Week 6
Inventories
Explain the concept and methods relating to inventories, cash, accounts receivable, liabilities,
and equity of a company (LO3)
1. Classifying inventory
3. Inventory costing
Classifying Inventory
Merchandising Inventory
Manufacturing Inventory
Yaitu persediaan yang dimiliki oleh perusahaan manufaktur (manufacturing company)
Karakteristik dari persediaan ini adalah:
1) Beberapa jenis inventory belum siap untuk dijual kepada customer. Inventory
ini terdiri dari:
a. Finished goods inventory: yaitu barang yang telah selesai diproduksi
dansiap untuk dijual
b. Work in process: barang belum selesai diproduksi
c. Raw material inventory: bahan dasar yang akan digunakan untuk
produksi
2) Dalam laporan keuangan disajikan secara detail sehingga pembaca
laporankeuangan dapat memperoleh pemahaman mengenai rencana produksi
perusahaan.
Sistem yang dipakai dalam inventory terdiri dari periodic system dan perpetual system.
Namun apa pun inventory system yang dipakai oleh perusahaan, perusahaan harus melakukan
perhitungan fisik persediaan untuk menentukan jumlah persediaan akhir pada akhir periode
akuntansi.
1) Perpetual System
Dalam perpetual system, perusahaan melakukan perhitungan fisik persediaan
pada akhir periode untuk:
✓ Mengecek keakuratan pencatatan persediaan menggunakan perpetual
✓ Menentukan jumlah inventory yang hilang karena rusak atau dicuri baik oleh
pelanggan maupun karyawan.
Dalam perpetual system, Cost of Good Sold (COGS) diperoleh setiap terjadi transaksi
penjualan.
2) Periodic System
Pada periodic system, perusahaan melakukan perhitungan fisik persediaan pada akhir
periode untuk:
✓ Menentukan saldo akhir persediaan secara fisik pada akhir periode
✓ Menentukan “cost of Goods Sold” pada periode tersebut.
Berikut ini adalah contoh perbandingan jurnal pada perpetual dan periodic inventory
system
Dalam menentukan kuantitas persediaan yang dimiliki oleh perusahaan, maka ada 2 hal yang
harus diperhatikan, yaitu:
b. Consigned goods
Barang konsinyasi (consigned goods) adalah barang yang ada dalam gudang
perusahaan namun bukan milik perusahaan karena merupakan barang titipan.
Barang konsinyasi ini dikecualikan dalam perhitungan persediaan akhir.
Inventory Costing
• LIFO
Last In First Out mengasumsikan bahwa barang yang dibeli terakhir adalah yang
pertama kali dijual. Berdasarkan LIFO, barang yang dijual sebanyak 550 tersebut
masing-masing adalah:
400 unit dengan harga per unit $13
150 unit dengan harga per unit $12
Total COGS adalah $7,000
Saldo ending inventory $5,000
• Average cost
Average cost method mengalokasikan harga pokok ke COGS dan persediaan akhir
secara rata-rata. Dalam kasus di atas, total cost of goods available for sale adalah
$12,00 dan total units-nya 1,000 units. Dengan demikian, harga pokok per unit
berdasarkan average cost adalah $12.
COGS sebesar 550 x $12 yaitu $6,600
Ending inventory 450 x $12 yaitu $5,400
✓ Efek perpajakannya
Dari tiga metode di atas, metode yang menghasilkan efek pajak paling besar adalah
metode FIFO, sedangkan metode LIFO menghasilkan net income paling kecil
sehingga pajak yang dibayarkan menjadi lebih kecil dibandingkan metode yang lain.
Analysis of Inventory
Inventory turnover ratio
Inventory turnover ratio adalah rasio yang menunjukkan perputaran inventory
dalamsuatu periode (dalam tahun). Perhitungan Inventory Turnover Ratio adalah
sebagaiberikut:
1. Weygandt, Kimmel, Kieso. (2015). Financial Accounting, IFRS Edition. 3rd Edition. JWS. New
Jersey. Chapter 6