Anda di halaman 1dari 5

KLINIK ONLINE

MODUL PROSTODONTI

GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN KOMPLEKS (GTSL KOMPLEKS)

BORDER MOLDING DAN PENCETAKAN FISIOLOGIS

Oleh :

Triadelita Pusoppinan Saogo

1741412075

Pembimbing :

drg. Eni Rahmi, Sp. Pros

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2020
KLINIK ONLINE PROSTODONSIA

GT KOMPLEKS

A. Border Molding
Sebelum melakukan border molding, sendok cetak diletakkan di dalam mulut dan
periksa hal-hal berikut dan lakukan trimming jikadiperlukan :
1. Tepi dari sendok cetak harus lebih pendek 2 mm dari sulkus dan harus memberikan
jarak ruang frenulum yang adekuat.
2. Perpanjangan posterior pada maksila harus menutupi hamular notch dan
diperpanjang sampai vibrating line.
3. Sendok cetak mandibula harus menutupi daerah retromolar pad.
4. Jika ada spacer, hanya boleh diambil setelah dilakukannya border molding.

Rahang Atas
1. Saat melakukan border molding pada rahang atas, posisikan pasien di dental unit
dengan posis duduk tegak, bidang oklusal sejajar lantai dan setinggi pertengahan
antara bahu dan siku operator. Operator berada di belakang pasien.
2. Border molding dilakukan dengan urutan area labial, lalu bukal, dan palatal
3. Aplikasikan greenstick compound yang telah dipanaskan hingga lunak ke tepi
sendok cetak, kemudian celupkan ke dalam air hangat untuk menetralkan suhu
sebelum dimasukkan ke dalam mulut pasien.
4. Selanjutnya untuk daerah anterior, dilakukan dengan cara menarik bibir pasien ke
arah luar dan bawah. Kemudian pasien diinstruksikan untuk mengerutkan bibir,
menghisap bibir dan tersenyum.
5. Untuk melakukan border molding pada daerah bukal kanan,
Pasif : dilakukan dengan cara menarik pipi pasien ke atas, ke arah luar, ke bawah,
dan ke dalam lalu digerakkan mundur dan maju.
Aktif : pasien diinstruksikan untuk mengerutkan bibir dan tersenyum.
6. Selanjutnya untuk daerah bukal kiri, lakukan prosedur yang sama dengan daerah
bukal kanan.
7. Untuk daerah distobukal, dilakukan dengan cara menginstruksikan pasien untuk
membuka dan menutup mulut dengan lebar dan menggerakan mandibulanya ke
arah kanan dan kiri.
8. Untuk daerah posterior palatal tepi sendok cetak yang berada di depan AH line,
pasien diinstruksikan untuk mengatakan “AH” berulang-ulang dan buka mulut
lebar.
9. Evaluasi hasil cetakan border molding. Syarat border molding yang baik adalah
membuat sesuai bentuk anatomi, anatomi harus tercetak, tidak adanya step antara
sambungan, tepi membulat, ketebalan 2 mm, permukaan halus, ketebalan merata,
tidak ada undercut, tidak mengkilat, tidak ada bagian yang patah atau tajam, dan
compound retentif terhadap sendok cetak.

Rahang Bawah
1. Posisikan pasien di dental unit dengan posis duduk tegak, setinggi siku operator
dan mulut 45° terhadap lantai. Operator berada di depan kanan pasien.
2. Border molding dilakukan dengan urutan urutan area labial, lalu bukal, dan lingual
3. Aplikasikan greenstick compound yang telah dipanaskan hingga lunak ke tepi
sendok cetak yang akan dilakukan border molding, kemudian celupkan ke dalam
air hangat untuk menetralkan suhu sebelum dimasukkan ke dalam mulut pasien.
4. Selanjutnya untuk daerah anterior, dilakukan dengan cara menarik bibir pasien ke
arah luar dan atas. Kemudian pasien diinstruksikan untuk mengerutkan bibir,
menghisap bibir dan tersenyum.
5. Untuk melakukan border molding pada daerah bukal kanan,
Pasif : dilakukan dengan cara menarik pipi pasien ke arah luar, ke bawah, dan ke
dalam lalu digerakkan mundur dan maju.
Aktif : pasien diinstruksikan untuk mengerutkan bibir dan tersenyum.
6. Selanjutnya untuk daerah bukal kiri, lakukan prosedur yang sama dengan daerah
bukal kanan.
7. Untuk daerah distobukal,
Pasif : pipi ditarik ke bukal untuk memastikan agar tidak terjebak pada sendok
cetak lalu digerakkan ke atas dan ke dalam.
Aktif dan pasif : masseteric notch dicatat dengan cara interview dengan pasien,
sementara operator menekan sendok cetak ke bawah.
8. Untuk daerah anteriorlingual,
Aktif : pasien diinstruksikan untuk menjulurkan lidah dan mendorong lidah kearah
palatal anterior. Panjang dan ketebalan masing-masing tepi dari area tersebut
dapat bertambah.
9. Middle portion dari lingual,
Aktif : pasien diinstruksikan untuk menjulurkan lidah dan menjilat bibir bagian
atas dari sisi ke sisi.
10. Distolingual,
Aktif : pasien diinstruksikan untuk menjulurkan lidah kemudian letakkan lidah
pada bagian distal palatal pada kanan dan kiri vestibulum distal.
11. Evaluasi hasil cetakan border molding. Syarat border molding yang baik adalah
membuat sesuai bentuk anatomi, anatomi harus tercetak, tidak adanya step antara
sambungan, tepi membulat, ketebalan 2 mm, permukaan halus, ketebalan merata,
tidak ada undercut, tidak mengkilat, tidak ada bagian yang patah atau tajam, dan
compound retentif terhadap sendok cetak.

B. Pencetakkan fisiologis
1. Setelah border molding selesai, wax spacer pada sendok cetak dibuang dan dibuat
lubang-lubang (escape hole) pada sendok cetak dengan menggunakan bur untuk
menambah retensi bahan cetak.
2. Teknik pencetakan pada rahang atas dan rahang bawah dilakukan pencetakan
double impression, yaitu pencetakan tahap pertama menggunakan elastomer
(mukokompresi) untuk daerah tak bergigi, kemudian penempatan kembali
cetakan elastomer ke dalam mulut pasien untuk mencetah daeran bergigi dengan
menggunakan alginat (mukostatis).
3. Cara mencetak
Rahang Atas :
a. Posisikan pasien di dental unit dengan posisi duduk tegak, bidang oklusal
sejajar lantai. Posisi operator di samping kanan belakang pasien
b. Elastomer digunakan dengan cara mengaduk base dan catalyst nya dengan
perbandingan 1:1, pengadukan dilakukan dengan gerakan memutar dan
melipat di atas glass lab bersih sampai homogen. Masukan elastomer yang
sudah homogen ke dalam sendok cetak. Sebelum melakukan pencetakan,
keringkan daerah rongga mulut pasien yang akan dicetak dengan
menggunakan air syringe. Masukkan sendok cetak dan bahan cetak kemulut,
kemudian sendok cetak ditekan pada bagian processus alveolaris. Pada saat
sendok cetak didalam mulut lakukan muscle trimming agar bahan cetak
mencapai lipatan mukobukal dengan intruksikan pasien untuk menggerakan
rahang bawah ke kanan dan kekiri. Untuk mendapatkan post dam area, pasien
diintruksikan mengatakan “ah” sehingga tampak batas antara pallatum molle
dan palatum durum. Posisi dipertahankan sampai setting time, setelah
mengeras sendok cetak dilepas.
Rahang Bawah :
a. Posisikan pasien di dental unit dengan posisi duduk tegak, bidang oklusal
sejajar lantai. Posisi operator disamping kanan depan pasien
b. Bahan cetak diaduk dengan gerakan memutar dan melipat sampai homogen.
Masukkan elastomer yang sudah homogen kedalam sendok cetak. Sebelum
melakukan pencetakkan, keringkan rongga mulut pasien dengan air syringe.
Masukkan sendok cetak dan bahan cetak kemulut pasien, lalu ditekan pada
bagian processus alveolaris. Pasien diintruksikan mengucapkan “oh” dan “uu”
untuk mendapatkan cetakan frenulum labialis inferior dan frenulum bucalis.
Kemudian pasien diminta menjulurkan lidah dan menggerakkannya kenanan
dan kekiri untuk mendapatkan cetakan frenullum lingualis. Posisi
dipertahankan sampai setting time, setelah mengeras sendok cetak dilepas.

4. Setelah itu, masukan kembali hasil cetakan dengan elastomer ke dalam mulut
pasien, dimulai dari rahang atas kemudian rahang bawah. Lakukan pencetakan
kembali dengan menggunakan stock tray dan alginate untuk daerah yang bergigi.

Anda mungkin juga menyukai