Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH TENTANG CARING

Disusun Oleh Kelompok 6 :


1. Aulfa Zadkia Mardianto
2. Trisya adisti
3. Tesa Aprianti
4. Fakhri Hisbullah Hidayat
Prodi S1 Keperawatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


PERINTIS PADANG
TAHUN 2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 .Latar Belakang

Di era globalisasi ini,segala bidang kehidupan sedang mengalami perkembangan bahkan


kemajuan.Salah satunya adalah bidang pelayanan kesehatan.bidang pelayanan kesehatan
tidak hanya sarana dan prasarana yang mengalami kemajuan,tetapi juga profesionalisme dari
tenaga kesehatan.
Lingkungan kesehatan seperti rumah sakit,perawat akan berhadapan dengan klien dan
tenaga kesehatn lainnya.Oleh karena itu,Perawat harus terus meningkatkan
profesionalismenya,
 yaitu meningkatkan perilaku caring.Caring bukan semata-mata perilaku. Caring adalah
cara yang memiliki makna dan memotivasi tindakan. Caring juga didefinisikan sebagai
tindakan yang bertujuan memberikan asuhan fisik dan memperhatikan emosi sambil
meningkatkan rasa aman dan keselamatan klien (Carruth et all, 1999).

1.2  Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian caring consept secara umum dalam keperawatan ?
2. Bagaimana perbedaan antara caring dan curing consept ?
3. Apasaja prilaku  caring yang dapat ditemui dalam tatanan pelayanan kesehatan?
4. Apa pengertian transkultural nursing ?
5. Apasaja contoh-contoh aplikasi traskultural nursing pada beberapa masalah         
kesehatan ?  

1.3  Tujuan
Makalah ini disusun dalam rangka menyelesaikan tugas mata kuliah Konsep Dasar
Keperawatan I, menambah wawasan tentang Konsep Caring di Sepanjang Rentang
Kehidupan, agar kami mahasiswa mengerti tentang bagaimana perilaku caring dalam proses
dan praktik keperawatan, dan sebagai salah satu sarana belajar mahasiswa
BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Pengertian Caring Secara Umum

Secara bahasa, istilah caring diartikan sebagai tindakan


kepedulian. Caring secara umum dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk berdedikasi
bagi orang lain, pengawasan dengan waspada, serta suatu perasaaan empati pada orang lain
dan perasaan cinta atau menyayangi.
Pengertian caring berbeda dengan care. Care adalah fenomena yang berhubungan dengan
orang berhubungan dengan bimbingan, bantuan, dukungan perilaku kepada individu,
keluarga, kelompok dengan adanya kejadian untuk memenuhi kebutuhan aktual maupun
potensial untuk meningkatkan kondisi dan kualitas kehidupan manusia. Sedangkan caring
adalah tindakan nyata dari care yang menunjukkan suatu rasa kepedulian.
Terdapat beberapa pengertian caring menurut beberapa ahli, antara lain :
 Florence nightingale (1860) : caring adalah tindakan yang menunjukkan pemanfaatan
lingkungan pasien dalam membantu penyembuhan, memberikan lingkungan bersih, ventilasi
yang baik dan tenang kepada pasien.
 Delores gaut (1984) : caring tidak mempunyai pengertian yang tegas, tetapi ada tiga makna
dimana ketiganya tidak dapat dipisahkan, yaitu perhatian, bertanggung jawab, dan ikhlas.
Crips dan Taylor (2001) : caring merupakan fenomena universal yang mempengaruhi
bagaimana seseorang berpikir, merasakan, dan berperilaku dalam hubungannya dengan orang
lain.
Rubenfild (1999) : caring yaitu memberikan asuhan, tanggunggung jawab, dan ikhlas.
Crips dan Taylor (2001) : caring merupakan fenomena universal yang mempengaruhi
bagaimana seseorang berpikir, merasakan, dan berperilaku dalam hubungannya dengan orang
lain.
 Rubenfild (1999) : caring yaitu memberikan asuhan, dukungan emosional pada klien,
keluarga, dan kerabatnya secara verbal maupun nonverbal.
Jean watson (1985) : caring merupakan komitmen moral untuk melindungi, mempertahankan,
dan meningkatkan emosional pada klien, keluarga, dan kerabatnya secara verbal maupun
nonverbal.
Jean watson (1985) : caring merupakan komitmen moral untuk melindungi, mempertahankan,
dan meningkatkan martabat manusia.
Dari beberapa pengertian tersebut, dapat dipersingkat bahwa pengertian caring secara umum
adalah suatu tindakan moral atas dasar kemanusiaan, sebagai suatu cerminan perhatian,
perasaan empati dan kasih sayang kepada orang lain, dilakukan dengan cara memberikan
tindakan nyata kepedulian, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas dan kondisi
kehidupan orang tersebut. Caring merupakan inti dari keperawatan.

Persepsi Klien Tentang Caring


Penelitian tentang persepsi klien penting karena pelayanan kesehatan merupakan fokus
terbesar dari tingkat kepuasan klien. Jika klien merasakan penyelenggaraan pelayanan
kesaehatan bersikap sensitif, simpatik, merasa kasihan, dan tertarik terhadap mereka sebagai
individu, mereka biasanya menjadi teman sekerja yang aktif dalam merencanakan perawatan
( Attree, 2001 ). Klien dalam penelitian ini menunjukkan bahwa mereka semakin puas saat
perawat melakukan caring.
Biasanya klien dan perawat melakukan persepsi yang berbeda tentang caring ( Mayer,
1987; Wolf, Miller, dan Devine, 2003 ). Untuk alasan tersebut, fokuskan pada membangun
suatu hubungan yang membuat perawat mengetahui apa yang penting bagi klien. Contoh,
perawat mempunyai klien yang takut untuk dipasang kateter intravena, perawat tersebut
adalah perawat yang belum terampil dalam memasukkan kateter intravena. Perawat tersebut
memutuskan bahwa klien akan lebih diuntungkan jika dibantu oleh perawat yang sudah
terampil daripada memberikan penjelasan prosedur untuk mengurangi kecemasan. Dengan
mengetahui siapa klien, dapat membantu perawat dalam memilih pendekatan yang paling
sesuai dengan kebutuhan klien.

Etika Pelayanan
Watson ( 1988 ) menyarankan agar caring sebagai suatu sikap moral yang ideal,
memberikan sikap pendirian terhadap pihak yang melakukan intervensi seperti perawat.
Sikap pendirian ini perlu untuk menjamin bahwa perawat bekerja sesuai standar etika untuk
tujuan dan motivasi yang baik. Kata etika merujuk pada kebiasaan yang benar dan yang
salah. Dalam setiap pertemuan dengan klien, perawat harus mengetahui kebiasaan apa yang
sesuai secara etika. Etika keperawatan bersikap unik, sehingga perawat tidak boleh membuat
keputusan hanya berdasarkan prinsip intelektual atau analisis.
Etika keperawatan berfokus pada hubungan antara individu dengan karakter dan sikap
perawat terhadap orang lain. Etika keperawatan menempatkan perawat sebagai penolong
klien, memecahkan dilema etis dengan cara menghadirkan hubungan dan memberikan
prioritas kepada klien dengan kepribadian khusus.

Nurse Caring Behavior
1. Persepsi klien wanita ( Riemen, 1986 )
v  Berespon terhadap keunikan klien
v  Memahami dan mendukung perhatian klien
v  Hadir secara fisik
v  Memiliki sikap dan menunjukkan prilaku yang membuat klien merasa dihargai
sebagai  manusia
v  Kembali ke klien dengan sukarela tanpa diminta
v  Menunjukkan perhatian yang memberi kenyamanan dan merelaksasi klien
v  Bersuara halus dan lembut
v  Memberi perasaan nyaman
2. Persepsi klien pria ( Riemen, 1986 )
v  Hadir secara fisik sehingga klien merasa dihargai
v  Kembali ke klien dengan sukarela tanpa diminta
v  Membuat klien merasa nyaman, relaks, dan aman
v  Hadir untuk memberi kenyamanan dan memenuhi kebutuhan klien sebelum diminta
v  Menggunakan suara dan sikap yang baik, halus, lembut dan menyenangkan
3. Persepsi klien kanker dan keluarga ( Mayer, 1986 )
v  Mengetahui bagaimana memberikan injeksi dan mengelola peralatan
v  Bersikap ceria
v  Mendorong klien untuk menghubungi perawat bila klien mempunyai masalah
2.2  Teori keperawatan tentang caring

Teori caring pertama kali dikemukakan oleh Jean Watson yang dikenal dengan 10 Faktor
Karatif Caring yang merupakan salah satu jenis teori filosofi keperawatan, kemudian
dikembangkan lagi oleh Swanson (1993) dengan teorinya Model Structure of Caring
(Swanson Caring Theory) yang terdiri dari Maintaining belief (mempertahankan keyakinan
pada kejadian atau transisi dan melihatnya dengan penuh hikmahh), Knowing (berusaha keras
untuk memahami makna atas kejadian pada kehidupan orang lain), Being with (menunjukkan
perasaan kepada orang lain), Doing for (bekerja/melakukan sesuatu untuk orang lain seperti
untuk diri snediri), enabling (memfasilitasi orang lain pada kondisi transisi) yang masuk
dalam jenis teori keperawatan Middle Range, dan pada akhirnya di modifikasi oleh Carolina
dikenal dengan Carolina Care Model dimana ia membuat suatu model caring yang dapat
diaplikasikan pada pelayanan keperawatan ia memperkenalkan Multilevel rounding, words
and way that work, relationship/service component, dan partnerships with support service.
Sebagai unggulan dari seorang perawat tentunya Perilaku Caring menjadi dasar dan wajib
untuk diterapkan pada pelayanan keperawatan baik dalam rumah sakit, klinik, rumah
perawatan, dll. Berikut contoh kecil aplikasi perilaku caring perawat saat memberikan asuhan
keperawatan pada klien yang dapat meningkatkan mutu pelayanan keperawatan dan
keselamatan klien yang tentunya diharapkan dapat membantu kesembuhan klien.

2.3 Aplikasi caring dalam kehidupan sehari-hari dalam praktik

Perawat memperkenalkan diri saat pertama kali kontak dengan klien


 Selalu tersenyum saat kontak dengan klien
 Perawat Memiliki rasa empati (menolong klien misalnya dalam menghilangkan rasa
sakit)
 Perawat menunjukan perhatian kepada klien (misalnya menyakan keadaan/keluhan yang
dirasakan)
 Perawat selalu melibatkan keluarga klien dalam proses kesembuhan klien
 Perawat melakukan pengkajian secara menyeluruh (pengkajian yang holistik/bio-psiko-
sosio-spritual-kultural)
 Perawat memiliki pendekatan yang konsisiten pada klien
 Perawat melakukan asuhan keperawatan dengan kemampuan yang kompeten
 Perawat mendengar keluhan, perasaan, dan masukan dari klien
 Perawat menunjukan sikap sabar dalam melakukan proses keperawatan pada klien
 Perawat memberikan rasa aman dan nyaman kepada klien
 Perawat menyarankan kepada klien bila ada kesulitan/menemui masalah segera
menghubungi perawat
 Perawat melakukan tindakan sesuai SPO
 Perawat menghormati hak-hak klien.
 Perawat membantu klien dan memberikan kesempatan untuk memandirikan klien dalam
mengatasi masalah
 Perawat memberikan motivasi klien untuk selalu berpikir positif tentang kondisi sakitnya
 Perawat mengajarkan cara untuk merawat diri sendiri jika itu memungkinkan untuk
dilakukan oleh klien.
 Perawat mendiskusikan kndisi klien dan memberikan umpan balik pada klien
2.4 Perbedaan Caring dan Curing

Keperawatan sebagai suatu profesi dan berdasarkan pengakuan masyarakat adalah ilmu
kesehatan tentang asuhan atau pelayanan keperawatan atau The Health Science of
Caring (Lindberg,1990:40). Secara bahasa, caring dapat diartikan sebagai tindakan
kepedulian dan curing dapat diartikan sebagai tindakan pengobatan. Namun, secara
istilah caring dapat diartikan memberikan bantuan kepada individu atau sebagai advokasi
pada individu yang tidak mampu memenuhi kebutuhan dasarnya. Sedangkan curing adalah
upaya kesehatan dari kegiatan dokter dalam prakteknya untuk mengobati klien. Dalam
penerapannya, konsep caring dan curing mempunyai beberapa perbedaan, diantaranya:
1. Caring merupakan tugas primer perawat dan curing adalah tugas sekunder. Maksudnya
seorang perawat lebih melakukan tindakan kepedulian terhadap klien daripada memberikan
tindakan medis. Oleh karena itu, caring lebih identik dengan perawat.
2. Curing merupakan tugas primer seorang dokter dan caring adalah tugas sekunder.
Maksudnya seorang dokter lebih melibatkan tindakan medis tanpa melakukan tindakan caring
yang berarti. Oleh karena itu, curing lebih identik dengan dokter.
3. Dalam pelayanan kesehatan klien yang dilakukan perawat, ¾ nya adalah caring dan ¼
nya adalahcuring.
4. Caring bersifat lebih “Healthogenic” daripada curing.
Maksudnya caring lebih menekankan pada peningkatan kesehatan daripada pengobatan. Di
dalam praktiknya, caring mengintegrasikan pengetahuan biofisik dan pengetahuan perilaku
manusia untuk meningkatkan derajat kesehatan dan untuk menyediakan pelayanan bagi
mereka yang sakit.
5. Tujuan caring adalah membantu pelaksanaan rencana pengobatan/terapi dan membantu
klien beradaptasi dengan masalah kesehatan, mandiri memenuhi kebutuhan dasarnya,
mencegah penyakit, meningkatkan kesehatan dan meningkatkan fungsi tubuh sedangkan
tujuan curing adalah menentukan dan menyingkirkan penyebab penyakit atau mengubah
problem penyakit dan penanganannya.
6. Diagnosa dalam konsep curing dilakukan dengan mengungkapkan penyakit yang
diderita sedangkan diagnosa dalam konsep caring dilakukan dengan identifikasi masalah dan
penyebab berdasarkan kebutuhan dan respon klien.

v  Mengutamakan atau mendahulukan kepentingan klien


v  Mengantisipasi pengalaman pertama adalah yang terberat

4. Persepsi klien dewasa yang dirawat ( Brown, 1986 )


v  Kehadirannya menentramkan hati
v  Memberikan informasi
v  Mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan profesional
v  Mampu menangani nyeri atau rasa sakit
v  Memberi waktu yang lebih banyak dari yang dibutuhkan
v  Mempromosikan otonomi
v  Mengenali kualitas dan kebutuhan individual
v  Selalu mengawasi klien

5. Persepsi dari keluarga


v  Jujur
v  Memberikan penjelasan dengan jelas
v  Selalu menginformasikan keluarga
v  Mencoba untuk membuat klien nyaman
v  Menunjukkan minat dalam menjawab pertanyaan
v  Memberikan perawatan emergensi bila perlu
v  Menjawab pertanyaan anggota keluarga secara jujur, terbuka dan ikhlas
v  Mengijinkan klien melakukan sesuatu untuk dirinya sebisa mungkin
v  Mengajarkan keluarga cara memelihara kondisi fisik yang lebih nyaman
BAB III
PENUTUP
 Kesimpulan
   Caring merupakan perwujudan dari semua faktor yang digunakan perawat dalam
memberikan pelayanan kesehatan pada klien. Kemudian, caring juga menekankan harga diri
individu, artinya dalam melakukan praktik keperawatan, perawat senantiasa selalu
menghargai klien dengan menerima kelebihan maupun kekurangan klien.

   Caring secara umum dapat diartikan suatu kemampuan untuk berdedikasi bagi orang lain,
pengawasan dengan waspada, perasaan empati pada orang lain dan perasaan cinta atau
menyayangi. Caring merupakan suatu proses yang berorientasi pada tujuan membantu orang
lain bertumbuh dan mengaktualisasikan diri, caring juga merupakan sifat yang direalisasikan
dalam bentuk sabar, jujur, dan rendah hati. Namun caring atau kepedulian tersebut tidak
sampai pada keadaan simpati hanya pada keadaan empati saja.

 Saran
       Sebagai seorang perawat profesional kita harus mengetahui tentang pengertian caring,
namun bukan hanya mengetahuinya saja tetapi juga mempraktikannya pada kehidupan
sehari-hari terutama pada saat berhadapan dengan klien yang kita bantu.
Daftar Pustaka
Ferry, Nursalam Efendi. 2008. Pendidikan Dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Morrison, Paul, dkk. 2009. Caring & Communication. Jakarta: EGC
Nursalam. 2001. Proses dan Dokumentasi Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai