Anda di halaman 1dari 11

MATERI KOMPRE :

A. AKUNTANSI KEUANGAN
Sudah termasuk :
 Pengantar AKT 1 dan 2
 AKT Keuangan Lanjutan
poin-poin yang kemungkinan besar akan ditanyakan :
1. Siklus akuntansi
Adalah rangkaian kegiatan dan tahapan akuntansi yang dilakukan secara
sistematis mulai dari pencatatan akuntansi hingga penutupan pembukuan.

Tahapan Siklus Akuntansi :


1) Analisa Transaksi
Tahap pertama adalah menganalisa setiap transaksi yang terjadi pada
sebuah entitas dalam satu periode yang dapat mempengaruhi posisi
keuangan sebuah entitas.
2) Pencatatan Transaksi
Tahap kedua adalah mencatat transaksi yang sudah dianalisa ke dalam
jurnal secara berurutan sesuai dengan tanggal terjadinya transaksi.
3) Pembuatan Buku Besar
Tahap ketiga adalah memindahkan transaksi yang sudah dicatat di dalam
jurnal ke dalam buku besar sesuai dengan daftar susunan – susunan
rekening buku besar
4) Pembuatan Neraca Saldo
Tahap keempat adalah membuat neraca saldo dengan memindahkan saldo
– saldo yang terdapat di buku besar sehingga bisa terlihat saldo yang sama
antara debet dan kredit.
5) Pembuatan Jurnal Penyesuaian
Tahap kelima adalah membuat jurnal penyesuaian apabila ada transaksi
yang belum dicatat pada akhir periode akuntansi atau ada hal lain yang
perlu disesuaikan.
6) Pembuatan Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
Tahap keenam adalah membuat neraca saldo setelah penyesuaian dengan
memasukkan seluruh saldo yang telah disesuaikan.
7) Pembuatan Laporan Keuangan
Tahap ketujuh adalah membuat laporan keuangan seperti laporan laba rugi,
laporan perubahan modal, laporan arus kas dan neraca sesuai dengan data
pada neraca saldo setelah penyesuaian.
8) Pembuatan Jurnal Pentutup
Tahap kedelapan adalah membuat jurnal penutup yang berfungsi untuk
menutup akun nominal seperti pendapatan, beban dan deviden menjadi nol

2. Bukti Transaksi
Pengertian bukti transaksi adalah dokumen yang digunakan sebagai tanda bukti
suatu transaksi telah dilaksanakan maupun bukti suatu pihak perlu
mempertanggungjawabkan kewajiban pada pihak lainnya. Contoh bukti transaksi
adalah termasuk cek, dokumen pengiriman uang dan bilyet giro.
Macam-macam bukti transaksi :
a) Faktur
Faktur sebagai bukti transaksi adalah dokumen yang menyebutkan secara
tertulis terkait barang yang dijual. Dengan begitu, jika terjadi kesalahan
pengiriman barang, Anda bisa mengembalikan atau mengajukan pergantian
barang, tentunya dengan menunjukkan faktur tersebut.
Terdapat dua jenis faktur, yaitu faktur penjualan yang akan disimpan oleh
penjual dan faktur pembeli yang akan diterima oleh pembeli. Adapun
informasi yang umumnya tercantum dalam faktur meliputi nomor faktur, nama
dan alamat pembeli, nama dan alamat penjual, syarat pembayaran, tanggal
pemesanan dan keterangan barang tersebut.
b) Kwitansi
Ketika sebuah transaksi melibatkan penerimaan sejumlah uang, maka yang
dipergunakan sebagai bukti transaksi adalah bukti kwitansi. Contoh bukti
transaksi satu ini akan diserahkan oleh pihak yang melakukan pembayaran
setelah ditandatangani oleh pihak penerima uang.
Bukti kwitansi terdiri dari dua lembar. Lembar pertama adalah sebagai bukti
pembayaran yang akan diserahkan kepada pembeli. Lembar kedua akan
disimpan oleh pihak penjual atau yang menerima uang sebagai bukti transaksi.
c) Nota Debit
Nota debit sebagai bukti transaksi adalah lembaran yang berguna untuk
melaporkan ketidakcocokan akan barang yang telah diterima oleh pembeli
kepada pihak penjual. Nota debit ditulis oleh pembeli dan berisi
pemberitahuan mengenai nominal harga yang perlu dikembalikan karena
barang tidak sesuai.
d) Nota Kredit
Ketika Anda mengembalikan barang yang diterima dalam keadaan rusak
maupun tidak cocok, kegiatan return barang tersebut akan diarsipkan oleh
penjual dalam bukti transaksi yang disebut dengan nota kredit. Fungsi bukti
transaksi ini menandakan bahwa penjual menerima pengembalian barang dan
permintaan pengurangan harga dari pembeli.
e) Nota Kontan
Nota kontan sebagai bentuk bukti transaksi adalah dokumen yang dikeluarkan
oleh penjual kepada pembeli yang seringkali dijumpai dalam transaksi sehari-
hari. Lembar pertama akan disimpan oleh penjual dan lembar kedua akan
diterima oleh pembeli.
f) Memo
Memo adalah bukti transaksi yang dikeluarkan oleh pimpinan suatu
perusahaan maupun orang yang memiliki wewenang dalam perusahaan
tersebut. Notasi pembayaran gaji yang belum dilaksanakan pada akhir periode
adalah salah satu contoh bukti transaksi memo.
g) Cek
Cek sebagai bukti transaksi adalah bentuk perintah yang diterbitkan oleh suatu
lembaga bank untuk mengirimkan sejumlah uang kepada nama yang tertera
dalam bukti transaksi tersebut.
h) Bilyet Giro
Bilyet giro sebagai bukti transaksi adalah penerbitan perintah
pemindahbukuan sejumlah nominal uang dari satu rekening bank ke rekening
bank lainnya yang berasal dari sesama bank maupun berbeda bank.
i) Bukti kas masuk
Bukti kas masuk adalah contoh bukti transaksi oleh perusahaan. Manfaat bukti
transaksi satu ini adalah dipergunakannya untuk menyusun laporan keuangan
perusahaan.
j) Bukti kas keluar
Berkebalikan dengan kas masuk, kas keluar merupakan bukti pengeluaran
uang oleh perusahaan pada suatu transaksi. Sama perihalnya dengan kas
masuk, fungsi bukti transaksi dari kas keluar akan menjadi komponen penting
dalam pelaporan keuangan perusahaan.
k) Bukti setoran bank
bukti setoran bank adalah slip bukti transaksi yang diberikan kepada nasabah
yang menyetorkan sejumlah dana ke rekening bank yang ia miliki.

3. Jurnal
Jurnal adalah catatan rinci dari semua transaksi yang dilakukan oleh sebuah
bisnis. Sebelum pembukuan dan akuntansi terkomputerisasi, transaksi
dimasukkan secara manual ke dalam jurnal dan kemudian diposting ke buku
besar.
Penjurnalan adalah bagian penting dari pencatatan yang objektif. Macam
jurnal bisa dibagi berdasarkan fungsi dan isinya. Macam jurnal bisa berisi
penjualan, pengeluaran, pergerakan kas, persediaan, dan hutang.
4. Neraca Saldo
5. Neraca lajur
Neraca lajur adalah kertas kerja yang berisikan kolom-kolom yang dibuat khusus
untuk menghimpun semua data-data akuntansi yang dibutuhkan pada saat
perusahaan akan menyusun laporan keuangan yang sistematis. Neraca lajur
berfungsi untuk alat bantu memudahkan laporan keuangan.
neraca lajur juga berfungsi untuk mengurangi human error atau kesalahan
karena terlupakannya memasukan salah satu ayat jurnal penyesuaian.
informasi yang disusun berupa angka-angka yang saling berkaitan dari neraca
saldo sampai dengan laporan keuangan juga akan terlibat jelas dalam neraca
lajur.
kolom yang ada dalam neraca lajur terdiri dari 5 bagian pokok yaitu sebagai
berikut:
1. Neraca saldo
2. Ayat Jurnal Penyesuaian
3. Neraca setelah penyesuaian
4. Laporan perhitungan laba-rugi
5. Neraca
6. Laporan Keuangan (Neraca, Laporan Laba/Rugi, Laporan Perubahan
Ekuitas,Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan)
Laporan keuangan merupakan laporan yang menunjukkan tentang kondisi
keuangan serta hasil kegiatan usaha suatu entitas pada periode waktu tertentu
Jenis-jenis Laporan Keuangan :
a) Laporan Posisi Keuangan/ Neraca
Laporan posisi keuangan/neraca merupakan laporan yang menunjukkan
kondisi, informasi, dan posisi keuangan sebuah perusahaan dalam jangka
waktu tertentu. Dengan menyusun laporan neraca, maka bisa diketahui
data tentang jumlah aktiva berupa harta atau aset yang dimiliki
perusahaan, kewajiban berupa hutang baik hutang jangka pendek maupun
hutang jangka panjang, dan ekuitas atau modal perusahaan. Neraca terdiri
dari tiga unsur, yaitu aset, liabilitas, dan ekuitas.
b) Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi merupakan laporan yang berfungsi untuk memberikan
informasi mengenai hasil yang diperoleh perusahaan dalam jangka waktu
tertentu. Dari laporan laba rugi dapat dilihat perusahaan mendapatkan laba
atau justru mengalami kerugian. Apabila pendapatan yang diperoleh
perusahaan lebih besar dibandingkan total biaya yang harus dikeluarkan
maka perusahaan mendapatkan laba, namun apabila total biaya yang harus
dikeluarkan lebih besar daripada pendapatan yang diperoleh maka
perusahaan mengalami kerugian
c) Laporan Perubahan Ekuitas atau Laporan Perubahan Modal Laporan
perubahan modal adalah laporan yang memberikan informasi mengenai
perubahan modal perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Laporan
perubahan modal ini berfungsi untuk menunjukkan seberapa besar
perubahan modal yang terjadi pada perusahaan dan penyebab terjadinya
perubahan modal tersebut.
d) Laporan Arus Kas
Laporan arus kas merupakan laporan yang berfungsi untuk memberikan
informasi mengenai arus kas yang masuk dan keluar pada jangka waktu
tertentu. Arus kas masuk dapat dilihat dari beberapa sumber, yaitu hasil
dari kegiatan operasional dan kas yang diperoleh dari pendanaan atau
pinjaman, penjualan aset tetap serta keuntungan dari penjualan aset tetap.
Sedangkan arus kas keluar dapat dilihat dari berapa banyak beban biaya
yang dikeluarkan perusahaan, baik untuk kegiatan operasional atau
investasi pada bisnis lain, pembelian aset tetap serta pembagian dividen
tunai
e) Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan merupakan laporan yang dibuat untuk
memberikan penjelasan atas laporan keuangan yang telah dibuat. Laporan
ini dibuat untuk memberikan penjelasan lebih terperinci mengenai hal-hal
yang tertera di laporan-laporan lainnya dan alasan mengapa hal-hal
tersebut dilakukan

7. Jurnal Penyesuaian
Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat ketika ada perubahan saldo pada
suatu akun dan harus disesuaikan ke dalam buku besar perusahaan pada
akhir siklus akuntansi dengan tujuan untuk mencatat pendapatan atau beban
yang tidak diakui untuk periode tersebut.
Akun yang terdapat pada jurnal penyesuaian :

a) Akun perlengkapan, yang memerlukan penyesuaian karena ada pemakaian.


b) Akun beban dibayar di muka, yang memerlukan penyesuaian karena waktu
telah dijalani/jatuh tempo.
c) Akun aktiva tetap, yang memerlukan penyesuaian karena ada penyusutan
aktiva.
d) Akun pendapatan, yaitu memerlukan penyesuaian karena ada pendapatan
yang belum
e) diperhitungkan atau penerimaan yang belum menjadi pendapatan.
f) Akun beban, yang memerlukan penyesuaian karena ada beban yang belum
diperhitungkan atau pembayaran yang belum menjadi beban.
g) Akun pendapatan diterima di muka, yang memerlukan penyesuaian karena
berjalannya waktu atau diserahkannya prestasi pada pelanggan.

Cara membuat jurnal penyesuaian, tahap-tahap nya adalah :

a) Cetak neraca saldo yang belum disesuaikan.


b) Analisa setiap akun.
c) Cari apa saja yang hilang.
d) Mencatat ayat jurnal penyesuaian.

8. Jurnal Balik
Jurnal Pembalik dibuat pada awal periode akuntansi sebelum dimulai proses
akuntansi yang baru. Jurnal pembalik merupakan jurnal yang membalikkan
transaksi yang telah dilakukan di jurnal penyesuaian (adjusting entries). Tujuan
jurnal pembalik adalah untuk memudahkan pekerjaan akuntansi pada periode
berikutnya (menghemat waktu).

9. Standar Akt Keuangan (SAK, IFRS juga harus diketahui)


1. Standar Akt Keuangan berdasarkan SAK

2. Standar Akt Keuangan berdasarkan PSAK-IFRS


IFRS (Internasional Financial Reporting Standard) / Standar Pelaporan
Keuangan Internasional.
IFRS merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh
International Accounting Standard Board (IASB) yang menjadi standar global
untuk penyusunan laporan keuangan perusahaan publik.
Menurut IAI (2016) PSAK-IFRS digunakan untuk suatu badan usaha yang
memiliki akuntabilitas publik, yaitu badan yang terdaftar atau masih dalam
proses pendaftaran di pasar modal atau badan fidusia (badan usaha yang
menggunakan dana masyarakat, seperti asuransi, perbankan dan dana
pensiun). Sejak tahun 2012, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) mengadopsi
standar International Financial Report Standard (IFRS) untuk standar
akuntansi keuangan yang berlaku di seluruh perusahaan terdaftar yang ada di
Indonesia. IFRS secara umum membahas kerangka dan prosedur pembuatan
laporan keuangan yang sesuai, agar mudah dicerna serta digunakan.
Jenis laporan keuangan berdasarkan IFRS :
a) Laporan Posisi Keuangan
Biasa disebut neraca, IFRS berupaya memengaruhi cara pelaporan
komponen neraca keuangan.
b) Laporan Penghasilan Komprehensif
Dapat disusun dalam satu laporan, atau dipisahkan menjadi laporan laba
rugi, laporan penghasilan lain, atau sejenisnya.
c) Laporan Perubahan Ekuitas
Biasa disebut laporan laba yang ditahan. Laporan ini mendokumentasikan
perubahan laba perusahaan pada suatu periode tertentu.
d) Laporan Arus Kas
Laporan Arus Kas menyajikan informasi kas sehubungan dengan aktivitas
operasi, pendanaan, dan transitoris yang menggambarkan saldo awal,
penerimaan, pengeluaran, dan saldo akhir kas selama periode tertentu.
Secara rinci, International Financial Reporting Standards (IFRS)
menjelaskan bagaimana perusahaan seharusnya menyimpan catatan dan
melaporkan pengeluaran juga pendapatannya.

10. Konsep dan prinsip dasar akuntansi keuangan (tujuan, konsep dasar, dan karakteristik
kualitatif)
1. APA PENGERTIAN AKUNTANSI
suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengelola, dan menyajikan data,
transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat
digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk
pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya.

2. SIKLUS AKUNTANSI
Adalah rangkaian kegiatan dan tahapan akuntansi yang dilakukan secara sistematis
mulai dari pencatatan akuntansi hingga penutupan pembukuan.

Tahapan Siklus Akuntansi :


1) Analisa Transaksi
Tahap pertama adalah menganalisa setiap transaksi yang terjadi pada sebuah
entitas dalam satu periode yang dapat mempengaruhi posisi keuangan sebuah
entitas.
2) Pencatatan Transaksi
Tahap kedua adalah mencatat transaksi yang sudah dianalisa ke dalam jurnal
secara berurutan sesuai dengan tanggal terjadinya transaksi.
3) Pembuatan Buku Besar
Tahap ketiga adalah memindahkan transaksi yang sudah dicatat di dalam jurnal ke
dalam buku besar sesuai dengan daftar susunan – susunan rekening buku besar
4) Pembuatan Neraca Saldo
Tahap keempat adalah membuat neraca saldo dengan memindahkan saldo – saldo
yang terdapat di buku besar sehingga bisa terlihat saldo yang sama antara debet
dan kredit.
5) Pembuatan Jurnal Penyesuaian
Tahap kelima adalah membuat jurnal penyesuaian apabila ada transaksi yang
belum dicatat pada akhir periode akuntansi atau ada hal lain yang perlu
disesuaikan.
6) Pembuatan Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
Tahap keenam adalah membuat neraca saldo setelah penyesuaian dengan
memasukkan seluruh saldo yang telah disesuaikan.
7) Pembuatan Laporan Keuangan
Tahap ketujuh adalah membuat laporan keuangan seperti laporan laba rugi,
laporan perubahan modal, laporan arus kas dan neraca sesuai dengan data pada
neraca saldo setelah penyesuaian.
8) Pembuatan Jurnal Pentutup
Tahap kedelapan adalah membuat jurnal penutup yang berfungsi untuk menutup
akun nominal seperti pendapatan, beban dan deviden menjadi nol

3. APA SAJA JENIS LAPORAN KEUANGAN


Laporan keuangan merupakan laporan yang menunjukkan tentang kondisi keuangan
serta hasil kegiatan usaha suatu entitas pada periode waktu tertentu
Jenis-jenis Laporan Keuangan :
a) Laporan Posisi Keuangan/ Neraca
Laporan posisi keuangan/neraca merupakan laporan yang menunjukkan
kondisi, informasi, dan posisi keuangan sebuah perusahaan dalam jangka
waktu tertentu. Dengan menyusun laporan neraca, maka bisa diketahui
data tentang jumlah aktiva berupa harta atau aset yang dimiliki
perusahaan, kewajiban berupa hutang baik hutang jangka pendek maupun
hutang jangka panjang, dan ekuitas atau modal perusahaan. Neraca terdiri
dari tiga unsur, yaitu aset, liabilitas, dan ekuitas.
b) Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi merupakan laporan yang berfungsi untuk memberikan
informasi mengenai hasil yang diperoleh perusahaan dalam jangka waktu
tertentu. Dari laporan laba rugi dapat dilihat perusahaan mendapatkan laba
atau justru mengalami kerugian. Apabila pendapatan yang diperoleh
perusahaan lebih besar dibandingkan total biaya yang harus dikeluarkan
maka perusahaan mendapatkan laba, namun apabila total biaya yang harus
dikeluarkan lebih besar daripada pendapatan yang diperoleh maka
perusahaan mengalami kerugian
c) Laporan Perubahan Ekuitas atau Laporan Perubahan Modal Laporan
perubahan modal adalah laporan yang memberikan informasi mengenai
perubahan modal perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Laporan
perubahan modal ini berfungsi untuk menunjukkan seberapa besar
perubahan modal yang terjadi pada perusahaan dan penyebab terjadinya
perubahan modal tersebut.
d) Laporan Arus Kas
Laporan arus kas merupakan laporan yang berfungsi untuk memberikan
informasi mengenai arus kas yang masuk dan keluar pada jangka waktu
tertentu. Arus kas masuk dapat dilihat dari beberapa sumber, yaitu hasil
dari kegiatan operasional dan kas yang diperoleh dari pendanaan atau
pinjaman, penjualan aset tetap serta keuntungan dari penjualan aset tetap.
Sedangkan arus kas keluar dapat dilihat dari berapa banyak beban biaya
yang dikeluarkan perusahaan, baik untuk kegiatan operasional atau
investasi pada bisnis lain, pembelian aset tetap serta pembagian dividen
tunai
e) Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan merupakan laporan yang dibuat untuk
memberikan penjelasan atas laporan keuangan yang telah dibuat. Laporan
ini dibuat untuk memberikan penjelasan lebih terperinci mengenai hal-hal
yang tertera di laporan-laporan lainnya dan alasan mengapa hal-hal
tersebut dilakukan

4. BEBAN PENYUSUTAN

5. KAITAN AKUNTANSI DAN PAJAK


6. METODE PENCACATAN PERSEDIAAN PERPETUAL DAN PERIODIK
 Periodik: Persediaan dicatat pada awal dan akhir periode, dan selama
periode tidak ada pencatatan khusus untuk perubahan persediaan.
Metode pencatatan ini dilakukan pada akhir periode penjualan. Jadi, persediaan barang
dagang tidak langsung dicatat saat terjadi transaksi. Metode periodik juga disebut sebagai
metode ‘fisik’ karena pencatatannya dilakukan dengan cara mengecek langsung
persediaan barang dagang. Perlu diingat bahwa meskipun jumlah persediaan barang
hanya dicatat pada akhir periode, tetapi transaksi penjualan tetap dicatat tiap kali terjadi
transaksi penjualan.
Metode periodik atau fisik ini lebih cocok diaplikasikan pada perusahaan yang memiliki
volume barang yang tinggi serta frekuensi penjualan yang tinggi pula. Misalnya
perusahaan yang menjual produk makanan.

 Perpetual: Catatan persediaan diperbarui secara langsung setiap kali terjadi


transaksi, memberikan gambaran real-time atas tingkat persediaan.
Berbeda dengan metode periodik yang hanya melakukan pencatatan persediaan
pada akhir periode penjualan, metode permanen (perpetual) justru mencatat
transaksi penjualan pada saat transaksi tersebut terjadi. Gampangnya, jika
terjadi transaksi penjualan yang mempengaruhi jumlah persediaan barang,
maka rekening persediaan barang pun ikut dicatat saat itu juga.

Metode pencatatan ini biasanya digunakan pada penjualan barang mewah dan
memiliki nilai jual yang tinggi, misalnya mobil

7. KENAPA TANAH TIDAK BISA DISUSUTKAN


Aset tanah tidak dapat disusutkan karena dianggap mempunyai masa manfaat
yang tidak terhingga . Hal ini menjadikan tanah unik di antara semua jenis aset;
itu adalah satu-satunya yang dilarang penyusutannya.
tanah tidak mempunyai masa manfaat yang pasti, sehingga tidak ada cara untuk
mendepresiasinya. Sebaliknya, jika tidak ada sumber daya alam yang dapat
diekstraksi (lihat di bawah), lahan dianggap mempunyai umur yang tidak terbatas.
Selain itu, karena kelangkaan lahan, nilainya cenderung meningkat seiring
berjalannya waktu, dibandingkan dengan penurunan nilai sebagian besar jenis
aset tetap lainnya.

8. PERBEDAAN ASET TETAP DAN ASET LANCAR


ASET ADALAH : seluruh harta yang menjadi sumber ekonomi perusahaan yang
digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan.
 Aset lancar adalah aset yang habis dalam satu kali berputar dalam proses
produksi, dan proses perputarannya dalam jangka waktu yang pendek (umumnya
kurang dari satu tahun).
Aset lancar adalah kekayaan perusahaan yang mudah untuk diubah menjadi uang
tunai. Jenis aset ini dapat diukur secara pasti dengan satuan nilai mata uang.
Biasanya, aset lancar menjadi komponen dasar perusahaan dalam melaksanakan
aktivitas perusahaannya.
Ciri aset lancar :
1) Mudah untuk diperjualbelikan dan digunakan dalam kurun waktu kurang dari
12 bulan.
2) Disimpan agar dapat diperjualbelikan lagi
3) Pencairan yang relatif singkat, sehingga dapat dimunculkan dalam 12 bulan
setelah akhir
4) Biasanya berbentuk uang tunai/kas.
Contoh aset lancar :
1) Uang tunai
Uang tunai atau kas dan bank dalam akuntansi. Kas digunakan dalam
operasional perusahaan. Sedangkan uang yang tersisa dalam rekening disebut
bank.
2) Surat berharga
Surat yang dikeluarkan oleh instansi sebagai bukti kepemilikan suatu
kekayaan yang bernilai.
Contoh : deposito bulanan, obligasi, saham, wesel tagih
3) Piutang
Tagihan kepada pelanggan yang membeli barang secara kredit. Biasanya
piutang dibayarkan dalam tempo waktu tertentu.
4) Persediaan
Jumlah brang yang belum terjual dan bernilai ekonomi. Sehingga, jika barang
tersebut terjual, maka uang hasil penjualan tersebut dapat mengisi kas
perusahaan.
5) Biaya dibayar dimuka
Disebut aset lancar karena pembayaran dilakukan di awal oleh perusahaan,
sehingga tidak membebani perusahaan di akhir periode

 Aset tetap adalah aset yang tahan lama yang secara berangsur-angsur habis turut
serta dalam proses produksi.
aset tetap adalah aset yang digunakan oleh perusahaan untuk melakukan proses
produksi namun berwujud tetap. Jenis aset ini sifatnya jangka panjang, dan tidak
akan diperjualbelikan dalam jangka waktu lama. Contohnya tanah dari bangunan
gedung perusahaan yang tidak akan dijual hingga belasan tahun lamanya.
Contoh aset tetap yang paling umum adalah : tanah, bangunan, peralatan dan
mesin, kendaraan, perangkat lunak, peralatan IT (komputer, monitor), mebel.
Ciri-ciri aset tetap :
1) Bisa menyusut / punya nilai depresiasi ( untuk aset berwujud)
2) Bisa menyusut / punya nilai amortisasi ( untuk aset tidak berwujud)
3) Memiliki penurunan nilai jika berada di bawah nilai buku bersih
4) Bersifat disposisi jika aset dibuang.
9. KENAPA PERLU ADANYA JURNAL PENYESUAIAN
10. AKUN APA SAJA YANG PERLU DISESUAIKAN
11. PAHAMI SIKLUS AKUNTANSI, LAPORAN KEUANGAN DAN ASET
12. APA PENGERTIAN PAJAK
13. FUNGSI PAJAK
14. MANFAAT PAJAK
15. PPH 21 SAM PAI PPH 29
16. TARIF PPH DAN DIKENAKAN KEPADA SIAPA
17. SIAPA SAJA YANG TERMASUK PTKP
18. APA PERBEDAAN SEDARAH DAN SEMENDA
19. PPH 22 UNTUK BUMN DAN BENDAHARAWAN JIKA MEMBELI BARANG
20. TARIF PPH 22 ATAS IMPOR JIKA MENGGUNAKAN API DAN NON-API
21. PPH PASAL 4 AYAT 2
22. DASAR HUKUM PERPAJAKAN TERBARU
23. MEKANISME PEMUNGUTAN PAJAK
24. PPN & PPnBM
25. UU PERPAJAKAN TERBARU
26. DEBIT KREDIT
27. AKUNTANSI KEUANGAN

Anda mungkin juga menyukai