Anda di halaman 1dari 26

AKUNTANSI PERPAJAKAN

“AKUNTANSI PPN
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang
perubahan Ketiga atas UU Nomor 6 Tahun 1983
tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan, (pasal 1 angka 1)
Pajak adalah kontribusi wajib kepada
Negara yang terutang oleh orang pribadi
atau badan yang bersifat memaksa
berdasarkan undang-undang dengan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung
dan digunakan untuk keperluan Negara
bagi sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat.
PENGERTIAN UMUM
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN)

PPN ADALAH PAJAK ATAS KONSUMSI

BARANG ATAU JASA

DI DALAM DAERAH

PABEAN
OLEH
- ORANG PRIBADI; ATAU OLEH

- BADAN.
CIRI KHAS PPN

1. SETIAP TERJADINYA PENYERAHAN BKP / JKP,


WAJIB DIBUATKAN FAKTUR PAJAK
2. PENGENAAN PPN DILAKSANAKAN
BERDASARKAN SISTEM FAKTUR

FAKTUR PAJAK
MERUPAKAN
BUKTI PUNGUTAN PPN

FAKTUR PAJAK BAGI FAKTUR PAJAK BAGI


PENJUAL MERUPAKAN PEMBELI MERUPAKAN
BUKTI
PAJAK KELUARAN BUKTI PAJAK MASUKAN
DASAR HUKUM PPN & PPnBM

UU NOMOR 42 TAHUN 2009 Tentang


Perubahan ketiga atas UU Nomor
8 Tahun 1983 Tentang PPn dan PPnBM
Berikut
Peraturan Pelaksanaan lainnya
Pengertian Pembukuan sesuai
ketentuan UU KUP
Pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang
dilakukan secara teratur untuk mengumpulkan
data dan informasi keuangan yang meliputi
harta, kewajiban, modal, penghasilan dan biaya,
serta jumlah harga perolehan dan penyerahan
barang atau jasa, yang ditutup dengan
menyusun laporan keuangan berupa neraca, dan
laporan laba rugi untuk periode Tahun Pajak
tersebut. (Pasal 1 ayat (29) UU No. 28/2007)
Tujuan
Penyelenggaraan Pembukuan

Untuk mempermudah WP dalam :


 Pengisian Surat Pemberitahuan (SPT)
 Perhitungan Penghasilan Kena Pajak
(PKP).
 Perhitungan PPN dan PPnBM.
 Mengetahui posisi keuangan dan hasil
kegiatan usaha.
DEFINISI AKUNTANSI PPN

Akuntansi PPN adalah “suatu akuntansi


yang kegiatannya ditujukan untuk
memenuhi ketentuan perpajakan
yang berlaku dan bertujuan untuk
memberikan informasi bagi
perusahaan dalam menghitung,
membayar dan melaporkan tentang
PPN dan PPnBM yang terutang”.
Dalam Pembukuan PKP
Data yang harus dicantumkan secara terpisah
dan jelas oleh PKP yg bersangkutan tentang :
1. Harga perolehan atau Nilai Impor
2. Harga jual atau Nilai penggantian
3. Nama barang dan satuannya
4. Harga jual dari Non BKP
5. Nilai ekspor
6. Harga jual yang dikenakan PPnBM
SAAT TERUTANG PPN
 PRINSIP AKRUAL : terutang PPN pada saat
penyerahan BKP , JKP, saat impor atau saat
lain yang ditetapkan oleh Menkeu RI meski
atas penyerahan tsb belum sepenuhnya
diterima pembayarannya.
 PRINSIP KAS : terutang PPN pada saat
penerimaan pembayaran , dalam hal
pembayaran diterima sebelum penyerahan
BKP/JKP dilakukan.
Metode membukuan PPN
 METODE FAKTUR, dengan karakteristik : PPN
terutang dicatat pada saat faktur pajak dikeluarkan;
Faktur Pajak dibuat pada saat pembayaran atau saat
penyerahan BKP/JKP; dan diterapkan oleh perusahaan
yang telah dikukuhkan sebagai PKP.
 METODE KAS, dengan karakteristik : PPN terutang
dicatatpada saat penerimaan pembayaran; pencatatan
tidak tergantung pada pembuatan Faktur Pajak, dan
diterapkan oleh perusahaan yang tidak dikukuhkan
sebagai PKP.
Data pembelian & impor BKP
1. Nomor urut
2. Tanggal faktur Pajak atau PIB
3. NPWP Penjual/Pembeli atau DJBC
4. Nama Barang atau Jasa
5. Kuantum
6. Dasar Pengenaan Pajak (DPP)
7. Besarnya PPN (baik yang dapat dikreditkan
atau tidak dapat dikreditkan)
Data penjualan & ekspor BKP
1. Nomor urut
2. Tanggal Faktur Pajak/ PEB
3. Nomor Faktur Pajak/PEB
4. Nama Barang/Jasa
5. NPWP pembeli atau penerima jasa
6. Kuantum
7. Dasar Pengenaan Pajak
8. Besarnya PPN (baik kepada PKP atau Non PKP)
Pencatatan Retur BKP/JKP
(a) Retur Penjualan BKP  akan mengurangi nilai
penjualan & Pajak Keluaran

(b) Retur Pembelian BKP  akan mengurangi nilai


pembelian & Pajak Masukan.

(c) Retur atas Penyerahan JKP  JKP yang di-


batalkan dapat dikurangkan dari PPN terutang
dalam masa pajak terjadinya pembatalan tsb
(diatur dg PMK)
Prosedur Akuntansi dalam PPN
 PPN dpt dibedakan menjadi 2 macam yaitu :
1. PM  PPN yang dipungut berkaitan dengan
pembelian/perolehan BKP/JKP
2. PK  PPN yang dipungut berkaitan dengan
penjualan/penyerahan BKP/JKP
 PM pada suatu masa pajak dpt dikreditkan dgn PK
dalam masa pajak yang sama
 Secara garis besar  prosedur perhitungan/
pengukuran dan akuntansi PPN dan PPnBM yang
terutang telah diatur dalam Pasal 9 s/d 14 UU PPN
Prosedur Pencatatan Pembelian
Pembelian atas barang-barang yang dapat dikreditkan PPN-nya :

- Pembelian barang persediaan :


SISTEM PHYSICAL :
PEMBELIAN XXX ---
PPN MASUKAN XXX ---
UTANG DAGANG --- XXX

SISTEM PERPETUAL :
PERSEDIAAN BRG DAG./JADI XXX ---
PPN MASUKAN XXX ---
UTANG DAGANG --- XXX

- Pembelian barang modal :


MESIN XXX ---
PPN MASUKAN XXX ---
KAS/UTANG DAGANG --- XXX
Prosedur Pencatatan Pembelian
Pembelian yang PPN-nya tidak dapat dikreditkan :

 Pembelian barang persediaan :


PERLENGKAPAN KANTOR XXX ---
BIAYA PPN XXX ---
KAS/UTANG DAGANG --- XXX

 Pembelian barang persediaan yang masa manfaatnya > 1 tahun :


PERALATAN KANTOR XXX ---
UTANG DAGANG --- XXX

 Pembelian barang modal :


KENDARAAN SEDAN XXX ---
KAS/UTANG DAGANG --- XXX

Retur Pembelian :
UTANG DAGANG XXX ---
RETUR PEMBELIAN --- XXX
PPN MASUKAN --- XXX
Prosedur Pencatatan Penjualan
SISTEM PHYSICAL :
PIUTANG DAGANG/KAS XXX ---
PPN KELUARAN --- XXX
PENJUALAN --- XXX
SISTEM PERPETUAL :
PIUTANG DAGANG/KAS XXX ---
PPN KELUARAN --- XXX
PENJUALAN --- XXX
HPP XXX ---
PERSEDIAAN BRG --- XXX
Prosedur Pencatatan
Retur Penjualan
Retur Penjualan :

SISTEM PHYSICAL :
RETUR PENJUALAN XXX ---
PPN KELUARAN XXX ---
PIUTANG DAGANG/KAS --- XXX
SISTEM PERPETUAL :
RETUR PENJUALAN XXX ---
PPN KELUARAN XXX ---
PIUTANG DAGANG/KAS --- XXX
Prosedur Pencatatan
Retur Pembelian
Retur Pembelian :

SISTEM PHYSICAL / PERPETUAL :


UTANG DAGANG/KAS XXX ---
PPN MASUKAN XXX ---
RETUR PEMBELIAN --- XXX
Pencatatan Penjualan
Dengan Uang Muka
 PEMBAYARAN DENGAN UANG MUKA :
KAS XXX ---
UANG MUKA PELANGGAN --- XXX
PPN KELUARAN --- XXX

 PENYERAHAN BARANG :
KAS XXX ---
UANG MUKA PELANGGAN XXX ---
PENJUALAN --- XXX
PPN KELUARAN --- XXX
Pencatatan Penjualan
Dengan Cicilan
SAAT PENYERAHAN BARANG :
PIUTANG PENJUALAN ANGSURAN XXX ---
PENJUALAN --- XXX
PPN KELUARAN --- XXX

SAAT PEMBAYARAN ANGSURAN :


KAS XXX ---
PIUT. PENJUALAN ANGSURAN --- XXX
HPP XXX ---
PERSEDIAAN BARANG --- XXX
Penjualan BKP Ekspor
 Piutang Dagang XXX ---
HPP XXX ---
Hasil Penjualan Ekspor --- XXX
Persediaan Brg.Dag/Jadi --- XXX

 Persediaan Brg Dag./Jadi XXX ---


PPN Masukan/Uang Muka PPN XXX ---
Utang Dagang (Kas/Bank) --- XXX
 Piutang Restitusi PPN XXX ---
PPN Masukan/ --- XXX
Uang Muka PPN
Pencatatan PPnBM
 Piutang Dagang XXX ---
Hasil Penjualan --- XXX
PPN Keluaran --- XXX
PPnBM --- XXX
 PPN Keluaran XXX ---
PPnBM XXX ---
PPN Masukan --- XXX
Kas/Bank --- XXX
Pencatatan Penyetoran PPN
 Jurnalnya sbb :
PPN Keluaran (Utang PPN) XXX ---
PPN Masukan (Uang Muka PPN) --- XXX
KAS --- XXX

 Ketentuan baru di UU PPN No. 42/2009 :


Penyetoran PPN dilakukan paling lama akhir
bulan berikutnya setelah berakhirnya Masa
Pajak dan sebelum SPT Masa PPN disampaikan
TERIMA KASIH
Atas
perhatiannya

Anda mungkin juga menyukai