Anda di halaman 1dari 54

LAPORAN PRAKTIK KOMUNITAS

Dusun Centong Desa Centong Rt 04 Rw 01

Kecamatan Gondang kabupaten

Mojokerto

Oleh:

ANIS FATIN NURLAILI

201704043

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

BINA SEHAT PPNI

MOJOKERTO

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena


atas rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan tugas laporan praktik
komunitas Desa Centong Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto tepat pada
waktunya. Selesainya penulisan laporan ini adalah berkat bantuan dan dukungan
serta bimbingan dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Jumadi selaku Ketua RT 04 Desa Centong Kecamatan Gondang Kabupaten


Mojokerto atas kesediannya memberi ijin untuk melakukan Kegiatan Praktik
Komunitas di Desa Rejosari
2. DR. M. Sajidin, S.Kp., M.Kes selaku Ketua STIKES Bina Sehat PPNI
Mojokerto yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas untuk mengikuti
pendidikan di Program Studi D3 Keperawatan di STIKES Bina Sehat PPNI
Mojokerto.
3. Ima Rahmawati, S.Kep.Ns.,M.Si selaku Ka.Prodi DIII Keperawatan STIKes

Bina Sehat PPNI Mojokerto

4. Arief Andrianto, M.Kep selaku dosen pembimbing yang telah telah


meluangkan waktu serta memberikan bimbingan dan masukan kepada
kelompok dalam menyelesaikan laporan kegiatan ini.
5. Warga Desa Centong Rt 04 Rw 01 Kecamatan Gondang Kabupaten
Mojokerto atas kesediannya menjadi Objek Pengkajian data Keperawatan
Komunitas.
Akhirnya penulis menyadari bahwa laporan kegiatan praktek komunitas
ini masih jauh dari kata sempurna, karenanya penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun yang diharapkan akan menyempurnakan laporan
praktik ini.

Mojokerto, Juni 2020


Penulis

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan lingkungan seringkali menjadi sorotan suatu

pengelompokkan wilayah, dapat disebut wilayah berkembang ataupun maju

dengan mengetahui seberapa jauh perkembangan daripada masalah kesehatan

mayarakat dalam suatu wilayah. Kesehatan lingkungan didefinisikan sebagai

tempat pemukiman dengan segala sesuatunya dimana organisme hidup beserta

segala keadaan dan kondisi yang secara langsung maupun tidak langsung

diduga ikut mempengaruhi tingkat kehidupan maupun kesehatan dari

organisme tersebut[CITATION Fer09 \l 14345 ]. Menurut WHO, kesehatan

lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia

& lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia. Sehingga,

dapat kita simpulkan bahwa lingkungan yang sehat dapat mengoptimalkan

kesehatan jasmani maupun rohani warga masyarakat dalam lingkup

lingkungan tersebut.

Adapun beberapa pendapat dari tokoh mayarakat setempat, Pak

Sampurno, Pak RT dan Ibu Kader setempat yakni permasalahan di lingkungan

RT 04 Dusun Centong Desa Centong Kecamatan Gondang Kabupaten

Mojokerto mengacu pada permasalahan pada beberapa opini warga dalam


menyikapi permasalahan kesehatan, kurangnya pengetahuan tentang suatu

gejala penyakit menyebabkan keluarga mengalami permasalahan kesehatan

yang lebih serius, tingginya resiko timbulnya penyakit juga dapat menjadi

permasalahan karena banyak masyarakat yang belum menmpunyai tempat

pembuangan atau kakus dirumah masing-masing dapat menjadikan timbulnya

penyakit antara lain : diare, typhoid, dan lain-lain sehubungan dengan

pengetahuan masyarakat dalam memelihara lingkungan. Faktanya, sebanyak 7

dari 49 rumah/keluarga/KK di lingkungan RT, belum mempunyai kakus/wc

dan masih memanfaatkan sungai untuk buang air kecil/ buang air besar. Tidak

adanya tempat pembuangan akhir untuk sampah rumah tangga juga dapat

menjadi masalah jika asap pembakaran sampah dari rumah-rumah warga

terhirup oleh anak-anak/ bayi yang organ tubuh (mis. System pernafasan) yang

masih rentan terhadap pengaruh dari luar seperti asap pembakaran sampah

tersebut.

Kurangnya pengetahuan pada sejumlah masyarakat juga membuat sang

penderita (mis.hipertensi) tidak menyadari akan bahaya penyakit yang

dideritanya, sehingga menyebabkan beberapa kondisi yang serius nantinya,

bahkan akan terjadi komplikasi yaitu (seperti, gagal jantung, stroke, gangguan

sirkulasi dan berakhir dengan kematian) [CITATION LSu06 \l 14345 ].

Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan dalam suatu lingkungan,

mahasiswa dapat menerapkan konsep kesehatan dan keperawatan komunitas,

serta sebagai salah satu upaya untuk mempunyai potensi keperawatan secara

mandiri sesuai dengan kompetensi yang harus dicapai, maka mahasiswa


melaksanakan Program Praktek Keperawatan Komunitas di RT.04 Dusun

Centong, Desa Centong Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto dengan

menggunakan 2 pendekatan, yaitu pendekatan keluarga, dan masyarakat

menggunakan beberapa kuisioner yang dapat diisi oleh warga setempat.

Pendekatan keluarga dilakukan dengan cara setiap mahasiswa

mampunyai satu keluarga binaan dengan resiko tinggi sebagai kasus keluarga

yang tersebar di RT 04. Sedangkan pendekatan masyarakat sendiri dilakukan

melalui kerjasama yang baik dengan instansi terkait, dan seluruh komponen

desa untuk mengikut sertakan warga dalam upaya pencegahan dan

peningkatan kesehatan. Masyarakat yang dimotori oleh mahasiswa diharapkan

dapat mengenal masalah kesehatan yang terjadi di wilayahnya, membuat

keputusan tindakan kesehatan bagi anggota keluarga atau masyarakatnya,

mampu memberikan perawatan, menciptakan lingkungan yang sehat serta

memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat.

Selain itu, selama proses praktek di komunitas, mahasiswa

mengidentifikasi populasi dengan resiko tinggi dan sumber yang tersedia

untuk bekerjasama dengan komunitas dalam merancang, melaksanakan dan

mengevaluasi perubahan komunitas dengan penerapan proses keperawatan

komunitas dan pengorganisasian komunitas. Harapan yang ada, masyarakat

akan mandiri dalam upaya meningkatkan status kesehatannya.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum


Mengethaui masalah- maslalh kesehatan yang terjadi pada

masyarakat RT 04 Dusun Centong Desa Centong Kecamatan Gondang

Kabupaten Mojokerto sehingga sehingga mahasiswa mampu membuat

kesimpulan dan menerapkan asuhan keperawatan komunitas pada setiap

area pelayanan keperawatan di komunitas dengan pendekatan proses

keperawatan komunitas dan pengorganisasian komunitas.

1.2.2 Tujuan Khusus

Setelah menyelesaikan program praktek keperawatan komunitas,

mahasiswa mampu:

1) Melakukan pengkajian dalam suatu wilayah atau lingkungan

(termasuk yang telah ditentukan sebelumnya)

2) Melakukan analisa data dari data pengkajian guna menentukan

diagnosis keperawatan secara tepat dalam dalam suatu wilayah atau

lingkungan (termasuk yang telah ditentukan sebelumnya)

3) Membuat rencana tindakan atau intervensi keperawatan yang

sesuai dengan masalah yang telah ditemukan serta dengan tujuan dan

kriteria hasil yang relevan sesuai prosedur

4) Mengimplementasikan intervensi keperawatan yang telah dibuat

guna memperbaiki atau mengatasi masalah

5) Membuat evaluasi terkait implementasi yang telah diberikan

sehingga dapat melihat capaian daripada target/ tujuan dan kriteria

hasil

1.3 Manfaat
1.3.1 Untuk Mahasiswa

1) Dapat mengaplikasikan konsep kesehatan komunitas secara nyata

kepada masyarakat.

2) Belajar menjadi model profesional dalam menerapkan asuhan

keperawatan komunitas

3) Meningkatkan kemampuan menganalisa masalah kesehatan

masyarakat

4) Meningkatkan keterampilan komunikasi, kemandirian dan

hubungan interpersonal.

1.3.2 Untuk Masyarakat

1) Mendapatkan kesempatan seluas-luasnya untuk berperan aktif

dalam upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.

2) Mendapatkan kemampuan untuk mengenal, mengerti dan

menyadari masalah kesehatan dan mengetahui cara penyelesaian

masalah kesehatan yang di alami masyarakat.

3) Masyarakat mengetahui gambaran status kesehatannya dan

mempunyai upaya peningkatan status kesehatan tersebut.

1.3.3 Untuk Pendidikan

1) Salah satu tolak ukur keberhasilan Program Studi D3

Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Sehat PPNI

Kabupaten Mojokerto

2) Sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam pengembangan

model praktek keperawatan komunitas selanjutnya.


BAB 2
TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Asuhan Keperawatan Komunitas

2.1.1 Langkah-langkah proses keperawatan

Banyak ahli yang mendefinisikan tentang langkah – langkah proses

keperawatan diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Subdit Perawatan Kesehatan Masyarakat Depkes RI

Membagi dalam empat tahap yaitu, (1) Identifikasi, (2) pengumpulan

data,(3) rencana dan kegiatan, (4) serta Penilaian.

2.      Freeman

Sedangkan Freeman membagi dalam enam tahap yaitu : (1)

Membina hubungan saling percaya dengan klien, (2) Pengkajian, (3)

Penentuan tujuan bersama keluarga dan orang terdekat klien, (4)

Merencanakan tindakan bersama klien, (5) Melaksanakan kegiatan sesuai

dengan rencana, dan (6) Hasil evaluasi.

3.      S.G Bailon
Membagi menjadi empat tahap yaitu : (1) Pengkajian, (2)

Perencanaan, (3) Implementasi, dan (4) Evaluasi. Dari pendapat –

pendapat dari para ahli tersebut diatas,

maka penulis menyimpulkan bahwa pada dasarnya langkah –

langkah dalam proses keperawatan komunitas adalah :

1)      Pengkajian

2)      Diagnosis Keperawatan

3)      Perencanaan

4)      Pelaksanaan

5)      Evaluasi atau penilaian

2.2.2 Pengkajian

Pengkajian adalah merupakan upaya pengumpulan data secara

lengkap dan sistematis terhadap masyarakat untuk dikaji dan dianalisis

sehingga masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat baik individu,

keluarga atau kelompok yang menyangkut permasalahan pada fisiologis,

psikologis, social ekonomi, maupun spiritual dapat ditentukan. Dalam

tahap pengkajian ini terdapat lima kegiatan yaitu : pengumpulan data,

pengolahan data, analisis data, perumusan atau penentuan masalah

kesehatan masyarakat dan prioritas masyarakat.

Jenis data secara umum dapat diperoleh dari data subyektif dan

objektif. Data subyektif adalah data yang diperoleh dari keluhan atau

masalah yang dirasakan oleh individu, keluarga, kelompok dan komunitas

yang diungkapkan secara langsung melalui lisan sedangkan data objektif


adalah data yang diperoleh melalui suatu pemeriksaan, pengamatan dan

pengukuran.

Sumber data terdiri dari data primer dan data sekunder. Data

primer adalah data yang dikumpulkan oleh pengkaji dalam hal ini

mahasiswa atau perawat kesehatan masyarakat dari individu, keluarga,

kelompok dan masyarakat berdasarkan hasil pemeriksaan dan komunitas.

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber lain yang dapat

dipercaya, misalnya : kelurahan, catatan riwayat kesehatan pasien atau

medical record (Wahit, 2005).

Cara pengumpulan data terdiri dari tiga cara yaitu dengan

wawancara atau anamnase, pengamatan dan pemeriksaan fisik.

a. Pengumpulan data

Pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh informasi

mengenai masalah kesehatan pada masyarakat sehingga dapat

ditentukan tindakan yang harus diambil untuk mengatasi masalah

tersebut yang menyangkut aspek fisik, psikologis, social ekonomi dan

spiritual serta faktor lingkungan yang mempengaruhinya. Oleh karena

itu data tersebut harus akurat dan dapat dilakukan analisa untuk

pemecahan masalah. Kegiatan pengkajian yang dilakukan dalam

pengumpulan data meliputi :

1.      Data inti

a)      Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas


Data dikaji melalui wawancara kepada tokoh formal dan

informal di komunitas dan studi dokumentasi sejarah

komunitas tersebut. Uraikan termasuk data umum mengenai

lokasi daerah binaan (yang dijadikan praktek keperawatan

komunitas), luas wilayah, iklim, type komunitas (masyarakat

rusal atau urban), keadaan demografi, struktur politik,

distribusi kekuatan komunitas dan pola perubahan komunitas.

b)      Data demografi

Kajilah jumlah komunitas berdasarkan : usia, jenis

kelamin, status perkawinan, ras atau suku, bahasa, tingkat

pendapatan, pendidikan, pekerjaan, agam dan komposisi

keluarga.

c)      Vital statistic

Jabarkan atau uraikan data tentang : angka kematian kasar

atau CDR, penyebab kematian, angka pertambahan anggota,

angka kelahiran.

d)     Status kesehatan komunitas

Status kesehatan komunitas dapat dilihat dari biostatistik

dan vital statistic antara lain : dari angka mortalitas, morbiditas,

IMR. MMR, cakupan imunisasi. Selanjutnya status kesehatan

komunitas kelompokkan berdasarkan kelompok umur : bayi,

balita, usia sekolah, remaja dan lansia. Pada kelompok khusus

di masyarakat : ibu hamil, pekerja industri, kelompok penyakit


kronis, penyakit menular. Adapun pengkajian selanjutnya

dijabarkan sebagaimana dibawah ini :

  Keluhan yang dirasakan saat ini oleh komunitas

1) Tanda-tanda vital : tekanan darah, nadi, respirasi, suhu tubuh

2)  Kejadian penyakit (dalam 1 tahun terakhir) :

a)  ISPA

b) Penyakit asthma

c) TBC paru

d) Penyakit kulit

e) Stroke, dll

3) Riwayat penyakit keluarga

4)  Pola pemenuhan sehari-hari :

a) Pola pemenuhan nutrisi

b)  Pola pemenuhan cairan dan elektrolit

c) Pola istirahat dan tidur

d) Pola eliminasi

e) Pola aktivitas gerak

f) Pola pemenuhan kebersihan diri

Status psikososial :

a) Komunikasi dengan sumber-sumber kesehatan

b) Hubungan dengan orang lain

c) Peran di masyarakat

d) Kesedihan yang dirasakan


e) Stabilitas emosi

f) Penelantaran anak atau lansia

g) Perlakuan yang salah dalam kelompok dalam hal ini perilaku

tindakan kekerasan

6) Status pertumbuhan dan perkembangan

7) Pola pemanfaatan fasilitas kesehatan 

8)  Pola pencegahan terhadap penyakit dan perawatan kesehatan

9)   Pola perilaku tidak sehat seperti : kebiasaan merokok, minum

kopi yang berlebihan, mengkonsumsi alcohol, penggunaan obat

tanpa resep, penyalahgunaan obat terlarang, pola konsumsi

tinggi garam, lemak dan purin.

2. Data lingkungan fisik

1)      Pemukiman

a) Luas bangunan

b) Bentuk bangunan

c) Jenis bangunan 

d) Atap rumah

e) Dinding

f) Lantai
 

g) Ventilasi
 

h) Pencahayaan

i) Penerangan
 

j) Kebersihan
 
k) Pengaturan ruangan dan perabot

l) Kelengkapan alat rumah tangga

2) Sanitasi

a)  Penyediaan air bersih (MCK)

b) Penyediaan air minum

c) Pengelolaan jamban : bagaimana jenisnya, berapa jumlahnya

dan bagaimana jarak dengan sumber air

d) Sarana pembuangan air limbah (SPAL)

e) Pengelolaan sampah : apakah ada sarana pembuangan sampah,

bagaimana cara pengolahannya : dibakar, ditimbun, atau cara

lainnya, sebutkan.

f) Polusi udara, air, tanah atau suara/kebisingan

g)  Sumber polusi : pabrik, rumah tangga, industri lainnya,

sebutkan.

3) Fasilitas

a) Peternakan, pertanian, perikanan dan lain-lain

b) Pekarangan

c) Sarana olahraga

d) Taman, lapangan

e) Ruang pertemuan

f) Sarana hiburan

g) Sarana ibadah

4) Batas-batas wilayah
a)  Sebelah utara, barat, timur, dan selatan

5)     Sarana ibadah

3. Pelayanan kesehatan dan social

1)      Pelayanan kesehatan

a) Lokasi sarana kesehatan

b) Sumber daya yang dimiliki (tenaga kesehatan dan kader)

c) Jumlah kunjungan

d) System rujukan

2)      Fasilitas social (pasar, took ,swalayan)

a) Lokasi

b) Kepemilikan

c) Kecukupan

4.      Ekonomi

1) Jenis Pekerjaan

2) Jumlah penghasilan rata-rata tiap bulan

3) Jumlah pengeluaran rata-rata tiap bulan

4) Jumlah pekerja dibawah umur, ibu rumah tangga dan lansia

5.      Keamanan dan transportasi

1) Keamanan

a) Sistem keamanan lingkungan

b) Penanggulangan kebakaran

c) Penanggulangan bencana
d) Penanggulangan polusi, udara, air dan tanah

2)  Transportasi

a) Kondisi jalan

b) Jenis transportasi yang dimiliki

c) Sarana transportasi yang ada

6.      Politik dan pemerintahan

1) Sistem pengorganisasian

2) Struktur organisasi

3) Kelompok organisasi dalam komunitas

4) Peran serta kelompok organisasi dalam kesehatan

7.      Sistem komunikasi

1) Sarana umum komunikasi

2) Jenis alat komunikasi yang digunakan dalam komunitas

3) Cara penyebaran informasi

8.      Pendidikan

1) Tingkat pendidikan komunitas

2) Fasilitas pendidikan yang tersedia (formal atau non formal)

a) Jenis pendidikan yang diadakan di komunitas

b) Sumber daya manusia, tenaga yang tersedia

3)  Jenis bahasa yang digunakan

9.      Rekreasi

1) Kebiasaan rekreasi

2) Fasilitas tempat rekreasi


Setelah data diperoleh, kegiatan selanjutnya adalah pengolahan

data dengan cara sebagai berikut:

1.  Klasifikasi data atau kategori data, cara mengkategori data :

1) Karakteristik demografi

2) Karakteristik geografi

3) Karakteristik social ekonomi

4) Sumber dan pelayanan kesehatan (Anderson & Mc Farlane, 1981.

Community as Client)

2. Perhitungan presentase cakupan dengan menggunakan telly

3. Tabulasi data

4. Interpretasi data

5. Analisa data

Analisa data adalah kemampuan untuk mengkaitkan data dan

menghubungkan data dengan kemampuan kognitif yang dimiliki

sehingga dapat diketahui tentang kesenjangan atau masalah yang

dihadapi oleh masyarakat apakah itu masalah kesehatan atau masalah

keperawatan.

Data yang terkumpul kemudian dianalisa seberapa besar faktor

stressor yang mengancam dan seberapa berat reaksi yang timbul di

komunitas. Selanjutnya dirumuskan maslah atau diagnosa

keperawatan. Menurut Mueke (1987) maslah tersebut terdiri dari:


a. Masalah sehat sakit

b. Karakteristik populasi

c. Karakteristik lingkungan

Tujuan analisa data adalah :

a) Menetapkan kebutuhan komunitas

b) Menetapkan kekuatan

c) Mengidentifikasi pola respon komunity

d) Mengidentifikasi pola kecenderungan penggunaan pelayanan

kesehatan

6.  Perumusan atau penentuan masalah kesehatan

Berdasarkan analisa data dapat diketahui masalah kesehatan dan

keperawatan yang dihadapi oleh masyarakat, sekaligus dapat

dirumuskan yang selanjutnya dilakukan intervensi. Namun demikian

masalah yang telah dirumuskan tidak mungkin dapat diatasi sekaligus.

Oleh karena itu perlu diprioritaskan masalah.

7. Prioritas masalah

Dalam menentukan prioritas masalah kesehatan masyarakat dan

keperawatan perlu mempertimbangkan berbagai faktor sebagai kriteria,

diantaranya adalah :

a) Perhatian masyarakat

b) Prevalensi kejadian

c) Berat ringannya masalah


d) Kemungkinan masalah untuk diatasi

e) Tersedianya sumber daya masyarakat

f) Aspek politis

Prioritas masalah juga dapat ditentukan berdasarkan hierarki

kebutuhan menurut Abraham H. Maslow yaitu :

a) Keadaan yang mengancam kehidupan

b) Keadaan yang mengancam kesehatan

c) Persepsi tentang kesehatan dan keperawatan

2.2.3 Diagnosis Keperawatan

Diagnosis keperawatan adalah respon individu pada masalah

kesehatan baik yang aktual maupun potensial. Masalah aktual adalah

masalah yang diperoleh pada saat pengkajian, sedangkan masalah

potensial adalah masalah yang mungkin timbul kemudian. Jadi diagnosis

keperawatan adalah suatu pernyataan yang jelas, padat dan pasti tentang

status dan masalah kesehatan yang dapat diatasi dengan tindakan

keperawatan. Dengan demikian diagnosis keperawatan ditetapkan

berdasarkan masalah yang ditemukan. Diagnosis keperawatan akan

memberi gambaran masalah dan status kesehatan masyarakat baik yang

nyata (aktual), dan yang mungkin terjadi (Mubarak, 2009).

2.3.4 Rencana Tindakan Keperawatan

Perencanaan keperawatan adalah rencana tindakan keperawatan

yang akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah sesuai dengan diagnosa


keperawatan yang telah ditentukan dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan

pasien. Rencana keperawatan harus mencakup : Perumusan tujuan,

Rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan, kriteria hasil

untuk menilai pencapaian tujuan.

1. Perumusan tujuan

Dalam merumuskan tujuan harus memenuhi kriteria sebagai berikut :

a. Berfokus pada masyarakat

b. Jelas dan singkat

c. Dapat diukur dan diobservasi

d. Realistik

e. Ada target waktu

f. Melibatkan peran serta masyarakat

Selain itu dalam perumusan tujuan :

a) Dibuat berdasarkan goal : sasaran dibagi hasil akhir yang

diharapkan

b) Perilaku yang diharapkan berubah

c) Specific

d) Measurable atau dapat diukur

e) Attainable atau dapat dicapai

f) Relevant/realistic atau sesuai

g) Time-Bound atau waktu tertentu


h) Sustainable atau berkelanjutan

Rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan :

Langkah-langkah dalam perencanaan perawatan kesehatan melalui

kegiatan :

1.      Identifikasi alternatif tindakan keperawatan

2.      Tetapkan teknik dan prosedur yang akan digunakan

3.   Melibatkan peran serta masyarakat dalam menyusun perncanaan

melalui kegiatan : musyawarah masyarakat desa atau lokakarya

mini

4.      Pertimbangkan sumber daya masyarakat dan fasilitas yang tersedia

5.      Tindakan yang akan dilaksanakan harus dapat memenuhi kebutuhan

yang sangat dirasakan masyarakat

6.      Mengarah pada tujuan yang akan dicapai

7.      Tindakan harus bersifat realistic

8.      Disusun secara berurutan

c.        Kriteria hasil untuk menilai pencapaian tujuan

Penentuan kriteria dalam perencanaan keperawatan komunitas adalah

sebagai berikut

1.      Menggunakan kata kerja yang tepat

2.      Dapat dimodifikasi

3.      Bersifat spesifik :

         Siapa yang melakukan ?

         Apa yang dilakukan ?


         Dimana dilakukan ?

         Kapan dilakukan ?

         Bagaimana melakukan ?

         Frekuensi melakukan ?

2.3.5 Implementasi Keperawatan

Prinsip yang umum digunakan dalam pelaksanaan atau

implementasi pada keperawatan komunitas adalah :

1.      Inovatif

Perawat kesehatan masyarakat harus mempunyai wawasan luas

dan mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi dan berdasar pada iman dan takwa

2.      Integrated

Perawat kesehatan masyarakat harus mampu bekerjasama

dengan sesame profesi, tim kesehatan lain, individu, keluarga,

kelompok dan masyarakat berdasarkan asas kemitraan

3.      Rasional

Perawat kesehatan masyarakat dalam melakukan asuhan

keperawatan harus menggunakan pengetahuan secara rasional demi

tercapainya rencana program yang telah disusun.

4.      Mampu dan mandiri

Perawat kesehatan masyarakat diharapkan mempunyai

kemampuan dan kemandirian dalam melaksanakan asuhan

keperawatan serta komponen.


5.         Ugem

Perawat kesehatan masyarakat harus yakin dan percaya atas

kemampuannya dan bertindak dengan sikap optimis bahwa asuhan

keperawatan yang diberikan akan tercapai

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan :

a. Keterpaduan antara : Biaya, tenaga, waktu, lokasi, sarana, dan

prasarana dengan pelayanan kesehatan maupun sector lainnya

b. Keterlibatan petugas kesehatan lain, kader dan tokoh masyarakat

dalam rangka alih peran.

c. Tindakan keperawatan yang dilakukan dicatat dan

didokumentasikan.

d. Adanya penyelenggaraan system rujukan baik medis maupu

rujukan kesehatan.

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pelaksanaan kegiatan

perawatan kesehatan masyarakat adalah:

1) Melaksanakan kerjasama lintas program dan lintas sektoral dengan

instansi terkait

2) Mengikutsertakan partisipasi aktif individu, keluarga, kelompok dan

masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatannya

3) Memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada di masyarakat

Level pencegahan dalam pelaksanaan praktik keperawatan komunitas

terdiri atas:

a. Pencegahan Primer
Pencegahan yang terjadi sebelum sakit atau ketidak fungsinya

dan diaplikasikannya ke dalam populasi sehat pada umumnya dan

perlindungan khusus terhadap penyakit.

b. Pencegahan Sekunder

Pencegahan sekunder menekankan diagnosa diri dan intervensi

yang tepat untuk menghambat proses patologis, sehingga

memprependek waktu sakit dan tingkat keparahan.

c. Pencegahan Tersier

Pencegahan tersier dimulai pad saat cacat atau terjadi

ketidakmampuan sambil stabil atau menetap atau tidak dapat

diperbaiki sama sekali. Rehabilitasi sebagai pencegahan primer lebih

dari upaya menghambat proses penyakit sendiri, yaitu mengembalikan

individu kepada tingkat berfungsi yang optimal dari

ketidakmampuannya.

2.3.6 Evaluasi

Evaluasi dilakukan atas respon komunitas terhadap program

kesehatan. Hal-hal yang perlu dievaluasi adalah masukan (input),

pelaksanaan (proses) dan hasil akhir (output).

Penilaian yang dilakukan berkaitan dengan tujuan yang akan dicapai,

sesuai dengan perencanaan yang telah disusun semula. Ada 4 dimensi

yang harus dipertimbangkan dalam melaksanakan penilaian, yaitu:

1) Daya guna
2) Hasil guna

3) Kelayakan

4) Kecukupan

Fokus evaluasi adalah:

1) Relevansi atau hubungan antara kenyataan yang ada dengan

pelaksanaan

2) Perkembangan atau kemajuan proses

3) Efisiensi biaya

4) Efektifitas kerja

5) Dampak: apakah status kesehatan meningkat atau menurun, dalam

rangka waktu berapa?

Perubahan ini dapat diamati seperti gambar dibawah ini:

Keterangan:

: peran masyarakat

: peran perawat
Pada gambar diatas dapat dijelaskan alih peran untuk memandirikan klien

dalam menanggulangi masalah kesehatan, pada awalnya peran perawat

lebih besar dari pada klien dan berangsur-angsur peran klien lebih besar

dari pada perawat.

Tujuan akhir perawatan komunitas adalah kemandirian keluarga yang

terkait dengan lima tugas kesehatan, yaitu: mengenal masalah kesehatan,

mengambil keputusan tindakan kesehatan, merawat anggota keluarga,

menciptakan lingkungan yang dapat mendukung upaya peningkatan

kesehatan keluarga serta memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang

tersedia, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pemecahan

masalah keperawatan yaitu melalui proses keperawatan.

1. Fokus evaluasi

a.  Relevansi

Apakah program yang diperlukan?

Yang ada atau yang terbaru?

b.  Perkembangan kemajuan

Apakah dilaksanakan sesuai dengan rencana?

Bagaimana staf, fasilitas dan jumlah peserta?

c.   Cost efficiency (efisiensi biaya)

Bagaimana biaya ?

Apa keuntungan program ?

d. Efektifitas

Apakah tujuan tercapai ?


Apakah klien puas ?

Apakah focus pada formulatif dan hasil jangka pendek ?

e.   Impact

Apakah dampak jangka panjang ?

Apa perubahan perilaku dalam 6 bulan atau 1 tahun ?

Apakah status kesehatan meningkat ?

2.  Kegunaan evaluasi

a. Menentukan perkembangan keperawatan kesehatan masyarakat yang

diberikan.

b. Menilai hasil guna, daya guna  dan produktivitas asuhan keperawatan

yang diberikan.

c. Menilai asuhan keperawatan dan sebagai umpan balik untuk

memperbaiki atau menyusun rencana dalam proses keperawatan.

3. Hasil evaluasi

Terdapat tiga kemungkinan dalam hasil evaluasi, yaitu :

a. Tujuan tercapai

Apabila individu, keluarga, kelompok dan masyarakat telah menunjukkan

kemajuan sesuai denga kriteria yang telah ditetapkan.

b. Tujuan tercapai sebagian

Apabila tujuan itu tidak tercapai secara maksimal, sehingga perlu dicari

penyebab dan cara memperbaiki atau mengatasinya.

c.  Tujuan tidak tercapai


Apabila individu, keluarga, kelompok dan masyarakat tidak menunjukkan

perubahan kemajuan sama sekali bahkan timbul masalah baru. Dalam hal

ini perlu dikaji secara mendalam apakah terdapat problem dalam data,

analisis, diagnosis, tindakan dan faktor-faktor yang lain tidak sesuai

sehingga menjadi penyebab tidak tercapainya tujuan.

BAB 3

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA MASYARAKAT RT

04/RW 01 DUSUN CENTONG DESA CENTONG KECAMATAN

GONDANG KABUPATEN MOJOKERTO

3.1 Tahap Persiapan

Kegiatan pelaksanaan praktek tugas mata kuliah keperawatan

komunitas berada di wilayah masing-masing mahasiswa (terutama RT

masing-masing). Selanjutnya mahasiswa diwajibkan untuk melakukan

pengkajian atau pengumpulan data terkait 10 /rumah/KK (yang bila mana

dalam satu rumah/KK beranggotakan lebih dari 2 orang) dan masyarakat


mana yang akan menjadi sasaran pelaksanaan asuhan keperawatan

komunitas.

3.2 Tahap pelaksanaan

3.1.1 Pengkajian

1. Data Demografi

A. Distribusi penduduk sesuai dengan usia dan jenis kelamin

Tabel 3.1 Distribusi penduduk sesuai dengan usia dan jenis kelamin

No. Usia Jenis Kelamin


(dalam Laki-laki % Perempuan % Total %
tahun)
1. 0-5 0 0 2 10 2 5,8
2. 6-12 0 0 2 10 2 5,8
3. 13-18 2 13,3 1 5 3 8,5
4. 19-35 5 33,3 5 25 10 28,5
5 36-54 7 46,7 7 35 14 40
6. >55 1 6,7 3 15 4 11,4
Total 15 100% 20 100% 35 100%

Sumber : Data primer, 2020

B. Distribusi penduduk berdasarkan pendidikan

Tabel 3.2 Distribusi penduduk berdasarkan pendidikan

No Pendidikan Frekuensi %
.
Sumber
1. : Data primer,
Belum 1 2020 2,8
sekolah
2. Tidak 5 14,3
sekolah
3. TK 0 0
4. SD 17 48,6
5. SMP 6 17,2
6. SMA 5 14,3
7. Perguruan 1 2,8
tinggi
Total 35 100%
C. Distribusi penduduk berdasarkan jenis pekerjaan

Tabel 3.3 Distribusi penduduk berdasarkan jenis pekerjaan

No Jenis Frekuensi %
. pekerjaan
1. Petani 11 31,5
2. Tidak 14 40
bekerja
3. PNS 0 0
4. TNI/Polri 0 0
5. Pensiunan 0 0
6. Swasta 10 28,5
Jumlah 35 100%

Sumber : Data primer, 2020

D. Distribusi penduduk berdasarkan Agama

Tabel 3.4 Distribusi penduduk Agama

No Agama yg Frekuensi %
. dianut
1. Islam 35 100 Sumber
2. Kristen
: Data 3. Hindu 0 0 primer,
4. Budha 0 0
2020 5. Konghuchu 0 0
Jumlah 35 100%

2. Data Lingkungan

A. Perumahan

1) Tipe perumahan

Tabel 3.5 Tipe Perumahan

No. Tipe Rumah Frekuensi %


1. Permanen 35 100
2. Semi permanen 0
3. Tidak permanen 0
Jumlah 35 100%
Sumber : Data primer, 2020
2) Jenis lantai

Tabel 3.6 Jenis Lantai

No. Lantai Frekuensi %


1. Tanah 0 0
2. Ubin 13 37,2
3. Keramik 22 62,8
4. Semen/ 0 0
plesteran
Jumlah 35 100%
Sumber : Data primer, 2020

3) Sistem ventilasi rumah

Tabel 3.7 Sistem Ventilasi Rumah

No. Jendela Frekuensi %


1. Ada 35 100
2. Tidak ada 0 0
Jumlah 35 100%
Sumber : Data primer, 2020

4) Sistem pencahayaan rumah di siang hari

Tabel 3.8 Sistem Pencahayaan Rumah di Siang Hari

No. Pencahayaan Frekuensi %


1. Baik 35 100%
2. Tidak 0 0
Jumlah 35 100%
Sumber : Data primer, 2020

B. Sumber air bersih

1) Sumber air bersih

Tabel 3.9 Sumber Air Sehari-hari

No. Sumber air Frekuensi %


sehari- hari
1. Sumur gali + 35 100
PDAM
2. Sumur pompa 0 0
Jumlah 35 100%
Sumber : Data primer, 2020

C. Sistem pembuangan sampah

1) Pembuangan sampah

Tabel 3.10 pembuangan sampah

No. Sistem pembuangan Frekuensi %


1. Di TPU 0 0
2. Disungai 0 0
3. Ditimbun 0 0
4. Dibakar 35 100%
5. Disembarangan tempat 0 0
Jumlah 35 100%
Sumber : Data primer, 2020

2) Tempat penampungan sampah sementara

Tabel 3.11 Tempat penampungan sampah sementara

No. Tempat penampungan Frekuensi %


sampah sementara
1. Ada 35 100
2. Tidak ada/ sembarangan 0 0
Jumlah 35 100%
Sumber : Data primer, 2020
3) Kondisi Tempat penampungan sampah sementara

Tabel 3.12 Tempat penampungan sampah sementara

No. Kondisi tempat Frekuensi %


penampungan sampah
sementara
1. Terbuka 35 100
2. Tertutup 0 0
Jumlah 35 100%
Sumber : Data primer, 2020

D. Sistem pembuangan kotoran rumah tangga

1) Kebiasaan keluarga buang air besar


Tabel 3.13 Kebiasaan keluarga buang air besar

Sistem pembuangan Frekuensi %


No.
1. WC 13 37,2
2. Sungai 22 62,8
3. Sembarang tempat 0 0
Jumlah 35 100%
Sumber : Data primer, 2020

2) Jenis jamban yang digunakan

Tabel 3.14 Jenis Jamban Yang Digunakan

No. Jenis Jamban Frekuensi %


1. Cemplung 13 37,2
2. Plengsengan 0 0
3. Leher angsa 0 0
4. Lain-lain 22 62,8
Jumlah 35 100
Sumber : Data primer, 2020

E. Sistem pembuangan air limbah

1) Tempat pembuangan air limbah

Tabel 3.15 Tempat Pembuangan Air Limbah

Tempat pembuangan Frekuensi %


No.
1. Resapan 0 0
2. Got 35 100%
3. Sembarang tempat 0 0
Jumlah 35 100%
Sumber : Data primer, 2020

F. Hewan peliharaan

1) Kepemilikan hewan ternak dirumah

Tabel 3.16 Kepemilikan Hewan Ternak Dirumah

Hewan peliharaan Frekuensi %


No.
1. Ada 5 14,3
2. Tidak ada 30 85,7
Jumlah 35 100%
Sumber : Data primer, 2020
2) Letak kandang

Tabel 3.17 Letak Kandang

No. Letak kandang Frekuensi %


1. Terpisah 0 0
2. Bersatu 5 14,3
3. Lain-Lain 30 85,7
Jumlah 35 100%
Sumber : Data primer, 2020

G. Kondisi kesehatan umum

1) Pelayanan kesehatan

Tabel 3.18 Tempat berobat keluarga

No. Tempat berobat Frekuensi %


keluarga
1. Puskesmas 5 14,3
2. Rumah sakit 1 2,9
3. Dokter praktik swasta 0 0
4. Bidan/perawat 29 82,8
5. Balai pengobatan/poli 0 0
klinik
6. Jumlah 35 100%
Sumber : Data primer, 2020

2) Kebiasaan sebelum berobat

Tabel 3.19 Kebiasaan sebelum berobat

No. Kebiasaan sebelum Frekuensi %


berobat
1. Beli obat bebas 35 100%
2. Pelayanan kesehatan 0 0
3. Dibiarkan saja 0 0
4. Pijat 0 0
Jumlah 35 100%
Sumber : Data primer, 2020

3) Penyakit yang diderita keluarga dalam 6 bulan terakhir


Tabel 3.20 Penyakit yang diderita keluarga dalam 6 bulan terakhir

No. Jenis penyakit Frekuensi %


1. Batuk pilek & ISPA 3 8,6
2. Asma 0 0
3. TBC 0 0
4. Asam urat 0 0
5. Hipertensi 3 8,6
6. Stroke 2 5,7
Tidak ada/ Lain-lain 27 77,1
Jumlah 35 100%
Sumber : Data primer, 2020

4) Kebiasaan ke posyandu

Tabel 3.21 Kebiasaan Ke Posyandu

No. Kebiasaan Frekuensi %


1. Keposyandu 1 2,9
2. Tidak Keposyandu 34 97,1
Jumlah 35 100%
Sumber : Data primer, 2020

Hasil wawancara dengan Pak RT, Ibu kader, dan tokoh masyarakat RT 04

1. Pak RT mengeluhkan tidak adanya tempat pembuangan akhir sampah,

masyarakat pun malas jika dianjurkan untuk menimbun sampah, setiap

hari sampah dibakar sehingga takut berdampak pada kesehatan

nantinya.

2. Ibu kader juga mengeluhkan ada beberapa warga RT 04 yang terkena

Hipertensi sampai bahkan pada akhirnya terkena stroke dikarenakan

warga yang kurang berinisiatif mencari bantuan kesehatan dan kurang

pengetahuan tentang praktik kesehatan dasar.

3. Tokoh mayarakat juga menyampaikan pendapat bahwa banyak di

lingkungan RT 04, yang tidak mempunyai wc/kakus,banyak


keterbatasan jika membuat wc umum (tempat/lokasi yang tidak

mendukung misalnya).

3.2.2 Analisa Data

Tabel 3.22 Analisa Data

No Data Subyektif Data Obyektif Masalah


. keperawatan
yang muncul
1.  Pak RT Tidak tersedia Defisiensi
mengeluhkan program untuk kesehatan
tidak adanya menghilangka komunitas
tempat n satu atau (NANDA kode :
pembuangan lebih masalah 00215)
akhir sampah, seperti : berhubungan
masyarakat pun  Sistem dengan
malas jika pembuangan ketidakcukupan
dianjurkan untuk sampah sumber daya
menimbun dengan cara (mis, finansial,
sampah, setiap dibakar pengetahuan,
hari sampah sebanyak sosial )
dibakar sehingga 100%/(35 (dapat
takut berdampak warga atau 10 meningkatkan
pada kesehatan keluarga) risiko masalah
nantinya.  Tempat kesehatan
 Tokoh mayarakat pembuangan seperti : ISPA,
juga sampah Diare, Thypoid)
menyampaikan sementara
pendapat bahwa dengan kondisi
banyak di terbuka
lingkungan RT sebanyak
04, yang tidak 100% (35
mempunyai wc/ warga atau 10
kakus, banyak keluarga)
keterbatasan jika  Kebiasaan
membuat wc BAB di sungai
umum sebanyak
(tempat/lokasi 62,8% (22
yang tidak warga atau 6
mendukung keluarga)
misalnya) di RT Sedangkan
04/RW 01 Dusun BAB di WC
Centong Desa hanya 37,2%
Centong (13 warga atau
Kecamatan 4 keluarga)
Gondang  Letak kandang
Kabupaten yang ada
Mojokerto didalam rumah
sebanyak 14,3
% (5 warga
atau 1
keluarga)

Masalah
kesehatan yang
dialami oleh
suatu kelompok
atau populasi
terlebih 6 bulan
terakhir pada
anak-anak,
seperti :
 Bapil & ISPA
sebanyak 8,6%
(3 anak-anak /
seluruh anak-
anak di RT 04)

2. Ibu kader Menurut data Ketidakefektifan


mengeluhkan ada yang tersedia, pemeliharaan
beberapa warga RT  sebanyak 8,6% kesehatan
04/RW 1 yang ( 3 warga (NANDA kode :
terkena Hipertensi dalam 3 00099)
sampai bahkan keluarga dari berhubungan
pada akhirnya 35 warga atau dengan sumber
terkena stroke 10 keluarga) daya tidak
dikarenakan warga mengalami cukup (mis.,
yang kurang Hipertensi, finansial, social,
berinisiatif mencari  5,7% (2 dalam pengetahuan)
bantuan kesehatan 2 keluarga dari (dapat
dan kurang 35 warga atau meningkatkan
pengetahuan 10 Keluarga) angka penyakit
tentang praktik mengalami kesehatan
kesehatan dasar. stroke. seperti : Stroke
Kurang terutama pada
pengetahuan penderita
tentang praktik hipertensi)
kesehatan dasar
dan Pola
perilaku kurang
mencari bantuan
kesehatan, juga
dibuktikan dari
data, yakni
 100% (35
warga atau 10
keluarga)
menunjukkan
kebiasaan
sebelum
berobat yakni
membeli obat
bebas
 Hanya 2,9% (1
warga) yang
berobat ke
rumah sakit,
14,3% (5 warga
dalam 1
keluarga dari 35
warga dalam 10
keluarga)
berobat di
puskesmas, dan
sisanya, yakni
82,8% (29
warga dalam 8
keluarga dari 35
warga dalam 10
keluarga)
berobat ke
perawat/ bidan.
PENENTUAN PRIORITAS MASALAH

Tabel 3.23 Skoring prioritas masalah

No Masalah A B C D E F G H I J K Total

. Kesehatan
1. Risiko 5 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 39

masalah

kesehatan

seperti :

ISPA,

Diare,

Thypoid
2. Risiko 5 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 36

terhadap

peningkatan

angka

penyakit

Stroke,

terutama

pada

penderita

hipertensi

Keterangan : Skoring :

A : Sesuai dengan perawat komunitas 1 : sangat rendah


B : Jumlah yang beresiko 2 : rendah

C : Besarnya resiko 3 : cukup

D : Kemungkinan untuk pendidikan kesehatan 4 : tinggi

E : Minat masyarakat 5 : sangat tinggi

F : Kemungkinan untuk diatasi

G : Sesuai dengan program pemerintah

H : Sumber daya tempat

I : Sumber daya waktu

J : Sumber daya dana

K : Sumber daya fasilitas

L : sumber daya orang

3.2.3 Diagnosis Keperawatan

1. Defisiensi kesehatan komunitas berhubungan dengan

ketidakcukupan sumber daya (mis, finansial, pengetahuan, sosial ),

(dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan seperti : ISPA, Diare,

Thypoid) ditandai dengan Tidak tersedia program untuk

menghilangkan satu atau lebih masalah, masalah kesehatan yang

dialami oleh suatu kelompok atau populasi terlebih 6 bulan terakhir

pada anak-anak seperti bapil & ISPA. (NANDA kode : 00215).


2. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan

sumber daya tidak cukup (mis., finansial, social, pengetahuan) (dapat

meningkatkan angka penyakit kesehatan seperti : Stroke terutama

pada penderita hipertensi) ditandai dengan Kurang pengetahuan

tentang praktik kesehatan dasar dan Pola perilaku kurang mencari

bantuan kesehatan (NANDA kode : 00099)

3.2.4 Rencana Tindakan Keperawatan

Dx. Kep : Defisiensi kesehatan komunitas

Tabel 3.24 Rencana Tindakan Keperawatan


No Tujuan Sasara Str Rencana Kegiatan Hari, Tem Evaluasi
n ate Tanggal pat Krite Standart
gi ria
1. Tujuan Jangka Masya KI Prevensi Primer : Minggu, Grup Verbal a. Masyarakat
pendek : rakat E 1. Lakukan program 20 Juni WA : mampu
RT edukasi/beri 2020 Dusu menjelaskan
1. Masyarakat 04/R penyuluhan n/De pengertian
mampu W 01 tentang sa sampah
mengidentifi Dusun pencegahan Cent b. Masyarakat
kasi jenis Cento penyakit ISPA, ong mampu
sampah ng Diare, thypoid RT.0 menyebutkan
2. Masyarakat Desa sesuai dengan 4/R jenis-jenis
mampu Cento perilaku W01 sampah
memodifikas ng membuang c. Masyarakat
i lingkungan Kecam sampah dan mampu
terutama atan perilaku buang menjelaskan
membuang Gonda air besar di cara
sampah ng sungai pengelolahan
sesuai Kabup 2. Ajarkan cara sampah
dengan jenis aten menjaga d. Masyarakat
sampah Mojok kebersihan dan mampu
(organik dan erto cara mencuci menjelaskan
anorganik) tangan dengan cara mencuci
dan baik dan benar tangan dengan
memodifikas baik dan benar
i cara Prevensi Sekunder :
pembuangan 1. Anjurkan
sampah masyarakat untuk a. Terciptanya
(mis, memodifikasi perubahan
mengubur cara pembuangan Psiko perilaku
sampah). sampah moto pengelolahan
3. Masyarakat 2. Ajarkan cara r: sampah dengan
mampu mencegah baik
memelihara dehidrasi b. Terlihat
lingkungan terutama pada peningkatan
yang sehat penderita diare kebersihan
4. Masyarakat 3. Anjurkan jasmani
mampu penderita diare maupun
menjaga untuk kebersihan
kebersihan menghindari pada
diri makanan pedas lingkungan
meskipun dan yang
terbiasa bab menimbulkan gas
di sungai dalam perut

Prevensi Tersier :
Tujuan jangka
panjang : 1. Beri penyuluhan
tentang nutrisi
Tujuan yang tepat pada
jangka penderita diare
panjang : dan typoid
Warga (intruksikan diet
mampu rendah serat,
melakukan tinggi protein,
modifikasi tinggi kalori,
lingkungan sesuai kebutuhan)
sehat bebas
sampah untuk
mencegah
penyakit
seperti ISPA ,
dan penyakit
yang mudah
BAB 4

PELAKSANAAN RENCANA TINDAKAN PADA MASYARAKAT RT

04/RW 01 DUSUN CENTONG DESA CENTONG KECAMATAN

GONDANG KABUPATEN MOJOKERTO


4.1 Pelaksanaan/ Implementasi

Pelaksanaan rencana tindakan dilaksanakan pada hari Minggu, 28

Juni 2020 dengan metode diskusi secara online pada grup whatsapp yang

telah dibuat bersama dengan 15 peserta atau perwakilan dari 15 keluarga.

Sebagian besar pemberian HE di laksanakan secara bersama antara

mahasiswa dan masyarakat di dalam grup whatsapp yang ada di Dusun

Centong Desa Centong RT.04 RW 01 dan pada kegiatan pemberian materi

penyuluhan, di lakukan oleh mahasiswa.

Dari permasalahan yang ada rencana tindakan (program kerja) yang telah

di laksanakan adalah :

1. Penyuluhan dengan topik peningkatan pengetahuan masyarakat tentang

sampah dan pengelolahannya di RT 04/RW 01 Dusun Centong Desa

Centong Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto

Tabel 4.1 Implementasi Keperawatan

Kegiatan Waktu Tempat Evaluasi


Pelaksanaan
Penyuluhan Minggu, 28 Grup Whatsapp 1. Warga di Dusun
dengan topik Juni 2020 Dusun Centong Centong mengikuti
peningkatan Desa Centong kegiatan penyuluhan
pengetahuan RT.04 RW 01 dengan baik
masyarakat
tentang sampah 2. Sebanyak 15 peserta
dan yang mengikuti kegiatan
pengelolahannya penyuluhan
di RT 04/RW 01 3. Remaja aktif dan ibu-
Dusun Centong ibu menanyakan kepada
Desa Centong mahasiswa tentang
Kecamatan masalahyang sesuai
Gondang dengan topik
Kabupaten
Mojokerto 4. Warga Dusun Centong
RT.04 mampu
mengetahui pengertian
sampah, jenis-jenis
sampah, serta cara
pengelolahan sampah
dengan baik
5. Warga Dusun Centong
RT.04 mengetahui cara
mencuci tangan dengan
baik dan benar

4.2 Evaluasi

Kegiatan evaluasi di laksanakan pada tanggal 3 Juli 2020.

Penyajian hasil evaluasi di lakukan pada saat penyelesaian penyuluhan

atau diskusi terakhir yang dilakukan mahasiswa di grup whatsapp RT 04,

di katakan berhasil dengan bukti partisipasi dan respon positif warga

Dusun Centong Desa Centong yang sudah mengikuti penyuluhan

diharapkan dapat meningkatkan warga tentang kesehatan dan status

kesehatan warga.

Tabel 4.2 Evaluasi Keperawatan

Dx. Tujuan & Kriteria Kegiatan Evaluasi


Keperawatan Hasil
Defisiensi Tujuan jangka Penyuluhan Kekuatan :
kesehatan pendek : dengan topik  Peserta yang komen
komunitas 1. Masyarakat peningkatan didalam grup hanya
berhubungan mampu pengetahuan sekitar 50% dari
dengan mengidentifikasi masyarakat jumlah peserta di
ketidakcukupan jenis sampah tentang sampah grup Whatsapp.
sumber daya 2. Masyarakat dan  Setting tempat
(mis, finansial, mampu pengelolahannya sudah sesuai dengan
pengetahuan, memodifikasi di RT 04/RW 01 rencana kegiatan
sosial ), (dapat lingkungan Dusun Centong yang telah dibuat
meningkatkan terutama Desa Centong sebelumnya dengan
risiko masalah membuang Kecamatan perlengkapan yang
kesehatan sampah sesuai Gondang digunakan yaitu:
seperti : ISPA, dengan jenis Kabupaten video, dan leaflet.
Diare, sampah (organik Mojokerto Peran mahasiswa
Thypoid) dan anorganik) sudah sesuai dengan
dan perencanaan yaitu
memodifikasi penyaji.
cara  Penggunaan bahasa
pembuangan sudah komunikatif
sampah (mis, dalam penyampaian
mengubur serta mudah
sampah). dipahami oleh
3. Masyarakat peserta.
mampu  Media yang
memelihara diberikan lebih
lingkungan yang menarik karena
sehat cukup beragam
4. Masyarakat  Media penyuluhan
mampu menjaga mudah dishare
kebersihan diri ulang kepada
meskipun masyarakat lainnya
terbiasa bab di  Serta lebih
sungai ekonomis untuk
mahasiswa karena
Tujuan jangka tidak membutuhkan
panjang :
dana yang besar
Warga mampu seperti penyuluhan
melakukan secara langsungg.
modifikasi Hambatan :
lingkungan sehat
 Kurang efektif
bebas sampah
menggunakan media
untuk mencegah
online, dikareanakan
penyakit seperti
menggunakan
ISPA , dan
metode jaringan atau
penyakit yang
paket data, karena
mudah menular
sebagian warga
seperti diare,
mengeluh kurangnay
thypoid, dll
signal handphone
Kriteria Hasil :
- Warga mampu :
sehingga tidak dapat
membuka media
 Menjelaskan
yang telah diberikan
tentang
pengertian  Membutuhkan
sampah waktu yang lama
untuk menjawab
 Menjelaskan
pertanyaan, karena
tentang jenis-
dengan cara
jenis sampah
mengetik atau secara
 Menjelaskan tidak langsung maka
tentang cara membutuhkan waktu
pengelolahan pengetikan yang
sampah cukup lama
 Menjelaskan  Masyarakat yang
cara mencuci tidak mempunyai
tangan dengan whatsapp, tidak
baik dan benar dapat mengikuti
kegiatan penyuluhan
 Sebagian
masyarakat mungkin
cenderung malas
diajak berdiskusi
karena tidak
berinteraksi secara
langsung

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Pengkajian
Praktik klinik keperawatan komunitas yang di laksanakan mahasiswa

program studi D3 Keperawatan STIKES Bina Sehat PPNI Mojokerto

merupakan suatu program profesi untuk mengaplikasikan konsep

keperawatan kesehatan masyarakat dengan menggunakan proses

keperawatan masyarakat sebagai suatu pendekatan ilmiah. Pelaksanaan

ketiga praktik klinik tersebut tidak meninggalkan konsep proses

keperawatan yaitu pengkajian, perencanaan, implementasi dan evaluasi

kegiatan yang terstruktur. Hasil pengkajian di Dusun Centong Desa Centong

RT 04/RW 01 Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto dengan

pengambilan sampel sebanyak 10KK/35 warga dengan teknik wawancara

kepada ketua RT, Kader dan tokoh masyarakat. Berdasarkan hasil

pengumpulan data yang didapatkan keluhan tidak adanya tempat

pembuangan akhir sampah, masyarakat pun malas jika dianjurkan untuk

menimbun sampah, setiap hari sampah dibakar sehingga takut berdampak

pada kesehatan nantinya, dan lingkungan yang kurang sehat atau banyak

warga yang tidak mempunyai kakus, serta sebagian warga yang terkena

hipertensi menjadi stroke atau kurang adanya inisiatif berobat.

5.2 Diagnosis Keperawatan

Berdasarkan hasil skoring, didapatkan diagnosis

1. Defisiensi kesehatan komunitas berhubungan dengan ketidakcukupan

sumber daya (mis, finansial, pengetahuan, sosial ), (dapat

meningkatkan risiko masalah kesehatan seperti : ISPA, Diare,

Thypoid) ditandai dengan Tidak tersedia program untuk


menghilangkan satu atau lebih masalah, masalah kesehatan yang

dialami oleh suatu kelompok atau populasi terlebih 6 bulan terakhir

pada anak-anak seperti bapil & ISPA. (NANDA kode : 00215).

2. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan sumber

daya tidak cukup (mis., finansial, social, pengetahuan) (dapat

meningkatkan angka penyakit kesehatan seperti : Stroke terutama

pada penderita hipertensi) ditandai dengan Kurang pengetahuan

tentang praktik kesehatan dasar dan Pola perilaku kurang mencari

bantuan kesehatan (NANDA kode : 00099)

5.3 Rencana Tindakan

Kegiatan Waktu Pelaksanaan Tempat


Penyuluhan dengan Minggu, 28 Juni 2020 Grup whatsapp
topik peningkatan Dusun Centong
pengetahuan RT.40
masyarakat tentang
sampah dan
pengelolahannya di
RT 04/RW 01
Dusun Centong
Desa Centong
Kecamatan
Gondang
Kabupaten
Mojokerto
5.4 Implementasi Keperawatan
Pelaksanaan rencana tindakan dilaksanakan pada hari Minggu, 28

Juni 2020 dengan metode diskusi secara online pada grup whatsapp yang

telah dibuat bersama dengan 15 peserta atau perwakilan dari 15 keluarga.

Sebagian besar pemberian HE di laksanakan secara bersama antara

mahasiswa dan masyarakat di dalam grup whatsapp yang ada di Dusun

Centong Desa Centong RT.04 RW 01 dan pada kegiatan pemberian materi

penyuluhan, di lakukan oleh mahasiswa. Implementasi berlangsung

dengan baik.

5.5 Evaluasi Keperawatan

Kegiatan evaluasi di laksanakan pada tanggal 3 Juli 2020.

Penyajian hasil evaluasi di lakukan pada saat penyelesaian penyuluhan

atau diskusi terakhir yang dilakukan mahasiswa di grup whatsapp RT 04,

di katakan berhasil dengan bukti partisipasi dan respon positif warga

Dusun Centong Desa Centong yang sudah mengikuti penyuluhan

diharapkan dapat meningkatkan warga tentang kesehatan dan status

kesehatan warga.

5.6 Kesimpulan

Praktik klinik keperawatan komunitas yang di laksanakan

mahasiswa program studi D3 Keperawatan STIKes Bina Sehat PPNI

Mojokerto merupakan suatu program D3 Keperawatan untuk

mengaplikasikan konsep keperawatan kesehatan masyarakat dengan

menggunakan proses keperawatan masyarakat sebagai suatu pendekatan

ilmiah.
Terdapat kegiatan yang di lakukan dalam praktik klinik

keperawatan komunitas yaitu praktik klinik keperawatan komunitas itu

sendiri. Setelah dilakukan asuhan keperawatan komunitas di Dusun

Centong Desa Centong RT 04/ RW 01 Kecamatab Gondang Kabupaten

Mojokerto, ditemukan beberapa masalah kesehatan yang bersumber dari

banyak faktor internal maupun eksternal yang menjadi penyebab

munculnya masalah-masalah kesehatan di desa tersebut.

Pendekatan dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas

adalah pendekatan proses keperawatan yang meliputi empat tahap yaitu

pengkajian, perencanaan, tindakan dan evaluasi yang dilaksanakan secara

integral dan komprehensif dalam meningkatkan kemampuan masyarakat

untuk mengenal masalah kesehatannya dan mampu menciptakan berbagai

alternatif dalam upaya meningkatkan derajat kesehatannya.

Dari ke empat tahapan tersebut dapat dilaksanakan dengan baik oleh

mahasiswa bersama dengan Ketua RT, perangkat desa dan masyarakat

warga Dusun Centong RT 04 dalam pelaksanaannya tidak lepas dari

hambatan dan segala kekurangan, akan tetapi hal tersebut dapat diatasi

dengan baik tanpa mengganggu proses praktik komunitas.

Secara garis besar keberhasilan praktik klinik keperawatan

komunitas yang di lakukan oleh mahasiswa mempunyai tingkat

keberhasilan 85 % dengan tingkat antusiasme warga, peran serta aktif dan

bantuan dari berbagai pihak dalam proses penyuluhan di Grup Whatsapp

Dusun Centong RT 04. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya


pengetahuan warga tentang kesehatannya , keikutsertaan warga

berpartisipasi dalam proses penyuluhan untuk meningkatkan status

kesehatan dan memahami tentang segala pembahasan sesuai dengan topik

yang ada.

5.7 Saran
Demi kesuksesan dan keberlangsungan praktik klinik keperawatan
komunitas dan perkembangan keperawatan sendiri maka di sarankan :

1. Bagi mahasiswa

Mahasiswa yang akan melaksanakan praktek klinik maupun

praktik keperawatan komunitas hendaknya mempersiapkan segala

keperluan sebelum praktik berlangsung, misalkan persiapan segala

format, undangan, bahan membuat askep komunitas, pengorganisasian.

Selain daripada itu komitmen dan kekompakan tim harus benar-benar

terjaga baik sampai praktik berakhir.

2. Bagi Institusi

Hasil praktek komunitas ini sebagai salah satu media tolak ukur

keberhasilan metode pengajaran keperawatan komunitas dan dasar guna

perbaikan sistem pembelajaran untuk mempersiapkan calon tenaga

medis terlatih dan profesional.

3. Bagi Masyarakat

Hasil praktik komunitas ini sebagai gambaran dan pelajaran

sehingga diharapkan semua warga dan juga perangkat dusun dan desa

bahu membahu mengambil keputusan menyelesaikan permasalahan

lingkungan warga. Selain hal tersebut diatas diharapkan dapat


melanjutkan program yang telah dilaksanakan selama praktek

komunitas.

Anda mungkin juga menyukai