DISUSUN OLEH :
Besaran Memenu
Satua Rona Dampak Max. Rona Baku hi
Titik Polutan 1)
n Awal (Rataan 1 Akhir Mutu Baku
jam) Mutu
SO2 (Sulfur ug/m3
< 2,88
UA-T Dioksida) 8,14 < 11,02 900 ya
NOx (Nitrogen ug/m3 ya
< 7,7
Oksida) 9,77 < 17,47 400
3
Total Partikulat ug/m 11,6 1,63 20,53 230 ya
UA- SO2 (Sulfur ug/m3 ya
< 2,88
KD Dioksida) 9,13 < 12,01 900
NOx (Nitrogen ug/m3 < 7,7 10,96 < 18,66 400 ya
Oksida)
Total Partikulat ug/m3 17,4 1,83 23,13 230 ya
SO2 (Sulfur ug/m3 ya
1,3
UA-B Dioksida) 8,16 9,49 900
NOx (Nitrogen ug/m3 ya
< 7,7
Oksida) 9,78 < 17,48 400
Total Partikulat ug/m3 17,5 1,63 23,93 230 ya
Gambar 1. Isopleth Parameter SO2
Pembentukan gas NO2 dapat terjadi di udara bebas karena udara ambien sebesar
70% terdiri dari gas N2 dan 20% gas O2 yang merupakan bahan baku dasar terbentuknya
gas NOx. Di alam sumber NO2 adalah kegiatan denitrifikasi bakteri dalam tanah,
perairan, gunung berapi. Pembentukan gas NO 2 hasil pembakaran memerlukan
pembentukan gas NO dan gas O2 dengan suhu yang tinggi. Dengan teori ini maka
kemungkinan dapat terbentuknya gas NO2 adalah di daerah dengan aktivitas yang
memerlukan energi dan suhu yang tinggi. Reaksi yang terjadi, adalah sebagai berikut :
N2 + O2 2NO
2NO + O2 2NO2
TSP adalah partikulat yang memiliki diameter antara 0,1 mm hingga 30mm. Secara
alamiah partikulat dihasilkan dari debu, tanah kering, yang terbawa angin proses vulkanis
yang berasal dari letusan gunung berapi, uap air laut. Partikulat juga dihasilkan dari
pembakaran yang tidak sempurna dari bahan bakar yang mengandung senyawa karbon
murnni atau tercampur dengan gas-gas organik.
Pada gambar diatas dapat dilihat bahwa sebaran partikulat TSP di desa
pengambengan tidak terlalu luas dan masih dalam zona hijau dan kuning yang tergolong
belum tercemar oleh TSP. Berdasarkan pengujian / praktikum yang telah dilakukan,
didapatkan hasil bahwa kadar rata-rata (pada titik UA-T, UA-KD dan UA-B) TSP pada
sampel udara uji sebesar 22,53 µg/Nm3 jika dibandingkan dengan baku mutu menurut
PPRI no. 41 tahun 1999 disebutkan bahwa baku mutu untuk TSP sebesar 230 µg/Nm3
dari hasil
tersebut maka dapat dikatakan bahwa konsentrasi TSP pada sampel udara uji masih
dibawah baku mutu / belum dapat dikatakan tercemar.
Pencemaran udara oleh TSP akan menyebabkan gangguan pada saluran pernapasan
atau khususnya pneumokoniosis yang disebabkan oleh adanya partikel/debu yang
masuk/mengendap di paru-paru. Selain itu juga dapat menyebabakan bronkitis pada
partikel berukuran> 5 mikron. Keberadaan partikulat di udara dapat mereduksi radiasi
matahari dan meningkatkan kemungkinan presipitasi. Partikulat yang terdapat di atmosfer
berpengaruh terhadap jumlah dan jenis radiasi sinar matahari yang dapat mencapai
permukaan bumi. Pengaruh ini disebabkan oleh penyebaran dan absorbsi sinar oleh
partikulat. (SNI. 19- 7119.3-2005).
DAFTAR PUSTAKA
SNI 19-7119.2-2005. 2005. Cara Uji Kadar Nitrogen Dioksida (NO2) dengan
Metoda Griess Saltzman Menggunakan Spektrofotometer. Badan
Standardisasi Nasional. Jakarta