Anda di halaman 1dari 4

PEMASANGAN ENDOTRACHEAL TUBE (ETT) PADA PASIEN COVID-19

By : Ns. Irman, S.Kep., M.Kep.

Skor
No ITEM PENILAIAN
0 1 2 3
1 Pengertian Cara pemasangan pipa jalan nafas buatan kedalam trachea melalui
(3 poin) mulut
3 Indikasi 1. Gangguan ventilasi
(3 poin) 2. Gangguan oksigenasi
3. Gangguan patensi jalan napas
4. Pasien dengan cardiac arrest
2 Tujuan 1. Membebaskan jalan nafas
(3 poin) 2. Untuk pemberian pernafasan mekanis (dengan ventilator)
Prosedur
4 Persiapan 1. Perawat Menggunakan hazmat lengkap dengan google/face shield
Petugas & Alat 2. Petugas Menggunakan handscoen steril
Yang 3. Laryngoscope set
Dibutuhkan
(3 poin)

4. Endotracheal tube sesuai ukuran (pria & wanita) beserta mandrin/


stilet
5. OPHA (oropharyngeal airway)
6. Spuit 20 cc, 10 cc, 5 cc, 3 cc, 1 cc
7. Spuit sonde untuk pemasangan NGT
8. NGT Urine bag untuk pengeluaran udara lambung post
pemasangan ETT
9. Plester (Hipafix)
10. Suction
11. Megil forcepe
12. Stetoscope
13. Jelly khusus pemasangan ETT dari nasal (Xylocain Jelly)
5 Persiapan Obat 1. Propofol 10 mg/ml (200 mg/20 ml)
Anastesi Dosis penggunaan : 2 – 2,5 mg/kgBB
(Tergantung Sediaan Perawat : tidak perlu diencerkan
permintaan 2. Ketamine 1 g/10 ml
dokter Anastesi) Dosis penggunaan : 1 – 2 mg/kgBB
(10 poin) Sediaan Perawat : diencerkan menggunakan WFI 100 mg/10
ml atau 200 mg/10 ml
3. Rocuronium 10 mg/ml (50 mg/5 ml)
Dosis penggunaan : 0,6 mg/kgBB
Sediaan Perawat : diencerkan menggunakan WFI 10 mg/10
ml
4. Midazolam 5 mg/ml (15 mg/3 ml)
Dosis Penggunaan : 0,03 – 0,1 mg/kgBB
Sediaan Perawat : diencerkan menggunakan WFI 15 mg/10 ml

5. Ephedrine 50 mg/ml
Dosis penggunaan : 5 – 20 mg
Sediaan Perawat : diencerkan menggunakan WFI 50 mg/5 ml
atau 50 mg/10 ml
6. Morfin 10 mg/ml
Dosis penggunaan : 5 – 30 mg/ 4 jam atau 30 – 180 mg/24 jam
Sediaan Perawat : diencerkan menggunakan NaCl 0,9% dalam
syringe 20 atau 50 ml
6 Obat 1. Epinefrin (Adrenalin) 1 mg/ml
Emergensi Noted : Jangan lupa flush menggunakan NaCl 0,9 sebanyak 10 ml
(3 poin) tiap memberikan epinefrin pada pasien dengan cardiac arrest
2. SA (Sulfate Atropine) 0,25 mg/ml
Noted : - Dosis maksimal 3 mg & Tidak perlu diencerkan
- Jika sediaan SA 0,25 mg/ml maka sediakan 12 Ampul
- Jika sediaan SA 0,5 mg/ml maka sediakan 6 Ampul
7 Persiapan 1. Perawat (Yang telah Menggunakan hazmat lengkap dengan
Pasien google/face shield) mencuci tangan dan menggunakan sarung
(15 poin) tangan steril
2. Perawat melakukan pengecekan alat yang diperlukan, memastikan
semua berfungsi dengan baik dan memilih pipa endotrakeal ( ET)
yang sesuai ukuran. Masukkan stilet ke dalam pipa ET. Jangan
sampai ada penonjolan keluar pada ujung balon, buat lengkungan
pada pipa dan stilet dan cek fungsi balon dengan mengembangkan
dengan udara 10 ml. Jika fungsi baik, kempeskan balon. Beri
pelumas pada ujung pipa ET sampai daerah cuff.
3. Posisi pasien terlentang dengan kepala ekstensi
4. Ventilator standby/ BVM jika tidak terdapat ventilator
5. Melakukan suction jika terdapat cairan di mulut (Perawat harus
memperhatikan prinsip dalam melakukan Suction pada orang
dewasa, tidak boleh lebih dari 15 detik & selalu memperhatikan
SPO2 Pasien di bedside Monitor sehingga selalu memastikan
saturasi pasien stabil saat melakukan suctioning)
6. Lakukan hiperventilasi minimal 30 detik melalui ventilator mask
dengan Fi O2 100 % (Pengaturan NIV dengan mode BPAP/Blevel
atau menggunakan Pengaturan IV dengan mode PC-SIMV atau
SIMV) atau menggunakan BVM/Bag Valve Mask/Ambubag Jika
tidak terdapat ventilator
8 Langkah- 1. Buka blade pegang tangkai laryngoscope dengan tenang
langkah/ 2. Buka mulut dengan cara cross finger dan tangan kiri memegang
Prosedur laringoskop.
tindakan
3. Masukkan bilah laringoskop dengan lembut menelusuri mulut
(20 poin)
sebelah kanan, sisihkan lidah ke kiri.
4. Masukkan bilah sedikit demi sedikit sampai ujung laringoskop
mencapai dasar lidah, perhatikan agar lidah atau bibir tidak
terjepit di antara bilah dan gigi pasien.
5. Angkat laringoskop ke atas dan ke depan dengan kemiringan 30
samapi 40 sejajar aksis pengangan. Jangan sampai menggunakan
gigi sebagai titik tumpu.
6. Bila pita suara sudah terlihat, tahan tarikan / posisi laringoskop
dengan menggunakan kekuatan siku dan pergelangan tangan.
7. Masukkan pipa ET dari sebelah kanan mulut ke faring sampai
bagian proksimal dari cuff ET melewati pita suara ± 1 – 2 cm atau
pada orang dewasa atau kedalaman pipa ET ±19 -23 cm.
8. Angkat laringoskop dan stilet pipa ET dan isi balon dengan udara 5
– 10 ml.
9. Hubungan pipa ET dengan ventilator atau BVM/ambubag dan
lakukan ventilasi sambil melakukan auskultasi (asisten), pertama
pada lambung, kemudian pada paru kanan dan kiri sambil
memperhatikan pengembangan dada.
10. Bila terdengar gurgling pada lambung dan dada tidak
mengembang, berarti pipa ET masuk ke esofagus dan
pemasangan pipa harus diulangi setelah melakukan
hiperventilasi ulang selama 30 detik.
11. Setelah bunyi nafas optimal dicapai, kembangkan balon cuff
dengan menggunakan spuit 10 cc.
12. Lakukan fiksasi pipa dengan plester agar tak terdorong atau
tercabut.
13. Pasang OPHA untuk mencegah pasien menggigit pipa ET jika
mulai sadar.

Jumlah Poin Peserta

Nilai = x 100

= .......................

Noted : Peserta dinyatakan lulus jika Nilai ≥ 70

Anda mungkin juga menyukai