Anda di halaman 1dari 26

Bahan Ajar

AKUNTANSI KEUANGAN I

NURHIDAYAH
AKUNTANSI KEUANGAN I
 Akuntansi Keuangan dan Standar  Piutang dan Pinjaman yang
Akuntansi diberikan
 Sistem Informasi Akuntansi  Persediaan
 Laporan Laba Rugi &  Aset Tetap & Properti Investasi
Penghasilan Komprehensif Lain  Depresiasi
dan Laporan Perubahan Ekuitas
 Penurunan Nilai
 Laporan Posisi Keuangan dan
 Aset Tak Berwujud
Laporan Arus Kas
 Aset Tidak Lancar yang dimiliki
 Instrumen keuangan, Aset
untuk dijual
Keuangan & Kas

○ Dwi martini dkk.2016. Akuntansi Keuangan Menengah berbasis PSAK


konvergensi IFRS buku 1. Penerbit Salemba Empat
○ Hans Kartika Hadi dkk.2016. Akuntansi Keuangan Berdasarkan SAK Berbasis
IFRS Edisi kedua Buku 1.IAI
○ Baridwan Zaki. Intermediate Accounting. BPFE Yogyakarta

2
6

Persediaan
Mahasiswa
Mampu INDIKATOR
○ Memahami Persediaan yang mencakup definisi, klasifikasi
dan cakupan barang dalam persediaan.
○ Memahami pengukuran persediaan yang terkait dengan
biaya persediaan, asumsi arus biaya dan metode nilai
realisasi neto dalam persediaan
○ Memahami system pencatatan persediaan
○ Memahami pengakuan beban dalam persediaan
○ Memahami pengungkapan terkait persediaan

4
PERSEDIAAN

Persediaan merupakan salah satu aset yang


sangat penting bagi suatu entitas baik bagi


perusahaan ritel, manufaktur, jasa maupun
entitas lainnya. PSAK 14 (Revisi 2008)
mendefinisikan persediaan sebagai aset yang
(i) Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha
biasa
(ii) Dalam proses produksi untuk penjualan
tersebut
(iii)Dalam bentuk bahan atau perlengkapan
untuk digunakan dalam proses produksi
atau pemberian jasa

“Suatu Aset diklasifikasikan sebagai


persediaan tergantung pada nature business
suatu entitas”

5
Klasifikasi Persediaan (Sektor
Manufaktur)


○ Persediaan Barang Jadi (Finished Goods
Inventory)
○ Persediaan Barang dalam Penyelesaian
(Work in Process Inventory)
○ Persediaan Bahan Baku (Raw Material
Inventory)

6
Cakupan Barang dalam Persediaan
• Barang dalam Transit, Tanggung jawab financial
dapat diindikasikan dari istilah pengiriman (Sipping
term)yang biasanya diistilahkan sebagai free on
Board (FOB)- FOB Shipping Point & FOB
Destination)
• Penjualan Konsinyasi
• Barang atas Penjualan dengan Perjanjian Khusus,
Ketika transaksi penjualan dilakukan dan hak
kepemilikan telah beralih, maka seharusnya risiko
dan manfaat dari kepemilikan juga beralih dari
penjual ke pembeli.
Biaya Persediaan
• Biaya Pembelian
Harga Beli, bea impor, Pajak lainnya, Biaya
pengangkutan, Biaya Penangan, biaya yang lainnya
yamg secara langsung dapat diatribusikan pada
perolehan barang jadi, bahan & Jasa.

• Biaya Konversi
Biaya konversi merupakan biaya yang timbul
untuk memproduksi bahan baku menjadi barang jadi
atau barang dalam produksi

• Biaya Lainnya
Biaya yang timbul agar persediaan tersebut
berada dalam kondisi dan lokasi saat ini, misalkan
Biaya desain dan biaya praproduksi yang ditunjukkan
untuk konsumen yang spesifik.
Ilustrasi Pencatatan Sistem Periodik & Sistem Perpetual
Sistem Persediaan Perpetual Sistem Persediaan Periodik
Persediaan Awal, 100 Unit pada harga 12.000
Akun persediaan menunjukkan saldo persediaan sebesar Akun persediaan menunjukkan saldo persediaan sebesar
1.200.000 1.200.000
Pembelian 900 unit pada harga 12.000

Persediaan 10.800.000 Pembelian 10.800.000


Utang Dagang 10.800.000 Utang Dagang 10.800.000
Penjualan 600 unit pada harga 24.000
Piutang Dagang 14.400.000 Piutang Dagang 14.400.000
Penjualan 14.400.000 Penjualan 14.400.000

Beban Pokok Penjualan 7.200.000


Persediaan 7.200.000
Penjurnalan akhir periode, saldo akhir persediaan 400 unit pada harga 12.000
- Persediaan Akhir 4.800.000
Akun persediaan menunjukkan saldo akhir sebesar Beban Pokok Penjualan 7.200.000
4.800.000 ( 1.200.000 + 10.800.000-7.200.000) Pembelian 10.800.000
Persediaan Awal 1.200.000
Misalkan berdasarkan pencatatan diketahui nilai persediaan sebesar 4.800.000, namun berdasarkan perhitungan
fisik ternyata didapat bahwa nilai persediaan adalah 4.000.000, maka dilakukan pencatatan untuk menurunkan
nilai persediaan
Kelebihan dan Kekurangan Persediaan 800.000
Persediaan 800.000
Sistem Pencatatan Persediaan dan Asumsi
Arus Biaya
• Sistem Periodik, Sistem pencatatan persediaan
dimana kuantitas persediaan ditentukan secara
periodik yaitu hanya pada saat perhitungan fisik
yang biasanya dilakukan secara stock opname.

• Sistem Perpetual, Sistem pencatatan persediaan


dimana pencatatan yang up to date terhadap
barang persediaan selalu dilakukan setiap terjadi
perubahan nilai persediaan
Terdapat 3 Alternatif yang dapat dipertimbangkan
oleh suatu entitas terkait dengan asumsi arus biaya:
• Identifikasi Khusus : Sistem persediaan
perpetual & Sistem Persediaan Periodik

• Masuk Pertama Keluar Pertama


(MPKP)/ First In First Out (FIFO):
Sistem persediaan perpetual & Sistem
Persediaan Periodik

• Rata-rata Tertimbang: Sistem persediaan


perpetual & Sistem Persediaan Periodik

PSAK 14 (Revisi 2008) tidak lagi


memperbolehkan perusahaan menggunakan
metode masuk terakhir keluar pertama
(Last in First Out – LIFO)
Ilustrasi

Tgl Pembelian Penjualan Saldo Unit


Persediaan
1/5/15 6000 unit @ 5.600
Nilai barang yang tersedia untuk dijual:
5/5/15 12.000 @ 6.000 18.000 unit (6.000 * 5.600) + (12.000 * 6.000) + (14.000 *
unit 6.400) + ( 8.000 * 6.600)
12/5/15 14.000 @6.400 32.000 unit
33.600.000 + 72.000.000 + 89.600.000 +
20/5/15 15.000 unit 17.000 unit 52.800.000 = 248.000.000
30/5/15 8.000 @6.600 25.000 unit

12
Metode Identifikasi Khusus Berdasarkan ilustrasi, apabila diasumsikan
bahwa dari persediaan akhir sejumlah 25.000
unit terdiri atas 9000 unit @ 6.000, 8000 unit @
6.400 dan 8000 unit @ 6.600, maka
perhitungan nilai persediaan akhir dan beban
Identifikasi khusus biaya artinya biaya-biaya pokok penjualan dengan menggunakan
tertentu yang diatribusikan ke unit persediaan metode identifikasi khusus dengan sistem
tertentu. Berdasarkan metode ini maka suatu periodik maupun perpetual sbb:
entitas harus mengidentifikasi barang yang
dijual dengan tiap jenis dalam persediaan
secara spesifik. Dengan menggunakan metode
Tgl Jumlah unit dan Unit Total Biaya
identifikasi khusus maka perhitungan
Biaya
persediaan menggunakan sistem perpetual
akan sama dengan perhitungan menggunakan 5/5/15 9.000 Unit @ 6.000 54.000.000
sistem periodik
12/5/15 8.000 unit @ 6.400 51.200.000

30/5/15 8.000 unit @6.600 52.800.000

Persediaan 25.000 unit 158.000.000


Akhir
Biaya barang yang tersedia untuk dijual 248.000.000
Dikurangi: Persediaan Akhir (158.000.000)
Beban Pokok Penjualan 90.000.000

13
Metode Masuk Pertama Berdasarkan ilustrasi, maka perhitungan nilai
persediaan dan beban pokok penjualan menggunakan
Keluar Pertama- FIFO metode MPKP/FIFO berdasarkan sistem periodik:

Tgl Jumlah unit dan Unit Total Biaya


Metode FIFO mengasumsikan unit persediaan Biaya
yang pertama dibeli akan dijual atau digunakan
5/5/15 3.000 Unit @ 6.000 18.000.000
terlebih dahulu sehingga unit yang tertinggal
dalam persediaan akhir adalah yang dibeli atau 12/5/15 14.000 unit @ 6.400 89.600.000
diproduksi kemudian. Metode Ini merupakan 30/5/15 8.000 unit @6.600 52.800.000
metode yang relatif konsisten dengan arus Persediaan 25.000 unit 160.400.000
fisik dari persediaan terutama untuk industri Akhir
yang memiliki perputaran persediaan tinggi.
Biaya barang yang tersedia untuk dijual 248.000.000
Dikurangi: Persediaan Akhir (160.400.000)
Beban Pokok Penjualan 87.600.000
berdasarkan sistem Perpetual:
Tanggal Pembelian Penjualan Saldo
1/5/2015 6.000 @ 5.600 33.600.000
5/5/2015 12.000 @ 6.000 72.000.000 6.000 @ 5.600
105.600.000
12.000 @ 6.000
12/5/2015 14.000 @ 6.400 89.600.000 6.000 @ 5.600
195.200.000
12.000 @ 6.000
14.000 @ 6.400
20/5/2015 6.000 @ 5.600 3.000 @ 6.000
87.600.000 107.600.000
9.000 @ 6.000 14.000 @ 6.400
30/5/2015 8.000 @ 6.600 52.800.000 3.000 @ 6.000
14.000 @ 6.400
160.400.000
14
8.000 @ 6.600
Metode Rata-rata Tertimbang Berdasarkan ilustrasi, maka perhitungan nilai
persediaan dan beban pokok penjualan menggunakan
metode rata2 tertimbang berdasarkan sistem periodik:

Tgl Unit Harga Total Biaya


Metode rata-rata tertimbang digunakan dengan
1/5/15 6.000 5.600 33.600.000
menghitung biaya setiap unit berdasarkan
biaya rata-rata tertimbang dari unit yang 5/5/15 12.000 6.000 72.000.000
serupa pada awal periode dan biaya unit 12/5/15 14.000 6.400 89.600.000
serupa yang dibeli atau diproduksi selama satu
30/5/2015 8.000 6.600 52.800.000
periode, perusahaan dapat menghitung rata-
rata biaya secara berkala atau pada saat Barang tersedia untuk 40.000 248.000.000
dijual
penerimaan kiriman.
Biaya rata2 per unit 248.000.000 / 6.200
40.000
Jumlah persediaan 25.000 unit
akhir
Nilai persediaan Akhir 25.000 x 6.200 155.000.000

barang yang tersedia untuk dijual 248.000.000


Dikurangi: Persediaan Akhir (155.000.000)
Beban Pokok Penjualan 93.000.000
berdasarkan sistem Perpetual:

Tanggal Pembelian Penjualan Saldo


1/5/2015 6.000 @ 5.600 33.600.000
5/5/2015 12.000 @ 6.000 72.000.000 18.000 @ 5.866 105.600.000
12/5/2015 14.000 @ 6.400 89.600.000 32.000 @ 6.100 195.200.000
20/5/2015 15.000 @ 6.100 = 91.500.000 17.000 @ 6.100 103.700.000
30/5/2015 8.000 @ 6.600 52.800.000 25.000 @ 6.260 156.500.000 15
Nilai Realisasi Neto dan
Penurunan Nilai Persediaan

“ Persediaan diukur berdasarkan nilai


yang lebih rendah antara nilai yang
berdasarkan biaya dan nilai realisasi
neto (Net Realizable Value – NRV).
Nilai Realisasi Neto merupakan
estimasi harga jual dalam kegiatan
usaha biasa dikurangi estimasi biaya
penyelesaian dan estimasi biaya yang
diperlukan untuk membuat penjualan.

16
Ilustrasi Penerapan secara
Individual
PT Merdeka memiliki persediaan barang belum
jadi dengan nilai biaya sebesar 19.000.000 dan
harga jual sebesar 20.000.000. untuk
menyelesaikan barang tersebut dibutuhkan biaya
sebesar 1.000.000 dan biaya penjualan sebesar
4.000.000.
Dari ilustrasi, maka entitas dapat melaporkan
nilai persediaan pada > > laporan posisi
keuangan senilai 15.000.000
Nilai Jual Persediaan 20.000.000 Dan mencatat kerugian penurunan nilai
Dikurangi: persediaan pada >> Laporan Laba Rugi
Estimasi Biaya Penyelesaian 1.000.000 senilai 4.000.000
Estimasi Biaya Penjualan 4.000.000
5.000.000
NRV 15.000.000

Nilai Persediaan (NRV) 15.000.000


Biaya 19.000.000
Kerugian Penurunan Nilai Persediaan (4.000.000)

17
Ilustrasi Penerapan secara
Kelompok
Penerapan nilai kelompok dapat menghasilkan nilai yang berbeda dengan penerapan
secara individual karena terdapat kemungkinan adanya saling off set antar kelompok
seperti yang di ilustrasikan PT Fashion berikut:

Biaya NRV Terendah antara Biaya dan NRV


Pos Individual Kelompok Total Persediaan
Pakaian

Pakaian Wanita 320.000.000 480.000.000 320.000.000

Pakaian laki-laki 400.000.000 440.000.000 400.000.000

Pakaian Anak-anak 200.000.000 160.000.000 160.000.000

Total Pakaian 920.000.000 1.080.000.000 920.000.000

Peralatan RT

Peralatan Dapur 360.000.000 288.000.000 288.000.000

Peralatan Kebun 380.000.000 368.000.000 368.000.000

Hiasan Rumah 200.000.000 180.000.000 180.000.000

Total Peralatan RT 940.000.000 836.000.000 836.000.000

TOTAL 1.860.000.000 1.916.000.000 1.716.000.000 1.756.000.000 1.860.000.000

18
Ilustrasi Metode Beban Pokok
Penjualan & Metode Kerugian

Dengan menggunakan metode nilai terendah Sebagai Ilustrasi PT Indonesiaku mencatat


antara Biaya dan NRV, maka entitas harus nilai beban pokok penjualan (sebelum
melakukan pencatatan terkait dengan dampaknya penyesuaian ke NRV) sebesar 190.000.000.
terhadap laba karena terdapat penyesuaian dalam sedangkan nilai saldo akhir persediaan adalah
nilai dan beban pokok penjualan yang dicatat sebesar 150.000.000 berdasarkan nilai biaya
terdapat 2 metode yang dapat dipilih yaitu metode
dan 140.000.000 berdasarkan NRV
beban pokok penjualan & Metode Kerugian

Metode Beban Pokok Penjualan Metode Kerugian


Penurunan nilai persediaan dari nilai biaya menjadi NRV
COGS 10.000.000 Kerugian Penuruan nilai persediaan 10.000.000
Persediaan 10.000.000 Persediaan 10.000.000
Apabila periode berikutnya terdapat peningkatan NRV
Penyisihan Penurunan Nilai Persediaan NRV 10.000.000
Pembalikan kerugian Persediaan 10.000.000

19
Penggunaan Metode Lain
dalam Valuasi Persediaan

“ ○ Metode Laba Bruto


○ Metode Ritel

20
Metode Laba Bruto
Sebagai Ilustrasi PT Merdeka memiliki
persediaan awal sebesar 30.000.000 dan
pembelian sebesar 120.000.000 yang keduanya
pada nilai biaya. Penjualan pada harga
penjualan adalah sebesar 180.000.000, margin
Metode ini menghitung persediaan dengan perusahaan dari harga penjualan adalah adalah
mengestimasikan jumlah persediaan akhir sebesar 30%
berdasarkan nilai barang yang tersedia untuk
dijual, penjualan, dan persentasi laba bruto.
Metode ini biasanya dipakai untuk mengestimasi
nilai persediaan ketika entitas mengalami
kebakaran atau bencana alam yang merusak
Persediaan Awal (Pada Nilai Biaya) 30.000.000
sebagian besar persediaan perusahaan
Pembelian (Pada Nilai Biaya) 120.000.000
Barang tersedia untuk dijual (pada nilai Biaya) 150.000.000
Penjualan 180.000.000
Dikurangi: laba Neto (30%) 54.000.000
Penjualan (Pada nilai Biaya) 126.000.000
Perkiraan nilai persediaan (pada nilai biaya) 24.000.000

21
Metode Ritel

Metode Ritel merupakan metode pengukuran nilai


persediaan dengan menggunakan rasio biaya
untuk mrnurunkan nilai persediaan akhir yang Diketahui Persediaan awal berdasarkan biaya
dinilai berdasarkan nilai ritelnya menjadi nilai
19.400.000 sedangkan ritel 36.000.000, dilakukan
biaya. Metode ini banyak dipakai oleh entitas
perdagangan yang memiliki banyak sekali jenis pembelian persediaan bulan januari menurut biaya
barang dengan nilai per barangnya tidak besar 42.600.000 dan ritel 64.000.000. terjadi penjualan
seperti supermarket dan departemen store. senilai 70.000.000.
Metode ritel ini dapat digunakan dalam asumsi
arus biaya yang telah dijelaskan sebelumnya yaitu
MPKP atau biaya rata-rata Biaya Ritel

Persediaan 1 januari 19.400.000 36.000.000

Pembelian bulan januari bersih 42.600.000 64.000.000

Barang tersedia untuk dijual 62.000.000 100.000.000

Rasio Biaya terhadap harga ritel :

62.000.000/ = 62%. 0, 62
100.000.000
Penjualan Bulan Januari 70.000.000

Persediaan 31 januari pada harga 30.000.000


ritel
Persediaan 31 januari pada
perkiraan Biaya 18.600.000
22
30.000.000 x 62%
Pengungkapan
○ Kebijakan Akuntansi yang digunakan dalam
pengukuran persediaan termasuk rumus biaya yang
digunakan
○ Total Jumlah tercatat persediaan dan jumlah nilai


tercatat menurut klasifikasi yang sesuai bagi entitas
○ Jumlah tercatat persediaan yang dicatat dengan
nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual
○ Jumlah persediaan yang diakui sebagai beban selama
periode berjalan
○ Jumlah setiap penurunan nilai yang diakui sebagai
pengurang jumlah persediaan yang diakui sebagai
beban dalam periode berjalan
○ Jumlah setiap pemulihan dari setiap penurunan nilai
yang diakui sebagai pengurang jumlah persediaan
yang diakui sebagai beban dalam periode berjalan.
○ Kondisi atau peristiwa penyebab terjadinya
pemulihan nilai persediaan yang diturunkan
○ Nilai tercatat persediaan yang diperuntukkan
sebagai jaminan kewajiban
23
Contoh Pengungkapan

24
Latihan 6.3
Latihan 6.4

PT Maju Jaya menjual satu produk . Berikut informasi Informasi berikut merupakan catatan persediaan
yang tersedia untuk bulan januari. perusahaan PT Sumber waras

1 jan Persediaan 100 unit pada harga 12.000/unit Tgl unit Harga/unit
4 jan Penjualan 80 unit pada harga 16.000/unit I jan 600 16.000
11 jan Pembelian 150 unit pada harga 13.000/unit
13 jan Penjualan 120 unit pada harga 17.500/unit Pembelian:
20 jan Pembelian 160 unit pada harga 14.000/unit 5 jan 1.100 18.000
27 jan Penjualan 100 unit pada harga 18.000/unit 25 jan 1.300 20.000
16 feb 800 22.000
Dengan menggunakan metode MPKP/FIFO, hitunglah 28 Mar 600 24.000
beban pokok penjualan dan nilai persediaan
berdasarkan sistem perpetual! Hitunglah Saldo Akhir dengan menggunakan Metode
rata-rata tertimbang berdasarkan metode periodik dan
perpetual!

25
Thanks!
Any questions?
You can find me at
nurhidayah@unsulbar.ac.id

26

Anda mungkin juga menyukai