Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN TUTORIAL

MODUL 4 BLOK 20

MANAJEMEN PRAKTEK KEDOKTERAN GIGI

Tutor : Drg. Bambang Ristiono MMR


Ketua : Frenta Lidyana
Sekretaris : Triadelita Pusoppinan S
Anggota :

Siti Fadhilla Ts
Muthia Larasati
Ovy Prima Damara
Siti Hanna Yavitha W
Nofrita Laila Turahmi
Puti Nilam S
Ima Hadya Mulky
Enda Markus

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS ANDALAS

TAHUN AJARAN 2016/2017


Modul 4

MANAJEMEN KEUANGAN
Skenario 4

Klinik Gigi Modern

Drg. Sari, Drg. Linda dan Drg. Fani berencana akan membuat klinik gigi modern
yang dikelola secara professional. Dalam membuat perencanaan ini mereka berkonsultasi
dengan Drg. Bagas yang juga seorang ahli ekonomi kesehatan. Drg. Bagas mulai menghitung
berapa biaya investasi, biaya operasional dan biaya pemeliharaan untuk klinik ini. Setelah
diperoleh jumlah modal yang dibutuhkan, drg Bagas mulai menghitung unit cost, perkiraan
Break Event Point. Mereka bertiga merencanakan klinik gigi ini harus dijalankan dengan
manajemen keuangan yang baik sesuai dengan prinsip akuntansi, segala transaksi harus
dicatat dengan rapi dan diakhir tahun agar dapat dibuatkan laporan keuangannya dan
diketahui laporan laba ruginya. Sesuai dengan keinginan pemilik modal, drg Bagas juga
diminta membuatkan rencana kegiatan, rencana anggaran dan menyusun strategi untuk
memperoleh keuntungan. Salah satu strategi yang dipikirkan oleh drg Bagas adalah membuat
kerjasama dengan pihak lain dalam menetapkan system pembayaran kesehatan bagi pasien
yang akan berobat di klinik gigi ini. Dapatkah anda membantu drg Bagas membuat
masterplan klinik gigi modern ini.
Langkah 1. Mengklarifikasi terminologi yang tidak diketahui dan mendefinisikan hal-
hal yang dapat menimbulkan kesalahan interpretasi.

1. Break Event point atau titik impas adalah kondisi dimana keuntungan dan kerugian
berada pada titik nol atau disebut juga suatu analisis untuk menentukan jumlah barang
atau jasa yang harus dijual kepada konsumen pada harga tertentu untuk menutupi
biaya yang timbul (modal) dan mendapatkan keuntungan.
2. Unit cost adalah biaya yang dihitung satu satuan produksi.
3. Masterplan adalah perencanaan makro tentang sebuah klinik yang memiliki ruang
lingkup yang luas dan rencana ke depan klinik tersebut.
4. Biaya investasi adalah biaya yang digunakan untuk pengadaan barang modal seperti
sarana fisik, peralatan medis dan non-medis dan peralatan lain yang memiliki masa
pakai lebih dari satu tahun.
5. Biaya operasional adalah biaya yang digunakan untuk mengoperasikan biaya modal
dalam proses produksi.
6. Biaya pemeliharaan adalah biaya yang digunakan untuk mempertahankan kapasitas
barang modal dalam proses produksi
7. Manajemen keuangan adalah segala aktifitas perusahaan yang berhubungan dengan
cara memperoleh modal, menggunakan atau mengalokasikan dana serta mengelola
asset yang ada untuk mencapai tujuan utama perusahaan.

Langkah 2. Menentukan Masalah

1. Apa saja yang termasuk biaya investasi, operasional dan pemeliharaan?


2. Apa manfaat dari perhitungan unit cost dan BEP?
3. Bagaimana cara perhitungan unit cost dan BEP?
4. Apa yang termasuk dalam laporan keuangan?
5. Apa saja prinsip akuntansi sehingga menghasilkan manajemen keuangan yang
baik?
6. Bagaimana system pembayaran kesehatan pada saat ini di Indonesia?
7. Bagaimana drg Bagas memperoleh keuntungan dengan bekerja sama dengan
pihak lain?
8. Bagaimana cara membat laporan keuangan dan ketentuannya?
9. Selain biaya yang tertera di skenario apakah ada biaya lain dalam perencanaan
pembangunan klinik?
10. Bagaimana cara menghitung biaya investasi ?
Langkah 3. Menganalisa masalahh melalui brain storming dengan menggunakan prior
knowledge

1. Apa saja yang termasuk biaya investasi, operasional dan pemeliharaan?


Biaya investasi : biaya gedung, biaya kursi gigi, kendaraan, AC, TV, lemari, biaya
pendidikan, dll.
Biaya operasional : biaya obat-obatan, biaya bahan habis pakai, biaya gaji, biaya
makanan, biaya bahan bakar, biaya listrik, air, telepon, dll.
Biaya pemeliharaan : biaya pemeliharaan gedung, biaya pemeliharaan alat medis
dan non-medis, biaya pemeliharaan SDM (training), dll.

2. Apa manfaat dari perhitungan unit cost dan BEP?


Manfaat perhitungan unit cost adalah :
- Melihat efektifitas dan efesiensi biaya
- Evaluasi kerja
- Membantu pengambilan keputusan
- Membantu menghitung tariff
Manfaat perhitungan BEP :
- Mengendalikan anggaran
- Analisa margin of safety
- Merundingkan upah
- Analisa harga jual dan dampak perubahan biaya
- Alat perencanaan untuk perhitungan laba
- Evaluasi laba
- Mengganti system laporan yang tebal menjadi grafik yang mudah dimengerti

3. Bagaimana cara perhitungan unit cost dan BEP?


Langkah-langkah perhitungan unit cost :
a) Identifikasi biaya pada unit penunjang dan unit produksi
b) Distribusi biaya
c) Inventarisasi jenis pelayanan
d) Perhitungan biaya satuan :
- Actual unit cost
Total cost dibagi dengan jumlah produksi satu tahun
- Unit cost normative
Total cost dibagi dengan kapasitas produksi
Cara menghitung BEP :
Fixed cost
Harga jual/unit – variable cost
Total Revenue = Total cost
P X Q = FC + VC + Q
P = Price
Q = Quantity
FC = Fixed cost
VC = Variable cost

4. Apa yang termasuk dalam laporan keuangan?


- Ulasan umum tentang perusahaan ( komponen neraca )
- Ikhtisar tentang kebijakan akuntansi perusahaan
- Komponen laba-rugi
- Komponen laporan perubahan modal
- Komponen arus kas

5. Apa saja prinsip akuntansi sehingga menghasilkan manajemen keuangan yang


baik?
Prinsip akuntasi : kesatuan usaha, prinsip objektifitas dan prinsip cost

6. Bagaimana system pembayaran kesehatan pada saat ini di Indonesia?


System fee for service, system kapitasi atau BPJS, berdasarkan gaji dan
reimbursement

7. Bagaimana drg Bagas memperoleh keuntungan dengan bekerja sama dengan


pihak lain?
Dengan sistem BPJS atau pembayaran dengan sistem kapitasi keuntungan yang
didapatkan dokter gigi dihitung dari jumlah pasien yang datang. Semakin banyak
pasien yang datang maka keuntungan yang didapatkan juga semakin banyak.

8. Bagaimana cara membat laporan keuangan dan ketentuannya?


Ketentuannya adalah dengan memperhatikan komponen dalam laporan keuangan
yaitu neraca keuangan dalam bentuk tabel, laporan rugi dan laba, laporan modal
dan laporan kas masuk dan kas keluar.

9. Selain biaya yang tertera di skenario apakah ada biaya lain dalam perencanaan
pembangunan klinik?
- Biaya akuntasi yaitu biaya yang sesuai dengan pencatatan akuntansi
- Biaya ekonomis yaitu biaya yang dicatat pengeluarannya

10. Bagaimana cara menghitung biaya investasi ?


AFC = IIC (1+i)t
L
AFC = annualized fixed cost ( biaya yang disetahunkan)
IIC = initialized investment cost ( harga beli)
i = laju inflasi
t = masa pakai saat perhitungan
L = perkiraan masa pakai
Langkah 4. Membuat Skema atau diagram.

Drg Sari dkk Drg Bagas Kerjasama dg pihak


lain

Berencana membangun
klinik gigi Penetapan sistem
pembayaran kesehatan

Perencanaan dan
perhitungan keuangan

Unit cost BEP Biaya Biaya operasional Biaya


investasi pemeliharaan

Disetahunkan

AIC

Manajemen keuangan
yang baik

Laporan Keuangan
Langkah 5. Menformulasikan tujuan pembelajaran
1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan teori biaya
2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan annualized investment cost
3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan break event point
4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan perencanaan keuangan
5. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan laporan keuangan
6. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan sistem pembayaran kesehatan

Langkah 6. Mengumpulkan informasi di perpustakaan, intenet dan lain-lain

Langkah 7. Sintesa dan uji informasi yang telah diperoleh

1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan teori biaya

Untuk keperluan analisis, biaya dapat dikelompokkan menurut beberapa kriteria


(Maidin,2003) yaitu :
1.      Pembagian biaya berdasarkan pengaruhnya pada skala produksi

a)      Biaya tetap (fixed cost = FC), yaitu biaya yang nilainya secara relatif tidak dipengaruhi
oleh besaranya jumlah produksi (output). Biaya ini harus tetap dikeluarkan walaupun tidak
ada pelayanan. Contoh FC adalah nilai dari gedung yang digunakan, nilai dari peralatan
(besar) kedokteran, ataupun nilai tanah. Nilai gedung dimasukan dalam FC sebab biaya
gedung yang digunakan tidak berubah baik ketika pelayanannya meningkat maupun
menurun. Demikian pula dengan alat kedokteran. Biaya stetoskop relatif tetap, baik untuk
memeriksa dua pasien maupun sepuluh pasien. Artinya biaya untuk memeriksa dengan suatu
alat pada dua pasien sama dengan biaya untuk memeriksa sepuluh pasien. Dengan demikian
biaya alat adalah tetap dan tidak berubah meskipun jumlah pasien yang dilayani berubah.

b)      Biaya variabel (variabel cost = VC), adalah biaya yang nilainya dipengaruhi oleh
banyaknya output.

Contoh yang termasuk dalam VC adalah biaya obat, biaya makan, biaya alat tulis kantor,
biaya pemeliharaan.

Biaya obat dan makanan dimasukan dalam VC karena jumlah biaya tersebut secara
langsung dipengaruhi oleh banyaknya pelayanan yang diberikan. Biaya obat dan makanan
untuk melayani dua pasien akan berbeda dengan biaya obat dan makanan untuk melayani
sepuluh pasien. Dengan demikian besarnya biaya obat atau makanan akan selalu berpengaruh
secara langsung oleh banyaknya pasien yang dilayani

Pada umumnya besar volume produksi sudah direncanakan secara rutin. Oleh sebab
itu VC sering juga disebut dengan biaya rutin. Dalam praktek sering kali dialami kesulitan
untuk membedakan secara tegas apakah suatu biaya termasuk FC atau VC. Contoh dalam
menentukan gaji pegawai misalnya, apakah gaji pegawai dimasukan dalam FC atau VC. Gaji
pegawai kadang–kadang tidak dipengaruhi oleh besarnya output terutama pada fasilitas
pemerintah. Dalam praktek misalnya, penambahan (kenaikan gaji) atau pengurangan gaji
pegawai terutama pada fasilitas pemerintah, tidak semudah seperti penurunan dan
penambahan output pelayanan. Berdasarkan teori, biaya pegawai sebenarnya dipengaruhi
oleh besarnya output.

Disebuah poliklinik misalnya jika pasien rawat jalan naik pada jumlah tertentu perlu
ditambah tenaga sehingga besar biaya pegawai akan berubah seiring dengan bertambahnya
jumlah pasien. Oleh sebab itu ada yang mengelompokan gaji pegawai sebagai semi variable
cost (SVC).

c)      Total cost adalah jumlah dari fixed cost ditambah variabel cost yang dalam persamaan sbb :

TC = FC + VC

2.      Pembagian biaya berdasarkan lama penggunaannya

a)      Biaya Investasi, adalah biaya yang masa kegunaannya dapat berlangsung untuk waktu yang
relatif lama. Biasanya waktu untuk biaya investasi ditetapkan lebih dari satu tahun. Batas satu
tahun ditetapkan atas dasar kebiasaan merencanakan dan merealisasi anggaran untuk jangka
waktu satu tahun. Biaya investasi ini biasanya berhubungan dengan pembangunan atau
pengembangan infrastruktur fisik dan kapasitas produksi (alat produksi). Contoh yang
termasuk dalam biaya investasi antara lain biaya pembangunan gedung, biaya pembelian
mobil, biaya pembelian peralatan besar dan sebagainya.

1)      Nilai tanah dan bangunan

Pusat biaya produksi : tanah dan bangunan rawat jalan, rawat inap, apotik, poliklinik

Pusat biaya penunjang : Tanah dan bangunan bagian administrasi, keuangan, dapur, binatu

2)      Nilai kendaraan


Ambulance dan kendaraan dinas

3)      Nilai peralatan medis

Seluruh peralatan medis yang dipergunakan di masing-masing unit pelayanan seperti rawat
inap, rawat jalan, kamar tindakan, dan laboratorium

4)      Peralatan rumah tangga (non medis)

Semua peralatan rumah tangga yang digunakan untuk menunjang pelayanan kesehatan seperti
: meja, kursi, AC, mesin tik, mesin cuci, almari, pengangkut pasien, dll

Di beberapa instansi, penetapan apakah suatu biaya termasuk biaya investasi atau tidak
dilakukan dengan melihat harga (nilai) suatu barang. Pada umumnya besar biaya investasi
sudah ditetapkan sebelumnya. Misalnya, jika batas yang ditentukan adalah Rp. 100.000,-
maka barang yang nilainya kurang dari Rp. 100.000,- tidak termasuk dalam biaya investasi,
meskipum penggunaannya dapat lebih dari satu (biaya tersebut dimasukan dalam biaya
operasional)

Biaya investasi dihitung dari nilai barang investasi yang disetahunkan (AIC atau biaya
depresiasi atau biaya penyusutan).

Nilai barang investasi dalam analisis biaya harus memperhitungkan (1) harga satuan (nilai
awal barang) masing-masing jenis barang investasi, (2) lama pemakaian barang tersebut, (3)
laju inflasi (tingkat bunga bank) dan (4) umur ekonomis barang tersebut

b)      Biaya penyusutan (depreciation cost), adalah biaya yang timbul akibat terjadinya
pengurangan nilai barang investasi (asset) sebagai akibat penggunaannya dalam proses
produksi. Setiap barang investasi yang dipakai dalam proses produksi akan mengalami
penyusutan nilai, baik karena makin usang atau karena mengalami kerusakan fisik. Nilai
penyusutan barang investasi, seperti gedung, kendaraan, dan peralatan, disebut sebagai biaya
penyusutan.

Ada beberapa metode yang dapat dipakai untuk menghitung penyusutan yaitu (1) metode
garis lurus (straight line), (2) metode saldo menurun (declining balance), (3) jumlah angka–
angka tahun (sum of the years digit) (4) metode unit produksi (unit of production).

Salah satu metode yang paling umum digunakan adalah metode penyusutan garis lurus
(straight line method) dimana jumlah historis yang sama dikurangi setiap tahun. Pada
umumnya analisis biaya dilakukan untuk satu kurun waktu tertentu, misalnya satu tahun
anggaran, maka untuk itu perlu dicari nilai biaya investasi setahun, sehingga biaya investasi
itu dapat digabung dengan biaya operasional.

Nilai biaya investasi satu tahun ini disebut nilai tahunan biaya investasi (Annualized
Investment Cost = AIC).

Besarnya nilai tahunan dari biaya investasi tersebut dipengaruhi oleh nilai uang
(inflasi) serta waktu pakai dan masa hidup suatu barang investasi. Untuk menghitung nilai
tahunan investasi tersebut dapat dipergunakan rumus sebagai berikut :

IIC ( 1 + i )t
AIC = ------------------
L
AIC = Annualized Investment Cost
IIC = Initial Investment Cost
i = Laju Inflasi
t = Lama Pakai
L= Perkiraan masa hidup (umur ekonomis) barang investasi yang bersangkutan

c)      Biaya operasional (operasional cost), adalah biaya yang diperlukan untuk melaksanakan
kegiatan dalam suatu proses produksi dan memiliki sifat habis pakai dalam kurun waktu yang
relatif singkat (kurang dari satu tahun) contoh yang termasuk dalam biaya operasional antara
lain biaya obat, biaya makan, gaji pegawai, air dan listrik.

Konsep yang sering dipakai secara bersamaan dengan biaya operasional yaitu Biaya
pemeliharaan (mantainance cost). Biaya pemeliharaan adalah biaya yang dikeluarkan untuk
mempertahankan nilai suatu barang investasi agar dapat terus berfungsi, misalnya biaya
pemeliharaan gedung dan pemeliharaan kendaraan. Antara biaya operasional dan biaya
pemeliharaan dalam praktek sering disatukan menjadi biaya operasional dan pemeliharaan
(operational and mantainance cost). Biaya operasional dan pemeliharaan, dengan sifatnya
yang habis pakai pada umumnya dikeluarkan secara berulang. Karena itu biaya pemeliharaan
sering disebut sebagai biaya berulang (recurrent cost)

Contoh biaya operasional :

a.       Biaya pegawai (gaji)


b.      Biaya obat dan bahan medis
c.       Biaya listrik dan air
d.      Biaya bahan kantor (ATK)
e.       Biaya telepon
f.       Biaya pemeliharaan barang investasi
Biaya item (c) sampai item (f) dikenal dengan sebutan overhead atau biaya umum

Contoh : Biaya Pemeliharaan

Biaya yang dikeluarkan untuk mempertahankan nilai suatu barang agar terus berfungsi.
Misalnya biaya pemeliharaan gedung, biaya pemeliharaan alat medis dan pemeliharaan
kendaraan.

d)      Biaya total (total cost = TC), adalah jumlah dari biaya investasi ditambah biaya
operasional, atau dapat dirumuskan sebagai berikut :

Total Cost = Investment Cost (+) Operasional Cost

3.      Pembagian biaya berdasarkan fungsi atau aktifitas sumber biaya

a)      Biaya Langsung (Direct Cost), adalah biaya yang dibedakan pada sumber biaya yang
mempunyai fungsih (aktifitas) langsung terhadap output.

Contoh : gaji perawat, biaya obat-obatan, biaya peralatan medis

b)      Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost), adalah biaya yang dibebankan pada sumber biaya
yang mempunyai fungsi penunjang (aktivitas tak langsung) terhadap output

Contoh : gaji bagian administrasi, gaji direktur, biaya ATK, TU, biaya peralatan non medis

c)      Total Cost, merupakan penjumlahan dari direct cost ditambah indirect cost, yang
dirumuskan sebagai berikut :

Total Cost = Direct Cost (+) Indirect Cost

4.      Unit cost, adalah biaya yang dihitung untuk menghasilkan satu satun produk (misalnya satu
jenis pelayanan). Unit cost diperoleh dari TC dibagi jumlah produk (Quantity =Q) atau dalam
persamaan :
UC = TC/Q

Dengan demikian, dalam menghitung unit cost harus ditetapkan terlebih dahulu
besaran produk (cakupan pelayanan). Unit cost sering kali disamakan dengan biaya rata-rata
(average cost). Dengan melihat rumus biaya satuan ( UC = TC/Q ) tersebut, maka jelas tinggi
rendahnya unit cost suatu produk tidak saja dipengaruhi oleh besarnya TC tetapi juga
dipengaruhi oleh besarnya pelayanan. Perhitungan unit cost dengan menggunakan rumus
diatas, banyak dipengaruhi oleh tingkat utilitas. Makin tinggi utilitas (dengan demikian makin
besar jumlah output) akan semakin kecil unit cost pelayanan. Perhitungan unit cost yang
didasarkan atas pengeluaran nyata terhadap produk atau pelayanan ( UC = TC/Q ) disebut
biaya UC Aktual. Disamping UC aktual, juga ada UC normative yaitu besarnya biaya yang
diperlukan untuk menghasilkan suatu jenis pelayanan kesehatan menurut standar baku atau
menurut kapasitas yang tersedia. Besarnya UC normative ini tidak memperhitungkan apakah
pelayanan kesehatan tersebut dipergunakan oleh pasien atau tidak.

Dalam perhitungan penetapan tarif, untuk menghitung unit cost dapat terdiri dari
beberapa macam yaitu :

1.      Unit cost, dengan memperhitungkan total cost terdiri atas penjumlahan FC, SVC dan VC
atau (TC = FC + SVC + VC )

2.      Unit cost, dengan memperhitungkan TC terdiri atas penjumlahan dari SVC dan VC atau
( TC = SVC + VC )

3.      Unit cost, dengan memperhitungkan TC terdiri atas penjumlahan dari VC saja atau ( TC =
VC)

2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan annualized investment cost

3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan break event point


4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan perencanaan keuangan
5. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan laporan keuangan

Laporan keuangan adalah informasi keuangan yang disajikan dan disiapkan oleh
manajemen dari suatu perusahaan kepada pihak internal dan eksternal, yang berisi seluruh
kegiatan bisnis dari suatu kesatuan usaha yang merupakan salah satu alat
pertanggungjawaban dan komunikasi manajemen kepada pihak-pihak yang
membutuhkannya. Laporan keuangan terdiri dari:

1. Neraca, yang menggambarkan posisi keuangan dari suatu kesatuan usaha yang
merupakan keseimbangan antara aktiva, utang, dan modal pada suatu periode tertentu.
2. Laporan laba rugi merupakan ikhtisar dari seluruh pendapatan dan beban dari suatu
kesatuan usaha untuk satu periode tertentu.
3. Laporan perubahan ekuitas adalah laporan perubahan modal dari satu kesatuan usaha
selama satu periode tertentu, yang meliputi laba komprehensif, investasi, dan distribusi
dari dan kepada pemilik.
4. Laporan arus kas berisi rincian seluruh penerimaan dan pengeluaran kas baik yang
berasal dari aktivitas operasional, investasi, dan pendanaan dari satu kesatuan usaha
selama satu periode tertentu.
5. Catatan atas laporan keuangan berisi informasi yang tidak dapat diungkapkan dalam
keempat laporan keuangan diatas yang mengungkapkan seluruh prinsip, prosedur,
metode, dan tekhnik yan diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan tersebut.

Laporan keuangan memuat informasi yang bersifat keuangan seperti jumlah aktiva,
kewajiban, modal, pendapatan, biaya, dan arus kas. Informasi yang bersifat keuangan diambil
dari rinkasan transaksi yang terjadi selama satu periode.

Unsur – unsur dalam Laporan Keuangan

Menurut Statement of Financial Accountin Concept (SFAC) Nomor 6 tentang “Elements of


Financial Statements” sebagai berikut:

 Assets, merupakan manfaat sumber daya ekonomi dimasa akan datnag yan cukup pasti,
yang diperoleh atau dikuasai oleh satu kesatuan usaha, sebagai akibat dari transaksi di
masa lalu.
 Liability, merupakan pengorbanan sumber ekonomik masa datang yang cukup pasti
yang timbul dari kewajiban saat ini dari suatu kesatuan usaha untuk mentransfer asset
atau menyerahkan jasa kepada satu kesatuan usaha lain di masa akan datang, sebagai
akibat transaksi di masa lalu.
 Equity, merupakan asset bersih yan residual interest terhadap asset satu kesatuan usaha
yang gmasih ada setelah seluruh asset dikurangi kewajibannya. Dalam suatu organisasi
bisnis merupakan hak kepemilikan.
 Investment by owner, merupakan kenaikan ekuitas suatu kesatuan usaha sebagai akibat
dari transfer sesuatu yang bersumber dari pemilik, atau dari satu kesatuan usaha lain
untuk memperoleh atau menambah hak kepemilikan pada perusahaan.
 Distribution to owner, merupakan penururnan ekuitas sebagai akibat adanya transfer
aktiva, pemberian jasa, atau pelunasan kewajiban oleh satu kesatuan usaha
kepadapemilik.
 Comprehensive income, merupakan kenaikan net asset suatu kesatuan usaha dalam
periode tertentu, yang diakibatkan oleh seluruh transaksi dan kejadian kecuali dari
investasi dan distribusi kepada pemilik.
 Revenue, merupakan setiap cash inflow, atau kenaikan asset, penurunan kewajiban atau
kombinasi keduanya, yang terjadi melalui pengiriman barang, produksi barang,
penjualan jasa atau aktivitas lainnya yang merupakan aktivitas utama perusahaan.
 Expenses, merupakan setiap cash outflow, atau pemakaian asset atau timbulnya
kewajiban ataupun kombinasi dari keduanya dalam rangka pengiriman baran, produksi
barang, penjualan jasa atau aktivitas lainnya yang merupakan aktivitas utama
perusahaan.
 Gains, merupakan kenaikan net asset yang diakibatkan dari transaksi –transaksi yang
sifatnya insidential atau peripheral atau jarang terjadi, serta semua transaksi yang
memengaruhi perusahaan kecuali yan berasal dari revenue dan investasi para pemilik.
 Losses, yaitu penurunan net asset karena adanya transaksi yan bersifat insidential atau
peripheral atau jarang terjadi serta semua transaksi lain yang memengaruhi perusahaan,
kecuali yan berasal dari timbulnya beban (expenses) dan distribusi kepada pemilik.

6. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan sistem pembayaran kesehatan

Definisi Biaya Kesehatan


Sistem adalah gabungan dari elemen-elemen yang saling dihubungkan oleh suatu proses
atau struktur dan berfungsi sebagai satu kesatuan organisasi dalam upaya menghasilkan
sesuatu yang telah ditetapkan (Ryans).
Biaya kesehatan adalah besarnya dana yang harus disediakan untuk menyelenggarakan dan
atau memanfaatkan berbagai upaya kesehatan yang diperlukan oleh perorangan, keluarga,
kelompok dan masyarakat. Dari pengertian diatas maka biaya kesehatan dapat ditinjau dari
dua sudut yakni:
1.    Penyedia pelayanan kesehatan
Biaya kesehatan dari sudut penyedia pelayanan kesehatan adalah besarnya dana yang harus
disediakan untuk dapat menyelenggarakan upaya kesehatan.
2.    Pemakai jasa pelayanan kesehatan
Biaya kesehatan dari sudut pemakai jasa pelayanan adalah besarnya dana yang harus
disediakan untuk dapat memanfaatkan jasa pelayanan.

Sumber Biaya Kesehatan


Secara umum sumber biaya kesehatan ini dapat dibedakan atas dua macam:

1.    Seluruhnya bersumber dari anggaran pemerintah


Tergantung dari sistem pemerintahan yang dianut, ditemukan di negara yang bersumber
biaya kesehatannya sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah.
2.    Sebagian di tanggung oleh masyarakat
Pada beberapa negara sumber biaya kesehatan juga berasal dari masyarakat. Pada negara
seperti ini masyarakat diajak berperan serta, baik dalam menyelenggarakan upaya kesehatan
maupun dalam pemanfaatan jasa pelayanan kesehatan.

Macam-macam Biaya Kesehatan


Biaya kesehatan banyak ragamnya, tergantung pada kompleksitas pelayanan kesehatan
yang diselenggarakan dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Secara umum biaya kesehatan
dibedakan atas dua macam:
1.    Biaya pelayanan kedokteran
Biaya yang dimaksud adalah yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan dan atau
memanfaatkan pelayanan kedokteran, yakni yang tujuan utamanya untuk mengobati penyakit
serta memulihkan kesehatan penderita.
2.    Biaya pelayanan kesehatan masyarakat
Biaya yang dimaksud adalah yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan dan atau
memanfaatkan pelayanan kesehatan masyarakat, yakn dengan tujuan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta untuk mencegah penyakit.

Syarat pokok pembiayaan kesehatan


Suatu biaya kesehatan yang baik haruslah memenuhi beberapa syarat pokok yakni:

1.   Jumlah
Tersedianya dana dalam jumlah yang cukup dalam arti dapat membiayai
penyelenggaraan seluruh upaya kesehatan yang dibutuhkan serta tidak menyulitkan
masyarakat yang memanfaatkannya.

2. Penyebaran
Mobilisasi dana kesehatan yang ada sesuai dengan kebutuhan.

3. Pemanfaatan
Alokasi dana pelayanan disesuaikan dengan tingkat pemanfaatan pelayanan kesehatan
yang dibutuhkan.
Upaya yang dilakukan untuk rnengatur penyebaran dan pemanfaatan dana banyak
macamnya, yang umumnya berkisar pada:

a. Peningkatan efektivitas
Peningkatan efektivitas dilakukan dengan mengubah penyebaran atau alokasi
penggunaari sumber dana. Berdasarkan pengalarnan yang dimiliki, maka alokasi tersebut
lebih diutamakan pada upaya kesehatan yang menghasilkan dampak vang lebih besar,
misalnya mengutamakan upaya pencegahan, bukan pengobatan penvakit.

b. Peningkatan efisiensi
Peningkatan efisiensi dikaitkan dengan memperkenalkan berbagai mekanisme
pengawasan dan pengendalian. Mekanisme yang dimaksud antara lain:
a.    Standar minimal pelayanan
Dengan disusunnya standar minimal pelayanan (minimum stein clard) akan dapat
dihindari pemborosan. Pada dasarnya ada dua macam standar minimal yang sering
dipergunakan yakni:
v  Standar minimal sarana
Contoh standar minimal sarana ialah standar minimal rumah sakit dan standar minimal
laboratorium.
v  Standar minimal tindakan
Contoh standar minimal tindakan ialah tata cara pengobatan dan perawatan penderita, dan
daftar obat-obat esensial.
Dengan adanya standard minimal pelayanan ini, bukan saja pemborosan dapat
dihindari dan dengan demikian akan dapat ditingkatkan efisiensinya, tetapi juga sekaligus
dapat pula dipakai sebagai pedoman dalam menilai mutu pelayanan.

b.    Kerjasama
Bentuk lain yang diperkenalkan untuk meningkatkan efisiensi ialah memperkenalkan konsep
kerjasama antar berbagai sarana pelayanan kesehatan. Sebagaimana telah disebutkan, ada dua
benttjk kerjasama yang dapat dilakukan yakni:
v  Kerjasama institusi: Misalnya sepakat secara bersama-sama membeli peralatan kedokteran
yang mahal (cost sharing) dan jarang dipergunakan. Dengan pembelian dan pemakaian
bersama ini dapat dihematkan dana yang tersedia serta dapat pula dihindari penggunaan
Peralatan yang rendah (under utilization). Dengan demikian. Efisiensi juga akan meningkat.
v  Kerjasama sistem: Bentuk kerjasama sistem Yang Paling Populer ialah sistem rujukan, Yakni
adanya hubungan kerja sama timbal balik antara satu sarana kesehatan dengan sarana
kesehatan lainnya.    

Anda mungkin juga menyukai