PPH ORANG PRIBADI

KREDIT PAJAK

• Merupakan pembayaran pajak yang telah

dilakukan selama periode Januari s.d. Desember;
• Pengurang PPh terutang.

PPH YG DIPOTONG/ PPh yg dibayar/

DIPUNGUT PIHAK LAIN diangsur sendiri
(PPH PSL. 21/22/23/24) (PPh Psl. 25)
 PPH YANG DIPOTONG/DIPUNGUT
PIHAK LAIN

PPh (tdk bersifat final) yang dipotong/

dipungut pihak ketiga, dan merupakan
pembayaran pajak dimuka.

• PPH PSL. 21
dikreditkan berdasarkan
• PPH PSL. 22
bukti pemotongan pajak,
• PPH PSL. 23
• PPH PSL. 24 (bukan PPh Final)
 PPH PASAL 21

• PPH YANG DIPOTONG =>

• FORM 1721 – A1 ANGKA 21
• FORM 1721 – A2 ANGKA 18
TIDAK TERMASUK YANG DIANGGAP FINAL.

* POTONGAN PPH 26 ATAS WPLN YANG BERUBAH STATUS MENJADI

WPDN, DISAMAKAN DENGAN KREDIT PPH PASAL 21
 PPH PASAL 22

• IMPOR => BANK DEVISA / DJBC

• BENDAHARAWAN PEMERINTAH,
• USAHA TERTENTU: SEMEN, KERTAS, BAJA, OTOMOTIF
• BBM => PERTAMINA
 PPH PASAL 23
Pajak atas penghasilan, bunga hutang, royalty, hadiah karena
prestasi

PPh Pasal 23 merupakan pembayaran pajak dimuka yang pada

umumnya dapat dikreditkan pada SPT Tahunan oleh WP yang
menerima penghasilan/WP yang dipotong pajak (kecuali atas PPh
yang bersifat final);

WP akan menerima Bukti Pemotongan setiap kali dilakukan

pemotongan PPh Pasal 23 oleh pihak pemotong pajak.
 STP PPH PASAL 25

Pokok Pajak …….. 1.000.000 Dapat

dikreditkan
Sanksi
Administrasi …….. 40.000
Jumlah …………… 1.040.000

Tdk dpt
Dikreditkan maupun
dibiayakan
Penerapan Tarif PPh Pasal 17

UNTUK KEPERLUAN
PENERAPAN TARIF PAJAK

JUMLAH PKP DIBULATKAN

KE BAWAH DALAM
RIBUAN RUPIAH PENUH

Contoh:
123.456.789  123.456.000
987.654.321  987.654.000
 Pelunasan PPh Dalam Tahun Berjalan
- PEMOTONGAN DAN PEMUNGUTAN PAJAK OLEH PIHAK LAIN
(PPh Psl 21,22,23,24)

- PEMBAYARAN OLEH WAJIB PAJAK SENDIRI

(PPh Pasal 25)

MERUPAKAN
- DILAKUKAN SETIAP ANGSURAN PAJAK YANG
BULAN, ATAU BOLEH DIKREDITKAN
TERHADAP PPh YANG TERUTANG
- MASA LAIN YANG UNTUK TAHUN PAJAK YBS
KECUALI
DITETAPKAN OLEH
PEMBAYARAN PPh YANG BERSIFAT
MENTERI FINAL
KEUANGAN
 Pengkreditan PPh yg dibayar di luar
negeri (PMK 192 TAHUN 2018)

• PPH DIBAYAR DI LN BOLEH DIKREDITKAN DG PPH DI INDONESIA

• PENGKREDITAN PPH PSL 24 DILAKUKAN DI TAHUN PAJAK
DIGABUNGKANNYA PENGHASILAN TERSEBUT
• KERUGIAN DI LN TIDAK BOLEH DIGABUNG
• PENGHASILAN LUAR NEGERI YANG DIMASUKKAN DALAM
PENGHASILAN KENA PAJAK ADALAH PENGHASILAN NETO
KREDIT PAJAK PENGHASILAN PASAL 24
PASAL 6 PMK 192 TAHUN 2018
JIKA PKP < PENGHASILAN LUAR NEGERI
PENGKREDITAN PPH YG DIBAYAR DI LUAR
NEGERI
• PPH PSL 24 YG DIKREDITKAN JUMLAH YG LEBIH
KECIL ANTARA :
• PAJAK YG SEBENARNYA DIBAYAR DI LN DENGAN :

Penghasilan Netto LN
PPH Terhutang
Penghasilan Kena Pajak

JIKA PENGHASILAN ISTRI DAN SUAMI DIPISAH

DENGAN RUMUS
Penghasilan Netto LN
(Suami/Istri)
PPH Terhutang Gabungan
PKP Gabungan
 CONTOH
 TN RICHARD (K/1) BERKEDUDUKAN DI JAKARTA
MEMPEROLEH PENGHASILAN NETO DALAM TAHUN
2019 ADALAH SBB :
◦ PENGHASILAN NETO DARI DALAM NEGERI SEBESAR RP
1.000.000.000
◦ DI SINGAPURA MEMPEROLEH PENGHASILAN (LABA NETO)
RP200.000.000, DIMANA PPH YANG DIBAYAR DI
SINGAPURA SEBESAR RP80.000.000
◦ DI VIETNAM MEMPEROLEH PENGHASILAN (LABA NETO)
SEBESAR RP600.000.000, DIMANA PPH YANG DIBAYAR
SEBESAR RP40.000.000
◦ DI MALAYSIA MENDERITA KERUGIAN (RUGI NETO) SEBESAR
RP 500.000.000
 HITUNG KREDIT PAJAK PPH PASAL 24
 CONTOH
• TN RASYID (TK/0) BERKEDUDUKAN DI SEMARANG
MEMPEROLEH PENGHASILAN NETO DALAM
TAHUN 2019 SBB :
• PENGHASILAN NETO (RUGI) DI DALAM NEGERI RP
(600.000.000)
• PENGHASILAN NETO DARI USAHA DI PHILIPINA RP
3.000.000.000
• PPH YANG TERUTANG & DIBAYAR DI PHILIPINA
SEBESAR RP 1.200.000.000
• HITUNG KREDIT PAJAK PPH PSL 24
TN Budi pada tahun 2018 peroleh penghasilan dalam negeri sebesar RP.2,000,000,000
dan penghasilan netto luar negeri dari negara X sebesar Rp.250,000,000 (PPh luar negeri
yang dibayar atas penghasilan tersebut adalah sebesar Rp.45,000,000)

Pada tahun yang sama NY, ana (istri tuan budi )memperolrh penghasilan netto dalam
negeri sebesar Rp.1,500,000,000 dan penghasilan netto luar negeri sebesar RP.
350,000,000 (PPh luar negeri
penghasilan tersebut adalah sebesar Rp.65,000,000)

Tn budi dan Ny ana memiliki 2 tangungan dan tidak ada P3B antara indonneisa dan
negara X yang berlaku efektif

a. Hitung berapa PPH kurang dibayar jika Memiliki satu NPWP.

b. Hitung berapa PPh kurang dibayar jika memilih terpusah
ANGSURAN PPH PASAL 25
 ANGSURAN PPH PASAL 25
Dasar aturanya

1. KEP-537/PJ./2000
PENGHITUNGAN BESARNYA ANGSURAN PAJAK DALAM TAHUN PAJAK
BERJALAN DALAM HAL-HAL TERTENTU

2. PMK NOMOR 215/PMK.03/2018

PENGHITUNGAN ANGSURAN PAJAK PENGHASILAN DALAM TAHUN PAJAK
BERJALAN YANG HARUS DIBAYAR SENDIRI OLEH WAJIB PAJAK BARU, BANK,
BADAN USAHA MILIK NEGARA, BADAN USAHA MILIK DAERAH, WAJIB PAJAK
MASUK BURSA, WAJIB PAJAK LAINNYA YANG BERDASARKAN KETENTUAN
DIHARUSKAN MEMBUAT LAPORAN KEUANGAN BERKALA DAN WAJIB PAJAK
ORANG PRIBADI PENGUSAHA TERTENTU

20
ANGSURAN PPH PASAL 25
PMK-215 TAHUN 2018
 PPH PASAL 25 SECARA UMUM

• BESARNYA ANGSURAN PPH PASAL 25 DALAM

TAHUN BERJALAN
SAMA DENGAN PPH YANG TERUTANG MENURUT
SPT TAHUNAN PPH TAHUN PAJAK YANG LALU
DIKURANGI DENGAN PPH YANG TELAH
DIPOTONG/DIPUNGUT PIHAK LAIN (PPH PASAL 21,
PPH PASAL 22, DAN PPH PASAL 23) DAN PPH YANG
TERUTANG DI LUAR NEGERI YANG BOLEH
DIKREDITKAN (PPH PASAL 24)
DIBAGI 12 ATAU BANYAKNYA BULAN DALAM
BAGIAN TAHUN PAJAK
 DALAM HAL WP BERHAK ATAS KOMPENSASI
KERUGIAN DAN MENERIMA PENGHASILAN TIDAK
TERATUR
• (JUMLAH PENGHASILAN NETO MENURUT SPT TAHUNAN PPH TAHUN
PAJAK YANG LALU DIKURANGI PENGHASILAN TIDAK TERATUR
DIKURANGI DENGAN KOMPENSASI KERUGIAN) X TARIF PPH PASAL 17 =
BESAR PPH YANG TERUTANG.
• KEMUDIAN BESAR PPH YANG TERUTANG DIKURANGI DENGAN PPH
POTPUT 21,22,23,24 MENGHASILKAN JUMLAH PPH YANG HARUS
DIBAYAR SENDIRI.
• KEMUDIAN JUMLAH PPH YANG HARUS DIBAYAR SENDIRI INI DIBAGI 12
(DUA BELAS) ATAU BANYAKNYA BULAN DALAM BAGIAN TAHUN PAJAK.
HASILNYA ADALAH BESAR PPH PASAL 25 YANG HARUS DIBAYAR TIAP
BULAN
• DALAM HAL SPT TAHUNAN PPH TAHUN PAJAK YANG LALU MENYATAKAN
RUGI (LEBIH BAYAR ATAU NIHIL), BESARNYA PAJAK PENGHASILAN PASAL
25 ADALAH NIHIL.
PENGHASILAN TERATUR VS TIDAK
TERATUR
 RUMUS UMUM PPH 25 ORANG PRIBADI
(USAHA/PEK.BEBAS)
a Penghasilan neto fiskal tahun lalu ………...................... XXX
b Penghasilan tidak teratur tahun lalu ………................... (XXX)
c Penghasilan yg menjadi dasar penghitungan angsuran
(a – b) …………………………….................................. XXX
d Kompensasi kerugian yg dapat digunakan pada tahun
ini ………………………………….................................. (XXX)
e Penghasilan Tidak Kena Pajak ………………............. (XXX)
f Penghasilan kena pajak (c – d – e) ………….............. XXX
Pajak yang terutang (dikalikan tarif pasal 17) xxx
g Kredit pajak tahun lalu atas penghasilan yg termasuk
dalam huruf c yg dipotong / dipungut fihak lain (PPh
psl 21/22/23/24) ……….................................................. (XXX)
h PPh yang harus dibayar sendiri (f – g ) ………............. XXX
i PPh psl 25 ( 1/12 x huruf h) ……………………............ Rp
 CONTOH UMUM

• TN.CANDRA (TK/0) MELAKUKAN USAHA PENJUALAN BARANG HASIL IMPOR

• LAPORAN LABA RUGI TH 2019 SBB :
• PENJUALAN 800.000.000
• HPP 300.000.000
• LABA KOTOR 500.000.000
• BIAYA USAHA 30.000.000
• LABA USAHA 470.000.000
• PENDAPATAN LUAR USAHA
• KOMISI PENJUALAN 150.000.000
• BUNGA PINJAMAN 100.000.000
• LABA BERSIH 720.000.000
• PPH YANG DIPOTONG/DIPUNGUT PIHAK LAIN
• PPH 22 BENDAHARA 150.000
• PPH 22 IMPOR 500.000
• PPH 23 500.000
• ANGSURAN PPH 25 1,000,000
 CONTOH PENGHASILAN TIDAK TERATUR
• TN JOKO (TK/0) MELAKUKAN USAHA PENJUALAN BARANG HASIL IMPOR
• LAPORAN LABA RUGI TH 2022 SBB :
• PENJUALAN 600.000.000
• HPP 300.000.000
• LABA KOTOR 300.000.000
• BIAYA USAHA 70.000.000
• LABA USAHA 230.000.000
• PENDAPATAN LUAR USAHA
• KOMISI PENJUALAN 150.000.000
• BUNGA PINJAMAN 100.000.000
• KEUNTUNGAN PENJ ASET 20.000.000 (ASUMSI PH TDK
TERATUR)
• LABA BERSIH 500,.000.000
• PPH YANG DIPOTONG/DIPUNGUT PIHAK LAIN
• PPH 21 150.000
• PPH 22 IMPOR 500.000
• PPH 23 1.000.000
• ANGSURAN PPH 25 2,000,000
 PPH 25 SEBELUM BATAS WAKTU
PENYAMPAIAN SPT TAHUNAN
• SAMA DENGAN JUMLAH ANGSURAN PPH PSL 25 BULAN TERAKHIR
TAHUN PAJAK SEBELUMNYA (MASA DESEMBER)
DALAM HAL WP MELAPORKAN SPT TAHUNAN
PPH TAHUN PAJAK LALU LEWAT BATAS WAKTU

• BESARNYA PPH PASAL 25 UNTUK BULAN-BULAN

MULAI BATAS WAKTU PENYAMPAIAN SPT TAHUNAN
SAMPAI DENGAN BULAN SEBELUM
DISAMPAIKANNYA SPT TAHUNAN TERSEBUT
ADALAH SAMA DENGAN BESARNYA PPH PASAL
25 BULAN TERAKHIR TAHUN PAJAK YANG LALU
DAN BERSIFAT SEMENTARA
• SETELAH WP MENYAMPAIKAN SPT TAHUNAN PPH,
BESARNYA PPH PASAL 25 DIHITUNG KEMBALI
BERDASARKAN SPT TAHUNAN TERSEBUT DAN
BERLAKU SURAT MULAI BULAN BATAS WAKTU
PENYAMPAIAN SPT TAHUNAN.
 DALAM HAL WP DIBERIKAN PERPANJANGAN JANGKA
WAKTU PENYAMPAIAN SPT TAHUNAN PPH

• PPH PASAL 25 UNTUK BULAN-BULAN MULAI BATAS WAKTU PENYAMPAIAN

SPT TAHUNAN SAMPAI DENGAN BULAN SEBELUM DISAMPAIKANNYA SPT
TAHUNAN TERSEBUT ADALAH SAMA DENGAN BESARNYA PPH PASAL 25
YANG DIHITUNG BERDASARKAN SPT SEMENTARA
• SETELAH WP MENYAMPAIKAN SPT TAHUNAN PPH BESARNYA PAJAK
PENGHASILAN PASAL 25 DIHITUNG KEMBALI BERDASARKAN SURAT
PEMBERITAHUAN TAHUNAN TERSEBUT DENGAN MEMPERHATIKAN
KETENTUAN-KETENTUAN PENGHITUNGAN PPH PASAL 25 DAN BERLAKU
SURUT MULAI BATAS WAKTU PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN
TAHUNAN
DALAM HAL WP MEMBETULKAN
SENDIRI SPT TAHUNAN PPH
ANGSURAN PPH 25 WAJIB PAJAK BARU

Aturan lama (PMK 255 tahun 2008)

Pasal 2 ayat 1
Besarnya angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25 untuk Wajib Pajak baru
adalah sebesar Pajak Penghasilan
yang dihitung berdasarkan penerapan tarif umum atas penghasilan neto
sebulan yang disetahunkan, dibagi 12 (dua belas).

Aturan Baru PMK 215 2018

Pasal 8 (WP bank, BUMN, BUMD, Masuk Bursa, WP OPPT)

Pasal 9 adalah WP baru karena peleburan, penggabungan, pengambilan
alih usaha
 WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PENGUSAHA
TERTENTU
• WP OPPT ADALAH WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN
KEGIATAN USAHA GROSIR/ECERAN BARANG KONSUMSI MELALUI TEMPAT
USAHA/GERAI/OUTLET YG TERSEBAR DI BEBERAPA LOKASI (TDK TERMASUK
PERDAGANGAN KEND BERMOTOR & RESTORAN).
• WP YANG MEMILIKI BEBERAPA TEMPAT USAHA DALAM SATU WILAYAH KERJA
KPP, HARUS MENDAFTARKAN MASING-MASING TEMPAT USAHANYA DI KPP
YANG BERSANGKUTAN.
• WP YANG MEMILIKI BEBERAPA TEMPAT USAHA DI LEBIH DARI 1 WILAYAH
KERJA KPP, HARUS MENDAFTARKAN SETIAP TEMPAT USAHANYA DI KPP
MASING-MASING TEMPAT USAHA WAJIB PAJAK BERADA.
 CONTOH
 TN FAISAL (K/1) BERDOMISILI DI JAKARTA MEMPUNYAI USAHA
PEDAGANGAN ECERAN HANDPHONE YANG BERLOKASI DI ITC
BEKASI, ATRIUM SENEN DAN ITC DEPOK.
 BERIKUT INI PEREDARAN USAHA TN FAISAL SELAMA TAHUN 2016 :

Bulan Bekasi Senen Depok Bulan Bekasi Senen Depok

Januari 30 juta 25 juta 10 juta Juli 20 juta 20 juta 5 juta
Februari 40 juta 15 juta 15 juta Agustus 10 juta 10 juta 25 juta
Maret 20 juta 10 juta 25 juta September 10 juta 5 juta 15 juta
April 10 juta 5 juta 30 juta Oktober 5 juta 15 juta 10 juta
Mei 5 juta 10 juta 15 juta November 10 juta 5 juta 5 juta
Juni 10 juta 15 juta 35 juta Desember 5 juta 10 juta 10 juta

Hitung :
• PPh 25 sebagai WP OPPT yg harus dibayar sendiri tahun 2016