B. Jelaskan sebuah konsep atau program pembangunan yang dapat mengatasi isu (bisa 1
saja) pengembangan wilayah tersebut!
Jawab:
Menurut hemat saya, sistem pembangunan yang dimiliki pemerintah saat ini sudah dapat
mengakomodasi kepentingan-kepentingan baik pusat maupun daerah dalam rangka pencapaian
tujuan pembangunan sebagaimana dimanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar.
Setelah reformasi, Indonesia telah mencapai banyak milestone dalam perencanaan
pembangunanannya. Meninggal system pemerintahan yang sentralistik, terpusat dan
mengusung otonomi daerah adalah strategi yang tepat dalam rangka pemerataan pembangunan.
Hal ini didasari oleh pertimbangan luasnya wilayah Indonesia serta beragamnya karakter
budaya dan manusia di dalamnya. Sehingga anggapan satu perangkat tools yang akan
mengatasi semua isu pembangunan di Indonesia tidaklah mungkin. Diperlukan pendekatan
pembangunan yang berbeda untuk masing-masing daerah, dimana pendekatan yang
dirumuskan harus melibatkan semua struktur lapisan masyarakat yang dinamakan
participatory planning.
Sistem perencanaan pembangunan nasional yang ada saat ini dedefinisikan sebagai satu
kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana
pembangunan dalam jangka Panjang (RPJPN), jangka menengah (RPJMN dan RPJMD), dan
tahunan (RKP) yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat
pusat dan daerah.
Sebagaimana diatur di dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional maupun Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah. Pendekatan perencanaan pembangunan, meliputi:
➢ Pendekatan teknokratis menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah untuk
mencapai tujuan dan sasaran pembangunan.
➢ Pendekatan partisipatif dilaksanakan dengan melibatkan berbagai pemangku
kepentingan.
➢ Pendekatan politis dilaksanakan dengan menerjemahkan visi dan misi pemimpin
terpilih ke dalam dokumen perencanaan pembangunan jangka menengah yang dibahas
bersama dengan badan legislatif.
➢ Pendekatan atas-bawah dan bawah-atas merupakan hasil perencanaan yang
diselaraskan dalam musyawarah pembangunan yang dilaksanakan mulai dari Desa,
Kecamatan, Kabupaten, Provinsi, hingga Nasional.
Selain itu, pendekatan holistik-tematik, integratif dan spasial (HITS) serta money follow
program sebagai dasar perubahan fokus Rencana Kerja Pembangunan (RKP) juga
diperkenalkan belum lama ini.
Untuk tingkat daerah, berdasarkan Revisi Permendagri 54 Tahun 2010, pendekatan
perencanaan pembangunan daerah menggunakan pendekatan teknokratis, partisipatif, politis,
atas bawah dan bawah atas, holistik tematik, Integratif dan Spasial. Pendekatan Holistik
tematik, Integratif dan Sapasial merupakan Pendekatan baru dalam proses perencanaan
nasional. Holistik tematik merupakan upaya penanganan secara menyeluruh dan terfokus pada
kegiatan yang relevan dengan pencapaian tujuan program prioritas, Integratif lebih kepada
Keterpaduan seluruh kegiatan yang saling memperkuat dan selaras dalam mencapai sasaran
prioritas nasional, dan Spasial berarti Kegiatan prioritas direncanakan berdasarkan data dan
informasi yang baik serta lokasi yang jelas sehingga memudahkan proses integrasi dan
pemantauan kegiatan di lapangan.
Prinsip perencanaan pembangunan juga mengalami pergeseran dari yang semula prinsip
“Money follow function” menjadi “Money follow program”. Ke depan, proses perencanaan
mengutamakan pembagian sumber daya (anggaran) berdasarkan prioritas program dan
kegiatan pembangunan dalam rangka mencapai tujuan pembangunan daerah dan nasional.
Sebagai penutup, menurut pendapat saya permasalahan di Indonesia bukan terletak pada
konsep pembangunan yang saat ini kita gunakan. Tetapi lebih kepada penegakan hukum.
Selama para stakeholder, pengambil keputusan tidak memiliki sikap kepemimpinan yang baik,
kurang berdedikasi, maka permasalah tersebut di atas akan terus berulang di masa mendatang.