BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manusia dan Masyarakat
1. Pengertian Manusia
Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang
berarti berpikir, berakal budi atau makhluk berakal budi (mampu menguasai makhluk lain).
Manusia seutuhnya adalah sebuah matriks yang mempunyai akal, jasmani dan rohani.
Pemahaman terhadapnya memerlukan pendekatan multi dimensional dengan tidak melupakan
kodratnya sebagai mahluk pribadi dan sosial. Melalui akalnya manusia dapat menciptakan dan
mengembangkan teknologi, lewat jasmaninya manusia dapat menerapkan dan merasakan
kemudahan yang diperolehnya dari teknologi tersebut sedangkan melalui rohani terciptalah
peradaban. Lebih dari itu melalui ketiganya (akal, jasmani, rohani) manusia dapat membuat
perubahan di berbagai bidang sesuai dengan perjalanan waktu yang dilaluinya sebagai upaya
penyesuaian terhadap perubahan yang terjadi pada lingkungan sekitarnya. Aspek inilah yang
menjadi pembeda antara manusia dengan mahluk lainnya dalam hal kemampuannya beradaptasi
dengan alam.
2. Pengertian Manusia Menurut Para Ahli
Berikut ini adalah pengertian dan definisi manusia menurut beberapa ahli:
a. Nicolaus D. & A. Sudiarja
Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi
tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang.
b. Abineno J. I
Manusia adalah “tubuh yang berjiwa” dan bukan “jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus
dalam tubuh yang fana”.
c. Upanisads
Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran, dan prana atau badan
fisik.
d. Sokrates
Manusia adalah mahluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku datar dan lebar.
e. Kees Bertens
Manusia adalah suatu mahluk yang terdiri dari 2 unsur yang kesatuannya tidak dinyatakan.
f. I Wayan Watra
Manusia adalah mahluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu cipta, rasa dan karsa.
g. Omar Mohammad AL-Toumy AL-Syaibany
Manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk yang berfikir, dan manusia
adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya
dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan.
h. Erbe Sentanu
Manusia adalah mahluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Bahkan bisa dibilang manusia adalah
ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan mahluk yang lain.
i. Paula J. C & Janet W. K
Manusia adalah mahluk terbuka, bebas memilih makna dalam situasi, mengemban tanggung
jawab atas keputusan yang hidup secara kontinu serta turut menyusun pola berhubungan dan
unggul multidimensi dengan berbagai kemungkinan.
Sebagai makhluk pribadi, manusia terus melakukan interaksi dengan sesamanya sebagai
jalan mencari pemahaman tentang dirinya, lingkungan dan sarana untuk pemenuhan kebutuhan
yang tidak dapat diperolehnya sendiri. Interaksi itu sudah tercipta sejak manusia masih berada di
dalam kandungan ibunya dan terus berkelanjutan sampai dia dilahirkan yang kemudian tumbuh
dan berkembang menjadi manusia dewasa dengan bentuk interaksi yang semakin komplek dalam
mengenal lingkungan sekitarnya. Interaksi tersebut sebagai cikal terbentuknya suatu komunitas
sosial yang selanjutnya melahirkan aturan-aturan dan norma yang disepakati bersama untuk
mengatur interaksi yang terjadi tersebut. Faktor interaksi, komunitas sosial dan aturannya serta
norma yang dijalani manusia tersebut kelak menjadi konsep suatu organisasi dan manajemen
yang sebenarnya sudah dikenal sejak dulu. Sejarah peradaban manusia menunjukkan bahwa
konsep dasar keorganisasian dan manajemen bukan merupakan sesuatu yang baru. Beberapa
peninggalan bersejarah baik yang berupa bangunan, tulisan atau yang sejenisnya dari beberapa
dinasti di seluruh dunia yang dibuat beberapa ribu tahun silam merupakan saksi bisu yang
menguatkan pernyataan di atas. Keberadaan dinasti tersebut seolah mengatakan bahwa
masyarakat pada saat itu sudah mengenal organisasi yang mengatur segala macam interaksi yang
terjadi antar individu dalam masyarakat, sedangkan peninggalan sejarah (misalnya tujuh
keajaiban dunia) bisa dikatakan sebagai sebuah maha karya yang tak akan terwujud bila proses
pembuatannya tidak menggunakan konsep manajemen yang benar-benar brilian. Tingkat
penguasaan teknologi dan ilmu pengetahuan pada saat itu yang masih sangat minim, membuat
konsep-konsep manajemen dan organisasi pada era tersebut tidak dapat tertuang dalam konsep
yang tersusun secara sistematis sebagai bahan studi banding dengan konsep yang ada sekarang.
a. Emosi
Individu manusia terbuka terhadap emosi yang besar memengaruhi keputusan serta tingkah
laku mereka. Emosi menyenangkan seperti cinta atau sukacita bertentangan dengan emosi tak
menyenangkan seperti kebencian, cemburu, iri hati atau sakit hati.
b. Seksualitas
c. Tubuh
Rata-rata waktu tidur (dengan nilai minimal) adalah 8 jam per hari untuk dewasa dan 10 jam
untuk anak-anak. Orang yang lebih tua biasanya tidur selama 6 jam. Sudah umum, namun, dalam
masyarakat modern bagi orang-orang untuk mendapat waktu tidur kurang dari yang mereka
butuhkan. Tubuh manusia diancam proses penuaan dan penyakit. Ilmu pengobatan adalah ilmu
pengetahuan yang menelusuri metode penjagaan kesehatan tubuh.
d. Kelahiran dan kematian
e. masyarakat
f. Agama
g. Kebudayaan dan peradaban
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan sebagai baerikut :
1. Manusia seutuhnya adalah sebuah matriks yang mempunyai akal, jasmani dan rohani. Manusia
dalam kehidupannya mempunyai tiga fungsi, yaitu : Sebagai makhluk tuhan, Sebagai makhluk
individu dan Sebagai makhluk sosial budaya.
2. Faktor-faktor yang mendorong manusia untuk hidup:
a. Hasrat sosial Adalah merupakan hasrat yang ada pada setiap individu untuk menghubungkan
dirinya kepada individu lain atau kelompok.
b. Hasrat untuk mempertahankan diri Adalah hasrat untuk mempertahan kan diri dari berbagai
pengaruh luar yang mungkin datang kepada nya, sehingga individu tersebut Faktor-faktor yang
mendorong manusia untuk hidup bermasyarakat perlu bergabung dangan individu lain atau
kelompok.
c. Hasrat berjuang Hasrat ini dapat kita lihat pada adanya persaingan, keingina membantah
pendapat orang lain. Sehingga mereka mengadakan persatuan untuk mencapai tajuan, yaitu
tujuan bersama.
d. Hasrat harga diri Rasa harga diri merupakan hasrat pada seseorang untuk menganggap atau
bertindak atas diri nya lebih tinggi dari pada orang lain, karena mereka ingin mendapat
penghargaan yang selayaknya.
e. Hasrat meniru Adalah hasrat untuk menyatakan secara diam-diam atau terang-terangan sebagian
dari salah satu gajala atau tindakan.
f. Hasrat bergaul Hasrat untuk bergabung dengan orang-orang tertentu, kelompok tertentu, atau
masyarakat tertentu dalam suatu masyarakat.
g. Hasrat untuk mendapat kan kebebasan Hasrat ini tampak jelas pada tindakan-tindakan manusia
bila mendapat kekangan-kekagan atau pembatasan-pembatasan.
h. Hasrat untuk memberitahukan Hasrat untuk menyampaikan perasaan-perasaan kepada orang lain
biasanya disampaikan dengan suara atau isyarat.
i. Hasrat simpati Kesanggupan untuk dengan langsung turut merasakan apa yang dirasakan oleh
orang lain.
3. Masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan golongan yang
berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama.
B. SARAN
Kita sebagai manusia mahluk ciptaan tuhan, harus bersosial atau bermasyarakat dalam
kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA