Anda di halaman 1dari 4

SAP 9

Klasifikasi Persediaan

Persediaan ( inventory ) adalah pos-pos aktiva yang dimiliki oleh perusahaan untuk
dijual dalam operasi bisnis normal, atau barang yang akan digunakan atau dikonsumsi dalam
membuat barang yang akan dijual. Dimana investasi dalam persediaan merupakan aktiva lancar
yang paling besar dari perusahaan dagang ( ritel ) dan manufaktur.

Perusahaan dagang, seperti wal-mart biasanya membeli barang dagangan yang siap
untuk dijual. Dimana perusahaan dagang ini melaporkan biaya yang terkait dengan unit-unit
yang belum terjual dab nasug ada di tangan sebagai persediaan barang dagang ( merchandise
inventory ). Dimana hanya satu akun persediaan, yaitu Persediaan Barang Dagang, yang muncul
di laporan keuangan.

Perusahaan manufaktur, seperti boeing dan lainnya merupakan perusahaan yang


memproduksi barang yang akan dijual kepada perusahaan dagang. Dan biasanya memiliki tiga
akun persediaan, yaitu bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi.

Biaya yang dibebankan ke barang dan bahan baku yang ada ditangan tetapi belum
dialihkan ke produksi dilaporkan sebagai persediaan bahan baku. Bahan baku ini mencangkup
kayu yang akan dibuat menjadi meja, baja untuk mobil dan lainnya.

Biaya bahan baku untuk produk yang telah dibuat tetapi belum selesai, ditambah
dengan biaya tenaga kerja langsung yang diaplikasikan secara khusus ke bahan baku ini dan
biaya overhead yang dialokasikan merupakan persediaan barang dalam proses.

Biaya yang berkaitan dengan produk yang telah selesai tetapi belum terjual pada akhir
periode fiskal dilaporkan sebagai persediaan barang jadi.

Perusahaan Dagang Perusahaan Manufaktur


Wal-mart Caterpillar
Neraca Neraca
31 Januari 2004 31 Januari 2004
Aktiva Lancar Aktiva Lancar
Kas dan ekuivalen kas Kas
Piutang Piutang Usaha
Persediaan Persediaan :
Beban dibayar dimuka dan lain-lain Bahan baku
Total Aktiva Lancar Bahan dalam proses
Barang jadi
Perlenglapan
Total persediaan
Aktiva Lancar Lain
Total Aktiva Lancar

Dalam perusahaan manufaktur Caterpillar dicantumkan akun persediaan perlengkapan


manufaktur atau pabrik. Dimana akun ini mencangkup pos-pos seperti oli mesin, paku, bahan
pembersih, dan barang sejenis yang digunakan dalam proses produksi tetapi bukan merupakan
bahan baku primer.

Harga Pokok Persediaan

Metode Penilaian Persediaan

a. Sistem Periodik

Sistem ini dilakukan dengan cara perhitungan fisik barang pada setiap akhir periode
untuk menentukan jumlah persediaan akhir. Setiap jenis persediaan yang ada pada akhir periode,
kemudian dikalikan dengan suatu tingkat harga/biaya. Dalam sistem periodik, penentuan nilai
persediaan pada akhir periode dapat menggunakan beberapa metode antara lain:

1. Metode rata-rata, yang terdiri dari beberapa sub-metode yaitu metode rata-rata
sederhana, metode rata-rata tertimbang, dan metode rata-rata bergerak. Yang umum
digunakan adalah metode rata-rata tertimbang. Metode rata-rata tertimbang yaitu
menentukan harga beli barang dengan cara membagi jumlah harga barang yang
tersedia untuk dijual yakni jumlah persediaan awal ditambah jumlah pembelian
dengan kuantitas barang tersebut.

2. Metode FIFO, yang mengakui barang yang lebih dulu masuk dianggap lebih dulu
keluar (dijual), sehingga nilai persediaan akhir terdiri atas persediaan barang yang
dibeli atau yang masuk belakangan. Jadi harga pokok barang yang keluar (dijual)
dihitung berdasarkan harga barang yang dibeli lebih dahulu, sesuai dengan jumlah
pembeliannya. Atau dengan kata lain nilai persediaan akhir barang didasarkan pada
harga barang yang dibeli terakhir, sesuai dengan jumlah unitnya.

3. Metode Persediaan Dasar (Basic Stock), disebut juga sebagai persediaan besi yakni
persediaan minimum yang harus dimiliki oleh perusahaan untuk menjaga likuiditas
perusahaannya. Dalam metode ini keterlambatan masuknya barang yang disebabkan
adanya kemacetan atau sebab lain tidak mengganggu persediaan sehingga perusahaan
masih dapat melayani pelanggan atau pembeli. Dalam metode ini persediaan akhir
dihitung berdasarkan harga pokok yang ditetapkan. Adapun selisih antara persediaan
barang yang ada dengan persediaan dasar dinilai dengan harga menurut metode yang
dikehendaki (Metode rata-rata, MPKP, MTKP, harga pasar, dan lai-lain).

4. Metode LIFO, dalam metode ini, barang yang terakhir masuk dianggap lebih dulu
keluar atau dijual sehingga nilai persediaan akhir terdiri atas persediaan barang yang
dibeli atau yang masuk lebih awal. Sehingga harga pokok barang yang terjual dihitung
berdasarkan pada harga barang yang dibeli terakhir sesuai dengan jumlah unitnya, atau
nilai persediaan barang didasarkan pada harga barang yang dibeli pada awal, sesuai
dengan jumlah unitnya.

b. Sistem Perpetual

Sistem ini sedikit lebih rumit di mana akan dilakukan pencatatan atas persediaan
secara terus menerus mulai dari transaksi pembelian maupun penjualan. Dengan kata lain,
metode perpentual melakukan pencatatan aktivitas keluar masuk persediaan dan HPP ketika
transaksi penjualan.
Pelaporan Persediaan

Anda mungkin juga menyukai