Tahap Orientasi
1. Memberi salam pada pasien
2. Menjelaskan kepada klien tentang persiapan dan tujuan
prosedur pemberian injeksi insulin.
3. Menutup sampiran (kalau perlu).
Tahap Interaksi
1. Mencuci tangan.
2. Memakai handscoen bersih.
3. Penyuntikan insulin
Tahap Terminasi
4. Menjelaskan ke klien bahwa prosedur telah dilaksanakan
5. Membereskan alat
6. Cuci tangan
Tahap Evaluasi
7. Mengevaluasi respon klien terhadap medikasi yang diberikan 30
menit setelah injeksi insulin dilakukan.
8. Mengobservasi tanda dan gejala adanya efek samping pada
klien.
9. Menginspeksi tempat penyuntikan dan mengamati apakah terjadi
pembengkakan atau hematoma.
Tahap Dokumentasi
10. Mencatat respon klien setelah pemebrian injeksi insulin.
11. Mencatat kondisi tempat tusukan injeksi insulin.
12. 3. Mencatat tanggal dan waktu pemberin injeksi insulin
5 Referensi Muttaqin, Arif. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan dengan
Gangguan Siatem Endokrin. Jakarta. Salemba Medika
http://nersrisal.blogspot.com/2015/07/sop-memberikan-terapi-injeksi-
insulin.html
Suatu tindakan mengambil sejumlah urine sebagai sampel untuk pemeriksaan laboratorium.
TUJUAN
Mengambil sampel urine yang tidak terkontaminasi untuk menganalisa urine rutin atau test diagnostik
yang meliputi test kultur dan sensitivitas.
II IMPLEMENTASI
I Menutup sampiran.
3
Mencuci tangan.
Memakai handscoen bersih.
Melakukan pengambilan sampel
urine :
a. Melalui Kateter :
Pengertian
Suatu tindakan perawatan kateter menetap/DC guna mencegah terjadinya infeksi
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan perawatan kateter
internus
PERSIAPAN ALAT
Kom berisi air hangat + sabun + waslap + handuk bawah
Kapas lidi steril
Cairan antiseptik (mis : betadin 2% )
Kom + kapas +pinset steril
Perlak
Bengkok dan kantong plastik
Korentang
Salep (bila ada instruksi)
PERSIAPAN PASIEN
Jelaskan prosedur yang akan dilakukan perawat
Atur ketinggian tempat tidur sejajar dengan area kerja perawat
PERSIAPAN PETUGAS
Sarung tangan steril 1 pasang dan sarung tangan bersih 1 pasang
PELAKSANAAN TINDAKAN
Perawat memperkenalkan diri kepada pasien & keluarga serta menjelaskan
mengenai prosedur yang akan dilakukan
Perawat meminta persetujuan tindakan secara tertulis/lisan kepada
pasien/keluarganya
Perawat menjaga privacy pasien dengan cara memasang tirai
Perawat melakukan identifikasi pasien sesuai dengan prosedur
Perawat melakukan kebersihan tangan sesuai dengan prosedur
Perawat mengenakan APD sesuai dengan prosedur
Perawat membuang urin yang ada di urin bag serta mengukur urin yang ada
Perawat membuka pakaian bawah pasien dan menutup dengan selimut
Perawat memasang perlak di bawah bokong pasien
Perawat memberikan posisi pasien :
Wanita :
Dorsal recumbent, alternatif : sims (pada pasien tua atau mengalami
kontraktur berat dengan kaki bagian atas flexi)
Pria :
Supinase
Perawat membersihkan daerah perineum dengan menggunakan air hangat
+sabun+waslap dan keringkan dengn handuk bawah (bila pasien mampu
dapat dilakukan sendiri)
Perawat mengkaji daerah meatus uretra dan jaringan sekitar perineum (perih,
radang, pembengkakan)
Perawat membuka sarung tangan
Perawat melakukan kebersihan tangan sesuai prosedur
Perawat menyiapkan kom+kapas+pinset steril dan masukkan cairan
antiseptik.
Perawat memakai sarung tangan steril
Perawat membuka labia mayor dan minor atau menarik preputium dengan
tangan yang tidak dominan sehingga spincter meatus uretra kelihatan dengan
jelas.
Perawat membersihkan daerah meatus uretra dengan cairan antiseptik
dengan pinset.
Perawat membersihkan ujung kateter dekat meatus uretra sepanjang +10 cm
dengan cairan antiseptik dengan arah melingkar keluar.
Perawat memberikan antiseptik (betadin 2% atau salep antibiotik) pada
daerah meatus uretra dan ujung kateter sepanjang 2,5cm
Perawat mengganti plester yang ada pada kateter dan bersihkan bekas
plester pada kulit pasien.
Perawat mengganti urin bag + selang bila diperlukan dengan menggunakan
prinsip antiseptik
Perawat memeriksa kembali aliran urin dalamselang untuk meyakinkan :
Selang tidak boleh tertekuk atau menggulung
Selang tidak boleh macet, kaku dan aman tergantung di tempat tidur
Perawat merapikan alat yang telah diberikan dan membuang sampah sesuai
dengan prosedur
Perawat menjelaskan kepada pasien/keluarga bahwa tindakan selesai
dilakukan dan mohon undur diri
Perawat melepas APD sesuai dengan prosedur
Perawat melakukan kebersihan tangan sesuai prosedur
Perawat melakukan evaluasi setelah tindakan
Perawat melakukan dokumentasi pelaksanaan tindakan di dalam catatan
perkembangan terintegrasi
Referensi :
Anna Nurhasanah, http://posperawat.blogspot.com/2017/12/sop-perawatan-kateter-
urin-pasien.html
A. Komunikasi
B. Persiapan alat
1. set ganti kateter yang berisi:
1 duk alas steril
1 duk berlubang steril
1 piala ginjal steril
1 mangkok steril
4 kapas steril
1 pinset steril
1 pasang sarung tangan steril
2. 1 kateter folley sesuai dengan aturan
3. korentang steril
4. urine bag
5. Xylocain jelly steril
6. cairan sublimat 1:1000
7. Na CL 0,9 % atau aquadest steril sebanyak yang dibutuhkan oleh ballon kateter (20-30
cc)
8. Spuit 20 cc steril
9. Jarum no.12 steril
10. Perlak
11. Plester
12. Alat tulis
13. Sabun mandi
14. Handuk
15. Kom mandi
16. Gantungan urine bag
17. Alkohol 70%
18. Kapas bulat
19. Jelaskan pada pasien tujuan dan maksud pemasangan kateter
C. Persiapan Lingkungan
Jendela dan pintu ditutup
D. Persiapan Pasien
1. Jelaskan pada pasien tujuan dan tindakan yang akan diberikan
2. Pasien dalam keadaan tidur/ berbaring.
E. Langkah-langkah
1. Tutup tirai dan pintu kamar pasien
2. Perawat mencuci tangan
3. Bersihkan daerah perineum dengan sabun dan keringkan.
4. atur posisi untuk pemasangan kateter.
Wanita: dorsal recumbent
Pria :Supine
5. Letakkan set kateter diantara kedua tungkai bawah pasien dengan jaral min 45cm dari
perineum pasien.
6. Buka set kateter
7. Gunakan sarung tangan steril.
8. pasang duk berlubang didaerah genitalia pasien.
9. Tes ballon kateter.
10. membuka daerah meatus
Wanita :B uka labia dengan menggunakan jari telunjuk dan ibu jari tangan
kiri lalu sedikit ditarik keatas
Pria : Pegang daerah dibawah glanda penis dengan jari dan telukjuk,
preputium ditarik keatas
11. Membersihkan daerah meatus dengan kapas sublimat dan pinset.
Wanita : Bersihkan daerah labia luar terakhir bagian meatus, kapas hanya
sekali dipakai.
Pria : Bersihkan dengan arah melingkar dari meatus keluar minimum 3x
12. Lumasi ujung kateter dengan xylocain jelly
Wanita : 4-5 cm
Pria : 15-18 cm
13. Masukan kateter
Wanita :
Sepanjang 5-7 cm sampai urine keluar
Pria : sepanjang 18-20cm sampai urine keluar, tegakkan penis dengan
sudut 90° .
14. Jika waktu memasukkan kateter terasa adanya tahanan jangan dilanjutkan
15. selama pemasangan kateter anjurkan pasien untuk nafas dalam.
16. Masukkan kateter sepanjang 2cm sambil sedikit diputar.
17. isi ballon kateter dengan NaCL sebanyak yang ditentukan, menggunakan spuit tanpa
jarum.
18. Tarik kateter perlahan sampai ada tahanan ballon.
19. Fiksasi kateter menggunakan pl;ester.
20. gantung urine bag dengan posisi lebih rendah daripada vesikaurinaria.
21. beri posisi yang nyaman pada pasien.
22. Rapihkan alat simpan alat pada tempatnya.
23. Perawat/ bidan mencuci tangan.
24. Catat prosedur pelaksanaan, kondisi perineum dan meatus, waktu, konsistensi, warna,
bau, jumlah urine, reaksi pasien pada catatan perawat/ bidan
Referensi : https://www.academia.edu/38422222/SOP_PEMASANGAN_KATETER_doc