Hipotensi adalah keadaan ketika tekanan darah di dalam arteri lebih rendah
dibandingkan normal dan biasa disebut dengan tekanan darah rendah.
Saat darah mengalir melalui arteri, darah memberikan tekanan pada dinding arteri,
tekanan itulah yang dinilai sebagai ukuran kekuatan aliran darah atau disebut dengan
tekanan darah.
Terhambat atau terbatasnya jumlah darah yang mengalir ke otak dan organ vital lainnya
seperti ginjal dapat terjadi jika tekanan darah terlalu rendah, sehingga dapat
menyebabkan kepala terasa ringan dan pusing. Tubuh juga akan terasa tidak stabil
atau goyah, bahkan kehilangan kesadaran.
Ada dua ukuran yang digunakan dalam tekanan darah, yaitu tekanan sistolik (bilangan
atas) dan tekanan diastolik (bilangan bawah). Tekanan darah yang normal adalah
antara 90/60 dan 140/90. Penderita hipotensi memiliki tekanan darah di bawah 90/60
dan disertai dengan gejala hipotensi. Sedangkan jika tekanan darah di atas 140/90,
maka orang tersebut menderita tekanan darah tinggi/hipertensi.
Gejala Hipotensi
Tidak semua yang mengalami hipotensi akan merasakan gejala. Kondisi hipotensi juga tidak
selalu memerlukan perawatan. Namun jika tekanan darah cukup rendah, kemungkinan besar
bisa menimbulkan gejala-gejala seperti berikut ini.
Pusing.
Lemas.
Mual.
Pandangan buram.
Pingsan.
Dehidrasi.
Jika mengalami gejala hipotensi, sebaiknya Anda segera duduk atau berbaring, minum air
putih, dan menghentikan semua kegiatan yang sedang Anda lakukan. Gejala biasanya akan
segera hilang setelah beberapa saat.
Jika Anda sering mengalami gejala hipotensi seperti yang disebutkan di atas, temui
dokter untuk mengukur tekanan darah Anda dan memeriksa apakah ada penyakit
tertentu yang menyebabkan timbulnya gejala seperti hipotensi.
Penyebab Hipotensi
Sebenarnya tekanan darah bisa berubah sepanjang hari, tergantung kepada kegiatan yang
sedang dilakukan dan hal ini dianggap normal.
Ada banyak faktor yang menyebabkan tekanan darah seseorang rendah, seperti faktor
usia, pengobatan, dan kondisi cuaca.
Cuaca udara yang lebih panas bisa membuat tekanan darah menurun. Orang yang
sedang rileks atau rajin berolahraga juga umumnya mempunyai tekanan darah yang
lebih rendah. Selain itu jika Anda baru saja makan, tekanan darah juga bisa menurun
karena banyak darah yang akan mengalir menuju saluran pencernaan untuk mencerna
dan menyerap makanan.
Tekanan darah pada siang dan malam hari pun berbeda. Biasanya pada siang hari
tekanan darah akan meningkat, dan malam harinya akan lebih rendah.
Diagnosis Hipotensi
Mengukur tekanan darah merupakan cara yang tepat dan mudah untuk mendiagnosis
hipotensi. Berikut ini adalah beberapa hal yang harus dilakukan sebelum mengukur tekanan
darah untuk mendapatkan hasil pengukuran tekanan darah yang tepat.
Perawatan Hipotensi
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko hipotensi, yaitu membatasi
konsumsi minuman keras dan minum air putih yang banyak. Bagi Anda yang menyukai
minuman berkafein, hindari minuman yang mengandung nutrisi tersebut di malam hari.
Mengenai pola makan, lebih sering mengonsumsi makanan dalam porsi kecil lebih baik
dibandingkan mengonsumsi makanan dalam porsi besar dengan frekuensi lebih jarang.
Selain itu, meningkatkan asupan garam juga bisa mencegah hipotensi.
Penderita hipotensi juga dianjurkan untuk menghindari berdiri untuk jangka waktu lama.
Terutama bagi penderita hipotensi ortosatik, ketika berdiri dari posisi duduk atau
berbaring, lakukan secara perlahan-lahan.
Jika Anda mengonsumsi obat yang mungkin menyebabkan efek samping hipotensi,
dokter bisa mengubah dosis obat tersebut atau memberikan alternatif lain
Jika Anda sedang menjalani pengobatan, periksakan tekanan darah secara rutin. Dan
jika Anda mengalami efek samping, segera temui dokter. Begitu pula pada kondisi
hipotensi Anda yang tidak kunjung reda atau tidak menghilang, periksakan diri Anda di
instansi kesehatan terdekat untuk menghindari komplikasi kerusakan otak atau cedera
saat kehilangan keseimbangan.