adalah pengiriman barang. Berarti surat jalan
adalah dokumen wajib yang mana disertakan dengan suatu barang pengiriman
dari suatu tempat yang lain. dalam dokumen pengiriman tersebut mencantumkan
data barang-barang yang dikirim disertai kualitas dan kuantitas barang tersebut.
Dengan begitu kita akan merasa aman apabila ada petugas berwajib seperti
Polatnas atau dinas lainnnya yang ingin memeriksa barang kiriman tersebut.
Selain itu juga dengan adanya surat jalan tersebut urusan kita dengan
kita Memberi kejelasan dan rincian terhadap barang yang akan dikirim Sebagai
urusan kita terhadap pihak birokrasi ,Sebagai konfirmasi bahwa barang sudah
barang sudah diterima oleh penerima barang. Nantinya lembar pertama ini
(IUU) Fishing.
Pemeriksaan Dokumen
Penerbitan
Gambar 18 Alur penerbitan Lembar LTS yang disederhanakan
Turunan
Keterangan :
4. Draft SHTI-LTS selanjutnya diberi nomor dan divalidasi oleh OKL dan
yang telah berjalan di PPN Brondong adalah Sertifikat Hasil Tangkapan Ikan
(SHTI) atau yang disebut dengan “Cacth Certificate” dimana sudah mulai
dimulai per 01 Januari tahun 2010 sampai dengan sekarang. Regulasi ini
laut yang terindikasi “IUU Fishing”, sehingga pemerintahan Uni Eropa melarang
masuknya produk perikanan yang berasal dari kegiatan atau terindikasi tindak
“IUU Fishing” ke pasar Uni Eropa. Dan setiap produk perikanan yang masuk ke
dalam negara anggota Uni Eropa tersebut harus dilengkapai dengan “Catch
Certificate”. Sertifikat Hasil Tangkapan Ikan diwajibkan terhadap semua produk
Eropa. Semua produk perikanan yang berasal dari kegiatan penangkapan ikan
IUU Fishing dengan disertai Sertifikat Hasil Tangkapan Ikan (SHTI). SHTI
Brondong,Lamongan Jawa Timur. Hingga akhir tahun 2015 lalu, KKP telah
penerbitan SHTI.
yang sudah mengajukan permohonan SHTI kepada PPN Brondong antara lain
PT.QL Hasil Laut dan PT.Bahari Biru Nusantara. Untuk kebanyakan UPI
Untuk pemakaian dari SHTI di Tahun 2016 sendiri pada bulan januari
untuk Lembar Awal sebesar 131 lembar, lembar turunan 69 dan lembar turunan
Lembar awal sendiri jumlahnya 53 lembar, untuk lembar turunan ada 23 lembar
dan lembar turunan yang disederhanakan jumlah nya 43 lembar. Di bulan maret
lembar turunan yang disederhanakan ada 54 lembar. Untuk bulan Juli sendiri
sendiri pemakaian SHTI Lembar awal sebesar 100 lembar ,pemakaian SHTI
sebesar 94 lembar,untuk lembar turunan sebesar 125 lembar dan lembar turunan
SHTI Lembar awal sebesar 44 lembar ,lembar turunan sebesar 64 lembar dan
Untuk pemakaian dari SHTI di Tahun 2017 sendiri pada bulan januari
untuk Lembar Awal sebesar 34 lembar, lembar turunan 34 dan lembar turunan
Lembar awal sendiri jumlahnya 23 lembar, untuk lembar turunan ada 35 lembar
dan lembar turunan yang disederhanakan jumlah nya 49 lembar. Di bulan maret
Dengan kata lain, bahwa keberadaan dokumen Sertifikat Hasil tangkapan Ikan
jenis ikan yang diperoleh serta ukuran dan jenis kapal pengangkap ikan yang
digunakan (Jannah,2015)
Kelautan dan Perikanan dan Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan
terintegrasi dengan data base pengelolaan perikanan tangkap. Hal ini sangat
permohonan dari pelaku usaha secara cepat ,tepat,dan akura dalam melakukan
validai SHTI. Dengan diterapkannya SHTI online, para pelaku ekspor kini
dimudahkan untuk proses yang panjang tersebut. Karena tak perlu lagi
yaitu Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 13 tahun 2012 tentang
kawasan Uni Eropa tidak boleh berasal dari kegiatan IUU Fishing.
perikanan, mewajibkan para pelaku usaha perikanan terutama para pelaku yang
langsung terjun pada proses penangkapan ikan harus memiliki surat sertifikat
standarisasi ukuran kapal dan ukuran mesin kapal. Pada wilayah Sulawesi
Selatan, otoritas pemberi kebijakan surat SHTI berada pada Dinas Kelautan
pada tahun 2017, jumlah ekspor perikanan yang telah memiliki sertifikat hasil
Timur menunjukkan bahwa jenis dominasi ikan yang di ekspor adalah jenis
Crab (blue swimming). Jenis ikan ini didapatkan dari beberapa wilayah yang
Tangkapan Ikan terdiri dari 3 tahap golongan SHTI yaitu SHTI Lembaran
Awal (LA), SHTI Lembaran Turunan (LT) dan terakhir adalah SHTI Lembaran
syarat kapal yang dapat mengajukan permohonan surat ini adalah kapal
dilengkapi dengan identitas pemilik kapal, dan nahkoda kapal itu sendiri.
verivikasi untuk mendapatkan lembaran surat tanda bukti lapor kapal keluar
Timur.
konsep dari asas yang menjadi pedoman dan dasar rencana dalam
ke negara lain jika negara itu lebih efisien dalam memproduksi barang dan itu
bukti nyata Indonesia dalam melawan IUU dan mempertahankan kondisi ekologi
perairan Indonesia. Selain sebagai jaminan produk, SHTI juga sebagai bentuk
misalnya dengan adanya bea, tarif, atau quota barang impor. Kebijkan SHTI
menembus pasar eropa saja, tetapi dengan kebijakan ini, produksi ekspor
perikanan dapat memiliki kualitas yang tinggi dan menciptakan perilaku yang
baru pada nelayan tangkap. Terciptanya klasifikasi yang tinggi pada hasil
kualitas yang baik serta adanya kebijakan perusahaan perikanan untuk lebih
dapat teliti dan lebih spesifk dalam menentukan komoditas ekspor yang akan
bentuk perubahan peran yang bukan hanya pada profit oriented saja tetapi
Hasil Tangkapan Ikan ini sehingga dalam proses pengurusan Sertifikat Hasil
Tangkapan Ikan agak sedikit rumit terjadi keterlambatan dan butuh waktu utuk
menyiapkan syarat pembuatan Sertifikat Hasil Tangkapan Ikan ini, dan kurang
nya informasi sampai ke telinga para pelaku ekspor tersebut tentang syarat
Hasil Tangkapan Ikan ini pada permen No 13 tahun 2012 yang lebih ketat
karna telah memulai aplikasi secara online. Namun sedikit demi sedikit dapat
diterima demi kelancaran akan proses ekpor hasil perikanan khusunya ke UNI
Eropa.
oleh pemerintah harus dapat mudah untuk diakses dan diaplikasikan melalui
sistem online. Hal ini yang juga membuat kebijakan SHTI melalui
kapal nelayan yang telah mengurus SHTI. Penerapan sistem online dalam
tangkap baik dari segi kualitas produk maupun tujuan-tujuan negara yang akan
ikan.
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
berikut:
intinya adalah tugas dari nahkoda dan pemilik kapal atau yang ditunjuk
Ikan) ini lebih digencarkan lagi. Karena seperti kita tahu bahwa pembuatan
(tracebility) dan dipastikan bebas dari IUU Fishing dengan disertai Sertifikat
Jalur-jalur penangkapan
Jannah, cut syarifattul. 2015. Analisa aturan perdagangan uni eropa dalam
Suherman, Agus dan Adhyaksa Dault. 2009. Analisis Dampak Sosial Ekonomi
Keberadaan Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong
Lamongan Jawa Timur. Jurusan Perikanan Fakultas Perikanan
dan Kelautan. Universitas Diponegoro. Semarang. Jurnal Saintek
Perikanan Vol. 5, No. 1, 2009, 25 – 30.
2. Melakukan Input data hasil produksi ikan ke web KKP dengan aplikasi
One data.
3. Melakukan pengelompokkan SHTI LA,SHTI LT,SHTI LTS di PPN
Brondong
Tangkapan Ikan)
5. Melakukan penjelasan mengenai SHTI LA(Lembar Awa),LT(Lembar
2.Dermaga
3.Sanggar nelayan Brondong