Anda di halaman 1dari 7

PEREKAMAN SPT adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk memasukkan

semua unsur spt kedalam basis data perpajakan dengan cara antara lain
merekam,memindahkan data/informasi digital dari media elektronik/jaringan
komunikasi data ke sistem informasi perpajakan didirektorat jenderal pajak.

FUNGSI PEREKAMAN yaitu untuk menyimpan data wajib pajak pusat menuju era
digitalisasi data perpajakan.

SIKLUS PEREKEMAN

Seksi pelayanan – seksi pdi – seksi pelayanan – rumah berkas

 PEREKAMAN SPT MASA PPH PASAL ANTARA LAIN:

A.SPT PPh Masa Pasal 22


PPh Masa Pasal 22 adalah pajak yang dipungut oleh bendaharawan pemerintah pusat
maupun daerah, instansi atau lembaga pemerintah, dan lembaga-lembaga lainnya berkenaan
dengan pembayaran atas penyerahan barang yang sumbernya dari APBN/APBD, dan badan-
badan pemerintah maupun swasta yang berkenaan dengan kegiatan di bidang impor atau
kegiatan lain.
Perekaman SPT PPh Masa terdiri dari 5 aplikasi yaitu SPT PPh Masa Pasal 4 Ayat (2), SPT PPh
Masa Pasal 15, SPT PPh Masa Pasal 21 dan atau 26, SPT PPh Masa Pasal 22 dan SPT PPh Masa
Pasal 23 dan atau 26. Pada aplikasi tidak ada perpindahan nilai-nilai dari lampiran ke SPT
induknya.
Untuk mengetahui form–form apa saja yang terdapat dalam masing–masing menu dapat dilihat
pada keterangan di bawah :

1.Menu Surat Pemberitahuan (SPT Induk)


Surat Pemberitahuan (SPT) PPh Masa Pasal 22 adalah surat yang oleh WP digunakan untuk
melaporkan perhitungan dan pembayaran SPT PPh Masa Pasal 22 yang terutang menurut
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

2.Menu Daftar Bukti Pemungutan


Menu ini berfungsi untuk menampilkan dan menghapus data–data bukti pungut berdasarkan
pilihan SPT .
Form–form yang terdapat dalam menu ini adalah :
1. Daftar Bukti Pemungutan PPh Pasal 22
Daftar Bukti Pemungutan PPh Pasal 22 berisi tampilan data–data dari bukti pungut–bukti
pungut yang sudah tersimpan dalam database sistem, yang terdiri dari :
- Bukti Pemungutan Pajak Atas Impor (Oleh Bendaharawan Ditjen Bea dan Cukai)
- Bukti Pemungutan PPh Pasal 22 (Oleh Badan Usaha Industri/ Eksportir Tertentu)
- Bukti Pemungutan PPh Pasal 22 Penjualan Rokok Di Dalam Negeri (Final)
2. Daftar SSP PPh 22 Penjualan Migas
Daftar SSP PPh 22 Penjualan Migas adalah daftar surat/bukti/laporan PPh Atas Penjualan
Migas yang oleh Pertamina/Badan Usaha Selain Pertamina digunakan untuk melakukan
pembayaran atau penyetoran pajak yang terutang ke kas negara melalui Kantor Pos dan atau
bank Badan Usaha Milik Negara atau bank Badan Usaha Milik Daerah atau tempat
pembayaran lain yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan pada saat surat perintah pengeluaran
barang (delivery order) ditebus.
Daftar ini berisi tampilan data–data dari surat/bukti/laporan PPh Pasal 22 yang sudah tersimpan
dalam database sistem, yang terdiri dari :
- Form Input SSP PPh Penjualan Migas (Final)
- Form Input SSP PPh Penjualan Migas (Tidak Final)
3. Daftar SSP PPh 22 Impor Bank Devisa dan Bendaharawan/BU Yang Ditunjuk
Daftar SSP PPh 22 Impor Bank Devisa dan Bendaharawan/BU Yang Ditunjuk adalah daftar
surat/bukti/laporan PPh Pasal 22 Impor yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk melakukan
pembayaran atau penyetoran pajak yang terutang ke kas negara melalui Bank Devisa dan
Bendaharawan Tertentu yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan pada hari yang sama dengan
pelaksanaan pembayaran.
Daftar ini berisi tampilan data–data dari surat/bukti/laporan PPh Pasal 22 Impor Oleh Bank Devisa
dan Bendaharawan/Badan Usaha Tertentu Yang Ditunjuk yang sudah tersimpan dalam database
sistem.

Menu Bukti Pemungutan


Menu ini aktif setelah dilakukan proses penyetingan melalui form Setting SPT yang telah
dijelaskan pada MenuProgram à Setting SPT.
Menu ini berfungsi untuk menambah dan mengubah data bukti pungut berdasarkan pilihan SPT
pada Setting SPT.
Form–form yang terdapat dalam menu ini adalah :
1. PPh Atas Impor (Oleh Bendaharawan Ditjen Bea dan Cukai)
Form Bukti Pemungutan Pajak Atas Impor (Oleh Bendaharawan Ditjen Bea dan Cukai)
adalah Bukti Pemungutan Pajak Atas Impor Barang (nilai impor adalah nilai yang menjadi
dasar perhitungan Bea Masuk adalah cost, insurance, freight (CIF), ditambah bea masuk dan
pungutan lainnya yang dikenakan berdasarkan ketentuan perundang-undangan Pabean di
bidang impor. Pemungut pajak adalah Direktorat Bea Cukai.
2. PPh Pasal 22 (Oleh Badan Usaha Industri/Eksportir Tertentu)
Form Bukti Pemungutan PPh Pasal 22 (Oleh Badan Usaha Industri / Eksportir Tertentu)
adalah bukti pemungutan pajak atas hasil penjualan hasil produksi industri semen, industri
kertas, industri baja, industri otomotif yang dipungut oleh Badan-badan tertentu baik
pemerintah maupun swasta berkenaan penyerahan hasil produksi dalam negeri.
3. PPh Pasal 22 Penjualan Rokok Di Dalam Negeri (Final)
Form Bukti Pemungutan PPh Pasal 22 Penjualan Rokok Di Dalam Negeri (Final) adalah
bukti pemungutan pajak atas hasil penjualan hasil produksi industri rokok yang dipungut oleh
Badan-badan tertentu baik pemerintah maupun swasta berkenaan penyerahan hasil produksi
dalam negeri
4. Input SSP PPh Penjualan Migas (Final)
Form Input SSP Penjualan Migas Oleh Pertamina/BU Selain Pertamina
(SPBU/Agen/Penyalur) Final adalah surat/bukti/laporan PPh Atas Penjualan Migas yang oleh
Pertamina / Badan Usaha selain Pertamina digunakan untuk melakukan pembayaran atau
penyetoran pajak yang terutang ke kas negara melalui Kantor Pos dan atau bank Badan Usaha
Milik Negara atau bank Badan Usaha Milik Daerah atau tempat pembayaran lain yang
ditunjuk oleh Menteri Keuangan pada saat surat perintah pengeluaran barang (delivery order)
ditebus.
5. Input SSP PPh Penjualan Migas (Tidak Final)
Form Input SSP Penjualan Migas Oleh Pertamina/BU Selain Pertamina
(SPBU/Agen/Penyalur) Tidak Final adalah surat/bukti/laporan PPh Atas Penjualan Migas
yang oleh Pertamina / Badan Usaha selain Pertamina digunakan untuk melakukan
pembayaran atau penyetoran pajak yang terutang ke kas negara melalui Kantor Pos dan atau
bank Badan Usaha Milik Negara atau bank Badan Usaha Milik Daerah atau tempat
pembayaran lain yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan pada saat surat perintah pengeluaran
barang (delivery order) ditebus.
6. Input SSP PPh 22 Impor (Oleh Bank Devisa dan Bendaharawan / Badan Tertentu Yang
Ditunjuk)
Form SSP PPh 22 Impor Oleh Bank Devisa dan Bendaharawan / Badan Usaha Tertentu Yang
Ditunjuk adalah surat/bukti/laporan PPh Pasal 22 Impor yang oleh Wajib Pajak digunakan
untuk melakukan pembayaran atau penyetoran pajak yang terutang ke kas negara melalui
Bank Devisa dan Bendaharawan Tertentu yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan pada hari
yang sama dengan pelaksanaan pembayaran.
Perekaman surat pemberitahuan masa pph pasal 22,pelaksanaanya :
1) Membuka progam internet explorer dengan memasukkan alamat pada kolom adress
2) Memasukkan password dan username untuk membuka aplikasi sidjp. Setelah itu akan
terbuka aplikasi sistem informasi direktorat jenderal pajak (SIDJP).
3) Pada tampilan aplikasi sistem informasi direktorat jenderal pajak kemudian memilih
menu pph pasal 22 masa atau masa 2009 sesuai dengan tahun pajaknya. Apabila tahun
pajaknya 2008 kebawah maka yang dipilih menu pph pasal 22 masa,sedangkan
apabila tahun pajaknya pajaknya 2009 keatas maka menu yang dipilih pph pasal 2009.
4) Masukkan spt ke induk sesuai yang ada pada lembar spt.
5) Masukkan lampiran yang tersedia sesuai dengan lembar lampiran yang ada yang
meliputi bukti pemungutan dan surat setoran pajak.
6) Setelah selesai memasukkan sumua lampiran pilih menu selesai untuk melakukan
validasi spt tersebut
7) Lskuksn validasi dan apabila hasilnya balance kemudian klik selesai
8) Setelah selesai melakukan perekaman lembar spt diberi tanda tangan pada kolom
pengolahan spt

B.SPT PPh Masa Pasal 23 / 26


PPh Masa Pasal 23 adalah pajak yang dipotong atas penghasilan yang diterima atau diperoleh
Wajib Pajak dalam negeri dan Bentuk Usaha Tetap yang berasal dari modal, penyerahan jasa,
atau penyelenggaraan kegiatan selain yang telah dipotong PPh Pasal 23, yang dibayarkan
atau terutang oleh badan pemerintah atau subyek pajak dalam negeri, penyelenggara
kegiatan. PPh Pasal 26 adalah pajak yang dipotong atas penghasilan yang diterima atau
diperoleh Wajib Pajak Luar Negeri dari Indonesia, selain penghasilan usaha atau melakukan
kegiatan melalui suatu Bentuk Usaha Tetap di Indonesia.
Untuk mengetahui formulir–formulir apa saja yang terdapat dalam masing – masing menu
dapat dilihat pada keterangan dibawah :
1. Menu Surat Pemberitahuan (SPT)
2. Menu Daftar Pemotongan
Menu ini digunakan untuk menampilkan formulir Daftar Bukti Pemotongan PPh Masa Pasal
23 Dan/Atau Pasal 26. Pada formulir Daftar ini memungkinkan Operator untuk mengubah
dan menghapus bukti pemotongan.
3. Menu Bukti Pemotongan
Menu ini digunakan oleh Operator untuk menampilkan formulir Bukti Pemotongan PPh
Masa Pasal 23 Dan/Atau Pasal 26 . Formulir -formulir yang terdapat dalam menu ini adalah :
a. Bukti Pemotongan PPh Pasal 23
Formulir Bukti Pemotongan PPh Pasal 23 adalah bukti potong pajak atas penghasilan
berupa dividen, bunga, royalti, hadiah dan penghargaan, sewa dan penghasilan lain
sehubungan dengan penggunaan harta dan jasa teknik, jasa manajemen, jasa konsultan
hukum, jasa konsultan pajak atau kegiatan yang dipotong oleh Badan Pemerintah, Subyek
Pajak Badan DN, BUT, dan Perwakilan Perusahaan LN Lainnya. Pemotongan PPh Pasal
23 dilakukan pada saat penghasilan dibayarkan oleh pemberi penghasilan. Bukti
pemotongan ini disetorkan ke bank persepsi/kantor pos dan giro dengan menggunakan
SSP. Untuk PPh Pasal 23 tarif pajak yang dikenakan adalah sebesar 15% dari penghasilan
bruto.
b. Bukti Pemotongan PPh Pasal 23 (Final)
Formulir Bukti Pemotongan PPh Pasal 23 (Final) adalah bukti potong pajak atas
penghasilan PPh Pasal 23 yang bersifat final.
c. Bukti Pemotongan PPh Pasal 26
Formulir Bukti Pemotongan PPh Pasal 26 adalah bukti potong pajak atas penghasilan yang
diterima oleh WP LN dari Indonesia, selain penghasilan usaha atau melalui suatu bentuk
usaha BUT di Indonesia yang dilakukan oleh Badan Pemerintah, Subyek Pajak Dalam
Negeri, Penyelenggara Kegiatan, dan Bentuk Usaha Tetap. Untuk PPh Pasal 26 tarif pajak
yang dikenakan adalah sebesar 20% dari penghasilan sehubungan dengan kegiatan yang
telah dipotong oleh PPh Pasal 23.

Perekaman surat pemberitahuan masa pph pasal 23/26,pelaksanaanya :


1) Membuka progam internet explorer dengan memasukkan alamat pada kolom adress
2) Memasukkan password dan username untuk membuka aplikasi sidjp. Setelah itu akan
terbuka aplikasi sistem informasi direktorat jenderal pajak (SIDJP).
3) Pada tampilan aplikasi sistem informasi direktorat jenderal pajak kemudian memilih
menu pph pasal 23/26 masa atau masa 2009 sesuai dengan tahun pajaknya. Apabila
tahun pajaknya 2008 kebawah maka yang dipilih menu pph pasal 23/26
masa,sedangkan apabila tahun pajaknya pajaknya 2009 keatas maka menu yang
dipilih pph pasal 2009.
4) Masukkan spt ke induk sesuai yang ada pada lembar spt.
5) Masukkan lampiran yang tersedia sesuai dengan lembar lampiran yang ada yang
meliputi bukti Potong 23/26 dan surat setoran pajak.
6) Setelah selesai memasukkan sumua lampiran pilih menu selesai untuk melakukan
validasi spt tersebut
7) Lskuksn validasi dan apabila hasilnya balance kemudian klik selesai
8) Setelah selesai melakukan perekaman lembar spt diberi tanda tangan pada kolom
pengolahan spt

C.SPT PPh Pasal 4 Ayat 2


PPh Pasal 4 Ayat 2 adalah pajak yang dipotong atas penghasilan berupa hadiah/undian;
bunga deposito, diskonto SBI, jasa giro; penjualan saham, bunga dan diskonto obligasi yang
diperdagangkan di bursa efek; persewaan tanah/bangunan; dan jasa konstruksi.
Untuk mengetahui formulir–formulir apa saja yang terdapat dalam masing – masing menu dapat
dilihat pada keterangan di bawah :

Menu Surat Pemberitahuan (SPT)


Pengisian formulir SPT Induk dilakukan secara langsung tanpa melalui formulir Bukti
Potong maupun Daftar Bukti Potong PPh Pasal 4(2). Pada Aplikasi ini total perhitungan
Bukti Potong maupun Daftar Bukti Potong tidak dipindahkan ke SPT Induk.

Menu Daftar Bukti Pemotongan


Form ini berfungsi untuk menampilkan data–data bukti potong berdasarkan pilihan SPT pada
Setting SPT.
Menu Bukti Pemotongan
Bukti Pemotongan/Pemungutan PPh Hadiah Undian
Formulir Bukti Pemotongan/Pemungutan PPh Hadiah Undian adalah bukti potong pajak atas
penghasilan yang diterima oleh WP dalam bentuk hadiah atau undian.
Bukti Pemotongan PPh Bunga Deposito /Tabungan, Diskonto SBI, Jasa Giro (Final)
Formulir Bukti Pemotongan/Pemungutan ini adalah bukti potong pajak atas penghasilan yang
diterima oleh WP dalam bentuk deposito berjangka, setifikat deposito, tabungan, setifikat
Bank Indonesia, atau jasa giro.
Bukti Pemotongan PPh Final Pasal 4 Ayat (2) Atas Penjualan Saham Yang
Diperdagangkan Di Bursa Efek
Penambahan dan perubahan data, akan dipindahkan ke formulir Manage Bukti Potong. Hasil
inputan tidak dipindahkan ke SPT Induk.
Bukti Pemotongan PPh Atas Persewaan Tanah Dan/Atau Bangunan (Final)
Formulir Bukti Pemotongan Penyewa Sebagai Pemotong Pajak, PPh Yang Dipotong Pihak
Lain, dan PPh Yang Disetor Sendiri tergabung dalam satu menu Bukti Potong Persewaan
Tanah & Bangunan pada tampilan aplikasi Perekaman SPT.
Bukti Pemotongan Pemungutan PPh Jasa Konstruksi (Final)
Formulir Bukti Pemotongan Pemungutan PPh Jasa Konstruksi Penyewa Sebagai Pemotong
Pajak, PPh Yang Dipotong Pihak Lain, dan PPh Yang Disetor Sendiri tergabung dalam satu
menu Bukti Potong pada tampilan aplikasi Perekaman SPT.
Bukti Pemotongan Final PPh Pasal 4 Ayat (2) Atas Bunga Dan Diskonto Obligasi Yang
Diperdagangkan Di Bursa Efek
Formulir Bukti Pemotongan ini tergabung dalam menu Bukti Potong pada tampilan aplikasi
Perekaman SPT.
Perekaman surat pemberitahuan masa pph pasal 23/26,pelaksanaanya :
1) Membuka progam internet explorer dengan memasukkan alamat pada kolom adress
2) Memasukkan password dan username untuk membuka aplikasi sidjp. Setelah itu akan
terbuka aplikasi sistem informasi direktorat jenderal pajak (SIDJP).
3) Pada tampilan aplikasi sistem informasi direktorat jenderal pajak kemudian memilih
menu pph pasal 4 ayat 2 masa atau masa 2009 sesuai dengan tahun pajaknya. Apabila
tahun pajaknya 2008 kebawah maka yang dipilih menu pph pasal 4 ayat 2
masa,sedangkan apabila tahun pajaknya pajaknya 2009 keatas maka menu yang
dipilih pph pasal 2009.
4) Masukkan spt ke induk sesuai yang ada pada lembar spt.
5) Masukkan lampiran yang tersedia sesuai dengan lembar lampiran yang ada yang
meliputi bukti Potong 4 ayat 2 dan surat setoran pajak.
6) Setelah selesai memasukkan sumua lampiran pilih menu selesai untuk melakukan
validasi spt tersebut
7) Lskuksn validasi dan apabila hasilnya balance kemudian klik selesai
8) Setelah selesai melakukan perekaman lembar spt diberi tanda tangan pada kolom
pengolahan spt
 MEMBUAT DAFTAR PENGIRIMAN SPT
Pembuatan daftar pengiriman spt yaitu dengan menggunakan aplikasi microsoft excel
yang telah terprogram dengan rumus pada komputer

Anda mungkin juga menyukai