Anda di halaman 1dari 2

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PEMASANGAN ENDOTRACHEAL TUBE (ETT)

By : Ns. Irman, S.Kep., M.Kep.

Skor
No ITEM PENILAIAN
0 1 2 3
1 Pengertian Cara pemasangan pipa jalan nafas buatan kedalam trachea
(3 poin) melalui mulut
2 Tujuan 1. Membebaskan jalan nafas
(3 poin) 2. Untuk pemberian pernafasan mekanis (dengan ventilator)
Prosedur
3 Persiapan Alat 1. Laryngoscope set
(3 poin) 2. Endotracheal tube sesuai ukuran ( pria & wanita ) beserta
mandrin/ stilet
3. OPHA (oropharyngeal airway)
4. Spuit 20 cc, 10 cc, 5 cc, 3 cc, 1 cc
5. Spuit sonde untuk pemasangan NGT
6. NGT Urine bag untuk pengeluaran udara lambung post
pemasangan ETT
7. Plester (Hipafix)
8. Suction
9. Megil forcepe
10. Stetoscope
11. Jelly khusus pemasangan ETT dari nasal (Xylocain Jelly)
4 Persiapan Obat 1. Propofol
Anastesi 2. Ketamine
(Tergantung 3. Rocuronium
permintaan dokter 4. Midazolam
Anastesi) 5. Ephedrine
(3 poin) 6. Morfin
7. Lidocaine
5 Obat Emergensi 1. Epinefrin (Adrenalin)
(3 poin) 2. SA (Sulfate Atrophine)
6 Persiapan Pasien 1. Petugas mencuci tangan dan menggunakan sarung tangan
(15 poin) steril
2. Cek alat yang diperlukan, pastikan semua berfungsi dengan
baik dan pilih pipa endotrakeal ( ET) yang sesuai ukuran.
Masukkan stilet ke dalam pipa ET. Jangan sampai ada
penonjolan keluar pada ujung balon, buat lengkungan pada
pipa dan stilet dan cek fungsi balon dengan mengembangkan
dengan udara 10 ml. Jika fungsi baik, kempeskan balon. Beri
pelumas pada ujung pipa ET sampai daerah cuff.
3. Posisi pasien terlentang dengan kepala ekstensi
4. Ventilator standby/ BVM jika tidak terdapat ventilator
5. Melakukan suction jika terdapat cairan di mulut
6. Lakukan hiperventilasi minimal 30 detik melalui ventilator
mask dengan Fi O2 100 % atau menggunakan BVM
7 Langkah-langkah/ 1. Buka blade pegang tangkai laryngoscope dengan tenang
Prosedur tindakan 2. Buka mulut dengan cara cross finger dan tangan kiri
(20 poin) memegang laringoskop.
3. Masukkan bilah laringoskop dengan lembut menelusuri mulut
sebelah kanan, sisihkan lidah ke kiri.
4. Masukkan bilah sedikit demi sedikit sampai ujung laringoskop
mencapai dasar lidah, perhatikan agar lidah atau bibir tidak
terjepit di antara bilah dan gigi pasien.
5. Angkat laringoskop ke atas dan ke depan dengan kemiringan
30 samapi 40 sejajar aksis pengangan. Jangan sampai
menggunakan gigi sebagai titik tumpu.
6. Bila pita suara sudah terlihat, tahan tarikan / posisi
laringoskop dengan menggunakan kekuatan siku dan
pergelangan tangan.
7. Masukkan pipa ET dari sebelah kanan mulut ke faring sampai
bagian proksimal dari cuff ET melewati pita suara ± 1 – 2 cm
atau pada orang dewasa atau kedalaman pipa ET ±19 -23 cm.
8. Angkat laringoskop dan stilet pipa ET dan isi balon dengan
udara 5 – 10 ml.
9. Hubungan pipa ET dengan ventilator atau ambubag dan
lakukan ventilasi sambil melakukan auskultasi (asisten),
pertama pada lambung, kemudian pada paru kanan dan kiri
sambil memperhatikan pengembangan dada.
10. Bila terdengar gurgling pada lambung dan dada tidak
mengembang, berarti pipa ET masuk ke esofagus dan
pemasangan pipa harus diulangi setelah melakukan
hiperventilasi ulang selama 30 detik.
11. Setelah bunyi nafas optimal dicapai, kembangkan balon cuff
dengan menggunakan spuit 10 cc.
12. Lakukan fiksasi pipa dengan plester agar tak terdorong atau
tercabut.
13. Pasang orofaring untuk mencegah pasien menggigit pipa ET
jika mulai sadar.

Jumlah Poin Peserta

Nilai = x 100

= .......................

Noted : Peserta dinyatakan lulus jika Nilai ≥ 70

Anda mungkin juga menyukai