Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.

F DENGAN FEBRIS
DI PERUMAHAN BEKASI TIMUR REGENSI

PENGKAJIAN ANAK

I. Identitas Pasien dan Orang Tua


Nama Anak : An F Usia Ayah/ Ibu : 33/30

Usia : 6 tahun Agama : Muslim

Jenis Kelamin : Laki-Laki Suku Bangsa : Jawa

Anak ke :1 Alamat : Bekasi Timur Regensi

Tanggal Pengkajian : 3 juni 2021 Pendidikan Ayah / Ibu: D3 Keperawatan

Diagnosa Medik : Febris

Berat Badan : 20 kg Pekerjaan Ayah / Ibu : Perawat

II. Keluhan Utama


Ibu klien mengatakan, klien mengalami panas tinggi, dan tidak turun – turun sudah 3 hari,
ibu klien mengatakan anak menjadi susah makan dan rewel, dan ibu klien mengatakan
anak nya mengalami mual muntah
III.Keadaan Sakit Saat ini
Orang tua klien mengatakan klien sudah 3 hari yang lalu mengalami panas.
Panas muncul secara tiba – tiba dan semakin hari panasnya semakin naik.
Napsu makan anak menurun
Memberikan obat antipiretik kepada klien
Kondisi klien saat dikaji orang tua klien mengatakan panasnya sudah agak menurun dari
pada yang sebelumnya, temperatur klien saat dikaji 38,5 derajat
IV. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
1. Penyakit masa kanak-kanak : Orang tua klien mengatakan bahwa klien tidak pernah
mengalami atau menderita penyakit berat sebelumnya
2. Pernah dirawat di RS : Orang tua klien mengatakan klien tidak pernah mendapatkan
tindakan medis maupun keperawatan sebelumnya.
3. Obat-obatan yang digunakan : Orang tua klien mengatakan mengkonsumsi obat bebas
(parasetamol) dirumah
4. Tindakan (operasi) : tidak ada
5. Alergi : Orang tua klien mengatakan klien tidak pernah mempunyai riwayat alergi
sebelumnya, baik alergi makanan, obat – obatan, zat/ substansi dll.
6. Kecelakaan : tidak ada
V. Riwayat Keluarga (disertai Genogram)
Orang tua klien mengatakan tidak mempunyai penyakit berat sebelumnya akan tetapi
ayah klien pernah menderita riwayat kejang demam pada masa kecil.

VI. Riwayat Sosial


Orang tua klien mengatakan apabila dirumah klien aktif dalam melakukan tindakan.
Orang tua klien mengatakan jika dirumah klien bermain dengan teman sejawatnya.
Orang tua klien mengatakan apabilah dirumah klien tidak rewel, akan tetapi dirumah saat
sakit klien cenderung rewel.
Saat sakit klien cenderung pendiam dan tidak aktif dalam bermain.

VII. Kebutuhan Dasar


1. Nutrisi : \
- Selera makan : menurun
- Frekuensi makanan dalam 24 jam : 2 kali sehari
- Makanan yang disukai : telur mata sapi
- Pembatasan pola makan : (-)
- Cara makan : menggunakan sendok dan piring
- Ritual sebelum makan : membaca doa sebelum makan
2. Tidur:
- Klien mengalami susah tidur saat malam hari, karna rewel
- Jam tidur : siang 3 jam dan malam hari 7 jam (dirumah),
- Bila tidak dapat tidur apa yang di lakukan : orang tua klien mengendong dan
mengajak jalan – jalan
- Apakah tidur secara rutin : sebelum sakit pola tidur baik, saat sakit pola tidur
kurang.
3. Eliminasi ( BAB & BAK )
- Tempat pembuangan : toilet
- Frekuensi : tidak diketahui
- Kapan : -
- Teratur : -
- Konsistensi : padat
- Kesulitan dan cara menanganinya : tidak
- Obat – obat untuk memperlancar BAK/BAB : Tidak ada
4. Aktivitas / mobilitas fisik
- Kegiatan sehari – hari : bermain dan belajar
- Pengaturan jadwal harian : -
- Penggunaan alat bantu untuk aktivitas : (-)
- Kesulitan pergerakan tubuh : (-)

VIII. Pemeriksaan Tingkat Pertumbuhan dan Perkembangan


1. Pertumbuhan Fisik : Normal
2. Perkembangan Motorik Kasar : Dapat berdiri dengan satu kaki selama 6 detik, berdiri
dengsn 1 kaki selama 5 detik, dan 4 detik.
3. Perkembangan Motorik Halus : dapat menggambar orang 6 bag, mencontoh yang di
tunjukan
4. Tidur : Siang hari tidur dan malah hari
5. Perkembangan Bahasa : dapat mengartikan 7 kata, berlawanan 2, menghitung 5
kubus, dan mengetahui 3 kata sifat
6. Perkembangan Sosial : Dapat mengambil makan sendiri, dan menggosok gigi tanpa
bantuan
7. Perkembangan Kognitif : Baik

IX. Tinjauan Sistem


1. Keadaan umum dan tanda-tanda vital
1) Keadaan Umum : composmentis , Tanda – tanda dari distress : klien sering
rewel
2) TB dan BB : 100 cm dan 20kg
3) Lingkar Kepala :-
4) Lingkar Lengan :-
5) Suhu : 38,5 derajat
6) Nadi : 77 x/menit
7) Pernafasan : 28x/ menit
8) Tekanan Darah : -
2. Pengkajian Respiratori
- Hidung : Inspeksi :kesimetrisan (+), pernafasan cuping hidung (-) adanya secret
atau polip (-), passase udara (-).
- Leher : Inspeksi dan palpasi : pembesaran kelenjar (-), tumor (-).
- Dada : Inspeksi ;bentuk dada ( normal), ukuran ( sama ), gerakan dada ( kiri dan
kanan seimbang, retraksi (-), keadaan PX ( normal)
Auskultasi :suara nafas ( normal), suara nafas tambahan (-)
Palpasi : Clubbing finger (-).
1) Pengkajian Kardiovaskuler
-  Inspeksi : Conjungtiva (anemia), bibir (pucat), pembesaran jantung (-)
- Palpasi : Arteri carotis (normal), Tekanan vena jugularis (normal), Ictus
cordis/apex (teraba diantara costa 4)
- Auskultasi : suara jantung tambahan (-), bising aorta (-), murmur (-), gallop (-),
tricuspidalis dan mitral (-).

2) Tampilan umum
- Tingkat aktifitas : normal
- Perilaku ; apatis, gelisah,
- ketakutan : gelisah
- Jari tangan (clubbing finger) : -
3) Kulit
- Warna : normal
- Elastisitas : normal
- Suhu : 38,5 derajat
4) Cairan
- Jenis minuman yang dikonsumsi dalam 24 jam : air putih dan susu
- Frekuensi minum : tidak menentu
- Kebutuhan cairan dalam 24 jam : tidak diketahui
5) Pengkajian Respiratori
- Bernafas : Normal
- Frekuensi pernafasan, keadaan dan kesimetrisan : 28x/ menit
- Pola nafas ;
- Retraksi : normal
- Pernafasan cuping hidung : tidak ada
6) Sistem Saraf.
1) Fungsi celebral
- Status mental : daya ingat (+), perhatian dan perhitungan (+), bahasa (+).
- Kesadaran : GCS 7
- Bicara : expresive dan reseptive (-).
7) Sistem Muskuloskeletal
- Kepala : bentuk kepala bundar
- Vertebrae : Normal
- Pelvis : Normal
- Lutut : Normal
- Kaki : Normal
- Bahu : Simetrsis, normal
- Tangan : Normal
8) Sistem Integumen
- Rambut : tebal, warna hitam dan halus.
- Kulit : warna pucat dan kering, temperatur ( 38,5 derajat), kelembaban (-), bulu
kulit (halus),ruam (-).
- Kuku : warna (putih bening), mudah patah (-), kebersihan (+).
9) Kemampuan intelektual (tergantung tingkat perkembangan)
- Perkembangan menulis dan menggambar: anak sudah bisa menggambar dan
menulis
- Kemampuan membaca: pasien sudah bisa membaca
10) Sistem Imun
- Alergi (-)
- Imunisasi : BCG, DPT, MMR
- Penyakit yang berhubungan dengan perubahan cuaca : Flu (+)
- Riwayat transfusi dan reaksinya : (-)

11) Terapi Saat Ini


- Antipiretik : Parasetamol
- Antibiotik

12) Pemeriksaan tingkat cemas menggunakan HRS dengan sistem skoring :

Skor 0= tidak ada gejala

Skor 1= ringan (1 gejala)

Skor 2= sedang ( 2 gejala)

Skor 3 = berat (lebih dari 2 gejala)

Skor 4 = sangat berat ( semua gejala )

 Tanda fisik
1) Cemas ringan:
a) Gemetaran, renjatan, rasa goyang
b) Ketegangan otot
c) Nafas pendek, hiperventilasi
d) Mudah lelah.
2) Cemas sedang:
a) Sering kaget
b) Hiperaktifitas autonomik
c) Wajah merah dan pucat
3) Cemas berat:
a) Takikardi
b) Nafas pendek, hiperventilasi
c) Berpeluh
d) Tangan terasa dingin
DATA FOKUS
NAMA PASIEN : AN. F

DATA OBJEKTIF DATA SUBJEKTIF


1. Bibir kering 1. Orang tua klien mengatakan klien selama
2. Suhu badan 38,5 derajat 3 hari mengalami panas tinggi.
3. Banyak berkeringat 3. Orang tua mengatakan anak mengalami
4. Pernafasan 28x/ menit (normal anak mual dan mutah
kecil 20-28x/menit) 4. Ibu klien mengatakan anak sulit tidur
5. Kulit kering karena rewel
6. Sering menangis
7. Sulit tidur
8. Klien tampak menggigil

ANALISA DATA
NAMA PASIEN : AN. F

NO DATA MASALAH ETIOLOGI


1 DS : Orang tua klien mengatakan Hypertermi Proses infeksi
klien selama 3 hari mengalami panas
tinggi
DO :
       Bibir kering

       Suhu badan 38,5 derajat

       Kulit kering

Klien tampak menggigil


Banyak berkeringat
2 DS : Resiko kekurangan Intake yang kurang
Orang tua klien mengatakan klien volume cairan
selama 3 hari mengalami panas
tinggi,
Orang tua mengatakan anak
mengalami mual dan mutah
DO :
       Suhu badan : 38,5 derajat

       Mengigil

       Banyak berkeringat

3 DS : Orang tua klien mengatakan Cemas Hipertermi


sulit tidur karena sering rewel.
DO :
       Klien sering menangis

       Sulit tidur ( gangguan tidur )

Skor 1= ringan (1 gejala)


DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi
2. Resiko kekurangan volume cairan berhungan dengan intake yang kurang
3. Cemas berhubungan dengan hipertermi
RENCANA KEPERAWATAN

Nama mahasiswa : Mega Ayu Pratwi Tanggal pengkajian : 3 juni 2021

Nama klien (usia) : 6 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki

No DS dan DO Dx keperawatan Perencanaan


Tujuan, kriteria Intervensi Rasional
evaluasi
Setelah dilakukan - Pantau suhu klien (derajat
tindakan keperawatan dan pola)
selama 3 x 24 jam - perhatikan menggigil/diafor
klien menujukan - Pantau suhu lingkungan
DS : Orang tua klien mengatakan temperatur dalan - Berikan minum air putih
klien selama 3 hari mengalami batas normal dengan sesuai kebutuhan
panas tinggi Hipertermi kriteria: - Tingkatkan sirkulasi udara
DO : berhubungan - Suhu tubuh stabil - Berikan pengobatan untuk
1        Bibir kering dengan proses 36-37 C mencegah terjadinya
       Suhu badan 38,5 derajat infeksi - Termoregulasi menggigil
       Mengigil
dalam batas normal - Kompres hangat pasien pada
Kulit kering - Respirasi dalam lipat paha dan aksila atau di
Banyak berkeringat batas normal (15- bagian kening
30x/menit) - Kolaborasi untuk pemberian
antipiretik dan antibiotic

-
Setelah dilakukan
- Kaji membran mukosa kering,
tindakan perawatan tugor kulit yang kurang baik
selama 3 x 24 jam dan rasa haus
- Monitor asupan makanan atau
volume cairn adekuat cairan dan hitung intake
DS :
dengan kriteria: kalori harian
Orang tua klien mengatakan klien
Resiko - Tanda vital dalam - Monitor status nutrisi
selama 3 hari mengalami panas - Dorong keluarga untuk
kekurangan batas normal
tinggi, membantu pasien makan
volume cairan - Nadi perifer teraba
Orang tua mengatakan anak - Anjurkan minum kurang lebih
berhungan kuat
2 mengalami mual dan mutah 5 gelas perhari ( 1,7 liter )
dengan intake - Saluran urine - Tawarkan snack ( jus buah-
DO :
yang kurang adekuat buahan segar)
       Suhu badan : 38,5 derajat
- Tidak ada tanda- - Tanyakan makanan kesukaan
       Mengigil
pasien
Banyak berkeringat tanda dehidrasi
- Sajikan dalam keadaan hangat.
- Tidak ada mual - Monitor berat badan
muntah
3. DS : Orang tua klien mengatakan Cemas Setelah dilakukan - Kaji dan identifikasi penyebab
sulit tidur karena sering rewel. berhubungan tindakan perawatan cemas
DO : dengan selama 2 x 24 jam - Sediakan pengalihan perhatian
       Klien sering menangis hipertermi seperti video, tv, dan lain-lain
cemas hilang dengan
Sulit tidur - Berikan informasi yang akurat
kriteria: tentang penyebab hipertermi
- klien dapat - Validasi perasaan klien dan
mengidentifikasi yakinkan klien bahwa
hal-hal yang dapat kecemasam merupakan
meningkatkan dan respon yang normal
menurunkan suhu - Diskusikan rencana tindakan
yang dilakukan berhubungan
tubuh
dengan hipertermi dan
- klien mau keadaan penyakit
berpartisipasi
dalam setiap
tidakan yang
dilakukan
- klien
mengungkapkan
penurunan cemas
yang berhubungan
dengan hipertermi,
proses penyakit
CATATAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN

Nama mahasiswa : Mega Ayu Pratiwi Tanggal pengkajian : 3 juni 2021

Nama klien (usia) : 6 tahun Jenis Kelamin : Laki-Laki

No Diagnosa Tanggal dan Implementasi Evaluasi (SOAP) Paraf


keperawatan Jam
(WIB)
1. - - Memantau suhu klien (derajat dan pola) S: Orang tua klien mengatakan bahwa
Hipertermi perhatikan menggigil/diaforsis klien panasnya sudah berkurang
berhubungan - Memantau suhu lingkungan O : 
dengan - Memberikan kompres hangat secara - Bibir agak kering
proses infeksi mandiri - Suhu : 38 
- Memberikan minum sesuai kebutuhan - Sedikit menggil
- Kolaborasi dengan tenaga medis dalam - Kulit tidak kering
pemberian antipiretik dan antibiotic A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
Resiko - - Mengkaji membran mukosa kering, tugor S: Orang tua klien mengatakan bahwa
kekurangan kulit yang kurang baik dan rasa haus klien panasnya sudah berkurang
volume - Memonitor asupan makanan atau cairan
cairan dan hitung intake kalori harian Orang tua klien mengatakan klien sudah
berhungan - Memonitor status nutrisi mulai mau makan sedikit demi sedikit
dengan intake - mendorong keluarga untuk membantu O : 
yang kurang pasien makan
- Suhu badan 37
- menganjurkan kliean untuk minum
kurang lebih 7-8 gelas perhari - Masih berkeringat
- Menawarkan kepada klien snack ( jus - Menggil berkurang
buah-buahan segar) A : Masalah teratasi sebagian
- Menanyakan makanan kesukaan pasien P : Lanjutkan Intervensi
- Menyajikan dalam keadaan hangat.
- Memonitor berat badan
Cemas - - Mengkaji dan identifikasi penyebab S : Orang tua klien mengatakan bahwa
berhubungan cemas rewel klien sudah berkurang
dengan - Menyediakan pengalihan perhatian seperti
hipertermi video, tv, dan lain-lain O : 
- Meberikan informasi yang akurat tentang - klien menangis tetapi sudah jarang
penyebab hipertermi - Klien masih sering terbangun pada
- Memvalidasi perasaan klien dan waktu tidur
Meyakinkan klien bahwa kecemasam
A : Masalah Teratasi Sebagian
merupakan respon yang normal
- Mendiskusikan rencana tindakan yang P : Lanjutkan Intervensi
dilakukan berhubungan dengan hipertermi
dan keadaan penyakit

HARI KE DUA
2. Hipertermi - Memantau suhu klien (derajat dan pola) S: Orang tua klien mengatakan bahwa
berhubungan perhatikan menggigil/diaforsis klien panas pada saat malam hari saja,
dengan - Memantau suhu lingkungan saat beraktifitas pada pagi hari suhu
proses infeksi - Memberikan kompres hangat secara tubuh normal.
mandiri
O : 
- Memberikan minum sesuai kebutuhan
- bibir kering (–)
- Kolaborasi dengan tenaga medis dalam
pemberian antipiretik dan antibiotic - Suhu tubuh masih 37
- Tidak mengigil
- Kulit normal
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
Resiko - Mengkaji membran mukosa kering, tugor S : Orang tua klien mengatakan bahwa
kekurangan kulit yang kurang baik dan rasa haus kien sudah tidak panas lagi
volume - Memonitor asupan makanan atau cairan
cairan dan hitung intake kalori harian Orang tua klien mengatakan anak nya
berhungan - Memonitor status nutrisi sudah mulai nafsu makan
dengan intake - mendorong keluarga untuk membantu O : 
yang kurang pasien makan
- Suhu 36
- menganjurkan kliean untuk minum
kurang lebih 7-8 gelas perhari - Tidak mengigil
- Menawarkan kepada klien snack ( jus - Tidak berkeringat
buah-buahan segar) A : Masalah teratasi sebagian
- Menanyakan makanan kesukaan pasien P : Lanjutkan Intervensi
dan Menyajikan dalam keadaan hangat.
- Memonitor berat badan
Cemas - Mengkaji dan identifikasi penyebab S : Orang tua klien mengataka bahwa
berhubungan cemas klien sudah tidak rewel
dengan - Menyediakan pengalihan perhatian seperti
hipertermi video, tv, dan lain-lain O : -
- Meberikan informasi yang akurat tentang - klien tidak pernah menangis
penyebab hipertermi - Tidurnya nyenyak
- Memvalidasi perasaan klien dan A : Masalah teratasi sebagian
Meyakinkan klien bahwa kecemasam
P : Lanjutkan Intervensi
merupakan respon yang normal
- Mendiskusikan rencana tindakan yang
dilakukan berhubungan dengan hipertermi
dan keadaan penyakit

HARI KE TIGA
3. Hipertermi - Memantau suhu klien (derajat dan pola) S : Orang tua klien mengatakan bahwa
berhubungan perhatikan menggigil/diaforsis kien sudah tidak panas lagi
dengan - Memantau suhu lingkungan
proses infeksi O : 
- Memberikan kompres hangat secara - bibir kering (–)
mandiri
- Suhu 36
- Memberikan minum sesuai kebutuhan
- Tidak mengigil
- Kolaborasi dengan tenaga medis dalam
- Kulit normal
pemberian antipiretik dan antibiotic
A : Masalah teratasi
P : Hentikan Intervensi

Resiko - Mengkaji membran mukosa kering, tugor S : Orang tua klien mengatakan bahwa
kekurangan kulit yang kurang baik dan rasa haus kien sudah tidak panas lagi
volume - Memonitor asupan makanan atau cairan
cairan dan hitung intake kalori harian Orang tua klien mengatakan nafsu
berhungan - Memonitor status nutrisi makan anak sudah mulai normal
dengan intake - Mendorong keluarga untuk membantu Orang tua klien mengatakan sudah
yang kurang pasien makan tidak ada mual dan muntah.
- Menganjurkan kliean untuk minum
O : 
kurang lebih 7-8 gelas perhari
- Menawarkan kepada klien snack ( jus - Suhu 36
buah-buahan segar) - Tidak mengigil
- Menanyakan makanan kesukaan pasien - Tidak berkeringat
dan Menyajikan dalam keadaan hangat.
- Memonitor berat badan
A : Masalah teratasi
P : Hentikan Intervensi
Cemas - Mengkaji dan identifikasi penyebab cemas S : Orang tua klien mengataka bahwa
berhubungan - Menyediakan pengalihan perhatian seperti klien sudah tidak rewel
dengan video, tv, dan lain-lain
hipertermi - Meberikan informasi yang akurat tentang Orang tua klien mengatakan anak nya
penyebab hipertermi sudah bisa beraktifitas normal
- Memvalidasi perasaan klien dan O : 
Meyakinkan klien bahwa kecemasam - klien tidak pernah menangis
merupakan respon yang normal
- Mendiskusikan rencana tindakan yang - Tidurnya nyenyak dan teratur
dilakukan berhubungan dengan hipertermi A : Masalah teratasi
dan keadaan penyakit
P : Hentikan Intervensi

Anda mungkin juga menyukai