Anda di halaman 1dari 14

LECTURE NOTES

Introduction to Financial Accounting

Week 5
Inventories

ACCT6174 – Introduction to Financial Accounting


LEARNING OUTCOMES

Mahasiswa dapat:

Menjelaskan konsep dan metode yang berkaitan dengan persediaan, kas, piutang,
kewajiban, dan ekuitas perusahaan.

OUTLINE MATERI :
• Rules of Ownership
• Cost Flow Methods
• Inventory Errors
• LCNRV and Inventory

ACCT6174 – Introduction to Financial Accounting


ISI MATERI

Jenis Persediaan
Inventory (persediaan) diklasifikasikan sesuai dengan karakteristik perusahaan, apakah
perusahaan dagang atau perusahaan manufaktur.
a. Merchandising Inventory.
Persediaan yang dimiliki oleh perusahaan dagang (merchandising company)
mempunyai karakteristik utama yaitu:
1) Dimiliki oleh perusahaan
2) Dalam bentuk yang siap untuk dijual kepada customers
3) Diklasifikasikan dalam satu kategori yaitu merchandise inventory
b. Manufacturing Inventory.
Persediaan yang dimiliki oleh perusahaan manufaktur yang karakteristiknya adalah:
1) Beberapa jenis inventory belum siap untuk dijual kepada customer. Inventory
ini terdiri dari:
i. Finished goods inventory: yaitu barang yang telah selesai diproduksi
dan siap untuk dijual
ii. Work in process: barang belum selesai diproduksi
iii. Raw material inventory: bahan dasar yang akan digunakan untuk
produksi
2) Dalam laporan keuangan disajikan secara detail sehingga pembaca laporan
keuangan dapat memperoleh pemahaman mengenai rencana produksi
perusahaan.
c. Inventory system (Periodic dan Perpetual)
1) Sistem yang dipakai dalam inventory terdiri dari periodic system dan perpetual
system. Namun apa pun inventory system yang dipakai oleh perusahaan,
perusahaan harus melakukan perhitungan fisik persediaan untuk menentukan
jumlah persediaan akhir pada akhir periode akuntansi.
2) Dalam perpetual system, perusahaan melakukan perhitungan fisik persediaan
pada akhir periode untuk:
i. Mengecek keakuratan pencatatan persediaan menggunakan perpetual

ACCT6174 – Introduction to Financial Accounting


ii. Menentukan jumlah inventory yang hilang karena rusak atau dicuri
baik oleh pelanggan maupun karyawan.
3) Pada periodic system, perusahaan melakukan perhitungan fisik persediaan
pada akhir periode untuk:
i. Menentukan saldo akhir persediaan secara fisik pada akhir periode
ii. Menentukan “cost of Goods Sold” pada periode tersebut.
4) Dalam perpetual system Cost of Good Sold diperoleh setiap terjadi transaksi
penjualan, sedangkan pada periodic system COGS diperhitungkan di akhir
periode.

Menentukan Jumlah Persediaan


a. Menghitung fisik persediaan yaitu dengan melaksanakan aktivitas penjumlahan,
penimbangan, pengukuran persediaan yang ada di gudang dan tempat penyimpanan lain.
b. Menentukan kepemilikan barang, apakah terdapat barang dalam tempat penyimpanan
perusahaan yang bukan milik perusahaan dan apakah terdapat barang perusahaan yang
lokasinya tidak dalam tempat penyimpanan perusahaan.
i. Goods in transit
Barang yang tidak ada di gudang atau tempat penyimpanan milik perusahaan
namun telah merupakan barang milik persediaan karena masih dalam perjalanan
(dalam truk, kereta api, kapal, atau pesawat) pada akhir periode. Perusahaan harus
menyertakan barang dalam perjalanan ini sebagai komponen persediaan akhir.
Dalam menentukan goods in transit harus diperhatikan syarat penjualannya;
a. FOB (free on board) shipping point, yaitu kepemilikan berpindah saat
penjual menyerahkan barang kepada pengangkut
b. FOB destination, yaitu kepemilikan berpindah saat barang telah sampai ke
gudang pembeli.
ii. Consigned goods
Barang konsinyasi (consigned goods) adalah barang yang ada dalam gudang
perusahaan namun bukan milik perusahaan karena merupakan barang titipan.
Barang konsinyasi ini dikecualikan dalam perhitungan persediaan akhir.

ACCT6174 – Introduction to Financial Accounting


Inventory Methods and Financial Effects
Persediaan dicatat sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan meliputi semua pengeluaran
yang diperlukan untuk memperoleh barang dan menempatkannya dalam kondisi siap untuk
dijual. Misalnya, biaya pengiriman yang terjadi untuk memperoleh persediaan ditambahkan
ke biaya persediaan, tetapi biaya pengiriman barang ke pelanggan adalah beban penjualan.
Setelah perusahaan menentukan jumlah unit persediaan, perusahaan menerapkan biaya per
unit pada kuantitas untuk menghitung total biaya persediaan dan harga pokok penjualan.
Proses ini dapat menjadi rumit jika sebuah perusahaan telah membeli barang persediaan pada
waktu yang berbeda dan pada harga yang berbeda.

Pencatatan Biaya Persediaan


➢ Persediaan dicatat sebesar biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh barang tersebut
sampai barang tersebut siap untuk dijual.
➢ Selain itu, perusahaan harus menentukan berapa biaya yang harus diakui pada saat
barang tersebut dijual (cost of goods sold/harga pokok penjualan).
➢ Persediaan mungkin diperoleh dengan berbagai macam harga, sehingga untuk
menentukan harga pokok penjualan dapat ditentukan dengan cara:
• Spesifik identification. Perusahaan dapat mengidentifikasi harga perolehan barang
yang hendak dijual tersebut. Hal ini dimungkinkan apabila perusahaan hanya
mempunyai persediaan yang relative sedikit, tidak bermacam-macam dan unik, dan
harganya relative tinggi, misalnya untuk penjualan barang-barang antik. Sebagai
contoh:
Purchases:
February 3 1 TV at $720
March 5 1 TV at $750
May 22 1 TV at $800
Sales:
June 1 2 TVs for $2,400 ($1,200 × 2)

jika Crivitz menjual TV yang dibelinya pada tanggal 3 Februari dan 22 Mei, maka
harga pokok penjualannya adalah $1.520 ($720 + $800), dan persediaan akhirnya
adalah $750. Dengan menggunakan metode ini, perusahaan dapat secara akurat
menentukan persediaan akhir dan harga pokok penjualan.

ACCT6174 – Introduction to Financial Accounting


• Menggunakan asumsi arus biaya. Terdapat dua macam asumsi arus biaya yaitu:
a. First In First Out (FIFO)
b. Average cost
Penggunaan arus biaya ini tidak berhubungan dengan perpindahan fisik barang.
Untuk ilustrasi, digunakan periodic inventory system.
Data dari Lin Electronics adalah sebagai berikut:
Date Explanation Units Unit Cost Total Cost
Jan 1 Beginning inventory 10 $100 $1,000
Apr 15 Purchase 20 110 2,200
Aug 24 Purchase 30 120 3,600
Nov. 27 Purchase 40 130 5,200
Total units available for sale 100 $12,000
Units in ending inventory (45)
Units sold 55

COGS pada sistem periodik adalah:

Untuk menentukan harga per unit dari 550 tergantung dari asumsi arus biaya yang
ditentukan oleh manajemen.
• FIFO
FIFO mengasumsikan bahwa barang yang dibeli pertama adalah barang yang
pertama kali dijual. Sehingga berdasarkan FIFO, barang yang dijual sebanyak
55 tersebut mempunyai harga masing-masing:
✓ 10 unit dengan harga per unit $100
✓ 20 unit dengan harga per unit $110
✓ 25 unit dengan harga per unit $120
Total COGS adalah $6,200
1. Ending inventory $5,800
Date Units Unit cost Total Cost
Nov, 27 40 $130 $5,200
Aug, 24 5 120 600
Total 45 $5,800

ACCT6174 – Introduction to Financial Accounting


2. Cost of goods sold
Cost of goods sold = cost of goods available for sale – ending inventory
= $12,000 – 5,800
= $6,200

• Average cost
Average cost method mengalokasikan harga pokok ke COGS dan persediaan
akhir secara rata-rata. Dalam kasus di atas, total cost of goods available for
sale adalah $12,000 dan total units available for sale adalah 100 units. Dengan
demikian, harga pokok per unit berdasarkan average cost adalah $120.
1. Ending inventory
Weighted average unit cost = cost of goods available for sale ÷ Total units
available for sale
= $12,000 ÷ 100
= $120
Units Unit cost Total Cost
45 $120 $5,400

2. Cost of goods sold = cost of goods available for sale – ending inventory
= $12,000 – 5,400
= $6,600

Adapun metode yang sesuai dengan IFRS adalah FIFO dan Average

Laporan Keuangan dan Efek dari metode arus barang


Manajemen boleh memilih metode inventory dalam laporan keuangannya. Alasan
manajemen lebih memilih suatu metode dari metode yang lain bervariasi. Beberapa
alasannya antara lain:

Efek pada laporan laba rugi


Penggunaan metode arus biaya yang berbeda akan menghasilkan laba/rugi
perusahaan yang berbeda, seperti terlihat di bawah ini:

ACCT6174 – Introduction to Financial Accounting


Dalam periode perubahan harga, asumsi aliran biaya dapat berdampak signifikan
terhadap pendapatan dan evaluasi berdasarkan pendapatan, seperti berikut ini.
1. Dalam periode inflasi, FIFO menghasilkan pendapatan bersih yang lebih tinggi
karena biaya unit yang lebih rendah dari unit pertama yang dibeli dicocokkan
dengan pendapatan.
2. Dalam periode kenaikan harga (seperti yang terjadi pada contoh Lin), FIFO
melaporkan pendapatan bersih yang lebih tinggi (HK$2.310) daripada biaya
rata-rata (HK$2.030).
3. Jika harga turun, hasil dari penggunaan FIFO dan biaya rata-rata dibalik. FIFO
akan melaporkan laba bersih yang lebih rendah dan biaya rata-rata yang lebih
tinggi.

Efek pada neraca


Keuntungan utama dari metode FIFO adalah bahwa dalam periode inflasi, biaya
yang dialokasikan untuk persediaan akhir akan mendekati biaya saat ini.
Misalnya, untuk Lin Electronics, 40 dari 45 unit dalam persediaan akhir dihitung
berdasarkan FIFO dengan biaya unit 27 November yang lebih tinggi sebesar
HK$130.
Sebaliknya, kelemahan metode biaya rata-rata adalah bahwa dalam periode
inflasi, biaya yang dialokasikan untuk persediaan akhir mungkin lebih rendah
dari biaya saat ini.

ACCT6174 – Introduction to Financial Accounting


Efek perpajakannya
Kita telah melihat bahwa persediaan pada laporan posisi keuangan dan laba
bersih pada laporan laba rugi lebih tinggi ketika perusahaan menggunakan FIFO
dalam periode inflasi. Namun, beberapa perusahaan menggunakan biaya rata-
rata. Mengapa? Alasannya adalah bahwa biaya rata-rata menghasilkan pajak
penghasilan yang lebih rendah (karena laba bersih yang lebih rendah) selama
masa kenaikan harga. Misalnya, di Lin Electronics, pajak penghasilan adalah
HK$870 dengan menggunakan average cost, dibandingkan dengan HK$990 di
dengan menggunakan FIFO. Penghematan pajak sebesar HK$120 membuat lebih
banyak uang tunai tersedia untuk digunakan dalam bisnis.

Penggunaan metode arus biaya


Perusahaan harus memilih dan menggunakan metode arus biaya persediaan ini secara
konsisten agar laporan keuangan dapat diperbandingkan. Perubahan diperbolehkan
dengan catatan perubahan tersebut diyakini dapat menyajikan informasi yang lebih andal
dan relevan kepada pengguna laporan keuangan.

Lower-of-Cost-or-Net Realizable Value (LCNRV)


➢ LCNRV adalah contoh konsep akuntansi kehati-hatian, yang berarti bahwa
pilihan terbaik di antara alternatif akuntansi adalah metode yang paling kecil
kemungkinannya untuk melebih-lebihkan aset dan laba bersih.
➢ Berdasarkan dasar LCNRV, nilai realisasi bersih mengacu pada jumlah bersih
yang dikecualikan perusahaan untuk direalisasikan (diterima) dari penjualan
persediaan. Secara khusus, net realization value adalah taksiran harga jual dalam
kegiatan usaha normal, dikurangi taksiran biaya untuk menyelesaikan dan
menjual.
➢ Perusahaan menerapkan LCNRV ke item dalam persediaan setelah perusahaan
menggunakan salah satu metode penetapan biaya persediaan (identifikasi
spesifik, FIFO, atau biaya rata-rata) untuk menentukan biaya.
➢ Ilustrasi:

ACCT6174 – Introduction to Financial Accounting


Dari table di atas terlihat bahwa:

Jenis persediaan LCM disajikan

Flat panel TVs Cost > NRV NRV

Satellite radios Cost < NRV Cost

DVD recorders Cost > NRV NRV

DVDs Cost < NRV Cost

Analisa Laporan Keuangan yang Berhubungan dengan Persediaan


1. Inventory turnover ratio
Inventory turnover ratio adalah rasio yang menunjukkan perputaran inventory dalam
suatu periode (dalam tahun). Perhitungan Inventory Turnover Ratio adalah sebagai
berikut:

Inventory turnover ratio yang tinggi (days in inventory rendah) menunjukkan


bahwa perusahaan mempunyai investasi minimal pada persediaan. Walaupun
inventory turnover ratio yang tinggi menunjukkan efisiensi, namun jika terlalu
tinggi juga mengindikasikan bahwa perusahaan dapat saja kehilangan kesempatan
menjual lebih besar karena kekurangan persediaan. Jika pelanggan kecewa karena

ACCT6174 – Introduction to Financial Accounting


tidak ada persediaan, besar kemungkinan pelanggan akan berpindah ke
competitor.

Contoh:
Pada awal tahun 2020, Westmoreland Company beralih ke sistem inventaris Just-
in-time. Pendapatan penjualan, harga pokok penjualan, dan jumlah persediaan
untuk 2019 dan 2020 ditunjukkan di bawah ini.
2019 2020
Sales revenue $2,000,000 1,800,000
Cost of goods sold 1,000,000 910,000
Beginning inventory 290,000 210,000
Ending inventory 210,000 50,000
Tentukan inventory turnover dan days in inventory untuk 2019 dan 2020.
Diskusikan perubahan jumlah persediaan, inventory turnover dan days in
inventory, dan jumlah penjualan selama dua tahun.
Jawaban:
2019 2020
Inventory turnover $1,000.000 $910,000
((290,000+210,000)/2) ((210,000+50,000)/2)
=4 =7
Days in inventory 365 ÷ 4 = 91,3 days 365 ÷ 7 = 52,1 days

Perusahaan mengalami penurunan persediaan akhir yang sangat signifikan sebagai


akibat dari persediaan just-in-time. Penurunan ini meningkatkan perputaran
persediaan dan jumlah hari dalam persediaan. Namun, penjualannya turun 10%.
Ada kemungkinan bahwa penurunan ini disebabkan oleh pengurangan dramatis
dalam jumlah persediaan yang ada, yang meningkatkan kemungkinan “kehabisan
persediaan”. Untuk menentukan tingkat persediaan yang optimal, manajemen
harus mempertimbangkan manfaat dari pengurangan persediaan terhadap potensi
kehilangan penjualan yang disebabkan oleh kehabisan persediaan.

ACCT6174 – Introduction to Financial Accounting


SIMPULAN

1. Persediaan (Inventories) adalah barang yang ditujukan untuk dijual atau barang
yang akan dipakai sebagai bahan baku dalam proses produksi sampai dengan
menjadi barang jadi.
2. Metode yang digunakan dalam perhitungan persediaan yang biasanya digunakan
adalah:
a. Sistem perpetual
b. Sistem periodic
3. Persediaan mungkin diperoleh dengan berbagai macam harga, sehingga untuk
menentukan harga pokok penjualan dapat ditentukan dengan cara:
a. Spesifik identification. Perusahaan dapat mengidentifikasi harga perolehan
barang yang hendak dijual tersebut. Hal ini dimungkinkan apabila
perusahaan hanya mempunyai persediaan yang relative sedikit, tidak
bermacam-macam dan unik, dan harganya relative tinggi, misalnya untuk
penjualan barang-barang antik
b. Menggunakan asumsi arus biaya. Terdapat dua macam asumsi arus biaya
yaitu: First In First Out (FIFO) dan Average cost

4. LCNRV adalah contoh konsep akuntansi kehati-hatian, yang berarti bahwa pilihan
terbaik di antara alternatif akuntansi adalah metode yang paling kecil
kemungkinannya untuk melebih-lebihkan aset dan laba bersih.
5. Berdasarkan dasar LCNRV, nilai realisasi bersih mengacu pada jumlah bersih
yang dikecualikan perusahaan untuk direalisasikan (diterima) dari penjualan
persediaan. Secara khusus, net realization value adalah taksiran harga jual dalam
kegiatan usaha normal, dikurangi taksiran biaya untuk menyelesaikan dan
menjual. Perusahaan menerapkan LCNRV ke item dalam persediaan setelah
perusahaan menggunakan salah satu metode penetapan biaya persediaan
(identifikasi spesifik, FIFO, atau biaya rata-rata) untuk menentukan biaya.
6. Inventory turnover ratio adalah rasio yang menunjukkan tingkat peruputaran
inventory suatu perusahaan. Rasio ini dihitung dengan cara membagi COGS

ACCT6174 – Introduction to Financial Accounting


dengan rata-rata inventory. Turnover rasio yang tinggi menunjukkan bahwa
manajemen menjaga tingkat persediaannya rendah.

ACCT6174 – Introduction to Financial Accounting


DAFTAR PUSTAKA

1. Weygandt J., Kimmel P., Kieso D. Financial Accounting IFRS Edition. 04. John Wiley
& Sons (Asia). 2019

ACCT6174 – Introduction to Financial Accounting

Anda mungkin juga menyukai