P=beban kendaraan
Perkerasan jalan adalah
suatu lapisan tambahan
yang diletakkan diatas jalur
“jalan tanah”, dimana lapisan
tambahan tersebut terdiri dari
bahan material yang lebih
keras/kaku dari tanah
PERKERASAN dasarnya, dengan tujuan
JALAN agar jalur jalan tersebut dapat
dilalui oleh kendaraan (berat)
TANAH DASAR dalam segala cuaca.
Tegangan Tarik dan Tekan
pada perkerasan jalan
RODA
KENDARAAN
LAPISAN
PERMUKAAN
(surface course)
LAPISAN
PONDASI ATAS
Lapisan pondasi atas,
(base course) pondasi bawah dan
tanah dasar umumnya
LAPISAN terdiri dari bahan granular
PONDASI
BAWAH
(berbutir) yang lepas. Bahan
seperti itu dapat menahan
tekan tetapi praktis tidak
LAPISAN dapat menahan tarik.
TANAH DASAR
Standar Axle Load
ASUMSI : Standard Axle melintas 1X menghasilkan suatu tingkat
kerusakan sebesar 1 (satu) Damage Unit
GUNA : Sebagai satuan untuk menghitung EAL 1 EAL
(Equivalent Axle Load) = 1 Damage Unit
P = 18.000 pounds
= 8,16 metric tons
= 9.0 tonne English
1. Data Primer
- Traffic Counting Survey
- Road Geometric Inventory Survey
- Daya Dukung Tanah
2. Data Sekunder:
- Pertumbuhan Lalu Lintas
- Letak quarry material
- Harga satuan material
Parameter yang Diperlukan
1. Lalu Lintas Rencana
2. Daya Dukung Tanah Dasar (DDT) dan CBR
3. Faktor Regional
4. Indeks Permukaan (IP)
5. Indeks Tebal Perkerasan (ITP)
6. Batas-Batas Minimum Tebal Lapis Perkerasan
Contoh: Form Survey TC
Nomor Provinsi : 0 2 8
FORMULIR SURVEY PERHITUNGAN LALU-LINTAS Nama Provinsi : J A T I M
( FORMULIR LAPANGAN) Kelas dan Nomor Pos : A
Lokasi Pos :
NAMA SURVEYOR SKET LOKASI Kelompok Hitung : -
KHUSUS LUAR KOTA Periode : 40 jam
NAMA JALAN Tanggal :
Arah Lalu-Lintas, Dari ke Tahun : 2016
GOL 1 2 3 4 5a 5b 6a 6b 7a 7b 7c 8
PUKUL
Sepeda Motor, Sekuter Sedan, Jeep, Opelet Pich-up, Suburban, Pich-up, Micro Truk Bus Bus Truk/Box, Truk/Box, Truk/Box Truk/ Truk Semi Treiler Kendaraan Tidak
Sepeda Kumbang dan Station dan Combi, Minibus Mobil Hantaran dan Kecil Besar Truk Tangki Truk Tangki Truk Tangki Truk Tangki dan Bermotor dan
Roda 3 Taxi (Pribadi) (MPU dan Angkot) Truk Ban Belakang 1 2 Sumbu 3/4 2 Sumbu 3 Sumbu Gandeng Truk Treiler Gerobak
Kelompok
Jenis MC LV LV LV MHV LB MHV LT LT LT LT UM
Kendaraan
06.00-06.15
06.15-06.30
06.30-06.45
06.45-07.00
Contoh: Form Road Geometric Inventory
METODE ANALISA KOMPONEN
• Rumus umum:
Log Wt18 = 9.36 log (ITP+1)-0.20+Gt/(0.40+(1094/(ITP+1)5.19))
+log FR + 0.372(DDT-3)
Dimana:
Wt18 = beban lalin selama UR atas dasar beban 18 kips yang
diperhitungkan terhadap faktor regional
Gt = log (IPo-IPt)/(IPo-1.5)
DDT = daya dukung tanah dasar yang merupakan korelasi dari
CBR
FR = faktor regional (0.5-4)
• Bersumber pada AASHTO ’72
Daya Dukung
Tanah Dasar
• Punya korelasi dengan CBRsubgrade
• Gunakan Grafik
• CBR → skala log
DDT → skala linear
• Pada proyek-proyek penunjang jalan, jalan murah atau jalan darurat maka IP
dapat diambil 1,0.
• LER merupakan ekivalen dari beban sumbu standar 8.16 ton
Indeks Permukaan Akhir (IPt)
Contoh: Jalan tol IPt = 2.5 artinya pada perencanaan jalan tol diharapkan
pada akhir umur rencana kondisi jalan masih cukup baik. Jalan tol tidak
boleh IPt < 2.5, karena jalan ini merupakan jalan bebas hambatan.
Indeks Permukaan Akhir (IPt)
• LER = LET x FP
• FP = UR / 10
Contoh: umur rencana (UR) = 20 th → FP = 20 / 10 = 2
• LET = 0.5 (LEP + LEA)
• LEP = Σ LHR (1+i)n . C . E
• LEA = Σ LHR (1+i)UR . C . E
Lintas Ekivalen Rencana (LER)
• Type jalan = 6 / 2 UD
Truk 20 ton 45 6 14
4
P 4
= 0.086 x
Etunggal = P
Etandem
8.16 8.16
• Diketahui:
• Curah hujan = 500 mm/th
• Kelandaian jalan rata-rata = 4 %
• Jumlah kendaraan berat = 29 % dari total LHR
• Maka FR = 0.5
(< 6 %) (6 – 10 %) (> 10 %)
Curah Hujan
% kendaraan berat % kendaraan berat % kendaraan berat
Iklim I
0,5 1,0 – 1,5 1,0 1,5 – 2,0 1,5 2,0 – 2,5
< 900 mm/th
Iklim II
1,5 2,0 – 2,5 2,0 2,5 – 3,0 2,5 3,0 – 3,5
> 900 mm/th
DAYA DUKUNG TANAH - CBR
Setelah pengujian tanah dasar dengan salah satu cara pengujian dilaksanakan, maka kemudian
dilakukan analisis hasil pengujian. Analisis hasil pengujian terhadap CBR diperlukan untuk
memperoleh hasil pengujian yang dapat mewakili seluruh hasil pengujian tanah dasar terhadap
CBR diseluruh ruas dari jalan yang telah dibagi-bagi menjadi segmen-segmen tersebut
Daya Dukung Tanah
• Diketahui:
• CBR segmen rata2 = 2.9
Diurutkan Jumlah titik pengamatan = 8 ttk
1 2 Jumlah
Persen sama atau
2 3 Nilai CBR sama
lebih besar
3 4 atau lebih
4 4 2 8 8/8 x 100% = 100
5 4 3 7 7/8 x 100% = 87.5
6 4 4 6 6/8 x 100% = 75
7 6 6 2 2/8 x 100% = 25
8 8 8 1 1/8 x 100% = 12.5
100
90
80
70
60
CBR = 2.9
50
40
DDT = 3.8
30
20
10 CBR = 2.9
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Indeks Tebal Perkerasan (ITP)
• IPo = 4
• IPt = 2.5
• DDT = 3.8
• LER = 252.7
• FR = 0.5
ITP = 9.4
Indeks Tebal Perkerasan (ITP)
• Surface: laston
a1=0.4
• Base course: laston atas
a2= 0.28
• Sub base: batu pecah kelas A
a3 = 0.13
Kekuatan Kekuatan Bahan
a1 A2 a3 MS (kg) Kt (kg/cm) CBR (%)
Jenis Bahan
SURFACE D1
• D1 = 7.5 cm
• D2 = 10 cm
• D3 = 30 cm
• Total = 47.5 cm
Tugas 4:
3. Truk dua sumbu 8,3 ton (1.2H) sb. depan : 34 %, sb. belakang : 66 %.
E = E sb. tunggal + E sb. tunggal
4 4
0,34 .8,3 0,66 .8,3
= +
8 ,160 8 ,160
= 0,2174
1. Truk tiga sumbu 25 ton (1.22) sb. depan : 25 %, sb. belakang : 75 %.
E = E sb. tunggal + E sb. ganda
4 4
0,25 . 25 0,75 . 25
= + x 0,086
8,160 8,160
= 2,7416
1 Spd. Motor, Sekuter,Spd. Kumbang 0.0000002 0.5 4302 5152 0.0005 0.0006
2 Sedan, Station Wagon, Jeep 0.0000018 0.5 1005 1205 0.0009 0.0011
4 Pick Up dan Mobil Hantaran 0.0000018 0.5 681 861 0.0006 0.0008
(LEP+LEA
LET x FP
)/2
5 Bus 0.3005677 0.5 90 100 13.5255 15.0284
6 Truck 2 Sumbu, Mobil Tangki 0.2174125 0.5 211 271 22.9370 29.4594
Gunakan Nomogram 4.
ITP = 3.1
ITP = 3.5
ITP = 8.5
Lapis subbase
Lapis base
Lapis permukaan
~Tebal lapisan permukaan (surface course), D1 :
ITP = a1. D1
3.10 = 0.35 . D1
D1 = 3.20 / 0,35
= 8.85 cm > tebal minimum = 5 cm
Dipakai D1 sebesar 10 cm.
SURFACE D1
BASE COURSE D2
~Tebal lapisan pondasi atas (base course), D2 :
ITP = a1. D1 + a2. D2 SUBBASE COURSE D3
3.5 = 0.35 x 8.85 + 0,13 x D2
SUBGRADE
D2 = 3,09 cm < tebal minimum = 20 cm CBR 2.9%
Dipakai D2 sebesar 20 cm.