Anda di halaman 1dari 15

www.mahasiswaakuntansi.

id

Metode Pencatatan : Perpetual dan Periodik


YOUR-NAME

14-17 minutes

Dalam melakukan pencatatan atas aktivitas perusahaan dagang, terdapat 2 (dua) metode yang dapat

digunakan, yaitu :

1. Metode Perpetual (Perpetual Inventory Method)

2. Metode Periodik (Periodic Inventory Method)

Berikut penjelasannya :

1. Metode Perpetual (Perpetual Inventory Method)

Yaitu metode pencatatan persediaan dimana perusahaan akan melakukan pencatatan terhadap

transaksi yang berhubungan dengan persediaan secara terus menerus pada saat transaksi tersebut

terjadi.

Dalam metode perpetual, perusahaan mengadakan pencatatan secara mendetail atas biaya perolehan

barang persediaan barang dagang yang dibeli maupun dijual. Pencatatan tersebut berlangsung secara

terus-menerus, sehingga menunjukkan jumlah persediaan yang ada di perusahaan untuk setiap jenis

persediaan secara real time.

Dengan kata lain, pada metode perpetual ini, persediaan akan dimuktahirkan secara terus menerus.

Metode ini dapat menciptakan pengawasan atas persediaan yang lebih baik. Walaupun pencatatannya
dilakukan secara terus menerus, perhitungan fisik harus tetap dilakukan paling tidak sekali dalam waktu

setahun.

Perhitungan fisik ini harus dilakukan agar dapat mengungkap adanya transaksi persediaan yang tidak

tertangkap oleh sistem elektronik, misalnya persediaan yang salah simpan, rusak, ataupun dicuri.

Dengan perhitungan fisik ini, jumlah persediaan akhir yang menunjukkan keadaan sebenarnya dapat

disajikan dalam laporan keuangan, dan sekaligus juga dapat memeriksa lagi ketelitian yang terdapat

dalam sistem perpetual.

Metode perpetual ini umumnya digunakan oleh perusahaan yang menjual barang dengan harga relatif

mahal dan jumlahnya sedikit, seperti mobil, laptop, dan lain-lain.

Dengan metode perpetual, beban pokok dari barang yang dijual akan ditentukan setiap kali terjadinya

penjualan. Perlu diperhatikan bahwa dalam pencatatan menggunakan metode perpetual, akun

pembelian, retur pembelian, potongan pembelian, dan akun biaya angkut pembelian tidak akan

digunakan. Akun tersebut digantikan dengan akun Persediaan Barang Dagang dan akun Beban Pokok

Penjualan.

a. Mencatat Pembelian

Pembelian persediaan ini dapat dilakukan oleh perusahaan baik secara tunai maupun secara kredit.

Pada umumnya, Transaksi pembelian baru akan dicatat ketika barang sudah diterima oleh pembeli.

Setiap transaksi pembelian harus didukung dengan bukti pembayaran jika secara tunai dan didukung

dengan faktur pembelian jika secara kredit.

Faktur pembelian ini adalah salinan dari faktur yang dikirim oleh penjual, sehingga pembeli tidak perlu

menyiapkan faktur pembelian karena salinan dari faktur penjualan yang telah disiapkan dan dikirim oleh

penjual akan menjadi faktur pembelian bagi pembeli tersebut.


Ayat jurnal yang perlu dibuat untuk mencatat transaksi pembelian persediaan adalah sebagai berikut:

Persediaan Barang Dagang


XXX XXX
                Kas
/ Hutang Dagang

b. Mencatat Retur Pembelian 

Barang yang diterima oleh pembeli dari penjual bisa saja rusak, cacat, atau mungkin tidak sesuai

dengan spesifikasi yang diminta, sehingga pembeli memiliki hak untuk mengembalikan barang yang

telah diterimanya kepada penjual. Transaksi ini disebut dengan Retur Pembelian.

Ayat jurnal yang perlu dibuat untuk mencatat transaksi retur pembelian atas persediaan adalah sebagai

berikut:

Kas / Hutang Dagang


XXX XXX
                Persediaan
Barang Dagang

c. Mencatat Biaya Angkut Pembelian

Sebenarnya metode perpetual tidak mengenal akun Biaya Angkut Pembelian, tapi dalam kasus tertentu

biasanya akan digunakan akun ini. Perlu diperhatikan bahwa biaya angkut pembelian ini akan

menambah beban pokok dari barang yang dibeli, sehingga biaya angkut pembelian akan menambah

nilai Beban Pokok Penjualan. Oleh karena itu dalam metode perpetual, biaya angkut pembelian akan

digantikan dengan akun Beban Pokok Penjualan.


Ayat jurnal yang perlu dibuat untuk mencatat transaksi pembayaran biaya angkut pembelian adalah

sebagai berikut:

Beban Pokok Penjualan


XXX XXX
                Kas
/ Hutang Dagang

 d. Mencatat Potongan Pembelian

Seperti yang telah dikatakan bahwa metode perpetual tidak mengenal akun potongan pembelian,

sehingga ketika terjadi transaksi pembayaran utang pada periode potongan, maka akan mengurangi

saldo akun Beban Pokok Penjualan. Karena akun potongan pembelian ini sifatnya mengurangi beban

pokok atas barang yang dibeli, sehingga akan digantikan dengan akun Beban Pokok Penjualan di

sebelah kredit.

Ayat jurnal yang perlu dibuat oleh pembeli untuk mencatat transaksi pembayaran utang disertai dengan

potongan pembelian adalah sebagai berikut:

Hutang Dagang
XXX
                Kas XXX
XXX
                Beban
Pokok Penjualan

Ayat jurnal yang perlu dibuat oleh pembeli untuk mencatat transaksi pembayaran utang jika tanpa

disertai dengan potongan pembelian adalah sebagai berikut:


Hutang Dagang XXX XXX

                Kas

e. Mencatat Penjualan

Terdapat 2 ayat jurnal sekaligus yang perlu dibuat oleh penjual untuk mencatat transaksi penjualan

dengan metode perpetual, yaitu sebagai berikut:

Kas / Piutang Dagang

                Penjualan XXX XXX

Beban Pokok Penjualan XXX XXX

                Persediaan
Barang Dagang

f. Mencatat Retur Penjualan

Retur Penjualan terjadi apabila perusahaan menerima kembali persediaan yang telah dijualnya kepada

pembeli dikarenakan adanya kerusakan barang, kecacatan barang atau barang yang dikirim tidak

sesuai dengan kriteria yang diminta oleh pembeli.

Retur penjualan adalah akun kontra atau akun pengurang dari akun penjualan. Jika akun penjualan

memiliki saldo normal di sebelah kredit, maka akun retur penjualan memiliki saldo normal yang

berlawanan dengan akun penjualan, yaitu di sebelah debit.

Ayat jurnal yang perlu dibuat oleh perusahaan untuk mencatat transaksi penerimaan kembali barang

yang telah dijualnya adalah sebagai berikut:


Retur Penjualan

                Kas
/ Piutang Dagang XXX XXX

Persediaan Barang Dagang XXX XXX

                Beban
Pokok Penjualan

g. Mencatat Potongan Penjualan

Penjual biasanya akan memberikan potongan tunai untuk pembayaran yang dilakukan dalam waktu

segera setelah tanggal pembelian. Potongan yang diberikan oleh penjual ini disebut dengan Potongan

Penjualan. Sama seperti retur penjualan, potongan penjualan juga termasuk sebagai akun kontra dari

akun penjualan.

Ayat jurnal yang perlu dibuat oleh penjual pada saat menerima pelunasan piutang dagang oleh

pelanggan disertai dengan potongan penjualan adalah sebagai berikut:

Kas
XXX
Potongan Penjualan XXX
XXX
                Piutang
Dagang

Sedangkan ayat jurnal yang perlu dibuat oleh penjual pada saat menerima pelunasan piutang dagang

oleh pelanggan jika tanpa disertai dengan potongan penjualan adalah sebagai berikut:

Kas XXX XXX


                Piutang
Dagang

h. Mencatat Biaya Angkut Penjualan

Ayat jurnal yang perlu dibuat untuk mencatat transaksi pembayaran biaya angkut penjualan adalah

sebagai berikut:

Biaya Angkut Penjualan


XXX XXX
                Kas
/ Hutang Dagang

2. Metode Periodik (Periodic Inventory Method)

Yaitu metode pencatatan persediaan dimana perusahaan tidak akan mengadakan pencatatan secara

mendetail atas persediaan yang dimilikinya sepanjang periode seperti pada metode perpetual.

Penentuan biaya perolehan persediaan yang terjual hanya dilakukan pada setiap akhir periode saja.

Itulah kenapa metode ini disebut dengan metode periodik.

Pada akhir periode, perusahaan akan melakukan perhitungan fisik pada persediaan yang terdapat

dalam perusahaan atau yang masih belum terjual untuk menentukan besarnya biaya perolehan

persediaan yang terdapat pada akhir tahun yang akan disajikan dalam laporan keuangan nantinya.

Tahapan yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk menentukan besarnya biaya perolehan atas

persediaan yang terjual pada

metode periodik adalah sebagai berikut:

Menentukan biaya perolehan persediaan yang terdapat pada awal periode (persediaan awal).
Menambahkan biaya perolehan persediaan pada awal periode dengan biaya perolehan barang

yang dibeli sepanjang tahun berjalan (pembelian).

Mengurangkan pertambahan biaya tersebut dengan biaya perolehan persediaan yang terdapat

pada akhir periode (persediaan akhir). 

Metode periodik pada umumnya digunakan oleh perusahaan dagang yang menjual barang dengan

harga relatif murah dan barang yang dijual jumlahnya banyak, seperti supermarket, dan lain-lain.

Pada metode periodik, pembelian persediaan barang dagangan akan dicatat dengan menggunakan

akun pembelian, bukan persediaan seperti pada

metode perpetual. Dalam metode periodik juga akan terdapat akun-akun yang digunakan secara

terpisah seperti berikut ini: Potongan Pembelian, Retur Pembelian, Biaya Angkut Pembelian, dan

Pembelian.

Dalam

metode periodik ataupun perpetual tidak ada perbedaan dalam pencatatan biaya angkut penjualan dan

potongan penjualan, karena akun-akun tersebut bukanlah komponen yang digunakan untuk menghitung

besarnya beban pokok penjualan.

Demikian juga untuk akun retur penjualan dan penjualan akan tetap digunakan baik pada

metode perpetual maupun periodik, hanya saja perbedaannya adalah pada metode perpetual untuk

mencatat traksaksi penjualan dan retur penjualan akan diikuti dengan satu ayat jurnal lagi untuk

mencatat beban pokok atas barang yang terjual dan pertambahan atau pengurangan persediaan.

a. Mencatat Pembelian
Ayat jurnal yang perlu dibuat untuk mencatat transaksi pembelian persediaan adalah sebagai berikut:

Pembelian
XXX XXX
                Kas
/ Hutang Dagang

b. Mencatat Retur Pembelian

Ayat jurnal yang perlu dibuat untuk mencatat transaksi retur pembelian atas persediaan adalah sebagai

berikut:

Kas / Hutang Dagang


XXX XXX
                Retur
Pembelian

c. Mencatat Biaya Angkut Pembelian

Ayat jurnal yang perlu dibuat untuk mencatat transaksi pembayaran biaya angkut pembelian adalah

sebagai berikut:

Biaya Angkut Pembelian


XXX XXX
                Kas
/ Hutang Dagang

d. Mencatat Potongan Pembelian

Ayat jurnal yang perlu dibuat oleh pembeli untuk mencatat transaksi pembayaran utang disertai dengan

potongan pembelian adalah sebagai berikut:

Hutang Dagang
XXX
                Potongan
Pembelian XXX
XXX
                Kas

Ayat jurnal yang perlu dibuat oleh pembeli untuk mencatat transaksi pembayaran utang jika tanpa

disertai dengan potongan pembelian adalah sebagai berikut:

Hutang Dagang
XXX XXX
                Kas

e. Mencatat Penjualan

Ayat jurnal yang perlu dibuat oleh penjual untuk mencatat transaksi penjualan persediaan kepada

pelanggan adalah sebagai berikut:

Kas / Piutang Dagang


XXX XXX
                Penjualan

f. Mencatat Retur Penjualan

Ayat jurnal yang perlu dibuat oleh perusahaan untuk mencatat transaksi penerimaan kembali barang

yang telah dijualnya adalah sebagai berikut:

Retur Penjualan XXX XXX

                Kas
/ Piutang Dagang

g. Mencatat Potongan Penjualan

Ayat jurnal yang perlu dibuat oleh penjual pada saat menerima pelunasan piutang dagang oleh

pelanggan disertai dengan potongan penjualan adalah sebagai berikut:

Kas
XXX
Potongan Penjualan XXX
XXX
                Piutang
Dagang

Sedangkan ayat jurnal yang perlu dibuat oleh penjual pada saat menerima pelunasan piutang dagang

oleh pelanggan jika tanpa disertai dengan potongan penjualan adalah sebagai berikut:

Kas
XXX XXX
                Piutang
Dagang

h. Mencatat Biaya Angkut Penjualan

Ayat jurnal yang perlu dibuat untuk mencatat transaksi pembayaran biaya angkut penjualan adalah

sebagai berikut:

Biaya Angkut Penjualan XXX XXX


                Kas
/ Hutang Dagang

Secara ringkas berikut ini adalah tabel perbedaan pencatatan transaksi metode perpetual dengan

metode periodik :
Pencatatan Penyesuaian atas Persediaan Akhir
Jika perusahaan menggunakan metode periodik, maka pada setiap akhir periode akuntansi setelah

dilakukannya perhitungan fisik atas persediaan akhir perlu dibuat ayat jurnal penyesuaian untuk

mencatat besarnya persediaan akhir yang terdapat di gudang.

Terdapat 2 metode dalam mencatat penyesuaian atas persediaan akhir dengan menggunakan sistem

periodik, yaitu metode ikhtisar laba rugi dan metode beban pokok penjualan.

a. Metode Ikhtisar Laba Rugi

Ayat jurnal yang perlu dibuat untuk mencatat penyesuaian atas persediaan akhir dengan metode

ikhtisar laba rugi adalah sebagai berikut:

Ikhtisar Laba Rugi

                Persediaan
Barang Dagang (Awal) XXX XXX

Persediaan Barang Dagang (Akhir) XXX XXX

                Ikhtisar
Laba Rugi

b. Metode Beban Pokok Penjualan

ayat jurnal yang perlu dibuat untuk mencatat penyesuaian atas persediaan akhir dengan metode beban

pokok penjualan adalah sebagai berikut:

Beban Pokok Penjualan XXX XXX

                Pembelian XXX XXX


                Biaya
Angkut Pembelian XXX XXX

                Persediaan
Barang Dagang (Awal) XXX XXX

Persediaan Barang Dagang (Akhir)

Potongan Pembelian

Retur Pembelian

                Beban
Pokok Penjualan

Namun jika perusahaan menggunakan metode perpetual dalam mencatat persediaan barang

dagangnya, maka akun persediaan barang dagang akan dicatat secara terpisah dalam buku besar.

Nantinya, sepanjang periode akuntansi, saldo akun ini akan menunjukkan jumlah barang dagang yang

tersedia untuk dijual pada saat itu juga, sehingga tidak perlu dilakukan penyesuaian.

Dengan demikian, pihak manajemen dapat mengetahui besarnya persediaan barang dagang yang

terdapat di gudang kapanpun mereka mau, tanpa harus menunggu adanya perhitungan fisik. Jadi,

berbeda dengan sistem periodik yang harus dilakukan perhitungan fisik terlebih dahulu untuk

mengetahui persediaan barang dagang yang terdapat di gudang.

Sehingga dari sisi pengendalian internal, metode perpetual lebih baik daripada metode periodik,

terutama dalam hal pengamanan atas persediaan dan tersediaanya catatan akuntansi yang lebih akurat

dan tepat waktu.

Anda mungkin juga menyukai