Anda di halaman 1dari 3

KATA SULIT

-
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana efloresensi?
2. Apa penyebab penyakit sesuai gambar scenario?
3. Cara penularan penyakit?
4. Pemeriksaan yang digunakan untuk mendiagnosis?
5. Apa tatalaksananya?
6. Diagnosis kerja?
7. Diagnosis banding?

BRAINSTORMING
1. - Pada regio abdomen dextra tampak papul berbatas tegas berwarna kulit ukuran milier
sampai lentikuler tersebar diskret
- pada regio abdomen terdapat papul multiple ukuran milier sampai lentikuler sewarna kulit,
cekung dibagian tengah, bentuk tidak teratur, penyebaran diskret sampai konfluens
2. – infeksi virus pox. 4 tipe : MCV 1-4. Yang menjadi penyebab infeksi anak2 : MCV tipe 1,
masuk melalui kontak kulit atau kontak melalui hubungan seksual (pada dewasa)
- penularan secara tidak langsung : pemakaian alat pribadi secara bersama-sama
- saat seseorang menyentuh lesi kulit  autoinokulasi
- virus pox : virus DNA dengan genus molluscipox
- 3 fase : awal, intermediet, akhir
- predileksi mcv di epitel folikuler
- berkembang di sitoplasma sel
3.
4. – fisik : ttv, efloresensi
Penunjang : biopsy, PCR, histopatologi, memeriksa subtype virus
- Pada daerah epidermis ditemukan badan molluscum (Henderson Paterson bodies).
Bisa dengan pulasan Gram, Giemsa, Wright
- Saat pemeriksaa fisik, papul ditekan dan akan keluar massa seperti nasi (dari delle
nya)
- Gambaran proliferasi dari stratum spinosum
5. – mengeluarkan massa yang mengandung badan molluscum dengan ekskokleasi dengan
alat, lalu pemberian antibiotic asam fusidat lalu edukasi untuk mencegah terjadinya infeksi,
tidak menggunakan alat pribadi secara bersamaan, dan menghindari kontak langsung
dengan penderita
- elektrokauterisasi (bedah beku), pada anak2 diberikan obat topical spti cantharidin dan
salisat dan krim imikuinot
- edukasi : anak tidak menggaruk, dewasa dianjurkan tidak mengganti pasangan
- kuretase : mengeluarkan lesi molluscum, dianjurkan pakai krim anastesi terlebih dahulu.
Sampel jaringan bisa diambil untuk konfirmasi. Tape stripping : adhesive tape (tape ditempel
ke lesi untuk membuang epidermis)
- edukasi : hygiene pribadi, tidak saling meminjam alat mandi, mencegah kontak fisik,
dilarang berenang
- keratolitik topical : tretinoid dan asam salisilat
- canthadirine : ekstrak dari racun lebah. Diolesin didiamkan selama 1-4 jam. ESO : nyeri dan
vesikel. Vesikel pecah, diolesin natrium fusidat. Bagus untuk anak2 yang sulit dilakukan
pengeluaran badan molluscum. Anak2 dianjurkan obat topical
6. Molluscum contangiosum yang disebabkan oleh pox virus
7. – veruka plana (papul warna lebih gelap dan bila dipijat tidak ada massa)
- kondiloma akuminata (predileksi di genital)

HIPOTESIS
Dari gambar efloresensi, seorang anak terkena penyakit molluscum contangiosum yang
disebabkan oleh Pox Virus

PROBLEM TREE
definisi
etiologi

gejala klinis patofisiologi

Molluscum
contangiosum

anamnesis,
pemeriksaan
tatalaksana
fisik dan
penunjang

diagnosis
banding

LEARNING OBJECTIVES
Mahasiswa mampu mengetahui dan menjelaskan :
Definisi dan etiologi Molluscum Contangiosum
Epidemiologi Molluscum Contangiosum
Patofisiologi Molluscum Contangiosum
Manifestasi Klinis Molluscum Contangiosum
Gejala Klinis Molluscum Contangiosum
Anamnesis, Pemeriksaan Fisik, dan Pemeriksaan Penunjang Molluscum Contangiosum
Diagnosis Banding Molluscum Contangiosum (dibuat tabel perbedaan efloresensi dan
etiologi)
Tatalaksana Molluscum Contangiosum

Anda mungkin juga menyukai