Anda di halaman 1dari 5

RANGKUMAN MAPEL PRATIKUM AKT PERUSAHAAN JASA, DAGANG & MANUFAKTUR

Dokumen transaksi dibedakan menjadi 2, yaitu:


1) Dokumen Sumber : dokumen yang berhubungan dengan transaksi keuangan yang digunakan
sebagai sumber atau bukti untuk menghasilkan data akuntansi.
2) Dokumen Pendukung : dokumen yang melampiri dokumen sumber sebagai bukti shahihnya
transaksi yang direkam dalam dokumen sumber
Contoh dokumen sumber dan dokumen pendukung:
Dokumen Sumber Dokumen Pendukung
Faktur (Invoice) Surat Penawaran Penjualan, Surat Pesanan Pembelian, Surat Jalan (Delivery
Order)
Bukti Kas Keluar Daftar Gaji, Rekap Gaji, Kuitansi, Cek, Biyet Giro
Nota Kredit Bukti Penerimaan Barang
Bukti Kas Masuk Cek, Bonggol Kuitansi, Bilyet Giro
Nota Tunai Pita Cash Register, Bukti Pengiriman Barang

Macam-macam syarat pembayaran / potongan dalam perdagangan


1. Tunai (Cash), artinya pembayaran dilakukan pada saat barang diserahkan dari penjual kepada
pembeli.
2. Kredit (Term Of Payment), artinya pembayaran dilakukan beberapa waktu setelah barang
diserahkan, tergantung pada jangka waktu yang diberikan oleh penjual. Jangka waktu
pembayaran biasanya dinyatakan dalam faktur, dengan istilah-istilah sebagai berikut:
- n/30, artinya pembayaran harus dilakukan paling lambat 30 hari setelah tanggal faktur
(n/30=neto 30 hari)
- 2/10, n/30 artinya pembayaran harus dilakukan paling lambat 30 hari setelah tanggal
faktur, tetapi jika dibayar dalam jangka waktu10 hari atau kurang maka diberikan
potongan/diskon sebesar 2%
- n/10, EOM artinya pembayaran harus dilakukan paling lambat 10 hari setelah akhir bulan
dan tidak ada potongan (n/10, EOM = neto 10 hari, End Of Month).
Adakalanya sebuah toko memberikan potongan dengan cara 40%+20%, artinya toko akan
memberikan diskon 40% terhadap harga barang, kemudian menambah diskon 20% terhadap harga
sesudah diskon pertama. Misalkan harga suatu barang Rp 100.000,00, maka:
1. Harga sesudah diskon 40% adalah :
Rp 100.000,00 – (40% X Rp 100.000,00 ) =
Rp 100.000,00 – Rp 40.000,00 = Rp 60.000,00
2. Harga sesudah diskon tambahan 20% adalah :
Rp 60.000,00 – (20% X Rp 60.000,00) =
Rp 60.000,00 – Rp 12.000,00 = Rp 48.000,00

Syarat Penyerahan
1. FOB Shipping Point (bebas sampai tempat pengiriman) Penyerahan barang dilakukan di
tempat penjual, sehingga biaya angkut barang mulai dari gudang penjual sampai dengan
gudang pembeli menjadi tanggungan pihak pembeli. Syarat ini sering disebut Loko gudang
penjual.
2. FOB Destination Point (bebas sampai tempat tujuan). Penyerahan barang dilakukan di tempat
pembeli, sehingga biaya angkut barang mulai dari gudang penjual sampai dengan gudang
pembeli menjadi tanggungan pihak penjual . Syarat ini sering disebut Loko gudang pembeli.

Jurnal Khusus (Special Journal) adalah Buku yang berfungsi khusus sebagai tempat mencatat
transaksi yang sejenis.
Macam-macam jurnal khusus:
1) Jurnal Pembelian (Purchases Journal) berfungsi sebagai tempat mencatat transaksi
pembelian secara kredit
2) Jurnal Penjualan (Sales Journal) berfungsi sebagai tempat mencatat transaksi penjualan
secara kredit

RANGKUMAN PRAKTIKUM AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA, DAGANG & MANUFAKTUR, Kelas XI AKL
3) Jurnal Penerimaan Kas (Cash Receipt Journal) berfungsi sebagai tempat mencatat

transaksi Penerimaan Kas, antara lain yaitu :


- Penjualan Tunai
- Penerimaan Piutang
- Penerimaan Setoran Modal berupa uang tunai
4) Jurnal Pengeluaran Kas (Cash Payment Journal) berfungsi sebagai tempat mencatat

transaksi Pengeluaran Kas, antara lain yaitu :


- Pembelian Tunai
- Pelunasan Hutang
- Pembayaran Beban-Beban
- Pengambilan Pribadi dalam bentuk uang tunai
Untuk transaksi yang tidak dapat dicatat dalam keempat jurnal khusus, maka dicatat dalam Jurnal
Umum/ Jurnal Memorial/ General Journal, yaitu antara lain transaksi retur penjualan secara kredit
dan transaksi pembelian secara kredit.

Laporan Keuangan (Financial Statement)


Secara umum laporan keuangan meliputi:
1. Laporan Laba Rugi (Income Statement) menyajikan ukuran keberhasilan kinerja yang
dicapai oleh entitas pelaporan dalam suatu periode berjalan. Laporan L/R menyediakan
menyediakan rincian penghasilan, beban, laba dan rugi entitas untuk suatu periode waktu.
Bentuk dari Laporan Laba Rugi ada 2, yaitu
a) Single Step /Satu Tahap
b) Multiple Step (Bertahap).
Harga Pokok Penjualan adalah biaya yang timbul dari barang yang diproduksi dan dijual
dalam kegiatan bisnis. muncul pada laporan laba rugi sebagai komponen utama dari biaya
operasi. HPP juga disebut sebagai biaya penjualan.
Harga Pokok Penjualan mempunyai beberapa komponen
diantaranya:
a) Persediaan Awal Barang Dagangan
*Persediaan awal barang dagangan merupakan persediaan barang dagangan yang
tersedia di awal periode atau tahun buku berjalan..
b) Persediaan Akhir Barang Dagangan
*Persediaan akhir barang dagangan merupakan persediaan barang dagangan yang
tersedia
di akhir periode atau akhir tahun buku berjalan.
c) Pembelian bersih
*Pembelian bersih merupakan seluruh pembelian barang dagangan yang dilakukan
perusahaan baik pembelian barang dagangan secara tunai maupun pembelian
barang
dagangan secara kredit, ditambah dengan biaya angkut pembelian tersebut serta
dikurangi dengan potongan pembelian dan retur pembelian yang terjadi.
Rumus menghitung harga pokok penjualan ( HPP):
Persediaan BD awal + Pembelian Bersih – Persediaan BD akhir
ATAU
HP Persediaan BD, awal periode xxx
Pembelian BD xxx
Ditambah: Biaya Angkut Masuk xxx
xxx
Dikurangi:
Retur Pembelian xxx
Potongan Pembelian xxx
(xxx)

RANGKUMAN PRAKTIKUM AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA, DAGANG & MANUFAKTUR, Kelas XI AKL
Pembelian Bersih xxx
HP Barang tersedia dijual xxx
HP Persediaan BD, akhir periode (xxx)
Harga Pokok Penjualan (HPP) XXX
2. Laporan Perubahan Ekuitas ( Equity of Statement), jika perusahaan berbentuk perseorangan,
atau Laporan Laba Ditahan (Retained Earnings) jika perusahaan berbentuk PT. Berisi
informasi mengenai perubahan modal sebagai akibat terjadinya perubahan penghasilan dan
beban selama satu periode akuntansi, serta perubahan sebagai akibat terjadinya setoran atau
penarikan modal pemilik.
3. Neraca (Balance Sheet), dalam PSAK 1 revisi 2013 disebut sebagai laporan posisi keuangan
(Statement of financial position) melaporkan aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemegang saham
perusahaan bisnis pada suatu tanggal tertentu.
a) Unsur-unsur laporan posisi keuangan
Dalam Laporan Posisi Keuangan terdapat beberapa unsur, yaitu Aktiva, kewajiban
dan Equitas.
b) Bentuk-bentuk laporan posisi keuangan
Bentuk (susunan) yang umum dipakai di dalam menyajikan laporan posisi keuangan
adalah
1) Bentuk rekening (account form) atau Skontro Aktiva dan Pasiva sejajar, (aktiva
di sisi kiri, dan pasiva di sisi kanan)
2) Bentuk laporan (report form) atau Stafel Aktiva dan Pasiva disusun ke bawah,
(aktiva di atas, dan pasiva di bawah)
4. Laporan Arus Kas (Cash Flow of Statement) bagian dari laporan keuangan suatu
perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan aliran masuk
dan keluar uang (kas) perusahaan.
a) Kategori atau Klasifikasi Laporan Arus Kas, Laporan Arus Kas melaporkan arus kas selama
periode tertentu dan diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
1) Arus Kas Dari Aktivitas Operasional (Cash Flows From Operating Activities) – Bagian
pertama Laporan Arus Kas berisi informasi mengenai aliran kas (masuk maupun
keluar) yang berhubungan dengan aktivitas operasional perusahaan.
2) Arus Kas Dari Aktivitas Investasi (Cash Flows From Investing Activities) – Bagian
kedua dari laporan arus kas memuat informasi mengenai aliran kas (baik masuk
maupun keluar) yang berhubungan dengan aktivitas investasi yang dilakukan oleh
perusahaan.
3) Arus Kas Dari Aktivitas Pembiayaan (Cash Flow From Financing Activities) – Bagian
ketiga (yang terakhir) dari Laporan Arus Kas menyajikan informasi aliran kas (baik
masuk maupun keluar) yang berhubungan dengan aktivitas pembiayaan.
b) Bentuk-bentuk/ formal pelaporan arus kas
Metode yang dapat digunakan:
1) Metode langsung (Direct Methode)
Penyajian aktivitas operasi berdasarkan kelompok utama dari penerimaan kas
bruto dan pengeluaran kas bruto
2) Metode tidak langsung (Indirect Methode)
Penyajian aktivitas operasi berdasarkan laba atau rugi neto yang disesuaikan dengan
mengoreksi pengaruh transaksi nonkas, penangguhan atau akrual dari penerimaan /
pembayaran kas untuk operasi masa lalu dan masa depan, dan unsur penghasilan atau
beban yang terkait dengan arus investasi atau pendanaan
Sumber informasi dalam penyusunan laporan arus kas :
1) Laporan posisi keuangan komparasi.
2) Laporan laba rugi tahun berajalan.
3) Data-data lain yang diperlukan seperti di catatan laporan keuangan

RANGKUMAN PRAKTIKUM AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA, DAGANG & MANUFAKTUR, Kelas XI AKL
Langkah-langkah penyusunan laporan arus kas:
1) Menghitung perubahan saldo kas dan setara kas.
2) Menghitung arus kas bersih dari aktivitas operasi.
3) Menghitung arus kas bersih dari aktivitas investasi dan pendanaan.

5. Catatan atas laporan keuangan


Catatan atas laporan keuangan perusahaan harus memuat pengungkapan kebijakan
perusahaan yang mengakibatkan perubahan perlakuan akuntansi dan pengungkapan informasi
lainnya. Perlakuan akuntansi yang harus diungkapkan atau diinformasikan antara lain:
a) Kebijakan akuntansi tentang aset tetap, penilaian persediaan, piutang dan sebagainya,
b. Pos-pos yang nilainya material (berdasarkan ketentuan pada masing- masing perusahaan),
harus dirinci dan dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan.
c. Catatan atas laporan keuangan perusahaan harus jelas dan nyata, memuat informasi lain
seperti:
* Informasi mengenai kegiatan bisnis perusahaan yang ditargetkan dan yang sudah
dilaksanakan.
* Aktivitas perusahaan untuk mempromosikan ekonomi dan pengembangan
kemampuan sumberdaya manusia melalui pendidikan dan pelatihan.
* Pembagian laba atau deviden dan penggunaan cadangan berdasarkan ketentuan
yang berlaku dalam perusahaan yang bersangkutan.
* Penyelenggaraan dan keputusan rapat umum pemegang saham atau pemilik
perusahaan
yang berpengaruh terhadap perlakuan akuntansi dan penyajian laporan keuangan.
Jurnal Penutup (Clossing Journal) pada Perusahaan Dagang
Jurnal Penutup dibuat untuk menutup akun-akun yang sifatnya sementara, seperti akun-akun
penghasilan, beban, ikhtisar laba rugi dan prive. Menutup akun suatu buku besar artinya
memindahkan saldo akun yang bersangkutan sehingga bersaldo 0. Jurnal Penutup yang diperlukan
biasanya terdiri atas:
1. Jurnal untuk memindahkan saldo akun-akun sementara yang bersaldo Debet kecuali akun
Prive ke dalam akun “Ikhtisar Laba Rugi” yaitu dengan mendebet akun “Ikhtisar Laba Rugi” dan
mengkredit akun-akun sementara yang bersangkutan
Contoh: Ikhtisar Laba Rugi xxx
Retur Penjualan xxx
Potongan Penjualan xxx
Pembelian xxx
Biaya Angkut Pembelian xxx
Beban Gaji xxx dan seterusnya
2. Jurnal untuk memindahkan saldo akun-akun sementara yang bersaldo Kredit ke dalam akun
“Ikhtisar Laba Rugi” yaitu dengan mengkredit akun “Ikhtisar Laba Rugi” dan mendebet akun-
akun sementara yang bersangkutan.
Contoh: Penjualan xxx
Retur Pembelian xxx
Potongan Pembelian xxx
Ikhtisar Laba Rugi xxx
3. Jurnal untuk memindahkan saldo akun “Ikhtisar Laba Rugi” ke dalam akun “Modal” atau ke
dalam kelompok Ekuitas.
a) Saldo kredit (Jika Laba) dipindahkan dengan mendebet akun “Ikhtisar Laba Rugi” dan
mengkredit akun “Modal”
Ikhtisar Laba Rugi xxx
Modal.... xxx
b) Saldo debet (Jika Rugi) dipindahkan dengan mendebet akun “Modal” dan mengkredit akun
“Ikhtisar Laba Rugi”
Modal.... xxx
Ikhtisar Laba Rugi xxx

RANGKUMAN PRAKTIKUM AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA, DAGANG & MANUFAKTUR, Kelas XI AKL
4. Memindahkan saldo akun “Prive” ke dalam akun “Modal”, yaitu dengan mendebet akun
“Modal” dan mengkredit akun “Prive”
Modal..... xxx
Prive.... xxx

Neraca Saldo Setelah Penutupan (Post Clossing Trial Balance), disusun berdasarkan
data buku besar umum setelah pemindahbukuan/posting jurnal penyesuaian dan jurnal
penutup. Isi dari Neraca Saldo Setelah Penutupan adalah Aktiva, Hutang dan Modal.

RANGKUMAN PRAKTIKUM AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA, DAGANG & MANUFAKTUR, Kelas XI AKL

Anda mungkin juga menyukai