Anda di halaman 1dari 10

Mata Kuliah : Akuntansi Dasar & Praktik (851)

Kelas : 12.3A.09
Dosen : Lina Ayu Safitri

MATERI PERTEMUAN KE – 9
PROSES AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
Bukti Transaksi → Pencatatan di Jurnal Khusus → Posting Buku Besar dan Buku Pembantu → Neraca
Lajur
(Materi terkait Jurnal Khusus dan Jurnal Umum Perusahaan Dagang dapat direview kembali di pertemuan
ke – 6)
Jurnal Khusus ada 5 yaitu :
1. Sales Journal (Jurnal Penjualan)
2. Purchase Journal (Jurnal Pembelian)
3. Cash Payment Journal / Cash Disbursement Journal ( Jurnal Pengeluaran Kas)
4. Cash Receipt Journal (Jurnal Penerimaan Kas)
5. Memorial Journal (Jurnal Umum)
Bentuk – Bentuk Kolom Jurnal Khusus
1. Jurnal Khusus Penjualan

2. Jurnal Khusus Pembelian

3. Jurnal Pengeluaran Kas

4. Jurnal Penerimaan Kas


5. Jurnal Memorial / Jurnal Umum

BUKU BESAR
Buku Besar adalah alat yang digunakan untuk menggolongkan rekening – rekening yang sejenis yang
berasal dari jurnal untuk disusun secara sistematis sehingga dapat diketahui saldo akhir dari masing –
masing rekening tersebut.

BUKU BESAR PEMBANTU


Buku besar pembantu adalah buku besar yang merinci saldo yang berasal dari buku besar utama.
Umumnya buku besar pembantu ada 4 yaitu:
1. Buku Besar Pembantu Piutang
2. Buku Besar Pembantu Utang
3. Buku Besar Pembantu Persediaan
4. Buku Besar Pembantu Aktiva Tetap
Bentuk Buku Besar Pembantu

Proses Pencatatan Buku Besar Pembantu


Proses pencatatan ke dalam buku besar pembantu dapat dilakuan langsung dari bukti transaksi atau dari
transakasi yang sudah dicatat di jurnal khusus

CONTOH :
Terdapat informasi yang berasal dari beberapa jurnal khusus berikut ini :
Maka berdasarkan data jurnal khusus diatas, Buku besar Pembantu Piutang untuk Tn.A dapat dilihat sbb:

REKAPITULASI
Rekapitulasi : Penjumlahan secara global angka – angka dalam kolom dari masing – masing jurnal khusus
serta menetapkan kelompok yang di debet dan yang dikredit.
(Materi Rekapitulasi dapat direview kembali dipertemuan ke – 6)

Bentuk Kolom Rekapitulasi

Contoh Pencatatan Rekapitulasi


Diketahui dari jurnal Khusus Pengeluaran Kas terdapat data sbb :

Maka Rekapitulasinya sbb :

Diketahui dari jurnal Khusus Penerimaan Kas terdapat data sbb :


Maka Rekapitulasinya sbb :

Dari Jurnal Pengeluaran Kas dan Jurnal Penerimaan Kas diatas maka Buku Besar untuk Kas sbb :

AYAT JURNAL PENYESUAIAN (ADJUSTING JOURNAL ENTRY)


Jurnal penyesuaian perusahaan dagang digunakan untuk mencatat transaksi yang sudah terjadi,
tetapi belum dicatat. Selain itu, digunakan juga untuk mencatat transaksi yang telah dicatat, tetapi
memerlukan koreksi agar nilainya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Pencatatan jurnal
penyesuaian dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu deferal atau penangguhan pengakuan pendapatan
dan beban yang dicatat dalam akun dan akrual atau pengakuan atas pendapatan dan beban yang belum
dicatat dalam akun.
Pada dasarnya perkiraan yang memerlukan pencatatan jurnal penyesuaian pada perusahaan dagang
sama dengan perusahaan jasa. Yang membedakan adalah jika diperusahaan dagang terdapat rekening
persediaan barang dagangan.

Pencatatan jurnal penyesuaian pada perusahaan jasa dan perusahaan dagang pada dasarnya sama,
tetapi pada perusahaan dagang, terdapat 8 akun lagi yang perlu disesuaikan dan kedelapan akun ini tidak
ada pada perusahaan jasa. Kedelapan akun tersebut adalah sebagai berikut.
1. Persediaan Barang Dagang (PDB)
Proses pencatatan jurnal penyesuaian pada akun PDB menggunakan dua metode, yaitu metode
ikhtisar Laba/Rugi dan metode Harga Pokok Penjualan (HPP).
A. Pendekatan Ikhtisar Laba/Rugi
Pada waktu dilakukan perhitungan laba-rugi, persediaan awal akan mempengaruhi harga
pokok penjualan atau harga pokok barang yang laku terjual. Oleh karena itu, pada akhir
periode persediaan awal barang dagang dipindahkan ke sebelah debit akun laba/rugi dan
mengkreditkan akun persediaan awal barang dagang. Sedangkan untuk penyesuaian
persediaan barang dagang (akhir) dipindahkan ke sisi debit akun persediaan barang dagang
dan mengkreditkan akun laba/rugi.
B. Pendekatan Harga Pokok Penjualan (HPP)
Bila menggunakan pendekatan harga pokok penjualan, maka yang perlu diperhatikan adalah
akun-akun yang harus dipindahkan ke harga pokok penjualan. Akun apa saja yang termasuk
unsur-unsur harga pokok penjualan? Ada beberapa akun yang merupakan unsur-unsur harga
pokok penjualan yaitu persediaan barang dagang (awal), pembelian barang dagang, biaya
angkut pembelian, retur pembelian, potongan pembelian, dan persediaan barang dagang
(akhir).
2. Perlengkapan
Perlengkapan merupakan kelompok harta/aktiva yang sifatnya lancar atau biasa disebut dengan
harta lancar/aktiva lancar/current assets. Jika diminta membuat jurnal penyesuaian untuk akun
perlengkapan, yang perlu diingat adalah nilai atau nominal perlengkapan yang digunakan atau
sudah dipergunakan. Untuk mengetahui nominal perlengkapan yang sudah terpakai, dapat
diketahui dengan cara mengurangkan saldo akun perlengkapan awal dengan saldo akun
perlengkapan yang tersisa.
Current assets/harta lancar/aktiva lancar juga harus memperhatikan aset jangka pendek maupun
jangka panjang. Hal ini karena current assets yang dimiliki setiap usaha terbagi menjadi beberapa
bagian. Dengan menuliskan secara detail, akan mempermudah proses pencatatan jurnal
penyesuaian perusahaan.
3. Beban Dibayar di Muka
Biaya-biaya yang belum menjadi kewajiban perusahaan untuk membayarnya pada periode yang
bersangkutan, tapi perusahaan sudah membayarnya terlebih dahulu. Karena jumlah yang
dibayarkan tersebut belum merupakan beban perusahaan untuk periode yang bersangkutan, maka
jumlah yang telah dibayarkan tersebut merupakan uang muka.
4. Pendapatan Diterima di Muka (Persekot pendapatan/premi pendapatan)
Pendapatan yang diterima lebih dahulu atas pembayaran transaksi yang belum dilakukan kepada
pelanggan. Nama lain dari akun yang satu ini adalah persekot pendapatan, ataupun premi
pendapatan. Jurnal penyesuaian untuk persekot pendapatan ini dapat dicatat sebagai utang dan juga
pendapatan.
5. Beban yang Masih Harus Dibayar (Utang Beban)
Beban yang masih harus dibayar adalah beban yang masih harus dikeluarkan oleh perusahaan pada
akhir periode. Nama lain dari akun yang satu ini adalah utang beban. Perusahaan memiliki beban
yang masih harus dibayar (utang). Otomatis, hal ini akan menambah beban pada periode
berikutnya.
Beberapa contoh beban yang masih harus dibayar dalam perusahaan dagang adalah reimburse
biaya akomodasi karyawan atau bonus yang harus dibayarkan kepada karyawan.Dalam kedua
kasus ini, kecil kemungkinan dibayarkan di awal. Maka dari itu kedua contoh diatas termasuk
beban yang masih harus dibayar.
6. Pendapatan yang Masih Harus Diterima (Piutang Pendapatan)
Merupakan pendapatan yang masih akan diterima perusahaan akibat dari pelanggan yang belum
membayar utangnya. Pelanggan perusahaan masih memiliki utang yang harus dibayar. Jadi, bagi
perusahaan hal ini disebut dengan piutang sehingga nama lain dari akun ini adalah piutang
pendapatan.
7. Penyusutan
Kerugian yang ditanggung oleh perusahaan atas penurunan nilai aktiva tetap. Contohnya,
kendaraan, gedung, peralatan, mesin, dan lain sebagainya. Penyusutan berguna untuk mengetahui
nilai ekonomis dari aktiva tetap yang sebenarnya. Selain itu dengan mengetahui penyusutan maka
perusahaan tersebut bisa memperhitungkan current assets atau perlengkapan yang dimiliki oleh
perusahaan.
8. Piutang Tidak Tertagih
Piutang tidak tertagih merupakan risiko yang dialami perusahaan akibat tidak tertagihnya piutang
dagang. Transaksi piutang tidak tertagih ini diperlakukan sebagai beban perusahaan. Mengapa
menjadi beban perusahaan? Karena perusahaan belum mendapatkan hasil dari transaksi. Umumnya
piutang tidak tertagih muncul dalam suatu perusahaan karena debitur mengalami kebangkrutan
sehingga tidak dapat ditagih.
Pencatatan jurnal penyesuaian perusahaan dagang merupakan hal penting yang dapat membantu
mengontrol kondisi perusahaan. Dengan adanya pencatatan jurnal perusahaan, performa perusahaan
menjadi lebih terukur dan mampu menentukan langkah perusahaan selanjutnya.

PROSES JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG


No Keterangan Nama Rekening Debet Kredit
1. Jurnal mencatat persediaan barang dagangan
A. Metode / Ikhtisar L/R xxx
Pendekatan
Persediaan barang dagangan (awal) xxx
Ikhtisar L/R

Persediaan barang dagangan (akhir) xxx


Ikhtisar L/R xxx
B. Metode / Harga Pokok Penjualan xxx
Pendekatan
Persediaan barang dagangan (awal) xxx
Harga Pokok
Penjualan (Cost Pembelian xxx
of Goods Sold) Biaya Angkut Pembelian xxx

Persediaan barang dagangan (akhir) xxx


Retur Pembelian xxx
Potongan Pembelian xxx
Harga Pokok Penjualan xxx

2. Jurnal untuk mencatat pemakaian perlengkapan


Beban Perlengkapan xxx
Perlengkapan xxx

3. Jurnal untuk mencatat piutang pendapatan / pendapatan yang masih harus diterima
Piutang ….. xxx
Pendapatan …. xxx

4. Jurnal untuk mencatat Utang Beban / Beban yang masih harus dibayar
Beban …. xxx
Utang …. xxx
5. Utang Pendapatan / Pendapatan diterima di muka
A. Saat penerimaan dicatat sebagai utang
…..diterima di muka xxx
Pendapatan …. xxx

B. Saat penerimaan dicatat sebagai pendapatan


Pendapatan …. xxx
….. diterima di muka xxx

6. Jurnal untuk mencatat Beban dibayar di muka


A. Saat pembayaran dicatat sebagai harta
Beban …. xxx
…. Dibayar di muka xxx
B. Saat pembayaran dicatat sebagai beban
….. dibayar di muka xxx
Beban …. xxx

7. Jurnal untuk mencatat kerugian piutang / piutang yang tidak tertagih


Beban kerugian piutang xxx
Cadangan Kerugian Piutang xxx

8. Jurnal untuk mencatat penyusutan aktiva tetap


Beban penyusutan …. xxx
Akumulasi penyusutan … xxx

CONTOH ANALISIS KASUS :


CONTOH 1 :
Diketahui Neraca Saldo Perusahaan Dagang “Dwi Harfit” per tanggal 31 Desember 2010 sbb :
Nama Perkiraan No. Saldo
Rekening
Debet (Rp) Kredit (Rp)
Kas 1.1.1.1 620.700.000
Piutang Dagang 1.1.2.1 2.500.000
Piutang Lain – Lain 1.1.2.2 5.500.000
Persediaan Barang Dagangan 1.1.3.1 27.500.000
Perlengkapan 1.1.4.1 2.000.000
Peralatan 1.3.3.1 15.000.000
Akumulasi Depresiasi Peralatan 1.3.3.2 4.200.000
Kendaraan 1.3.4.1 75.000.000
Akumulasi Depresiasi Kendaraan 1.3.4.2 8.300.000
Hutang Dagang 2.1.1.1 113.580.000
Hutang Sewa 2.1.1.2 18.000.000
Modal 3.1.0.0 193.500.000
Penjualan 4.1.0.0 555.000.000
Retur Penjualan 4.1.0.1 40.000.000
Pembelian 4.2.0.0 83.050.000
Retur Pembelian 4.2.0.3 5.270.000
Biaya Advertensi 5.1.0.0 2.000.000
Biaya Gaji 5.1.0.1 22.500.000
Biaya Listrik & Telepon 5.1.0.2 2.100.000
JUMLAH 897.850.000 897.850.000
Diketahui data penyesuaian sbb :
a. Persediaan barang dagang yang ada pada akhir periode Rp. 20.500.000
b. Advertensi dibayar dimuka Rp. 1.500.000
c. Gaji yang masih harus dibayar sebesar Rp. 11.500.000
d. Sewa yang masih harus dibayar sebesar Rp. 3.600.000
e. Penyusutan kendaraan untuk 1 tahun sebesar Rp. 4.100.000
f. Penyusutan peralatan untuk 1 tahun sebesar Rp. 2.000.000
Diminta :
Berdasarkan data diatas buatlah AJP (Jurnal Penyesuaiannya)!
JAWAB :
PERUSAHAAN DAGANG "DWI HARFIT"
AYAT JURNAL PENYESUAIAN
31 DESEMBER 2010

Catatan : Dengan pendekatan HPP


No Nama Rekening Debet Kredit
1 Jurnal untuk mencatat persediaan barang dagangan
Harga Pokok Penjualan Rp 27,500,000
Persediaan barang dagangan (awal) Rp 27,500,000

2 Persediaan Barang Dagang (akhir) Rp 20,500,000


Harga Pokok Penjualan Rp 20,500,000

3 Harga Pokok Penjualan Rp 83,050,000


Pembelian Rp 83,050,000

4 Retur Pembelian Rp 5,270,000


Harga Pokok Penjualan Rp 5,270,000

5 Iklan Dibayar dimuka (Advertensi dibayar dimuka) Rp 1,500,000


Biaya Iklan (Biaya Advertensi) Rp 1,500,000

6 Biaya Gaji Rp 11,500,000


Hutang Gaji Rp 11,500,000

7 Biaya Sewa Rp 3,600,000


Hutang Sewa Rp 3,600,000

8 Biaya Penyusutan Kendaraan Rp 4,100,000


Akumulasi Penyusutan Kendaraan Rp 4,100,000

9 Biaya Penyusutan Peralatan Rp 2,000,000


Akumulasi Penyusutan Peralatan Rp 2,000,000

JUMLAH Rp 159,020,000 Rp 159,020,000


CONTOH 2 :
Diketahui Perusahan Dagang Toko Yuslin memiliki informasi neraca saldo sbb :
Perusahaan Dagang Toko Yuslin
Neraca Saldo
31 Desember 2020
NAMA REKENING DEBET (Rp) KREDIT (Rp)
Kas 1.500.000
Persediaan Barang Dagang 3.500.000
Perlengkapan Toko 600.000
Piutang Dagang 1.200.000
Peralatan Toko 1.000.000
Akumulasi Penyusutan Peralatan Toko 100.000
Utang Dagang 1.100.000
Modal, Yuslin 5.500.000
Prive, Yuslin 100.000
Penjualan 9.700.000
Potongan Penjualan 100.000
Retur Penjualan 200.000
Pembelian 7.100.000
Potongan Pembelian 200.000
Retur Pembelian 400.000
Beban Angkut Pembelian 300.000
Beban Gaji 1.000.000
Beban Lain – Lain 400.000
JUMLAH 17.000.000 17.000.000
Diakhir tahun terdapat informasi sbb :
1. Persediaan barang dagang akhir sebesar Rp. 4.500.000
2. Diakhir tahun perlengkapan toko tersisa Rp. 500.000
3. Peralatan toko disusutkan sebesar 15% dari harga perolehan
4. Gaji yang masih harus dibayar sebesar Rp. 35.000
5. Piutang yang tidak tertagih ditaksir sebesar 2% dari piutang dagang
DIMINTA : Berdasarkan data diatas buatlah jurnal penyesuaian (AJP)!
JAWAB :
Jurnal Penyesuaian dengan pendekatan HPP (Harga Pokok Penjualan)

PERUSAHAAN DAGANG TOKO YUSLIN


AYAT JURNAL PENYESUAIAN
31 DESEMBER 2020

Catatan : Dengan pendekatan HPP


No Nama Rekening Debet Kredit
1 Jurnal untuk mencatat persediaan barang dagangan
Harga Pokok Penjualan Rp 3,500,000
Persediaan barang dagang (awal) Rp 3,500,000

Persediaan Barang Dagang (akhir) Rp 4,500,000


Harga Pokok Penjualan Rp 4,500,000

Harga Pokok Penjualan Rp 7,400,000


Pembelian Rp 7,100,000
Beban Angkut Pembelian Rp 300,000

Retur Pembelian Rp 400,000


Potongan Pembelian Rp 200,000
Harga Pokok Penjualan Rp 600,000

2 Jurnal untuk mencatat penggunaan perlengkapan toko


Beban Perlengkapan Toko Rp 100,000
Perlengkapan Toko Rp 100,000
Perhitungan :
(Rp. 600.000 - Rp. 500.000 = Rp. 100.000)

3 Jurnal untuk mencatat penyusutan peralatan toko


Beban penyusutan peralatan toko Rp 150,000
Akumulasi penyusutan peralatan toko Rp 150,000
(Perhitungan = 15% x Rp. 1.000.000 = Rp. 150.000)

4 Beban Gaji Rp 35,000


Utang Gaji Rp 35,000

5 Kerugian Piutang Rp 24,000


Cadangan Kerugian Piutang Rp 24,000
Perhitungan :
2% x Rp. 1.200.000 = Rp 24.000

JUMLAH Rp 16,309,000 Rp 16,309,000

Anda mungkin juga menyukai