Anda di halaman 1dari 9

MATERI PRAKTIKUM AKUNTANSI UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN FATA 2021

MATERI LAB 5
MERCHANDISING COMPANY

Merchandising company atau perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan


utamanya membeli inventory atau persediaan dan menjualnya kembali tanpa mengubah
bentuk. Terdapat perbedaan siklus operasi antara service company dengan merchandising
company. Berikut ilustrasi siklus operasi service company dan merchandising company:

Inventory atau persediaan adalah barang milik perusahaan yang dibeli dari pemasok yang
siap untuk diproduksi atau dijual. Inventory dikategorikan sebagai Current Asset pada
Statement of Financial Position.

❖ Klasifikasi Inventory
1. Perusahaan Dagang (Merchandising Company)
Dalam perusahaan dagang, persediaan diklasifikasikan sebagai Merchandise
Inventory. Karakteristik dari Merchandise Inventory adalah sebagai berikut.
• Dimiliki oleh perusahaan.
• Dalam bentuk yang siap untuk dijual.
2. Perusahaan Manufaktur (Manufacturing Company)
Dalam perusahaan manufaktur, perusahaan mengolah sendiri produk yang akan
mereka jual, sehingga terdapat beberapa persediaan yang mungkin berada dalam
bentuk yang belum siap untuk dijual. Oleh karena itu, persediaan dalam perusahaan
manufaktur terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:
• Raw Materials
Bahan baku dasar yang akan digunakan dalam proses manufaktur. Contoh:
Gandum sebagai bahan baku di pabrik roti.
• Work in Process
Bahan baku yang telah diproses, tetapi belum sepenuhnya selesai (barang
setengah jadi). Contoh: Tepung yang merupakan hasil dari olahan gandum.

ALIEA – FADHLI – PUTRI FATA 2021


MATERI PRAKTIKUM AKUNTANSI UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN FATA 2021

• Finished Goods
Barang yang telah selesai melewati proses manufaktur dan siap untuk dijual.
Contoh: Roti dari tepung yang telah diolah sebagai barang jadi.

❖ Menentukan Jumlah Persediaan


Penentuan jumlah persediaan dapat dilakukan dalam dua tahap, sebagai berikut.
1. Menghitung jumlah fisik persediaan
2. Menentukan kepemilikan barang, adalah sebagai berikut
a. Goods in Transit (Barang dalam Perjalanan)
• Free on-Board Shipping Point (FOB Shipping Point)
Kepemilikan barang dapat diakui oleh pembeli ketika barang sudah keluar
dari gudang penjual karena segala risiko (termasuk ongkos kirim) selama
barang dalam perjalanan hingga barang tersebut sampai di gudang pembeli
merupakan tanggung jawab pembeli.
• Free on-Board Destination Point (FOB Destination Point)
Kepemilikan barang dapat diakui oleh pembeli ketika barang telah sampai
ke gudang pembeli karena segala risiko (termasuk ongkos kirim) selama
barang dalam perjalanan hingga barang tersebut sampai di gudang pembeli
merupakan tanggung jawab penjual.
b. Consigned Goods (Barang Konsinyasi)
Consigned Goods merupakan barang titipan yang tidak boleh diakui oleh
pihak yang dititipi (Consignee) sebagai persediaan karena tujuannya adalah untuk
dijual atas nama pihak yang menitipkan (Consignor) dengan mendapat imbalan
dalam bentuk komisi.

❖ Metode Perhitungan Biaya Persediaan


1. Specific Identification
Metode ini melacak arus fisik yang benar-benar terjadi pada persediaan. Setiap
barang memiliki kode masing-masing beserta biaya spesifik setiap barang. Cost of
Goods Sold (COGS) akan dihitung berdasarkan nilai masing-masing barang yang
terjual. Metode ini biasa digunakan untuk untuk barang yang sifatnya unik dan
jumlahnya sedikit. Contoh: barang antik, hasil karya seni (lukisan dan patung), dan
perhiasan (berlian dan permata).

ALIEA – FADHLI – PUTRI FATA 2021


MATERI PRAKTIKUM AKUNTANSI UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN FATA 2021

2. Cost Flow Assumptions


a. First-in, First-out (FIFO)
Metode ini mengasumsikan bahwa barang yang pertama dibeli adalah
barang yang pertama dijual. Oleh karena itu, biaya dari barang yang paling
awal dibeli adalah yang pertama kali diakui dalam menentukan COGS. Nilai
ending inventory merupakan biaya dari barang yang paling akhir dibeli.
b. Average-cost
Metode ini mengasumsikan biaya inventory berdasarkan nilai rata-rata dari
biaya keseluruhan barang yang telah terjadi.
c. Last-in, First-out (LIFO)
Metode ini mengasumsikan bahwa barang yang terakhir dibeli adalah
barang yang pertama dijual. Oleh karena itu, biaya dari barang yang paling
akhir dibeli adalah yang pertama kali diakui dalam menentukan COGS. Nilai
ending inventory merupakan biaya dari barang yang paling awal dibeli. Standar
Akuntansi Keuangan Internasional (IFRS) tidak mengizinkan penggunaan
metode ini karena ketidakakuratan dalam mengukur persediaan sehingga
menghasilkan COGS yang lebih besar dan menimbulkan jumlah pajak yang harus
dibayar menjadi lebih kecil.

❖ Sistem Pencatatan Persediaan dalam Merchandising Company


a. Perpetual System
Pada sistem pencatatan perpetual, perusahaan mencatat secara detail biaya dari
persediaan pada saat terjadinya transaksi pembelian atau penjualan serta transaksi
lain yang memengaruhi persediaan tersebut. COGS dicatat setiap terjadinya
transaksi penjualan. Nilai ending inventory dan COGS dapat ditentukan setiap
terjadinya transaksi. Pada akhir periode akuntansi, perusahaan melakukan perhitungan
persediaan secara fisik (stock opname/stock taking) dan apabila terdapat perbedaan
dengan jumlah yang tercatat, maka perusahaan akan melakukan adjustment.
b. Periodic System
Pada sistem pencatatan periodic, setiap terdapat transaksi yang memengaruhi
persediaan dan COGS, perusahaan tidak mencatat persediaan dan COGS secara
langsung. Ending inventory dan COGS ditentukan pada akhir periode akuntansi
dengan melakukan perhitungan persediaan secara fisik. Dalam sistem pencatatan
periodic, COGS dihitung sebagai berikut.

ALIEA – FADHLI – PUTRI FATA 2021


MATERI PRAKTIKUM AKUNTANSI UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN FATA 2021

❖ Proses Perhitungan Net Income pada Merchandising Company

Net Purchases = Purchases – Purchase Returns and Allowances – Purchase Discounts

Cost of Goods Purchased = Net Purchases + Freight In

Goods Available for Sale = Beginning Inventory + Cost of Goods Purchased

Cost of Goods Sold = Cost of Goods Available for Sale – Ending Inventory

Gross Profit = Sales Revenue – Cost of Goods Sold

Net Income (Loss) = Gross Profit – Operating Expenses + Other Revenues and Gains –
Other Expenses and Losses

❖Pengaruh Penggunaan Cost Flow Assumptions

COGS : FIFO < Average Cost < LIFO


Net Income : FIFO > Average Cost > LIFO
Ending Inventory : FIFO > Average Cost > LIFO
Income Tax : FIFO > Average Cost > LIFO

ALIEA – FADHLI – PUTRI FATA 2021


MATERI PRAKTIKUM AKUNTANSI UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN FATA 2021

Illustration:
The following data is related to Paper Hub Co. inventories, purchases, and sales during
May 2023.

Date Description Quantity Unit Cost or Selling Price


1-May Beginning Inventory 35 $3
3-May Purchase 80 $4
5-May Purchase Return 10 $4
9-May Purchase 30 $5
11-May Sales 50 $8
15-May Sales 45 $9
21-May Sales Return 10 $9
29-May Purchase 25 $6

Instructions:
1. Calculate the ending inventory, cost of goods sold, net sales, and gross profit for each
at the end of May 2023 if Paper Hub Co. uses perpetual and periodic systems with
FIFO and average cost (for the average method, the resulting number should not be
rounded)!
2. Compare the results for the two cost flow assumptions and give your conclusion!

Solution:
1.
Perpetual System
• FIFO Method
In $
Purchase Cost of Goods Sold Balance
Date
Q P T Q P T Q P T
1-May 35 3 105
80 4 320 35 3 105
3-May
80 4 320
(10) 4 (40) 35 3 105
5-May
70 4 280
30 5 150 35 3 105
9-May 70 4 280
30 5 150

ALIEA – FADHLI – PUTRI FATA 2021


MATERI PRAKTIKUM AKUNTANSI UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN FATA 2021

35 3 105 55 4 220
11-May
15 4 60 30 5 150
45 4 180 10 4 40
15-May
30 5 150
(10) 4 (40) 20 4 80
21-May
30 5 150
25 6 150 20 4 80
29-May 30 5 150
25 6 150
305 380

COGS Ending Inventory

Ending Inventory $380


COGS $305
Sales = (50 × $8) + (45 × $9) – (10 × $9)
= $715
Gross Profit = $715 – $305
= $410

• Average-Cost Method
In $
Purchase Cost of Goods Sold Balance
Date
Q P T Q P T Q P T
1-May 35 3 105
3.6956521
3-May 80 4 320 115 425
7391304
3.6666666
5-May (10) 4 (40) 105 385
6666667
3.9629629
9-May 30 5 150 135 535
6296296
3,9629629 198,14814 3.9629629 336.85185
11-May 50 85
6296296 81481480 6296296 18518520
3,9629629 178,33333 3.9629629 158.5185
15-May 45 40
6296296 33333330 6296296 185185190

ALIEA – FADHLI – PUTRI FATA 2021


MATERI PRAKTIKUM AKUNTANSI UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN FATA 2021

3,9629629 (39,62962 3.9629629 198.14814


21-May (10) 50
6296296 96296296) 6296296 81481480
4.6419753 348.14814
29-May 25 6 150 75
0864198 81481480
336.851851 348.1481481
851852 481480

COGS Ending Inventory

Ending Inventory $348.1481481481480


COGS $336.851851851852
Sales = (50 × $8) + (45 × $9) – (10 × $9)
= $715
Gross Profit = $715 – $336.851851851852
= $378.1481481481480

Periodic System
• FIFO Method
In $
Date Description Quantity Unit Cost Total Cost
1-May Beginning Inventory 35 3 105
3-May Purchase 80 4 320
5-May Purchase Return (10) 4 (40)
9-May Purchase 30 5 150
29-May Purchase 25 6 150
Goods Available for Sale 160 685
Total Sales 85
Ending Inventory 75

Ending Inventory = (25  $6) + (30  $5) + (20  $4)


= $380

ALIEA – FADHLI – PUTRI FATA 2021


MATERI PRAKTIKUM AKUNTANSI UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN FATA 2021

COGS Cost of Goods Available for Sale – Ending Inventory


= (35 × $3) + (15 × $4) + (45 × $4) – (10 × $4)
= $305
Sales = (50 × $8) + (45 × $9) – (10 × $9)
= $715
Gross Profit = $715 – $305
= $410

• Average-Cost Method
In $
Date Description Quantity Unit Cost Total Cost
1-May Beginning Inventory 35 3 105
3-May Purchase 80 4 320
5-May Purchase Return (10) 4 (40)
9-May Purchase 30 5 150
29-May Purchase 25 6 150
Goods Available for Sale 160 685
Total Sales 85
Ending Inventory 75

Cost per Unit = Cost of Goods Available for Sale ÷ Goods Available for Sale
= $685 ÷ 160
= $4.281250
Ending Inventory = Ending Inventory in Unit × Cost per Unit
= 75 Units × $4.281250
= $321.093750
COGS = Cost of Goods Available for Sale – Ending Inventory
= $685 – $321.093750
= $363.906250
Sales = (50 × $8) + (45 × $9) – (10 × $9)
= $715
Gross Profit = $715 – $363.906250
= $351.093750

ALIEA – FADHLI – PUTRI FATA 2021


MATERI PRAKTIKUM AKUNTANSI UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN FATA 2021

2. Berikut perbandingan terhadap nilai-nilai yang dihasilkan saat menggunakan metode


FIFO dan Average Cost.

Perpetual System

Metode Metode
No. Kategori Hasil Perbandingan
FIFO Average Cost
Nilai ending inventory dengan
Ending $348.14814
1. $380 menggunakan metode FIFO lebih besar
Inventory 81481480
dibandingkan metode average cost.
Cost of Nilai cost of goods sold dengan
$336.85185
2. Goods $305 menggunakan metode FIFO lebih kecil
1851852
Sold dibandingkan menggunakan average cost.
Nilai gross profit yang dihasilkan dengan
Gross $378.14814
3. $410 metode FIFO lebih besar dibandingkan
Profit 81481480
metode average cost.

Periodic System

Metode Metode
No. Kategori Hasil Perbandingan
FIFO Average Cost
Nilai ending inventory dengan
Ending
1. $380 $321.093750 menggunakan metode FIFO lebih besar
Inventory
dibandingkan metode average cost.
Cost of Nilai cost of goods sold dengan
2. Goods $305 $363.906250 menggunakan metode FIFO lebih kecil
Sold dibandingkan menggunakan average cost.
Nilai gross profit yang dihasilkan dengan
Gross
3. $410 $351.093750 metode FIFO lebih besar dibandingkan
Profit
metode average cost.

ALIEA – FADHLI – PUTRI FATA 2021

Anda mungkin juga menyukai