Anda di halaman 1dari 69

Penilaian Persediaan: Pendekatan Kos

(Inventory Valuation: Cost Method)


(Pertemuan ke 11)
Definisi Persediaan:

Adalah meliputi semua barang yang dimiliki perusahaan pada saat tertentu,
dengan tujuan untuk dijual atau dikonsumsi dalam siklus operasi normal
perusahaan. Aktiva lain yang dimiliki perusahaan, tetapi tidak untuk dijual
atau dikonsumsi tidak termasuk dalam klasifikasi persediaan.

Penggolongan Persediaan
Perusahaan jasa tdk punya persediaan
Perusahaan dagang Persediaan Barang Dagangan, yaitu:
Aktiva dalam bentuk siap dijual
Perusahaan manufaktur kembali kepada pelanggan

Bahan Baku (Raw Material)


Barang Dalam Proses (Goods in Process)
Barang Jadi (Finished Goods)
Arus Biaya
Tujuan pokok akuntansi terhadap persediaan:

1. Penentuan jumlah persediaan yang akan disajikan di


Neraca (Penilaian Persediaan)
2. Penentuan laba-rugi periodik (income determination),
yaitu melalui proses mempertemukan antara kos barang
yang dijual dengan hasil penjualan

Masalah dalam penilaian persediaan:


1. Menentukan dan mengidentifikasi fisik (baik jenis
maupun kuantitas)
2. Menentukan kos yang akan dipakai sebagai dasar
penilaian terhadap persediaan
Masalah fisik
⚫ Pada akhir periode tahun buku, ada
kemungkinan (a) perusahaan
menguasai/memegang barang yang bukan
miliknya dan (b) Memiliki barang yang tidak
berada di perusahaan. Oleh karena itu perlu
adanya ketelitian di dalam penentuan hak
kepemilikan. Berkaitan dengan hal ini perlu
diperhatikan item-item berikut ini:
⚫ Barang Konsinyasi (Consigned Goods)
⚫ Tidak semua barang yang berada di gudang/toko bisa
diakui menjadi milik perusahaan, misalnya barang titipan
dari pihak lain dengan tujuan akan dijual untuk dan atas
nama pihak lain tersebut dengan mendapatkan sejumlah
komisi (consignment in) tidak dapat diakui sebagai milik
perusahaan. Sebaliknya utk barang yang sifatnya
consigment out, yang s.d. tgl neraca belum terjual harus
dicantumkan di Neraca.
⚫ Barang dalam perjalanan (Goods in transit)
⚫ Masalah kepemilikannya sangat tergantung dari
perjanjian yang disepakati oleh penjual dan pembeli. 2
syarat tersebut adalah (1) Fob Shipping Point dan (2)
Fob Destination.
Ad. 1. Fob Shipping Point
Berdasarkan perjanjian ini, apbl
ada barang yang masih dalam
perjalanan diakui menjadi milik
pembeli. Sehingga harus tampak di
Neraca

Ad. 2. Fob Destination


Berdasarkan perjanjian ini, barang yang dibeli
secara sah menjadi milik pembeli saat barang tsb
sampai di gudang pembeli. Barang dalam
perjalanan tidak boleh diakui sebagai hak milik.
Sistem Pencatatan (administrasi) Persediaan:
1. Sistem fisik/periodik (Periodic inventory system),
berdasarkan sistem ini persediaan ditentukan dengan
melakukan menghitung fisik terhadap persediaan.
Penghitungan fisik persediaan dilakukan secara periodik.
Dalam sistem ini pencatatan terhadap mutasi persediaan
tidak selalu diikuti. Oleh karena itu prosedur penghitungan
fisik persediaan pada akhir periode harus dilakukan
(mandatory procedure) untuk dapat menentukan fisik
persediaan yang akan dilaporkan dalam laporan keuangan.
Hasil perhitungan fisik ini dipakai sebagai dasar penentuan
nilai persediaan
2. Sistem perpetual (Perpetual inventory system), Pencatatan
terhadap mutasi persediaan selalu diikuti secara konsisten,
dengan mencatat semua transaksi yang menyebabkan
berkurang atau bertambahnya persediaan. Penghitungan
fisik persediaan menjadi tidak wajib diselenggarakan
(mandatory procedure).
Klasifikasi dan Sistem Persediaan

Sistem Periodik
Karakteristik:

1. Pembelian barang dagangan didebet ke akun Pembelian.


2. Persediaan Akhir ditentukan oleh perhitungan fisik.
3. Perhitungan Harga Pokok Penjualan:

Persediaan awal $ 100,000


Pembelian, bersih 800,000
Barang tersedia untuk dijual 900,000
Persediaan Akhir 125,000
Harga Pokok Penjualan $ 775,000
Klasifikasi dan Sistem Persediaan
Sistem Perpetual (terus-menerus)
Karakteristik:

1. Pembelian barang dagangan didebet ke Persediaan.


2. Biaya transportasi-masuk, retur pembelian dan pengurangan
harga, dan diskon pembelian didebet ke persediaan.
3. Harga pokok penjualan didebet dan Persediaan dikredit untuk
setiap penjualan.
4. Penghitungan fisik dilakukan untuk memverifikasi saldo
Persediaan.

Sistem persediaan perpetual menyediakan pencatatan


terus-menerus dari Persediaan dan Harga Pokok
Penjualan.
Contoh kasus:
Berikut ini data penjualan, pembelian dan persediaan barang
dagangan PT. Ana, untuk periode tahun buku yang berakhir pada tgl
31 Desember 2020 sbb:
-Persediaan awal 1500 unit @ Rp. 450
-Pembelian, 2000 unit @ Rp. 450 Dari kasus di atas,
-BTUD 3500 unit + maka jurnal yang
-Penjualan 2250 unit @ Rp. 750 harus dibuat adalah
-Persediaan Akhir 1250 unit - sbb:

Uraian Jurnal Transaksi


Sisten fisik Sistem perpetual
Pembelian 2000 unit @ Rp 450 Pembelian Persd. Brg dag
Rp. 900.000 Rp. 900.000
Utang dagang Utang dagang
Penjualan 2250 unit @ Rp 750 Piutang dagang Rp. 1.687.500 Piutang dagang Rp. 1.687.500
Penjualan Penjualan
HPP Rp. 1.012.500
Pers Brg Dag
Menutup buku:
Membebankan persd. Awal ke R/L R/L Rp. 675.000 -
Persd Brg Dag (awal)
Mencatat persediaan akhir tahun Persd Brg Dag (akhir) -
Rp. 562.500
R/L
Dari jurnal tadi, bisa dibuat laporan Rugi-Laba (Partial) sbb:

Sistem Fisik

Penjualan …………………………………… Rp. 1.687.500


Harga Pokok Penjualan (HPP)
Persediaan awal…………Rp. 675.000
Pembelian ………………. 900.000 +
BTUD…………………….. 1.575.000
Persediaan akhir……….. 562.500 -
HPP …………………………………… Rp. 1.012.500
Laba Kotor Penjualan …………………… Rp. 675.000

Sistem perpetual

Penjualan …………………………Rp. 1.687.500


Harga Pokok Penjualan ………… 1.012.500
Laba Kotor penjualan …………… 675.000
Asumsi Aliran Kos (Cost Flow Assumption)
Perusahaan memiliki persediaan yang cukup banyak.
Persediaan didapat dari beberapa pembelian yang telah
dilakukan, dengan waktu dan kos yang berbeda-beda.
Oleh karena itu, dalam penilaian kos persediaan harus
didasarkan pada asumsi aliran kos.

Asumsi aliran kos ada 4 metode, yaitu:

1. Identifikasi khusus
2. FIFO (First In First Out)
3. LIFO (Last In First Out)
4. Rata-rata (Average)

Catatan: Aliran kos tidak sama dengan aliran fisik barang/persediaan


Contoh Kasus:

Dari perushaan PT. “Messi” pada Desember 2020 diperoleh


informasi tentang persediaan sebagai berikut:
1/12 – Persediaan awal Rp. 1000 unit @Rp. 500
10/12 – Pembelian 800 unit 550
20/12 – Pembelian 700 unit 600
18/12 – Penjualan 900 unit
27/12 – Penjualan 500 unit
Ditanya: Berapakah jumlah/nilai persediaan (akhir) dalam unit
dan Rupiah ? (Gunakan metode Fisik dan Perpetual FIFO,
LIFO, Average)
Pengaruh Ausumsi Aliran Kos terhadap Laporan Keuangan

Cost Flow Neraca Rugi/Laba

FIFO Menggambarkan nilai yang Menggambarkan harga


mendekati harga pasar pokok penjualan yang
(harga yang bisa direalisir) tidak sebanding dengan
harga pasar. Dalam hal ini
laba dinilai terlalu besar
LIFO Menggambarkan nilai Menggambarkan harga
persediaan yang terlalu pokok penjualan yang
kecil mendekati harga pasar.
Dalam hal ini laba dinilai
wajar
Average Menggambarkan nilai Menggambarkan harga
persediaan yang terlalu pokok penjualan yang
kecil tetapi lebih besar mendekati harga pasar,
daripada LIFO tetapi lebih kecil daripada
LIFO. Dalam hal ini laba
dinilai lebih besar daripada
LIFO, tetapi lebih kecil dari
FIFO
Buku Besar Pembantu dan Jurnal Khusus

Buku Besar Pembantu dan Jurnal Khusus merupakan


komponen penting dalam akuntansi yang membantu
mengorganisir dan mencatat transaksi dengan lebih
efisien
Apa itu Buku Besar Pembantu dan Jurnal Khusus?

1 Buku Besar Anak


Merupakan buku catatan yang digunakan untuk mencatat
detail transaksi dari satu akun khusus dalam buku besar
umum.

2 Jurnal Khusus
Merupakan buku catatan yang digunakan untuk mencatat
transaksi dengan karakteristik unik, seperti kas kecil,
penjualan, atau pembelian dengan kredit.
Tujuan Penggunaan Buku Besar Pembantu dan
Jurnal Khusus

1 Buku Besar Pembamtu

Memahami detail dan perkembangan transaksi


dalam satu akun khusus.

2 Jurnal Khusus
Mempermudah pengelompokan dan pencatatan transaksi
sesuai dengan karakteristiknya.
Perbedaan Buku Besar Pembantu dan Buku Besar Umum

1 Buku Besar Pembantu 2 Buku Besar Umum


Mencatat detail transaksi dari satu Mencatat transaksi dari semua
akun khusus, sementara buku akun dalam suatu perusahaan.
besar umum mencatat transaksi
dari semua akun dalam suatu
perusahaan.
Jenis Buku Besar Pembantu

B.B. Persediaan B.B. Piutang B.B. Hutang


Mencatat masuk dan Mencatat penjualan Mencatat pembelian
keluar barang kredit, pembayaran, kredit, pembayaran,
persediaan, serta dan sisa piutang dan sisa hutang yang
menghitung sisa yang belum tertagih. belum dibayar.
persediaan.
Contoh Buku Besar Pembantu Piutang

Jurnal Penjualan Penjualan kredit Piutang dagang (D)

Jurnal Memorial Return Penjualan Penjualan sebelumnya


Scr kredit

Piutang dagang (K)

Jurnal Penerimaan kas Perlunasan Piutang Piutang dagang (K)


Contoh Bulan Januari 2010 UD Mekar Jaya memiliki Transaksi Penjualan Secara Kredit Dan
Penerimaan Kas dari Piutang Usaha

Penjualan Secara Kredit Penerimaan Kas dari piutang dagang

Jan 10 Amir Jakarta Rp 6.000 Jan 19 Amir Jakarta Rp 4.000

12 Bambang , Yogyakarta 3.000 21 Bambang , Yogyakarta 3.000

20 Chaeroni 3.000 29 Chaeroni 1.000

12.000 8.000
Manfaat Buku Besar Pembantu

1 Mengurangi kesalahan buku besar utama

2 Ketelitian buku besar utama dapat diuji dengan membandingkan


Saldo di buku besar utama dengan saldo di buku besar pembantu

2 Dapat dengan mudah mengetahui pihak pihak yang terkait


dengan akun piutang dan akun utang
Contoh dan Fungsi Jurnal Khusus

Jurnal Penerimaan Kas Jurnal Penjualan Jurnal Pembelian

Mencatat semua Mencatat semua Mencatat semua


penerimaan kas, seperti penjualan tunai dan pembelian tunai dan
penjualan tunai dan penjualan kredit yang pembelian kredit yang
penerimaan piutang. dilakukan oleh dilakukan oleh
perusahaan. perusahaan.
Keuntungan Menggunakan Buku Besar Pembantu dan
Jurnal Khusus

1 Effisiensi 2 Analisis yang Lebih 3 Pengecekan


Mendalam yang Mudah
Menghemat waktu Memungkinkan Menghasilkan
dan upaya dalam perusahaan untuk laporan yang lebih
mencatat dan menganalisis data terperinci sehingga
memonitor transaksi transaksi dengan memudahkan dalam
dengan lebih lebih detil dan mengecek
terorganisir. akurat. keseimbangan akun.
Kesimpulan dan Poin-Poin Penting
• Buku Besar Anak dan Jurnal Khusus membantu mencatat transaksi
dengan lebih efisien dan terorganisir.

• Buku Besar Anak digunakan untuk mencatat detail transaksi d


dari satu akun khusus.
• Jurnal Khusus digunakan untuk mencatat transaksi
dengan karakteristik unik.
• Menggunakan buku besar anak dan jurnal khusus dapat
meningkatkan effisiensi, analisis yang lebih mendalam, dan
memudahkan pengecekan.
Bab 10 Siklus Akuntansi Perusahaan Pemanufakturan

Bab 10
Siklus Akuntansi
Perusahaan
Pemanufakturan

12/10/2023 ©Suwardjono2002 Transi 1


Bab 10 Siklus Akuntansi Perusahaan Pemanufakturan

Tujuan Pembelajaran
Mencapai kemampuan dan kompetensi peserta untuk:

• Mengidentifikasi karakteristik perusahaan pemanufakturan


• Menyebutkan basis klasifikasi kos
• Menyebutkan dan menjelaskan akun-akun khusus dan
fungsinya
• Mengalokasi kos atas dasar objek yang relevan dengan
keputusan manajemen
• Menyebutkan komponen-komponen produk dan cara
mengukurnya
• Menggambarkan aliran kos dalam proses produksi
• Menyesuaian dan menutup buku
• Menyusun laporan kos produksi

12/10/2023 ©Suwardjono2002 Transi 2


Bab 10 Siklus Akuntansi Perusahaan Pemanufakturan

Karakteristik Perusahaan Pemanufakturan


Mengolah bahan baku menjadi barang jadi yang
sifatnya sangat berbeda dengan bahan baku aslinya.
Pengolahan dilaksanakan dalam pabrik.
Adanya laporan internal yang disebut laporan kos
barang manufakturan (cost of goods manufactured).

Tiga kegiatan utama: • Produksi


• Pemasaran
• Administratif

12/10/2023 ©Suwardjono2002 Transi 3


Bab 10 Siklus Akuntansi Perusahaan Pemanufakturan

Karakteristik Operasi

Gudang Barang Jadi

Pembelian

Gudang
bahan baku Statemen laba-rugi

Barang jadi Kos barang terjual

Penjualan
Biaya penjualan

Bagian Penjualan

Biaya administratif

Laporan kos produksi

Pabrik Bagian Administratif/Umum Kos barang


manufakturan

12/10/2023 ©Suwardjono2002 Transi 4


Bab 10 Siklus Akuntansi Perusahaan Pemanufakturan

Klasifikasi Kos
Fungsional Bahan Baku

Utama +
Tenaga Kerja
Langsung
+ Konversi
Bahan Tenaga Kerja Overhead
+ + = Overhead
Penolong Taklangsung Lainnya

Produksi

Pemasaran + Administratif/Umum = Komersial

=
Perioda (nonpemanufakturan) Operasi Total

12/10/2023 ©Suwardjono2002 Transi 5


Bab 10 Siklus Akuntansi Perusahaan Pemanufakturan

Berbagai Basis Klasifikasi:

• Fungsi operasi
• Komponen produk
• Variabilitas
• Keleluasaan menentukan besarnya
• Dasar penilaian
• Asosiasi dengan pendapatan
• Elemen statemen keuangan
• Aktivitas/pemicu kos
• Keputusan strategik

12/10/2023 ©Suwardjono2002 Transi 6


Bab 10 Siklus Akuntansi Perusahaan Pemanufakturan

Komponen Kos Produk

Overhead

Material (bahan baku) Tenaga kerja langsung

12/10/2023 ©Suwardjono2002 Transi 7


Bab 10 Siklus Akuntansi Perusahaan Pemanufakturan

Contoh Isi Statemen Laba-Rugi

Perusahaan Tegel Cap GAJAH


Statemen Laba-Rugi untuk tahun berakhir 31 Desember 2001

Penjualan Rp45.200.000

Kos barang terjual:


Sediaan barang jadi, 1 Januari Rp 7.800.000
Kos barang manufakturan (Lampiran A) 27.714.000
Kos barang tersedia dijual Rp35.514.000
Sediaan barang jadi, 31 Desember 5.300.000 30.214.000

Laba kotor penjualan Rp14.986.000

Biaya:
Operasi 3.186.000
Laba operasi Rp11.800.000
Nonoperasi 1.800.000
Laba sebelum pajak Rp10.000.000

12/10/2023 ©Suwardjono2002 Transi 8


Bab 10 Siklus Akuntansi Perusahaan Pemanufakturan

Contoh Isi Laporan Kos Produksi

Perusahaan Tegel Cap GAJAH


Lampiran A: Laporan Kos Produksi
untuk tahun berakhir 31 Desember 2001

Sediaan tegel dalam proses, 1 Januari Rp 2.450.000


Pemakaian semen dan pasir:
Sediaan semen dan pasir, 1 Januari Rp 4.200.000
Pembelian semen dan pasir 13.400.000
Bahan baku tersedia diproses Rp17.600.000
Sediaan semen dan pasir, 31 Desember 3.800.000 13.800.000
Tenaga kerja langsung 7.490.000
Overhead pabrik:
Gaji pengawas produksi Rp 2.140.000
Depresiasi bangungan-Pabrik 850.000
Depresiasi mesin cetak dan pres 1.500.000
Pemakaian bahan penolong 840.000
Listrik dan air 357.000
Asuransi-Pabrik 152.000
Macam-macam 235.000 6.074.000
Kos produksi masuk proses Rp29.814.000
Sediaan tegel dalam proses, 31 Desember 2.100.000
Kos barang manufakturan Rp27.714.000

12/10/2023 ©Suwardjono2002 Transi 9


Bab 10 Siklus Akuntansi Perusahaan Pemanufakturan

Alokasi Kos
Penyusunan laporan kos produksi memerlukan alokasi
beberapa komponen kos ke tiga fungsi (produksi, pemasaran,
dan administratif) dengan basis tertentu.

Gaji dan upah dialokasi ke empat pos yaitu:

• Tenaga kerja langsung


• Tenaga kerja tak langsung (pengawas produksi)
• Gaji dan upah bagian pemasaran
• Gaji dan upah bagian administratif

Alokasi memerlukan jurnal

12/10/2023 ©Suwardjono2002 Transi 10


Bab 10 Siklus Akuntansi Perusahaan Pemanufakturan

Siklus Penting
Siklus akuntansi sama dengan perusahaan
perdagangan kecuali pada akhir perioda ada
prosedur khusus:

• Penyesuaian umum
• Alokasi kos ke fungsi-fungsi
• Penutupan pos-pos kos produksi
• Penutupan buku umum

12/10/2023 ©Suwardjono2002 Transi 11


Bab 10 Siklus Akuntansi Perusahaan Pemanufakturan

Sistem Kos Proses Dasar


Sistem yang dibangun atas dasar asumsi:
• Satu departemen produksi
• Satu jenis produk
• Metoda fisik untuk sediaan
• Laporan kos produksi disusun hanya pada akhir perioda
• Tidak ada akun pembantu (semua akun berstatus buku
besar umum)
• Tenaga Kerja Langsung dan Tenaga Kerja Tak langsung
digunakan sebagai akun antara
• Digunakan akun kendali Overhead-Kendali atau
Overhead-Pabrik

12/10/2023 ©Suwardjono2002 Transi 12


Bab 10 Siklus Akuntansi Perusahaan Pemanufakturan

Contoh Jurnal Penutupan Kos Produksi


(a) Tegel Dalam Proses.......................................... 17.600.000
Sediaan Semen dan Pasir....................... 4.200.000
Pembelian Semen dan Pasir................... 13.400.000

(b) Sediaan Semen dan Pasir............................... 3.800.000


Tegel Dalam Proses................................ 3.800.000

(c) Tegel Dalam Proses........................................ 7.490.000


Tenaga Kerja Langsung.......................... 7.490.000

(d) Overhead Pabrik (Kendali)............................... 6.074.000


Gaji Pengawas Pabrik............................. 2.140.000
Depresiasi Bangunan-Pabrik................... 850.000
Depresiasi Mesin Cetak dan Pres........... 1.500.000
Pemakaian Bahan Penolong................... 840.000
Listrik dan Air.......................................... 357.000
Asuransi-Pabrik....................................... 152.000
Macam-Macam-Pabrik............................ 235.000

12/10/2023 ©Suwardjono2002 Transi 13


Bab 10 Siklus Akuntansi Perusahaan Pemanufakturan

Contoh Jurnal Penutupan Kos Produksi


(lanjutan)
(e) Tegel Dalam Proses.......................................... 6.074.000
Overhead Pabrik (Kendali)..................... 6.074.000

(f) Sediaan Tegel Jadi.......................................... 27.714.000


Tegel Dalam Proses................................ 27.714.000

Catatan: Jumlah rupiah yang dipindah dari barang dalam proses ke barang
jadi merupakan kos barang manufakturan untuk perioda bersangkuntan

12/10/2023 ©Suwardjono2002 Transi 14


Bab 10 Siklus Akuntansi Perusahaan Pemanufakturan

Aliran Kos Pemanufakturan


Sediaan Pasir/Semen

4.200 4.200
3.800 Tegel Dalam Proses
Sediaan Tegel Jadi
Pembelian Pasir/Semen 2.450
4.200 3.800 7.800 30.214
13.400 1.3400 13.400 27.714 27.714
7.490
Dari: 6.074
transaksi, Tenaga Kerja Langsung Kos barang
penyesuaian, manufakturan
7.490 Saldo Rp2.100 Saldo Rp5.300
7.490
dan alokasi
Kos Barang Terjual
Overhead Pabrik
30.214
2.140 6.074
850
1.500
840
357
152
235

12/10/2023 ©Suwardjono2002 Transi 15


Bab 10 Siklus Akuntansi Perusahaan Pemanufakturan

Analisis Akun Barang Dalam Proses

Tegel Dalam Proses

Saldo awal 2.450

4.200 3.800
Pemakaian bahan baku
13.400

Tenaga kerja langsung 7.490 27.714 Kos barang manufakturan

Overhead total 6.074

Saldo akhir Saldo Rp2.100

12/10/2023 ©Suwardjono2002 Transi 16


Bab 10 Siklus Akuntansi Perusahaan Pemanufakturan

Kertas Kerja Penyesuaian


• Perbedaan dengan perusahaan perdagangan
adalah adanya tambahan dua kolom untuk Kos
Produksi
• Lihat cara menyelesaikan kertas kerja pada
Gambar 10-6 di halaman 311.

12/10/2023 ©Suwardjono2002 Transi 17


Bab 10 Siklus Akuntansi Perusahaan Pemanufakturan

Jangan lupa mengerjakan:


Tugas, pertanyaan diskusi, dan latihan/soal.

Sudahkah anda fasih


menggunakan kalkulator anda?

12/10/2023 ©Suwardjono2002 Transi 18


Analisis Laporan Keuangan

Pertemuan ke 14
Tujuan Pembelajaran Analisis Laporan Keuangan

• Pentingnya analisis laporan keuangan


• Komponen-komponen laporan keuangan
• Tujuan dari analisis laporan keuangan
• Metode yang digunakan untuk menganalisis laporan keuangan
• Analisis rasio keuangan
• Interpretasi hasil analisis serta
• Kesimpulan dan implikasi dari analisis laporan keuangan.
Arti Penting Laporan Keuangan

1 Informasi Finansial 2 Basis Pengambilan


3 Transparansi
Keputusan
Laporan keuangan
memberikan Analisis laporan Laporan keuangan
gambaran jelas keuangan memberikan
tentang kesehatan membantu dalam transparansi
finansial perusahaan. mengambil terhadap kinerja
keputusan yang keuangan
cerdas dan perusahaan kepada
terinformasi. para pemangku
kepentingan.
Komponen Laporan Keuangan
1. Laporan Laba Rugi
2. Neraca
3. Laporan Arus Kas
Laporan Laba Rugi

Laporan yang
menyajikan
pendapatan dan biaya
perusahaan dalam
periode tertentu.
Neraca
Laporan yang
mencatat aset,
kewajiban, dan
modal perusahaan
pada suatu titik
waktu (Periode
tertentu).
Laporan Arus Kas
Laporan yang menunjukkan pergerakan uang masuk dan uang keluar
perusahaan dalam periode tertentu.
Tujuan Analisis Laporan Keuangan
1 Evaluasi Kinerja Keuangan 📈

Analisis laporan keuangan membantu dalam mengevaluasi


kinerja keuangan perusahaan.

2 Identifikasi Tren 🔎

Mengidentifikasi tren positif atau negatif dalam keuangan


perusahaan untuk pengambilan keputusan yang lebih baik.

3 Peringkat Kelayakan Kredit 💳


Memastikan peringkat kelayakan kredit perusahaan untuk
persetujuan pinjaman atau investasi.
Metode Analisis Laporan Keuangan

Analisis Horizontal Analisis Vertikal Analisis Rasio


Melihat perubahan Melakukan Menggunakan
kinerja keuangan perbandingan perbandingan rasio
perusahaan dari tahun proporsi komponen keuangan untuk
ke tahun. laporan keuangan mengevaluasi kinerja
dalam satu periode. dan kesehatan
finansial perusahaan.
Analisis Rasio Keuangan

1. Rasio Likuiditas 2. Rasio Solvabilitas

3. Rasio Aktivitas 4. Rasio Profitabilitas


Contoh
Interpretasi Hasil Analisis
1 Tren Positif
Menunjukkan perbaikan atau
Tren Negatif pertumbuhan kinerja
2 keuangan.
Indikasi adanya masalah
keuangan yang perlu 3 Stabil
diatasi segera.
Menunjukkan kesehatan dan
stabilitas keuangan
perusahaan.
Kesimpulan dan Implikasi
Pentingnya Analisis
Analisis laporan keuangan sangat penting guna memahami kinerja
keuangan perusahaan dan mendukung pengambilan keputusan yang
tepat.

Berlaku untuk Semua Organisasi

Metode dan rasio analisis dapat diterapkan pada semua jenis


organisasi, baik bisnis maupun nirlaba.

Selalu Perbarui Analisis

Analisis laporan keuangan perlu diperbarui secara berkala untuk


mengikuti perubahan kondisi perusahaan dan pasar.

Anda mungkin juga menyukai