Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH AKUNTASI PENGANTAR

AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN DAGANG

DISUSUN OLEH:
SEKAR AYU VIDYAPUTRI / 19808144035
RAFIF DWINDA SUNDAWAN / 19808144026
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

Berbicara soal perusahaan yang memerlukan sistem akuntasi dalam pencatatan


transaksinya, disebutkan ada dua jenis perusahaan yaitu perusahaan jasa dan perusahaan
dagang. Di samping perusahaan jasa, makalah ini akan membahas tentang perusahaan
dagang yaitu perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang pembelian dan penjualan
barang. Secara garis besar siklus kegiatan dalam perusahaan dagang meliputi pembelian,
pembayaran, penjualan, dan penerimaan kas.
Seperti apa yang kita ketahui sistem akuntansi perusahaan dagang memerlukan
pemahaman ekstra, karena spesifikasinya sedikit lebih rumit dibandingkan sistem akuntansi
perusahaan jasa. Maka dari itu, makalah ini lebih terfokuskan pada pemahaman tentang
sistem akuntansi pada perusahaan dagang. Melalui makalah ini diharapkan dapat
membantu mahasiswa pada umumnya terkhusus mahasiswa yang mengemban mata kuliah
akuntansi pengantar agar dapat memahami lebih dalam tentang perusahaan dagang.
BAB II
PEMBAHASAN

A. SISTEM PERPETUAL PERUSHAAN DAGANG


Sistem perpetual menyediakan akun persediaan barang dagang untuk mencatat mutasi
persediaan. Transaksi yang menambah perolehan seperti pembelian dan biaya angkut
pembelian dicatat di sisi debit. Sedangkan transaksi yang mengurangi biaya perolehan
seperti potongan pembelian dan retur pembelian dicatat disebelah kredit. Dalam sistem
perpetual ini, setiap terjadi penjualan barang dagang selalu dicatat bebanpokok penjualan
dan brkurangnya persediaan.
A.1. PEMBELIAN TUNAI
Pembelian tunai dicatat dalam akun persedian sebesar harga yang disepakati oleh
pembeli dan penjual yaitu harga bersih setelah dikurangi trade discount,jika ada.
A.2. PEMBELIAN KREDIT
- Pembelian kredit menimbulkan kewajiban untuk membayar harga barang di hari
selanjutnya. Maka pembelian kredit dicatat dalam akun persediaan sisi debit dan akun
utang di sisi kredit.
- Jika terjadi retur pembelian dari pembelian kredit, maka utang usaha berkurang dan
persediaan berkurang sejumlah harga barang yang dikembalikan. Dapat dicatat dalam debit
akun utang usaha dan kredit akun persediaan.
- Pembeliaan kredit yang menimbulkan utang usaha dan ada jatuh temponya, harus
dicatat debit untuk utang usaha dan kredit untuk kas.
- Syarat potongan tunai (cash discount) sebagaimana telah dijelaskan di muka.
Pemeblian kredit dengan syarat seperti ini dicatat di dalam akun perediaan sebesar jumlah
brutonya. Jika utang dibayar dalam masa potongan, jumlah potongan yang diterimaitu
dicatat dalam akun persediaan sebelah kredit. Namun jika utang dibayar di luar masa
potongan, tidak ada potongan pembelian.
A.3. PENGANGKUTAN PEMBELIAN
Kos pengangkutan barang yang dibeli dan menjadi tanggungan perusahaan dicatat
dalam akun persediaan sebelah debit.
B. AKUN-AKUN UNTUK MENCATAT PENJUALAN
Akun-akun yang digunakan untuk mencatat penjualan bagi perusahaan yang
menggunakan sistem perpetual tidak berbeda dengan sistem periodik. Akun-akun tersebut
adalah sebagai berikut:
B.1. PENJUALAN
Akun ini dipergunakan untuk pencatatan pendapatan dan penjualan barang dagang.
Yang dicatat disini adalah besaran harga jual, bukan harga pokok dari barang tersebut.
Harga yang digunakan adalah harga yang dibebankan kepada pelanggan diluar trade
discount.
B.2. POTONGAN PENJUALAN
Akun ini digunakan saat pelanggan mendapatkat potongan tunai saat membayar pada
masa potongan yang tertera pada syarat pembayaran.
B.3. RETUR PENJUALAN
Akun ini digunakan untuk mencatat jumlah harga pengembalian barang dari pelanggan
karena alas an tertentu.
B.4. BEBAN ANGKUT PENJUALAN
Akun ini digunakan untuk mencatat jumlah beban pengangkutan barang-barang yang
dijual dan ditanggung oleh perusahaan. Laporan yang diberikan dicatat di sebelah laba-rugi
tidak sebagai pengurangan akun penjualan, melainkan sebagai satu pos dalam kelompok
beban penjualan.
B.5. BEBAN POKOK PENJUALAN
Akun ini dipergunakan untuk mencatat biaya perolehan persediaan yang telah terjual
selama satu periode akuntansi. Setiap penjualan dicatat di sisi debit dan jumlahnya sesuai
besar biaya perolehan persediaan yang terjual.
C. MENJURNAL TRANSAKSI PENJUALAN
Biasanya transaksi penjualan dicatat kedalam akun-akun dengan menggunakan aturan
debit dan kredit.
C.1. PENJUALAN TUNAI
Penjualan tunai dan kredit dicatat dalam akun penjualan sesuai dengan penjualan
bersih, yaitu harga jual yang sudah dikurangi dengan trade discount. Beban pokok
penjualan dicatat disisi debit dan persediaan di sisi kredit.
C.2. PENJUALAN KREDIT
Penjualan kredit menyebabkan tagihan kepada pelanggan sebesar harga jual bersih
setelah trade discount. Dengan akun piutang usaha dicatat disisi debit dan akun penjualan di
sisi kredit disaat terjadi penjualan. Serta akun beban pokok penjualan di sisi debit dan akun
persediaan di sisi kredit sebesar biaya perolehan yang melekat pada barang yang di jual.
Jika ada retur dari penjualan kredit dicatat sebagai pengurangan penjualan dan tagihan
kepada pelanggan sebanyak nilai barang yang dikembalikan. Dicatat akun persediaan di sisi
debit dan akun beban pokok penjualan di sisi kredit sejumlah biaya perolehan yang melekat
pada barang yang diretur.
Pada penjualan kredit dengan syarat pembayaran menggunakan potongan tunai,
penjualan diakui pada saat terjadinya sebesar jumlah penjualan bruto. Potongan tunai
diakui sebagai potongan penjualan hanya jika langganan membayar utang dalam masa
potongan.
C.3. BEBAN ANGKUT PENJUALAN
Beban-beban pengangkutan barang yang dijual dan menjadi tanggungan perusahaan
dicatat dalam akun beban angkut penjualan. Akun itu di laporkan di sisi laba-rugi dan pada
kelompok beban penjualan.
D. JURNAL PENYESUAIAN AKHIR PERIODA
Pada sistem perpetual beban pokok penjualan sudah dicatat disetiap terjadi penjualan.
Tetapi perhitungan fisik pada akhir tahun juga tetap diperlukan, agar sinkron dengan
catatan akuntansi. Jika terjadi ketidak sesuaian antara catatan akuntansi dengan
ketersediaan barang maka diperlukan jurnal penyesuaiian. Pada sisi debit tercatat beban
pokok penjualan dan sisi kredit tercatat persediaan.

E. PERBANDINGAN JURNAL PERIODIK vs PERPETUAL


Berikut perbandingan antara sistem periodik dan sistem perpetual:
BAB III
PENUTUP

SIMPULAN
Menurut yang sudah dijelaskan di bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa sistem
perpetual memang berbeda dengan pengoprasian sistem periodik. Pada sistem ini,
disetiap saat terjadi penjualan barang dagangan, segera diakui terjadinya beban pokok
penjualan dan berkurangnya persediaan.

SARAN
Setiap perusahaan dagang memerlukan sistem akuntansi dan mengembannya dengan
benar agar mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan pengaturan
sistem keuangan dalam perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA

Sugiri Slamet dan Bogas Agus Riyono. 2018. Akuntansi Pengantar 1 edisi 10.
Yogyakarta. UUP STIM YKPN.
Al Haryono Jusup.2011. Dasar-Dasar Akuntansi Jilid 1edisi 7.Yogyakarta. STIE
YKPN.
Shera. 2017. https://bppk.kemenkeu.go.id/id/publikasi/artikel/147-artikel-
anggaran-dan-perbendaharaan/24587-pencatatan-persediaan-pemerintah-
perpetual-atau-periodik (diakses 20 September 2019)

Anda mungkin juga menyukai