Week 6
Accounting for Merchandising and
Service SME
Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan aktivitas akuntansi pada perusahaan dagang, jasa
dan manufaktur sesuai dengan Standar Akuntansi UKM (LO2).
1. Merchandising Operations
Merchandising Operations
a. Operating Cycles
Terkait siklus operasi, perusahaan dagang mempunyai sikus operasi yang lebih
panjang dari perusahaan jasa. Salah satu yang membedakannya adalah adanya
merchandise inventory (persediaan barang dagangan). Berikut siklus operasi
perusahaan dagang:
b. Flow of Costs
Arus biaya untuk persediaan barang dagangan dapat digambarkan sebagai berikut:
Ada dua system pencatatan persediaan yang dapat digunakan perusahaan, yaitu:
perpetual inventory system dan periodic inventory system.
✓ Perpetual Inventory System
Dalam perpetual inventory system, perusahaan memelihara catatan yang rinci
mengenai setiap transaksi dan perubahan pada inventory. Perusahaan
menentukan cost of goods sold (harga pokok penjualan) setiap transaksi
penjualan terjadi.
Berikut ini adalah contoh perbandingan jurnal pada perpetual dan periodic inventory
system
Pembelian barang dagangan dapat dilakukan secara tunai maupun kredit. Pada umumnya saat
pencatatan pembelian barang dagangan adalah pada saat barang dagangan tersebut diterima.
Dokumen purchase invoice (tagihan dari supplier) merupakan dokumen dasar untuk mencatat
transaksi pembelian.
Biaya angkut atas pembelian barang dagangan dapat menjadi beban penjual atau beban
pembeli sesuai dengan kesepakatan. Dua istilah yang dikenal umum yaitu FOB Shipping
Point dan FOB Destination. FOB singkatan dari Free On Board
Artinya penjual tidak menanggung biaya angkut barang dagangan. Pembeli harus
membayar biaya angkutnya. Pada catatan pembeli, biaya angkut ini dimasukkan
dalam perhitungan persediaan.
✓ FOB Destination
Artinya penjual menanggung biaya angkut barang sampai dengan barang tersebut
sampai di gudang pembeli.
Jika barang yang diterima rusak, atau tidak sesuai permintaan pembeli dapat mengajukan
pengembalian atau pengurangan biaya (purchases return and allowances). Jika pembeli
mengembalikan barang kepada penjual disebut purchase return, sedangkan jika pembeli
memutuskan tetap mengambil barang tersebut dan meminta pengurangan harga karena
barang tersebut kualitasnya tidak sesuai dengan yang dipesan disebut purchase
allowances.
c. Purchase Discounts
Pada pembelian barang secara kredit, penjual dapat memberikan pengurangan harga
(purchase discount) jika pembeli membayar lebih cepat dari Credit Terms. Credit terms
berisikan jumlah cash discount dan periode waktu pembayaran yang ditawarkan
kekonsumen. Credit terms tersebut antara lain:
✓ 2/10, n/30 artinya penjual akan memberikan diskon sebesar 2% jika pembayaran
dilakukan dalam 10 hari setelah tanggal invoice. Sedangkan jatuh tempo
pembayaran tanpa dikenai bunga adalah pada hari ke-30.
Jika pembeli mendapat discount, karena telah membayar pada jangka waktu discount,
pencatatan discount tersebut akan mengurangi nilai persediaan.
Perusahaan mencatat penjualan pada saat pendapatan atas penjualan itu diperoleh. Pada
umumnya pendapatan dianggap diperoleh ketika kepemilikan barang telah dipindahkan dari
penjual kepada pembeli. Penjualan dapat secara kredit maupun secara tunai. Dokumen
sumber yang diperlukan untuk mencatat sales revenuea dalah Sales Invoice.
Jika perusahaan menggunakan periodic inventory system, dalam transaksi penjualan dibuat
dua buah jurnal yaitu jurnal untuk mencatat penjualan itu sendiri dan jurnal untuk mencatat
COGS. Dengan demikian, akun inventory akan selalu menunjukkan saldo persediaan yang
tersisa.
Ketika pembeli mengembalikan barangnya karena rusak, atau tidak sesuai spesifikasi,
penjual akan mencatat transaksi tersebut yang merupakan kebalikan/sisi sebaliknya dari
transaksi pembeli.
b. Sales Discounts
Jika pelanggan membayar sesuai dengan jangka waktu discount (credit terms) yang
telah ditetapkan, transaksi dicatat dari sisi sebaliknya seperti ketika pembeli
memperoleh discount.
a. Adjusting Entries
b. Closing Entries
Untuk closing entries pada usaha dagang sama seperti closing entries untuk usaha jasa.
Closing entries yang diperlukan adalah menutup semua akun yang berakibat pada net
income.
a. Income Statement
Di bawah ini adalah contoh UMKM yang bergerak dalam usaha jasa bengkel pengecatan
mobil.
1. Tahap awal: transaksi yang timbul dari UMKM jasa bengkep pengecatan mobil.
Tahap awal sebelum menyusun laporan keuangan pada usaha jasa, dilakukannya
pencatatan transaksi bisnis secara teratur. Transaksi bisnis merupakan kejadian ekonomis
dari suatu perusahaan yang secara langsung mempengaruhi kondisi keuangan maupun
hasil operasi perusahaan tersebut. setiap transaksi dalam UMKM merupakan informasi
awal yang harus dicatat, sehingga nantinya dapat menghasilkan laporan keuangan. Usaha
bengkel pengecatan mobil mempunyai transaksi selama satu bulan sebagai berikut:
Tgl Transaksi Rp
01/01/2019 Saldo kas per 1 Januari 2018 10.000.000
• Buku kas umum
• Buku pembantu kas harian
• Buku Modal
Modal yang ada bank 5.000.000
• Buku kas umum
• Buku pembantu bank
• Buku Modal
07/01/2018 Membeli perlengkapan cat secara utang 5.000.000
• Buku utang usaha
• Buku perlengkapan
08/01/2018 Menerima perlengkapan cat secara 6.000.000
utang
• Buku utang usaha
• Buku perlengkapan
09/01/2018 Menerima pendapatan jasa pengecatan 22.000.000
mobil
Pada akhir bulan aset didepresiasi umur ekonomis 5 tahun dengan metode garis lurus
• Buku inventaris
• Buku biaya/beban
• Buku perlengkapan
• Buku biaya/beban
2. Tahap kedua: transaksi yang timbul dari UMKM bergerak di bidang jasa bengkel
pengecatan mobil kemudian dibukukan
BUKU PERLENGKAPAN
No Tgl Jenis Barang Jumlah barang Satuan (Rp) Total (Rp)
1 10/01/2018 Perlengkapan 5,000,000
2 31/10/2018 Perlengkapan sudah terpakai - 4,000,000
1,000,000
BUKU INVENTARIS
No Tgl Jenis Barang Jumlah barang Satuan (Rp) Total (Rp)
1 10/01/2018 Perlengkapan 1 10,000,000 10,000,000
2 31/10/2018 Akumulasi depresiasi - 166,000
9,834,000
BUKU BIAYA/BEBAN
BUKU MODAL
SAK EMKM mensyaratkan dalam pembuatan laporan keuangan terdiri dari laporan laba rugi,
laporan posisi keuangan dan catatan atas laporan keuangan (CALK).
Laporan Keuangan
Januari 2018
Daftar Isi
Pendapatan
Beban
Rp 19.834.000
UMKM Bengkel X
Laporan Posisi Keuangan
Untuk Periode Berakhir Januari 2018
ASET
Kas Rp 24.000.000
Bank Rp 5.000.000
Perlengkapan Rp 1.000.000
Peralatan Rp 9.834.000
LIABILITAS
EKUITAS
1. INFORMASI UMUM
Entitas didirikan di Yogyakarta berdasarkan tanggal 12 Maret 2017 yang
mempunyai ijin usaha PIRT No. 1090
2. Service SME (usaha jasa) adalah perusahaan yang sumber pendapatannya berasal dari
penjualan jasa
3. Perhitungan nilai persediaan barang dagangan tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:
4. Terdapat dua system pencatatan persediaan yang dapat digunakan perusahaan, yaitu:
perpetual inventory system dan periodic inventory system.
5. Dengan menggunakan perpetual inventory system, pada saat pembelian barang,
perusahaan akan langsung mencatatnya dengan mendebit account inventory.
6. Pada transaksi penjualan menggunakan perpetual inventory system, perusahaan mencatat
dua jurnal yaitu untuk mencatat Sales dan mencatat Cost of Goods Sold.
7. Salah satu faktor yang menentukan profitability adalah gross profit yang biasanya diukur
menggunakan gross profit rate.
8. Gross profit rate dihitung dengan gross profit dibagi dengan net sales
Week 7
Accounting for Manufacturing SME
Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan aktivitas akuntansi pada perusahaan dagang, jasa
dan manufaktur sesuai dengan Standar Akuntansi UKM (LO2).
- Manufacturing Operations
- Recording Sales
Inventories
Untuk perusahaan manufaktur, perhatikan bahwa barang jadi hanyalah sebagian kecil dari
keseluruhan persediaan. Barang jadi adalah biaya yang diberikan untuk produk jadi yang
menunggu penjualan ke pelanggan. Namun, perusahaan ini memiliki jumlah bahan baku yang
lebih signifikan (yaitu komponen yang akan digunakan di unit produksi yang belum dimulai)
dan dalam proses. Work in process adalah akun yang paling membutuhkan klarifikasi. Akun
ini untuk harga pokok produksi tetapi belum selesai; berisi akumulasi uang yang dihabiskan
untuk bahan langsung (yaitu, bahan mentah yang telah dimasukkan ke dalam produksi),
tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik yang diterapkan.
Biaya Produksi
Selain itu pada usaha manufaktur, kita akan menemukan istilah harga pokok produksi (HPP).
Laporan HPP merupakan salah satu laporan yang penting untuk dipersiapkan karena berisi
mengenai biaya yang dibutuhkan untuk sebuah produksi barang. Sebagian besar perusahaan
manufaktur membagi biaya produksi ke dalam tiga kategori besar bahan langsung (direct
1. Bahan Langsung
Adalah bahan yang digunakan untuk menghasilkan produk jadi disebut bahan baku
atau bahan mentah (raw material), yaitu bahan baku yang berkaitan dengan semua
jenis bahan yang digunakan dalam pembuatan produk jadi; dan produk jadi suatu
perusahaan dapat menjadi bahan baku di perusahaan lainnya. Sebagai contoh, plastik
yang diproduksi oleh DuPont adalah bahan baku yang digunakan oleh Hewlett-
Packard dalam pembuatan komputer. Bahan baku terbagi lagi menjadi bahan baku
langsung dan bahan baku tidak langsung. Bahan baku langsung (direct material)
adalah bahan baku yang menjadi bagian utama dari produk jadi dimana biayanya
dapat ditelusuri dengan mudah ke produk jadi. Misalnya, kursi yang dibeli oleh
Airbus yang akan dipasang di pesawat, dan motor penggerak kecil yang digunakan
Panasonic dalam pemutar DVD-nya. Adanya biaya bahan baku yang tidak
berpengaruh signifikan dalam produk jadi. Bahan-bahan tersebut misalnya solder
yang digunakan untuk menghubungkan rangkaian dalam TV Sony atau lem yang
digunakan untuk membuat kursi Ethan Allen, Bahan baku seperti solder dan lem
tersebut disebut bahan baku tidak langsung (bahan tidak langsung) dan dimasukkan
ke dalam overhead pabrik yang akan didiskusikan dalam bagian ini.
3. Overhead Pabrik
Biaya overhead pabrik (BOP) adalah biaya selain bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung yang mempunyai kaitan dengan produksi barang misalnya biaya bahan
penolong. Biaya bahan penolong merupakan bahan yang diperlukan untuk proses
produksi, tetapi hanya dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi saja. Bedanya
dengan bahan tak langsung adalah jika bahan tak langsung tidak tersedia, maka proses
produksi bisa terganggu sedangkan jika bahan penolong yang tidak tersedia, proses
produksi barang masih bisa dilakukan yang menyebabkan penurunan kualitas barang.
Contoh: jika Anda membuat ayam goreng tepung, contoh bahan baku yang diperlukan
adalah ayam, tepung, bumbu dan minyak goreng dan bahan penolongnya adalah tisu
untuk mengelap minyak dan koran Sebagai alas untuk mendinginkan sebelum
dibungkus). BOP yang lain adalah biaya listrik untuk produksi, biaya reparasi, dan
pemeliharaan mesin, biaya tenaga kerja tidak langsung. Overhead pabrik
(manufacturing overhead) merupakan elemen ketiga dari biaya produksi yang
mencakup seluruh biaya produksi yang tidak termasuk dalam bahan baku langsung
dan tenaga kerja langsung. Misalnya, bahan baku tidak langsung; Tenaga kerja tidak
langsung; pemeliharaan dan perbaikan peralatan produksi; listrik dan gas, pajak
properti, depresiasi, dan asuransi fasilitas produksi. Perusahaan juga mengeluarkan
biaya listrik dan gas, pajak properti, asuransi, penyusutan, dan lain-lain yang
berkaitan dengan fungsi penjualan dan administrasi. Akan tetapi, biaya-biaya tersebut
tidak termasuk dalam biaya overhead pabrik. Hanya biaya yang berhubungan dengan
operasi pabrik termasuk dalam overhead pabrik. Ada beberapa nama lain yang
digunakan untuk overhead pabrik, yaitu biaya produksi tidak langsung, overhead
pabrik, dan beban pabrik.
Apabila harga jual barang > harga pokok penjualan makan akan diperoleh laba
Usaha Dagang:
Harga Pokok Penjualan = Persediaan Barang Dagangan + Pembelian Bersih – Persediaan
Barang Jadi (Akhir)
Usaha Manufaktur:
Harga Pokok Penjualan = Persediaan Barang Jadi (awal) + Harga Pokok Produksi –
Persediaan Barang Dagangan (Akhir)
Pembelian bahan
baku Persediaan bahan
baku
Tenaga Kerja Bahan baku
langsung yang
Langsung digunakan
dalam produksi
Persediaan barang
Overhead pabrik dalam proses
Produk yang
selesai dikerjakan
(Harga Pokok
Laporan Laba Rugi
Produksi)
Harga Pokok Penjualan
Penjualan dan
administrasi Persediaan barang jadi
Sebagai tambahan, asumsikan bahwa selama April, Usaha R mengakui adanya pajak property
sebesar $13.000 dan asuransi Gedung dan peralatan yang dibayar di muka sebesar $7.000
telah habis dibebankan. Jurnal berikut ini mencatat transaksi tersebut:
Selain itu, asumsikan bahwa perusahaan mengakui penyusutan peralatan pabrik sebesar
$18.000 selama Bulan April. Jurnalnya adalah:
5. Biaya non-produksi
Asumsikan bahwa usaha R memiliki biaya penjualan dan administrasi sebesar $30.000
selama Bulan April. Berikut jurnalnya:
Asumsikan bahwa penyusutan peralatan kantor selama Bulan April adalah $7.000. Jurnal
yang dibutuhkan adalah:
Asumsikan bahwa biaya periklanan adalah $42.000 dan beban penjualan dan administrasi
selama Bulan April adalah $8.000. Jurnalnya adalah
Asumsikan bahwa pesanan A telah diselesaikan selama Bulan April. Jurnal berikut
menunjukkan biaya atas pesanan A dari Barang dalam Proses ke Barang Jadi:
Di bawah ini adalah contoh UMKM yang bergerak dalam usaha produksi konveksi.
Pada akhir bulan aset didepresiasi umur ekonomis 5 tahun dengan metode garis lurus
peralatan dan mesin jahit
• Buku inventaris
• Buku biaya/beban
No Tgl Uraian Jumlah barang Harga satuan Pembelian Pemakaian Saldo (Rp)
1 03/03/2018 Pembelian benang 20 roll 20,000 400,000 400,000
2 12/03/2018 Pemakaian 80 roll 20,000 200,000 200,000
BUKU INVENTARIS
No Tgl Uraian Jumlah barang Harga satuan Pembelian Pemakaian Saldo (Rp)
1 12/03/2018 Pemakaian
- Kain kaos 80m 10,000 1,000,000 1,000,000
- Benang 100 roll 20,000 500,000 500,000
BTKL, BOP dibebankan 120,000 120,000
2 25/03/2018 230 kaos (kain kaos, BTKL, BOL 80m 10,000 1,000,000
dibebankan) -
100 roll 20,000 500,000
120,000
No Tgl Uraian Jenis Barang Jumlah Harga satuan (Rp) Jumlah (Rp)
1 31/03/2018 Penjualan ke toko Mirota Kaos polos 197 25,000 4,925,000
No Tgl Nama Barang Jumlah Barang Harga satuan (Rp) Total (Rp)
1 27/03/2018 Penjualan konsumen Ali kaos polos 5 25,000 125,000
Berkurang Saldo
No Tgl Uraian Bertambah (Rp)
(Rp) (Rp)
1 27/03/2018 Penjualan konsumen Ali kaos polos 125,000 125,000
2 31/03/2018 Dibayar konsumen Ali kaos polos 125,000 -
BUKU HPP
Harga Total
No Tgl Uraian Jumlah
Rp Rp
1 27/01/2018 Kaos polos 5 7,043 35,217
2 31/01/2018 Kaos polos 197 7,043 1,387,568
Total 1,422,785
Harga pokok kaos satuan (lihat pada Buku Harga Pokok Dalam Proses)
= Rp 7.043, 49
HPP terjual 202 (lihat jumlah terjual di buku penjualan tunai dan kredit) = 202 barang yang
terjual x harga pokok Rp 7.043, 49 = Rp 1.422.785
BUKU MODAL
= Rp 20.000.000 + Rp 3.028.215
= Rp 23.028.215
Beban
Jenis informasi tambahan dan rincian yang disajikan bergantung pada jenis kegiatan
usaha yang dilakukan oleh entitas. Catatan atas laporan keuangan disajikan secara
sistematis sepanjang hal tersebut praktis. Setiap akun dalam laporan keuangan
merujuk-silang ke informasi terkait dalam catatan atas laporan keuangan.
Week 9
Fraud and Internal Control
Mahasiswa dapat menjelaskan konsep dan metode yang berkaitan dengan persediaan dan
kecurangan serta pengendalian internal (LO3).
Usaha kecil dan menengah paling rentan terhadap penipuan karena mereka seringkali tidak
memiliki kontrol internal yang efektif yang berujung dengan usaha akan mengalami kerugian
dan terancam tutup. Namun dengan menghilangkan peluang dan motivasi aktivitas
kecurangan seperti penipuan, pencurian, usaha perlu memiliki sistem untuk mencegah
kesalahan dan mengidentifikasi kesalahan dengan cepat. Materi ini akan membahas mengenai
pemilik usaha kecil melihat secara kritis bisnis mereka dan memeriksa apakah prosedur
mereka meminimalkan risiko secara memadai dan mempromosikan praktik terbaik dalam
perusahaan. Bisnis kecil memiliki sumber daya yang terbatas, dan pemilik harus aktif dan
waspada dalam melindungi sumber daya tersebut. Kontrol internal yang baik membantu
usaha mengelola sumber daya dan memastikan operasi yang efisien dan efektif.
Bisnis kecil dikenal memiliki kontrol internal yang lemah dan materi ini bertujuan untuk
memfokuskan perhatian pemilik pada apa yang harus dicari saat mengulas bisnis. Pemilik /
manajer memegang kunci untuk memerangi kegagalan pengendalian internal dan harus
memperhatikan konsep dan masalah pengendalian internal untuk memaksimalkan potensi
bisnis dan meminimalkan risiko penipuan, kesalahan dan kerugian.
Fraud dalam akuntansi adalah tindakan tidak jujur yang dilakukan oleh pegawai
untukmemperoleh keuntungan pribadi dan kerugian bagi pemberi kerja. Contohnya: kasir
menggelapkan uang kas untuk keperluan dirinya.
Tiga faktor yang berkontribusi terhadap terjadinya fraud dikenal dengan fraud triangle,
yaitu:
a. Opportunity (kesempatan)
Seseorang melakukan fraud karena ada kesempatan untuk melakukannya.
b. Financial Pressure (tekanan keuangan)
Karyawan melakukan fraud karena mempunyai masalah keuangan dan terbelit hutang
c. Rationalization (rasionalisasi)
Pengendalian Intern
Pengendalian intern adalah semua metode dan ukuran yang diadopsi dalam suatu organisasi
yang tujuannya adalah untuk:
1. Mengamankan asset perusahaan dari pencurian, perampokan, dan penggunaan yangtidak
diotorisasi.
Pengendalian ini bertujuan untuk melindungi aset fisik dan non fisik serta meminimalkan
kerugian baik dari internal maupun eksternal usaha. Aset fisik termasuk uang tunai,
saham dan peralatan, dan aset non-fisik dapat mencakup debitur, intelektual properti atau
daftar pelanggan. Jenis teknik pengendalian yang digunakan untuk melindungi aset
meliputi:
a. Keamanan fisik, seperti mengunci tempat, kantor pribadi, lemari arsip dan brankas,
dll.
b. Menggunakan kamera keamanan.
c. Membatasi akses ke area dan database.
d. Menetapkan dan mengubah kata sandi komputer, kode akses dan kombinasi aman
secara teratur.
e. Menghindari memberikan kendali total kepada satu karyawan atas proses utama.
f. Memastikan hutang dagang didukung oleh faktur (asli) yang dinaikkan dengan
benar.
g. Memastikan ada pemeriksaan independen pada proses dan prosedur.
h. Memiliki firewall dan perangkat pelindung pada sistem komputer.
i. Memiliki pedoman yang jelas tentang penggunaan pribadi atas aset.
j. Memastikan pengawasan manajemen yang tepat.
c. Pengendalian aktivitas
yaitu bagaimana manajemen mendesain kebijakan, aturan,dan prosedur untuk
memastikan aktivitas-aktivitas telah dilaksanankan untukmencapai tujuan perusahaan
dan mengurangi risiko terjadinya fraud.
d. Informasi dan Komunikasi
yaitu bahwa pengendalian intern harus memastikanbahwa informasi dan struktur
komunikasi telah didesain sedemikian sehinggainformasi dan komunikasi
tersampaikan dengan baik, baik internal maupun eksternal
e. Pemantauan
yaitu bahwa pengendalian intern harus dipantau secara periodik untukmemastikan
bahwa pengendalian intern tersebut cukup untuk perusahaan. Kelemahanpengendalian
intern dilaporkan ke top manajemen untuk ditindaklanjuti.
3. Keputusan yang salah dibuat oleh orang yang tidak memiliki perlengkapan untuk
menghadapi suatu situasi
Orang-orang tanpa izin dapat mengizinkan pembayaran uang tunai kecil tanpa mengikuti
prosedur dan berakhir dengan pencairan uang tunai untuk pengeluaran non-bisnis atau
tidak memiliki tanda terima yang sesuai untuk tujuan perpajakan.
4. Tidak mengambil tindakan yang tepat pada waktunya untuk memperbaiki kesalahan
Contohnya adalah kegagalan mengambil tindakan untuk mengumpulkan dana ketika
faktur dibayar dua kali.
5. Tidak mengalokasikan sumber daya bisnis dengan benar atau sangat efisien
Kesalahan/kecurangan dapat dicegah dan dihindari jika prosedur kerja lebih jelas dan lebih
teliti
Untuk mengurangi kecurangan, pemilik bisnis harus ingat bahwa penipuan membutuhkan
dua elemen untuk berhasil – peluang dan motivasi. Jadi, untuk mencegah kecurangan agar
berhasil kita perlu memahami kedua elemen ini. Pemilik bisnis harus menerima bahwa
kecurangan bisa terjadi dalam bisnis jika pemilik tidak waspada.
Sekali lagi, budaya dan lingkungan yang pemilik usaha siapkan dalam bisnis sangat penting
untuk mengurangi penipuan.
Kas dikeluarkan untuk membayar beban/biaya dan utang atas pembelian aset perusahaan
Uang tunai dan kemudahan akses menjadi masalah. Pengendalian yang efektif akan
mengurangi risiko penyalahgunaan di area ini dan poin-poin berikut harus dipertimbangkan.
✓ Apakah semua pembayaran kecuali uang tunai kecil dilakukan dengan cek?
✓ Apakah cek sudah diberi nomor sebelumnya dan semua nomor sudah dihitung?
✓ Apakah semua cek dicatat saat dikeluarkan?
✓ Apakah semua cek yang tidak digunakan dilindungi, dengan akses terbatas? Adalah
pelindung cek mekanis yang digunakan untuk menulis jumlah sebagai tindakan
pencegahan terhadap perubahan?
✓ Apakah cek yang dibatalkan disimpan dan dipotong?
Penggunaan bank
➢ Penggunaan jasa perbankan untuk transaksi pengeluaran kas sangat
membantuterciptanya pengendalian intern yang baik.
➢ Perusahaan akan memperoleh laporan bank (bank statement) setiap akhir bulan
atastransaksi-transaksi yang telah terjadi dalam bulan tersebut, namun dengan kaca
matabank (kebalikan dari perusahaan). Hal-hal yang terdapat dalam bank statement
adalah:
✓ Seluruh check yang dibayarkan dan pengurangan lainnya
✓ Seluruh deposit / setoran yang terjadi dan penambahan dana lainnya.
✓ Saldo akhir setiap periode
✓ Karena antara bank dan perusahaan mempunyai catatan sendiri-sendiri,
makakemungkinan terdapat perbedaan anatara catatan bank dan catatan perusahaan.
d. Bank Service Charge. Untuk mencatat biaya administrasi bank yang biasanya
belumdicatat oleh perusahaan. Oleh perusahaan akan dicatat dalam Miscellaneous
Expense
Soal 2
Informasi berikut tersedia untuk McCarthy Corp. pada tanggal 30 Juni:
a. Saldo kas seperti yang dilaporkan pada laporan bank tanggal 30 Juni adalah $5,654,98.
b. McCarthy melakukan setoran $865 pada 30 Juni yang tidak termasuk dalam bank
statement.
c. Perbandingan antara cek yang dibatalkan dikembalikan dengan rekening koran dan catatan
McCarthy menunjukkan bahwa dua cek belum dikembalikan ke bank untuk pembayaran.
Jumlah dari dua cek tersebut adalah $ 236,77 dan $116,80.
d. Akun Kas di pembukuan perusahaan melaporkan saldo pada tanggal 30 Juni sebesar
$4.165,66.
e. McCarthy menyewa beberapa ruang penyimpanan berlebih di salah satu gudangnya, dan
penyewa membayar sewa bulanannya langsung ke bank untuk disimpan di rekening
McCarthy. Pernyataan bank menunjukkan bahwa setoran $1.500 dilakukan selama bulan
Juni.
f. Bunga yang diperoleh dari rekening koran dan ditambahkan ke rekening McCarthy selama
bulan Juni adalah $11.75.
Diminta:
Siapkan rekonsiliasi bank untuk bulan Juni dalam format yang baik.
JAWABAN
McCarthy Corp.
Bank Reconciliation
June 30
Reporting Cash
Cash budget
Kas sangat penting dan perencanaan akan kebutuhan kas merupakan kunci keberhasilan
suatuperusahaan. Perencanaan kas atau cash budget menunjukkan perencanaan cash flows
dalam duaatau tiga periode. Cash budget terdiri dari:
Penyusunan cash budget harus dilakukan dalam periode yang berurutan, karena setiap cash
budget saldo kas awal diperoleh dari saldo kas akhir periode sebelumnya. Data penyusunan
cash budget diperoleh dari budget lain dan informasi-informasi yang diperoleh dari
manajemen.
1. Pembentukan dana
a. Tahapan pembentukan dana terdiri dari dua langkah penting yaitu
i. Penunjukkan pengelola petty cash yang akan bertanggung jawab
terhadappetty cash
ii. Penentuan besarnya dana yang akan dibentuk
1. Fraud adalah tindakan tidak jujur yang dilakukan karyawan yang menghasilkan
keuntunganpribadi dan merugikan perusahaan. Segitiga fraud terdiri dari kesempatan,
tekanan keuangan,dan rasionalisasi. Pengendalian intern merupakan metode dan
prosedur yang diadopsiorganisasi untuk mengamankan assetnya dan mendorong
keakuratan dan keandalaninformasi keuangan yang dihasilkan, meningkatkan
efisiensi, dan menjamin kepatuhanterhadap hukum dan perundang-undangan.
2. Prinsip-prinsip pengendalian intern yaitu: penetapan tugas dan tanggung jawab,
pemisahantugas, prosedur pendokumentasian, pengendalian fisik, verifikasi internal
yang dindependen,dan pengendalian sumber daya manusia.
3. Penerapan pengendalian intern atas penerimaan kas meliputi: (1) penetapan personel
sebagaipemegang kas, (2) pemisahan tugas antara personel yang menerima kas,
mencatat kas, danmenyimpan kas, (3) prosedur dokumentasi penerimaan kas antara
lain remittance advices dandeposits slips, (4) penggunaan safe deposit dan bank untuk
penyimpanan kas dan membatasiaksesnya, (5) verifikasi secara periodik, (6)
background check dan perikatan dengankaryawan.
4. Penerapan pengendalian intern atas pengeluaran kas meliputi: (1) penetapan personel
sebagaibendahara untuk menandatangani pengeluaran check, (2) pemisahan tugas
antara yangmenyetujui pembayaran, yang melakukan pembayaran, dan yang mencatat
pembayaran, (3)menggunakan dokumen yang prenumbered, (4) menyimpan buku
check dan dokumenpenting lainnya pada tempat yang aman, (5) membandingkan
check dengan invoice yangsudah disetujui sebelum mengeluarkan check serta
melakukan rekonsiliasi bank secaraperiodik, (6) perikatan dengan karyawan,
mensyaratkan karyawan untuk mengambil cuti, danmelakukan background checks.
5. Dalam rekonsiliasi bank, yang perlu diperoleh adalah penentuan deposit in
transit,outstanding checks, dan kesalahan baik catatan perusahaan maupun bank, serta
informasibank dari bank memoranda
6. Cash disajikan pada current assets di neraca. Pada umumnya perusahaan menyajikan
kasbersama kas ekuivalen dalam seksi cash and cash equivalents.
1. Weygandt, Kimmel, Kieso. (2015). Financial Accounting, IFRS Edition. 3rd Edition. JWS. New
Jersey. Chapter 7
Week 10
Financial Statement Analysis
OUTLINE MATERI
- Ratio Analysis
- Quality of Earnings
Laporan keuangan melaporkan transaksi bisnis atau peristiwa ekonomi di dalam suatu
periode tertentu. Transaksi bisnis atau peristiwa ekonomi yang terjadi dituangkan dalam
bentuk angka-angka. Untuk menilai kondisi keuangan dan kinerja perusahaannya, angka-
angka yang ada di dalam laporan keuangan akan menjadi lebih bermakna jika angka-angka
tersebut saling diperbandingkan.
Analisis Horizontal
Analisis horizontal, yang juga disebut analisis tren (trend analysis) adalah sebuah teknik
untuk mengevaluasi serangkaian data laporan keuangan selama periode waktu tertentu.
Tujuannya adalah untuk menentukan kenaikan atau penurunan yang telah terjadi. Perubahan
ini dapat dinyatakan dengan baik dalam jumlah maupun persentase.
Analisis vertical (vertical analysis), juga disebut analisis ukuran umum (common size
analysis), adalah sebuah teknik untuk mengevaluasi data laporan keuangan yang menyatakan
setiap pos dalam sebuah laporan keuangan sebagai persentase dari jumlah dasar.
Tahun 2017
Analisis Rasio
Rasio keuangan merupakan alat analisis laporan keuangan yang menghitung rasio dengan
menggunakan laporan keuangan yang berfungsi Sebagai alat ukur guna menilai kondisi
keuangan dan kinerja perusahaan. Analisis rasio (ratio analysis) menyatakan hubungan di
antara pos-pos tertentu dari data laporan keuangan. Sebuah rasio menyatakan hubungan
matematika antara kuantitas dengan yang lainnya. Hubungan tersebut dinyatakan dalam
1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas dapat dipandang dari dua sisi. Di satu sisi rasio likuiditas yang tinggi
menunjukan kuatnya kondisi keuangan perusahaan. Perusahaan semacam ini akan
cenderung untuk melakukan pengungkapan informasi yang lebih luas kepada pihak
luar. Tetapi di pihak lain, likuiditas dapat juga dipandang sebagai ukuran kinerja
manajemen dalam mengelola keuangan perusahaan. Semakin tinggi tingkat likuiditas
di suatu perusahaan maka semakin baik pula perusahaan tersebut dalam memenuhi
kewajibannya.
𝑐𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
a. Current ratio = 𝑐𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
Dalam rasio ini persediaan barang dagang tidak dihitung meskipun termasuk dalam
aktiva lancar, karena persediaan dianggap sebagai aktiva lancar yang sulit diubah
menjadi kas. Agar lebih terlihat seberapa besar aset yang likuid untuk memenuhi
kewajiban jangka pendek perusahaan.
Kemampuan dana yang tertanam dalam piutang berputar dalam suatu periode tertentu.
365 𝑑𝑎𝑦𝑠
Days in inventory = 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦 𝑡𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟
2. Rasio Profitabilitas
Contoh :
Jika nilai ROA sebesar 0,64%, diartikan bahwa setiap Rp1 total aset turut
berkontribusi menciptakan Rp0,64 laba bersih. Hal ini menunjukkan tingkat kesehatan
usaha cukup baik karena nilainya berada di bawah 1.
3. Rasio Solvabilitas
Solvabilitas adalah kemampuan membayar semua utang kepada pihak ketiga, pada
saat tanggal jatuh tempo, dengan perhitungan bahwa nilaiharta perusahaan lebih tinggi
daripada nilai semua kewajiban”. Struktur modal merupakan perbandingan atau proporsi dari
total hutang dengan modal sendiri dalam perusahaan. Keputusan struktur modal berkaitan
dengan pemilihan sumber dana baik yang berasal dari dalam maupun dari luar, sangat
mempengaruhi nilai perusahaan. Sumber dana perusahaan dari internal berasal dari laba
ditahan. Dana yang diperoleh dari sumber eksternal adalah dana yang berasal dari para
kreditur dan pemilik perusahaan. Pemenuhan kebutuhan dana yang berasal dari kreditur
meupakan utang bagi perusahaan.
(1) memperoleh dana melalui utang membuat pemegang saham dapat mempertahankan
pengendalian atas perusahaan dengan investasi yang terbatas,
(2) kreditur melihat ekuitas, atau dana yang disetor pemilik, untuk memberikan margin
pengaman, sehingga jika pemegang saham hanya memberikan sebagian kecil dari total
pembiayaan, maka risiko perusahaan sebagian besar ada pada kreditur;
(3) jika perusahaan memperoleh pengembalian yang lebih besar atas investasi yang dibiayai
dengan dana pinjaman dibanding pembayaran bunga, maka pengembalian atas modal
pemilik akan menjadi lebih besar. Akan tetapi, jika pengembalian yang diperoleh atas
investasi yang dibiayai dengan dana pinjaman dibandingkan dengan bunga, maka
pengembalian atas modal pemilik semakin kecil.
Bunga yang diperoleh (juga disebut interest coverage ratio) adalah rasio laba sebelum
bunga dan pajak ( EBIT ) bisnis terhadap beban bunga selama periode tertentu. Ini adalah
rasio solvabilitas mengukur kemampuan perusahaan untuk melunasi hutang-hutangnya.
Dengan rasio ini dapat juga digunakan untuk membandingkan kemampuan pembayaran utang
dari perusahaan.
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
Debt to total assets =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
Rasio ini dinyatakan dalam persentase, dan dapat diartikan sebagai proporsi aset
perusahaan yang dibiayai oleh utang. Semakin tinggi rasio ini semakin tinggi pula resiko
keuangan dalam perusahaan.
Debt to equity ratio adalah perhitungan lain yang menentukan utang jangka panjang
perusahaan. Debt to equity menggambarkan kemampuan perusahaan melunasi semua utang-
utangnya menggunakan pendanaan yang berasal dari ekuitas. Debt to Equity Ratio (DER)
diperoleh dengan cara:
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
DER =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦
Summary of Ratio
Soal 1
Santo Groceries mengalami kebakaran pada tanggal 31 Desember 2017 yang menyebabkan
sebagian catatan keuangannya hancur namun telah mampu menyelamatkan beberapa catatan
dan telah memastikan saldo berikut.
Informasi tambahan:
Diminta:
Hitunglah:
JAWABAN
Net sales(credit)
(b) Accounts receivable turnover =9.4 =
$84,000 + $126,000
2
Net income
$400,000 + $130,000 + $400,000 + $101,000
2
$92,790
Average assets = = $579,938
.16
Soal 2
Item berikut diambil dari laporan keuangan UD. Makmur Selalu, selama periode empat
tahun:
Diminta:
Dengan menggunakan analisis horizontal dan 2015 sebagai tahun dasar, hitung persentase
tren untuk penjualan bersih, harga pokok penjualan, dan laba kotor. Jelaskan apakah tren
tersebut menguntungkan atau tidak menguntungkan untuk setiap item.
JAWABAN
1. Weygandt, Kimmel, Kieso. (2015). Financial Accounting, IFRS Edition. 3rd Edition. JWS. New
Jersey. Chapter 14