Anda di halaman 1dari 7

Lampiran : Hasil Transkrip Wawancara

TRASKRIP WAWANCARA PARTISIPAN 1

Data Demografi Partisipan


Inisial Partisipan :
Jenis Kelamin :
Umur :

Peneliti : ee baik disini..ee kami kami dari mahasiswa dari sari mutiara ee ingin melakukan
penelitian tentang e pengalaman perawat terhadap ee metode triase ee pada saat
pandemi Covid-19, jadi ee perkenalkan nama saya ilham wahyu ee saya
mahasiswa dari sari mutiara dan ee disini akan kami sampaikan beberapa
pertanyaan kepada ee bapak dan ee kami kami juga akan melakukan perekaman
suara ee sebelumnya kami minta izin kepada bapak apakah boleh kami
melakukan perekaman suara terghadap bapak?

Partisipan : ya. Baik silahkan bang.

Peneliti : jadi ee kami ee minta perkenalan dulu pak ee perkenalkan saya ilham wahyu ee
bapak ee umur umur bapak berapa?

Partisipan : umur saat ini 25

Peneliti : ee jadi disini ee akan kami tanyakan ee pertanyaan pertama. Bagaimana metode
triase yang dilakukan di IGD Rumah Sakit Bhayangkara TK.II Medan sebeum
masa pandemi Covid-19?

Partisipan : oke baik, sebelum masa pandemi Covid-19 ee alur masuk pasien di triase itu
biasanya pasien kita bedakan dulu di sebelum masuk ke ruang IGD, biasanya kita
bedakan apakah dia memang cenderung penyakit yang menular atau dia penyakit
yang tidak menular. Kalau dia penyakit yang menular biasanya langsung kita
bedakan dia ada ruang isolasi, tapi kalau menurut dokter jaga yang pada saat
bertugas dia penyakitnya tidak menular maka biasanya akan kami letakkan di bed
di pasien yang biasa.

Peneliti : ee jadi disini selama ee masa pandemi ee Covid-19, apakah ada perubahan metode
triase? Jika ada mohon dijelaskan.

Partisipan : oo pada masa pandemi Covid-19 ini sebenarnya paling berubah itu adalah
pada saat sebelum pasien itu masuk ke ruangan IGD itu biasanya pasiennya ee
oleh petugas kesehatan ataupun perawat atau dokter, itu biasanya diukur dulu
suhunya. Biasanya kalau suhunya yang mengarah ke demam atau ada keluhan
seperti batuk sesak seperti yang pada screening dilakukan screening Covid itu
biasanya itu pasiennya langsung kita arahkan ke ruangan isolasi yang memang ee
berjarak ataupuan berbeda dengan pasien biasanya, tapi kalaupun pasiennya tidak
demam tidak ada keluhan sesak nafas, tidak ada keluhan batuk itu kita arahkan
keruangan yang biasa. Itu aja perbedaanya.

Peneliti : permisi ya pak. ee kemudian disini pertanyaan selanjutnya, Bagaimana tanggapan


ee bapak dengan perubahan metode tersebut? Ee maksudnya disini apakah ee
apakah ada kendala disitu ee mohon di jelaskan.

Partisipan : ya. Jadi sebenarnya kendalanya pertama sekali itu biasanya ada pada saat kita
mengukur suhu pasien atau kita menanyakan keluhan. Biasanya kita tanyakan
peda pasiennya dia bilang ee keluhannya tidak ada demam ternyata ketika kita cek
didalam ternyata pasiennya demam, na kadang ada beberapa pasien kadang yang
takut untuk mengutarakan ee pendapatnya. Padahal pada saat kita ukur, ukur vital
sign, ukur saturasi, ukur ee respiratori nya itu biasanya sudah meningkat dan sesak
nafas. Itu saja biasanya keluhannya, pasienya takut untuk mengaku atau untuk jujur
dengan keluhanya.

Peneliti : kemudian disini, ee bagaimana perasaan ee bapak saat ini ee akan melakukan triase
kepada pasien yang mengalami kegawatdaruratan. Sedangkan pasien belum
diketahui Covid-19 ?

Partisipan : ya. Jadi memang biasanya kami untuk menangani itu tetap harus memakai APD
terlebih dahulu. Jadi setiap ee apapun pasiennya sebenarnya memang sudah ada
perawat yang memakai standby pakai APD sehingga ee sebelum kami taupun itu
suspect ataupun dia probable atau kemungkinan Covid, perawatnya sudah standby
dulu dengan memakai APD. Begitu biasanya penganannya.

Peneliti : kemudian disini ada pertanyaan selanjutnya. Ee bagaimana ee bapak mengatasi


kendala dari ee pelaksanaan triase yang bermasalah tadi, ee seperti disini kan tadi
dijelaskan bahwasanya ee pasien ada merasa takut untuk dilakukan ee pengecekan
apakah terjangkit Covid atau tidak. Apakah ee hal yang bapak lakukan untuk
mengatasi kendala tersebut?

Partisipan : na biasanya memang saat kami tanya kalau misalnya kurang mengerti atau
kurang jelas kami langsung panggil dokternya, na jadi biasanya dokternya
langsung turun tangan na biasanya kalau dokternya turun tangan di edukasi pasien
bahwa memang dia harus berbeda dari ruangan pasien lainnya biasanya pasiennya
mau mengerti na biasanya pasiennya akhirnya mau untuk masuk ke ruang isolasi.
Na jadi kami mungkin sebagai tenaga medis atau tenaga keperawatan di IGD ,
mungkin kurang bisa memberikan edukasi maka biasanya dokternya langsung
turun tangan di triase.

Peneliti : permisi ya pak, kemudian disini ee apakah rumah sakit melengkapi APD yang
dipergunakan oleh perawat, jadi kan disini kan perbedaan APD sebelum triase itu
dia menggunakan ee handscoon saja kemudian masker. Tapi kan perbedaan dipada
saat pandemi Covid-9 kan perlengkapannya harus dabel-dabel gitu.?
Partisipan : na memang kami disini tetap menggunakan APD lengkap APD level 3 yang
sampai pakai hasmat sampai pakai kacamata google, tapi memang kebetulan
karena memang kekurangan kita disini ya memang APD nya itu masih harus di
cuci ulang jadi masih dipakai lagi atau ryousable dia. Walaupun memang kita
masker, handscoon semua legkap tapi untuk APD seperti hasmat atau bajunya itu
gaunnya masih kita ryousable diulang lagi.

Peneliti : ee kemudian disini apakah APD jugak membuat kesulitan dalam berintegrasi
terhadap ee tim dan pasien, maksudnya disini kan perlengkapan ini agak padat ini
banyak kan perlengkapan yang digunakan, apakah mengganggu pada saat
melakukan tindakan keperawatan?

Partisipan : ya baik. Ee memang biasanya untuk menggunakan handscoon 2 lapis itu dia bisa
mengganggu perawat dalam melakukan pemasangan tindakan seperti infus dan
lain-lainnya, itu biasanya bisa mengganggu kecapatan tangan dan lain-lainnya.
Terus yang kedua jugak biasanya mengganggu dari segi suu tubuh, biasanya kita
yang menggunakan itu jadi kepanasan sehingga biasanya ingin cepat-cepat
melakukan tindakan dan ingin cepat-cepat bukak gitu biasanya kendalanya.

Peneliti : ee kemudian disini pertanyaan yang terakhir yang saya sampaikan kepada bapak,
menurut bapak metode triase yang bagaimana yang sebaiknya dilakukan dimasa
pandemi Covid-19 ini?

Partisipan : iya, kalau menurut saya metode terbaik adalah memang tetap harus dipisahkan
antar ruang IGD biasa dan ruang isolasi, jadi harusnya memang ada perawat
khusus atau dokter khusus atau dibentuk tim yang memang dalam satu ruangan itu
sudah siap untuk menerima pasien-pasien yang suspect. Jadi , ada ruangan yang
dibedakan dari ruangan pasien-pasien biasa begitupun dengan petugas dan timnya,
jadi tidak hanya ruangannya saja tapi petugas dan timnya harus dibedakan. Na
juga, dalam pemeriksaan vital sign memang harusnya ee alat-alat yang di untuk
pasien-pasien yang dicurigai itu harusnya berbeda dengan alat-alat yang untuk
pasien-pasien yang biasa atau penyakit yang tidak menular ataupun yang tidak kita
curigai Covid. Jadi seperti itu tekanan darah, seperti cek suhu, seperti saturasi. Itu
harusnya dibedakan dengan pasien-pasien yang biasa ataupun yang tidak kita
curigai Covid-19.

Peneliti : ee saya rasa disini dari pertanyaan yang saya sampaikan itu sudah cukup puas saya
mendapatkan jawaban dari bapak. Ee saya tutup perbincangan kita, jika ada kata-
kata yang salah yang saya sampaikan kepada bapak saya mohon maaf yang
sebesar-besarnya dan ee kemungkinan dari pertanyaan yang saya sampaikan juga
mungkin bisa ee ada mengganggu dari bapak saya sangat meminta maaf dan atas
waktu yang bapak berikan kepada kami sangat ee meminta terima kasih.

Partisipan : baik terima kasih semoga sukses bang.


TRASKRIP WAWANCARA PARTISIPAN 2

Data Demografi Partisipan


Inisial Partisipan :
Jenis Kelamin :
Umur :

Peneliti : baik kak, selamat sore. Kami disini dari mahasiswa sari mutiara, jadi kami disini
ingin meneliti tentang metode triase yang dilakukan di IGD Rumah Sakit
Bhayangkara TK.II Medan dimasa pandemi Covid-19. Jadi disini nanti akan kami
sampaikan beberapa pertanyaan kepada kakak dan kakak akan menjawabnya tapi
disini kami juga meminta ersetujuan kepada kakak untuk bisa merekam pertanyaan-
pertanyaan dan jawaban yang disampaikan oleh kakak, apakah kakak bersedia?

Partisipan : iya saya bersedia.

Peneliti : jadi disini saya akan memulai dari pertanyaan pertama ya kak. Pertanyaan pertama
itu bagaimana metode triase yang digunakan di IGD Rumah Sakit Bhayangkara
TK.II Medan sebelum masa pandemi Covid-19?

Partisipan :
TRASKRIP WAWANCARA PARTISIPAN 2

Data Demografi Partisipan


Inisial Partisipan :
Jenis Kelamin :
Umur :

Peneliti : Selamat malam kak, di sini saya perkenalkan dulu nama saya Ilham Wahyu,
sama mahasiswa keperawatan tingkat akhir Universitas Sari Mutiara
Indonesia. Disini saya inggin meneliti tentang bagaimana pengalaman
perawat dalam melaksanakan triage disaat pandemi Covid-19. Jadi saya
inggin bertanya kepada kakak bagaimana mengenai pengalaman pelaksanaan
triage di IGD Rumah Sakit Bhangkara ini setelah pandemi Covid. Sebelum
saya bertanya meminta kesediaan kakak terlebih dahulu, apakah kakak
bersedia dalam wawancara ini ?

Partisipan : Bersedia...

Peneliti : Baik kak, kalo gitu kita langsung saja untuk pertanyaan pertama, pertanyaan
pertama bagaimana metode triage di IGD Rumah Sakit Bhayangkara
sebelum masuk pandemi Covid ini ?

Partisipan : Ya sebelumnya, kita tidak tau pasien itu datang ciri-cirinya masuk ke Covid
atau tidak dan sebelumnya punkan sudah tersedia APD lengkap. Jadi kita
harus menggunakan APD dan lain-lainnya.

Peneliti : Baik kak, pertanyaan selanjutnya selama masa pandemi apakah ada
perubahan metode triage, jika ada bisa kakak jelaskan. Maksud saya gini kak,
selama masa pandemi ini pasti ada perubahan penerimaan pasien ?

Partisipan : Ada, ada. Kita kan perawat tentunya semakin belajar ya, ciri-ciri Covid-19
itu bagaimana terus kita menghadapi pasien-pasien itu yang pasti ada
perubahan, memang kita di IGD sesudah Covid ini ya menggunakan APD
mulai dari penutup kepala, hamzat hingga sepatu bot. Ya, itulah
perbedaannya.

Peneliti : Jadi, langsung saja kita kepertanyaan berikutnya, bagaimana tanggapan


kakak dengan perubahan metode?

Partisipan : Ya, tentunya lebih baik untuk mengawas diri kedepannya terhadap pasien-
pasien Covid tentunya lebih baik dengan memakai APD itu kita boleh di
bilang ya fivty-fivty. Kita tidak tau bagaimana virus ya tapi lebih spesifik
kita bisa menjaga diri dengan adanya APD dan sudah mengetahui arah-arah
ciri-ciri pasien Covid setelah kita pelajari.
Peneliti : Baik kak, pertanyaan berikutnya bagaimana perasan kakak saat kakak
melakukan triage pada pasien yang mengalami kegawatan darurat.
Sedangkan pasien belum di ketahui apakah Covid atau non Covid ?

Partisipan : Perasaan ya was-was, namun kita ngak mungkin juga kita tolak pasiennya,
iya kan ? pasti kalau kita rasa kalau memang Covid kita rawat kita edukasi
untuk isolasi tapi setelah di skirining oleh dokter, itulah.

Peneliti : Oke, pertanyaan berikutnya, apa kendala yang kakak rasakan saat melakukan
triage dimasa pandemi Covid-19 ini ?

Partisipan : Tentunya banyak ya yang kita tadi tidak memakai masker harus memakai
masker berarti sesak yang kita tadinya tidak merawat pasien dengan bebas
kita harus menggunakan hasmat panas-panasan ya yang kita tadinya tidak
menggunakan sepatu bot kita harus menggunakan sepatu bot itu memang
rasanya beban, tapi kita untuk menghadapi yang namanya virus Covid-19 ini
kita tidak bisa main-main. Harus juga kita menggunakan sekarang ini.

Peneliti : Baik kak untuk pertanyaan berikutnya, bagaimana kakak untuk megatasi
kendala yang kakak alami dalam pelaksanaan triage tersebut ?

Partisipan : Kendalanya yang saya alami gimana ya, sebenarnya sih sangat besar
kendalanya cuman memang harus dilaksanakan. Contohnya dalam memakai
APD kan, tapi kan harus ngak bisa ngak. Jadi kalau di bilang mengatasi
kendala ngak bisa ngak tapi harus di hadapi memakainya maupun sesak
harus dihadapi juga seperti itu.

Peneliti : Baiklah pertanyaan selanjutnya, apakah rumah sakit menyediakan APD ?

Partisipan : Ya, rumah sakit menyediakan APD lengkap semua di lengkapi mulai dari
tutup kepala, masker, hazmat, sepatu bot, semua dilengkapi.

Peneliti : Selanjutnya apakah APD membuat kakak kesulitan untuk melakukan


metode triage ?

Partisipan : Dengan sendirinya awalnya memang iya, dengan sendirinya inikan sudah
berjalan langsung hampir setahun ya dengan sendirinya sudah terbiasa ngak
ada lagi hambatan sih sudah terbiasa.

Peneliti : Selanjutnya apakah APD juga membuat kakak kesulitan dalam berinteraksi
dengan tim saat menanganin pasien jika iya bisakah kakak ceritakan apa saja
yang kakak rasakan ?

Partisipan : Sudah pasti ya, itu kesulitan itu pasti ada seperti kita memakai masker pasti
apa yang kita ucapkan suara terbendung dan teman kitapun kadang tidak bisa
mendengarkan apa yang kita bilang mulut kita tertutup masker ini, kadang
kita kesulitan.
Peneliti : Baik kak untuk pertanyaan terakhir, menurut kakak metode triage bagaiman
sebaiknya dilakukan dimasa pandemi Covid-19 ini ?

Partisipan : Sudah cukup baik metode yang sekarang itu sudah cukup baik dengan
memakai APD yang lengkap dengan adanya blok isolasi deposit di
bhayangkara saya rasa sudah cukup baik dengan adaya dokter spesialis paru.
Dokter spesialis kita untuk menangani mereka dan bila ada yang memang
sudah memperberat itu kita rujuk kerumah sakit yang betul-betul menangani
Covid, memang kita ada alat dan memang kalau diasudah memperberat kita
rujuk dan jika pasiennya penuh ruang isolasinya kita antar kerumah sakit
rujukannya saya rasa sudah cukup baik.

Peneliti : Baik kak pertanyaan sudah habis, jadi saya juga akan mengakhri sesi
wawancara kita, tapi sebelumnya mohon maaf jika ada kesalahan dalam
pertanyaan saya ada yang menyinggung perasaan kakak saya harapkan atas
pertanyaan menyingguang kakak.

Partisipan : Iya saya maafkan dan wawancaranya sudah cukup bagus.

Peneliti : Terimakasih ya kak sudah memaafkan saya dan saya menutup wawancara
saya.

Anda mungkin juga menyukai