Anda di halaman 1dari 55

PERSEDIAAN Yessy Novantina

Kursus Akuntansi Dasar


PERSPEKTIF
Bagi perusahaan dagang, persediaan mempunyai jumlah yang paling
signifikan dalam aset lancar di laporan posisi keuangan (neraca).
Dalam laporan laba rugi komprehensif, cara perusahaan menilai
persediaannya akan mempengaruhi biaya pokok penjualan, yang
kemudian akan mempengaruhi besarnya hasil operasi dalam suatu
periode.

Persediaan yang dimiliki perusahaan dagang adalah persediaan


barang dagangan (merchandise inventory). Sedangkan perusahaan
manufaktur memiliki tiga jenis persediaan, yaitu: bahan baku (raw
material), barang setengah jadi (work-in-process), dan barang jadi
(finished goods).

WAHYUMI EKAWANTI, MSI 2


.. LANJUTAN
Masalah pengendalian persediaan yang sering dihadapi perusahaan
antara lain, yaitu persediaan yang bernilai tinggi, jumlah persediaan
yang meminimumkan biaya penyimpanan, kemungkinan kehilangan,
serta jumlah persediaan yang harus tersedia untuk memenuhi
permintaan.
Rumitnya perlakuan akuntansi untuk persediaan tergantung kepada;
 Tingginya volume atau perputaran pos persediaan;
 Beberapa alternatif asumsi arus biaya; dan

Pengelompokan/klasifikasi persediaan

WAHYUMI EKAWANTI, MSI 3


DEFINISI
Persediaan adalah
1.aset tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha biasa
2.dalam proses produksi untuk penjualan tersebut;
3.atau dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan dalam
proses produksi atau pemberian jasa.

Persediaan dalam Perusahaan dagang merupakan persediaan barang


jadi (produk jadi) yang bisa langsung dijual tanpa memerlukan
produksi lebih lanjut.

WAHYUMI EKAWANTI, MSI 4


JENIS PERSEDIAAN
Perusahaan dagang
Persediaan berupa barang yang dibeli dengan tujuan untuk dijual

Perusahaan manufaktur
Bahan baku dan penolong, Barang dalam proses, Barang jadi/produk
selesai

5
•Barang atau perlengkapan - Barang Habis Pakai
(supplies) yg digunakan sendiri - Barang Tak Habis Pakai
dalam rangka kegiatan operasional - Barang Bekas Pakai

•Barang yang dibeli untuk


dijual atau diserahkan kepada
konsumen.

•Barang yang digunakan dalam - Barang Baku atau supplies


proses produksi jika - Barang Dalam Proses
Memproduksi sendiri (setengah jadi)
(swakelola) - Barang jadi

6
ISTILAH

 Barang dalam perjalanan (Good in Transit) adalah barng


yang sedang dikirim oleh penjual kepada pembeli pada akhir
periode pelaporan.

 Barang jadi adalah barang yang selesai diproduksi tetapi


belum terjual oleh perusahaan manufaktur

 Barang Konsinyasi adalah barang yang dikirim oleh


consignor yang tetap bertindak sebagai pemilik untuk dijual
kepada consignee

7
GOODS ON TRANSIT
■ FOB Shipping Point : hak atas seluruh muatan
beralih ke pembeli dengan pada saat
pengiriman. Ketika barang dalam perjalanan
dimasukkan dalam persediaan si pembeli.
■ FOB Destination : hak tidak beralih sampai
barang diterima oleh pembeli. Ketika barang
dalam perjalanan dimasukkan dalam persediaan
si penjual,

8
METODE PENCATATAN
PERSEDIAAN
1. Metode Fisik/Periodik, pada metode fisik setiap ada
mutasi persediaan tidak ada catatannya sehingga untuk
mengetahui nilai persediaan harus dilakukan dengan
penghitungan secara fisik. Begitu juga harga pokok
penjualan baru dapat dihitung setelah persediaan akhir
sudah dihitung.

2. Metode Buku/Perpectual, pada metode ini setiap ada


mutasi persediaan selalu dilakukan pencatatan sehingga
sewaktu-waktu dapat diketahui saldo dari persediaan.

9
RUMUS MENGHITUNG HPP
PERIODIK

PEMBELIAN – RETUR PEMBELIAN – POTONGAN PEMBELIAN + BEBAN


ANGKUT PEMBELIAN
WAHYUMI EKAWANTI, MSI 10
Contoh 1:
Berikut ini data penjualan, pembelian dan persediaan barang
dagangan PT Ana untuk periode yang berakhir pada tgl 31
Desember 2019 sbb:
-Persediaan awal 1500 unit @ Rp. 450
-Pembelian, 2000 unit @ Rp. 450 Dari kasus di atas,
-BTUD 3500 unit + maka jurnal yang
-Penjualan 2250 unit @ Rp. 750 harus dibuat adalah
-Persediaan Akhir 1250 unit - sbb:

Uraian Jurnal Transaksi


Sisten fisik/Periodik Sistem perpetual
Pembelian 2000 unit @ Rp 450 Pembelian Persd. Brg dagang
Rp. 900.000 Rp. 900.000
Utang dagang Utang dagang
Penjualan 2250 unit @ Rp 750 Piutang dagang Rp. 1.687.500 Piutang dagang Rp. 1.687.500
Penjualan Penjualan
HPP Rp. 1.012.500
Pers Brg Dag
Menutup buku:
Membebankan persd. Awal ke R/L Ikhtisar Laba Rugi Rp. 675.000 -
Persd Brg Dag (awal)
Mencatat persediaan akhir tahun Persd Brg Dag (akhir) -
Rp. 562.500
Ikhtisar Laba Rugi
Dari jurnal tsb, dapat dibuat laporan Rugi-Laba (Partial) sbb:

Sistem Fisik/Periodik

Penjualan …………………………………… Rp. 1.687.500


Harga Pokok Penjualan (HPP)
Persediaan awal…………Rp. 675.000
Pembelian ………………. 900.000 +
BTUD…………………….. 1.575.000
Persediaan akhir……….. 562.500 -
HPP …………………………………… Rp. 1.012.500
Laba Kotor Penjualan …………………… Rp. 675.000

Sistem perpetual

Penjualan …………………………Rp. 1.687.500


Harga Pokok Penjualan ………… 1.012.500
Laba Kotor penjualan …………… 675.000
CONTOH
Berikut ini contoh transaksi jual beli barang dan masing-masing
pencatatannya di buku pembeli dan buku penjual, baik menurut
sistem Perpetual maupun sistem Periodik.

Tanggal Transaksi
4 Mei PT ABC membeli barang dari PT XYZ seharga Rp3.800.000 secara kredit dengan term penjualan
FOB Shipping point, 2/10, n/30, yang artinya jangka waktu pembayaran adalah selama 30 hari. Jika
dilunasi dalam waktu 10 hari, maka PT ABC akan mendapat diskon sebesar 2% dari harga jual.
Biaya pokok barang yang dijual adalah Rp2.400.000.

8 Mei PT ABC mengembalikan kepada PT XYZ beberapa barang yang tidak sesuai spesifikasi senilai
Rp300.000. Biaya pokok barang yang dikembalikan adalah Rp140.000.

9 Mei PT ABC membayar biaya angkut barang kepada perusahaan jasa angkut sebesar Rp150.000 tunai.

14 Mei PT ABC membayar kepada PT XYZ, dan mendapat diskon (masih dalam jangka waktu 10 hari).
Diskonnya adalah sebesar 2% dari Rp3.500.000 (Rp3.800.000 – Rp300.000 retur), yaitu Rp70.000.
Pembayaran diterima oleh PT XYZ tanggal 15 Mei.

13
JURNAL PEMBELI

PT ABC (pembeli)
 
Transaksi   Sistem Perpetual   Sistem Periodik
 
4 Mei Pembelian barang dagang  Persediaan 3,800    Pembelian 3,800    
  Secara kredit 2/10, n/30   Utang dagang  3,800  Utang dagang   3,800
 
8 Mei Retur barang yang dibeli  Utang dagang 300    Utang dagang 300    
      Persediaan  300   Retur pembelian  300
 
9 Mei Ongkos angkut pembelian  Persediaan 150    Biaya angkut 150    
      Kas  150   Kas  150
 
14 Mei Pembayaran dengan diskon  Utang dagang 3,500    Utang dagang 3,500    
      Kas  3,430   Kas  3,430
      Persediaan  70   Diskon pembelian  70

14
JURNAL PENJUALAN
PT XYZ (penjual)
 
Transaksi   Sistem Perpetual   Sistem Periodik
 
4 Mei Penjualan barang dagang  Piutang 3,800    Piutang 3,800  
  secara kredit   Penjualan   3,800   Penjualan  3,800
 
     BPP 2,400    
      Persediaan  2,400  (tidak ada jurnal BPP)
 
8 Mei Retur barang yang dijual  Retur penjualan 300    Retur penjualan 300  
      Piutang  300   Piutang  300
 
     Persediaan 140    (tidak ada jurnal)    
      BPP  140         
 
15 Mei Penerimaan pembayaran  Kas 3,430    Kas 3,430  
  dengan diskon  Diskon penjualan 70  Diskon penjualan 70  
      Piutang  3,500   Piutang  3,500

15
METODE PENENTUAN HARGA
POKOK PERSEDIAAN
1. Metode Identifikasi Khusus (Specific
Identification)
2. Metode Masuk Pertama Keluar Pertama (MPKP)
3. Metode Rata-Rata Tertimbang (Average)
4. Metode LCM (Lower of Cost or Market)
5. Metode Taksiran ; Retail Methode, Gross Profit
Methode,

16
IDENTIFIKASI KHUSUS
■ Metode ini berdasarkan anggapan bahwa arus barang harus sama dengan
arus biaya. Tiap jenis barang dipisah berdasarkan harga pokoknya dan tiap
kelompok dibuatkan kartu persediaan sendiri. Contohnya ponsel merek A
tipe 123 dibuatkan kartu persediaan sendiri.
■ Harga pokok penjualan terdiri dari harga pokok barang-barang yang dijual,
dan sisanya merupakan persediaan akhir.
■ Metode ini dapat digunakan perusahaan yang menggunakan prosedur
pencatatan persediaan dengan cara periodik maupun perpectual.
■ Tetapi karena cara ini menimbulkan banyak pekerjaan tambahan maupun
gudang yang luas maka jarang digunakan.
■ Metode ini biasanya diterapkan pada perusahaan yang menjual produk
dengan harga mahal, jumlah dan jenis produknya terbatas.

17
Contoh Metode Identifikasi Khusus :
Mobil A Mobil B Mobil C
Pembelian Rp 40.000 Rp 50.000 Rp 180.000
Penjualan Rp 45.000

Jurnal untuk mencatat pembelian :


Pembelian (Mobil A) Rp 40.000,00
Pembelian (Mobil B) Rp 50.000,00
Pembelian (Mobil C) Rp 180.000,00
Kas ( Hutang) Rp 270.000,00

Jurnal untuk mencatat penjualan :


Kas ( Piutang ) Rp 45.000,00
Penjualan Rp 45.000,00

Menentukan persediaan akhir:


Mobil yang belum terjual adalah mobil B dan Mobil C yang nilai belinya
adalah : Rp. 50.000,00 + Rp. 180.000,00 = Rp. 230.000,00

Melaporan Persediaan dalam neraca akhir

18
Perpetual
Perpetual Inventory
Inventory Costs
Costs
Data
DataBiaya
BiayaPersediaan
Persediaanuntuk
untukmengilustrasikan
mengilustrasikan
MPKP
MPKPand
andLIFO
LIFOPerpetual
PerpetualSystems
Systems

Item
Item127B
127B Units
Units Cost
Cost Price
Price
Jan. Cost of
Jan. 11 Inventory
Inventory 10
10 $20
$20
Mdse. Sold
44 Penjualan 77 $30
Penjualan $30
10
10 Pembelian
Pembelian 88 21
21
22
22 Penjualan
Penjualan 44 31
31
28
28 Penjualan
Penjualan 22 32
32
30
30 Pembelian
Pembelian 10
10 22
22

19
20
MPKP Perpetual Inventory Account
Item 127B

Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan

Unit Total Unit Total Unit Total


Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost
Jan. 1 10 20 200

Perusahaan memulai usahanya


dengan 10 units barang 127B
senilai $200.

21
MPKP Perpetual Inventory Account

Data
DataBiaya
BiayaPersediaan
Persediaanuntuk
untukmengilustrasikan
mengilustrasikan
MPKP
MPKPand
andLIFO
LIFOPerpetual
PerpetualSystems
Systems

Item
Item127B
127B Units
Units Cost
Cost Price
Price
Jan.
Jan. 11 Inventory
Inventory 10
10 $20
$20
4Cost
4 Penjuala
of
Penjuala 77 $30
$30
10
10 Pembelian
Mdse. Sold
Pembelian 88 21
21
22
22 Penjualan
Penjualan 44 31
31
28
28 Penjualan
Penjualan 22 32
32
30
30 Pembelian
Pembelian 10
10 22
22

44 Januari,
Januari, 77 units
units barang
barang
127B
127B terjual
terjual seharga
seharga @@ $30.
$30.
22
MPKP Perpetual Inventory Account
Item 127B

Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan

Unit Total Unit Total Unit Total


Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost
Jan. 1 10 20 200
4 7 20 140 3 20 60

Penjualan
Penjualan 77 units
units menyisakan
menyisakan
saldo
saldo 33 units.
units.

44 Januari
Januari ,, 77 units
units barang
barang
127B
127B terjual
terjual seharga
seharga @@ $30.
$30.
23
MPKP Perpetual Inventory Account

Data
DataBiaya
BiayaPersediaan
Persediaanuntuk
untukmengilustrasikan
mengilustrasikan
MPKP
MPKPand
andLIFO
LIFOPerpetual
PerpetualSystems
Systems

Item
Item127B
127B Units
Units Cost
Cost Price
Price
Jan.
Jan. 11 Inventory
Inventory 10
10 $20
$20
4Cost
4 Saleof
Sale 77 $30
$30
10
10 Purchase
Mdse. Sold
Purchase 88 21
21
22
22 Sale
Sale 44 31
31
28
28 Sale
Sale 22 32
32
30
30 Purchase
Purchase 10
10 22
22

10
10 January
January ,, perusahaan
perusahaan membeli
membeli 88
units
units seharga
seharga @
@ $21.
$21.
24
MPKP Perpetual Inventory Account
Item 127B

Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan

Unit Total Unit Total Unit Total


Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost
Jan. 1 10 20 200
4 7 20 140 3 20 60
10 8 21 168 3 20 60
8 21 168

Karena harga pembelian $21 berbeda


dengan harga perolehan sebelumnya 3
units persediaan yang ada, saldo
10
10 January,
January, perusahaan
perusahaan membeli
membeli
bersediaan sebesar 11 units perhitungkan
88 units
units seharga
seharga
secara
@
@ $21.
terpisah. $21. WAHYUMI EKAWANTI, MSI 25
MPKP Perpetual Inventory Account

Data
DataBiaya
BiayaPersediaan
Persediaanuntuk
untukmengilustrasikan
mengilustrasikan
MPKP
MPKPand
andLIFO
LIFOPerpetual
PerpetualSystems
Systems

Item
Item127B
127B Units
Units Cost
Cost Price
Price
Jan.
Jan. 11 Inventory
Inventory 10
10 $20
$20
4Cost
4 Penjualan
of
Penjualan 77 $30
$30
10
10 Pembelian
Mdse. Sold
Pembelian 88 21
21
22
22 Penjualan
Penjualan 44 31
31
28
28 Penjualan
Penjualan 22 32
32
30
30 Pembelian
Pembelian 10
10 22
22

22
22 Januari,
Januari, perusahaan
perusahaan
menjual
menjual 44 units
units @
@ $31.
$31.
26
MPKP Perpetual Inventory Account
Item 127B

Purchases Cost of Mdse. Sold Inventory Balance


22 January,
22 January,
Unit Total Unit Total Unit Total
perusahaan
Date perusahaan
menjual
Qty. Cost menjual
Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost
Jan. 1
44 units
units @ @ $31.
$31. 10 20 200
4 7 20 140 3 20 60
10 8 21 168 3 20 60
8 21 168
22 3 20 60
1 21 21 7 21 147

Untuk 4 units yang terjual, 3


diantaranya berasal dari
persediaan yang pertama masuk 27
MPKP Perpetual Inventory Account

Data
DataBiaya
BiayaPersediaan
Persediaanuntuk
untukmengilustrasikan
mengilustrasikan
MPKP
MPKPand
andLIFO
LIFOPerpetual
PerpetualSystems
Systems

Item
Item127B
127B Units
Units Cost
Cost Price
Price
Jan.
Jan. 11 Inventory
Inventory 10
10 $20
$20
4Cost
4 Penjualan
of
Penjualan 77 $30
$30
10
10 Pembelian
Mdse. Sold
Pembelian 88 21
21
22
22 Penjualan
Penjualan 44 31
31
28
28 Penjualan
Penjualan 22 32
32
30
30 Pembelian
Pembelian 10
10 22
22

28
28 Januari
Januari ,, perusahaan
perusahaan
menjual
menjual 22 units
units @@ $32.
$32.
28
MPKP Perpetual Inventory Account
Item 127B

Pembelian Penjualan Saldo Persediaan

Unit Total Unit Total Unit Total


Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost
Jan. 1 10 20 200
4 7 20 140 3 20 60
10 8 21 168 3 20 60
8 21 168
22 3 20 60
1 21 21 7 21 147
28 2 21 42 5 21 105

28
28 Januari
Januari ,, perusahaan
perusahaan
menjual
menjual 22 units
units @@ $32.
$32. WAHYUMI EKAWANTI, MSI 29
MPKP Perpetual Inventory Account

Data
DataBiaya
BiayaPersediaan
Persediaanuntuk
untukmengilustrasikan
mengilustrasikan
MPKP
MPKPand
andLIFO
LIFOPerpetual
PerpetualSystems
Systems

Item
Item127B
127B Units
Units Cost
Cost Price
Price
Jan.
Jan. 11 Inventory
Inventory 10
10 $20
$20
4Cost
4 Penjualan
of
Penjualan 77 $30
$30
10
10 Pembelian
Mdse. Sold
Pembelian 88 21
21
22
22 Penjualan
Penjualan 44 31
31
28
28 Penjualan
Penjualan 22 32
32
30
30 Pembelian
Pembelian 10
10 22
22

30
30 Januari,
Januari, pembelian
pembelian 10
10 units
units
tambahan
tambahan barang
barang 127B
127B seharga
seharga @
@ $22.
$22.
30
MPKP Perpetual Inventory Account
Item 127B

Penjualan Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan

Unit Total Unit Total Unit Total


Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost
Jan. 1 10 20 200
4 30
30 January
January ,, pembelian
pembelian
7 10
10
20 140 3 20 60
10 8 units
21 tambahan
units tambahan
168 barang
barang 3 20 60
8 21 168
22
127B
127Bseharga
seharga @ $22.
3 $22.20
@ 60
1 21 21 7 21 147
28 2 21 42 5 21 105
30 10 22 220 5 21 105
10 22 220
Totals 18 $388 13 $263 15 $325

31
MPKP
Periodik

32
MPKP
MPKP Periodik
Periodik
200 units @ $9 Jan. 1 Persediaan
Awal
300 units @ $10 Mar. 10 Pembelian

400 units @ $11 Sept. 21 Pembelian

100 units @ $12 Nov. 18 Pembelian


1,000 units tersedia
untuk dijual

33
MPKP
MPKP Periodik
Periodik
200 units @ $9 = $1,800 Jan. 1

300 units @ $10 = 3,000 Mar. 10

400 units @ $11 = 4,400 Sept. 21

100 units @ $12 = 1,200 Nov. 18


1,000 units tersedia $10,400
untuk dijual
Nilai persediaan
tersedian untuk dijual 34
MPKP
MPKP Periodik
Periodik
Perhitungan
Perhitungan fisik
fisik pada
pada 31
31
December
December menunjukkan
menunjukkan
bahwa
bahwa 700
700 dari
dari 1,000
1,000
units
units telah
telah terjual.
terjual.

Menggunakan
Menggunakan MPKP,
MPKP, unitunit yang
yang
pertama
pertama kali
kali dibeli
dibeli secara
secara teori
teori adalah
adalah
yang
yang pertama
pertama dikeluarkan.
dikeluarkan. Kita
Kita mulai
mulai
dengan
dengan perhitungan
perhitungan pada
pada 11 January
January ..

35
MPKP
MPKP Periodik
Periodik
Terjual
200 units 200
@ $9 = $1,800
$ 0 Jan. 1

Terjual
300 300
units @ $10 = 3,0000 Mar. 10

Sold
400
200 units
200 of
@these
$11 = 4,400
2,200 Sept. 21

100 units @ $12 = 1,200 Nov. 18


1,000 units tersedia $10,400
$ 3,400
untuk dijual
Persediaan Akhir
36
MPKP
MPKP Periodik
Periodik

Nilai
Nilai persediaan
persediaan tersedia
tersedia u/
u/ dijual
dijual $10,400
$10,400
Dikurangi
Dikurangi persediaan
persediaan akhir
akhir 3,400
3,400
Harga
Harga Pokok
Pokok Penjualan
Penjualan $$ 7,000
7,000

37
Summary of MPKP Periodik
Harga Pokok
Persediaan Penjualan
Tersedia u/
Pembelian Dijual
$1,800 200 units at $9
Jan. 1
200 units at $9 $1,800
$3,000 300 units at $10
Mar. 10
300 units at $10 $3,000 200 units at $11
$2,200
Sep. 21
$7,000 700 units
400 units at $11 $4,400
Merchandise
Nov. 18
100 units at $12 $1,200 Inventory
$2,200 200 units at $11
1,000 units $10,400
$1,200 100 units at $12

$3,400 300 units


38
Average
Average Cost
Cost Periodik
Periodik

200 units @ $9 Jan. 1 Persediaan


awal
300 units @ $10 Mar. 10 Pembelian

400 units @ $11 Sept. 21 Pembelian

100 units @ $12 Nov. 18 Pembelian


1,000 units tersedia Metode
Metode Harga
Harga Pokok
Pokok
untuk dijual Rata-rata
Rata-rata dihitung
dihitung
berdasarkan
berdasarkan nilai
nilai rata-rata
rata-rata
39
Average
Average Cost
Cost Periodik
Periodik
200 units @ $9 = $ 1,800

300 units @ $10 = $ 3,000

400 units @ $11 = $ 4,400

100 units @ $11 = $ 1,200

1,000 units tersedia


untuk dijual $10,400 Nilai Persediaan
tersedia untuk
dijual
40
Average
Average Cost
Cost Periodik
Periodik
Nilai Persediaan Tersedia
untuk Dijual
= Nilai Rata-rata Unit
Units Tersedia untuk
Dijual

$10,400
= $10.40 per Unit
1,000 Units

41
Average
Average Cost
Cost Periodik
Periodik
Nilai
Nilai Persediaan
Persediaan yg
yg tersedia
tersedia u/
u/ dijual
dijual $10,400
$10,400
Dikurangi
Dikurangi persediaan
persediaan barang
barang akhir
akhir
($10.40
($10.40 xx 300)
300) 3,120
3,120
Harga
Harga Pokok
Pokok Penjualan
Penjualan $$ 7,280
7,280
Untuk memverifikasi
jumlah ini, kalikan
700 units penjualan
dengan $10.40 =
$7,280.
42
Nilai Persediaan Akhir berdasarkan MPKP periodik

Unit Penjualan Bersih 86,000 - 3,500 = 82,500


Dengan MPKP
unit
Persediaan Awal 8,500
Pembelian 06 januari 17,000
Pembelian 17 maret 20,000
Retur Pembelian -2,500
Pembelian 12Juni 22,000
Pembelian 20 agustus 17,500
82,500

Persediaan Akhir unit nilai


Pembelian 20 Agustus 12,500 33,125,000
Pembelian 11 Desember 21,000 55,125,000
33,500 88,250,000

43
Laba Rugi Parsial

Pendapatan Penjualan :
Penjualan 430,000,000
Retur Penjualan -17,500,000
Potongan Penjualan -12,500,000
-30,000,000
Penjualan Bersih 400,000,000
Harga Pokok Penjualan :
Persediaan Awal 20,825,000
Pembelian 285,325,000
Retur Pembelian -6,375,000
Pembelian Bersih 278,950,000
Ongkos Angkut Masuk 7,500,000
HP barang yang dibeli 286,450,000
HP Barang Tersedia Utk Dijual 307,275,000
Persediaan Akhir -88,250,000
HPP 219,025,000
Laba Kotor 180,975,000
44
PENILAIAN PERSEDIAAN
NILAI REALISASI NETO
PSAK mengatur bahwa pengukuran selanjutnya untuk persediaan
adalah mana yang lebih rendah antara biaya dengan nilai realisasi
bersih.
“Persediaan diukur pada mana yang lebih rendah antara biaya
perolehan dan nilai realisasi neto.” PSAK 14 (penyesuaian 2014)
paragraf 9
Nilai realisasi neto adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha
biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang
diperlukan untuk membuat penjualan.

45
.. LANJUTAN
Persediaan yang dimiliki perusahaan dapat mengalami keusangan, kerusakan
atau penurunan harga jual. Hal ini menyebabkan biaya persediaan mungkin
tidak akan diperoleh kembali (recoverable). Demikian pula halnya bila
estimasi biaya penyelesaian atau estimasi biaya penjualan meningkat. Hal ini
menyebabkan nilai realisasi bersih persediaan perusahaan lebih kecil
dibandingkan biayanya.

Walaupun penilaian ini menyimpang dari konsep biaya historis, praktek


penurunan nilai persediaan di bawah biaya menjadi nilai realisasi bersih,
konsisten dengan pandangan bahwa aset seharusnya tidak dinyatakan
melebihi jumlah yang dapat direalisasi melalui penjualan ataupun
penggunaan.

46
CONTOH

(dalam Rupiah)     Biaya dan nilai realisasi neto, mana yang lebih rendah

  Biaya Nilai realisasi neto Produk individual Kategori utama Persediaan total
Kelompok Produk I          
Produk A 60.000 55.000 55.000    
Produk B 45.000 52.000 45.000    
Total 105.000 107.000   105.000  

Kelompok Produk II          
Produk X 48.000 45.000 45.000    
Produk Y 15.000 14.000 14.000    
Total 63.000 59.000   59.000  
Total Persediaan 168.000 166.000 159.000 164.000 166.000

47
Ilustrasi:
Berdasarkan data pada contoh di atas, misalnya penerapannya adalah
terhadap produk individual, maka harus dibuat jurnal penyesuaian
sebagai berikut:

Metode langsung

Tanggal Keterangan Debit Kredit


  BPR/Rugi Penurunan Nilai Persediaan Rp9.000  
  Persediaan   Rp9.000
Untuk mencatat penyesuaian terhadap penurunan nilai persediaan menjadi nilai realisasi neto

Metode penyisihan

Tanggal Keterangan Debit Kredit


  BPR/Rugi Penurunan Nilai Persediaan Rp9.000  
  Penyisihan Penurunan Nilai Persediaan   Rp9.000
Untuk mencatat penyisihan piutang yang tidak dapat tertagih (Rp168.000 sebagai nilai
biaya dikurangi nilai realisasi bersih Rp159.000)

48
METODE PENCATATAN
Metode pencatatan untuk menerapkan penilaian persediaan
berdasarkan mana yang terendah antara nilai realisasi bersih dengan
biaya historis:
Metode Langsung, metode yang langsung mengganti biaya dengan
nilai realisasi neto.
Metode Penyisihan, (metode tidak langsung), metode yang membuat
akun kontra terpisah atas akun Persediaan.
Pengakuan beban atau kerugian atas penurunan nilai persediaan
menjadi nilai realisasi netonya diakui melalui akun Beban pokok
penjualan (BPP). Jika jumlah kerugiannya cukup material, harus
diakui sebagai kerugian yang disajikan terpisah dalam laporan laba
rugi komprehensif.

49
PENILAIAN PERSEDIAAN
MENURUT HARGA ECERAN
Penilaian persediaan maupun harga pokok
persediaan dihitung dengan melihat harga eceran
masing-masing jenis persediaan.
Didasarkan pada hubungan antara harga pokok
barang yang siap untuk dijual dengan harga jualnya.
Biasa digunakan untuk perusahaan yang bergerak
dalam bidang retail

50
CONTOH RETAIL METHODE
UD. Berkat mempunyai data persediaan sebagai berikut :
Harga Pokok Harga Jual
Persediaan awal 3.500.000 7.000.000
Pembelian 15.750.000 + 28.000.000 +
BTUD 19.250.000 35.000.000
% harga pokok terhadap harga jual :
(19.250.000/35.000.000) x 100% = 55 %
Penjualan bersih 29.500.000 –
Persediaan akhir eceran 5.500.000
Persediaan akhir eceran dengan harga pokok (perolehan) :
55 % x 5.500.000 = 3.025.000
Beban Pokok Penjualan :
29.500.000 – 3.025.000 = 26.475.000
51
PENGUNGKAPAN
PERSEDIAAN
Kebijakan akuntansi yang digunakan
Penjelasan lebih lanjut tentang cakupan persediaan
Kondisi persediaan
Hal-hal lain, misalnya peruntukan dan asal persediaan

52
CONTOH SOAL
Soal 1
Transaksi-transaksi dibawah ini adalah transaksi-transaksi yang bersangkutan
dengan jual beli barang dagangan UD Setia :
01/12 Dibeli barang dagang dari FA Berkat dengan harga Rp. 53.760.000 dengan
pembayaran 2/10 n/30
03/02 Dibayar ongkos angkut pembelian barang tersebut Rp. 1.260.00
07/02 Dijual barang dagangan kepada Toko Sinar sebesar Rp. 41.300.000
dengan syarat pembayaran 1/10 n/30. Harga pokok barang Rp. 30.250.000
09/12 Dibayar pembelian tanggal 01 lalu
11/02 Karena rusak barang yang dijual tanggal 07 yang lalu dikembalikan.
Harga pokok barang yang diterima kembali itu Rp. 1.750.000 harga
jualnya Rp. 2.380.000
13/02 Diterima pembayaran harga barang yang dijual pada tanggal 07 lalu
Diminta : Jurnal transaksi di atas dengan metode fisik atau perpectual
53
CONTOH SOAL
Soal 2
Dari catatan perusahaan diperoleh keterangan-keterangan sebagai
berikut :
Persediaan awal 300 unit @ Rp. 60/unit
03/12 Pembelian 750 unit @ Rp. 63/unit
12/12 Pembelian 600 unit @ Rp. 61/unit
18/12 Pembelian 800 unit @ Rp. 65/unit
25/12 Pembelian 500 unit @ Rp. 62/unit
Berdasarkan inventaris phisik akhir bulan jumlah persediaan yang
masih ada sebanyak 600 unit.
Untuk tanda pengenal khusus jumlah ini terdiri dari : 300 unit
(03/12), 200 unit (18/12), dan 100 unit (25/12). 54
TERIMA KASIH

55

Anda mungkin juga menyukai